Pertanyaan Interview & Cara Menjawab
Pertanyaan Interview & Cara Menjawab
1
Pengantar 50 Powerful Job Interview Questions
Jika sampel jawaban ideal hanya ada satu, maka artinya jawaban ini
bisa digunakan baik oleh para kandidat yang sudah berpengalaman,
ataupun juga oleh para fresh graduates.
Atau bisa juga karena alasan yang lebih sederhana, yakni kantor
perusahaan ini lebih dekat dengan rumah Anda sehingga Anda bisa
menghemat waktu perjalanan pergi pulang ke kantor, dan tidak
harus terkena macet setiap hari.
Prinsip ini saya praktekkan saat saya bekerja selama ini, dan dalam
banyak hal mentalitas semacam itu sangat membantu saya dalam
menyelesaikan beragam tantangan dalam pekerjaan.
Saya pikir dengan prinsip kerja seperti itu, saya akan bisa
memberikan kontribusi yang optimal bagi pengembangan iklim kerja
yang positif, punya mentalitas can-do attitude, dan selalu berusaha
dengan gigih untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan.
Pada sisi lain, saya juga memiliki sejumlah pencapaian kerja yang
berdampak positif bagi kinerja team kami di tempat saya bekerja
sebelumnya. Salah satu contohnya adalah keberhasilan saya
bersama team untuk melakukan proses pengukuran efektivitas hasil
pelatihan dan melihat dampak finansialnya bagi perusahaan.
Prinsip ini saya praktekkan saat saya menjalani kuliah atau juga
dalam aktivitas di luar kuliah, dan dalam banyak hal mentalitas
semacam itu sangat membantu saya dalam menyelesaikan beragam
tantangan dalam kehidupan yang saya jalani.
Saya pikir dengan prinsip seperti itu, saya akan bisa memberikan
kontribusi yang optimal bagi pengembangan iklim kerja yang positif,
punya mentalitas can-do attitude, dan selalu berusaha dengan gigih
untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan.
Prinsip saya dalam memimpin team adalah, kita semua harus saling
kerjasama dan fokus pada solusi. Saat ada kendala atau tantangan
dalam prosesnya, maka sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan
pihak lain. Namun harus segera fokus pada SOLUSI, atau apa yang
harus dilakukan agar kita bisa mengatasi kendala atau tantangan
tersebut. Mentalitas yang fokus pada solusi, dan bukan pada
problem, menurut saya jauh lebih efektif dalam meningkatkan
kinerja team.
Proses diatas yang saya lakukan saat saya menjadi team leader. Hasil
dari proses itu adalah team kami bisa mengindetifikasi sejumlah
masukan dan ide inovatif yang bagus untuk meningkatkan layanan
SDM.
Berdasar masukan itu, kami kemudian menyusun action plan untuk
mengimplementasikan usulan yang aplikatif dan layak dijalankan.
Salah satu hasil dari usulan ini adalah proses otomasi semua
kegiatan layanan SDM, yang bisa diakses melalui smartphone. Jadi
sangat mudah digunakan, tidak perlu lagi pakai kertas dan proses
layanan menjadi lebih cepat.
Prinsip saya dalam memimpin team adalah, kita semua harus saling
kerjasama dan fokus pada solusi. Saat ada kendala atau tantangan
dalam prosesnya, maka sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan
pihak lain. Namun harus segera fokus pada SOLUSI, atau apa yang
harus dilakukan agar kita bisa mengatasi kendala atau tantangan
tersebut. Mentalitas yang fokus pada solusi, dan bukan pada
problem, menurut saya jauh lebih efektif dalam meningkatkan
kinerja team.
Proses diatas yang saya lakukan saat saya menjadi team leader.
Hasilnya, alhamdulilah, seminar berlangsung dengan sukses. Jumlah
peserta bahkan mencapi 120, diatas target kami. Dan melalui
feedback dari peserta, mayoritas mengatakan sangat puasa dengan
acaranya. Dari segi biaya, bahkan kami mendapatkan surplus dana
atau profit sebesar Rp 20 juta rupiah. Ini kami dapatkan dari
undangan seminar yang kami jual dan juga dana dari pihak sponsor.
Setelah dipotong berbagai biaya seperti biaya sewa hotal dan
konsumsi, serta honor untuk pembicara, ternyata masih ada surplus
Rp 20 juta.
Selain cara diatas, saya selalu memberikan support jika ada anggota
team menemui tantantang. Saya tunjukkan perhatian dan care,
serta juga ikut membantu mereka untuk bersama menemukan
solusi.
Sampel jawaban yang optimal dari pertanyaan ini adalah Anda bisa
menguraikan strategi yang pernah Anda lakukan saat menemui
konflik dengan rekan kerja di kantor. Anda perlu menguraikan
tindakan detil apa saja yang Anda lakukan dalam mengelola konflik
ini, dan hasil apa yang Anda raih dari proses ini.
Dari evaluasi yang kami lakukan, kami bisa memberikan data yang
kuat dan valid, bahwa terjadi perubahan yang positif dari kinerja
karyawan bagian sales before and after training.
Misal dalam salah satu kasus, saya menemui konflik dengan team
kami yang tidak setuju dengan rencana kegiatan seminar kami,
dengan topik Menulis Lamaran Kerja dan CV.
Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari apa yang
Anda lakukan tersebut.
Lalu Anda bisa uraikan cara Anda menerima masukan itu, dan
kemudian bagaimana Anda menindaklanjuti masukan itu. Fokuskan
pada upaya Anda untuk terus melakukan perbaikan-diri, sehingga
momen itu justru bisa menunjukkan spirit Anda untuk mau
menerima masukan, dan terus belajar mengembangkan diri.
Salah satu contoh umpan balik yang beliau berikan misalnya adalah
agar saya lebih teliti dalam membuat laporan, terutama yang
berkaitan dengan data angka. Saran seperti ini membuat saya
kemudian selalu melakukan double-check untuk memastikan semua
data sudah tertulis dengan akurat.
Saran lain yang dia berikan misalnya adalah agar saya makin terus
meningkatkan kualitas presentasi saya, jika saya diberi kesempatan
untuk melakukan presentasi.
Saya merasa sesi reguler umpan balik dengan atasan saya itu,
merupakan sesi coaching yang sangat berharga dalam proses
pengembangan diri saya. Setiap masukan dan umpan balik yang
beliau berikan, saya pandang sebagai saran yang sangat berharga
agar saya bisa terus mengembangkan skills dan kompetensi saya.
Fokuskan jawaban pada narasi yang runtut tentang cara kerja Anda
dalam proses perencanaan. Upayakan agar uraian Anda merujuk
pada proses perencanaan kerja yang optimal, sesuai best practices.
Dan juga sampaikan bahwa kemampuan perencanaan kerja Anda
bisa membuat hasil kerja yang maksimal, misal pekerjaan selesai
sebelum waktunya, dengan mutu diatas ekspektasi.
Kemudian kami juga membuat plan yang lebih detil lagi untuk setiap
kegiatan yang ada. Misalnya saya saat itu diberi tanggungjawab
untuk menyusun 3 modul baru untuk pelatihan karyawan. Saya
pribadi lalu membuat perencanaan atau action plan yang lebih detil
lagi agar penugasan ini bisa selesai tepat waktu dengan mutu bagus.
Saya misalnya saat itu membreakdown proses penyusunan modul
menjadi tiga tahapan utama : penyusunan topik dan outline modul
yang akan dikembangkan; lalu tahapan pengumpulan bahan-bahan
yang relevan, dan kemudian tahapan penyusunan dan revisi jika
diperlukan. Setiap tahapan saya sertai dengan dealine, dan indikator
keberhasilan yang ingin saya raih.
Saya mengusulkan agar kami bisa membuat konten yang bagus dan
berguna bagi calon pelanggan, baik melalui channel Youtube,
Facebook, Instagram, Line dan Twitter. Sebab saya percaya di era
smartphone ini, maka content marketing merupakan cara yang
sangat efektif dalam menjalin relationship dengan pelanggan kami.
Agar inisiatif ini bisa diterima, maka saya berikan contoh success
story dari perusahaan2 lain baik di dalam ataupun luar negeri yang
berhasil melakukan content marketing strategy melalui social media.
Salah satu kasus spesifik yang pernah saya alami adalah proses
meyakinkan direktur utama dan direktur keuangan kami, dalam soal
anggaran pelatihan yang kami kelola. Sebelum menyetujui anggaran
pelatihan yang kami ajukan, mereka minta diyakinkan bahwa dana
training tersebut benar-benar efektif dampaknya bagi kinerja bisnis
perusahaan.
Saat itu saya bekerja sebagai asisten manajer bidang training. Saya
diminta oleh atasan saya yakni HR Manager untuk menyiapkan
strategi komunikasi persuasif agar kami bisa meyaknikan dua
direktur kami.
Saat itu, saya bersama team bisa menujukkan angka ROTI yang
sangat positif. Artinya, budget training yang kami gunkan benar-
benar memberikan manfaat finansial yang bagus bagi perusahaan.
Salah satu kasus yang saya alami adalah saat saya bertindak sebagai
Koordinator acara Business Book Club, seperti yang telah saya
uraiakan sebelumnya. Dalam kasus ini saya beberapa kali melakukan
proses komunikasi persuasif untuk meyakinkan pihak penerbit agar
mau menjadi sponsor kegiatan kami.
Selain itu, saya dan team juga menyampaikan bahwa kami akan
mempromosikan buku-buku mereka melalui jaringan WA, blog dan
akun Facebook kami. Dengan demikian akan makin banyak orang
yang menjadi kenal dengan penerbit bukut tersebut. Ini tentu akan
memberikan keuntungan promosi bagi masa depan penjualan buku-
buku mereka.
Selain itu kami juga menyebutkan bahwa kami akan merilis kegiatan
bedah buku mereka ke media-media lokal, sehingga jangkauan
audience akan makin luas.
Rajin olahraga dan rajin tafakur membuat saya selama ini merasa
makin produktif, dan pikirannya bisa lebih jernih dalam
menyelesaikan setiap tantangan pekerjaan.
Rajin olahraga dan rajin tafakur membuat saya selama ini merasa
makin produktif, dan pikirannya bisa lebih jernih dalam
menyelesaikan setiap tantangan yang saya hadapi saatu saya kuliah.
Uraikan secara detil langkah demi langkah apa yang Anda kerjakan
untuk mengelola waktu dan energi Anda demi tercapainya target
kerja yang telah ditetapkan.
Misal saat itu, saya melakukan tiga action atau aktivitas kunci yang
bisa membantu saya mencapai target yang ditetapkan.
Misal saat itu, saya melakukan tiga action atau aktivitas kunci yang
bisa membantu saya mencapai target yang ditetapkan.
Langkah yang ketiga adalah saya dan team juga melakukan promosi
via grup-grup WA dan juga LINE. Kami memanfaatkan jaringan
teman kami untuk menyebarkan materi promosi.
Saya berharap melalui informasi yang jelas ini maka setiap anggota
team bisa paham mengenai tanggungjawabnya. Melalui pembagian
tugas yang jelas ini, maka setiap anggota team juga bisa paham
dimana mereka bisa saling membantu dan berbagi sumber daya
yang ada.
Selanjutnya sebagai anggota team, secara proaktif saya juga
melaporkan progres kemajuan pekerjaan yang saya lakukan kepada
ketua team atau kelompok.
Saya berharap melalui informasi yang jelas ini maka setiap anggota
team bisa paham mengenai tanggungjawabnya. Melalui pembagian
tugas yang jelas ini, maka setiap anggota team juga bisa paham
dimana mereka bisa saling membantu dan berbagi sumber daya
yang ada.
Yang tak kalah penting, Anda harus mendukung pernyataan Anda ini
dengan contoh nyata yang spesifik. Misal Anda mengatakan Anda
punya kelebihan dalam public speaking, maka Anda harus bisa
memberikan bukti konkrit atau kasus real yang mendukung
pernyataan ini. Dengan demikian jawaban Anda tidak terkesan
ngambang dan atau berdasar feeling semata.
Sampel jawaban yang optimal :
Berdasar pengalaman selama ini, saya merasa memiliki kelebihan
dalam soal disiplin mengelola waktu atau time management. Semua
tugas yang diberikan kepada saya selalu bisa selesaikan dibawah
dealine, bahkan beberapa hari sebelumnya.
Kelebihan lain yang saya miliki adalah saya merasa orang yang
resourceful, atau tekun untuk menemukan solusi secara mandiri.
Setiap kali diberikan penugasan oleh atasan, saya paham apa yang
harus dilakukan. Jika ada yang belum saya pahami, maka tak segan
saya mencari solusinya secara mandiri, terutama melalui googling
bahan-bahan yang mungkin saya butuhkan. Resourcefulness ini
membuat saya cukup bisa diandalkan untuk mengerjakan beragam
inisiatif baru yang dilakukan departemen dimana saya dulu bekerja.
Saya juga merupakan tipe orang yang memiliki optimisme dan
positive mindset. Kadang dalam bekerja kita menemui tantangan
dan situasi yang pelik dan tak jarang membikin demotivasi. Dalam
setiap kejadian seperti ini, saya selalu berusaha to stay positive,
melihat angle positif dan bright spots dalam setiap tantangan atau
kendala yang harus saya hadapi dalam bekerja.
Kelebihan lain yang saya miliki adalah saya merasa orang yang
resourceful, atau tekun untuk menemukan solusi secara mandiri.
Setiap kali diberikan penugasan oleh dosen, saya paham apa yang
harus dilakukan.
Jika ada yang belum saya pahami, maka tak segan saya mencari
solusinya secara mandiri, terutama melalui googling bahan-bahan
yang mungkin saya butuhkan. Resourcefulness ini membuat saya
cukup bisa diandalkan untuk mengerjakan beragam inisiatif baru
yang dilakukan departemen dimana saya dulu bekerja.
Misal jika posisi yang Anda lamar adalah bagian akuntansi, mungkin
Anda bisa sampaikan bahwa kekurangan Anda adalah dalam bidang
presentation skills (sebuah bidang yang tidak terlalu kritikal dalam
bidang akuntansi).
Atau misal posisi yang Anda lamar adalah bagian Humas atau
Corporate Communication, maka Anda bisa menyebutkan bahwa
arean pengembangan Anda adalah ketelitian pada angka dan
kalkulasi perhitungan angka (sebuah bidang yang juga mungkin tidak
begitu krusial bagi bidang Humas).
Selama ini saya telah melakukan sejumlah upaya dan proses self
improvement untuk meningkatkan skills presentasi saya. Antara lain
membaca buku-buku tentang presentation skills, ikut pelatihan
tentang public speaking, dan juga dengan banyak melakukan
praktek, dan kemudian meminta feedback dari teman-teman
tentang apa saja yang masih perlu saya tingkatkan. Alhamdulilah,
melalui sejumlah proses improvement ini, pelan-pelan saya merasa
lebih percaya diri dengan ketrampilan presentasi saya dibanding
sebelumnya.
Area pengembangan diri lain yang saya rasa saya butuhkan adalah
dalam hal pengetahuan teknis (atau hard skills) terutama dalam
kaitannya dengan cara mengukur skor key performance indicators.
Saya merasa ilmu ini cukup penting dalam pekerjaan yang saya
lamar yakni sebagai Staff HRD.
Selama ini saya telah banyak terlibat dalam proses penyusunan KPI
karyawan di perusahaan saya sebelumnya. Saya ingin lebih
memahami tentang cara pengukuran skor KPI dan kaitannya dengan
kebijakan bonus karyawan.
Terus terang, saya masih perlu belajar banyak tentang aspek teknis
pengukuran KPI ini. Selama ini saya telah melakukan self-learning
tentang KPI ini, misal dengan ikut seminar tentang KPI, dan juga
membaca berbagai artikel tentang cara pengukuran KPI. Harapan
saya, ke depannya saya bisa lebih meningkatkan skills saya dalam
area ini, dan bisa memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
kinerja SDM di perusahaan Ibu.
Sukses pekerjaan bagi saya adalah sukses meraih hasil (result) dan
sekaligus sukses menerapkan proses kerja yang ekselen.
Saya pikir saya telah meraih sukses personal jika saya terus mampu
memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan dimana saya
bekerja. Saya merasa sukses jika saya bisa memberikan value positif,
manfaat dan sumbangan kinerja yang optimal bagi tercapainya
tujuan bisnis perusahaan dimana saya bekerja.
Sebab saya yakin great person adalah jika orang itu bisa membawa
manfaat optimal bagi rekan kerja disekelilingnya. Saya yakin dengan
prinsip ini, dan selama ini saya selalu berusaha menerapkan prinsip
ini saat bekerja.
21.Lima tahun dari sekarang kira-kira Anda akan jadi spt apa?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tujuan jangka
menengah karir Anda. Pertanyaan ini ingin menggali kecakapan
Anda dalam merumuskan career goals, dan juga sejauh mana Anda
punya visi yang kuat tentang seperti apa masa depan yang Anda
bayangkan.
Saya optimis bisa meraih target kerja yang diberikan pada saya tiap
tahunnya. Saya membayangkan year by year, semester by semester,
saya bersama anggota team akan bisa menjalankan sejumlah insiatif
strategis untuk meningkatkan kinerja team atau kinerja bisnis secara
dramatis. Tiap tahunnya kami juga bisa melakukan continual
improvement agar produktivitas kami bisa terus meningkat.
Atau hobi menonton film. Hobi ini bisa membantu kita memahami
dinamika hubungan antar manusia, dan menonton film-film science
fiction bisa meningkatkan imajinasi kita dalam menemukan solusi.
Sementara hobi masak atau menjahit, adalah hal yang sangat baik
untuk meningkatkan ketelitian dan attention to detail. Sedangkan
hobi olahraga, hal ini sangat bagus untuk meningkatkan stamina kita
dalam bekerja.
Hobi lain saya suka adalah sepeda atau gowes. Setiap akhir pekan
atau kalau liburan saya selalu menyempatkan diri untuk olahraga
bersepeda. Dengan olahraga gowes ini, maka saya merasa badan
saya menjadi lebih sehat dan tahan dalam menghadapi stress.
Stamina saya jadi lebih kuat, dan tubuh menjadi lebih fresh. Ini
tentu sangat membantu saya dalam menjaga produktivitas kerja
saya.
Pribadi yang ekselen adalah mereka yang paham dengan jelas apa
sasaran pengembangan diri yang dibutuhkan. Mereka paham area
apa yang masih perlu ditingkatkan pada dirinya (self awareness dan
self understanding). Dengan kesadaran semacam ini, maka dia
kemudian akan mampu merumuskan kebutuhkan pengembangan
yang pas bagi dirinya.
Saya juga merasa skills dalam bidang digital HR strategy ini sangat
krusial untuk keberhasilan peran saya dalam menjalani pekerjaan
yang saya lamar, yakni HR Manager. Ke depan seharusnya semua
proses pengelolaan SDM, mulai dari rekrutmen, penilaian kinerj
hingga pelatihan sudah bisa dijalankan hanya melalui mobile
smartphone.
Selain itu, beberapa kali saya juga ikut dalam konferensi mengenai
the future of HR, dimana didalamnya saya juga belajar tentang
digital people strategy. Misalnya tentang bagaimana Google
memanfaatkan big data dan people analytics application, dalam
memprediksi kinerja karyawannya di masa depan.
Gaya kerja saya lain yang menonjol adalah saya termasuk tipe orang
yang open-minded dan terbuka dengan gagasan-gagasan baru. Saya
juga pribadi yang antusias dalam bekerja, selalu berusaha
menunjukkan energi dan spirit positif dalam setiap interaksi dengan
atasan, bawahan ataupun rekan kerja yang lain.
Gaya kerja saya lain yang menonjol adalah saya termasuk tipe orang
yang open-minded dan terbuka dengan gagasan-gagasan baru. Saya
juga pribadi yang antusias dalam bekerja, selalu berusaha
menunjukkan energi dan spirit positif dalam setiap interaksi dengan
rekan-rekan saya terutama saat harus mengerjakan tugas kelompok
saat kuliah.
25.Apa yang menjadi minat atau passion Anda?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali minat atau
passion Anda. Informasi tentang minat Anda akan memberikan
bahan untuk mengevaluasi apakah jenis pekerjaan yang Anda lamar
ini sudah sesuai dengan minat Anda atau belum. Keselarasan antara
minat dengan jenis pekerjaan yang ditekuni merupakan hal penting
untuk mengembangkan kinerja yang optimal.
Saya punya prinsip dan etos kerja semacam ini karena saya meyakini
kita tidak diciptakan di dunia dengan sia-sia. Saya pikir selayaknya
ada motivasi kuat dalam diri kita untuk selalu bisa meninggalkan
jejak kontribusi yang berharga dimanapun kita bekerja dan berkarya.
Mentalitas semacam inilah yang selama ini menjadi sumber motivasi
utama dalam bekerja.
Saya akan termotivasi jika apa yang saya kerjakan bisa terus
membawa kemajuan atau progres ke arah yang positif.
Saya juga akan termotivasi jika dengan adanya kemajuan hasil kerja
ini, karir saya juga bisa mengalami kemajuan. Saya merasa akan
termoitvasi jika tantangan kerja, peran dan tanggungjawab yang
saya emban bisa terus berkembang, sejalan dengan kemajuan karir
personal saya.
Sumber motivasi saya yang ketiga adalah adanya progress dalam
imbalan atau reward finansial yang saya terima, sejalan dengan
tumbuhnya kontribusi dan peran saya.
Sebenarnya motivasi yang ketiga ini hanyalah efek lanjutan dari dua
sumber motivasi yang telah saya uraikan diatas. Jika saya terus
termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik, dan selalu
bersemangat untuk membawa porgres kemajuan dalam pekerjaan
saya, maka secara otomatis motivasi akan imbalan finansial ini
mengikuti dengan sendirinya.
Saya rasa itulah tiga area sumber motivasi yang selama ini
mendorong saya dalam bekerja. Yang pertama karena adanya
dorongan internal untuk selalu memberikan kontribusi maksimal.
Yang kedua karena adanya dorongan untuk terus membawa
kemajuan atau progress dalam hasil kerja. Dan yang ketiga adalah
adanya motivasi finansial atas hasil kerja dan kemajuan yang telah
saya sumbangkan bagi perusahaan.
Akan lebih bagus jika nilai-nilai yang Anda uraikan ini relevan dengan
budaya perusahaan. Dalam hal ini Anda bisa mempelajari website
perusahaan yang And lamar ini. Biasanya dalam situs company
profile mereka, kadang disebutkan corporate values yang mereka
punyai. Anda pelajari nilai-nilai ini, dan kemudian Anda bisa
merumuskan jawaban yang selaras dengan nilai budaya yang
mereka miliki.
Budaya kerja yang kedua yang saya pikir juga penting adalah selalu
fokus pada mutu dan hasil kerja terbaik. Atau best result oriented.
Menurut hemat saya, kita akan bisa unggul dan memenangkan
persaingan merebut pelanggan, jika kita mampu memberikan hasil
kinerja yang ekselen, baik dalam mutu produk dan mutu pelayanan
kepada pelanggan.
Budaya kerja lain yang menurut saya juga esensial adalah adanya
semangat kolaborasi yang kuat diantara semua departemen dalam
perusahaan ini. Tak jarang sebuah perusahaan menjadi stagnan
kinerjanya karena adanya konflik antar departemen, atau konflik
dalam jajaran manajemen dan karyawannya.
Semangat untuk saling kerjasama dan meraih sinergi, merupakan
elemen kunci untuk mencapai hasil kinerja terbaik. Sebab saya pikir,
tidak akan mungkin kita bisa menghasilkan kinerja hebat tanpa
teamwork yang hebat. Saya selalu berpikir yang kita perlu
tumbuhkan adalah super team, bukan superman atau superwoman
yang bekerja sendirian, tanpa peduli dengan dukungan rekan-rekan
kerjanya.
Selain itu, jika latar pendidikan kurang berkaitan dengan posisi yang
Anda lamar, maka Anda bisa uraikan bagaimana peran ilmu Anda
dalam membantu Anda dalam pekerjaan Anda. Misal Anda lulusan
Teknik namun melamar ke bank, Anda bisa uraikan bagaimana
kekuatan matematika Anda atau kebiasaan melakukan perhitungan
angka, bisa membantu Anda dalam pekerjaan yang berkaitan
dengan angka-angka.
Saya merasa ilmu ini akan sangat bermanfaat bagi saya saat saya
bekerja dalam posisi yang saya lamar, yakni sales and marketing
assistant manager. Dengan memahami beragam dimensi dalam
lingkungan sosial dan interaksi manusia, saya bisa menyusuan
rencana pemasaran yang cocok dengan karkateristik segmen
pelanggan yang saya targetkan.
Selain itu selama kuliah saya juga belajar tentang teknik komunikasi
sosial yang efektif. Dengan ilmu ini, saya akan terbantu dalam
menyusun strategi komunikasi yang paling cocok untuk para
pelanggan saya.
Selain itu, selama masa pembelajaran kuliah sya juga belajar banyak
tentang analytical thingking skills and problem solving skills.
Kemampuan problem solving skills ini saya pikir akan membantu
saya untuk menjadi pribadi yang sukses.
30.Apakah Anda punya rencana untuk melanjutkan
pendidikan Anda di masa mendatang?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi rencana
pendidikan Anda di masa mendatang. Jika Anda memang ingin
meneruskan kuliah S2, maka Anda bisa sampaikan secara apa
adanya. Jika hanya berencana untuk ikut kursus-kursus saja, Anda
juga bisa menjelaskan alasannya. Pada sisi lain, jika Anda sudah S2
dan tidak punya rencana untuk kuliah melanjutkan S3, Anda bisa
sampaikan juga alasannya.
Prinsip saya adalah ingin terus belajar meningkatkan diri. Hal ini bisa
saya lakukan baik melalui kursus, atau dengan rajin membaca buku-
buku terkini tentang perkembangan mutakhir dalam bidang kerja
yang saya tekuni.
Visi bank BNI adalah Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam
Layanan dan Kinerja – saya pikir ini sebuah visi yang sangat bagus
untuk membantu memajukan ekonomi negeri ini. Saya berharap
bisa menjadi perwujudan dari visi ini, dan bisa bangga mengatakan
bahwa saya bekerja untuk sebuah perusahaan yang ikut memajukan
ekonomi bangsa.
32.Apa yang Anda ketahui tentang industri dimana
perusahaan kami berkiprah?
Tujuan pertanyaan ini adalah melacak pemahaman Anda dinamika
persaingan dalam bisnis dan industri perusahaan yang Anda lamar.
Selain itu, saat ini juga semakin banyak players dalam dunia FINTECH
atau financial technology. Layanan pembayaran online, dan layanan
simpa pinjam online, semua kini bisa disediakan oleh fintech players.
Bahkan Gopay dan Grabpay makin agresif masuk dalam dunia
layanan pembayaran secara online. Ini semua tentu harus direspon
dengan baik oleh bank, termasuk bank BNI.
Saya yakin, jika saya bisa memberikan hasil kinerja yang memuaskan
dalam tahapan awal saya bekerja, hal ini akan memberikan dampak
bagi masa depan karir saya yang panjang di perusahaan ini. Karena
itu, saya berharap bisa segera memberikan sumbangan yang optimal
bagi pencapaian target kerja yang telah dibebankan kepada saya.
Tujuan yang kedua, adalah dalam jangka pendek ini saya juga ingin
memahami budaya perusahaan di kantor bapak/ibu, sehingga saya
bisa mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang kompatibel
dengan values perusahaan ini.
Tujuan jangka pendek karir saya yang ketiga adalah tentu saja saya
ingin juga segera bisa memberikan kontribusi yang maksimal sesuai
dengan potensi yang saya miliki.
Saya yakin, jika saya bisa memberikan hasil kinerja yang memuaskan
dalam tahapan awal saya bekerja, hal ini akan memberikan dampak
bagi masa depan karir saya yang panjang di perusahaan ini. Karena
itu, saya berharap bisa segera memberikan sumbangan yang optimal
bagi pencapaian target kerja yang telah dibebankan kepada saya.
Berbekal pengalaman dan skills yang saya miliki, saya berharap bisa
menunjukkan langkah-langkah terobosan yang inovatif dan mampu
memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan. Melalui
achievement ini, saya berharap dalam jangka 4 – 5 tahun, saya bisa
dipromoskan ke posisi yang lebih tinggi di perusahaan ini.
Berbekal potensi dan skills yang saya miliki, saya berharap bisa
menunjukkan langkah-langkah terobosan yang inovatif dan mampu
memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan. Melalui
achievement ini, saya berharap dalam jangka 4 – 5 tahun, saya bisa
dipromoskan ke posisi Manajer di perusahaan ini.
Prinsip yang pertama adalah yang sejalan dengan ajaran agama yang
saya yakini, yakni bahwa bekerja itu adalah juga bentuk ibadah
kepada Sang Maha Pemberi Rezeki. Saya percaya dengan prinsip ini
saya terdorong untuk selalu menjalani semua proses pekerjaan saya
dengan cara-cara yang baik, dengan perilaku kerja yang positif atau
positive working attitude.
Proses continual improvement, agar kita selalu lebih baik dan lebih
baik lagi, hanya akan bisa terjadi kalau dalam diri saya tertanam
semangat untuk terus belajar memperbaiki kualitas diri yang ada.
Prinsip atau values yang ketiga yang selama ini menjadi panduan
saya dalam berkarir adalah : strive for excellence – selalu berupaya
mempersembahkan yang terbaik – dalam hasil kerja atau dalam
proses mencapai hasil tersebut.
Aspek kedua dari dream job, adalah ketika atasan saya merupakan
sosok yang inspiring dan mampu menunjukkan peran leadership
yang baik dalam mendorong kinerja saya sebagai anak buahnya.
Atasan yang inspiring adalah kunci bagi tumbuhnya kinerja ekselen
dalam diri anak buahnya.
Aspek ketiga adalah jika saya bisa memiliki rekan kerja yang
kooperatif dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Rekan kerja yang kooperatif dan punya orientasi untuk mencapai
hasil terbaik secara kolektif, merupakan aspek kunci bagi
terbentuknya dream job.
Aspek yang terakhir dari dream job tentu saja adalah gaji yang
menarik, dan peluang karir yang bagus. Saya sendiri optimis,
pekerjaan yang saya lamar ini mampu memberikan paket
remunerasi yang atraktif, dan sekaligus mampu menawarkan
peluang karir yang bagus.
Bagaimana jika saya belum menemukan semua aspek pembentuk
dream job ini?
Jika saya menemukan rekan kerja yang tidak kooperatif dan kurang
fun, maka saya akan berusaha menemukan jalan keluar terbaik.
Saya akan mengajak rekan-rekan kerja untuk terus berdialog,
berdiskusi, dan menemukan solusi win-win guna meraih target
kinerja yang telah ditetapkan. Pertemuan-pertemuan informal
seperti outing dan sejenisnya akan saya lakukan untuk membantu
menciptakan hubungan kerja yang lebih fun dan friendly.
Jika aspek gaji, karir atau atasan yang menjadi kendala dalam
wujudkan dream job, maka saya akan mendiskusikan hal-hal
tersebut dengan team Manajemen atau bagian HRD. Saya akan
berusaha menawarkan solusi dan jalan keluar. Bukan melulu fokus
pada kendala dan hanya bisa komlain. Fokus pada SOLUSI akan
membuat semua tantangan pasti bisa diselesaikan dengan lebih
baik.
Namun jika solusi yang kami bicarakan tidak bisa diterapkan karena
kebijakan perusahaan atau karena faktor lainnya, maka saya
mungkin akan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari
perusahaan. Sebab harapan saya melamar pekerjaan ini adalah :
saya bisa menemukan pekerjaan yang memberikan peluang karir
bagus, atasan yang inspiring, dan juga semoga paket remunerasi
yang atraktif.
Buku kedua yang juga menarik menurut saya adalah yang berjudul
How to Win Friends and Influence People karangan Dale Carnegie.
Buku ini menarik karena memberikan banyak kiat praktikal untuk
membangun hubungan yang produktif dengan rekan kerja dan
kolega. Saya merasa isi buku ini akan banyak membantu saya dalam
proses membangun hubungan interpersonal yang produktif dengan
rekan kerja, atasan atau mitra kerja dalam pekerjaan sehari-hari.
38.Apa yang Anda pelajari dari pekerjaan Anda sebelumnya?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan insight
mengenai pelajaran apa yang bisa Anda petik dari pekerjaan
sebelumnya. Jawaban Anda mengenai hal ini menunjukkan
kecakapan Anda dalam learning from experiences, atau belajar dari
pengalaman nyata. Seseorang yang mampu menjelaskan pelajaran
dan pengalamanya secara sistematis, menunjukkan jika ia
merupakan seorang pembelajar sejati yang bisa terus
mengembangkan diri.
Saya rasa demikian tiga poin yang bisa saya pelajari dari pengalaman
kerja saya sebelumnya.
39.Bagaimana Anda menghadapi perubahan yang selalu datang
terjadi di sekitar pekerjaan Anda? Ceritakan pengalaman Anda
dalam merespon perubahan.
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengukur pemahaman dan
strategi Anda dalam merespon dinamika perubahan yang acap
terjadi. Kecakapan dalam merespon proses perubahan secara
adaptif merupakan salah satu aspek utama untuk menjadi great
employee.
Saat itu, saya melihat perubahan sistem ini bukan sebagai beban
tambahan, namun justru memandangnya sebagai alat yang akan
membantu team kami dalam mengelola kinerja secara lebih efektif.
Mindset yang saya coba bangun adalah melihat sistem baru ini
sebagai hal positif yang akan mendorong pengelolaan kinerja secara
lebih terukur dan sistematis.
Biasanya para rekruiter juga akan secara mandiri mengecek isi akun
Anda (misal akun Facebook Anda) sebelum melakukan wawancara.
Isi status Anda di akun media sosial akan berpengaruh terhadap
pilihan mereka untuk menerima Anda atau tidak. Karena itu,
sebaiknya Anda mengelola dan mengisi akun medsos Anda dengan
konten yang bermanfaat, sebab hal ini akan juga dipertimbangkan
oleh para rekruiter.
Sangat disarankan agar Anda bisa mengisi salah satu akun medsos
Anda dengan konten yang berkaitan dengan pilihan karir yang Anda
ambil. Misal Anda bekerja di bagian Marketing, maka sakan sangat
bagus jika akun medsos Anda diisi dengan aneka artikel atau opini
tentang dunia marketing. Melalui akun medsos seperti ini, Anda
kemudian bahkan bisa membangun personal branding yang kuat,
dan menarik banyak perusahaan untuk merekrut Anda.
Seperti yang sudah saya uraikan dalam proses wawancara ini, saya
optimis bisa memberikan value yang optimal kepada perusahaan
bapak/ibu, berdasar skills dan potensi yang saya miliki. Harapannya,
perusahaan bisa memberikan gaji yang atraktif dan sebanding
dengan kontribusi yang kelak bisa saya berikan.
Demikian juga proses penilaian kinerja yang selama ini pakai Excel,
ribet karena harus diprint di kertas, tidak perlu ada lagi. Semua
idealnya dikelola melalui applikasi yang mudah diakses dan mudah
digunakan. Dan semua bisa dimonitor kapan saja, dimana saja,
melalui aplikasi Performance Management di smartphone semua
karyawan.
Faktor kunci sukses kedua menurut saya, agar makin maju maka
sebuah perusahaan harus punya sistem kerja dan proses bisnis yang
ekselen – baik dalam proses utama produksi barang, proses
pengelolaan logistik, proses pengadaan barang, proses pengelolaan
pemasaran hingga proses pengelolaan keuangannya. Jadi semua
fungsi dalam perusahaan memiliki sistem kerja yang ekselen,
terpadu, dan terus dijalankan secara konsisten sesuai dengan
panduan standar mutu yang telah ditetapkan.
Faktor kunci sukses ketiga menurut pandangan saya adalah produk
yang unggul, baik unggul dalam mutu ataupun kelengkapan fitur-
fiturnya yang dibutuhkan pelanggan. Kecakapan perusahaan untuk
terus melakukan inovasi produk agar selalu selaras dengan
kemajuan jaman dan kebutuhan pelanggan, merupakan elemen
kunci agar sebuah perusahaan bisa terus bertahan.
Bagi diri saya, prinsip tentang learning spirit ini merupakan tagline
yang paling tepat untuk menggambarkan diri saya sebagai brand.
Dengan kata lain my personal branding adalag to become a lifetime
learner. Menjadi pembelajar sejati demi improvement tanpa henti.
Satu rumah dihuni oleh rata-rata 4 orang. Maka ada sekitar 500 ribu
rumah. Jika satu rumah rata-rata memiliki dua toilet maka ada
sekitar 1 juta toilet untuk rumah-rumah pribadi di kota saya.
Untuk toilet umum, kita bisa mengukur dari jumlah total sekolah,
gedung perkantoran, tempat ibadah dan mal-mal. Total jumlah
sekolah, gedung kantor, tempat ibadah dan mall di kota saya sekitar
2000 unit.
Jadi jumlah total toilet pribadi adalah 1 juta unit dan toilet umum di
kota saya sekitar 20.000 unit. Totalnya adalah 1.020.000 unit toilet
di kota saya.
47.From Uniqlo: If you had Rp 20.000.000 how would you double it
in 24 hours?
Nah, berjualan buku saya kira merupakan salah satu bentuk usaha
yang profitabel dan sekaligus mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan berjualan buku, saya bisa ikut membantu
menumbuhkan budaya membaca yang notabene merupakan salah
satu kunci kemajuan bangsa.
49.From Dropbox: If you’re the CEO, what are the first three things
you check about the business when you wake up?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali business thinking
atau business insight dari Anda. Jawaban Anda akan menunjukkan
pemahaman Anda tentang bisnis, dan juga tentang prioritas yang
akan Anda fokuskan.
Jawaban yang ideal adalah, Anda bisa menjelaskan tiga hal kunci
yang menurut Anda merupakan hal krusial untuk memandu
kemajuan bisnis.
Yang lebih penting menurut saya adalah saya justru harus fokus
pada PROSES atau driver yang menentukan hasil akhir tersebut.
Saya menyebutkan sebagai leading indicators. Atau indikator yang
akan me-lead atau menentukan hasil penjualan dan pemasukan di
kemudian hari.
Tiga proses kunci atau leading indicators yang akan saya fokuskan
tiap pagi saat saya masuk kantor sebagai CEO adalah berikut ini.
Karena itu, salah satu fokus saya adalah melacak jumlah prospek
pelanggan ini. Saya akan selalu melihat proses promosi pemasaran
yang kami lakukan agar jumlah pelanggan email atau prospek ini
selalu meningkat tiap harinya.
Demikianlah tiga hal yang akan menjadi fokus saya tiap pagi jika saya
menjadi CEO perusahaan.
Pertanyaan terakhir atau yang ke 50 ini, biasanya diajukan oleh
para rekruiter. Sebaiknya Anda menyiapkan sejumlah pertanyaan
yang relevan dan berguna. Kemampun Anda mengajukan
pertanyaan yang relevan akan menunjukkan sikap proaktif dan
antisipatif. Hal ini akan memberikan credit point tersendiri di mata
rekruiter.