Anda di halaman 1dari 142

50 Pertanyaan Job

Interview dan Kunci


Jawabannya yang Powerful

Disusun oleh : Yodhia Antariksa, Msc in HR Management

1
Pengantar 50 Powerful Job Interview Questions

Dibawah ini terdapat 50 pertanyaan yang paling sering diajukan


dalam proses wawancara penerimaan karyawan baru di berbagai
perusahaan ternama.

Semua pertanyaan akan disertai dengan sampel jawaban yang ideal


dan berkualitas tinggi.

Semua contoh jawaban ideal yang dihadirkan adalah sampel


jawaban yang bisa Anda tiru dan adopsi pola isi-nya. Dengan kata
lain, prinsip dalam panduan ini bisa Anda adopsi dan dijadikan
bahan referensi untuk memberikan jawaban, namun tetap
disesuaikan dengan konteks pengalaman Anda yang unik.

Sebagian besar sampel jawaban akan memberikan dua jawaban


ideal, yakni 1) versi untuk para kandidat yang Sudah Punya
Pengalaman Kerja (experienced job seekers) dan 2) versi untuk para
kandidat fresh graduates (yang belum punya pengalaman kerja).

Jika sampel jawaban ideal hanya ada satu, maka artinya jawaban ini
bisa digunakan baik oleh para kandidat yang sudah berpengalaman,
ataupun juga oleh para fresh graduates.

Ada juga sampel pertanyaan yang hanya ditujukan untuk para


kandidat yang sudah punya pengalaman kerja, sehingga sampel
jawaban ideal juga hanya berlaku untuk kandidat yang sudah
berpengalaman kerja.

Semua pertanyaan dan panduan jawabannya memiliki dua versi :


versi Bahasa Indonesia dan versi Bahasa Inggris (versi Bahasa Inggris
terdapat dalam file berjudul 50 Powerful Job Interview Questions -
Versi Inggris).

Simak semua pertanyaaan wawancara ini, dan pelajari sampel


jawabannya yang ideal. Anda bisa merumuskan pola jawaban yang
sama kualitasnya dengan sampel jawaban ideal ini. Harapannya,
dengan berbekal tipe jawaban yang berkualitas seperti yang tersaji
dalam panduan ini, Anda bisa membuat para interviewers terkesan
dengan jawaban Anda, dan akhirnya membuat Anda lolos dari tes
wawancara.
Daftar 50 Pertanyaan Wawancara dan Panduan
Jawabannya

1. Ceritakan tentang diri Anda....


Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengetahui secara ringkas namun
padat tentang diri Anda, baik tentang aspek latar pendidikan Anda
dan relevansinya dengan pekerjaan, pengalaman kerja yang pernah
Anda miliki, ataupun juga jenis skills yang Anda kuasai dan sangat
berguna bagi Anda dalam menyelesaikan tugas pada posisi yang
Anda lamar.

Jawaban yang optimal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan pengalaman kerja dan skills yang telah Anda kuasai,
dan bagaimana skills atau keahlian ini akan mampu membuat Anda
sukses dalam pekerjaan yang Anda lamar. Anda juga bisa
menjelaskan sekilas latar pendidikan Anda jika memang jenis
pendidikan Anda relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.

Jika Anda adalah fresh graduates dan belum memiliki pengalaman


kerja sama sekali, maka Anda bisa menguraikan latar pendidikan
Anda dan aktivitas – terutama aktivitas ekstra kurikuler di luar
kuliah, yang bermanfaat dan relevan dengan pekerjaan yang Anda
lamar.
Contoh jawaban yang optimal :
Saya menyelesaikan pendidikan S1 saya di jurusan Manajemen,
dimana saya mengambil konsentrasi Manajemen SDM – sebuah
bidang studi yang relevan dengan pekerjaan yang saya lamar ini,
yakni menjadi HR Manager. Saya juga menyelesaiakan program
magister manajamen di jurusan Manajemen SDM, sehingga saya
merasa saya memiliki bekal pengetahuan yang solid untuk menjadi
HR Manager di perusahaan Ibu.

Saya memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 7 tahun


diberbagai posisi HR, mulai dari bagian rekrutmen, pelatihan hingga
mengelola proses remunerasi karyawan. Melalui pengalaman di
berbagai bidang ini saya merasa memiliki skills yang komplet
tentang beragam dimensi dalam manajemen SDM.

Selama bekerja, rekan-rekan saya mengenai diri saya sebagai hard


worker yang selalu merencanakan semua tugas dengan detil, dan
menyelesaikannya dengan tuntas. Saya memiliki sikap hidup positif,
optimis, dan memiliki kecakapan untuk mengelola team agar selalu
mencapai target kerja yang telah ditetapkan.

Jika Anda fresh graduates, maka contoh jawabannya adalah :


Saya barus saja lulus kuliah dari fakultas Psikologi, dan menurut saya
jurusan ini relevan dengan posisi yang ingin saya lamar yakni Staff
Marketing Communication. Ilmu yang saya pelajari bisa memberikan
bekal untuk memahami perilaku konsumen, dan bagiaman menjalin
komunikasi pemasaran yang tepat untuk berbagai jenis kepribadian
pelanggan.

Saat saya kuliah, saya aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk


dalam kepanitian untuk acara seminar-seminar mahasiswa. Melalui
kegiatan ini saya belajar banyak tentang cara mengembangkan skills
teamwork, communication skills dan planning & organizing. Saya
merasa hal-hal seperti ini penting agar saya bisa sukses dalam
menjalankan pekerjaan saya.

Rekan-rekan mengenal saya sebagai pribadi yang bisa diandalkan


saat bersama-sama menghadapi tugas. Saya juga punya punya
kecenderungan untuk going for extra miles saat melakukan tugas –
tak segan memberikan energi dan pikiran ekstra meski tugas pokok
telah saya selesaikan dengan tuntas.

2. Kenapa Anda ingin melamar ke perusahaan ini


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahuai minat Anda
kenapa ingin melamar ke posisi yang ditawarkan oleh perusahaan.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


memberikan penjelasan kenapa Anda berminat untuk melamar
posisi tersebut. Misalnya karena kualifikasi posisi tersebut sangat
sesuai dengan keahlian dan pengalaman Anda selama ini.
Atau bisa juga Anda menjelaskan karena potensi pertumbuhan
bisnis perusahaan yang Anda lamar sangat bagus, dan ini akan
berdampak bagi pengembangan potensi dan karir Anda ke
depannya. (Jawaban ini mensyaratkan Anda sudah mempelajari
jenis bisnis perusahaan yang Anda lamar, dinamika kompetisi dan
juga prospek pertumbuhannya).

Atau bisa juga karena alasan yang lebih sederhana, yakni kantor
perusahaan ini lebih dekat dengan rumah Anda sehingga Anda bisa
menghemat waktu perjalanan pergi pulang ke kantor, dan tidak
harus terkena macet setiap hari.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya tertarik untuk melamar pekerjaan ini karena tiga alasan. Yang
pertama, saya merasa kualifikasi pekerjaan ini sangat relevan
dengan pengalaman dan keahlian saya selama ini. Pencapaian
kinerja dan kontribusi yang saya lakukan dalam pekerjaan saya
selama ini, rasanya sangat kompatibel atau cocok sekali dengan
tuntutan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan Ibu.

Kedua, saya melihat prospek pertumbuhan bisnis perusahaan ini


sangat bagus ke depannya. Dinamika industri perusahaan ini sangat
menarik dan punya potensi pertumbuhan yang ekselen. Prospek
pertumbuhan bisnis yang bagus ini saya pikir akan memberikan
tantangan menarik bagi pekerjaan yang ingin saya lamar.
Alasan ketiga, saya ingin karir dan pengembangan potensi diri saya
bisa terus tumbuh. Saya merasa pekerjaan yang saya tuju ini akan
bisa memberikan peluangan pengembangan karir dan
pengembangan diri yang menarik. Seperti yang saya sampaikan tadi,
perusahaan Ibu juga memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang
bagus di masa depan. Dengan bergabung dengan perusahaan ini,
saya berharap bisa memberikan kontribusi maksimal dan terlibat
dalam prospek pertumbuhan yang menjanjikan tersebut.

3. Apa kontribusi yang bisa Anda berikan dalam posisi ini?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk melacak kontribusi positif
yang bisa Anda berikan dalam posisi yang ditawarkan. Apa yang bisa
Anda sumbangkan bagi kemajuan bisnis perusahaan.

Dalam menjawab pertanyaan ini, Anda bisa menguraikan beberapa


potensi kontribusi yang bisa Anda berikan, berdasar skills dan
pengalaman Anda selama ini. Atau juga berdasar kelebihan dan
potensi yang Anda miliki.

Uraian mengenai kontribusi yang bisa Anda berikan seharusnya


disertai dengan contoh penerapannya yang nyata di masa lalu, atau
berdasar kasus real yang pernah Anda alami di pekerjaan
sebelumnya.
Sampel jawaban yang optimal :
Prinsip yang selama ini saya anut dan praktekkan dalam bekerja
adalah be optmist, selalu melihat sesuatu dari positive angle, dan
juga punya kegigihan untuk menemukan solusi atas sebuah masalah
secara kreatif dan mandiri.

Prinsip ini saya praktekkan saat saya bekerja selama ini, dan dalam
banyak hal mentalitas semacam itu sangat membantu saya dalam
menyelesaikan beragam tantangan dalam pekerjaan.

Saya pikir dengan prinsip kerja seperti itu, saya akan bisa
memberikan kontribusi yang optimal bagi pengembangan iklim kerja
yang positif, punya mentalitas can-do attitude, dan selalu berusaha
dengan gigih untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan.

Pada sisi lain, saya juga memiliki sejumlah pencapaian kerja yang
berdampak positif bagi kinerja team kami di tempat saya bekerja
sebelumnya. Salah satu contohnya adalah keberhasilan saya
bersama team untuk melakukan proses pengukuran efektivitas hasil
pelatihan dan melihat dampak finansialnya bagi perusahaan.

Selain itu, saya juga pernah sukses mengerjakan penyusunan


training plan yang bersifat komprehensif untuk semua posisi yang
ada dalam perusahaan kami. Bukti pencapaian kinerja seperti ini,
saya pikir mampu memberikan bekal yang baik bagi diri saya untuk
memberikan kontribusi masif di perusahaan ibu.
Pengalaman, skills dan sikap kerja positif yang saya miliki Insya Allah
akan mampu membuat diri saya bisa memberikan peran dan
kontribusi yang optimal bagi kemajuan perusahaan Ibu.

Sampel jawaban optimal untuk fresh graduates :


Prinsip yang selama ini saya anut dan praktekkan sat menjalani
kuliah, dan nanti jika diterima bekerja adalah be optmist, selalu
melihat sesuatu dari positive angle, dan juga punya kegigihan untuk
menemukan solusi atas sebuah masalah secara kreatif dan mandiri.

Prinsip ini saya praktekkan saat saya menjalani kuliah atau juga
dalam aktivitas di luar kuliah, dan dalam banyak hal mentalitas
semacam itu sangat membantu saya dalam menyelesaikan beragam
tantangan dalam kehidupan yang saya jalani.

Misal saat mengerjakan penelitian untuk skripsi, saya beberapa kali


menemui kesulitan dalam mendapatkan responden penelitian.
Namun saya tidak menyerah, dan saya tetap menghubungi orang-
orang yang potensial menjadi subyek penelitian saya, hingga
akhirnya saya bisa mendapatkan jumlah responden sesuai yang saya
butuhkan. Keep trying, persisten, dan gigih menemukan solusi
adalah hal yang selalu saya coba praktekkan selama ini.

Saya pikir dengan prinsip seperti itu, saya akan bisa memberikan
kontribusi yang optimal bagi pengembangan iklim kerja yang positif,
punya mentalitas can-do attitude, dan selalu berusaha dengan gigih
untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan.

Pertanyaan dari nomer 4 sampai dengan nomer 15 ini merupakan


sampel pertanyaan Behavioral Event Interview.

Behavioral Event Interview adalah teknik interview yang menurut


riset merupakan metode wawancara kerja yang paling valid dalam
memprediksi kinerja kandidat di masa depan. Teknik wawancara ini
banyak dipakai oleh hampir semua perusahaan ternama di tanah air,
perusahaan multinasional, dan BUMN.

Teknik Behavioral Event Interview (atau sering juga disebut sebagau


BEI) didasarkan pada prinsip bahwa past behavior predicts future
behavior. Itulah kenapa semua pertanyaan dalam metode BEI, selalu
didasarkan pada eksplorasi apa yang Anda lakukan di MASA LALU
Anda (what did you do).

Bagi yang sudah punya pengalaman kerja, maka jawabannya akan


mengacu pada apa saja yang telah dia kerjakan dalam histori
pengalamannya saat bekerja di perusahaan atau kantor
sebelumnya.

Sementara bagi yang fresh graduates, maka uraian mengenai masa


lalu bisa mengacu pada pengalaman atau apa yang dia lakukan saat
dihadapkan pada tugas kuliah, saat mengerjakan penelitian skripsi,
atau juga saat dia terlibat dalam sejumlah kegiatan ekstra kurikuler
yang dia ikuti.

Secara spesifik, teknik wawancara BEI biasanya mengacu pada


pertanyaan STAR atau singkatan dari situation, task and action dan
result. Dengan kata lain, pertanyaan selalu merujuk pada situasi,
task dan action yang Anda lakukan di masa lalu (misal saat And
dihadapakan pada proses pemecahan masalah, planning,
kerajasama team, leadership, dll); dan kemudain apa hasil dari
tindakanan Anda itu (results).

Bagi para recruiters, pola pertanyaaan BEI selayaknya menjadi


standar pertanyaan dalam setiap job interview yang Anda lakukan.
Sampel pertanyaan dan sampel jawaban dalam sejumlah
pertanyaan wawancara dibawah ini juga bisa menjadi panduan
Anda, para recruiters dalam menyeleksi kandidatnya. Gunakan
panduan pertanyaan dan pola jawaban yang ditampilkan disini
sebagai bahan referensi saat kelak Anda akan melakukan tes
wawancara kerja dengan para kandidat.

Bagi para pelamar kerja, sampel pertanyaan dan sampel jawaban


dibawah ini merupakan panduan berharga bagi Anda agar mampu
memberikan jawaban yang meyakinkan, sehingga Anda lolos ujian
wawancara kerja.
4. Ceritakan pengalaman Anda sebagai team leader....
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menggali kecakapan leadership
Anda, dalam memimpin sebuah team atau departemen. Pertanyaan
ini relevan untuk posisi team leader, supervisor, atau manajer yang
memang nantinya akan memimpin anak buah atau staf.

Pertanyaan ini merupakan salah satu contoh pertanyaan yang lazim


ditanyakan dalam metode wawancara Behavioral Event Interview.
Ciri pertanyaannya adalah Anda diminta untuk menguraikan
pengalaman masa lalu Anda saat menjadi team leader, atau saat
memimpin anak buah.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini adalah : Anda mesti


menguraikan secara detil pengalaman Anda saat menjadi team
leader. Anda juga harus menguraikan situasi, peran dan tugas yang
harus Anda lakukan saat itu.

Kemudian Anda juga secara rinci harus bisa menjelaskan tindakan-


tindakan spesifik apa yang biasanya Anda lakukan saat memimpin
team. Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari apa
yang Anda lakukan tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam pekerjaan sebelumnya, saya pernah mendapat penugasan
sebagai ketua team quality management di bagian saya, yakni
bagian HRD. Tugas utama team ini adalah merumuskan usulan
improvement yang bisa meningkatkan kualitas layanan SDM, seperti
layanan reimbursement, layanan administrasi SDM dan juga layanan
rekrutmen. Dalam team ini saya dibantu oleh 3 orang anggota.

Dalam peran saya sebagai team leader, saya melakukannya dengan


terlebih dahulu merumuskan tujuan team secara jelas dan terukur,
sehingga semua anggota team, termasuk saya sebagai team leader,
memahami tujuan dan arah yang ingin dicapai. Saya merasa dengan
kejelasan tujuan dan arah ini akan membuat kerjasama team
menjadi lebih efektif.

Selanjutnya bersama team saya menyusun perencanaan kerja yang


harus dilakukan. Disini kami menguraikan langkah-langkah apa saja
yang harus kami lakukan agar mampu mernyusun ide inovatif untuk
perbaikan layanan SDM. Misal siapa saja yang harus kami
wawancara untuk mendapatkan masukan. Lalu metode apa yang
harus kami jalankan untuk mendapatkan masukan, apakah hanya
melalui wawancara atau bisa juga dengan survei secara online.

Dalam perencanaan ini kami juga menetapan eskpektasi apa yang


ingin kami capai dalam setiap kegiatan; kapan pelaksanaannya, dan
siapa yang akan menjadi penanggungjawabnya.

Selanjutnya, saya membagi tugas dan kegiatan yang perlu dilakukan


kepada anggota team, sesuai dengan keahliannya. Misal anggota
team yang tekun dan rapi administrasinya, saya tugaskan untuk
mendokumentasikan semua proses kerja dan hasil meeting team.
Sementara anggota lain yang luwes bergaul, saya tugaskan untuk
menggali masukan dari semua karyawan untuk perbaikan layanan
HRD.

Setelah semua rencana kerja disepakati, maka saya meminta kepada


semua anggota team untuk menjalankannya sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Secara berkala saya kemudian melakukan meeting
dengan anggota team untuk melacak progres atau kemajuan team,
dan apakah ekspektasi dari setiap kegiatan sudah dapat dicapai atau
belum. Jika ada tantangan, maka kita juga langsung merumuskan
solution plan.

Prinsip saya dalam memimpin team adalah, kita semua harus saling
kerjasama dan fokus pada solusi. Saat ada kendala atau tantangan
dalam prosesnya, maka sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan
pihak lain. Namun harus segera fokus pada SOLUSI, atau apa yang
harus dilakukan agar kita bisa mengatasi kendala atau tantangan
tersebut. Mentalitas yang fokus pada solusi, dan bukan pada
problem, menurut saya jauh lebih efektif dalam meningkatkan
kinerja team.

Proses diatas yang saya lakukan saat saya menjadi team leader. Hasil
dari proses itu adalah team kami bisa mengindetifikasi sejumlah
masukan dan ide inovatif yang bagus untuk meningkatkan layanan
SDM.
Berdasar masukan itu, kami kemudian menyusun action plan untuk
mengimplementasikan usulan yang aplikatif dan layak dijalankan.
Salah satu hasil dari usulan ini adalah proses otomasi semua
kegiatan layanan SDM, yang bisa diakses melalui smartphone. Jadi
sangat mudah digunakan, tidak perlu lagi pakai kertas dan proses
layanan menjadi lebih cepat.

Sampel jawaba fresh graduates :


Saat kuliah, saya pernah ditugasi untuk menjadi Ketua Panitia
Kegiatan Seminar tentang Bisnis Online untuk Mahasiswa. Tugas
utama team ini adalah menjalankan seminar tentang Bisnis Online,
dengan target 3 pembicara nasional, dan target peserta 100 orang.
Dalam team ini saya dibantu oleh sekitar 15 orang anggota.

Dalam peran saya sebagai team leader, saya melakukannya dengan


terlebih dahulu merumuskan tujuan team secara jelas dan terukur,
sehingga semua anggota team, termasuk saya sebagai team leader,
memahami tujuan dan arah yang ingin dicapai. Saya merasa dengan
kejelasan tujuan dan arah ini akan membuat kerjasama team
menjadi lebih efektif.

Selanjutnya bersama team saya menyusun perencanaan kerja yang


harus dilakukan. Disini kami menguraikan langkah-langkah apa saja
yang harus kami lakukan kegiatan seminar berlangsung dengan
sukses, baik dari sisi kualitas acara ataupun dari jumlah peserta.
Dalam perencanaan ini saya juga menetapan eskpektasi apa yang
ingin kami capai dalam setiap kegiatan; kapan pelaksanaannya, dan
siapa yang akan menjadi penanggungjawabnya.

Selanjutnya, saya membagi tugas dan kegiatan yang perlu dilakukan


kepada anggota team, sesuai dengan keahliannya. Misal ada yang
saya tugaskan untuk bagian promosi, bagian acara, bagian logistik,
dan ada juga bagian penggalangan dana sponsor.

Setelah semua rencana kerja disepakati, maka saya meminta kepada


semua anggota team untuk menjalankannya sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Secara berkala saya kemudian melakukan meeting
dengan anggota team untuk melacak progres atau kemajuan team,
dan apakah ekspektasi dari setiap kegiatan sudah dapat dicapai atau
belum. Jika ada tantangan, maka kita juga langsung merumuskan
solution plan.

Prinsip saya dalam memimpin team adalah, kita semua harus saling
kerjasama dan fokus pada solusi. Saat ada kendala atau tantangan
dalam prosesnya, maka sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan
pihak lain. Namun harus segera fokus pada SOLUSI, atau apa yang
harus dilakukan agar kita bisa mengatasi kendala atau tantangan
tersebut. Mentalitas yang fokus pada solusi, dan bukan pada
problem, menurut saya jauh lebih efektif dalam meningkatkan
kinerja team.
Proses diatas yang saya lakukan saat saya menjadi team leader.
Hasilnya, alhamdulilah, seminar berlangsung dengan sukses. Jumlah
peserta bahkan mencapi 120, diatas target kami. Dan melalui
feedback dari peserta, mayoritas mengatakan sangat puasa dengan
acaranya. Dari segi biaya, bahkan kami mendapatkan surplus dana
atau profit sebesar Rp 20 juta rupiah. Ini kami dapatkan dari
undangan seminar yang kami jual dan juga dana dari pihak sponsor.
Setelah dipotong berbagai biaya seperti biaya sewa hotal dan
konsumsi, serta honor untuk pembicara, ternyata masih ada surplus
Rp 20 juta.

5. Bagaimana cara Anda memotivasi anggota team?


Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menggali kecakapan Anda,
dalam memotivasi dan meningkatkan produktivitas kerja anggota
team Anda. Pertanyaan ini relevan untuk posisi team leader,
supervisor, atau manajer yang memang nantinya akan memimpin
anak buah atau staf.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini adalah : Anda mesti


menguraikan secara detil pengalaman Anda dalam memberikan
motivasi dan pembinaan kepada anggota team Anda. Kemudian
Anda juga secara rinci harus bisa menjelaskan tindakan-tindakan
spesifik apa yang biasanya Anda lakukan saat memotivasi anggota
team. Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari
action yang Anda lakukan tersebut.
Sampel jawaban yang optimal :
Saat saya menjadi team leader, maka cara saya untuk memotivasi
anak buah adalah dengan menumbuhkan mentalitas positive
mindset, atau can do attitude. Sikap kerja ini maksudnya adalah
semangat untuk selalu memberikan kontribusi terbaik, optimis,
punya energi positif, dan selalu fokus pada solusi. Jadi jika ada
kendala dalam kerja, mentalitasnya bukan saling menyalahkan,
namun let’s work together to find solution, dan lalu jalankan solusi
ini.

Dalam setiap meeting atau komunikasi dengan anggota team, saya


selalu berusaha menyampaikan prinsip kerja diatas. Saya juga
langsung memberikan contoh penerapannya, atau menjadi role
model. Misal dalam setiap meeting, saya selalu mengajak anggota
team untuk berpikir menemukan solusi. Atau untuk selalu optimis
saat dihadapkan pada tantangan.

Saya juga selalu menunjukkan gesture atau bahasa tubuh yang


penuh semangat dan energi positif. Sebab saya percaya hal ini akan
memberikan pengaruh pada mood semua anggota team.

Cara lain saya dalam memotivasi anggota team adalah memberikan


apresiasi jika mereka meraih progres yang diharapkan. Kata para
ahli, salah satu sumber moitvasi utama adalah sense of progress.
Saat kami bekerja melaksanakan action plan, dan kemudian ada
kemajuan atau progress dari proses ini, maka saya selaku team
leader selalu memberikan apresiasi kepada semua anggota team.
Atau juga kepada anggota yang telah mendapatkan progress yang
positif.

Apresiasi yang saya berikan bisa berupa kata-kata positif yang


menyemangati, pujian tulus, tepukan tangan di bahu mereka, atau
bahkan kadang saya berikan traktiran makan-makan yang enak
dalam suasana penuh kebersamaan.

Selain cara diatas, saya selalu memberikan support jika ada anggota
team menemui tantantang. Saya tunjukkan perhatian dan care,
serta juga ikut membantu mereka untuk bersama menemukan
solusi.

Semua yang saya lakukan diatas, selama ini sangat membantu


kinerja saya saat saya menjadi team leader. Semangat team kami
bukan saja terus termotivasi, namun target yang dibebankan kepada
team kami selalu berhasil kami capai.

Catatan : pola jawaban diatas berlaku juga untuk jawaban fresh


graduates. Jika Anda punya pengalaman menjadi ketua team (misal
ketua panitia, atau ketua kelompok, atau ketua team kerja), maka
Anda bisa menguraikan pola jawaban diatas untuk menunjukkan
cara Anda dalam memotivasi anggota team Anda.
6. Bagaimana cara Anda ketika menemui konflik dengan rekan
kerja?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah melacak kecakapan Anda dalam
conflict management. Acapkali dalam bekerja kita menemui
perbedaan pandangan atau pendapat dengan rekan lain, di
departemen lain atau di departemen yang sama. Kemampuan kita
untuk membangun kolaborasi akan berhasil jika kita mampu
mengelola perbedaan pandangan ini dengan bijak dan efektif.

Sampel jawaban yang optimal dari pertanyaan ini adalah Anda bisa
menguraikan strategi yang pernah Anda lakukan saat menemui
konflik dengan rekan kerja di kantor. Anda perlu menguraikan
tindakan detil apa saja yang Anda lakukan dalam mengelola konflik
ini, dan hasil apa yang Anda raih dari proses ini.

Sampel jawaban yang optimal :


Saat menghadapi konflik atau perbedaan pandangan dengan rekan
kerja atau bahkan atasan, maka yang saya lakukan adalah mengajak
mereka untuk berdiskusi dengan menyeluruh, disertai dengan data-
data untuk mendukung argumen yang ada.

Saya merasa acapkali perdebatan yang mengundang konflik terjadi,


karena kita saling ngotot mempertahankan pendapat kita, tanpa
disertai dengan data-data yang lengkap dan detil.
Misal dalam salah satu kasus, kami menemui konflik dengan bagian
keuangan yang menganggap biaya pelatihan hanyalah pemborosan
dana belaka, dan mereka sepertinya mulai enggan memberikan
anggaran training yang memadai.

Kami bisa saja berargumentasi bahwa training merupakan hal yang


sangat penting. Namun kalau argumen ini tidak disertai dengan data
yang valid dan lengkap, maka perdebatan bisa terus
berkepanjangan.

Karena itu saya bersama team memutukan untuk melakukan


evaluasi before and after program pelatihan. Jadi kami mengukur
kinerja karyawan 6 sebelum training, dan kemudian memantau
kinerjanya 6 bulan setelah training. Lalu kami akan bandingkan
hasilnya. Dalam kasus ini, kami mengambil training dengan topik
selling skills dan juga training quality management.

Dari evaluasi yang kami lakukan, kami bisa memberikan data yang
kuat dan valid, bahwa terjadi perubahan yang positif dari kinerja
karyawan bagian sales before and after training.

Demikian juga, data produk cacat mengalami penurunan signifikan


setelah adanya training quality management, dibanding sebelum
ada training.
Perbedaan itu lalu kami kuantifikasikan dalam bentuk rupiah untuk
menunjukkan profit sales yang didapat setelah training selling skill,
dan juga biaya penghematan produksi setelah training quality
management.

Dengan data dan bahasa rupiah semacam diatas, maka kami


kemudian bisa mengubah pandangan orang bagian keuangan
tentang perlunya training.

Pelajaran dari kasus diatas adalah, saat kita menghadapi konflik


akibat perbedaan pandang, kita bisa mengelolanya dengan baik jika
disertai dengan data yang valid dan aktual. Tanpa harus melibatkan
emosi dan perasaan yang acap tanpa didukung dengan data yang
kuat.

Prinsip seperti itulah yang selama ini saya praktekkan saat


mengalami konflik. Saya berusaha mengabaikan perasaan yang
mudah terjebak dalam emosi. Namun saya selalu mengedepankan
dialog berbasis data yang kuat dan valid. Sebab hanya dengan ini
mak sebuah keputusan bisa diambil berdasar pertimbangan yang
rasional, dan bukan emosional belaka.

Sampel jawaban yang optimal untuk Fresh Graduates:


Saat menghadapi konflik atau perbedaan pandangan dengan rekan-
rekan, maka yang saya lakukan adalah mengajak mereka untuk
berdiskusi dengan menyeluruh, disertai dengan data-data untuk
mendukung argumen yang ada.

Saya merasa acapkali perdebatan yang mengundang konflik terjadi,


karena kita saling ngotot mempertahankan pendapat kita, tanpa
disertai dengan data-data yang lengkap dan detil.

Misal dalam salah satu kasus, saya menemui konflik dengan team
kami yang tidak setuju dengan rencana kegiatan seminar kami,
dengan topik Menulis Lamaran Kerja dan CV.

Namun saya kemudian menunjukkan data tentang keluhan dari


Manajer SDM tentang buruknya etika menulis lamaran kerja di
kalangan fresh graduates yang notabene merupakan generasi
milenial. Saya juga menunjukkan contoh-contoh CV yang ditulis
alakadarnya, dan kurang menunjukkan kemampuan menulis CV
yang ekselen.

Saya memberikan argumen disertai data, bahwa kegiatan seminar


dengan tema diatas merupakan hal yang sangat penting bagi sarjana
baru dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan data-data yang saya
berikan, akhirnya dia sepakat dengan ide pelaksanaan seminar
tersebut.

Pelajaran dari kasus diatas adalah, saat kita menghadapi konflik


akibat perbedaan pandangan, kita bisa mengelolanya dengan baik
jika disertai dengan data yang valid dan aktual. Tanpa harus
melibatkan emosi dan perasaan yang acap tanpa didukung dengan
data yang kuat.

Prinsip seperti itulah yang selama ini saya praktekkan saat


mengalami konflik. Saya berusaha mengabaikan perasaan yang
mudah terjebak dalam emosi. Namun saya selalu mengedepankan
dialog berbasis data yang kuat dan valid. Sebab hanya dengan ini
mak sebuah keputusan bisa diambil berdasar pertimbangan yang
rasional, dan bukan emosional belaka.

7. Bagaimana Anda melakukan problem solving? Bagaimana


Anda menghandelnya?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menggali kecakapan Anda
dalam melakukan problem solving atau proses pemecahan masalah.

Pertanyaan ini merupakan salah satu contoh pertanyaan yang lazim


ditanyakan dalam metode wawancara Behavioral Event Interview.
Ciri pertanyaannya adalah Anda diminta untuk menguraikan
pengalaman masa lalu Anda saat dihadapkan pada masalah, dan
bagaimana Anda mengatasinya.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini adalah : Anda mesti


menguraikan secara detil pengalaman Anda dalam proses problem
solving tersebut. Anda juga harus menguraikan situasi, peran dan
tugas yang harus Anda lakukan saat itu. Kemudian Anda juga secara
rinci harus bisa menjelaskan tindakan-tindakan spesifik apa yang
biasanya Anda lakukan dalam memecahkan masalah tersebut.
Semakin spesifik, semakin baik.

Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari apa yang
Anda lakukan tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :


Saat saya bekerja sebagai staf marketing, saya pernah menemui
masalah mengenai tren penurunan penjualan produk-produk kami.
Selama ini kami hanya melakukan iklan dan promosi di radio dan
media cetak seperti koran dan majalah.

Setelah kami analisa, kami menemukan ternyataan iklan kami


tersebut kurang efektif, karena calon pelanggan yang kami sasara
saat ini sudah jarang yang membaca koran cetak atau
mendengarkan radio. Mayoritas pindah menikmati dan membaca
informasi dari media sosial, ataupun juga mendengarkan Spotify,
bukan radio lagi. Dus, iklan kami menjadi tidak efektif.

Setelah analisa itu, saya mengusulkan agar pemasaran produk-


produk kami lebih diarahkan pada media online dan juga beragam
media sosial. Secara spesifik, saya mengusulkan agar kami
membuka dan mengelola akun beragam media sosical seperti FB
dan Instagram secara aktif dan konsisten.
Saya kemudian diminta untuk menguraikan langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam sebuah action plan yang detil dari sistematis;
dalam sebuah Digital Marketing Plan yang lengkap. Didalamnya saya
inisiatif atau kegiatan apa saja yang perlu dilakukan. Saya juga
uraikan indikator keberhasilan setiap kegiatan yang harus dilakukan.

Bersama anggota team yang lain, kami kemudian sukses


mengimplementasikan Digital Marketing Plan tersebut dengan
optimal. Kami bisa mencapai beragam indikator keberhasilan dalam
setiap kegiatan yang telah kami susun. Hasilnya, penjualan kami
pelan-pelan naik dan dalam setahu secara akumulatif terjadi
kenaikan volume penjualan sebesar 45% akibat dari Digital
Marketing Plan yang kami terapkan dengan baik.

Jadi dalam proses problem solving, saya bersama anggota team


yang lain, selalu mendahuluinya dengan analisa yang cermat atas
penyebab terjadinya problem. Kemudian berdasar analisa ini kami
menyusun solution plan yang jelas, terukur dan sistematis. Lalu kami
mengeksekusi solution plan ini dengan konsisten.
Melalui pola seperti itulah, saya bisa melakukan proses problem
solving secara optimal.
Sampel jawaban yang optimal untuk Fresh Graduates :
Saat saya bekerja sebagai staf panitia promosi acara Seminar untuk
Mahasiswa kami menemui kendala dalam hal bagaimana cara
terbaik untuk mempromosikan acara kami.

Tadinya kami memasang iklan di media koran dan radio lokal.


Setelah kami analisa, kami menemukan ternyataan iklan kami
tersebut kurang efektif, karena calon pelanggan yang kami sasara
saat ini sudah jarang yang membaca koran cetak atau
mendengarkan radio. Mayoritas pindah menikmati dan membaca
informasi dari media sosial, ataupun juga mendengarkan Spotify,
bukan radio lagi. Dus, iklan kami promosi Seminar kami menjadi
tidak efektif.

Setelah analisa itu, saya mengusulkan solusinyanya, yakni : agar


pemasaran produkacar seminar kami lebih diarahkan pada media
sosial seperti LINE dan WA. Secara spesifik, saya mengajak dan
meminta para anggota team promosi untuk gencar melakukan
promosi melalui kontak Grup WA yang diikuti, dan juga melalui
kontak LINE yang mereka miliki.

Saya sediakan materi promosi yang menarik, disertai dengan


gambar yang atraktif, seperti dalam bentuk meme atau GIF. Teman-
teman saya yang lain tinggal menyebarkan materi promosi ini ke
kontak yang ada di WA dan LINE mereka.
Melalui cara diatas, ternyata promosi kami jauh lebih efektif. Target
peserta 100 orang malah terlampaui menjadi 120 orang.

Jadi dalam proses problem solving, saya bersama anggota team


yang lain, selalu mendahuluinya dengan analisa yang cermat atas
penyebab terjadinya problem. Kemudian berdasar analisa ini kami
menyusun solution plan yang jelas, terukur dan sistematis. Lalu kami
mengeksekusi solution plan ini dengan konsisten.

Melalui pola seperti itulah, saya bisa melakukan proses problem


solving secara optimal.

8. Bagaimana Anda mengelola masukan dari atasan Anda


terhadap kualitas hasil kerja yang Anda lakukan. Uraikan
dengan detil pengalaman yang pernah Anda temui dalam
mengandle umpan balik dari atasan Anda.

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengukur kecakapan Anda


dalam menerima umpan balik dari atasan. Kadangkala atasan
kurang puas dengan hasil kerja kita, dan kemudian memberikan
umpan balik agar kita bisa memperbaiki kualitas hasil kerja yang kita
lakukan.
Kemampuan Anda dalam merespon masukan atau kritik dari atasan
ini akan memberikan indikasi sejauh mana mentalitas dan skills
Anda dalam menerima dan mengolah umpan balik perbaikan.

Jika memang Anda pernah mengalami situasi seperti diatas, maka


Anda bisa menceritakannya dengan detil. Jawaban yang ideal untuk
pertanyaan diatas adalah Anda bisa menjelaskan situasinya secara
spesifik kenapa atasan Anda memberikan masukan atau umpan
balik terhadap kinerja Anda.

Lalu Anda bisa uraikan cara Anda menerima masukan itu, dan
kemudian bagaimana Anda menindaklanjuti masukan itu. Fokuskan
pada upaya Anda untuk terus melakukan perbaikan-diri, sehingga
momen itu justru bisa menunjukkan spirit Anda untuk mau
menerima masukan, dan terus belajar mengembangkan diri.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam pengalaman kerja di tempat sebelumnya, saya dan atasan
saya memang secara reguler, setiap bulan sekali, melakukan
pertemuan one on one untuk mereview progress pekerjaan yang
saya lakukan dan sekaligus memberikan umpan balik perbaikan.

Saya sendiri secara proaktif meminta kepada atasan untuk secara


rutin mau memberikan feedback dan saran perbaikan yang bisa saya
lakukan, demi peningkatan kualitas kerja, dan juga peningkatan
kompetensi diri saya.
Dalam sesi pertemuan umpan balik secara reguler itu, biasanya
atasan saya memberikan feedback dan masukan agar proses dan
hasil kerja saya kian meningkat.

Salah satu contoh umpan balik yang beliau berikan misalnya adalah
agar saya lebih teliti dalam membuat laporan, terutama yang
berkaitan dengan data angka. Saran seperti ini membuat saya
kemudian selalu melakukan double-check untuk memastikan semua
data sudah tertulis dengan akurat.

Saran lain yang dia berikan misalnya adalah agar saya makin terus
meningkatkan kualitas presentasi saya, jika saya diberi kesempatan
untuk melakukan presentasi.

Berdasar saran ini, saya kemudian menindaklanjuti dengan banyak


membaca buku tentang presentation skills. Saya juga kemudian
banyak belajar tentang bagaimana membuat slide powerpoint
presentasi yang lebih menarik secara visual. Saya juga kemudian
mengajak teman-teman satu team untuk berlatih bersama
melakukan presentasi secara singkat dan saling memberikan
feedback perbaikan.

Saya merasa sesi reguler umpan balik dengan atasan saya itu,
merupakan sesi coaching yang sangat berharga dalam proses
pengembangan diri saya. Setiap masukan dan umpan balik yang
beliau berikan, saya pandang sebagai saran yang sangat berharga
agar saya bisa terus mengembangkan skills dan kompetensi saya.

9. Ceritakan cara Anda dalam melakukan perencanaan pekerjaan


yang Anda lakukan. Berikan contohnya secara detil, dan uraikan
langkah apa saja yang Anda lakukan saat itu. Dan sampaikan
juga hasilnya.

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengungkapkan kemampuan


kita dalam planning and organizing our works. Kompetensi planning
merupakan salah satu kecakapan yang penting dalam penyelesaian
pekerjaan secara optimal.

Pertanyaan ini juga sampel pertanyaan tipe Behavioral Event


Interview. Kita diminta untuk menyampaikan contoh spesifik
tentang cara kita melakukan perencanaan kerja.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan sampel atau contoh saat Anda melakukan proses
perencanaan kerja. Ceritakan dengan spesifik, langkah apa saja yang
Anda ambil, dan bagaimana hasilnya.

Fokuskan jawaban pada narasi yang runtut tentang cara kerja Anda
dalam proses perencanaan. Upayakan agar uraian Anda merujuk
pada proses perencanaan kerja yang optimal, sesuai best practices.
Dan juga sampaikan bahwa kemampuan perencanaan kerja Anda
bisa membuat hasil kerja yang maksimal, misal pekerjaan selesai
sebelum waktunya, dengan mutu diatas ekspektasi.

Sampel jawaban yang optimal :


Bersama team atau rekan kerja, saya selalu menyusun proses
perencanaan kerja yang cermat sebelum memulai melakukan
sebuah inisiatif atau program kerja.

Contohnya dalam membuat program pelatihan dan pengembangan


karyawan di perusahaan saya terdahulu, saya bersama team setiap
awal tahun selalu membuat Training and Development Plan yang
lengkap, sistematis dan detil.

Dalam Training Plan itu, kami menjabarkan program pelatihan dan


pengembangan apa saja yang akan kami lakukan, kapan waktunya,
siapa penanggungjawab kegiatan, hingga indikator keberhasilan dari
setiap kegiatan yang kami lakukan.

Kemudian kami juga membuat plan yang lebih detil lagi untuk setiap
kegiatan yang ada. Misalnya saya saat itu diberi tanggungjawab
untuk menyusun 3 modul baru untuk pelatihan karyawan. Saya
pribadi lalu membuat perencanaan atau action plan yang lebih detil
lagi agar penugasan ini bisa selesai tepat waktu dengan mutu bagus.
Saya misalnya saat itu membreakdown proses penyusunan modul
menjadi tiga tahapan utama : penyusunan topik dan outline modul
yang akan dikembangkan; lalu tahapan pengumpulan bahan-bahan
yang relevan, dan kemudian tahapan penyusunan dan revisi jika
diperlukan. Setiap tahapan saya sertai dengan dealine, dan indikator
keberhasilan yang ingin saya raih.

Misalkan dalam pengumpulan bahan, saya menetapkan deadline


dalam kurun 2 minggu saya sudah bisa mengumpulah bahan yang
saya butuhkan untuk penulisan modul. Lalu untuk indikator
keberhasilan penulisan modul, saya menetapkan target dalam satu
hari minimal bisa membuat 10 slide presentasi modul pelatihan.

Melalui proses perencanaan yang rinci seperti ini, yang disertai


dengan uraian step by step yang detil, maka saya selalu bisa
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan tepat
waktu, dan dengan hasil yang optimal. Misalnya modul2 pelatihan
yang saya susun diapresiasi oleh atasan saya, dan kemudian
digunakan secara standar bahan pelatihan untuk para karyawan di
perusahaan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :


Dalam menyelesaikan tugas saya saya kuliah, biasanya saya selalu
menyusun proses perencanaan yang cermat sebelum memulai
menyelesaikan penugasan itu –baik berupa tugas kuliah, tugas
dalam kegiatan ektra kurikuler atau tugas penyusunan skripsi.
Contohnya saat saya menyusun penyelesaian skripsi, saya
membreakdown proses penyusunannya menjadi tiga rencana
kegiatan utama : penyusunan topik dan outline penelitian yang akan
akan saya lakukan; lalu tahapan pengumpulan bahan-bahan dan
data yang relevan, dan kemudian tahapan penyusunan dan revisi
jika diperlukan.

Saya kemudian menetapkan rencana deadline untuk setiap tahapan


kegiatan, disertai dengan indikator keberhasilan yang ingin saya
raih.

Misalkan dalam pengumpulan data, saya menetapkan deadline


dalam kurun 4 minggu saya sudah bisa mengumpulkan semua data
dan bahan yang saya butuhkan untuk penulisan skripsi. Lalu untuk
indikator keberhasilan penulisan hasil penelitian, saya menetapkan
target dalam satu hari minimal bisa menulis 5 halaman skripsi.

Melalui proses perencanaan yang rinci seperti ini, yang disertai


dengan uraian step by step yang detil, maka saya selalu bisa
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan tepat
waktu, dan dengan hasil yang optimal. Misalnya skripsi yang saya
susun diapresiasi oleh dosen saya, dan mendapatkan nilai A.
10.Ceritakan pengalaman Anda dalam mengusulkan dan
melakukan inisiatif. Berikan contoh konkrit.

Tujuan dari pertanyaan ini adalah melacak kemampuan Anda dalam


mengusulkan dan kemudian menerapkan inisiatif yang kreatif datau
semacam terobosan kegiatan yang mampu meningkatkan kinerja
team atau kinerja bisnis perusahaan Anda.

Kecakapan merumuskan inisiatif yang kreatif, dan kemudian


mengimplementasikannya secara optimal (execution skills),
merupakan hal yang sangat utama dalam meningkatkan daya saing
bisnis.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menceritakan pengalaman Anda di masa lalu, saat Anda melakukan
proses pengusulan inisiatif yang Anda anggap sukses. Seperti
layakanya pertanyaan model BEI yang lainnya, maka jawaban harus
bersifat rinci, sistematis, dan bisa memberikan informasi hasil yang
terjadi akibat tindakan Anda tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam pengalaman kerja sebelumnya, saya cukup aktif memberikan
usulan inisiatif yang saya pandang bisa memberikan dampak positif
bagi kinerja bisnis di masa mendatang.
Contohnya, saat saya bekerja sebagai asisten manajer marketing,
saya mengusulkan inisiatif untuk membuat dan melaksanakan social
media marketing yang terpadu, konsisten dan berkelanjutan.

Saya mengusulkan agar kami bisa membuat konten yang bagus dan
berguna bagi calon pelanggan, baik melalui channel Youtube,
Facebook, Instagram, Line dan Twitter. Sebab saya percaya di era
smartphone ini, maka content marketing merupakan cara yang
sangat efektif dalam menjalin relationship dengan pelanggan kami.

Agar inisiatif ini bisa diterima, maka saya berikan contoh success
story dari perusahaan2 lain baik di dalam ataupun luar negeri yang
berhasil melakukan content marketing strategy melalui social media.

Dalam usulan inisiatif ini, saya juga telah membuat semacam


rancangan social media marketing plan yang kira-kira bisa
dilaksanakan. Konten apa saja yang layak dikembangkan untuk
meningkatkan engagement dengan pelanggan. Tipe konten spesifik
apa saja yang layak dipublikasikan di Instagram, Youtube, dan
Facebook atau Twitter; sebab beragam channel ini membutuhkan
tipe konten yang berlainan. Meski tiap konten berbeda, namun saya
menyampaikan agar tetap ada benang merah atau konsistensi
dalam penampilan konten, yang sesuai dengan karakter brand kami.

Saya mengusulkan inisiatif diatas dengan disertai oleh rancangan


program yang sudah cukup detil. Lalu saya juga uraikan success
story perusahaan lain. Melalui proses semacam ini, akhirnya atasan
saya menyetujui usulan inisiatif yang saya sampaikan.

Saya kemudian juga ditunjukan sebagai team leader untuk program


social media marketing strategy ini. Plan atau rencana yang sudah
saya susun diatas kemudian saya jabarkan secara lebih detil,
bersama dengan anggota team.

Kami kemudian juga meng-hire digital agency untuk membantu


kami dalam mengimplementasikan social media marketing plan
yang sudah kami susun. Meski demikian konsep dan strategi tetap
kami yang memberikan arahan.

Kami berhasil menerapkan plan tersebut dengan baik, dalam jangka


12 bulan penuh. Dari evaluasi atas berbagai metriks atau indikator
keberhasilan yang kami susun, kami bisa memenuhi semua target
yang ditetapkan. Misalnya jumlah follower Instagram kami naik
pesat, demikian juga dengan jumlah subcribers Youtube dan likers di
fanpage FB brand kami. Dampaknya, kami melihat adanya
peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan atas produk-
produk yang kami pasarkan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :


Saat saya aktif dalam sebuah lembaga kemahasiswaan, saya pernah
mengusulkan sebuah inisiatif dan kemudian menjalankan inisiatif ini
dengan sukses. Inisiatif yang saya usulkan saat itu adalah pendirian
semacam komunitas business book club. Kegiatan utamanya adalah
melakukan bedah buku bisnis sebulan sekali, terutama untuk buku-
buku bisnis terbaru dan aplikatif.

Usulan inisiatif itu diterima oleh rekan-rekan saya, dan kemudian


mereka meminta saya menjadi koordinator pelaksananya.

Saya kemudian menyusun semacam rencana kegiatan selama 12


bulan ke depan. Buku apa saja yang kira-kira akan kami diskusikan
tiap bulannya, siapa pembicara yang akan diundang, dimana acara
akan dilaksanakan, dan bagaimana rencana promosinya. Karena
acara ini di kampus, maka bersifat gratis dan terbuka untuk
mahasiswa, baik dari kampus kami sendiri ataupun kampus luar.

Bersama rekan-rekan, akhirnya kami sukses menjalankan inisiatif itu


dengan rutin sebulan sekali. Tiap kegiatan bedah buku bisnis yang
kami lakukan, bisa mendatangkan rata-rata 100 peserta. Sebagian
besar acara ini juga diulas di radio lokal dan media lokal. Bahkan
beberapa penerbit buku bisnis mau menjadi sponsor dengan
memberikan buku-buku yang kami ulas secara gratis sebanyak 20
eksemplar dalam satu kali kegiatan.

Saya merasa inisiatif itu mampu meningkatkan gairah membaca


buku, terutama buku manajemen bisnis di kalangan mahasiswa.
Saya kira ini hal penting agar wawasan mereka semakin bertambah.
Dari pengalaman menjadi koordinator komunitas business book club
ini, saya juga belajar banyak tentang leadership atau bagaimana
mengelola team kerja, juga tentang teamwork skills, problem solving
hingga kemampuan untuk menjalin relasi dengan pihak lain (misal
pihak penerbit, penulis buku, dan pembicara tamu dalam acar
tersebut). Pengalaman semacam ini tentu saja sangat berharga bagi
proses pengembangan diri saya.

11.Bagaimana cara Anda meyakinkan atasan atau rekan


kerja Anda? Uraiakan contoh kasusnya dengan detil.

Tujuan pertanyaan ini adalah mengidentifikasi kemampuan Anda


dalam persuasive comunication skills. Kemampuan meyakinkan
atasan atau rekan kerja atas usulan atau ide propgram kerja yang
ingin Anda lakukan merupakan hal yang krusial dalam sukses karir.
Jika ide program Anda oke, namun Anda gagal meyakinkan atasan
akan pentingnya program tersebut, maka tentu saja ide itu hanya
akan jadi angan-angan belaka.

Kemampuan persuasive communication skills juga makin penting,


sebab dalam bekerja, acapkali kita harus bekerja sama dengan
departemen lain – dimana kita tidak punya otoritas untuk
memerintah, sebab level mereka sama dengan kita. Kita bukan
atasan mereka. Untuk itu, maka kemampuan persuasive
communication menjadi krusial agar kita bisa menjalin kerjasama
yang produktif.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


mengungkapkan salah satu contoh spesifik dimana Anda berhasil
meyakinkan rekan kerja atas usulan yang Anda sampaikan. Uraikan
pula langkah-langkah yang Anda lakukan, bagaimana strateginya,
dan juga bagaimana hasil akhirnya.

Pola jawaban seperti itu adalah yang diharapkan oleh rekruiter,


sebab ini adalah jenis pertanyaan BEI yang memerlukan jawaban
yang spesifik dan konkrit, bukan mengambang dan tidak jelas.

Sampal jawaban yang optimal :


Memang dalam proses kerja, kadangkali kita harus meyakinkan
rekan kerja atau atasan agar apa yang ingin kita lakukan bisa
disetujui dengan baik.

Salah satu kasus spesifik yang pernah saya alami adalah proses
meyakinkan direktur utama dan direktur keuangan kami, dalam soal
anggaran pelatihan yang kami kelola. Sebelum menyetujui anggaran
pelatihan yang kami ajukan, mereka minta diyakinkan bahwa dana
training tersebut benar-benar efektif dampaknya bagi kinerja bisnis
perusahaan.
Saat itu saya bekerja sebagai asisten manajer bidang training. Saya
diminta oleh atasan saya yakni HR Manager untuk menyiapkan
strategi komunikasi persuasif agar kami bisa meyaknikan dua
direktur kami.

Saat itu saya mengambila pendekatan before and after. Yakni


menunjukkan kinerja sebuah team sebelum dan sesudah terjadinya
pelatihan. Dari ilmu tentang persuasi, saya belajar salah satu cara
efektif untuk meyakinkan orang lain adalah dengan pendekatan
before and after ini.

Secara spesifik, saya melakukan proses pengukuran dampak training


sebelum dan sesudah training, untuk dua kegiatan training saja
sebagai pilot project. Yakni training selling skills dan trainig quality
management.

Dari data yang saya peroleh terdapat perbedaan yang signifikan


antara data before and after training. Penjualan para sales yang
sudah ikut training naik signifikan setelah 6 bulan mereka ikut
training tentang Selling Skills. Demikian juga, data produk cacat
mengalami penurunan after 6 months of training tentang quality
management.

Data tersebut kemudian saya tampilkan dalam visualisasi grafik yang


menarik, dan menggambatkan kontras atara data sebelum dan
sesudah training. Saya lalu juga melakukan proses kalkulasi berapa
uang yang bisa didapatkan atau dihemat dari adanya perbedaan
data tersebut, atau lazim disebut sebagai Return on Training
Investment (disingkat RoTI).

Saat itu, saya bersama team bisa menujukkan angka ROTI yang
sangat positif. Artinya, budget training yang kami gunkan benar-
benar memberikan manfaat finansial yang bagus bagi perusahaan.

Dengan strategi komunikasi semacam diatas, akhirnya kami bisa


meyakinkan dua direktur kami untuk menyetujui usulan budget
training yang kami sampaikan. Bahkan karena kami mampu
menunjukkan berapa alokasi budget training ditahun depannya.

Sampal jawaban yang optimal untuk fresh graduates :


Saat saya aktif dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan, seringkali
saya terlibat dalam situasi dimana saya harus meyaknikan pihak lain
melalui komunikasi yang persuasif.

Salah satu kasus yang saya alami adalah saat saya bertindak sebagai
Koordinator acara Business Book Club, seperti yang telah saya
uraiakan sebelumnya. Dalam kasus ini saya beberapa kali melakukan
proses komunikasi persuasif untuk meyakinkan pihak penerbit agar
mau menjadi sponsor kegiatan kami.

Dalam proses meyaknikan penerbit tersebut, saya memberikan


informasi mengenai beragam benefit yang bisa mereka dapatkan
dengan menjadi sponsor. Misal yang paling utama adalah membuat
para peserta menjadi aware dan tahu mengenau kehadiran buku2
bisnis yang merek terbitkan.

Mereka juga bisa jualan buku-buku di stand registrasi peserta.


Dengan potensi peserta sebanyak 100 orang per kegiatan, maka
mereka bisa menjual buku bisnis yang dengan lumayan bagus on the
spot.

Selain itu, saya dan team juga menyampaikan bahwa kami akan
mempromosikan buku-buku mereka melalui jaringan WA, blog dan
akun Facebook kami. Dengan demikian akan makin banyak orang
yang menjadi kenal dengan penerbit bukut tersebut. Ini tentu akan
memberikan keuntungan promosi bagi masa depan penjualan buku-
buku mereka.

Selain itu kami juga menyebutkan bahwa kami akan merilis kegiatan
bedah buku mereka ke media-media lokal, sehingga jangkauan
audience akan makin luas.

Melalui paparan beragam manfaat diatas, akhirnya kami bisa


meyakinkan sejumlah penerbit buku untuk menjadi sponsor kami.

Melalui pengalaman diatas, saya belajar bahwa proses meyakinkan


orang lain itu dimulai dari pertanyaan kunci : apa manfaat yang bisa
mereka dapatkan. Jika kita bisa memberikan paparan yang persuasif
mengenai manfaat atau benefit bagi mereka (entah mereka ini
atasan, rekan kerja, atau mitra usaha), maka mereka akan
cenderung setuju dengan apa yang kita inginkan atau tawarkan.

12.Bagaimana cara Anda mengatasi situasi yang stressful?


Tujuan pertanyaan ini adalah untuk memahami kemampuan Anda
dalam menghadapi situasi kerja yang stressful, misal karena beban
kerja yang menumpuk, deadline yang sudah dekat, atau juga karena
tekanan dari atasan.

Jawaban yang optimal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan strategi yang tepat, berdasatkan best practices, dan
efektif dalam mengatasi situasi kerja yang stressful. Anda bisa
menguraikan langkah demi langkah yang secara spesifik biasanya
Anda lakukan dalam menghadapi situasi stressful tersebut, dan
kemudian juga sampaikan hasil kinerja Anda dalam melakukan
proses tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam bekerja, kadangkala kita memang suka dihadapkan pada
situasi kerja yang stressful atau penuh tekanan. Mungkin karena
deadline yang makin dekat, atau karena beban kerja yang
menumpuk dan seolah tidak ada habisnya.
Strategi yang bisanya saya lakukan dalam menghadapi situasi seperti
diatas adalah pertama-tama melakukan visualisasi positif. Disini saya
selalu membayangkan gambaran positif : Insya Allah saya akan
berhasil menyelesaikan semua tuntutan pekerjaan ini dengan hasil
yang positif.

Mentalitas positif semacam ini menurut pengalaman saya selama ini


banyak membantu saya untuk bisa menuntaskan pekerjaan dengan
optimal. Sebab menurut riset ilmiah, mentalitas poistif dalam pikiran
Anda akan sangat mempengaruhi kinerja nyata Anda. Pikiran yang
positif dan fokus pada ekspektasi hasil kerja yang positif, ternyata
membuat kita menjadi lebih mudah mengelola situasi yang stressful.

Selanjutnya, jika beban pekerjaan banyak, dan atasan kadang


meminta untuk segera selesai semua, maka biasanya saya langsung
memetakan beban pekerjaan itu; dan menyusun langkah demi
langkah apa yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan
semuanya. Jika diperlukan maka saya juga akan melakukan kerja
lembur agar semua beban pekerjaan bisa saya selesaikan pada
waktunya.

Mentalitas pikiran yang positif, dan disertai dengan action yang


sistematis, membuat saya mampu mengelola situasi stressful di
kantor.
Selain strategi diatas, kiat saya untuk mengatasi stress adalah
dengan rajin olahraga. Saya rutin olahraga selama 30 menit tiap
hari, biasanya saya lakukan selepas saya pulang kantor, dengan
melakukan threadmil di rumah. Berbagai penelitian menunjukkan,
rajin menggerakkan tubuh akan membuat pikiran kita menjadi lebih
tangguh menghadapi situasi stressful.

Untuk mengelola situasi pekerjaan yang stressful, saya juga rajin


melakukan tafakur – atau duduk merenung sambil mensyukuri
segala nikmat yang saya peroleh. Mensyukuri bahwa saya masih bisa
bekerja mencari nafkah untuk keluarga saya, bersyukur saya bisa
mendapatkan kesempatan wawancara seperti saat ini, ataupun
bersyukur saya punya anak yang sehat dan lucu. Saya biasanya
melakukan tafakur tiap malam selepas sholat Isya.

Rajin olahraga dan rajin tafakur membuat saya selama ini merasa
makin produktif, dan pikirannya bisa lebih jernih dalam
menyelesaikan setiap tantangan pekerjaan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :


Saat menjalani kuliah, kadangkala saya memang suka dihadapkan
pada situasi yang stressful atau penuh tekanan. Mungkin karena
deadline pengumpululan tugas yang makin dekat, atau karena
beban agar harus lulus tepat pada waktunya, atau karena dikejar
deadline penyelesaian skripsi.
Strategi yang bisanya saya lakukan dalam menghadapi situasi seperti
diatas adalah pertama-tama melakukan visualisasi positif. Disini saya
selalu membayangkan gambaran positif : Insya Allah saya akan
berhasil menyelesaikan semua tuntutan ini dengan hasil yang
positif.

Mentalitas positif semacam ini menurut pengalaman saya selama ini


banyak membantu saya untuk bisa menuntaskan pekerjaan dengan
optimal. Sebab menurut riset ilmiah, mentalitas poistif dalam pikiran
Anda akan sangat mempengaruhi kinerja nyata Anda. Pikiran yang
positif dan fokus pada ekspektasi hasil kerja yang positif, ternyata
membuat kita menjadi lebih mudah mengelola situasi yang stressful.

Selanjutnya, jika beban pekerjaan tugas kuliah makin banyak, maka


biasanya saya langsung memetakan beban pekerjaan itu; dan
menyusun langkah demi langkah apa yang harus saya lakukan untuk
menyelesaikan semuanya. Jika diperlukan maka saya juga akan
melakukan hingga larut malam agar semua beban tugas kuliah ini
bisa saya selesaikan pada waktunya.

Mentalitas pikiran yang positif, dan disertai dengan action yang


sistematis, membuat saya mampu mengelola situasi stressful.

Selain strategi diatas, kiat saya untuk mengatasi stress adalah


dengan rajin olahraga. Saya rutin olahraga selama 30 menit tiap
hari, biasanya saya lakukan sore hari, di gym dekat kos saya.
Berbagai penelitian menunjukkan, rajin menggerakkan tubuh akan
membuat pikiran kita menjadi lebih tangguh menghadapi situasi
stressful.

Untuk mengelola situasi pekerjaan yang stressful, saya juga rajin


melakukan tafakur – atau duduk merenung sambil mensyukuri
segala nikmat yang saya peroleh. Mensyukuri bahwa saya masih bisa
bekerja mencari nafkah untuk keluarga saya, bersyukur saya bisa
mendapatkan kesempatan wawancara seperti saat ini, ataupun
bersyukur saya punya anak yang sehat dan lucu. Saya biasanya
melakukan tafakur tiap malam selepas sholat Isya.

Rajin olahraga dan rajin tafakur membuat saya selama ini merasa
makin produktif, dan pikirannya bisa lebih jernih dalam
menyelesaikan setiap tantangan yang saya hadapi saatu saya kuliah.

13.Ceritakan pengalaman Anda dalam menyelesaikan beragam


tugas yang menumpuk?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi kemampuan
Anda dalam menyelesaikan beragam tugas dengan tepat waktu dan
tuntas, melakukan proses prioritas kerja, ataupun mengelola
resource waktu dan energi Anda dalam bekerja. Kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan secara tuntas, dengan kualitas bagus, dan
tepat waktu, merupakan elemen krusial untuk sukses karir.
Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menjelaskan
strategi dan kiat yang biasa Anda lakukan dalam menyelesaikan
tugas Anda di kantor. Uraikan secara detil langkah demi langkah apa
yang Anda kerjakan untuk mengelola waktu dan energi Anda dalam
menuintaskan pekerjaan dengan tepat waktu dan berkualitas.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam menuntaskan beragam jenis pekerjaan, saya selalu membuat
semacam To Do List harian yang berisikan rangkaian aktivitas yang
harus saya lakukan tiap harinya. Biasanya saya menyusun To Do List
ini satu hari sebelumnya, atau di pagi harinya.

To Do List harian ini saya susun berdasar Rencana Kerja Mingguan


yang biasanya saya buat juga tiap minggunya. Recana kerja
mingguan ini sendiri mengacu pada Program Kerja Bulanan dan
Tahunan yang sudah disusun untuk departemen kami. Selain itu
dalam rencana kerja minggu ini, bisanya saya memasukkan
permintaan-permintaan yang kadang mendadak datang dari atasan.

To Do List harian yang susun biasanya berisikan 3 sampai 5 item


kegiatan yang harus saya lakukan tiap harinya, di arean saya yakni
bagian Training and Development. Misal menyusun laporan hasil
evaluasi training, mengumpulkan bahan untuk penulisan modul,
atau juga menyusun materi presentasi pelatihan.
Dalam to do list harian ini saya tidak hanya menetapkan aktivitas
apa yang harus saya lakukan, namun juga disertai dengan target
penyelesaiannya. Misal dalam menyusun slide presentasi, dalam
hari itu, saya punya target harus bisa menyusun lima halaman slide.
Atau laporan hasil evaluasi training harus selesai hari itu juga.

Tugas-tugas harian yang penting, membutuhkan konsentrasi pikiran,


atau perlu mendapatkan prioritas, biasanya saya lakukan di pagi hari
sebelum makan siang. Saya lebih fokus bekerja dengan konsentrasi
penuh biasanya saat pagi hari hingga makan siang. Sementara after
lunch, saya alokasikan waktu untuk mengerjakan tugas harian
lainnya.

Untuk fokus konsentrasi menyelesaikan tugas, saya biasanya


mematikan hape saya agar tidak ada distraksi, baik karena notifikasi
WA ataupun notifikasi lainnya. Demikian juga, laptop saya untuk
bekerja saya matikan jaringkan internetnya, agar tidak ada distraksi
notifikasi email.

Kemampun untuk fokus pada pekerjaan, dan menghilangkan aneka


distraksi dari hape atau internet, merupakan salah satu hal yang
membuat saya bisa lebih konsentrasi dalam menyelesaikan beragam
tugas dengan tuntas dan tepat waktu.
Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates:
Dalam menuntaskan beragam jenis tugas kuliah dan proses
perkuliahan, saya selalu membuat semacam To Do List harian yang
berisikan rangkaian aktivitas yang harus saya lakukan tiap harinya.
Biasanya saya menyusun To Do List ini satu hari sebelumnya, atau di
pagi harinya.

To Do List harian yang susun biasanya berisikan 3 sampai 5 item


kegiatan yang harus saya lakukan tiap harinya, berkaitan dengan
tugas saya sebagai mahasiswa. Dan karena kebetulan saya juga aktif
sebagai Koordinator Kegiatan Business Book Club, maka saya juga
menyusun to do list untuk tugas ini. Misal menyusun tugas mata
kuliah tertentu, mengumpulkan bahan untuk penulisan makalah,
atau juga menyusun materi promosi kegiatan Business Book Club.

Dalam to do list harian ini saya tidak hanya menetapkan aktivitas


apa yang harus saya lakukan, namun juga disertai dengan target
penyelesaiannya. Misal dalam menyusun makalah, dalam hari itu,
saya punya target harus bisa menyusun 3 halaman. Atau materi
promosi kegiatan harus selesai sampai tahapan apa.

Tugas-tugas harian yang penting, membutuhkan konsentrasi pikiran,


atau perlu mendapatkan prioritas, biasanya saya lakukan di pagi hari
jika memang tidak ada jadwal kuliah. Saya lebih fokus bekerja
dengan konsentrasi penuh biasanya saat pagi hari hingga makan
siang. Sementara after lunch, saya alokasikan waktu untuk
mengerjakan tugas harian lainnya.

Untuk fokus konsentrasi menyelesaikan tugas penulisan makalah


atau penyusunan skripsi, saya biasanya mematikan hape saya agar
tidak ada distraksi, baik karena notifikasi WA ataupun notifikasi
lainnya. Demikian juga, laptop saya untuk bekerja saya matikan
jaringkan internetnya, agar tidak ada distraksi notifikasi email.

Kemampun untuk fokus pada pekerjaan, dan menghilangkan aneka


distraksi dari hape atau internet, merupakan salah satu hal yang
membuat saya bisa lebih konsentrasi dalam menyelesaikan beragam
tugas dengan tuntas dan tepat waktu.

14.Bagaimana cara anda mencapai target kerja yang diberikan


oleh atasan?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi kemampuan
Anda dalam meraih target pekerjaan yang telah ditetapkan.
Pertanyaan ini juga melacak kompetensi Anda dalam bidang Result
Orientation, seberapa jauh proses kerja Anda terfokus pada
pencapaian hasil yang memuaskan. Aspek ini merupakan salah satu
pilar untuk membawa kemajuan dalam kinerja perusahaan.

Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menjelaskan


strategi dan kiat yang biasa Anda lakukan dalam proses meraih
target kinerja yang telah ditetapkan. Uraikan mengenai target kerja
Anda yang terukur atau sering disebut sebagai key performance
indicators.

Uraikan secara detil langkah demi langkah apa yang Anda kerjakan
untuk mengelola waktu dan energi Anda demi tercapainya target
kerja yang telah ditetapkan.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam proses meraih target kerja, maka biasanya yang saya lakukan
adalah mempelajari target kerja yang dibebankan kepada saya, dan
kemudian dari sini, saya akan membuat action plan yang detil atau
serangkaian aktivitas kunci yang akan membantu saya meraih target
tersebut.

Misal dalam pekerjaan saya sebelumnya sebagai asisten marketing


manager, saya diberikan peran dan target untuk mampu
meningkatkan order dari web online perusahaan kami. Target yang
diberikan adalah agar saya dan team bisa meningkatkan order
projek lebih dari 25% melalui website perusahaan kami, dibanding
tahun sebelumnya. Perusahaan kami sendiri bergerak dalam bidang
penyedia jasa konsultan dan pelatihan ISO dan manajemen mutu.

Berdasar target tersebut, kemudian saya melakukan sejumlah action


plan yang relevan untuk mencapai target tersebut. Setiap action ini
biasanya juga saya sertai dengan key performance indicators yang
terukur. Jadi setiap action juga ada ukuran keberhasilannya.

Misal saat itu, saya melakukan tiga action atau aktivitas kunci yang
bisa membantu saya mencapai target yang ditetapkan.

Yang pertama saya melakukan aktivitas SEO atau search engine


optimization. Tujuan dari SEO adalah agar website perusahaan kami
selalu muncul di halaman satu hasil pencarian Google untuk
berbagai kata kunci. Saya menetapkan target agar web kami ada di
halaman satu untuk 3 kata kunci, yakni konsultan ISO, pelatihan ISO
dan cara menyusun ISO.

Yang kedua saya melakukan email marketing. Disini kami


mendorong agar setiap pembaca yang mampir ke website
perusahaan kami mau menjadi pelanggan email. Untuk membujuk
agar mereka mau menjadi pelanggan email, maka kami berikan
gratis buku panduan cara penerapan ISO berdasar studi kasus. Saya
menetapkan target agar setiap bulan kami bisa mendapatkan 500
pelanggan email baru.

Langkah yang ketiga kami juga mendorong agar kami bisa


mendapatkan kontak WA para pembaca web kami. Caranya adalah
kami membuka sesi konsultasi tentang seluk beluk ISO secara gratis
via WA. Dengan cara ini maka kami bisa mendapatkan kontak WA.
Kami menargetkan agar setiap bulan kami bisa mendapatkan 500
kontak WA.

Srategi SEO, Email Marketing dan WA Marketing saya jalankan


sebab berdasar pengalaman dan best practices, tiga cara ini
merupakan langkah yang sangat efektif untuk menjaring calon klien
melalui media online atau digital channel.

Setelah mendapatkan banyak data pelanggan email dan kontak WA,


kemudian secara berkala kami memberikan edukasi via email dan
WA tentang Manajemen ISO dan semua aspeknya. Dalam edukasi ini
kami kemudian juga secara soft selling, menawarkan jasa pelatihan
dan konsultasi ISO kami.

Melalui cara tersebut, kami berhasil meningkatkan klien kami


melalui media online dan website lebih dari 75% dibanding tahun
sebelumnya - jauh diatas target yang ditetapkan oleh atasan saya
yakni hanya 25 %.

Jadi dari uraian diatas, saya selalu berusaha menjabarkan target


kerja ke dalam action plan yang detil dan spesifik. Action plan ini
juga harus mendukung pencapaian target. Dengan cara seperti ini,
maka saya optimis bisa meraih target kerja yang akan dibebankan
kepada saya.
Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates:
Dalam proses meraih target kerja, maka biasanya yang saya lakukan
adalah mempelajari target kerja yang dibebankan kepada saya, dan
kemudian dari sini, saya akan membuat action plan yang detil atau
serangkaian aktivitas kunci yang akan membantu saya meraih target
tersebut.

Misal saat kuliah saya pernah bertugas sebagai panitia Seminar


Nasional tentang Dunia Kerja dan Seputarnya. Saya diberikan peran
dan target untuk mampu menjaring 200 peserta seminar berbayar
tersebut.

Berdasar target tersebut, kemudian saya melakukan sejumlah action


plan yang relevan untuk mencapai target tersebut.

Misal saat itu, saya melakukan tiga action atau aktivitas kunci yang
bisa membantu saya mencapai target yang ditetapkan.

Yang pertama saya melakukan promosi melalui akun Facebook


personal saya dan juga teman-teman panitia. Saya siapkan media
promosinya, dan mereka semua tingga upload dan share ke teman-
temannya. Saya targetkan agar tiap hari kami bisa share materi
promosi ini sebanyak 2 kali per orang. Jika kami semua berjumlah
10 orang, maka tiap hari harus ada 20 kali publikasi materi di FB
masing-masing.
Yang kedua saya melakukan promosi melalui radio-radio lokal di
kota kami. Kami melakukan barter dimana kami bisa iklan di radio
tersebut, dan nantinya radio tersebut bisa memasang spanduk
dalam seminar kami.

Langkah yang ketiga adalah saya dan team juga melakukan promosi
via grup-grup WA dan juga LINE. Kami memanfaatkan jaringan
teman kami untuk menyebarkan materi promosi.

Melalui cara tersebut, kami berhasil menjaring peserta lebih dari


250 orang, atau lebih banyak dari target yang ditetapkan.

Jadi dari uraian diatas, saya selalu berusaha menjabarkan target


kerja ke dalam action plan yang detil dan spesifik. Action plan ini
juga harus mendukung pencapaian target. Dengan cara seperti ini,
maka saya optimis bisa meraih target kerja yang akan dibebankan
kepada saya.

15.Bagaimana Anda melakukan kerjasama dengan anggota team


Anda lainnya? Bisakah Anda berikan sampel atau contoh nyata
dimana Anda membangun kerjasama team?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengukut level kecakapan kita
dalam membangun kerjasama team. Pertanyaan ini juga
meruapakan behavioral-based question, dimana Anda diminta
menceritakan pengalaman masa lalu Anda yang real dalam proses
membangun kerjasama team. Disini Anda harus mampu
menunjukkan contoh pengalaman nyata dimana Anda melakukan
prakteka pengembangan kerjasama team.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah, Anda bisa


menguraikan pengalaman nyata Anda dimana Anda sukses menjalin
kerjasama yang optimal, dan bisa memberikan hasil pekerjaan yang
bagus.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam pekerjaan saya sebelumnya, saya beberapa kali terlibat
dalam team untuk melakukan sejumlah inisiatif peningkatan kinerja.

Dalam proses ini biasanya saya mengusulkan di awal pembentukan


team mengenai pembagian tugas secara jelas oleh masing-masing
anggota team, disertai dengan target penyelesaiannya. Termasuk
didalamnya adalah cara bagaimana masing-masing anggota team
menyelesaikan tugasnya, dan kapan setiap tahapan kegiatan akan
dilakukan.

Saya berharap melalui informasi yang jelas ini maka setiap anggota
team bisa paham mengenai tanggungjawabnya. Melalui pembagian
tugas yang jelas ini, maka setiap anggota team juga bisa paham
dimana mereka bisa saling membantu dan berbagi sumber daya
yang ada.
Selanjutnya sebagai anggota team, secara proaktif saya juga
melaporkan progres kemajuan pekerjaan yang saya lakukan kepada
ketua team atau kelompok.

Saya juga rajin berkomunikasi dengan anggota team lainnya, untuk


saling membantu dan berbagai sumber daya yang ada. Melalui
komunikasi ini, adakalanya rekan team saya memberikan masukan
kepada saya dalam penyelesaian tugas. Sebaliknya, saya juga
memberika masukan kepada anggota team lainnya, agar semua
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tuntas dan ekselen.

Jika dalam penyelesaian tugas terdapat kendala dan problem, maka


kami biasanya melakukan meeting untuk mencari solusi bersama.
Prinsip saya dalam menghadapi problem ini adalah sebisa mungkin
fokus pada solusi, dan bukan menyalahkan pihak lain yang
menyebabkan munculnya problem. Fokus pada solusi akan
membuat kita lebih cepat dalam proses penyelesaian, dan membuat
kita bisa tetap menjaga optimisme team.

Melalui pengalaman saya dalam beragam team, saya memandang


aspek kejelasan tugas dan target kinerja dari masing-masing anggota
team merupakan salah satu kunci untuk membangun kerjasama
team yang solid. Selain itu juga proses komunikasi yang intensif dan
berfokus pada solusi, juga merupakan aspek yang penting.
Sampel jawaban untuk fresh graduates :
Dalam kegiatan kuliah, saya beberapa kali terlibat dalam kelompok
untuk melakukan pengerjaan tugas dari dosen kami, atau
mendapatkan tugas kelompok.

Dalam proses ini biasanya saya mengusulkan di awal pembentukan


team mengenai pembagian tugas secara jelas oleh masing-masing
anggota team, disertai dengan target penyelesaiannya. Termasuk
didalamnya adalah cara bagaimana masing-masing anggota team
menyelesaikan tugasnya, dan kapan setiap tahapan kegiatan akan
dilakukan.

Saya berharap melalui informasi yang jelas ini maka setiap anggota
team bisa paham mengenai tanggungjawabnya. Melalui pembagian
tugas yang jelas ini, maka setiap anggota team juga bisa paham
dimana mereka bisa saling membantu dan berbagi sumber daya
yang ada.

Selanjutnya sebagai anggota team, secara proaktif saya juga


melaporkan progres kemajuan pekerjaan yang saya lakukan kepada
ketua team atau ketua kelompok.

Saya juga rajin berkomunikasi dengan anggota team lainnya, untuk


saling membantu dan berbagai sumber daya yang ada. Melalui
komunikasi ini, adakalanya rekan team saya memberikan masukan
kepada saya dalam penyelesaian tugas. Sebaliknya, saya juga
memberika masukan kepada anggota team lainnya, agar semua
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tuntas dan ekselen.

Jika dalam penyelesaian tugas terdapat kendala dan problem, maka


kami biasanya melakukan meeting untuk mencari solusi bersama.
Prinsip saya dalam menghadapi problem ini adalah sebisa mungkin
fokus pada solusi, dan bukan menyalahkan pihak lain yang
menyebabkan munculnya problem. Fokus pada solusi akan
membuat kita lebih cepat dalam proses penyelesaian, dan membuat
kita bisa tetap menjaga optimisme team.

Melalui pengalaman saya dalam beragam team, saya memandang


aspek kejelasan tugas dan target kinerja dari masing-masing anggota
team merupakan salah satu kunci untuk membangun kerjasama
team yang solid. Selain itu juga proses komunikasi yang intensif dan
berfokus pada solusi, juga merupakan aspek yang penting.

16.Apa pencapaian terbaik Anda selama ini?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah menggali prestasi kerja Anda
sebelumnya. Pewawancara ingin mengetahu pencapaian terbaik apa
yang pernah Anda raih.

Jika Anda sudah punya pengalaman kerja maka Anda bisa


memberikan contoh kontribusi real yang Anda lakukan bagi
perusahaan Anda sebelumnya. Jika Anda fresh graduates dan belum
punya pengalaman kerja, Anda bisa memberikan sampel pencapaian
terbaik dalam dunia akademik, atau aktivitas non kurikuler yang
Anda tekuni (jika memang Anda aktif dalam berbagai kegiatan
kemahasiswaan).

Pertanyaan ini merupakan salah satu pertanyaan kunci; untuk


menggali kinerja Anda di masa lalu. Studi-studi menunjukkan
pencapaian kinerja Anda di masa lalu merupakan salah satu
indikator yang valid untuk memprediksi kinerja Anda di masa depan.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya bisa memberikan dua contoh pencapaian yang menurut saya
memberikan kenangan yang membekas karena dua-duanya
berdampak positif bagi kinerja team dimana saya bekerja di
dalamnya.

Yang pertama, saat saya menjadi asisten manajer pelatihan SDM


perusahaan kami. Disitu saya bekerja untuk melakukan evaluasi
efektivitas program pelatihan dan pengembangan karyawan kami.
Saat itu saya mengusulkan untuk membuat pilot project pengukuran
efektivitas training, dilihat dari impak finasialnya, atau yang biasa
disebut sebagai return on training investment.

Alhamdulilah, usul saya diterima, dan kemudian saya diberi tugas


untuk melaksanakannya.
Saat itu saya memilih satu jenis pelatihan yakni tentang Sales
Training untuk Staff perusahaan kami; untuk mengukur dampak
efektivitas training dan dampak finansialnya. Kami mulai merancang
cara pengukurannya, mengumpulkan data yang diperlukan dan
melakukan semacam analisa untuk mengukur dampak finansial dari
training itu.

Saya mengerjakannya berdua bersama teman saya. Akhirnya kami


berhasil melakukan kegiatan pengukuran efektivitas dan dampak
finansial training ini dengan tuntas. Melalui analisa ini kami bisa
mengetahui sejauh mana efektivitas Sales Training untuk Staff kami,
dan bagaimana dampak finansialnya terhadap perusahaan kami.

Contoh pencapaian yang kedua adalah saat saya juga bekerja


sebagai asisten manajer bidang pelatihan dan pengembangan
karyawan. Dalam kasus yang kedua ini, saya berhasil menyusun
training plan secara lengkap untuk setiao posisi yang ada dalam
perusahaan kami, lengkap dengan silabus modul yang harus
diajarkan dalam training plan tersebut.

Jika Anda fresh graduates, maka contoh jawabannya adalah :


Saat kuliah, saya ikut aktif di salah satu komunitas bisnis online.
Disini kita belajar bersama tentang bagaimana menjual dan
mempromosikan barang kita melalui beragam media online, seperti
social media dan blog.
Pencapaian saya disini adalah saya berhasil membuat blog tentang
bisnis online dan kemudian mengisinya secara cukup konsisten.
Melalui pengalaman ini saya belajar banyak tentang bisnis online,
dan juga tentang bagaimana caranya menjaga disiplin diri untuk bisa
menulis secara konsisten melalui blog yang saya buat.

17.Apa kelebihan Anda?


Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui area kekuatan
Anda, baik dalam aspek soft competencies seperti teamwork,
interpersonal skills, leadership, communication skills, dan juga
dalam aspek hard competencies, atau skills teknis yang berkaitan
dengan bidang tugas dalam pekerjaan yang Anda lamar.

Dalam menjawab pertanyaan ini, sebaiknya Anda menguraikan poin-


poin kelebihan Anda (maksimal 3, kalau terlalu banyak malah
terkesan too good to be true). Jika memungkinkan sebutkan poin
kelebihan yang juga relevan dengan requirements yang dibutuhkan
dalam pekerjaan yang Anda lamar.

Yang tak kalah penting, Anda harus mendukung pernyataan Anda ini
dengan contoh nyata yang spesifik. Misal Anda mengatakan Anda
punya kelebihan dalam public speaking, maka Anda harus bisa
memberikan bukti konkrit atau kasus real yang mendukung
pernyataan ini. Dengan demikian jawaban Anda tidak terkesan
ngambang dan atau berdasar feeling semata.
Sampel jawaban yang optimal :
Berdasar pengalaman selama ini, saya merasa memiliki kelebihan
dalam soal disiplin mengelola waktu atau time management. Semua
tugas yang diberikan kepada saya selalu bisa selesaikan dibawah
dealine, bahkan beberapa hari sebelumnya.

Setiap kali diberikan penugasan, saya langsung menyusun planning


yang jelas, disertai dengan skedul waktu pelaksanaan yang terukur.
Dengan demikian saya bisa mengatur waktu dan sumber daya saya
secara baik, dan dampaknya, semua pekerjaan bisa saya selesaikan
tanpa melewati deadlina yang diberikan atasan saya. Contohnya :
saat diminta untuk menyusun Training Need Analysis, saya bisa
mengenyelesaikan laporannya secara tuntas jauh hari sebelum
tanggal deadline, dengan data laporan yang lengkap dan sesuai
ekspektasi atasan saya.

Kelebihan lain yang saya miliki adalah saya merasa orang yang
resourceful, atau tekun untuk menemukan solusi secara mandiri.
Setiap kali diberikan penugasan oleh atasan, saya paham apa yang
harus dilakukan. Jika ada yang belum saya pahami, maka tak segan
saya mencari solusinya secara mandiri, terutama melalui googling
bahan-bahan yang mungkin saya butuhkan. Resourcefulness ini
membuat saya cukup bisa diandalkan untuk mengerjakan beragam
inisiatif baru yang dilakukan departemen dimana saya dulu bekerja.
Saya juga merupakan tipe orang yang memiliki optimisme dan
positive mindset. Kadang dalam bekerja kita menemui tantangan
dan situasi yang pelik dan tak jarang membikin demotivasi. Dalam
setiap kejadian seperti ini, saya selalu berusaha to stay positive,
melihat angle positif dan bright spots dalam setiap tantangan atau
kendala yang harus saya hadapi dalam bekerja.

Contoh, saat mengerjakan tugas kadang-kadang kita kekurangan


sumber daya. Namun alih-alih bersikap pesimis, atau bahkan
menyalahkan pihak lain, saya selalu mencoba melihat tantangan itu
sebagai peluang bagi saya dan team untuk menemukan solusi kreatif
– bagaimana caranya ditengah keterbatasan sumber daya yang ada
kita bisa tetap menyelesaikan tugas dengan hasil yang memuaskan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :


Berdasar pengalaman selama ini, saya merasa memiliki kelebihan
dalam soal disiplin mengelola waktu atau time management. Semua
tugas kuliah yang diberikan dosen kepada saya selalu bisa selesaikan
dibawah dealine, bahkan beberapa hari sebelumnya.

Setiap kali diberikan penugasan, saya langsung menyusun planning


yang jelas, disertai dengan skedul waktu pelaksanaan yang terukur.
Dengan demikian saya bisa mengatur waktu dan sumber daya saya
secara baik, dan dampaknya, semua tugas kuliah bisa saya
selesaikan tanpa melewati deadlina yang diberikan atasan saya.
Contohnya : saat mendapatkan tugas-tugas dari dosen, saya bisa
mengenyelesaikan secara tuntas jauh hari sebelum tanggal deadline,
dengan nilai tugas yang juga baik.

Kelebihan lain yang saya miliki adalah saya merasa orang yang
resourceful, atau tekun untuk menemukan solusi secara mandiri.
Setiap kali diberikan penugasan oleh dosen, saya paham apa yang
harus dilakukan.

Jika ada yang belum saya pahami, maka tak segan saya mencari
solusinya secara mandiri, terutama melalui googling bahan-bahan
yang mungkin saya butuhkan. Resourcefulness ini membuat saya
cukup bisa diandalkan untuk mengerjakan beragam inisiatif baru
yang dilakukan departemen dimana saya dulu bekerja.

Saya juga merupakan tipe orang yang memiliki optimisme dan


positive mindset. Kadang dalam bekerja kita menemui tantangan
dan situasi yang pelik dan tak jarang membikin demotivasi. Dalam
setiap kejadian seperti ini, saya selalu berusaha to stay positive,
melihat angle positif dan bright spots dalam setiap tantangan atau
kendala yang harus saya hadapi dalam bekerja.

Contoh, saat mengerjakan tugas kuliah kadang-kadang kita


kekurangan bahan. Namun alih-alih bersikap pesimis, saya selalu
mencoba melihat tantangan itu sebagai peluang bagi saya untuk
menemukan solusi kreatif – bagaimana caranya ditengah
keterbatasan yang ada kita bisa tetap menyelesaikan tugas dengan
hasil yang memuaskan.

18.Apa kekurangan dan area pengembangan yg Anda butuhkan


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui area
pengembangan yang kelak Anda butuhkan.

Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda bisa fokus pada area


pengembangan dalam bidang yang seharusnya tidak bersifat kritikal
bagi pekerjaan yang Anda lamar.

Misal jika posisi yang Anda lamar adalah bagian akuntansi, mungkin
Anda bisa sampaikan bahwa kekurangan Anda adalah dalam bidang
presentation skills (sebuah bidang yang tidak terlalu kritikal dalam
bidang akuntansi).

Atau misal posisi yang Anda lamar adalah bagian Humas atau
Corporate Communication, maka Anda bisa menyebutkan bahwa
arean pengembangan Anda adalah ketelitian pada angka dan
kalkulasi perhitungan angka (sebuah bidang yang juga mungkin tidak
begitu krusial bagi bidang Humas).

Namun jika Anda menyebutkan kekurangan Anda yang masih


berkaitan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar, maka
tekankan jawaban Anda pada kesadaran-diri untuk menemukan
ruang pengembangan diri, dan fokuskan jawaban juga pada proses
dan upaya pengembangan diri yang Anda lakukan secara konsisten
untuk closing the gap kekurangan tadi.

Misal Anda menyebutkan bahwa Anda masih perlu melakukan


pengembangan diri dalam bidang presentation skills, maka uraikan
dengan cukup detil apa saja yang telah Anda lakukan untuk
meningkatkan skills Anda dalam bidang tersebut. Atau Anda
menyebut area pengembangan Anda adalah dalam soal Time
Management, maka sebutkan improvement apa saja yang telah
Anda lakukan untuk meningkatkan kompetensi Anda dalam bidang
pengelolaan waktu ini.

Jawaban seperti diatas akan memberikan persepsi yang kuat bahwa


Anda paham dan aware dengan kebutuhan pengembangan diri
Anda, dan sekaligus punya spirit untuk melakukan self
improvement. Dengan jawaban seperti ini, Anda mengubah
pertanyaan sulit tentang kekurangan diri, menjadi sebuah
kesempatan untuk menunjukka bahwa diri Anda adalah pribadi
yang peka dengan kebutuhan pengembangan diri, dan sekaligus
punya semangat untuk terus belajar memperbaiki diri dan
melakukan continual self improvement.
Sampel jawaban yang optimal :
Berdasar pengalaman selama ini, saya merasa memiliki kebutuhan
pengembangan diri dalam bidang presentation skills. Saya merasa
perlu untuk meningkatkan skills ini karena dalam sejumlah
kesempatan saya perlu melakukan presentasi atau public speaking
di depan audience yang cukup banyak.

Selama ini saya telah melakukan sejumlah upaya dan proses self
improvement untuk meningkatkan skills presentasi saya. Antara lain
membaca buku-buku tentang presentation skills, ikut pelatihan
tentang public speaking, dan juga dengan banyak melakukan
praktek, dan kemudian meminta feedback dari teman-teman
tentang apa saja yang masih perlu saya tingkatkan. Alhamdulilah,
melalui sejumlah proses improvement ini, pelan-pelan saya merasa
lebih percaya diri dengan ketrampilan presentasi saya dibanding
sebelumnya.

Area pengembangan diri lain yang saya rasa saya butuhkan adalah
dalam hal pengetahuan teknis (atau hard skills) terutama dalam
kaitannya dengan cara mengukur skor key performance indicators.
Saya merasa ilmu ini cukup penting dalam pekerjaan yang saya
lamar yakni sebagai Staff HRD.

Selama ini saya telah banyak terlibat dalam proses penyusunan KPI
karyawan di perusahaan saya sebelumnya. Saya ingin lebih
memahami tentang cara pengukuran skor KPI dan kaitannya dengan
kebijakan bonus karyawan.

Terus terang, saya masih perlu belajar banyak tentang aspek teknis
pengukuran KPI ini. Selama ini saya telah melakukan self-learning
tentang KPI ini, misal dengan ikut seminar tentang KPI, dan juga
membaca berbagai artikel tentang cara pengukuran KPI. Harapan
saya, ke depannya saya bisa lebih meningkatkan skills saya dalam
area ini, dan bisa memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
kinerja SDM di perusahaan Ibu.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates:


Saya merasa memiliki kebutuhan pengembangan diri dalam bidang
problem solving skills. Selama kuliah, saya terlibat dalam sejumlah
kegiatan kemahasiswaan, dan melalui kegiatan ini saya bisa belajar
banyak tentang real problem skills; misalnya bagaimana melakukan
program kerja yang telah disusun agar berjalan dengan sukses.

Namun demikian, tantangan dalam dunia kerja mungkin lebih


kompleks, dan membutuhkan problem skills yang lebih solid. Saya
merasa perlu terus mengembangan diri dalam area ini. Selama ini,
saya terus berusaha untuk melakukan self-improvement saya dalam
hal problem solving skills, seperti membaca buku-buku tenga teknik
creative problem solving dan juga banyak meminta saran dari
senior-senior saya yang telah bekerja. Dengam upaya-upaya ini saya
berharap bisa makin meningkatkan kemampuan saya dalam
problem solving skills.

19.Kenapa Anda resign dari pekerjaan lama Anda


Tujuan pertanyaan ini ingin mengetahui alasan kenapa Anda resign
dari pekerjaan sebelumnya.

Anda harus bisa memberikan jawaban yang solid untuk pertanyaan


ini, dan bukan sekedar karena bosan dengan pekerjaan lama atau
hanya karena faktor uang gaji.

Harapannya, Anda juga bukan resign karena faktor konflik dengan


rekan di kantor yang lama. Ini hal yang krusial. Selalu berusahalah
agar Anda bisa resign dari kantor lama Anda dengan suasana yang
baik dan penuh sikap profesionalisme (bukan karena insiden yang
negatif). Meninggalkan tempat kerja yang lama dalam suasana yang
baik akan berdampak bagus bagi perjalanan karir Anda di masa
mendatang.

Usahakan juga agar bisa bertahan bekerja di suatu tempat minimal


hingga 12 bulan atau satu tahun. Terlalu cepat pindah-pindah kerja
dalam kurun waktu yang pendek akan memberikan impresi jika
Anda terlalu cepat bosan, atau bahkan memberikan indikasi kalau
Anda kurang tekun berusaha; atau memiliki daya resiliensi (atau
daya tahan, endurance) yang kurang bagus.
Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah : Anda bisa
menguraikan faktor kebutuhan untuk personal growth dan
pengembangan karir Anda di masa mendatang, dan bagaimana
posisi yang Anda lamar fit dengan tujuan personal development
Anda.

Pada sisi lain, Anda juga bisa menekankan kesesuaian pengalaman


dan skills Anda selama ini dengan kualifikasi yang dibutuhkan posisi
yang Anda lamar.

Faktor lain yang bisa Anda tonjolkan adalah kebutuhan untuk


mencari tantangan baru, dan bagaimana pekerjaan yang Anda lamar
ini bisa memberikan peluang bagus untuk memenuhi kebutuhan
akan tantangan yang baru ini.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya mengundurkan diri dan berpisah secara baik-baik dan
profesional dengan rekan-rekan saya di kantor yang lama, karena
beberapa alasan.

Yang pertama mungkin karena kebutuhan akan tantangan kerja


yang lebih menarik dan lebih besar. Ada pepatah yang bilang, you
are what you do. Kamu akan bertumbuh sejalan dengan pekerjaan
yang Anda lakukan tiap hari.
Saya merasa di pekerjaan baru yang saya lamar ini, potensi
pengembangan diri saya bisa berjalan lebih optimal; sebab saya saya
lihat pekerjaan yang saya lamar ini memberikan ruang lingkung
tanggungjawab yang lebih besar dibanding pekerjaan saya
sebelumnya.

Selain itu saya merasa kualifikasi yang dibutuhkan pekerjaan yang


saya lamar ini, benar-benar sesuai dengan skills dan pengalaman
saya selama ini. Saya melihat bahwa skills dan kompetensi saya bisa
lebih cepat tumbuh jika saya mendapat kepercayaan untuk
menerima posisi yang Anda tawarkan ini.

20.Bagaimana definisi Anda tentang sukses?


Tujuan pertanyaan ini lebih ingin menggali prinsip hidup Anda dalam
mengejar kesuksesan. Apa definisi dan makna sukses menurut Anda.
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mencerminkan aspirasi Anda,
keyakinan Anda terhadap future goals, dan juga tentang bagaimana
proses Anda dalam menggapai kesuksesan.

Jawaban optimal terhadap pertanyaan ini adalah : Anda bisa


menguraikan makna dan definisi sukses menurut Anda. Dalam
konteks pekerjaan, maka sukses ini bisa diterjemahkan menjadi
keberhasilan dalam mencapai target perusahaan.
Secara personal, sukses juga bisa Anda artikan sebagai keberhasilan
untuk terus mengembangkan skills dan kompetensi, dan sekaligus
terus bisa memberikan kontribusi terbaik bagi masa depan
perusahaan.

Sampel jawaban optimal :


Menurut hemat saya, definisi sukses bisa dibagi menjadi dua area :
sukses pekerjaan dan sukses personal.

Sukses pekerjaan artinya saya bersama rekan-rekan dalam satu


team bisa meraih target yang dibebankan kepada kami. Kami bisa
meraih target kinerja yang diberikan kepada kami secara optimal.

Sukses pekerjaan juga artinya kami bisa meraih hasil yang


diharapkan, dengan cara atau proses yang juga ekselen. Proses yang
ekselen misalnya kami bisa saling bekerjasama dengan baik, saling
mendukung dalam iklim kolaborasi yang bagus. Kami bisa saling
memanfaatkan skills setiap individu, dan menemukan sinergi untuk
bersama-sama mencapai target yang diharapkan.

Sukses pekerjaan bagi saya adalah sukses meraih hasil (result) dan
sekaligus sukses menerapkan proses kerja yang ekselen.

Sementara sukses personal menurut saya adalah bagaimana saya


sebagai pribadi berhasil terus mengembangkan skills, sikap kerja
dan
kompetensi, sejalan dengan penugasan yang diberikan jika saya
diterima di tempat kerja Ibu.

Saya merasa sukses secara personal jika pertumbuhan diri atau


pengembangan diri saya bisa terus berjalan dengan optimal.
Pengembangan diri ini mungkin bisa saya dapatkan dari pengalaman
kerja baru yang akan saya dapatkan, atau juga dari proses pelatihan
dan coaching yang disediakan oleh perusahaan ini. Pertumbuhan diri
saya juga barangkali bisa saya dapatkan dari peluang karir yang ada
di perusahaan Ibu.

Saya pikir saya telah meraih sukses personal jika saya terus mampu
memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan dimana saya
bekerja. Saya merasa sukses jika saya bisa memberikan value positif,
manfaat dan sumbangan kinerja yang optimal bagi tercapainya
tujuan bisnis perusahaan dimana saya bekerja.

Sebab saya yakin great person adalah jika orang itu bisa membawa
manfaat optimal bagi rekan kerja disekelilingnya. Saya yakin dengan
prinsip ini, dan selama ini saya selalu berusaha menerapkan prinsip
ini saat bekerja.
21.Lima tahun dari sekarang kira-kira Anda akan jadi spt apa?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui tujuan jangka
menengah karir Anda. Pertanyaan ini ingin menggali kecakapan
Anda dalam merumuskan career goals, dan juga sejauh mana Anda
punya visi yang kuat tentang seperti apa masa depan yang Anda
bayangkan.

Sejumlah studi menunjukkan, kecakapan Anda dalam merumuskan


visi masa depan Anda punya pengaruh positif dalam perwujudan
karir impan yang Anda inginkan.

Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menceritakan


tujuan masa depan karir Anda. Tujuan karir tidak harus berarti
jabatan tertentu yang spesifik. Namun bisa berisikan narasi tentang
bagaimana peran Anda dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis
perusahaan, atau pertumbuhan jumlah karyawan yang kompten.
Disini Anda lebih menekankan bahwa dalam 5 tahun ke depan,
kontribusi Anda akan makin penting bagi kemajuan perusahaan.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya berpikir, dalam 5 tahun ke depan saya bisa makin memberikan
kontribusi yang optimal bagi perusahaan ini, sesuai dengan tugas
dan tanggungjawab yang akan saya emban saat itu.

Saya optimis bisa meraih target kerja yang diberikan pada saya tiap
tahunnya. Saya membayangkan year by year, semester by semester,
saya bersama anggota team akan bisa menjalankan sejumlah insiatif
strategis untuk meningkatkan kinerja team atau kinerja bisnis secara
dramatis. Tiap tahunnya kami juga bisa melakukan continual
improvement agar produktivitas kami bisa terus meningkat.

Dengan keyakinan positif itu, saya berpikir dalam 5 tahun ke depan,


saya bisa menjadi team leader yang bisa diandalkan perusahaan
untuk meraih target bisnis yang telah dicanangkan. Saya optimis,
dalam 5 tahun saya bisa membantu melipatgandakan omzet bisnis
perusahaan ini, sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
top management.

22.Apa hobi Anda? Kenapa Anda menyukainya?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk memahami minat dan
passion Anda. Kadangkala hobi yang Anda lakukan bisa punya impak
positif bagi kinerja Anda dalam bekerja, jika jenis hobi itu memang
relevan dengan pekerjaan.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini mungkin bisa Anda jelaskan


hobi Anda yang memang masih punya relevansi dengan tipe
pekerjaan yang Anda lamar. Atau juga Anda bisa berikan penjelasan
tentang makna positif hobi itu dalam membantu meningkatkan
produktivitas kerja Anda.
Misal hobi membaca, tentu hal ini akan sangat bagus bagi
peningkatan wawasan dan pengetahuan. Atau hobi traveling. Hobi
traveling membantu kita untuk mendapatkan inspirasi dan
pengalaman baru, dan menurut penelitian hal ini akan membantu
meningkatkan kreativitas kita.

Atau hobi menonton film. Hobi ini bisa membantu kita memahami
dinamika hubungan antar manusia, dan menonton film-film science
fiction bisa meningkatkan imajinasi kita dalam menemukan solusi.

Sementara hobi masak atau menjahit, adalah hal yang sangat baik
untuk meningkatkan ketelitian dan attention to detail. Sedangkan
hobi olahraga, hal ini sangat bagus untuk meningkatkan stamina kita
dalam bekerja.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya punya hobi membaca buku, terutama buku tentang
manajemen bisnis dan pengembangan diri. Setiap bulan saya punya
target bisa menyelesaikan membaca antara 1 atau 2 buku.

Saya menyukai hobi membaca karena hobi ini sangat membantu


saya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan saya tentang
dunia manajemen dan juga tentang ilmu pengembangan diri.
Banyak ilmu yang saya baca dari buku, dan kemudian saya
praktekkan untuk makin meningkatkan skills saya dalam dunia kerja.
Saya sendiri merasa banyak hal yang bisa dapat dari membaca buku-
buku berkualitas, dan hal ini saya rasakan berdampak positif bagi
penumbuhan self competency saya.

Hobi lain saya suka adalah sepeda atau gowes. Setiap akhir pekan
atau kalau liburan saya selalu menyempatkan diri untuk olahraga
bersepeda. Dengan olahraga gowes ini, maka saya merasa badan
saya menjadi lebih sehat dan tahan dalam menghadapi stress.
Stamina saya jadi lebih kuat, dan tubuh menjadi lebih fresh. Ini
tentu sangat membantu saya dalam menjaga produktivitas kerja
saya.

23.Apa sasaran pengembangan diri yang Anda ingin lakukan?


Tujuan pertanyaan ini adalah menggali pemahaman Anda tentang
kebutuhan pengembangan diri yang Anda perlukan.

Pribadi yang ekselen adalah mereka yang paham dengan jelas apa
sasaran pengembangan diri yang dibutuhkan. Mereka paham area
apa yang masih perlu ditingkatkan pada dirinya (self awareness dan
self understanding). Dengan kesadaran semacam ini, maka dia
kemudian akan mampu merumuskan kebutuhkan pengembangan
yang pas bagi dirinya.

Dengan kata lain, pertanyaan ini juga menguji kecakapan Anda


dalam melakukan “self exploration” atau instropeksi-diri, untuk
mengidentifikasi apa kekurangan Anda, dan kemudia apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi kekuarangan itu (closing competency
gap).

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan kebutuhan pengembangan diri Anda dan kenapa hal
ini penting bagi sukses Anda dalam menjalani pekerjaan. Lalu Anda
bisa menjelaskan mengenai kegiatan pengembangan diri apa yang
akan Anda lakukan, dan apa hasil yang diharapkan dari kegiatan
tersebut.

Anda juga bisa menggunakan kesempatan pertanyaan ini untuk


menunjukkan bahwa Anda termasuk orang yang punya learning
spirit yang tinggi, atau punya motivasi untuk terus belajar
meningkatkan self competency and skills.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya merasa saya masih membutuhkan proses pengembangan diri
yang kontinyu atau continual improvement dalam bidang teknis
pekerjaan yang saya teknuni saat ini.

Secara spesifik saya merasa masih perlu meningkatkan skills saya


dalam bidang digital HR strategy. Saya merasa area ini makin
penting di era saat ini, dimana semua interaksi pengelolaan SDM
harus beralih ke media digital, atau goes digital.
Digital HR strategy adalah ilmu yang relatif baru, sehingga ada
banyak elemen didalamnya yang perlu saya eksplorasi, agar kelak
saya bisa menerapkannya secara efektif.

Saya juga merasa skills dalam bidang digital HR strategy ini sangat
krusial untuk keberhasilan peran saya dalam menjalani pekerjaan
yang saya lamar, yakni HR Manager. Ke depan seharusnya semua
proses pengelolaan SDM, mulai dari rekrutmen, penilaian kinerj
hingga pelatihan sudah bisa dijalankan hanya melalui mobile
smartphone.

Proses penerapan digitalisasi tersebut, saya pikir, sangat


membutuhkan kecakapan dalam penguasaan ilmu digital HR
strategy, dan saya merasa dalam area ini saya masih perlu terus
mengembangkan diri.

Selama ini saya melakukan proses pengembangan diri melalui


proses self-learning – saya lebih banyak belajar secara otodidak
melalui internet, ataupun via youtube. Ada banyak video bagus di
youtube yang mendiskusikan tentang penerapan digital strategy
dalam HR management process.

Selain itu, beberapa kali saya juga ikut dalam konferensi mengenai
the future of HR, dimana didalamnya saya juga belajar tentang
digital people strategy. Misalnya tentang bagaimana Google
memanfaatkan big data dan people analytics application, dalam
memprediksi kinerja karyawannya di masa depan.

Saya termasuk orang yang suka belajar mengembangkan diri. Secara


konstan saya berusaha melakukan continual self improvement agar
skills dan kompetensi saya bisa terus tumbuh. Sebab dengan itulah,
maka saya bisa terus memberikan impak dan kontribusi yang
maksimal bagi perusahaan dimana saya bekerja.

Sampel jawaban yang optimal bagi fresh graduates :


Karena masih fresh gradutes, saya merasa masih membutuhkan
proses pengembangan diri dalam berbagai aspek yang menyangkut
dunia kerja; agar saya bisa menjadi karyawan yang produktif dan
kompeten.

Secara spesifik saya merasa masih perlu meningkatkan kompetensi


saya dalam management skills seperti planning and organizing,
creative problem solving, dan juga tentang bagaimana membangun
teamwork relationship yang bagus.

Selama ini saya telah berusaha meningkatkan kemampuan diri saya


dalam ilmu management skills - baik melalui bacaan buku-buku yang
relevan, ikut seminar tentang topik tersebut, ataupun langsung
melalui praktek di lapangan melalui kegiatan-kegiatan non-
akademik yang saya ikuti.
Selama menjadi mahasiswa saya cukup aktif ikut komunitas tentang
Online Business Student Club, dan melalui aktivitas ini saya belajar
banyak tentang creative problem solving dan communication skills.

Saya termasuk orang yang suka belajar mengembangkan diri. Secara


konstan saya berusaha melakukan continual self improvement agar
skills dan kompetensi saya bisa terus tumbuh. Sebab dengan itulah,
maka saya bisa terus memberikan impak dan kontribusi yang
maksimal bagi perusahaan dimana saya bekerja.

24.Seperti apa tipe kepribadian dan gaya kerja Anda?


Tujuan pertanyaan ini adalah untuk melacak tipe kepribadian dan
gaya kerja Anda. Informasi ini merupakan hal yang cukup penting
untuk melihat apa gaya kerja Anda selaras dengan values
perusahaan, atau juga dengan pola kerja calon atasan Anda.

Pada sisi lain, pertanyaan ini juga ditujukan untuk melacak


kecakapan Anda dalam memahami diri sendiri : sadar akan pola
kepribadian dan gaya kerja pribadi Anda. Sebab, self understanding
yang solid merupakan salah satu elemen penting dalam mendorong
pertumbuhan pribadi.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


mengungkapkan pola kepribadian dan gaya Anda dalam bekerja,
menjalin interaksi dengan orang lain, atau dalam proses pemecahan
masalah. Ungkapkan satu atau dua ciri atau gaya kerja Anda yang
menonjol, dan sampaikan apa manfaat positifnya bagi pencapaian
hasil kerja.

Sampel jawaban yang optimal :


Salah satu gaya kerja atau pola kepribadian saya yang menonjol
dalam menyelesaikan setiap tugas, adalah saya selalu berusaha
untuk melakukannya secara sistematis dan bertahap. Saya bukan
tipe orang yang terburu atau grusa grusu, dalam memecahkan
sebuah problem atau tantangan pekerjaan.

Biasanya saya melakukan analisa secara cermat, dan kemudian


memutuskan langkah demi langkah apa yang harus diambil. Sebab
saya percaya analisa yang cermat dan menyeluruh, disertai dengan
planning yang jelas mengenai langkah apa yang akan diambil; akan
sangat membantu dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan
optimal.

Sebagai contoh, saat saya bekerja di perusahaan sebelumnya, saya


dan team menemukan fakta tentang menurunnya motivasi para
karyawan dan kemudian berakibat pada tingginya angka absensi dan
employee turn over. Namun alih-alih langsung terbururu-buru
menyalahkan etos kerja karyawan; saya bersama team mencoba
melakukan analisa secara menyeluruh, mengenai kenapa level
motivasi mereka menurun.
Kami kemudian melakukan survei dan interview; untuk bersama-
sama menemukan sumber masalahnya. Dari proses ini ternyata
kami menemukan dua penyebab kenapa mereka turun motivasinya,
yakni faktor kebijakan baru tentang pembagian bonus yang dirasa
kurang fair, dan juga faktor kurangnya komunikasi antara atasan
dan bawahan.

Berdasar masukan ini kami kemudian melakukan langkah-langkah


solusi yang terencana untuk meresponnya. Kami kemudian
mengimplementasikan langkah-langkah ini secara sistematis.
Hasilnya dalam waktu 6 bulan kemudian, level motivasi karyawan
mulai membaik, dan hal ini ditunjukkan dengan menurunnya angka
absensi dan employee turn over secara cukup signifikan.

Gaya kerja saya lain yang menonjol adalah saya termasuk tipe orang
yang open-minded dan terbuka dengan gagasan-gagasan baru. Saya
juga pribadi yang antusias dalam bekerja, selalu berusaha
menunjukkan energi dan spirit positif dalam setiap interaksi dengan
atasan, bawahan ataupun rekan kerja yang lain.

Sampel jawaban yang optimal bagi fresh graduates :


Salah satu gaya kerja atau pola kepribadian saya yang menonjol
dalam menyelesaikan setiap tugas, adalah saya selalu berusaha
untuk melakukannya secara sistematis dan bertahap. Saya bukan
tipe orang yang terburu atau grusa grusu, dalam memecahkan
sebuah problem atau tantangan tugas.

Biasanya saya melakukan analisa secara cermat, dan kemudian


memutuskan langkah demi langkah apa yang harus diambil. Sebab
saya percaya analisa yang cermat dan menyeluruh, disertai dengan
planning yang jelas mengenai langkah apa yang akan diambil; akan
sangat membantu dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan
optimal.

Sebagai contoh : dalam setiap menyelesaikan tugas praktek dari


dosen saya, saya selalu menjabarkannya dalam tahapan demi
tahapan aktivitas apa yang harus saya kerjakan, sehingga penugasan
itu bisa saya selesaikan dengan optimal dan sesuai target waktu
yang telah ditentukan.

Gaya kerja saya lain yang menonjol adalah saya termasuk tipe orang
yang open-minded dan terbuka dengan gagasan-gagasan baru. Saya
juga pribadi yang antusias dalam bekerja, selalu berusaha
menunjukkan energi dan spirit positif dalam setiap interaksi dengan
rekan-rekan saya terutama saat harus mengerjakan tugas kelompok
saat kuliah.
25.Apa yang menjadi minat atau passion Anda?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali minat atau
passion Anda. Informasi tentang minat Anda akan memberikan
bahan untuk mengevaluasi apakah jenis pekerjaan yang Anda lamar
ini sudah sesuai dengan minat Anda atau belum. Keselarasan antara
minat dengan jenis pekerjaan yang ditekuni merupakan hal penting
untuk mengembangkan kinerja yang optimal.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan minat Anda, dan kemudian uraikan bagaimana
bagaimana minat ini sangat relevan dengan jenis pekerjaan yang
selama ini Anda tekuni, atau jenis pekerjaan yang Anda lamar.

Sampel jawaban yang optimal :


Selama ini saya memiliki minat yang mendalam dengan dunia
marketing, terutama dalam bidang memahami psikologi pelanggan
atau consumer behavior. Itulah kenapa selama ini saya memutuskan
untuk bekerja dalam bidang marketing ini; dan alhamdulilah minat
saya ini juga sangat relevan dengan pekerjaan yang Ibu tawarkan,
yakni menjadi Staf Pemasaran.

Karena punya minat dengan dunia pemasaran dan psikologi


konsumen, maka saya banyak membaca artikel atau buku-buku
tenga dua bidang itu. Saya menikmati proses pembelajaran secara
otodidak ini. Saya pikir passion saya tentang bidang marketing ini
akan sangat membantu saya untuk menjadi praktisi pemasaran yang
skillful dan mampu memberikan kontribusi maksimal dalam bidang
pekerjaan saya.

26.Apa yang memotivasi Anda untuk bekerja?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk memahami visi Anda
tentang makna bekerja. Apa saja yang memotivasi Anda untuk
bekerja? Jawaban yang komprehensif tentang pertanyaan ini akan
menunjukkan pemahaman tentang apa saja yang akan memotivasi
Anda dalam bekerja.

Pemahaman yang mendalam tentang aspek ini merupakan petunjuk


berharga tentang potensi kinerja Anda di masa depan. Jawaban
yang lengkap tentang pertanyaan ini memberikan impresi kuat
bahwa Anda merupakan kandidat bagus untuk diterima di posisi
yang Anda lamar.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan sejumlah dimensi kunci yang punya peran dalam
motivasi bekerja Anda. Sebagai misal, Anda bisa petakan menjadi
tiga aspek kunci yang merupakan sumber motivasi terbesar Anda
dalam bekerja.

Sampel jawaban yang optimal :


Menurut hemat saya ada beberapa aspek kunci yang memotivasi
saya dalam bekerja selama ini.
Yang pertama adalah dorongan internal dari diri saya untuk selalu
bekerja memberikan kontribusi terbaik; atau semacam need of
achievement untuk mampu menghasilkan hasil kinerja yang paling
optimal.

Saya punya prinsip dan etos kerja semacam ini karena saya meyakini
kita tidak diciptakan di dunia dengan sia-sia. Saya pikir selayaknya
ada motivasi kuat dalam diri kita untuk selalu bisa meninggalkan
jejak kontribusi yang berharga dimanapun kita bekerja dan berkarya.
Mentalitas semacam inilah yang selama ini menjadi sumber motivasi
utama dalam bekerja.

Sumber motivasi yang kedua adalah jika saya bisa menemui


progress atau kemajuan dalam bekerja, baik dalam hal kemajuan
kualitas dan hasil kerja yang saya lakukan bersama team, ataupun
dalam kemajuan karir saya secara personal.

Saya akan termotivasi jika apa yang saya kerjakan bisa terus
membawa kemajuan atau progres ke arah yang positif.

Saya juga akan termotivasi jika dengan adanya kemajuan hasil kerja
ini, karir saya juga bisa mengalami kemajuan. Saya merasa akan
termoitvasi jika tantangan kerja, peran dan tanggungjawab yang
saya emban bisa terus berkembang, sejalan dengan kemajuan karir
personal saya.
Sumber motivasi saya yang ketiga adalah adanya progress dalam
imbalan atau reward finansial yang saya terima, sejalan dengan
tumbuhnya kontribusi dan peran saya.

Sebenarnya motivasi yang ketiga ini hanyalah efek lanjutan dari dua
sumber motivasi yang telah saya uraikan diatas. Jika saya terus
termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik, dan selalu
bersemangat untuk membawa porgres kemajuan dalam pekerjaan
saya, maka secara otomatis motivasi akan imbalan finansial ini
mengikuti dengan sendirinya.

Saya rasa itulah tiga area sumber motivasi yang selama ini
mendorong saya dalam bekerja. Yang pertama karena adanya
dorongan internal untuk selalu memberikan kontribusi maksimal.
Yang kedua karena adanya dorongan untuk terus membawa
kemajuan atau progress dalam hasil kerja. Dan yang ketiga adalah
adanya motivasi finansial atas hasil kerja dan kemajuan yang telah
saya sumbangkan bagi perusahaan.

27.Jelaskan budaya kerja yang Anda impikan dalam bekerja, dan


kenapa Anda memilihnya?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk melacak konsep budaya
kerjayang Anda inginkan. Budaya kerja atau corporate culture
merupakan salah satu pilar kunci dalam membawa kemajuan kinerja
organisasi bisnis. Jika Anda punya semacam personal values yang
selaras dengan budaya perusahaan yang akan dikembangkan oleh
perusahaan yang Anda tuju, maka itu adalah hal yang bagus.

Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bsia menceritakan


tentang job values yang Anda hargai, dan selama ini juga Anda
praktekkan. Disini Anda bisa menguraikan minimal 3 nilai budaya
kerja yang relevan, dan ingin Anda terapkan.

Akan lebih bagus jika nilai-nilai yang Anda uraikan ini relevan dengan
budaya perusahaan. Dalam hal ini Anda bisa mempelajari website
perusahaan yang And lamar ini. Biasanya dalam situs company
profile mereka, kadang disebutkan corporate values yang mereka
punyai. Anda pelajari nilai-nilai ini, dan kemudian Anda bisa
merumuskan jawaban yang selaras dengan nilai budaya yang
mereka miliki.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya selalu membayangkan saya bisa bekerja dalam sebuah
perusahaan yang menghargai dan menerapkan 3 nilai budaya kerja
berikut, yakni : continual improvement, fokus pada kualitas kerja
terbaik, dan punya spirit kolaborasi yang bagus.

Budaya never ending improvement saya pikir merupakan hal yang


esensial dalam membangun kinerja bisnis yang ekselen. Perubahan
dan dinamika kompetisi terus berlangsung dengan cepat. Tanpa
kecakapan untuk melakukan self improvement secara konsisten,
maka kinerja bisnis kita bisa disalip oleh kompetitor. Improvement
disini artinya setiap waktu kita selalu terus berusaha memperbaiki
diri dalam setiap dimensi kerja: baik dalam proses operasional,
strategi, inovasi, kualitas produk yang dihasilkan, logistik, supply
chain, pengelolaan SDM hingga aspek pelayanan kepada pelanggan.

Budaya kerja yang kedua yang saya pikir juga penting adalah selalu
fokus pada mutu dan hasil kerja terbaik. Atau best result oriented.
Menurut hemat saya, kita akan bisa unggul dan memenangkan
persaingan merebut pelanggan, jika kita mampu memberikan hasil
kinerja yang ekselen, baik dalam mutu produk dan mutu pelayanan
kepada pelanggan.

Dan mutu produk yang ekselen serta mutu pelayanan pelanggan


yang bagus, hanya bisa dicapai jika segenap karyawan di perusahaan
ini, dan semua departemen yang terlibat didalamnya, punya
mentalitas untuk selalu menghadirkan mutu kerja terbaik dalam
bidangnya masing-masing.

Budaya kerja lain yang menurut saya juga esensial adalah adanya
semangat kolaborasi yang kuat diantara semua departemen dalam
perusahaan ini. Tak jarang sebuah perusahaan menjadi stagnan
kinerjanya karena adanya konflik antar departemen, atau konflik
dalam jajaran manajemen dan karyawannya.
Semangat untuk saling kerjasama dan meraih sinergi, merupakan
elemen kunci untuk mencapai hasil kinerja terbaik. Sebab saya pikir,
tidak akan mungkin kita bisa menghasilkan kinerja hebat tanpa
teamwork yang hebat. Saya selalu berpikir yang kita perlu
tumbuhkan adalah super team, bukan superman atau superwoman
yang bekerja sendirian, tanpa peduli dengan dukungan rekan-rekan
kerjanya.

28.Ceritakan latar belakang pendidikan Anda.


Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi latar belakang
pendidikan Anda (yang juga sudah tercantum dalam CV). Disini
recruiter lebih ingin mengetahui pemahaman Anda tentang ilmu
yang telah Anda dapatkan selama pendidikan kuliah Anda.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


menguraikan poin-poin utama atau ilmu dan ketrampilan kunci yang
telah Anda dapatkan selama kuliah. Pada sisi lain, Anda bisa
menjelaskan juga mengenai penelitian skripsi yang telah Anda
lakukan. Atau juga bagaimana proses berpikir selama masa
pembelajaran kuliah akan membantu Anda dalam analytical
thingking skills and problem solving skills.

Sampel jawaban yang optimal :


Saya kuliah S1 di jurusan Manajemen. Selama kuliah saya banyak
belajar tentang ilmu manajemen atau tentang cara mengelola
sebuah organisasi perusahaan atau juga organisasi non-profit
seperti pemerintahan, agar menjadi makin bagus kinerjanya. Secara
lebih spesifik saya mengambil konsentrasi tentang Manajemen
Sumber Daya Manusia. Disini saya belajar tentang semua proses
dalam manajemen SDM, mulai dari fungsi rekrutmen, pelatihan dan
pengembangan, pengelolaan manajemen kinerja, remunerasi hingga
pengelolaan data Human Management Information System.

Penelitian skripsi saya adalah tentang Dampak Budaya Kerja


Perusahaan terhadap Tingkat Motivasi Kerja Karyawan. Disini saya
meneliti tentang pengaruh budaya kerja dalam sebuah organisasi
perusahaan dan dampaknay bagi tingkat motivasi dan loyalitas
karyawan.

Saya menemukan korelasi positif, dimana budaya kerja yang bagus


akan berdampak positif bagi kenaikan level motivasi dan loyalitas
karyawan. Dan sebaliknya. Budaya kerja yang bagus misalnya atasan
peduli dengan masa depan karir karyawan; atau budaya saling
menghargai sesama rekan kerja; atau budaya kerja tepat waktul;
dan budaya kerja yang selalu mendahulukukan hasil kerja terbaik.

Selama proses pembelajaran kuliah, saya juga belajar tentang cara


memecahkan problem dan analytical thinking skills. Kemampuan
semacam ini saya dapatkan melalui tugas-tugas kasus yang
membutuhkan daya analisa dan problem skills yang bagus. Jadi
bukan hafalan semata. Melalui beragam studi kasus, saya didorong
untuk lebih mengedepankan kemampuan analisa dan problem
solving, dan bukan hanya hafalan semata. Hal ini tentu akan sangat
membantu saya kelak ketika saya bekerja.

29.Bagaimana latar pendidikan Anda membantu dalam pekerjaan


Anda?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi peran latar
pendidikan Anda dalam pekerjaan. Jika pekerjaan Anda berkaitan
dengan posisi yang dilamar, maka Anda bisa menguraikan
bagaimana ilmu dan pendidikan yang telah Anda dapat bisa
membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan.

Jika latar pendidikan kurang berkaitan dengan posisi yang Anda


lamar, maka Anda bisa tekankan bagaimana proses berpikir selama
masa pembelajaran kuliah akan membantu Anda dalam analytical
thingking skills and problem solving skills. Kemampuan problem
solving skills yang bagus merupakan pilar untuk menjadi pekerja
yang sukses.

Selain itu, jika latar pendidikan kurang berkaitan dengan posisi yang
Anda lamar, maka Anda bisa uraikan bagaimana peran ilmu Anda
dalam membantu Anda dalam pekerjaan Anda. Misal Anda lulusan
Teknik namun melamar ke bank, Anda bisa uraikan bagaimana
kekuatan matematika Anda atau kebiasaan melakukan perhitungan
angka, bisa membantu Anda dalam pekerjaan yang berkaitan
dengan angka-angka.

Atau misalnya Anda lulusan fakultas ilmu sosial, dan melamar ke


pekerjaan sales and marketing; maka Anda bisa paparkan kekuatan
ilmu sosial dalam membangun relationship yang bagus dengan calon
pelanggan. Atau bagaimana ilmu sosial membantu Anda dalam
proses observasi perilaku calon pelanggan.

Sampel jawaban yang optimal:


Seperti yang telah saya uraikan diatas, saya kuliah S1 di jurusan
Manajemen. Secara lebih spesifik saya mengambil konsentrasi
tentang Manajemen Sumber Daya Manusia. Disini saya belajar
tentang semua proses dalam manajemen SDM, mulai dari fungsi
rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, pengelolaan manajemen
kinerja, remunerasi hingga pengelolaan data Human Management
Information System.

Selain S1, saya juga telah menyelesaiakn program S2 Magister


Manajemen, juga dalam bidang HR Management.

Latar pendidikan diatas berkaitan erat dengan posisi yang saya


lamar yakni menjadi Manajer HRD. Saya merasa ilmu yang speroleh
baik dalam bangku kuliah S1 dan S2 sangat membantu saya dalam
memahami dan mempraktekkan ilmu manajemen SDM.
Sampel jawaban yang optimal yang lainnya (jika posisi kurang
berkaitan dengan ilmu saat kuliah):
Saya kuliah di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial. Disini saya
banyak belajar tentang beragam fenomena dalam masyarakat, dan
juga bagaiman interaksi antar manusia berlangsung. Selama kuliah
saya juga belajar tentang cara memahami beragam perilaku
manusia dan hubungan sosialnya dengan lingkungan sekitar.

Saya merasa ilmu ini akan sangat bermanfaat bagi saya saat saya
bekerja dalam posisi yang saya lamar, yakni sales and marketing
assistant manager. Dengan memahami beragam dimensi dalam
lingkungan sosial dan interaksi manusia, saya bisa menyusuan
rencana pemasaran yang cocok dengan karkateristik segmen
pelanggan yang saya targetkan.

Selain itu selama kuliah saya juga belajar tentang teknik komunikasi
sosial yang efektif. Dengan ilmu ini, saya akan terbantu dalam
menyusun strategi komunikasi yang paling cocok untuk para
pelanggan saya.

Selain itu, selama masa pembelajaran kuliah sya juga belajar banyak
tentang analytical thingking skills and problem solving skills.
Kemampuan problem solving skills ini saya pikir akan membantu
saya untuk menjadi pribadi yang sukses.
30.Apakah Anda punya rencana untuk melanjutkan
pendidikan Anda di masa mendatang?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi rencana
pendidikan Anda di masa mendatang. Jika Anda memang ingin
meneruskan kuliah S2, maka Anda bisa sampaikan secara apa
adanya. Jika hanya berencana untuk ikut kursus-kursus saja, Anda
juga bisa menjelaskan alasannya. Pada sisi lain, jika Anda sudah S2
dan tidak punya rencana untuk kuliah melanjutkan S3, Anda bisa
sampaikan juga alasannya.

Sampel jawaban yang optimal:


Saya menyelesaiakan pendidikan S1 saya dalam bidang Teknik
Mesin. Kemudian saya melanjutkan pendidikan S2 Magister
Manajemen. Kombinasi dua ilmu ini telah membantu saya selama ini
dalam pekerjaan saya sebelumnya.

Ke depan saya belum punya rencana untuk mengambil S3,


mengingat saya ingin lebih fokus menjadi praktisi yang andal. Saya
berpikir dengan bekal pendidikan S1 Mesin dan S2 Manajemen, ini
sudah cukup memadai bagi saya untuk berkiprah menjadi praktisi
yang efektif.

Ke depan saya lebih berminat untuk mengambil kursus-kursus


pendek selama 2 hingga 5 hari tentang ilmu yang berkaitan dengan
dunia pekerjaan saya. Kursus ini bisa saya ikuti baik secara offline
maupun melalui online course yang saat ini sudah makin banyak.
Dengan online course, maka pengaturan waktu untuk belajar
menjadi lebih fleksibel, dan tidak akan banyak menganggu waktu
kerja saya.

Prinsip saya adalah ingin terus belajar meningkatkan diri. Hal ini bisa
saya lakukan baik melalui kursus, atau dengan rajin membaca buku-
buku terkini tentang perkembangan mutakhir dalam bidang kerja
yang saya tekuni.

31.Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?


Tujuan pertanyaan ini adalah melacak pemahaman Anda tentang
profil perusahaan yang Anda lamar. Salah satu indikator untuk
mengetahui apakah Anda orang yang punya inisiatif atau tidak,
punya rasa ingin tahu yang besar atau rendah, adalah dengan
pertanyaan semacam ini. Orang yang tidak punya persiapan yang
bagus atau tidak punya rasa ingin tahu tinggi, biasanya tidak bisa
menjawab pertanyaan ini dengan memuaskan.

Karena itu sangat penting bagi Anda untuk mempelajari profil


perusahaan yang akan Anda lamar, melalui website mereka. Anda
juga bisa googling mengenai bidang usaha mereka. Semakin banyak
hal yang Anda pahami tentang perusahaan ini, maka akan semakin
bagus reputasi Anda di mata recruiter. Ini juga menunjukkan bahwa
Anda siap, dan punya pemahaman yang bagus tentang perusahaan
yang Anda lamar.
Sampel jawaban yang optimal: (Misal yang akan merekrut
adalah Bank BNI)
Perusahaan ibu, yakni bank BNI, merupakan salah satu bank
terbesar di tanah air, dengan total aset lebih dari Rp 200 triliun
pada tahun ini, dengan laba bersih Rp 9 triliun tahun lalu. Ini tentau
merupakan sebuah prestasi finansial yang sangat ekselen.

Sepemahaman saya, BNI didirikan tahun 1946, jadi usianya sudah


sangat panjang, dan memiliki pengalaman yang ekstensif dalam
dunia perbankan nasional. Sementara cabangnya ada lebih dari 500
di hampir semua kota di tanah air, dengan jumlah karyawan lebih
dari 40 ribu orang. Saya percaya jumlah SDM yang relatif besar ini
juga ini merupakan salah satu pilar kunci keberhasilan bank BNI.

Visi bank BNI adalah Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam
Layanan dan Kinerja – saya pikir ini sebuah visi yang sangat bagus
untuk membantu memajukan ekonomi negeri ini. Saya berharap
bisa menjadi perwujudan dari visi ini, dan bisa bangga mengatakan
bahwa saya bekerja untuk sebuah perusahaan yang ikut memajukan
ekonomi bangsa.
32.Apa yang Anda ketahui tentang industri dimana
perusahaan kami berkiprah?
Tujuan pertanyaan ini adalah melacak pemahaman Anda dinamika
persaingan dalam bisnis dan industri perusahaan yang Anda lamar.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa


memberikan uraian yang cukup detil tentang peta persaingan bisnis
di perusahaan yang Anda lamar. Siapa pesaing kuatnya, bagaimana
masa depan bisnisnya, dan juga bagaimana strategi bisnis yang
harusnya dijalankan. Juga Anda bisa uraikan key actions yang
mungkin bisa dijalankan agar bisnis perusahaan yang Anda lamar ini
bisa semakin maju dan berkembang.

Kemampuan Anda untuk memberikan jawaba yang komprehensif


dan tajam dalam pertanyaan ini, merupakan indikasi bahwa Anda
punya pemahaman yang bagus tentang perusahaan yang akan Anda
lamar. Ini bisa memberikan impresi yang kuat bahwa Anda adalah
kandidat yang kredibel dan sangat layak untuk diterima.

Sampel jawaban yang optimal: (Misal direkrut oleh Bank BNI)


Sejauh yang saya amati, bisnis perbankan di tanah sangatlah
dinamis, terutama sejak adanya semacam digital smarphone
explosion. Kini semua bank hanrus punya digital banking yang bagus
jika tidak ingin ditinggalkan para pelanggannya.
Dan saya kira BNI sudah punya inisiatif yang sangat bagus dalam hal
ini, dimana BNI punya DigiBank atau layanan digital banking yang
terpadu. Melalui DigiBank ini semua pelanggan bisa mengajukan
kredit secara online, tanpa harus ribet datang ke kantor cabang.
Inilah mungkin gambaran tentang branchless banking masa depan.

Ke depan saya kira mayoritas pelanggan bank akan makin banyak


menggunakan smartphone untuk melakukan transaksi perbankan,
sehingga ATM akan makin menurun penggunanya. Pelanggan bank
berharap semua layanan keuangan bisa diakses melalui smartphone,
dan cukup klik-klik saja. Generasi milenial masa depan berharap
mereka bisa menemukan digital bank yang user friendly. Inilah
tantangan utama bank di masa depan, termasuk bank BNI.

Selain itu, saat ini juga semakin banyak players dalam dunia FINTECH
atau financial technology. Layanan pembayaran online, dan layanan
simpa pinjam online, semua kini bisa disediakan oleh fintech players.
Bahkan Gopay dan Grabpay makin agresif masuk dalam dunia
layanan pembayaran secara online. Ini semua tentu harus direspon
dengan baik oleh bank, termasuk bank BNI.

Ke depan saya pikir, bank-bank termasuk BNI harus semakin proaktif


dalam mengembangan layanan digitalnya. Produk layanan keuangan
digitalnya harus mudah digunakan dan punya fitur-fitur unggulan
yang disukai pelanggannya.
Selain itu, promosi pemasaran digitalnya harus lebih banyak dan
lebih kreatif agar mampu menjangkau generasi milenial secara lebih
efektif.

Ke depan dinamika industri perbankan akan makin menantang dan


makin menarik. Saya berharap bisa menjadi bagian dari dinamika
tersebut; dan saya yakin bisa memberikan kontribusi yang positif
agar BNI mampu menjadi pemenang dalam dunia perbankan digital
masa depan.

33.Apa tujuan karir jangka pendek Anda?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali aspirasi karir Anda
dalam jangka 1 hingga 3 tahun ke depan. Seseorang yang punya
tujuan jelas dalam meniti karirnya cenderung akan lebih sistematis
dalam bekerja dan menjalani karir. Ia jadi punya arah yang akan
membantu dirinya dalam dalam menjalani karir secara efektif.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini : jika masih fresh


graduates, Anda bisa sampaikan bahwa fokus Anda dalam jangka
pendek ini adalah lebih untuk meningkatkan skills dan kompetensi
yang dibutuhkan agar sukses dalam pekerjaan. Juga belajar tentang
budaya perusahaan di tempat kerja yang baru ini, sehingga sikap
kerja Anda bisa kompatibel dengan values perusahaan.
Selain itu, utarakan juga bahwa Anda ingin juga memberikan
kontribusi semaksimal mungkin sesuai dengan target kinerja yang
telah dibebankan.

Bagi yang sudah berpengalaman kerja, maka jawabannya bisa


langsung fokus pada upaya untuk memahami karakteristik dan
budaya kerja perusahaan baru. Selain itu, juga utarakan keinginan
untuk segera memberikan kontribusi semaksimal mungkin sesuai
dengan target kinerja yang telah dibebankan.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam jangka pendek saya memiliki dua tujuan karir yang utama.
Yang pertama, dalam jangka pendek ini saya ingin memahami
budaya perusahaan di kantor bapak/ibu, sehingga saya bisa
mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang kompatibel dengan
values perusahaan ini.

Saya percaya perjalanan karir saya di perusahaan ini akan berjalan


secara langgeng, jika saya memiliki perilaku kerja yang sesuai
dengan budaya atau values yang dikehendaki perusahaan ini.
Karena itu dalam periode awal bekerja, saya akan berusaha untuk
memahami dan juga menerapkan secara optimal budaya atau values
dari perusahaan ini.
Tujuan jangka pendek karir saya yang kedua adalah tentu saja saya
ingin juga segera bisa memberikan kontribusi yang maksimal sesuai
dengan potensi dan pengalaman kerja yang saya miliki.

Saya yakin, jika saya bisa memberikan hasil kinerja yang memuaskan
dalam tahapan awal saya bekerja, hal ini akan memberikan dampak
bagi masa depan karir saya yang panjang di perusahaan ini. Karena
itu, saya berharap bisa segera memberikan sumbangan yang optimal
bagi pencapaian target kerja yang telah dibebankan kepada saya.

Sampel jawaban yang optimal bagi fresh graduates :


Dalam jangka pendek saya memiliki tiga tujuan karir yang utama.
Yang pertama adalah saya ingin fokus untuk mengembangkan skills
dan kompetensi yang paling diperlukan untuk sukses dalam posisi
yang saya lamar.

Learning by doing. Sambil bekerja menyelesaikan tugas, saya akan


melakukan observasi dan berdiskusi dengan atasan saya untuk
menggali key skills yang dibutuhkan untuk menjalankan posisi saya
dengan sukses. Harapanannya, dalam jangka 3 hingga 12 bulan ke
depan, saya sudah bisa memiliki pondasi skills yang kuat untuk
menjadi great employee di perusahaan Bapak/Ibu.

Tujuan yang kedua, adalah dalam jangka pendek ini saya juga ingin
memahami budaya perusahaan di kantor bapak/ibu, sehingga saya
bisa mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang kompatibel
dengan values perusahaan ini.

Saya percaya perjalanan karir saya di perusahaan ini akan berjalan


secara langgeng, jika saya memiliki perilaku kerja yang sesuai
dengan budaya atau values yang dikehendaki perusahaan ini.
Karena itu dalam periode awal bekerja, saya akan berusaha untuk
memahami dan juga menerapkan secara optimal budaya atau values
dari perusahaan ini.

Tujuan jangka pendek karir saya yang ketiga adalah tentu saja saya
ingin juga segera bisa memberikan kontribusi yang maksimal sesuai
dengan potensi yang saya miliki.

Saya yakin, jika saya bisa memberikan hasil kinerja yang memuaskan
dalam tahapan awal saya bekerja, hal ini akan memberikan dampak
bagi masa depan karir saya yang panjang di perusahaan ini. Karena
itu, saya berharap bisa segera memberikan sumbangan yang optimal
bagi pencapaian target kerja yang telah dibebankan kepada saya.

34.Apa tujuan karir jangka panjang Anda?


Tujuan pertanyaan ini adalah untuk memahami tujuan karir jangka
panjang Anda. Apa yang Anda harapkan dari karir Anda dalam
jangka 5 hingga 10 tahun ke depan di perusahaan yang Anda lamar.
Seseorang dengan tujuan karir jangka panjang yang jelas akan lebih
terarah dalam menjalani pekerjaanya. Aspirasi tentang posisi yang
ingin diraihnya akan menjadi dorongan semangat dirinya dalam
bekerja secara optimal.

Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda bisa menguraikan tujuan


posisi yang Anda harapkan setelah Anda bekerja selama beberapa
tahun di perusahaan tersebut. Posisi Apa yang ingin Anda raih, dan
bagaimana Anda berproses untuk mencapai posisi karir yang Anda
harapkan. Fokuskan pada aspek positif pencapaian kerja dan
perilaku Anda dalam rangka meraih posisi karir yang lebih tinggi.

Sampel jawaban yang optimal : (Bagi yang sudah


berpengalaman, dan asumsi melamar untuk posisi Manajer)
Posisi yang saya lamar ini adalah posisi manajer. Saya berharap
melalui posisi ini, saya bisa memberikan impak yang maksimal bagi
peningkatan kinerja bisnis di perusahaan Ibu/Bapak.

Berbekal pengalaman dan skills yang saya miliki, saya berharap bisa
menunjukkan langkah-langkah terobosan yang inovatif dan mampu
memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan. Melalui
achievement ini, saya berharap dalam jangka 4 – 5 tahun, saya bisa
dipromoskan ke posisi yang lebih tinggi di perusahaan ini.

Jika saya mampu secara konsisten menunjukkan perilaku kerja yang


positif dan mampu memberikan results kerja yang sangat
memuaskan, harapan saya dalam jangka 8 - 10 tahun ke depan saya
bisa menduduki posisi direksi di perusahaan ini.

Sampel jawaban yang optimal bagi fresh graduates :


Posisi yang saya lamar ini adalah posisi officer. Saya berharap
melalui posisi ini, saya bisa memberikan impak yang maksimal bagi
peningkatan kinerja bisnis di perusahaan Ibu/Bapak.

Berbekal potensi dan skills yang saya miliki, saya berharap bisa
menunjukkan langkah-langkah terobosan yang inovatif dan mampu
memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan. Melalui
achievement ini, saya berharap dalam jangka 4 – 5 tahun, saya bisa
dipromoskan ke posisi Manajer di perusahaan ini.

Dalam jangka panjang, saya memiliki keyakinan bisa memberikan


results kerja yang melampaui harapan, disertai dengan perilaku
kerja yang positif. Melalui proses semacam ini, harapan saya dalam
jangka 10 - 12 tahun ke depan saya bisa menduduki posisi direksi di
perusahaan ini.

35.Apa personal values statement Anda?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk memahami personal values
and mission Anda dalam memaknai dunia kerja. Seseorang yang
memiliki personal values statement yang jelas, cenderung akan lebih
sukses dalam pekerjaan. Sebab ia punya panduan yang solid untuk
membimbing dan memotivasi dirinya dalam menjalani karir.

Jawaban yang ideal dari pertanyaan ini adalah dengan


menyampaikan semacam personal values yang menjadi panduan
Anda dalam menjalankan karir profesional Anda.

Sampel jawaban yang optimal :


Selama ini saya memiliki semacam personal values yang saya yakini
dan menjadi panduan saya dalam menjalani kehidupan profesional.
Ada tiga prinsip yang selama ini coba saya praktekkan dalam
menjalani dunia kerja dimana saya berkiprah.

Prinsip yang pertama adalah yang sejalan dengan ajaran agama yang
saya yakini, yakni bahwa bekerja itu adalah juga bentuk ibadah
kepada Sang Maha Pemberi Rezeki. Saya percaya dengan prinsip ini
saya terdorong untuk selalu menjalani semua proses pekerjaan saya
dengan cara-cara yang baik, dengan perilaku kerja yang positif atau
positive working attitude.

Bekerja sebagai salah satu bentuk pengabdian atau ibadah,


mendorong saya untuk terus menumbuhkan perilaku kerja yang
baik, seperti memiliki positive mindset, optimis, punya semangat
kerjasama team, punya self-discipline yang kuat, punya dedikasi dan
tanggungjawab terhadap pekerjaan, serta juga semangat untuk
mempersembahkan proses kerja dan hasil kerja terbaik.
Prinsip atau values yang kedua adalah learning spirit – terus belajar
untuk mengembangkan kemampuan diri sejalan dengan kamajuan
zaman yang berlangsung dengan cepat. Tanpa spirit untuk belajar
mengembangkan skills, maka kompetensi kita akan stagnan, dan
ujungnya kinerja kita bisa ikut stagnan.

Proses continual improvement, agar kita selalu lebih baik dan lebih
baik lagi, hanya akan bisa terjadi kalau dalam diri saya tertanam
semangat untuk terus belajar memperbaiki kualitas diri yang ada.

Prinsip atau values yang ketiga yang selama ini menjadi panduan
saya dalam berkarir adalah : strive for excellence – selalu berupaya
mempersembahkan yang terbaik – dalam hasil kerja atau dalam
proses mencapai hasil tersebut.

Akan selalu ada hambatan, problem atau kendala dalam proses


menyelesaikan tugas, dan mengejar target kinerja yang telah
ditetapkan. Namun dengan prinsip strive for excellence, saya selalu
mencoba fokus pada solusi, pada jalan keluar yang kreatif dan
inovatif, sehingga target kinerja yang telah ditetapkan bisa dicapai
dengan optimal.

Itulah 3 personal valus statement yang selama ini coba saya


praktekkan dengan konsisten, yakni bekerja sebagai bentuk
pengabdian dan ibadah, learning spirit yang tinggi, dan strive foe
excellence. Saya percaya jika saya mampu menjalani tiga values ini
dengan baik dan konsisten, maka saya bisa menjadi insan yang
berharga bagi perusahaan bapak/ibu.

36.Terangkan pemahaman Anda tentang dream job. Bagaimana


jika Anda tidak menemukannya dalam pekerjaan yang Anda
lamar ini?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali aspirasi Anda
tentang makna dream job. Dan bagaimana respon Anda jika Anda
tidak menemukannya.

Dengan memahami konsep Anda tentang dream job, maka


perusahaan bisa membantu Anda untuk mewujudkannya. Pada sisi
lain, perusahaan juga ingin mengetahu apa respon Anda saat Anda
belum bisa menemukan konsep dream job yang Anda angankan.
Sebarapa tangguh daya tahan Anda dalam menghadapi situasi
pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan Anda?

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah : Anda bisa


menjelaskan pemahaman Anda tentang dream job yang Anda
inginkan. Jelaskan apa saja komponen yang membentuk dream job.
Lalu Anda juga menjelaskan langkah yang Anda akan lakukan jika
belum menemukan dream job dalam pekerjaan yang Anda lamar ini.
Sampel jawaban yang optimal :
Menurut saya, dream job atau kondisi pekerjaan ideal terjadi saat
ada beberapa aspek didalamnya. Aspek yang pertama adalah
pekerjaannya sendiri menarik dan menantang. Selalu ada tantangan
baru untuk mencapai target kinerja yang dibebankan. Bagi saya,
pekerjaan yang kompleks dan selalu menawarkan tantangan yang
menarik merupakan dream job.

Aspek kedua dari dream job, adalah ketika atasan saya merupakan
sosok yang inspiring dan mampu menunjukkan peran leadership
yang baik dalam mendorong kinerja saya sebagai anak buahnya.
Atasan yang inspiring adalah kunci bagi tumbuhnya kinerja ekselen
dalam diri anak buahnya.

Aspek ketiga adalah jika saya bisa memiliki rekan kerja yang
kooperatif dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Rekan kerja yang kooperatif dan punya orientasi untuk mencapai
hasil terbaik secara kolektif, merupakan aspek kunci bagi
terbentuknya dream job.

Aspek yang terakhir dari dream job tentu saja adalah gaji yang
menarik, dan peluang karir yang bagus. Saya sendiri optimis,
pekerjaan yang saya lamar ini mampu memberikan paket
remunerasi yang atraktif, dan sekaligus mampu menawarkan
peluang karir yang bagus.
Bagaimana jika saya belum menemukan semua aspek pembentuk
dream job ini?

Jika saya belum menemukan aspek pekerjaan yang menantang,


maka saya akan berusaha untuk mengajukan usulan dan
menerapkan sejumlah program kerja terobosan yang unik dan
inovatif. Dengan cara ini, maka saya percaya akan mampu
merevitalisasi pekerjaan saya menjadi sesuatu yang menantang dan
menarik.

Jika saya menemukan rekan kerja yang tidak kooperatif dan kurang
fun, maka saya akan berusaha menemukan jalan keluar terbaik.
Saya akan mengajak rekan-rekan kerja untuk terus berdialog,
berdiskusi, dan menemukan solusi win-win guna meraih target
kinerja yang telah ditetapkan. Pertemuan-pertemuan informal
seperti outing dan sejenisnya akan saya lakukan untuk membantu
menciptakan hubungan kerja yang lebih fun dan friendly.

Jika aspek gaji, karir atau atasan yang menjadi kendala dalam
wujudkan dream job, maka saya akan mendiskusikan hal-hal
tersebut dengan team Manajemen atau bagian HRD. Saya akan
berusaha menawarkan solusi dan jalan keluar. Bukan melulu fokus
pada kendala dan hanya bisa komlain. Fokus pada SOLUSI akan
membuat semua tantangan pasti bisa diselesaikan dengan lebih
baik.
Namun jika solusi yang kami bicarakan tidak bisa diterapkan karena
kebijakan perusahaan atau karena faktor lainnya, maka saya
mungkin akan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari
perusahaan. Sebab harapan saya melamar pekerjaan ini adalah :
saya bisa menemukan pekerjaan yang memberikan peluang karir
bagus, atasan yang inspiring, dan juga semoga paket remunerasi
yang atraktif.

37.Buku apa yang paling menarik yang Anda baca? Kenapa?


Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengukur wawasan Anda dan
juga minat Anda untuk membaca buku. Keaktifan dalam proses
membaca buku merupakan salah satu indikator kunci untuk
mengukur wawasan dan kedalaman pengetahuan Anda mengenai
beragam topik.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah jelaskan mengenai


buku-buku yang menarik yang pernah Anda baca, dan pelajaran apa
yang bisa Anda petik darinya. Usahakan untuk memberikan jawaban
mengenai 1 atau 2 buku menarik yang pernah Anda baca.

Sampel jawaban yang optimal :


Kebetulan saya memiliki hobi membaca, dan sudah banyak buku
menarik yang saya baca. Namun ada dua buku yang menurut saya
paling menarik dan membekas dalam diri saya. Sebab dua pelajaran
dalam buku ini telah ikut membantu diri saya dalam melakukan self
improvement, dan membuat saya bisa menjadi a better person.

Buku yang pertama berjudul : The Power of Positive Thinking


karangan Norman Vincent Peale. Buku ini menarik karena
memberikan panduan yang lengkap tentang kekuatan positive
mindset dan jiwa yang optimis. Kadang dalam pekerjaan dan
kehidupan sehari-hari, kita menghadapi sejumlah masalah atau
problem, atau bahkan kegagalan. Buku ini menjelaskan tentang kiat
bagaimana membangun positive mindset, dan selalu fokus pada
solusi saat kita dihadapkan pada masalah dan kegagalan.

Buku ini sedikit banyak mempengaruhi cara pandang saya dalam


menghadapi problem dan tantangan hidup. Untuk sukses
menaklukan problem dan tantangan hidup, maka kita harus selalu
dibekali dengan keyakinan positif, sikap untuk fokus mencari solusi,
dan memandang setiap kegagalan sebagai proses belajar untuk
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Buku kedua yang juga menarik menurut saya adalah yang berjudul
How to Win Friends and Influence People karangan Dale Carnegie.
Buku ini menarik karena memberikan banyak kiat praktikal untuk
membangun hubungan yang produktif dengan rekan kerja dan
kolega. Saya merasa isi buku ini akan banyak membantu saya dalam
proses membangun hubungan interpersonal yang produktif dengan
rekan kerja, atasan atau mitra kerja dalam pekerjaan sehari-hari.
38.Apa yang Anda pelajari dari pekerjaan Anda sebelumnya?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan insight
mengenai pelajaran apa yang bisa Anda petik dari pekerjaan
sebelumnya. Jawaban Anda mengenai hal ini menunjukkan
kecakapan Anda dalam learning from experiences, atau belajar dari
pengalaman nyata. Seseorang yang mampu menjelaskan pelajaran
dan pengalamanya secara sistematis, menunjukkan jika ia
merupakan seorang pembelajar sejati yang bisa terus
mengembangkan diri.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah, Anda bisa


menjelaskan mengenai poin-poin kunci yang Andar rasa bisa Anda
pelajari dari pekerjaan Anda sebelumnya. Uraikan poin-poin kritikal
yang menurut Anda merupakan key success factors dalam
menyelesaikan pekerjaan, dan bagaimana Anda bisa menguasai dan
menerapkan key factors itu di kemudian hari dengan optimal.

Sampel jawaban yang optimal :


Terus terang ada banyak pengalaman yang yang saya dapatkan dari
pekerjaan saya sebelumnya. Namun ada 3 poin kunci yang menurut
saya merupakan aspek penting untuk bisa menyelesaikan pekerjaan
dengan ekselen. Yang pertama adalah perencanaan kerja yang
bagus. Setiap program kerja yang kami lakukan akan berjalan
dengan bagus jika sebelumnya telah melalui proses perencanaan
yang matang dan detil, misalnya : mencakup apa yang akan
dikerjakan, bagaimana melakukannya, siapa saja yang akan terlibat,
kapan akan diselesaikan, dan hasil apa yang diharapkan. Ada
pepatah yang bilang If you fail to plan, you plan to fail. Saya percaya
dengan kalimat ini. Pelajarannya : perencanaan yang bagus akan
sangat membantu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan hasil
yang ekselen.

Poin kedua yang saya pelajari adalah : untuk menghasilkan


pekerjaan yang bagus, kadangkala kita harus lebih kreatif dan
inovatif dalam merumuskan solusi.

Ada banyak peluang peningkatan kinerja, jika kita bisa merumuskan


solusi atau tindakan kreatif, yang lain dari biasanya, atau yang tidak
hanya berdasar rutinitas belaka. Langkah terobosan yang bisa
meningkatkan kinerja secara signifikan hanya bisa diperoleh melalui
tindakan atau proses yang kreatif dan inovatif. Ini pelajaran kedua
yang saya bisa petik dari pengalaman kerja saya sebelum ini.

Poin ketiga adalah pentingnya kerjasama team. Sebuah kegiatan


atau program kerja hanya bisa dijalankan secara maksimal jika kita
punya semangat kerjasama team yang bagus. Tiap anggota paham
dengan tugasnya masing-masing, dan bisa saling mendukung atau
memantu satu dengan yang lainnya.

Saya rasa demikian tiga poin yang bisa saya pelajari dari pengalaman
kerja saya sebelumnya.
39.Bagaimana Anda menghadapi perubahan yang selalu datang
terjadi di sekitar pekerjaan Anda? Ceritakan pengalaman Anda
dalam merespon perubahan.
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengukur pemahaman dan
strategi Anda dalam merespon dinamika perubahan yang acap
terjadi. Kecakapan dalam merespon proses perubahan secara
adaptif merupakan salah satu aspek utama untuk menjadi great
employee.

Jawaban ideal dari pertanyaan ini adalah, Anda bisa menguraikan


langkah-langkah dalam merespon perubahan yang terjadi. Hal ini
bisa dijelaskan dengan contoh nyata dari pengalaman yang pernah
Anda jalani misalnya. Tunjukkan bahwa Anda bisa responsif
terhadap perubahan, dan bahkan kadangkala justru yang
menginisiasi adanya perubahan di kantor Anda.

Sampel jawaban yang optimal :


Dalam pekerjaan saya sebelumnya, saya menemui sejumlah
perubahan – terutama berkaitan dengan perubahan kebijakan
pengelolaan SDM di kantor kami.

Salah satu perubahan yang saya alami misalnya adalah perubahan


sistem penilaian kinerja. Semula sistem penilaian kinerja di kantor
kami hanya menggunakan aspek penilaian perilaku yang cenderung
subyektif. Kemudian oleh pihak HRD, ditambahkan aspek baru yang
mengenai KPI atau key performance indicators yang lebih terukur.

Perubahan ini mengharuskan kami sebagai karyawan menyusun key


performance indicators yang pas untuk pekerjaan kami, disertai
dengan target. Selanjutnya, kami juga diminta untuk melakukan
monitoring pencapaian target KPI secara bulanan.

Saat itu, saya melihat perubahan sistem ini bukan sebagai beban
tambahan, namun justru memandangnya sebagai alat yang akan
membantu team kami dalam mengelola kinerja secara lebih efektif.
Mindset yang saya coba bangun adalah melihat sistem baru ini
sebagai hal positif yang akan mendorong pengelolaan kinerja secara
lebih terukur dan sistematis.

Saya sendiri lalu bersama team merespon perubahan itu dengan


antusias. Kami bersama-sama team HRD menyusun KPI yang relevan
untuk pekerjaan saya dengan anggota team lainnya. Selanjutnya,
tiap bulan saya juga melakukan monitoring pencapaian target KPI
secara sistematis. Saya melihat perubahan ini sebagai proses yang
membantu kami untuk mengelola kinerja team dengan lebih efektif.

Yang mau saya sampaikan melalui pengalaman diatas adalah, setiap


kali ada proses perubahan, maka saya selalu mencoba membangun
pikiran yang positif dan optimis terhadap dinamika perubahan ini.
Dengan pikiran yang lebih positif, maka saya bisa merumuskan
respon yang konstruktif dan justru melihat perubahan itu sebagai
peluang perbaikan kinerja di masa mendatang.

40.Apakah Anda punya akun di media sosial (misal di IG,


Facebook, Twitter, Linkedin, atau Blog)? Apa nama akunnya?
Bisakah Anda menceritakan apa saja isinya secara garis besar?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah mendapatkan informasi mengenai
kualitas isi atau konten media sosial Anda? Sejumlah rekruiter akan
lebih menghargai seseorang yang memiliki akun media sosial yang
berisikan konten yang bemanfaat. Atau setidaknya mencerminkan
pandangan seseorang secara positif tentang beragam hal, terutama
yang berkaitan dengan piliha karir yang akan diambil.

Biasanya para rekruiter juga akan secara mandiri mengecek isi akun
Anda (misal akun Facebook Anda) sebelum melakukan wawancara.
Isi status Anda di akun media sosial akan berpengaruh terhadap
pilihan mereka untuk menerima Anda atau tidak. Karena itu,
sebaiknya Anda mengelola dan mengisi akun medsos Anda dengan
konten yang bermanfaat, sebab hal ini akan juga dipertimbangkan
oleh para rekruiter.

Sangat disarankan agar Anda bisa mengisi salah satu akun medsos
Anda dengan konten yang berkaitan dengan pilihan karir yang Anda
ambil. Misal Anda bekerja di bagian Marketing, maka sakan sangat
bagus jika akun medsos Anda diisi dengan aneka artikel atau opini
tentang dunia marketing. Melalui akun medsos seperti ini, Anda
kemudian bahkan bisa membangun personal branding yang kuat,
dan menarik banyak perusahaan untuk merekrut Anda.

Jawaban yang relevan untuk pertanyaan ini adalah, idealnya Anda


sudah punya satu akun medsos yang berisikan hal-hal bermanfaat
berkaitan dengan pekerjaan yang Anda akan tekuni atau yang sudah
Anda tekuni. Misal Anda sudah punya blog yang isinya tentang
dunia manajemen keuangan (misal Anda bekerja di bagian
keuangan), atau akun Linkedin yang isinya mengenai dunia HRD
(misal karena Anda bekerja di bagian HRD).

Sampel jawaban yang optimal :


Kebetulan saya punya beberapa akun medsos, salah satunya saya
punya blog tentang dunia Manajemen SDM, karena kebetulan saya
bekerja di dunia ini. Alamat blognya adalah :
www.IlmuManajemenSDM.com.

Garis besar isinya adalah semua aspek mengenai manajemen SDM,


mulai dari aspek rekrutmen, penilaian kinerja karyawan, pelatihan
SDM, manajemen remunerasi, hingga tentang hubungan industrial.
Saya menulis blog ini sekalian untuk mengasah ilmu saya dalam
dunia manajemen SDM. Harapannya, dengan menulis di blog ini,
saya juga bisa terus mengembangkan diri dalam keahlian
manajemen SDM.
41.Berapa ekspektasi gaji yang Anda inginkan?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali ekspektasi gaji
yang Anda inginkan.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah, Anda bisa


menguraikan mengenai range gaji di pasaran untuk posisi yang Anda
lamar. Hal ini artinya Anda sudah melakukan riset terlebih dahulu
dan mendapatkan informasi mengenai berapa range atau kisaran
gaji untuk posisi yang Anda lamar di perusahaan lainnya.

Riset mengenai perbandingan gaji ini sebaiknya mengacu pada gaji


di pasaran untuk perusahaan-perusahaan yang bonafid. Sebab gaji
untuk posisi yang sama di perusahaan ternama biasanya lebih besar
dibanding perusahaan yang kurang terkenal.

Jawaban ideal lain adalah cukup menyebutkan kualifikasi dan value


yang bisa Anda berikan kepada perusahaan, dan lalu memberikan
harapan agar perusahaan bisa memberikan gaji yang atraktif dan
sebanding dengan value yang Anda berikan tersebut; tanpa
menyebuat secara eksplisit besaran gaji yang Anda inginkan.

Sampel jawaban yang optimal (opsi 1) :


Ekspektasi gaji yang saya harapkan adalah sesuai dengan range gaji
di pasaran untuk posisi yang saya lamar. Sesuai riset yang sudah
saya lakukan, range gaji untuk posisi ini adalah antara Rp XXX s/d
XXX juta per bulan. Saya berharap bisa mendapatkan gaji sesuai
range ini, syukur jika bisa yang lebih dekat dengan batas range atas.

Sampel jawaban yang optimal (opsi 2) :


Saya berharap mendapatkan gaji yang sesuai dengan kualifikasi,
skills dan value yang kelak bisa berikan kepada perusahaan
bapak/ibu.

Seperti yang sudah saya uraikan dalam proses wawancara ini, saya
optimis bisa memberikan value yang optimal kepada perusahaan
bapak/ibu, berdasar skills dan potensi yang saya miliki. Harapannya,
perusahaan bisa memberikan gaji yang atraktif dan sebanding
dengan kontribusi yang kelak bisa saya berikan.

42.Di era digital ini, apa yang seharusnya dilakukan oleh


perusahaan atau sebuah bagian/departemen di dalam
perusahaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali wawasan digital Anda,
tentang bagaimana pandangan Anda mengenai ledakan digital dan
bagaimana sebuah perusahaan mesti melakukan proses digitalisasi.
Wawasan dan jawaban Anda dalam pertanyaan ini akan
menunjukkan seberap luas pemahaman Anda mengenai fenomena
digital explosion.
Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa
menggambarkan proses digitalisasi yang diperlukan oleh sebuah
perusahaan. Misal bagaimana proses pelaporan secara internal
semua bisa diakses melalui smartphone melalui beragam app
(aplikasi) yang mudah diakses dan lengkap tampilannya.

Sampel jawaban yang optimal :


Menurut hemat saya, salah satu inisiatif kunci yang bisa dilakukan
oleh sebuah perusahaan dalam era digital ini adalah melakukan
proses digitalisasi secara menyeluruh, dalam menyajikan dan
mengintegrasikan beragam data laporan – misal laporan keuangan,
laporan HRD, laporan sales, atau laporan produksi.

Saya membayangkan sebuah perusahaan bisa menginstall aplikasi


yang mudah diakses, fiturnya lengkap dan bisa menyajikan data-
data yang diperlukan secara integratif. Idealnya, aplikasi ini bisa juga
diakses melalui smartphone. Jadi misalnya, bagian Sales bisa dengan
mudah cek laporan penjualan mereka dari aplikasi di smartphone
mereka.

Atau misalnya bagian HRD bisa menyediakan aplikasi seluruh


layanan SDM. Jadi misalnya kalau ada karyawan yang mau cuti,
cukup klik-klik di aplikasi smartphone. Atau kalau mau urus
penggantian dana perjalanan dinas, tidak perlu lagi pakai form
kertas. Namun semua bisa dilakukan melalui aplikasi di smartphone.
Jadi semua paperless. Semua proses dilakukan secaras digital
melalui smartphone atau PC.

Demikian juga proses penilaian kinerja yang selama ini pakai Excel,
ribet karena harus diprint di kertas, tidak perlu ada lagi. Semua
idealnya dikelola melalui applikasi yang mudah diakses dan mudah
digunakan. Dan semua bisa dimonitor kapan saja, dimana saja,
melalui aplikasi Performance Management di smartphone semua
karyawan.

Proses produksi dan grafik pencapaian produksi, atau gangguan


mesin, semua harusnya bisa dipantau secara digital kelalui aplikasi di
smartphone juga. Katakan dengan aplikasi bernama Production
System Apps. Melalui proses digitalisasi semacam ini, maka semua
data produksi bisa dipantau dengan dikelola dengan mudah dan
cepat.

43.Faktor kunci sukses apa yang mendorong perusahaan bisa


maju?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah menggali wawasan bisnis Anda.
Sejumlah perusahaan mengharapkan para karyawannya memiliki
apa yang disebut sebagai “strategic business thinking”. Kemampuan
Anda dalam menjawab pertanyaan ini akan menunjukkan sejauh
mana kedalaman wawasan bisnis Anda.
Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa
menguraikan sejumlah faktor kunci penentu sukses bisnis. Misalnya,
faktor tim manajemen yang kuat, keunggulan produk, atau juga
karena proses pemasaran yang ekselen.

Sampel jawaban yang optimal :


Menurut hemat saya, ada banyak faktor yang menentukan sukses
sebuah perusahaan bisnis. Namun saya memandang ada tiga faktor
paling krusial untuk mendorong kemajuan bisnis perusahaan.

Faktor kunci sukses pertama adalah kualitas SDM yang ada di


perusahaan tersebut, baik di level top leadership, middle
management hingga level staff-nya. Saya berpikir, great business
selalui ditopang oleh great people. Melalui SDM yang andal ini,
sebuah bisnis lalu bisa menjalankan proses bisnis secara ekselen,
dan akhirnya akan mampu menciptakan produk inovatif yang disukai
pelanggan.

Faktor kunci sukses kedua menurut saya, agar makin maju maka
sebuah perusahaan harus punya sistem kerja dan proses bisnis yang
ekselen – baik dalam proses utama produksi barang, proses
pengelolaan logistik, proses pengadaan barang, proses pengelolaan
pemasaran hingga proses pengelolaan keuangannya. Jadi semua
fungsi dalam perusahaan memiliki sistem kerja yang ekselen,
terpadu, dan terus dijalankan secara konsisten sesuai dengan
panduan standar mutu yang telah ditetapkan.
Faktor kunci sukses ketiga menurut pandangan saya adalah produk
yang unggul, baik unggul dalam mutu ataupun kelengkapan fitur-
fiturnya yang dibutuhkan pelanggan. Kecakapan perusahaan untuk
terus melakukan inovasi produk agar selalu selaras dengan
kemajuan jaman dan kebutuhan pelanggan, merupakan elemen
kunci agar sebuah perusahaan bisa terus bertahan.

Perubahan teknologi dan perubahan selera pelanggan kadang


berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan era. Maka
perusahaan harus selalu adaptif dan antisipatif dengan perubahan
ini, melalu inovasi terus menerus agar bisa menghasilkan produk
yang selalu sesuai dengan kebutuhan pelagggannya.

44.Apa usulan Anda agar produk atau layanan dari perusahaan


kami bisa makin laku di pasaran?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali sense of
marketing dalam diri Anda. Sejumlah perusahaan mengharapkan
agar para karyawannya juga memiliki kepekaan penjualan dan
pemasaran. Sebab ada pepatah every employee is a marketer.
Penjualan dan pemasaran produk/layanan juga merupakan jantung
untuk bisa menghasilkan pendapatan/pemasukan.

Kemampuan Anda untuk memberikan jawaban atas pertanyaan ini


akan menunjukkan kapabilitas Anda dalam sense of marketing and
sales – sebuah kecakapan yang akan sangat dihargai oleh calon
rekruter Anda.
Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menguraikan
sejumlah inisiatif yang bisa dilakukan untuk bisa meningkatkan
penjualan secara signifikan.

Sampel jawaban yang ideal :


Menurut hemat saya, setidaknya ada 3 inisiatif yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan dari sebuah
perusahaan.

Inisiatif yang pertama adalah dengan terus menyempurnakan


keunggulan produk yang sudah Anda. Seperti dalam penjualan
produk hape, maka produsen yang rajin melakukan inovasi dan
terus menerus meingkatkan fitur dan kemampuan produknya,
adalah mereka yang akan terus laku penjualannya. Sebaliknya,
produsen yang lamban dalam melakukan inovasi dan
penyempurnaan produknya cenderung akan kalah dalam persaingan
di pasar.

Karena itu kemampuan product development merupakan pilar kunci


agar sebuah perusahaan bisa terus menerus melakukan product
innovation and improvement. Tanpa produk yang unik dan memiliki
keunggulan, maka sebuah perusahaan akan sulit bersaing di pasar.

Inisiatif kedua selain terus meningkatkan keunggulan produk, adalah


dengan melakukan pemasaran yang kreatif. Di era digital seperti
saat ini, saya melihat sebuah perusahaan harus memiliki pemasaran
yang terpadu dalam beragam channel social media and online.

Perusahaan selayaknya punya akun di semua channel seperti blog,


Youtube, Instagram, Twitter hingga Facebook untuk bisa terus
membangun komunikasi dengan para calon pelanggannya.

Sebuah perusahaan harus mampu terus menerus menciptakan


konten digital yang wow untuk mengedukasi dan melakukan
persuasi kepada calon pelanggannya mlalui beragam channel social
media.

Kebanyakan perusahaan tidak punya strategi konten yang terpadu,


sehingga isi akun media sosial mereka sama sekali tidak menarik.
Seharusnya perusahaan bisa memproduksi konten-konten digital
yang wow secara reguler. Sebab dengan cara inilah perusahaan akan
bisa menumbuhkan atensi dari para calon pelanggan, untuk
kemudian menariknya menjadi real customers.

Saat ini hampir semua generasi milenial melakukan interaksi di


media sosial. Karena itu, sebuah perusahaan harus melakukan
integrated marketing untuk semua channel media sosial, agar
mampu menjalin komunikasi dengan para calon pelanggan potensial
ini. Jika perusahaan mampu melalukan kegiatan ini secara konsisten,
maka saya yakin, penjualan produk akan bisa naik secara signifikan.
Pertanyaan no. 45 sampai dengan no. 49 diambil dari sampel
pertanyaan yang acap diajukan oleh perusahaan-perusahaan
ternama dunia seperti Google, Uniqlo dan Boston Consulting
Group.

Jenis pertanyaannya unik dan mengejutkan, serta bertujuan


menggali analytical thinking dan creative thinking Anda.

45.From Boston Consulting Group: If you were a brand, what


would be your tagline atau motto?
Tujuan pertanyaan yang cukup unik ini adalah untuk menggali
wawasan mengenai your personal positioning. Personal branding
semacam apa yang hendak dibangun tentang diri Anda.
Kemampuan Anda dalam menjawab pertanyaan ini akan
menunjukkan kecakapan Anda dalam memahami potensi dan
kekuatan diri Anda.

Jawaban yang ideal adalah Anda bisa merumuskan tagline brand


yang kira-kira sesuai dengan potensi dan skills yang Anda kuasai.
Anda kemudian juga bisa menjelaskan alasan kenapa Anda memilih
tagline tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :


Jika saja diri saya adalah sebuah brand, maka tagline yang cocok
adakah sebagai berikut :
Be A Lifetime Learner

Tagline ini saya pilih karena semangatnya mencerminkan prinsip


yang menurut saya penting dalam proses untuk terus bertumbuh
dan mengembangan diri.

Be a lifetime learner maknanya adalah terus menjadi pembelajar


sepanjang usia masih dikandung badan. Sebuah tagline yang
mendorong kita semua untuk terus melakukan continual learning for
improvement.

Bagi diri saya, prinsip tentang learning spirit ini merupakan tagline
yang paling tepat untuk menggambarkan diri saya sebagai brand.
Dengan kata lain my personal branding adalag to become a lifetime
learner. Menjadi pembelajar sejati demi improvement tanpa henti.

46.From Google : How many toilets in your city?


Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menguji analytical thinking kita.
Dalam pertanyaan ini, yang ingin digali bukan terutama mengenai
akurasi angka jumlah. Namun lebih pada bagaimana kita mencari
data untuk bisa sampai ke angka tersebut. Jadi proses analisanya
yang dicari, bukan semata soal akurasi angkanya.

Dengan kata lain, Google ingin lebih mengetahui kecakapan daya


analisa Anda untuk menemukan jawaban tersebut.
Sampel jawaban yang optimal :
Untuk mengetahui jumlah total toilet maka kita bisa menjumlahkan
angka jumlah toilet di rumah-rumah pribadi dan juga jumlah di toilet
di tempat publik/umum seperti mall, tempat ibadah, sekolah dan
kantor-kantor.

Untuk mengetahui jumlah toilet di rumah-rumah, kita bisa


mengukurnya dari jumlah total penduduk. Misal di kota saya jumlah
penduduknya adalah sekitar 2 juta orang.

Satu rumah dihuni oleh rata-rata 4 orang. Maka ada sekitar 500 ribu
rumah. Jika satu rumah rata-rata memiliki dua toilet maka ada
sekitar 1 juta toilet untuk rumah-rumah pribadi di kota saya.

Untuk toilet umum, kita bisa mengukur dari jumlah total sekolah,
gedung perkantoran, tempat ibadah dan mal-mal. Total jumlah
sekolah, gedung kantor, tempat ibadah dan mall di kota saya sekitar
2000 unit.

Masing-masing unit membutuhkan 10 toilet. Jadi total ada 20.000


unit toilet di tempat umum.

Jadi jumlah total toilet pribadi adalah 1 juta unit dan toilet umum di
kota saya sekitar 20.000 unit. Totalnya adalah 1.020.000 unit toilet
di kota saya.
47.From Uniqlo: If you had Rp 20.000.000 how would you double it
in 24 hours?

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk melacak kreativitas kita,


atau creative thinking skills kita. Bagi perusahaan, kreativitas
merupakan hal yang penting dalam mendorong peningkatan kinerja
bisnis.

Kecakapan Anda dalam memberikan jawaban pertanyaan ini akan


menunjukkan level creative thinking skills Anda.

Sampel jawaban yang ideal :


Jika saya punya modal atau uang sekitar Rp 20 juta, maka untuk
menaikkannya menjadi Rp 40 juta hanya dalam waktu 24 jam, saya
akan melakukan hal berikut ini.

Dari pengamatan saya maka produk yang bisa dijual dengan


keuntungan 100% adalah jenis makanan atau kuliner. Karena itu
saya akan berusaha membuat produk kuliner yang lagi hit dan
disukai pelanggan.

Dengan modal Rp 20 juta saya akan belanja bahan-bahan dan


membuat produk kuliner yang wow dan yang bisa cepat terjual
habis. Lalu saya akan menjualnya dengan margin 100%.
Saya optimis bisa membuatnya dan kemudian menjualnya dengan
habis dalam durasi 24 jam.

48.From Hubspot: If I gave you Rp 40.000.000,- to start a business,


what would you start?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui insting bisnis
Anda. Dalam konsep manajemen perusahaan saat ini, muncul
kebutuhkan untuk membangun mental intrapreneurship, atau
bagaimana para karyawan dan manajer juga bisa mempunyai
mental wirausaha untuk mendorong kemajuan bisnis perusahaan
dimana mereka bekerja.

Pertanyaan ini ditujukan untuk menggali apakah Anda punya mental


intrapreneruship dalam diri Anda.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah, Anda bisa


memberikan jawaban tentang tipe bisnis yang ingin Anda jalankan.
Atau ide bisnis yang selama ini pernah ingin Anda wujudkan. Lalu
sampaikan mengapa Anda memilih jenis usaha tersebut, bagaimana
prospeknya, dan bagaimana cara Anda akan menjual produknya ke
pasar.

Sampel jawaban yang optimal :


Jika saya punya modal Rp 40 juta, maka saya akan mencoba
menjalankan usaha dengan berjualan buku-buku bisnis dan
motivasi. Saya ingin menjalani sebuah usaha yang tidak semata
untuk mencari keuntungan, namun juga kalau bisa produk yang saya
jual bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Nah, berjualan buku saya kira merupakan salah satu bentuk usaha
yang profitabel dan sekaligus mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan berjualan buku, saya bisa ikut membantu
menumbuhkan budaya membaca yang notabene merupakan salah
satu kunci kemajuan bangsa.

Saya akan menggunakan sebagian modal Rp 40 juta untuk kulakan


buku-buku bisnis dan motivasi yang diminati calon pelanggan; dan
sebagian lagi akan saya gunakan untuk biaya promosi (misal
membuat web pemasaran yang bagus, atau juga untuk
memasang iklan di berbagai media sosial seperti Facebook dan
Instagram).

Saya tidak akan segan-segan mengeluarkan dana hingga Rp 10 juta


untuk melakukan promosi pemasaran secara online melalui
beragam channel media sosial dan blog. Sebab saya yakin jika tepat
sasaran, maka biaya promosi 10 juta ini akan bisa menghasilkan
return 2 atau bahkan 3 kali lipatnya.

Saya juga akan melakukan promosi untuk membangun basis


audience yang banyak – misal mengajak para calon pembeli untuk
menjadi pelanggan email dan memberikan diskon 20% bagi yang
mau berlangganan email. Dengan basis audience atau pelanggan
email yang banyak maka saya akan lebih mudah melakukan
penjualan.

Melalui usaha-usaha pemasaran yang terpadu, maka saya optimis


bisa melakukan penjualan buku antara 500 hingga 1000 eksemplar
per bulan. Jika saya bisa mendapat margin keuntungan bersih Rp 30
ribu buku, maka keuntungan yang saya dapatkan akan menjadi
sumber pemasukan yang lumayan bagus.

49.From Dropbox: If you’re the CEO, what are the first three things
you check about the business when you wake up?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali business thinking
atau business insight dari Anda. Jawaban Anda akan menunjukkan
pemahaman Anda tentang bisnis, dan juga tentang prioritas yang
akan Anda fokuskan.

Jawaban yang ideal adalah, Anda bisa menjelaskan tiga hal kunci
yang menurut Anda merupakan hal krusial untuk memandu
kemajuan bisnis.

Sampal jawaban yang optimal :


Tiga hal utama yang selalu akan saya lihat tiap pagi hari sebagai CEO
adalah tiga hal yang akan amat menentukan kinerja penjualan di
kemudian hari.
Saya tidak akan melihat penjualan atau pemasukan tiap pagi. Sebab
penjualan atau pemasukan merupakan efek, atau hasil akhir dari
sebuah proses sebelumnya.

Yang lebih penting menurut saya adalah saya justru harus fokus
pada PROSES atau driver yang menentukan hasil akhir tersebut.
Saya menyebutkan sebagai leading indicators. Atau indikator yang
akan me-lead atau menentukan hasil penjualan dan pemasukan di
kemudian hari.

Jika leading indicator ini bagus, maka di masa depan volume


penjualan akan bagus. Jika indikator ini jelek, maka biasanya di
kemudian hari penjualan akan menurun. Dengan kata lain, indikator
ini adalah proses kunci yang akan amat menentukan hasil akhri.

Tiga proses kunci atau leading indicators yang akan saya fokuskan
tiap pagi saat saya masuk kantor sebagai CEO adalah berikut ini.

Proses yang pertama adalah pertambahan jumlah prospek


pelanggan. Di era digital ini, maka jumlah prospek pelanggan ini
bisa diketahui dari jumlah pelanggan email newsletter yang
dipromosikan oleh perusahaan via blog dan media sosial.

Riset menunjukkan tingginya tingkat konversi dari pelanggan email


menjadi real customers. Artinya jika jumlah pelanggan email makin
meningkatkan, maka potensi penjualan di kemudian hari juga akan
mengalami peningkatan.

Karena itu, salah satu fokus saya adalah melacak jumlah prospek
pelanggan ini. Saya akan selalu melihat proses promosi pemasaran
yang kami lakukan agar jumlah pelanggan email atau prospek ini
selalu meningkat tiap harinya.

Indikator kedua yang menjadi fokus saya adalah proses penyelesaian


produk baru. Penelitian menunjukkan inovasi produk baru
merupakan salah satu faktor kunci untuk menaikkan penjualan.
Karena itu, saya akan fokus pada team pengembangan produk dan
menanyakan : apa saja prospek produk baru yanga akan
dikeluarkan, dan bagaimana progres penyelesaiannya.

Indikator leading ketiga yang juga saya lakukan adalah ini :


menanyakan proses penyelesaian seluruh program pelatihan dan
pengembangan SDM yang sudah direncanakan. Proses ini saya
jadikan fokus sebab saya percaya, SDM yang andal merupakan pilar
kemajuan perusahaan. Jika proses pengembangan SDM berlangsung
dengan sistematis dan konsisten, maka saya optimis kinerja
perusahaan akan semakin baik di masa mendatang.

Demikianlah tiga hal yang akan menjadi fokus saya tiap pagi jika saya
menjadi CEO perusahaan.
Pertanyaan terakhir atau yang ke 50 ini, biasanya diajukan oleh
para rekruiter. Sebaiknya Anda menyiapkan sejumlah pertanyaan
yang relevan dan berguna. Kemampun Anda mengajukan
pertanyaan yang relevan akan menunjukkan sikap proaktif dan
antisipatif. Hal ini akan memberikan credit point tersendiri di mata
rekruiter.

50.Ada yang ingin Anda tanyakan?

Sampel beberapa pertanyaan yang relevan Anda ajukan (pilih satu


atau maksimal 2 dua saja):

 Apa saran ibu/bapak bagi saya jika diterima di perusahaan


bapak/ibu, agar saya cepat beradaptasi dengan budaya kerja
di perusahaan bapak?
 Skills dan pengalaman seperti apa yang dibutuhkan agar
sukses di pekerjaan yang saya lamar ini?
 Tantangan terbesar apa yang kira-kira akan dihadapi dalam
pekerjaan yang saya lamar ini?
 Seperti apakah target kinerja yang diharapkan untuk posisi
ini?
 Apakah akan ada training khusus untuk para karyawan baru?
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai