Anda di halaman 1dari 18

Dearest anak-anak murid bu Faza

Tolong simpan dokumen Wawasan Kebangsaan ini, jika nanti beberapa tahun
lagi kamu akan menjadi presiden, menteri, DPR, DPRD, DPD, TNI, POLRI,
gubernur, bupati, walikota, aparatur sipil negara, pendiri atau anggota partai
politik, pejabat publik, pengusaha, penyelenggara negara, penyelenggara
masyarakat, atau apa pun jabatan yang kamu peroleh dengan cara"baik" dan
berhubungan langsung dengan kehidupan seluruh rakyat Indonesia...

Ingat-ingat, kamu pernah belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


(PPKn), sehingga kamu paham betul bagaimana menjadi warga negara yang
menaati UUD 1945 dan Pancasila. Pejabat berawal dari rakyat. Syukur
dipanjatkan ke bawah, bukan ke atas. Kamu bisa punya jabatan karena
kekuasaan rakyat, sejatinya amanah dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

Jadilah manusia bermanfaat. Sukses menyertai ananda semua.

With love,
Ibu Nurul Laily Fazahiyah, S.Pd
WAWASAN
KEBANGSAAN
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Nurul
Laily Fazahiyah, S.Pd
Mengapa wawasan kebangsaan penting
bagi pelajar?

Membuat penyelenggara negara dan warga negara merasa yakin dengan penuh
penghayatan terhadap pandangan dunia Pancasila dalam kerangka tertib sosial.
Membuat penyelenggara negara dan warga negara memiliki
pengetahuan tentang
Pancasila sebagai kerangka visi-paradigmatik.

Membuat penyelenggara negara dan warga negara memiliki komitmen untuk


mengamalkan Pancasila dalam tindakan dan kebijakan.

INGAT!

Memproklamasikan bangsa adalah gampang,


tetapi menyusun negara, mempertahankan
negara buat selama-lamanya itu sukar.

Soekarno, 1946.
Relasi Triadik dalam Pancasila

Sila Pertama Memancarkan relasi ketuhanan yang berkeadaban,

lapang, dan toleran.

*
kohesivitas dalam perbedaan
Sila Keempat pada pergaulan hidup
**** kebangsaan.
Sila Kelima Kristalisasi dari semangat
Sila Kedua ketiga sila di atas harus
Memancarkan relasi kasih termanifestasi dalam
Sila Ketiga bermartabat dalam hubungan semangat musyawarah
sesama manusia. demokrasi.

Memancarkan semangat Semangat kooperatif penuh


kasih dalam ekonomi yang dapat memperkuat persatuan dan keadilan.

Nilai Esensial dalam Pancasila


Sila Pertama

Kodrat keberadaan manusia merupakan perwujudan istimewa dari semesta sebagai kristalisasi
dari cinta kasih Tuhan Yang Maha Esa. Tercipta sebagai kristalisasi cinta kasih Sang Pencipta,
manusia sejatinya merupakan makhluk spiritual yang semestinya mengembangkan semangat
ketuhanan yang welas asih.

Dengan pancaran spirit ketuhanan yang welas asih, meskipun merupakan perwujudan istimewa
dari semesta, manusia tetaplah merupakan bagian dari semesta, yang dengan keistimewaannya
itu tidaklah menghadirkan kerusakan (fasad), melainkan membawa harmoni (maslahat-manfaat),
dalam relasi kemanusiaan dan kealaman.

Persamaan makhluk di hadapan Sang Pencipta, tiap-tiap manusia harus menjunjung rasa
kemanusiaan, dengan memuliakan kehidupan, kehormatan, hak-hak, kebebasan sesama
manusia, dan kelestarian alam, yang dengan kemuliaan dan kemerdekaan pribadinya, manusia
menjadi makhluk moral sekaligus warga negara yang harus tanggungjawab atas pilihannya.

Nilai Esensial dalam Pancasila


Sila Kedua

Keberadaan manusia merupakan ada bersama. Manusia tidak bisa berdiri sendiri, terkecuali
dari keberadaan yang lain (manusia lain dan segala makhluk di alam raya). Untuk ada
bersama dengan yang lain, manusia tidak bisa tidak harus ada-bersama-dengan-cinta,
dengan mengembangkan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dengan semangat kemanusiaan yang menginsafi segala makhluk sama-sama sebagai


ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, semua manusia dipandang setara dan bersaudara, yang
mengandung keharusan untuk menghormati kemanusiaan universal dan kelestarian alam
dengan mengembangkan tata pergaulan kebangsaan dan pergaulan dunia yang adil dan
beradab.
Pengakuan terhadap hak dasar itu bersifat menyeluruh-tidak terbatas pada hak sipil dan
politik tetapi juga hak sosial, ekonomi, dan budaya. Ada pengakuan terhadap hak asasi
manusia secara universal seperti hak beragama dan berkeyakinan, hak asasi manusia
sebagai warga negara seperti hak atas pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.

Nilai Esensial dalam Pancasila


Sila Ketiga

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan ruang hidup yang konkret dan pergaulan hidup
dalam realitas kemajemukan. Cara menghidupkan cinta kasih dan komunitas moral dalam
kebhinekaan manusia, yang mendiami tanah air sebagai geopolitik bersama itulah manusia
mengembangkan rasa kebangsaan. Aktualisasi nilai-nilai etis kemanusiaan terlebih dahulu
harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat, sebelum
menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. Aktualisasi nilai-nilai etis kesetaraan dan
persaudaraan kemanusiaan dalam konteks kebangsaan bisa menjadi semen perekat dari
kemajemukan keindonesiaan sebagai tamansari kemajemukan dunia.

Cinta negeri merupakan basis moralitas yang penting. Patriotisme berarti menempatkan
kemaslahatan umum di atas kepentingan lainnya dan dipandang sebagai kesalehan puncak.
Melalui cinta negeri tergalilah kekuatan semua komponen bangsa untuk mengambil
keputusan berat, mengorbankan semua demi kepentingan semua.

Nilai Esensial dalam Pancasila


Sila Keempat

Dalam mengembangkan kehidupan bersama, cara mengambil keputusan yang menyangkut


masalah bersama ditempuh dengan semangat cinta kasih. Ukuran utama dari cinta adalah saling
menghormati. Cara menghormati manusia dengan memandangnya sebagai subjek yang
berdaulat, bukan objek yang manipulasi, eksploitisasi, dan eksklusi, itulah yang disebut
demokrasi dalam arti sejati.

Pengembangan otoritas harus dilandasi semangat cinta kasih yang termanifestasi dalam
keterwakilan perseorangan, keragaman golongan, dan kedaerahan melalui pengambilan
keputusan yang dilandasi semangat musyawarah.

Dalam institusionalisasinya, pengembangan otoritas ini diarahkan untuk menjadi bangsa yang
berdaulat dalam segala aspek kehidupan, melalui cita kerakyatan, cita permusyawaratan dan cita
hikmat-kebijaksanaan dalam suatu rancang bangun institusi-institusi demokrasi yang dapat
memperkuat persatuan dan keadilan sosial.

Nilai Esensial dalam Pancasila


Sila Kelima

Keberadaan manusia adalah roh yang menjasmani. Secara jasmaniah, manusia memerlukan
papan, sandang, pangan, dan lainnya. Perwujudan khusus kemanusiaan melalui cara
mencintai sesama manusia dengan berbagi kebutuhan jasmaniah secara fair itulah yang
disebut dengan keadilan sosial.

Komunitas moral menghendaki pemuliaan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kepantasan.


Kohesi sosial memerlukan konsepsi keadilan bersama (a shared conception of justice) yang
memberi harapan tentang kesejahteraan bersama (social welfare).

Sistem produksi, distribusi, dan konsumsi yang tidak berkeadilan akan melahirkan berbagai
bentuk kesenjangan sosial yang bisa melemahkan kohesi sosial. Oleh karena itu, cita-cita
demokrasi Indonesia tidak boleh hanya memperjuangkan emanispasi dan partisipasi di bidang
politik, namun juga yang utama mengedepankan emansipasi dan partisipasi di bidang
ekonomi.

YANG HARUS
KAMU LAKUKAN
SETELAH
MEMAHAMI
WAWASAN
KEBANGSAAN
Sila Pertama
Pancasila
Step 4
Step 1
Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai Saling menghormati pilihan agama dan kepercayaan serta
dengan agama dan kepercayaan masing-masing secara kebebasan menjalankan ibadah menurut agama dan
berkeadaban. kepercayaan masing-masing.

Step 2 Step 3
inklusif dalam kehidupan publik dengan menjaga integritas
Menumbuhkan semangat ketuhanan yang welas asih dan
dalam keutuhan kebersihan pikiran, perkataan, dan
toleran dalam kehidupan intra dan antar-agama dengan
perbuatan.
tidak menempuh cara-cara kekerasan dan pemaksaan
keyakinan keagamaan kepada orang lain.
Mengembangkan pergaulan dan kerja sama antar pemeluk
agama dan kepercayaan yang berbeda-beda sehingga
terbina kerukunan hidup.

Step 5
Mengembangkan etika ketuhanan dan spiritualitas yang

Sila Kedua
Pancasila
Step 4
Step 1
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia.

Step 2
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan menghormati
hak dasar manusia sebagai individu, sebagai warga, dan
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
sebagai bagian dari kolektivitas.
seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap
hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa-bangsa lain.

Step 3
Mengembangkan rasa kemanusiaan dan budi pekerti
kemanusiaan terhadap sesama manusia dan makhluk
lainnya serta gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan demi
martabat kemanusiaan.

Step 5
Sila Ketiga
Pancasila
Step 4
Step 1
semestanya).
Menunjukkan rasa memiliki dan mencintai tanah air dan
bersedia melindungi segenap bangsa Indonesia
(manusianya) dan seluruh tumpah darah Indonesia (alam
Memajukan semangat gotong royong dan pergaulan lintas
budaya demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
Step 2 ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Mengutamakan persatuan, kesatuan, kepentingan dan


keselamatan bangsa-negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.

Step 3
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Bangga sebagai bangsa Indonesia dengan memuliakan
potensi dan hasil karyanya.

Step 5
Sila Keempat
Pancasila
Step 4
Step 1
Menghormati aspirasi dan kepentingan rakyat dalam politik
dengan terus menyempurnakan sistem dan praktik
demokrasi.

Step 5
Mengemban peran publik secara bertanggungjawab.

Step 2
Mengutamakan perbedaan pandangan dengan tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.

Step 3
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
yang menyangkut kehidupan bersama dengan dibimbing
oleh kearifan dan akal sehat sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
Memiliki iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil musyawarah.

Sila Kelima
Step 1
Pancasila
Step 4
memboroskan sumber daya yang membahayakan
Mengembangkan usaha bersama dengan semangat
kesinambungan dan kesejahteraan umum.
tolong-menolong.

Step 5
Suka bekerja keras dan inovatif serta menghargai hasil
Step 2 karya diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan hidup
Suka memberi pertolongan dan menjauhi sikap pemerasan kebangsaan dan pergaulan hidup dunia.
terhadap orang lain.

Step 3
Bersama-sama memperjuangkan kemandirian
perekonomian dan kesejahteraan yang berkeadilan.
Tidak melakukan kegiatan perekonomian yang

Sumber Bacaan
Sumber bacaan dalam bahan ajar yang dijadikan wawasan kebangsaan ini saya olah antara
pemikiran pribadi dengan buku karya Yudi Latif dalam judul Bintang Penuntun untuk
Pembudayaan Wawasan Pancasila Edisi Komprehensif yang terbit pada Juli 2020.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai