Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FARMASETIKA LANJUTAN

Nama :M.Rizky Mahfuzi

NIM :1811102415063

Kelas :B

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2020
1. Obat dengan Obat
a. Furosemid dan digoxin
Furosemid dengan digoksin menyebabkan gangguan
elektrolit, sehingga mempengaruhi digoksin menginduksi
terjadinya aritmia, interaksi tersebut termasuk interaksi
farmakodinamik dengan onset lambat. Pengukuran kadar
plasma kalium dan magnesium perlu saat penggunaan
kombinasi obat ini. Adanya interaksi tersebut dapat diatasi
dengan penggunaan kalium dan magnesium dalam darah. KRS
dibutuhka untuk Ksr pengobatan kadar kalium yang terdapat
didalam darah.
Agar pasien tetap dapat meminum obat furosemid dan
digoxin dengan cara diberi jeda 1 jam antar mengonsumsi obat.
(fajriansyah, 2016)

2. Obat Dengan Makanan


a. Warfarin dengan bawang Putih
Bawang putih disebutkan memiliki khasiat untuk kesehatan
kardiovaskular. Penggunaan bawang putih bersamaan dengan
warfarin atau antikoagulan diasosiasikan dengan penurunan
agregasi platelet dan perpanjangan pendarahan. Terdapat
kehawatiran penggunaan herbal bawang putih dengan warfarin
akan meningkatkan efek antikoagulasi dari warfarin.
(Rahmayanti, S, U, 2009)
Terdapat sebuah kasus dimana seorang pasien dalam terapi
warfarin mengkonsumsi suplemen bawang putih yang
menyatakan bahwa konsumsi bawang putih bersaman dengan
warfarin menaikan nilai INR dan menyebabkan pendarahan.
(Rahmayanti, S, U, 2018)
interaksi ekstrak bawang putih dengan warfarin pada 12
volunteer sehat menyatakan bahwa tidak ditemukan efek yang
signifikan terhadap farmakokinetik maupun farmakodinamik dari
warfarin. Hasil yang sama juga didapat pada sebuah studi
placebo controlled pada pasien yang mengkonsumsi ekstrak
bawang putih dan warfarin secara bersamaan tidak ditemukan
perubahan yang signifikan terhadap efek farmakologis warfarin
baik pada placebo maupun warfarin. (Rahmayanti, S, U, 2009)
Lebih baik Tidak dengan mengkonsumsi bawang bersamaan
karena banyak efek negatifnya lebih baik di stop dahulu
konsumsinya. (Rahmayanti, S, U, 2018)
3. Obat dengan minuman
Warfarin merupakan antikoagulan oral yang paling sering
digunakan untuk menangani penyakit terkait tromboembolisme.
Efek antagonis dari minuman teh hijau terhadap warfarin
dilaporkan berdasarkan kandungan vitamin K nya yang tinggi
berlawanan dengan mekanisme warfarin yang menginhibisi vitamin
K yang merupakan precursor pembekuan darah.
Bagaimapun juga sampai sekarang hanya terdapat satu
kasus yang menyakatan terdapat interaksi antara teh hijau dengan
warfarin yang menyebutkan pada seorang pasien laki-laki berusia
44 tahun yang mengkonsumsi warfarin 7,5 mg setiap hari kemudian
menkonsumsi 0,5 -1 galon teh hijau mengalami penurunan INR
secara signifikan dari 3.79 menjadi 1.37 dan nilai INR nya naik
kembali menjadi 2,55 setelah penghentian konsumsi teh hijau ini,
data farmakokinetik dari studi ini tidak dilakukan. (Rahmayanti, S,
U, 2018)
1. fajriansyah, 2016, KAJIAN DRUG RELATION PROBLEM (DRPs) KATEGORI
INTERAKSI OBAT, OVER DOSIS DAN DOSIS SUBTERAPI PADA
PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RSUP UNIVERSITAS
HASANUDDIN, Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1
FEBRUARI 2016 ISSN 2302 – 2493 Ria, F, S., 2015, Pengaruh
pemberian furosemide dan homecare
2. Siti Utami Rahmayanti, 2018, INTERAKSI WARFARIN DAN HERBAL UNTUK
MEMNIMIMALKAN KEJADIA ADVERSE DRUG REACTION (ADR).
Farmaka Suplemen Volume 16 nomor 2

Anda mungkin juga menyukai