Anda di halaman 1dari 5

Kerta Kerja Elektronik

Kertas kerja audit bisa memiliki bentuk yang berbeda dengan media tradisional lainnya:
pita,kaset,cakram,disket,film,atau media lainnya. Penggunaan kertas kerja elektronik membantu
mengurangi kompleksitas dan meningkatkan fleksibilitas pendokumentasian. Kertas kerja yang
dihasilkan system memungkinkan kapasitas yang lebih besar untuk menelaah dan mengubah
rancangan,pengembangan yang lebih cepat saat digunakan dengan perangkat Teknik Audit
Berbantuan Komputer (computer assited audit techniques-CAAT) dan rekayasa system
berbantuan computer (computer aided system engineering-CASE) dan membuat
pendokumentasian menjadi lebih rasional.

Teknik-teknik system pendokumentasian dan analisis kandungan kertas kerja mengandung


fleksibilitas yang lebih besar untuk evaluasi pengunaan kuesioner yang terstruktur,baganalir
system analitis, dan diagram arus data.

Bukti audit bisa lebih mudah diperoleh kembali,disimpan, dan didukung serta bisa diakses
mengunakan perangkat online. Sejak tahun 1990-an telah terjadi peningkatan dalam pengunaan
media elektronik untuk mencatat hasil-hasil audit.

Dengan kertas kerja elektronik, bahan-bahan bisa dimasukkan secara langsung kedalam
computer,dalam hal-hal tertentu materi tersebut bisa dipindahkan dari catatan klien ke kertas
kerja. Bahan-bahan dari kertas kerja yang telah selesai dan telah dirujuk lebih awal bisa secara
simultan digunakan saat menyusun subjek kertas kerja. Kertas kerja bisa dicetak meskipun bisa
disimpan dalam bentuk elektronik dan digunakan dalam pertemuan dengan klien dan untuk
penelaah kemajuan pekerjaan.

Halaman-halaman kertas kerja bisa secara otomatis diberi judul oleh program computer dan
program audit tersebut bisa diperbaharui dan diberi referensi silang oleh auditor.

Struktur dari kertas kerja akan ditampil menyerupai kertas kerja yang disusun secara manual
dengan pengecualian pada lembar kerja,bagan alir dan format khusus lainnya.

Akses ke kertas kerja harus dikontrol melalui pengunaan kata rahasia (password). Kertas
kerja tersebut harus dilindungi terhadap para penyusup yang berusaha memperoleh informasi.
Juga harus diperhatikan adalah orang-orang yang tidak memiliki otoritas.
Penelaahan Kertas Kerja oleh Penyelia

Sebagaimana pada banyak aktivitas lainnya, control terbaik adalah pengawasan oleh penyelia
yang memiliki pengetahuan lebih. Penelaahan ini harus dibuktikan pada setiap kertas kerja,
pertanyaan yang muncul harus tercakup dengan setiap kelompok kertas kerja yang berhubungan,
dan kertas kerja tersebut tidak boleh dianggap selesai hingga pertanyaan-pertanyaan tersebut
dijawab dengan jawaban yang memuaskan penyelia

Saat penyelia menelaah kertas kerja, mereka harus memastikan bahwa:

 Program audit diikuti dan intruksi-intruksi khusus bagi auditor telah diikuti
 Kertass kerja tersubt akurat dan dapat di andalkan
 Kesimpulan yang dicapai memang wjar,logis, dan valid
 Tidak ada langkah-langkah yang belum diperiksa
 Penelaahan dengan klien dilakukan dan dengan memadai telah dicatat dan bahwa
perselisihan telah diselesaikan
 Aturan-aturan departemen audit pada kertas kerja telah diikuti

Sebuah organisasi audit mengunakan format khusus untuk melakukan penelaahan akhir atas
kertas kerja audit. Berikut beberapa standar yang tercatat pada format tersebut:

Laporan

 Temuan-temuan yang dilaporakan telah diberi refensi silang dengan memadai


kedokumen pendukung
 Bukti yang tersedia mendukung terlaksanannya audit dengan lingkup penuh

Rencana

 Program audit yang memadai telah dibuat


 Rencana pra-audit telah didokumentasi
 Penghilangan langkah-langkah yang diperlukan dalam program audit telah dijelaskan
dengan memadai
 Waktu audit yang diestimasi dan yang sebenarnya telah didokumentasikan dengan
memadai
Umum

 Bagan alir telah disiapkan atau dibwa dari audit sebelumnya dan diperbaharui
 Rencana pengambilan sampel telah didokumentasikan dengan memadai dengan
informative
 Bahan refensi (kebijakan,prosedur,dan lain-lain) disimpan untuk tujuan konstruktif
 Laporan audit sebelumnya dan jawabannya telah tercakup
 Temuan audit sebelumnya telah diinvestigasi
 Pertemuan setelah audit telah didokumentasikan
 Data administrative telah diselesaikan

Pekerjaan Lapangan

 Setiap bagian kertas kerja diringkas setelah pekerjaan dilakukan dan temuan-temuan
disusun
 Ringkasan dirujuk silang kebahan-bahan pendukung yang sesuai
 Tujuan,lingkup,dan sifat pekerjaan ditentukan dengan tepat
 Kesimpualan auditor diberikan

Supervise

 Semua pertanyaan penyelia telah dijawab


 Mutu perkerjaan dinilai

Kontrol atas Kertas Kerja

Kertas kerja merupakan milik auditor dan harus dijaga oleh auditor. Auditor harus mengetahui
dengan tepat letak kertas kerja saat melakukan audit. Jika terdapat risiko kehilangan, kertas kerja
harus disimpan dalam lemari atau meja terkunci. Kertas kerja tidak boleh diakses orang-orang
yang tidak memiliki otoritas untuk memiliki atau menggunakan , karena bisa disalahgunakan.

Hal ini tidak berarti bahwa auditor tidak boleh memperlihatkan kertas kerja mereka kepada klien
pada keadaan-keadaan yang sesuai.
Akses ke kertas kerja dan laporan bisa diizinkan untuk auditor eksternal dan orang-orang dalam
organisasi selain klien. Tetapi hal ini harus disetujui kepala bagian audit .

Manajemen audit harus mementingkan control atas kertas kerja auditor. Bisa saja kertas kerja
hilang di tengah-tengah pelaksanaan audit. Manajemen audit juga harus memerhaikan apakah
seorang auditor pengganti bisa menggantikan pekerjaan yang ditinggalkan oleh auditor
sebelumnya. Aturannya ialah usahakan kertas kerja anda mengikuti pedoman. kontrol yang baik
terhadap kertas kerja elektronik mengharuskan perubahan hanya dilakukan oleh auditor yang
membuatnya.

Contoh-contoh Kertas Kerja

Tampilan 9-2 hingga 9-11 merupakan contoh-contoh bagian kertas kerja yang formatnya bsia
digunakan dalam setiap audit operasional dan kertas kerja terkomputerisasi memiliki sedikit
kesamaan. Tampilan tersebut mengilustrasikan audit atas fungsi produksi, tetapi bisa digunakan
dalam setiap audit operasional. Bagian tersebut berhubungan dengan pemberian gambar contoh
setelah disiapakan.

Kertas kerja tersebut diambil dari audit sebenarnya. Beberapa organisasi audit bisa merasa
bahwa penyiapan yang terlalu rinci akan selalu sukar. Oleh karena itu, contoh-contoh tersebut
harus dipandang sebagai contoh-contoh yang ideal, bukan sebuah keharusan, tetapi subjek yang
disebutkan harus diterapkan disetiap audot sebelum kertas kerja tersebut dianggap telah
disiapkan dengan professional. Kertas kerja aktual biasanya disiapkan menggunakan pensil,
tetapi ditunjukan dalam bentuk cetakan agar lebih jelas dan mudah dibaca.

Pada bagan “informasi umum” (9-2) akan ditemukan tujuan aktivitas, informasi latar belakang
,dan pembahasan system control. Tujuan aktivitas akan menuntun pendekatan yang diambil
auditor dalam penelaahan mereka. Informasi latar belakang hanya berisi hal-hal yang berguna
untuk memahami pengujian. Penjelasan system kontrol didukung oleh bagan alir sederhana.

Pernyataan”tujuan” bsia dihubungkan dengan tujuan kativitas kerena jelas bahwa auditor
terutama berkepentingan dengan apakah tujuan aktivitas telah dicapai. Penyataan “ruang
lingkup” menunjukan sumber informasi atau catatan yang digunakan dalam pengujian dan tekik
pemilihan sampel yang digunakan.
“Temuan” menjawab setiap hal yang ada ditujuan. Pernyataan memberikan informasi factual
saja, karena penting untuk penelaah lanjutan guna membedakan fakta-fakta yang bisa dibuktikan
dan masalah-masalah pertimbangan audit. “Opini” mencakup semua temuan dan berisi penilaian
auditor mengenai temuan-temuan. “Rekomendasi” mencakup semua kelemahan signifikan yang
ditemukan dalam audot dan menunjukan tindakan yang diambl oleh klien untuk menigkatkan
kondisi-kondisi yang membutuhkan perbaikan.

Skedul-skedul pendukung menggambarkan pengujian (9-7 hingga 9-9) dan menekankan


kekurangan-kekurangan yang da (9-6). Skedul-skedul tersbut kemudaian diringkas dalam suatu
format (9-5. Tindakan perbaikan didokumentasikan diakhir kertas kerja (9-10 higga 9-11)

Dengan mengikuti susunan kertas kerja yang standar,auditor akan bisa menyelesaikan satu
bagian audit sebelum melanjutkan ke yang lain. Auditor akan mengetahui apa yang diperlukan
setiap bagian, tanpa ada yang tertinggal. Bahkan saat mereka harus menunggu informasi
tambahan, pratik menyelesaikan bagian sebanyak mungkin akan memudahkan pada saat kembali
lagi ke bagian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai