PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah;
1. untuk mengetahui apa itu ISPO.
2. untuk mengetahui tujuan ISPO.
3. untuk mengetahui prinsip-prinsip ISPO
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO) Merupakan tuntunan / guidance
pengembangan Kelapa Sawit berkelanjutan Indonesia yang didasarkan kepada Peraturan &
Perundangan yang berlaku di Indonesia, sebagai penjabaran amanat UUD 1945 dan merespons
tuntutan pasar global.
B. Tujuan ditetapkannya ISPO
Adapun tujuan didirikannya ispo adalah sebagai berikut;
•Memposisikan pembangunan kelapa sawit sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi
Indonesia
•Memantapkan sikap dasar bangsa Indonesia untuk memproduksi minyak kelapa sawit
berkelanjutansesuai tuntutan masyarakat global;
•Mendukung komitmen Indonesia dalam pelestarian Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan
hidup.
C. Prinsip-prinsip Ispo
1.SISTEM PERIZINAN DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN, MELIPUTI:
Perizinan dan sertifikat→
Pengelola perkebunan harus memperoleh perizinan serta sertifikat tanah sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
LokasiPerkebunan→Pengelola perkebunan harus memastikan bahwa penggunaan
lahan perkebunan telah sesuai dengan Rencana Umum Tataruang Wilayah
Provinsi(RUTWP) atau Rencana Umum Tataruang Wilayah Kabupaten/Kota(RUTWK)sesuai de
ngan perundangan yang berlaku atau kebijakan lain yang sesuai denganketetapan yang ditentuka
n oleh pemerintah setempat.
Sengketa Lahan dan Kompensasi → Pengelola perkebunan harus memastikan bahwa
lahan perkebunan yang digunakan bebas dari status sengketa dengan masyarakat/petanidisekitarn
ya. Apabila terdapat sengketa maka harus diselesaikan secara musyawarahuntuk mendapatkan ke
sepakatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlakunamun bila tidak terjadi kesepakata
n maka penyelesaian sengketa lahan harusmenempuh jalur hukum.
Statusbadan dan hukum→ Perkebunan kelapa sawit yang dikelolah harus mempunyai
status badan hukum yang jelas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ManajemenPerkebunan→Perkebunan harus memiliki perencanaan jangka panjanguntuk mem
roduksi minyak sawit lestari.
Rencana dan realisasi pembangunan perkebunan dan pabrik.
Pemberianin formasi kepada instansi terkait sesuai ketentuan yang berlaku danpemangku kepe
ntingan lainnya terkecuali menyangkut hal yang patut dirahasiakan
2. PENERAPAN PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT,
MELIPUTI:
a.Penerapan pedoman teknis budidaya:
Pembukaan lahan
Perlindungan Terhadap Sumber dan Kualitas Air
Perbenihan
Penanaman
Pemeliharaan tanaman dalam mendukung produktivitas tanaman
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Pemanenan
b. Penerapan pedoman teknis pengolahan hasil perkebunan:
Pengangkutan buah.
Penerimaan TBS di PABRIK/MILL
Pengolahan TBS.
Pengelolaan limbah.
Pemanfaatan limbah.
3. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN, Meliputi :
Kewajiban kebun kelapa sawit yang memiliki PABRIK/MILL
Kewajiban terkait analisa dampak lingkungan AMDAL,UKL dan UPL.
Identifikasi dan konservasi floradan fauna (biodiversity).
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Pelestarian biodiversity
Identifikasi dan pelindungan kawasan lindung
Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
Konservasi kawasan dengan potensi erosi tinggi.
Pembukaan Lahan Baru (setelah 2011).
Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit.
Kesimpulan
INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO) Merupakan tuntunan / guidance
pengembangan Kelapa Sawit berkelanjutan Indonesia yang didasarkan kepada Peraturan &
Perundangan yang berlaku di Indonesia, sebagai penjabaran amanat UUD 1945 dan merespons
tuntutan pasar global. Adapun tujuan didirikannya ispo adalah sebagai berikut;
•Memposisikan pembangunan kelapa sawit sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi
Indonesia
•Memantapkan sikap dasar bangsa Indonesia untuk memproduksi minyak kelapa sawit
berkelanjutansesuai tuntutan masyarakat global;
•Mendukung komitmen Indonesia dalam pelestarian Sumber Daya Alam dan fungsi lingkungan
hidup.
MELIPUTI 7 PRINSIP,39 (41)KRITERIA DAN 128INDIKATOR.
1.Sistem perizinan dan menagemen perkebunan;
2.Penerapan pedoman teknis budidaya dan pengelolaan kelapa sawit;
3.Pengolaan dan pemantauan lingkungan;
4.Tanggung jawab terhadap pekerja;
5.Tanggung jawab sosial dan komunitas;
6.Pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat;
7.Peningkatan usaha secara berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA