Lingkup: International
Daftar Singkatan........................................................................................................................................... 3
Daftar Istilah................................................................................................................................................. 4
Bagian 1: Instalasi PalmGHG Version 3 ........................................................................................................ 5
Bagian 2: Bagi Pengguna Baru PalmGHG (Mill).......................................................................................... 10
2.1 Membuat Database Baru ................................................................................................................. 11
2.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values)............................................................................. 12
2.3 Data Entry Baru ................................................................................................................................ 16
2.3.1 Operasi Kebun ........................................................................................................................... 16
2.3.2 Operasi Pabrik ........................................................................................................................... 23
2.4 Laporan Ringkasan ........................................................................................................................... 28
Bagian 3: Untuk Pengguna Baru PalmGHG (No Mill) ................................................................................. 30
3.1 Membuat Database Baru ................................................................................................................. 30
3.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values)............................................................................. 31
3.3 Data Entry Baru ................................................................................................................................ 32
3.4 Laporan Ringkasan ........................................................................................................................... 41
Bagian 4: Untuk Pengguna Lama PalmGHG V2 .......................................................................................... 42
4.1 Mengubah database PalmGHGV2 ke V3.......................................................................................... 42
4.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values)............................................................................. 43
4.3 Memutakhirkan (Update) Data Entry .............................................................................................. 44
4.4 Laporan Ringkasan ........................................................................................................................... 47
Bagian 5: Troubleshooting ......................................................................................................................... 49
Istilah Batasan
Supplier Pihak Ketiga Supplier BTS lainnya seperti petani atau petani penggarap mandiri yang
tidak dimiliki atau dikelola Perusahaan atau Perusahaan Induk Pabrik.
Tanaman Kawasan terbuka, yang biasanya dikelola secara intensif untuk tanaman
Tahunan/Tanaman baris seperti jagung, nanas, ketela, pisang dan padi.
Pangan
Hutan Terganggu Kawasan hutan alam yang areal hutannya dibersihkan untuk pembuatan
jalur angkutan kayu tebangan.
Padang rumput Areal lahan yang ditumbuhi rerumputan.
Perkebunan Kelompok Areal perkebunan berdekatan milik perusahaan atau perusahaan induk yang
sama dan kadang-kadang memasok BTS ke pabrik. Meskipun, kadang tidak
sesuai standard pabrik.
Tutupan Lahan Jenis vegetasi, batuan, air atau permukaan buatan lainnya yang menutup
permukaan bumi – istilah ini dipakai dalam dokumen NPP
Tata Guna Lahan Untuk tujuan penghitungan emisi dari konversi lahan, tata guna lahan
Lainnya lainnya mengacu ke jalan, saluran dan komplek pabrik (termasuk fasilitas
pengolahan POME). Catatan, tidak termasuk lahan yang digunakan untuk
fasilitas sosial (mis. mes pekerja, tempat rekreasi pegawai, sekolah, klinik,
tempat peribadatan, dll).
Petani Penggarap Petani dengan luas areal perkebunan lebih dari 50 ha.
Perkebunan Sendiri Pemasok utama pabrik milik perusahaan yang sama.
Tanah gambut Tanah gambut utama (histosol) yang ditetapkan sebagai tanah organik
berkadar organik lebih dari 65% dan berada di kedalaman 50 cm atau lebih
(lihat Panduan RSPO tentang BMP mengenai Budidaya Kelapa Sawit di
Lahan Gambut)
Semak Belukar Tanaman kecil dan semak-semak.
Petani Kecil Petani kelapa sawit, kadang menanam juga tanaman lain untuk keperluan
sendiri di mana sebagian besar tenaga kerjanya berasal dari anggota
keluarga dan lahannya merupakan sumber mata pencaharian utama.
Biasanya lahan yang ditanami kelapa sawit tidak lebih dari 50 ha. Petani
dengan lahan garapan kurang dari 50 ha.
Tanaman pohon Termasuk karet, kelapa, kakao di bawah pohon pelindung, perkebunan
acacia mangium dan sistem agroforestry lainnya.
Hutan Tak Terganggu Hutan alam dengan kanopi masih lebat; tidak ada tanda-tanda
pembangunan jalur angkutan kayu tebangan
1. Tersedia dua perangkat installer PalmGHG V3 yang dapat diunduh (download) dari situs RSPO
http://www.rspo.org/certification/palm-ghg-calculator.
i. PalmGHG V3.0.1 (Existing User-LiteFile) (16MB) – Installer ini untuk pengguna yang sudah
memasang atau menginstall PalmGHD di komputernya. Artinya hanya sebagai perangkat
lunak pendukung untuk menjalankan PalmGHD yang sudah terpasang (melalui PalmGHG
V2). Oleh karena itu, tidak diperlukan installer lengkap.
ii. PalmGHG V3.0.1 (New User-MainFile) (42MB) – Bagi pengguna baru yang belum memasang
PalmGHG V2 wajib mengunduh (download) versi lengkapnya untuk instalasi. PalmGHG
membutuhkan.Net Framework 4 dan Microsoft Access Database Engine agar bisa berjalan.
The Microsoft Access Database Engine sudah disertakan di full installer. Karena banyak
komputer sudah memiliki.Net Framework 4 sebagai bagian dari system operasi Windows,
memang sengaja tidak dibuat paket Full Installer, maksudnya agar ukuran file yang harus
diunduh (download) tidak terlalu besar. Apabila belum memiliki installer.Net Framework 4,
silahkan mengunduh atau menginstall secara gratis dari sumber lain.
v. Setelah diinstall, muncul ikon PalmGHG di desktop anda seperti tampak di bawah ini.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND 6
5. Untuk menginstall PalmGHG V3.0.1 (New User-MainFile) (42MB)
i. Jalankan (run) installer. Muncul tampilan setup wizard yang akan memandu proses instalasi
dan akan memastikan apakah persyaratan untuk menjalankan PalmGHG sudah terpenuhi.
Klik “Next”.
ii. Jika ada program yang kurang, pengguna akan diminta menginstalnya. Klik “Next” untuk
install.
iv. Begitu selesai, anda diminta menginstal PalmGHG. Pilih foler tujuan yang dikehendaki dan
klik tombol “install” untuk menyelesaikan instalasi.
v. Setelah instalasi selesai, muncul ikon PlamGHG di desktop seperti tampak di bawah ini.
6. Pastikan kompatibilitas setting. Ini sangat penting memasikan agar PalmGHG dapat berjalan
optimal. Untuk menyetel kompatibilitas setting-an, klik kanan ikon PlamGHGV3, dan klik
“Properties”. Klik tab “Compatibility” dan pilih Window 7 sebagai moda paling kompatibel untuk
menjalankan PalmGHG. Pilih opsi “Run this programme as an administrator’. Klik Apply and OK
untuk menyimpan setting.
Catatan Penting!
Apabila pengguna ingin membuat laporan dengan memakai PalmGHG Calculation Options
yang berbeda, perlu diketahui bahwa setiap kali memakai opsi kalkulasi yang berbeda, semua
laporan ringkasan kebun (estate) harus dibuat terlebih dulu sebelum mulai membuat
Laporan Ringkasan Pabrik.
2. Beri nama file database yang baru tersebut dan simpan di folder yang dipilih.
3. Klik ‘Database” untuk membuka Database Form bagi database yang baru saja dibuat.
4. Pilih Mill (pabrik) sebagai jenis Database dan mulailah memasukkan informasi yang diperlukan. Field
input yang bertanda * wajib diisi. Tip: Jika menjumpainya, klik tanda untuk mendapatkan
informasi dari kotak info yang tersedia.
7. Ketika database sudah disimpan (save), pengguna secara otomatis dibawa ke halaman seperti
tampak di bawah ini.
1. Klik ‘Default Values’ untuk menuju bagian Default Values. Default Values diatur dalam 6 tab
berbeda: Plantation, Mill, Fertiliser, Land Use/Land Cover, Crop Sequestration, Peat.
2. PalmGHG memberi sejumlah kebebasan bagi penggunanya untuk memasukkan nilai-nilai yang
diinginkan (custom values) yang lebih mewakili kondisi operasi mereka untuk beberapa parameter
tertentu. Parameter yang bisa diubah sesuai kebutuhan pengguna ini (customized) ditunjukkan
3. Jenis Bahan Bakar. Jika menggunakan bioethanol atau biodiesel, pada tab Plantation, pengguna
bisa memasukkan faktor-faktor custom default emission untuk jenis bahan bakarnya dengan meng-
klik tombol . Setelah itu muncul kotak Pop. Masukkan nilai faktor emisi dan sebutkan acuan nilai
yang diberikan. Klik “Save” untuk menyimpan.
4. Electricity Emission Coefficient. Pada Tab Mill, klik tanda di baris Electricity Emission Coefficient
atau Koefisien Emisi Listrik untuk melihat daftar nilainya menurut negara dan pilih nilai yang sesuai
dengan operasi anda. Klik . Masukkan nilai negara yang dipilih dan pada kotak Reference
ketikkan ‘daftar nilai default PalmGHG (nama Negara)”. Pengguna juga dapat memasukkan nilai-
nilai default lainnya yang diambil dari instansi pemerintah terkait. Akan tetapi, pastikan terlebih
dulu bahwa satuan yang dipakai sudah tepat dan referensinya juga diberikan. Klik ‘Save’ untuk
menyimpan.
7. Peat emission factor atau faktor emisi tanah gambut. PalmGHG menggunakan default 0.91
tCO2e/ha per tahun untuk setiap cm drainase. Pengguna dapat memasukkan default lain dengan
ketentuan nilainya didukung oleh sumber referensi yang terpercaya dan sudah dipublikasikan.
Sebutkan sumber referensi di kotak ‘Remarks’ atau catatan.
8. Setelah serangkaian nilai default yang akan digunakan untuk database baru sudah dipastikan,
pengguna dapat memasukkan data atau data entry untuk estates atau lahan perkebunannya dan
pabriknya.
ii. Untuk kembali dan edit ‘FFB Supply Information Form’, klik angka di sebelah FFB supply
source.
iii. Klik untuk membuka ‘FFB Supplier Input Form’ seperti tampak di bawah. Klik ‘Save’ jika
seluruh volume produksi BTS dikirim ke pabrik.
v. Apabila anda sudah memilih jenis pemasok BTS, yaitu: ‘own’ artinya milik sendiri atau
‘group’ yang artinya secara berkelompok, lanjutkan ke tab ‘Planting Data’, ikuti langkah vi
berikut dan lompati langkah * pada langkah ‘v’ ini.
*Apabila anda menyebutkan pemasok BTS sebagai ‘3rd party’ atau pihak ketiga,
lanjutkan ke tab ‘3rd party’ dan sebutkan apakah anda memiliki data lengkap pemasok
atau supplier tadi. Memiliki data lengkap artinya tersedia informasi seputar lahan
perkebunan, sejarah budidaya perkebunannya, penggunaan pupuk, penggunaan bahan
bakar, dll. Jika data lengkap ini tersedia, pilih ‘yes’ dan lanjutkan ke tab ‘Planting Data’,
ikuti langkah vi berikut ini.
*Apabila tidak tersedia data lengkap, pilih ‘no’ dan sebutkan estimasi tCO2/fBTS.
Pengguna dapat menggunakan estimasi emisi pemasok pihak ketiga berdasarkan rata-
rata nasional (jika ada); emisi rata-rata tertimbang milik sendiri dan data lain yang ada.
Sebutkan berapa emisi (tCO2e/tBTS) yang diperkirakan di kotak ‘Reference/data
source’.
*Perlu diketahui jika emisi rata-rata tertimbang milik sendiri yang dipakai, jangan diisi
nilai sekuestrasi konservasinya. Ini karena kemungkinan besar pemasok pihak ketiga,
apalagi berstatus sebagai petani kecil mandiri, tidak memiliki lahan konservasi seperti
halnya sebuah perusahaan perkebunan.
vi. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
vii. Pada tab ‘Planting Data’, isikan informasi terkait di tabel yang sudah disediakan oleh
planting block atau blok tanaman. Pengguna juga perlu mengisikan luas lahan
konservasinya (HCV dan lahan cadangan konservasi lainnya) di tab ‘Planting Data’. Sebutkan
apakah lahan konservasinya itu tergolong ‘Forested’ atau dihutankan atau ‘Non-forested’
yang artinya tidak dihutankan berdasarkan uraian yang diberikan (Anda dapat melihatnya
dengan meng-klik ‘Conservation Type’).
viii. Pengguna, jika mau, dapat memasukkan data perkebunannya secara langsung ke PalmGHG
atau ke sebuah template Excel. Untuk menggunakan template Excel, klik “Download
Template’ dan simpan ke folder yang dipilih. Buka template yang sudah diunduh tadi dan
mulai mengisikan data perkebunan. Jika sudah selesai, anda dapat mengunggah (upload)
template Excel yang sudah diisi tadi ke PalmGHG dengan meng-klik ‘Upload’.
ix. Sekarang pengguna harus memasukkan estimasi areal lahan yang dibersihkan untuk jalan,
saluran dan pabrik (termasuk fasilitas pengolahan POME) secara proporsional terhadap
total areal tanam konsesi. Perlu dicatat, lahan yang dibersihkan untuk sarana sosial (mis.
mes pekerja, sarana rekreasi pegawai, sekolah, klinik, tempat ibadah, dll.) tidak termasuk di
sini. Jika belum memiliki estimasi sendiri, RSPO merekomendasikan default sebesar 5,5%
yang akan muncul secara otomatis di PalmGHG. Pengguna diperbolehkan memasukkan nilai
% berdasarkan datanya sendiri. Pengguna juga perlu menjelaskan bagaimana memperoleh
estimasi % tersebut di kotak ‘User Comment’.
xi. Pengguna perlu memberikan informasi mengenai sumber fertilizer atau pupuknya serta
jumlah yang dipakainya. Sebutkan pelabuhan asal dan pelabuhan lokal beserta estimasi
jarak angkutan laut antar pelabuhan tadi (dalam km). Juga sebutkan jarak angkutan darat
antara pelabuhan setempat dan areal pergudangan pupuk.
xii. Begitu semua informasi dari berbagai sumber sudah dilengkapi, klik tab ‘Fertiliser
Consumption’. Pilih jenis pupuk dari dropdown menu dan sebutkan jumlah pupuk yang
dipakai.
xiii. Begitu semua informasi di tab ‘Fertiliser’ sudah dipastikan kebenarannya, klik ‘Save’ and
lanjutkan ke tab ‘Field Fuel’.
xiv. Di tab Field Fuel, pilih jenis bahan bakar dari dropdown menu dan masukkan nilai volume
bahan bakar yang dipakai. Jika anda memasukkan nilai sendiri untuk biodiesel atau
bioethanol di bagian default value, maka nilai tadi akan ditambahkan di dropdown menu.
xv. Apabila disebutkan ada lahan tanaman di lahan gambut (lihat tab Planting Data), semua
blok tanaman di lahan gambut secara otomatis akan dipindahkan ke tab Peat. Selanjutnya
anda diminta menyebutkan jenis pengelolaan air yang diterapkan dan tingkat airnya.
PalmGHG menyediakan tiga tingkat air default berdasarkan jenis pengelolaan airnya. Klik
untuk melihat uraian default yang ada. Pengguna disarankan memiliki pengukuran aktual
dan menyampaikan data pengukuran yang aktual pula.
xvii. Total areal konservasi yang masuk kategori ‘Forested’ (dari tab Planting Data) akan muncul
di tab Conservation. Hanya areal ‘Forested’ yang akan dihitung untuk sekuestrasi. Default
regional juga sudah diberikan di PalmGHG, klik untuk melihat informasinya. Begitu nilai
default sudah diisikan, klik ‘Save’ untuk menyimpan.
xix. Ulangi langkah i sampai xvii untuk semua pemasok BTS ke pabrik.
ii. Lanjutkan ke tab ‘Extraction’. Isikan volume CPO dan PK yang dihasilkan untuk tahun
bersangkutan. OER dan KER akan dihitung secara otomatis. Klik ‘Save’.
iii. Tab ‘PK Crushing’: Operasi PK crushing di luar lingkup Kriteria 5.6 dan RSPO P&C 2013.
Perusahaan tidak perlu menggunakan fungsi ini untuk kepatuhan auditingnya. Jika perusahaan
ingin memakainya untuk keperluan lain, emisi yang ditetapkan PK dari sumber eksternal hanya
dapat diperoleh jika pemasok PK-nya menggunakan perangkat GHG mirip PalmGHG ini.
Jika informasi emisi dari pemasok PK eksternal tidak tersedia, perusahaan dapat
mengasumsikan sementara bahwa emisi dari PK eksternal mirip dengan miliknya. Tetapi, untuk
meningkatkan akurasi, lakukan langkah-langkah sedemikian rupa agar kualitas data dari
pemasok PK eksternal meningkat.
Apabila perusahaan ingin memperkirakan emisi fasilitas PK crushing-nya, klik ‘yes’ di tab PK
Crushing dan isikan informasi terkaitnya, kemudian klik ‘Save’.
*Perlu diketahui:
I. PalmGHG mengasumsikan bahwa PK crusher berada di lokasi sama dengan pabrik dan
pemasok. Oleh karena itu, PK dari sumber eksternal perlu memiliki emisi angkutannya
(dari daerah asal ke instalasi kernel crushing) yang dimasukkan di emisi yang
ditetapkan; dan
II. Apabila emisi PK dari sumber eksternal ditetapkan berdasarkan emisi PK sendiri, ambil
pendekatan konservatif di mana sekuestrasi konservasi dari penyishihan pasokannya
sendiri tidak diperhitungkan.
v. Pada PalmGHG ini terdapat dua opsi untuk estimasi emisi dari POME. Pilihannya tergantung
pada data volume produksi POME dan nilai COD sebelum dan sesudah digesti anerobic.
viii. Pada tab EFB, sebutkan volume EFB (dalam persen) yang digunakan untuk kompos, dijual untuk
pembangkit listrik dan dikirim balik ke lapangan berbentuk serasah. Klik ‘Save’ jika sudah selesai
dan lanjutkan ke tab Compost.
ix. Jika digunakan kompos, sebutkan volume yang dipakai dan kadar N (%). Perlu dicatat, baik
volume dan kadar %N harus diisikan berdasarkan berat segarnya. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
2. Beri nama file database baru yang akan dibuat dan simpan di folder yang dikehendaki.
5. Pilih opsi kalkulasi PalmGHG yang dikehendaki. Perlu dicatat, opsi ‘Exclude LUC Emission’ tidak lagi
digunakan untuk pelaporan setelah tanggal 31 Desember 2016.
Catatan: Pengguna tanpa pabrik tidak perlu mengatur nilai-nilai default di tab Mill, misalnya Electricity
emission co-efficient.
Setelah semua nilai default yang akan digunakan untuk membuat database baru sudah dipastikan,
pengguna bisa mulai memasukkan data perkebunannya (data entry).
Jika tidak, klik ‘Data Input’ dan mulai data entry anda dengan tab FFB.
iv. Tab 3rd Party Supplier tidak berlaku untuk database ‘No Mill’ atau tanpa pabrik. Semua
kolom input data dikunci sehingga tidak dapat diubah. Abaikan dan langsung lanjutkan ke
tab ‘Planting Data’. Isikan informasi terkait di tabel yang sudah disediakan menurut petani
kecil perorangan. Pengguna juga perlu mengisikan lahan konservasinya (HCV dan lahan
cadangan konservasi lainnya) di tab ‘Planting Data’. Sebutkan apakah areal konservasi
termasuk ‘Forested’ atau ‘Non-Forested’ berdasarkan uraian yang diberikan (anda dapat
memilih dengan meng-klik ‘Conservation Type’).
v. Sekarang pengguna harus memasukkan estimasi areal lahan yang dibersihkan untuk jalan,
saluran dan pabrik (termasuk fasilitas pengolahan POME) secara proporsional terhadap
total areal tanam konsesi. Perlu dicatat, lahan yang dibersihkan untuk sarana sosial (mis.
mes pekerja, sarana rekreasi pegawai, sekolah, klinik, tempat ibadah, dll.) tidak termasuk di
sini. Jika belum memiliki estimasi sendiri, RSPO merekomendasikan default sebesar 5,5%
yang akan muncul secara otomatis di PalmGHG. Pengguna diperbolehkan memasukkan nilai
% berdasarkan datanya sendiri. Namun, pengguna wajib menjelaskan bagaimana
memperoleh estimasi % tersebut di kotak ‘User Comment’.
Skenario 1: Apabila pemasok BTS-nya adalah petani perorangan; Tab Planting Data
diterima oleh blok perkebunan perorangan yang digarap oleh petani secara
perorangan pula. Kemudian, lanjutkan dengan langkah berikut berdasarkan
data dari setiap petani perorangan.
Skenario 2: Jika beberapa petani dikelompokkan dalam satu kelompok pemasok BTS
(mis. sub-group 1); tab Planting Data akan diterima oleh data perkebunan
petani perorangan (lihat screenshot pertama langkah iv). Kemudian
diisikan data kelompok melalui langkah-langkah berikut untuk tab fertiliser
dan fuel (yaitu data mengenai pemakaian pupuk didasarkan pada total
pupuk yang dipakai seluruh petani di Sub-Group 1).
vii. Lanjutkan ke Tab Fertiliser. Pengguna wajib menyampaikan informasi sumber pupuk yang
mereka pakai maupun jumlahnya. Sebutkan pelabuhan asal dan pelabuhan lokal berserta
estimasi jarak angkutan laut antar pelabuhan (dalam km). Jika jarak angkutan laut dan
pelabuhan asal tidak diketahui, anda dapat menggunakan nilai default 6000km. Sebutkan pula
jarak angkutan darat antara pelabuhan setempat dengan areal pergudangan pupuk. Begitu
semua data sumber pupuk sudah diisikan, klik ‘Save’.
ix. Pada tab Field Fuel, pilih jenis bahan bakar dari dropdown menu dan isikan volume
konsumsinya. Jika anda mengisikan nilai anda sendiri untuk biodiesel atau bioethanol di
bagian default value maka nilai tersebut akan muncul di dropdown menu.
xi. ‘Crop sequestration’ atau sekuestrasi tanaman didasarkan pada data yang diperoleh dari
OPRODSIM & OPCABSIM. Terdapat dua asumsi pertumbuhan. Untuk operasi petani kecil
dan petani penggarap, pilih ‘Average Growth’. Data pertumbuhan dapat diubah apabila
pengguna memiliki data pertumbuhan kelapa sawit yang lebih cocok. Setiap perubahan
wajib disertai referensi yang tepat. Untuk penggunaan data sendiri, klik ‘Custom Profile’.
Klik ‘Save’ untuk menyimpan dan lanjutkan dengan Tab Conservation.
xiii. Begitu semua data pemasok BTS sudah diisikan, klik tab Summary untuk melihat ringkasan
emisi lapangan untuk pemasok BTS bersangkutan.
Pop-up kotak info atau info box akan muncul begitu database anda sudah dikonversi. Tutup kotak info
tadi.
Begitu kotak info ditutup, klik ‘open’ di Main Menu untuk membuka file database yang baru saja
dikonversi.
1. Electricity Emission Factor atau faktor emisi listrik. Perlu diketahui bahwa pada V3, satuan yang
digunakan adalah satuan yang dipakai di V2. Kini tersedia daftar faktor emisi menurut negara. Pada
tab Mill, clik tanda di baris Electricity Emission Coefficient untuk melihat daftar nilai sesuai
negaranya dan pilih nilai yang cocok untuk operasi anda.
Klik tanda . Isikan nilai negara yang dipilih dan di kotak Reference ketikkan ‘PalmGHG default
value list’. Pengguna juga bisa menggunakan nilai default lainnya yang diambil dari instansi
pemerintah. Namun, pastikan untuk mengecek apakah satuan yang digunakan sesuai dengan yang
ada di referensi. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
3. Additional Land Use/Cover Land Types atau Jenis Tata Guna Lahan/Tutupan Lahan Tambahan.
Mengingat adanya beberapa perbedaan antara PalmGHG V2 dan PalmGHG V3, maka setiap jenis
tata guna lahan/tutupan lahan baru yang ditambahkan di database V2 tidak akan disertakan ketika
dikonvensi ke V3. Untuk itu pengguna harus mengisikan kembali informasinya. Pilih tab ‘Land
Use/Land Cover’ dan klik ‘Add’. Isikan jenis tata guna lahan/tutupan lahan baru dan stok karbon-nya
(tC/ha) dan sumber referensinya. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
2. Lanjutkan untuk mengecek dan memutakhirkan (update) semua data pasokan BTS menurut
sumbernya dan simpan semua ringkasannya. Ini merupakan langkah penting. Kalau tidak, ringkasan
pabrik tidak dapat diperoleh. Mengingat perubahan-perubahan yang sudah dibuat di PalmGHG V3,
maka pengguna wajib mengecek tab Planting Data dan tab POME sebelum membuat laporan
ringkasan Pabrik.
3. Tab Planting Data. Jenis konservasi sudah diubah menjadi Forested (dihutankan) atau Non-Forested
(tidak dihutankan) (pada PalmGHG V2, dibedakan antara HCV dan River Buffer). Pengguna
dianjurkan mengecek kembali dan memutakhirkan (update) klasifikasi lahan konservasinya
berdasarkan keterangan yang diberikan apakah termasuk ‘Forested’. Klik pada Conservation Type
untuk melihat teks penjelasannya.
4. Apabila database V2 yang digunakan untuk konversi memiliki jenis LUC tambahan, informasi ini
tidak akan dipertahankan. Informasi seperti Field ID , hectarage, years of planting, dll akan
dipertahankan tetapi jenis tata guna lahan/tutupan lahan baru yang ditambahkan pengguna di V2
tidak akan muncul setelah dikonversi ke V3. Pengguna harus mengisikan kembali jenis tambahan
tersebut di tab Default Value (lihat Bagian 5.2) dan memilih ulang dari dropdown menu.
5. Tab POME. Mengingat adanya perbedaan antara PalmGHGV2 dan PalmGHGV3, akan ada field data
yang kosong di tab POME sehingga harus diisi oleh pengguna setelah konversi. Pengguna harus
menyebutkan volume POME (dalam %) yang dikirim untuk digesti anerobic dan kompos (bila perlu).
Jika tersedia hasil pengukuran COD sebelum dan setelah digesti anaerobic, isikan nilainya. Klik ‘Save’
untuk menyimpan.
Kesalahan tersebut bisa terjadi ketika tab-tab di sumber pasokan BTS ada yang tidak disimpan
dengan benar. Kembali ke tab BTS and simpan informasi setiap sumber pasokan BTS dengan
membuat ringkasannya masing-masing. Setelah itu, seharusnya anda bisa mendapatkan ringkasan
akhirnya.
3. Bahkan setelah menyimpan tab Peat, kadang informasi di kolom ‘Water Management’ dan ‘Water
Level’ ada yang hilang!
Baik tab Peat dan tab Conservation dihubungkan ke tab Planting Data. Informasi di tab Planting
Data secara otomatis dipindahkan ke tab Peat dan tab Conservation. Karena itu, anda pertama-
tama harus melakukan finalisasi dan menyimpan semua informasi yang diperlukan di tab Planting
Data sebelum menginjak ke tab Peat dan tab Conservation. Oleh karena itu, setiap kali tab Planting
Data di-refresh dan disimpan, tab Peat dan tab Conservation secara otomatis akan di-set ulang (re-
set).
Kadang kesalahan kecil muncul hanya karena masalah ketidaksesuaian (compatibility). Tetapi, di
sebagian kasus, untuk mengatasi masalah ini, pengguna cukup meng-klik ‘Continue’ dan PalmGHG
akan melajutkan operasinya tanpa kendala lagi.
Untuk masalah/kendala terkait pengoperasian PalmGHG yang tidak disebutkan di sini, silahkan tulis
keluhan anda ke secretariat RSPO di rspo@rspo.org untuk mendapatkan bantuan penyelesaiannya.