Anda di halaman 1dari 149

BASIC EDITION

STAAD Pro V22


LEARNING
STRUCTURAL ANALYSIS
CONNECT EDITION

Lilium Polska

1
Source : Zaha Hadid
STRUCTURAL ANALYSIS

STAAD Pro
V22
CONNECT EDITION
LEARNING

CREATED BY
BASIC EDITION HARRYS PURNAMA, ST
STAAD Pro V22
LEARNING
STRUCTURAL ANALYSIS
CONNECT EDITION

Source : Zaha Hadid


(Guggenheim Museum)
LEARNING Structural Analysis
IN STAAD Pro V22 Connect Edition
Indonesian Version 1.0

Penulis : Harrys Purnama, S.T


Perancang Sampul : Harrys Purnama, S.T
Penata Aksara : Harrys Purnama, S.T

Dibuat : Agustus, 2021


Bahasa : Indonesia
Versi : 1.0
STAAD
STAADPro
ProV22
V22
LEARNING CONNECT
CONNECTEDITION
EDITION

Source : Zaha Hadid (Soho


Galaxy)

Source : Zaha Hadid (Library & Learning


Centre – University Of Economics Vienna
P R A K ATA

Send E-Mail Here


Buku ini bertujuan agar menjadi rujukan kepada para
pengguna / user agar dapat menguasai dasar-dasar aplikasi
STAAD Pro V22 Connect Edition . Secara umum buku ini
menjelaskan tahapan dan prosedur desain analisis struktur
menggunakan aplikasi STAAD Pro V22 Connect Edition.
Dimulai dari tahapan Permodelan, Pembebanan, Evaluasi dan
Analisis Struktur Secara mendasar (Basic). Sehingga pembaca
dapat menerapkan di dunia konstruksi pada umumnya.
Namun demikian, pembaca perlu menambah jam terbang
dalam bentuk latihan sehingga pembaca dapat lebih mahir.
Terutama permodelan struktur serta persoalan asumsi
Harrys Purnama, S.T
pembebanan.

Tentunya tidak ada yang sempurna dalam penyusunan modul


ini. Maka dari itu, kami mengucapkan apresiasi yang sangat
tinggi terhadap pembaca yang memberikan kritik dan saran
yang bersifat positif dan membangun kepada penulis.
Pembaca dapat menghubungi dan menyampaikan kritik serta
saran terhadap penulis melalui QR Code disamping. Agar
sekiranya dapat kami sempurnakan dan mengembangkan
ilmu serta menuangkan kembali dalam bentuk tulisan.

Akhir kata semoga buku panduan (Guidelines) ini dapat


CIVIL ENGINEER
memberikan manfaat bagi kita semua dan kemajuan kepada
seluruh elemen yang bergerak di industri konstruksi.
“If We Never Try, We Will Never Know”

“Jika Kita Tidak Pernah Mencoba, Maka Kita Tidak Akan


Pernah Tahu Hasilnya”

6
TABBLE OF
CONTENT
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION

MODULE 1 GETTING STARTED


Overview
User Interface
Customization
Workflow in STAAD Pro V22

MODULE 2 CREATE MODEL


Coordinate
Creating Geometry
Define Properties
Define Materials
Define Spesification
Assign Support
Assesment

MODULE 3 LOAD & DEFINITION


Load Definition
Load Case Detail
Selfweight Detail
Nodal Load
Member Load
Area Load
Floor Load
Plate Load
Assesment

MODULE 4 RESULT ANALYSIS


Displacement & Deflection
Joint Reaction
Beam Result [Internal Forces]
Plate Result
Report

MODULE 5 CASE STUDY


Case Study 1
Case Study 2
Case Study 3
Case Study 4
Case Study 5

CONTENT OF MODULES
TABBLE OF

GETTING
CONTENT
Overview
User Interface
Customization

STARTED
Workflow in STAAD Pro V22

STAAD Pro V22


CONNECT EDITION

MODULE 1
8
OVERVIEW
STAAD atau (STAAD Pro) adalah aplikasi struktur analisis yang pada
awalnya dikembangkan oleh pengembang aplikasi Research Engineers
International (REI) pada tahun 1997. Namun diakhir tahun 2005, Pihak Bentley
System membeli aplikasi struktur STAAD Pro dari pihak REI. Sejak saat itu,
STAAD Pro menjadi software yang paling sering digunakan oleh engineer di
seluruh dunia, terutama perusahaan EPC serta spesialis struktur bangunan di
industri migas serta banyak digunakan dan diperkenalkan di benua amerika
serikat dan asia selatan (India). Hampir rata rata perusahaan engineering yang
masuk dalam a Fortune—5000 engineering/Construction Company
menggunakan sotware ini.
STAAD Pro (adalah akronim dari Structural Analysis And Design)
Software ini digemari beberapa structural engineering di dunia karena
kemampuan link and match dengan beberapa software BIM (Building
Information Modeling) yang dikembangkan oleh Bentley System seperti RAM
Connection, AutoPile, SACS, RCDC, Foundation Advance, dll
Banyak proyek yang telah dikerjakan dan dievaluasi menggunakan
Bentley STAAD Pro antara lain Evaluasi Keruntuhan WTC Amerika Serikat,
Bencana Keruntuhan Nuklir Jepang, Gempa di New Zealand, Haiti, Ghirkin
Tower , Burj Alfardan, Dubai , Grand K-10, Dhirubhai Ambani International
Convention & Exhibition Centre. Beberapa ini beberapa sotware yang
dikembangkan oleh Bentley System terkait dengan analisis struktur :

STAAD Pro V22 Software ini digunakan pada desain struktur sipil, seperti bangunan,
CONNECT EDITION
jembatan, Menara komunikasi, RIG, industry baja, pabrik, serta
bangunan spesialis pembangkit (EPC Project)

RAM CONNECTION Software ini digunakan untuk desain sambungan pada struktur baja dan
CONNECT EDITION struktur komposit

STAAD Advance Concrete


Design (RCDC)
Software ini digunakan untuk desain komposisi penulangan pada
konstruksi beton

RAM Structural System Software ini digunakan untuk desain struktur beton dan baja secara
CONNECT EDITION
khusus

OpenBridge Modeler
CONNECT EDITION
Software ini digunakan untuk modeling struktur jembatan pada
umumnya
OpenBridge Designer
CONNECT EDITION
Software ini digunakan untuk analisis struktur jembatan pada umumnya

Software ini digunakan untuk spesialis analisis struktur untuk tower


9
komunikasi
OVERVIEW
Bentley System pada dasarnya memiliki beberapa software analisis struktur
yang terintegrasi dengan beberapa software BIM lainnya, dimana memiliki
keunggulan masing-masing, ada beberapa software yang dapat menganalisa
struktur secara umum dan khusus. Sehingga, user diberikan keleluasaan dalam
memilih program komputasi analisis

Secara umum, STAAD Pro V22 Connect Edition memiliki beberapa fungsi
antara lain :

• Impor dan ekspor project file dalam berbagai format terutama file yang
support AEC (Architechtural, Engineering, Constructuion)
• Modifikasi Grid
• Membuat permodelan struktur 2D dan 3D
• Membuat model serta asumsi kondisi pembebanan yang kompleks
• Membuat Permodelan beberapa jenis material secara monolit (Komposit)
seperti struktur beton, baja, aluminium, kayu, baja ringan.
• Dapat digunakan untuk perhitungan analisis statis dan dinamis
• Dapat membuat laporan analisis
• Evaluasi struktur bangunan eksisting
• Desain detail penulanan dan detail sambungan baja
• dll
BIM INTEGRATED

- Modeling
- Loading Definition
- Analysis
- Design
- Structural Drawing

STAAD Pro V22


CONNECT EDITION
10
USER INTERFACE
User Interface STAAD Pro V22 Connect Edition merupakan tampilan awal yang disajikan oleh aplikasi
kepada pengguna/User untuk mempermudah pemakaian dan pengaplikasian dalam membuat suatu
project analisis struktur baru. Dimana dimulai dari starting project sampai dengan bar status
halaman kerja project. Dimana terdapat beberapa hal yang akan dibahas secara umum perihal user
interface STAAD Pro V22.

STARTING VIEW STAAD PRO


Ketika pertama kali membuka STAAD Pro, maka akan dihadapkan kepada Starting View STAAD yang
mana terdapat fitur membuka dokumen lampau yang dapat diakses,membuka dokumen dan juga
pengaturan/konfigurasi umum software

OPEN TAB
Membuka Model Eksisting
PROJECT DETAILS
Detail Proyek
Membuat Project Baru
NEW TAB
Konfigurasi Program dan Manajemen Lisensi
CONFIGURE PROGRAM

LICENSE OPTIONS
Menampilkan
Konfigurasi Lisensi yang
Dipilih

SOCIAL MEDIA
Info Terbaru dari
Bentley System
ANNOUCEMENTS
Info Terbaru dari Bentley System Gambar Starting View STAAD Pro V22 Connect Edition

11
Dialog Box Pengaturan STAAD Pro License & Pengaturan Umum
USER INTERFACE
MODEL AND JOB INFORMATION MODEL
Sebagai Langkah awal membuat lembar kerja baru, sebaiknya perlu memberikan informasi yang
jelas terhadap project yang akan di kerjakan atau dievaluasi pada tab new.
• Langkah pertama yang dilakukan adalah klik File → Model Info → Job Info → Create

Dialog Box Model Info STAAD Pro V22 Connect Edition

Dialog Box Job Information STAAD Pro V22 Connect Edition 12


USER INTERFACE
OVERVIEW STAAD PRO ENVIRONMENT
Setelah membuka gambar kerja yang baru dari staad pro, maka user akan diperlihatkan workspace
project yang akan dikerjakan. Terdapat beberapa bagian yang harus diketahui dalam software
STAAD Pro secara umum antara lain :

• Project Title
• Quick Access Toolbar
• Tools Search
• Ribbon Toolbar
• File
• Geometry
• View
• Select
• Spesification
• Loading
• Analysis and Design
• Utilities
• Workflow Page Control
• Workflows Panel
• Data Area
• Status Bar
• CONNECT Tools

QUICK ACCESS TOOLS CONNECT


PROJECT TITLE
TOOLBAR SEARCH TOOLS
TOOLBAR
RIBBON

Workflow Page Control


WORKFLOWS
PANEL

DATA
AREA

View Window

STATUS BAR

User Interface STAAD Pro V22 Connect Edition


13
USER INTERFACE
TAB GEOMETRY

Tab Ribbon Geometry STAAD Pro V22 Connect Edition

Tab Geometri berfungsi sebagai tools dalam modeling struktur sebelum melakukan proses analisis,
pada bagian tab geometry terdapat fitur fitur secara umum antara lain sebagai berikut :
• Clipboard : Berfungsi sebagai tools untuk membatalkan perintah
yang sudah dikerjakan (Undo) serta mengembalikan perintah yang sudah
dikerjakan sebelumnya (redo), cut, copy, dan paste

• Structure : Berfungsi sebagai Modeling struktur, baik modeling


struktur yang dikerjakan secara instan (Structural Wizard) ataupun
dilakukan secara manual, pada item ini juga terdapat juga fitur unit atau
satuan umum yang akan diterapkan pada project.

• Node : Berfungsi memberikan penomoran ulang atau


memindahkan titik /node yang akan dihubungkan menjadi model struktur.

• Beam : Berfungsi untuk modeling member seperti kolom,


balok.

• Plate : Berfungsi membuat model pelat

• Solid : Berfungsi membuat model struktur Solid/Padat seperti


modeling FEM Pelat Pondasi Rakit, dlll

• Phsical Member : Berfungsi untuk modifikasi modeling struktur dari


import struktur pra modeling yang dilakukan pada fitur physical modeling

• Composite deck : Berfungsi untuk modeling deck yang menyatu dengan 2


jenis kombinasi material (komposit) seperti pelat jembatan
14
USER INTERFACE
TAB VIEW
Tab View berfungsi untuk mengatur tampilan layar pada struktur modeling yang didesain, pada tab
ribbon view secara umum terdapat beberapa pembagian tools antara lain labels, Tools, View ,
Option, Windows.

Tab Ribbon View STAAD Pro V22 Connect Edition

• Labels : Berfungsi sebagai tools untuk


menampilkan label berupa tulisan dan angka pada elemen
geometrik model struktur seperti Nodes, Phsycal Members,
Properties, Beams, Loading Display, Plates, Solids, General

• Tools : Merupakan fungsi dasar dari tab view,


untuk menampilkan geometrik struktur dari beberapa sisi,
tampak depan, belakang, samping, atas dan bawah. Tools juga
dipergunakan untuk melakukan rotasi, spin, zoom pada model
geometrik struktur

• Views : Memudahkan user untuk menyimpan


tampilan model geometrik struktur berdasarkan keinginan
user, contohnya user akan membuat view berdasarkan kolom
dan balok secara terpisah tanpa melakukan metode group
pada model struktur, sehingga memudahkan proses
penambahan pembebanan.

• Options : Berfungsi untuk mengatur ukuran huruf,


model notasi pembebanan, serta satuan model struktur pada
model geometrik.

• Windows : Berfungsi untuk menampilkan jendela kerja


model struktur dan data pendukung, seperti membuat 2
jendela berbeda antara model geometrik dan tabel nilai
geometrik. Windows juga berguna untuk menampilkan model
struktur secara 3 dimensi

15
USER INTERFACE
TAB SELECT
Tab Seleect berfungsi untuk menyeleksi geometry elemen-elemen yang telah dibuat dan juga
melakukan pembagian group elemen sehingga lebih teratur

Tab Ribbon Select STAAD Pro V22 Connect Edition

• Cursor : Berfungsi untuk menyeleksi elemen


penyusun model struktur seperti Node, Beam, Plate, Solid
menggunakan kursor

• Geometry : Berfungsi untuk menyeleksi elemen


penyusun model geometry secara umum (Beam, Plate, Solid)

• Nodes : Berfungsi untuk menyeleksi titik/node


model geometrik struktur

• Additional : Berfungsi untuk menyeleksi elemen


member beams model geometrik struktur

• Plates : Berfungsi untuk menyeleksi elemen pelat


model geometrik struktur

• Additional Select : Berfungsi untuk menyeleksi elemen pada


model geometrik stuktur berdasarkan mode, atribut (klasifikasi
bedasarkan analisis struktur) 16
USER INTERFACE
TAB SPESIFICATION
Tab Spesification berfungsi untuk menambah properties dari elemen berupa jenis dan ukuran dari
elemen – elemen. Ketebalan pelat, tumpuan (support) dari struktur.

Tab Ribbon Spesification STAAD Pro V22 Connect Edition

• Beam Profiles : Berfungsi untuk assign (input)


profl member berdasarkan database standar negara masing-
masing . Dan input profil berdasarkan keinginan ukuran user

• Plate Profiles : Berfungsi untuk assign (input)


tebal elemen pelat

• Spesification : Berfungsi untuk mendefinisikan


elemen secara khusus seperti mendefinisikan elemen member
truss (rangka)

• Support : Berfungsi untuk assign (input)


tumpuan pada model geometrik struktur

• Tools : Berfungsi untuk memasukkan model


section / ukuran profil custom built up serta konfigurasi
database profil baja, aluminium, cold formed, Timber

17
USER INTERFACE
TAB LOADING
Tab Loading berfungsi untuk memasukkan beban pada elemen, serta memberikan mendefinisikan
jenis beban dan kombinasi pembebanan berdasarkan peraturan yang berlaku di peraturan negara
masing- masing.

Tab Ribbon Loading STAAD Pro V22 Connect Edition

• Loading Spesification : Berfungsi untuk memasukkan


kasus model pembebanan serta kombinasi pembebanan
secara manual

• Load Generator : Berfungsi untuk mendefinisikan


tipe beban serta model kombinasi pembebanan secara
otomatis berdasarkan standar peraturan yang berlaku di
negara masing- masing (SNI =IBC)

• Define Load System : Berfungsi untuk mendefinisikan


sistem pembebanan seperti angin, salju, gempa, kendaraan.
Serta konfigurasi jenis sistem model struktur berdasarkan
metode analisis bangunan yaitu Direct analysis dan Pushover
analysis

• Dynamic Spesification : Berfungsi untuk mendefinisikan


sistem model struktur secara dinamis atau beban segala arah
dengan 2 indikator yaitu time history dan modal damping

• Display : Berfungsi untuk menampilkan diagram


pembebanan pada model struktur berdasarkan jenis beban
dan kombinasi pembebanan.

18
USER INTERFACE
TAB ANALYSIS AND DESIGN
Tab Analysis and Design adalah kumpulan tools yang digunakan untuk analisis struktur serta desain
struktur yang dikehendaki termasuk desain struktur baja, beton, aluminium dan konstruksi kayu.

Tab Ribbon Analysis and Design STAAD Pro V22 Connect Edition

• Analysis Data : Berfungsi untuk mendefinisikan opsi


analisis model geometrik (seperti Pdelta Analysis, Cabble
analysis, dll) .

• Analysis : Berfungsi untuk melakukan analisis dari


analisis data yang telah dipilih

• Design Command : Berfungsi untuk melakukan


desain terhadap hasil analisis model struktur berdasarkan jenis
material pada umunhya seperti steel,concrete, aluminium,
timber

19
USER INTERFACE
TAB UTILITIES
Tab Utilities, adalah kumpulan tools yang berisi tools lanjutan seperti geometry tools, Command
File, Output Analysis Command, Calculator, Converter, Capture Foto serta Konfigurasi lanjutan
software.

Tab Ribbon Utilities STAAD Pro V22 Connect Edition

• Geometry Tools : Berfungsi untuk mengecek pengaturan


elemen - elemen pada geometrik berdasarkan struktur secara
keseluruhan, Node (titik), beam, Plate, Tools. Salah satu
diantaranya adalah mengecek model struktur yang terduplikat
secara tidak disengaja. Geometric tools juga berfungsi untuk
mengatur klasifikasi elemen (Groups)

• Query : Berfungsi untuk melihat spesifikasi secara


khusus elemen yang di pilih (fitur ini jarang digunakan)

• Insert Text : Berfungsi untuk memasukkan notasi text


pada model struktur

• Command Tools : User dapat melihat STAAD Editor


dari struktur yang telah dikerjakan. Atau dengan kata
lain,STAAD Editor adalah metode yang digunakan secara
manual untuk membuat model struktur dengan model matriks.
STAAD Editor ini merupakan bahan program yang digunakan
oleh STAAD Pro, sehingga STAAD Editor dapat digunakan untuk
menduplikat model struktur di computer user yang lain .

• Analisis output : user dapat melihat hasil output dari analysis


dengan Bahasa serta tata cara baca yang sama dengan STAAD
editor. Analysis output mampu menamilkan warning atau
system struktur yang error pada hasil analysis

• Tools : Tools tambahan ini secara umum untuk


melengkapai tata cara analysis di STAAD Pro seperti kalkulator,
unit converter serta pengambilan gambar pada model struktur
untuk selanjutnya digunakan pada saat pembuatan laporan
secara otomatis 20
USER INTERFACE
NAVIGATION
Pada lembar kerja STAAD Pro V22 Connect Edition terdapat 2 cara untuk melakukan 2 navigasi pada
lembar kerja yaitu dengan menggunakan mouse dan dengan shortcut perintah

Pan The Model


Klik Mouse wheel/middle button mouse lalu geser
mouse
Using Mouse

Zoom in and Zoom Out


Scroll ke depan untuk zoom in
Scrool ke belakang untuk zoom out

Rotate Model
Klik Mouse kanan/ Right Button lalu geser mouse,
maka model geometri akan berotasi sesuai dengan
arah geser mouse

Pan & Zoom In & Out


Fitur ini berada di Tab Ribbon View, dengan fungsi
mendasar untuk menggeser serta memperbesar
dan memperkecil objek geometri
Using Command Tools

View Model
Fitur ini berada di Tab Ribbon View, dengan fungsi
mendasar untuk menampilkan tampilan dari sisi
samping kanan, samping kiri, tampak bawah,
tampak atas, tampak depan, tampak belakang dan
tampak 3D isometric

Rotate Model
Fitur ini berada di Tab Ribbon View, dengan fungsi
mendasar untuk melakukan rotasi terhadap
tampilan geometri di area kerja

21
USER INTERFACE
DERAJAT KEBEBASAN (DEGREE OF FREEDOM) → CONCEPT
Derajat kebebasan (degree of freedom) menunjukkan jenis pergerakan pada model struktur.
Terbagi menjadi 2 jenis pergerakan yaitu :

• Translasi (F) = perpindahan sejajar dengan sumbu


• Rotasi (M) = perputaran memutari sumbu acuan

Gambar Enam Derajat Kebebasan (Six Degree of Freedom)

Dalam sebuah Gerakan sumbu nilai positif (+) dan nilai negative (-) untuk Gerakan berlawanan
sumbu. Dalam rotasi dan momen digunakan kaidah tangan kanan sebagai panduan untuk arah dan
putaran.

Gambar Kaidah Tangan Kanan untuk sumbu dan arah putaran

22
USER INTERFACE
AXIS (SUMBU)
Definisi sumbu pada STAAD Pro sama seperti pada software modeling pada umumnya dimana
memiliki 2 jenis sumbu berdasarkan area yaitu :
• Sumbu Global (X, Y, Z)
• Sumbu Lokal (1, 2, 3) atau (x, y, z)

Sumbu Lokal dan Global Pada Balok, Kolom, dan Pelat

SUMBU GLOBAL

SUMBU LOKAL

Sumbu lokal dan global modeling struktur STAAD Pro

23
CUSTOMIZATION
SET STRUCTURE DIAGRAM
Pada Penggunaan STAAD Pro, tampilan umum dapat diatur dan digunakan menyesuaikan
kebutuhan yang diinginkan oleh user, Adapun cara yang umum digunakan adalah :

• klik kanan mouse → Structure Diagram -→ (Full section, None, atau Section Outline)

Ada beberapa opsi yang di berikan antara lain None (hanya tampil elemen analisis batang) , Full
Section (Tampilan 3D Section) dan Section Outline (Tampilan 3D Section dengan garis luar saja yang
kelihatan) dan beberapa fitur lain.

Full Section
None Section
Section Outline

24
CUSTOMIZATION
SET DIAGRAM BACKGROUND WORKSPACE
Pada Penggunaan STAAD Pro, tampilan umum jendela dapat di sesuaikan dengan keinginan user
baik terhadap warna workspace serta warna tema secara umum. Perihal warna workspace hanya
terdapat 2 pilihan yaitu hitam dan putih. Untuk dapat mengatur warna workspace dapat dilakukan
dengan cara :

• Start Awal → Configure → Personalize Application → Diagram background / Theme


Black Background

Dialog Box konfigurasi dan Hasil Background Black


White Background

Dialog Box konfigurasi dan Hasil Background White

25
CUSTOMIZATION
UNIT
Unit adalah satuan yang digunakan saat akan menginput data salam STAAD Pro untuk menentiukan
data yang akan diinput berdasarkan keinginan dari Usesr, dalam hal ini STAAD Pro memberikan
pilihan opsi standar data input unit yaitu English, metric dan custom. Langkah-Langkah
menentukan unit pada STAAD Pro adalah sebagai berikut kli Tab Geometry → Section Structure→
Input Unit

Input Unit

Jika user ingin menggunakan unit dengan unit yang berbeda antar item (kombinasi antara English
dan Kustom), maka dapat memilik Item Custom. Selanjutnya memilih jenis satuan yang akan
digunakan. Selanjutnya perubahan dapat dilihat pada pojok kanan bawah jendela kerja perihal
unit yang dipakai pada project

26
WORKFLOW
ANALYTICAL MODELING
STAAD Pro V22 Connect Edition telah memiliki alur yang sama seperti software analisis struktur
umumnya, yaitu dimulai dengan melakukan modeling struktur, pendefinisian elemen strutur
termasuk didalam jenis dan tipe profil yang digunakan oleh elemen, selanjutnya elemen tersebut
diberikan asumsi pembebanan dan dilakukan analisis terhadap model terkait. Secara umum
analytical modeling di staad pro dijabarkan sebagai berikut :

[ELEMENT]
[OBJECT]
DEFINE [ANALYSIS]
GEOMETRIC
PROPERTIES MODEL
MODEL
& LOADING

Pada STAAD Pro Connect Edition ketika melakukan desain secara analytical terdapat beberapa tipe
mendasar jenis objek dan elemen yang bisa dipergunakan dalam modeling struktur antara lain :

• Node : Konfigurasi titik yang tergambar secara otomatis pada setiap ujung objek
desain

• Beam : Digunakan untuk memodelkan balok, kolom, atau member lainnya yang
memiliki perilaku sejenis

• Plate : Digunakan untuk desain pelat lantai, dinding geser, pelat cangkang yang
memiliki ketebalan seragam dan tidak seragam. Dapat juga digunakan untuk
melakukan modeling Analisa FEM (Finite Element Method)

• Solid : Digunakan untuk desain element 3 Dimensi beraturan dan tak beraturan

• Composite Deck : Digunakan untuk modeling deck atau lantai jembatan atau bangunan baja
yang memiliki struktur komposit atau kombinasi antara 2 material yang
disatukan secara monolit.

27
WORKFLOW
GENERAL FLOW CHART
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan dalam
melakukan proses analisis struktur dengan menggunakan STAAD Pro V22 Connect Edition disajikan
pada flowchat dibawah ini.

Mulai

Pengumpulan Data

Modeling Struktur Geometri


(Penggambaran Permodelan)

FLOWCHART
Pembebanan Struktur Tidak

Analisa Struktur
Tidak

Kontrol Output
Ya

Ya

Lanjutan

Ya
Ya
Desain Struktur Rekapitulasi Output
Tidak

Re-Design /
Optimalisasi

Tidak

Rekapitulasi Output

SELESAI
28
WORKFLOW
GENERAL FLOW CHART
MODELING
LOADING

FLOWCHART
ANALYSIS

29
WORKFLOW
GENERAL FLOW CHART
MODELING
LOADING

FLOWCHART
ANALYSIS

30
WORKFLOW
FLOW CHART MODELING
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan dalam
melakukan proses modeling geometrik struktur dan input asumsi pembebanan pada STAAD Pro
V22 Connect Edition disajikan pada flowchart dibawah ini :

Mulai

Create Geometry
1. Beam /Column
2. Plate
3. Solid
4. Composite Deck etc

FLOWCHART
Define Properties

modeling
1. Section
2. Thickness
3. User Table
4. Beta Angle etc

Define Materials
1. Concrete
2. Steel
3. Aluminium
4. Timber

Define Spesification
1. Release
2. Offset
3. Cabble
4. Truss
5. Tension etc

Define Suport
1.Sendi
2. Jepit
3. Roll

Define Loading
1.Dead Load
2. Live Load
3. Wind Load
4. Seismic Load
5. etc

Goto Analyze
31
WORKFLOW
FLOW CHART ANALYSIS
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan setelah
proses modeling geometrik struktur adalah melakukan proses Analisa struktur pada STAAD Pro V22
Connect Edition disajikan pada flowchart dibawah ini :

Modeling Geometry

Set Analysis Command

FLOWCHART
Run Analysis

Analysis
Check Displacement/ Deflection

View Reaction

View Beam Result

View Plate Result

View Report Setup

Goto Design

32
WORKFLOW
FLOW CHART DESIGN
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan untuk
proses design struktur disajikan pada flowchart dibawah ini :

Analysis

Select Current Code (Steel,


Concrete, Aluminkum, Timber)

FLOWCHART
Select Parameters

Design
Redesign Define parameters
Modeling

Command (Check Code)

Select Over Strenght Not Control Redesign


CONTROL
Optimize Modeling

OK

Create Output (RCSD / Steel


Autodrafter)

Finish

33
TABBLE OF
CONTENT

CREATE
Coordinate
Creating Geometry
Define Properties
Define Materials
Define Spesification
MODEL

Assign Support
Draw Element
Group Element
Assesment

MODULE 2
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
COORDINATE
GRID
Salah satu cara yang digunakan untuk modeling struktur di STAAD Pro V22 Connect Edition adalah
dengan menggunakan mekanisme Grid dengan 3 bidang acuan yaitu X-Y , X-Z, dan Y-Z (mengacu
pada sumbu global)
Adapun Langkah awal untuk membuat grid rencana adalah sebagai berikut
Tab Ribbon Geometry → Grid → Beam Grid → Create → Linear / radial
• Plane : Acuan bidang untuk grid
• Angle of Plane : Kemiringan Bidang Grid
• Grid origin (m) : Kordinat awal penempatan Grid
• Constuction lines : Konfigurasi jarak,pias, radius dan kemiringan dari grid

Dialog Box Editing Linear Grid Gambar Hasil Linear Grid

Dialog Box Editing Radial Grid Gambar Hasil Radial Grid

35
CREATING GEOMETRY
PERANCANGAN MODEL GEOMETRY

METODE NODE / BEAM


Langkah awal yang harus dipersiapkan dalam merancang geometri adalah pemilihan grid seperti
yang sudah di jelaskan pada bagian sebelumnya. Dimana model grid sebagai acuan terdiri dari 2
jenis geometri yaitu linear grid dan radial grid dimana grid ini memiliki 3 sumbu acuan yaitu X, Y, Z.

Berikut ini tata cara untuk melakukan permodelan model geometrik struktur yaitu sebagai berikut :

• Lakukan pengaturan grid acuan model struktur


• Klik snap node/beam untuk menambah dan menghentikan node/beam

Pengambaran model geometric menggunakan tools snap node/beam

36
CREATING GEOMETRY
PERANCANGAN MODEL GEOMETRY
OPEN STRUCTURE WIZARD
User dapat menggunakan tools open structure wizard untuk membuat model geometri dengan
pilihan bentuk geometric yang biasa dipakai pada umumnya seperti Truss model, frama model,
surface/plate models, solid model, composite model

Berikut ini tata cara untuk melakukan permodelan model geometric struktur menggunakan
structure wizard :

• Klik Geometry → Structure Wizard


• Klik jenis model struktur (ex, truss, frame, plate)
• Setting jarak titik nodal susuai dengan jumlah dan jarak beam→ apply

Dialog Box Structure Wizard (Sebelum Select Structure)

37
Dialog Box Structure Wizard (Setelah Select Structure)
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
User dapat menentukan ukuran dari struktur yang akan digunakan seperti ukuran baja (steel),
Coldform steel (Baja Ringan) , timber (kayu), aluminium , beton sesuai dengan rencana ukuran yang
akan digunakan dalam permodelan.

Adapun Langkah – Langkah dalam menentukan ukuran struktur adalah sebagai berikut.

SECTION DATABASE (STEEL, COLDFORM STEEL, TIMBER, ALUMINIUM)


• Klik Panel Analysical Modeling → Properties
• Maka akan muncul dialog box sisi kanan Properties – Whole Structures
• Klik Section Database → Klik Material Struktur (Steel, Coldform, Timber, Aluminium)
• Pilih Standar Negara Pembuat dan tentukan jenis profil yang akan digunakan
• Select Beam → Type Spesification → Material
• Klik add

Pada STAAD Pro V22 Connect Edition, tidak terdapat Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam hal
ukuran standar profil baja . Namun dapat memilih Standar Jepang, Japan Industrial Standart (JIS)
karena SNI rata-rata memiliki standar ukuran yang sama dengan standar jepang

Untuk Type Spesification Steel pada STAAD Pro juga dapat dimodifikasi sesuai keinginan user
antara lain Single, Double, T serta Composite. Dimana seringkali Composite digunakan dalam hal
desain bangunan baja dengan pelat beton. Untuk memastikan ukuran profil yang ada pada dialog
box select beam, maka dapat klik view table untuk melihat ukuran profil secara akurat.

Dialog Box Properties – Whole Dialog Box Section Profile


Structure Tables (Steel)

38
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
SECTION DATABASE (STEEL, COLDFORM STEEL, TIMBER, ALUMINIUM)
Berikut ini beberapa tampilan konfigurasi penampang di section profile dengan materialselain baja
antara lain coldformed steel , Timber, Aluminium antara lain :

Dialog Box Section Profile Dialog Box Section Profile


Table (Coldformed Steel) Table (Timber)

Dialog Box Section Profile


Table (Aluminium)
39
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTY
Untuk menentukan dimensi penampang yang memiliki bentuk yang tidak disediakan oleh section
database. Maka dapat menggunakan fitur Define pada Dialog Box Properties dengan cara sebagai
berikut :

• Analytical Modeling → Properties


• Klik Define pada dialog box
• Add property sesuai dengan bentuk dan dimensi penampang yang diinginkan

Biasanya fitur ini lebih sering digunakan dalam membuat dimensi elemen konstruksi beton. Seperti
kolom, balok. Namun disamping itu fitur ini juga berfungsi untuk modeling penampang baja,
aluminium, serta kayu yang memiliki ukuran yang tidak disediakan oleh section database.
Berikut ini beberapa tampilan bentuk penampang yang tersedia pada fitur define property antara
lain :

Dialog Box Penampang Circle

Dialog Box Penampang


Rectangle
40
41
Dialog Box Penampang Dialog Box Penampang
Dialog Box Penampang Tee
Trapezoidal General (umum)
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTY
lanjutan
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTY
Lanjutan 2

Dialog Box Penampang


Tapered I

Dialog Box Penampang


Tapered Tube

42
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
THICKNESS
Untuk menentukan dimensi penampang yang memiliki perilaku seperti pelat / shell maka pada
STAAD Pro juga dapat didefinisikan dengan cara sebagai berikut:

• Analytical Modeling → Properties


• Klik Thicknes pada dialog box
• Add property sesaui dengan bentuk dan dimensi penampang di inginkan

Plate thickness dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan user dimana ketebalan pelat di 4 sisi
dapat direncanakan dengan ketebalan berbeda. Tentunya ketebalan pelat yang berbeda ini dapat
berguna ketika permodelan desain pelat atap atau pelat kamar mandi yang memiliki kemiringan
tertentu yang mengarah ke central drain bangunan.
Berikut ini beberapa tampilan bentuk penampang yang tersedia pada fitur Plate Element Thickness
antara lain :

Dialog Box Plate Element


Thickness

43
DEFINE MATERIALS
DEFINE MATERIALS

Dialog Box Isotropic Material

ISOTROPIC MATERIAL
Identification
• Title = Nama Material

Material Properties
• Young Modulus (E) = Modulus Elastisitas Material
• Poisson Ratio (U) = Nilai rasio poisson
• Density = Berat Jenis
• Thermal Coeff (a) = Koefisien akibat muai panas
• Critical Damping = Koefisien Critical damping
• Shear Modulus (G) = Modulus Geser

Type of Material = Jenis Material

Design properties
• Yield Stress (Fy) = Mutu Tarik Leleh
• Tensile Strength (Fu) = Mutu Tarik Putus
• Yield Strength ratio (Ry) = Rasio Tarik Leleh
• Tensile Strength Ratio (Rt) = Rasio Tarik Putus
• Compressive Strength (Fcu) = Mutu Tekan Ultimate
44
DEFINE SPESIFICATION
DEFINE SPESIFICATION
Pada setiap elemen atau member struktur tentunya ada beberapa gaya - gaya dalam yang tidak
diinginkan terjadi pada elemen . Sebagai contoh studi kasus pada struktur rangka batang yang
mana memiliki perilaku tidak boleh terjadi momen pada elemen batang. Sehingga pada pengaturan
spesification batang / member harus diperhatikan dengan assign specification truss

Tentunya hal ini juga berlaku pada struktur lain yang memiliki kombinasi antara rangka dan balok
atau kolom biasanya sehingga dalam sebuah permodelan perlu dimasukkan beberapa spesifikasi
pada member.

Dialog Box Member


Spesification → Truss

Dialog Box Member 45


Spesification → Release
DEFINE SUPPORT
DEFINE SUPPORT
Pada setiap elemen struktur, tentunya memiliki tumpuan sebagai alur proses akhir pembebanan
pada struktur untuk menahan beban, maka dari itu secara umum STAAD Pro memiliki jenis jenis
tumpuan yang dapat digunakan oleh user, beberapa permodelan tumpuan adalah, sendi, roll, dan
jepit. Berikut ini beberapa pengaturan perihal tumpuan (support) di STAAD Pro sebagai berikut :

• Kli Analytical Modeling → Supports


• Klik Create pada dialog box
• Pilih dan konfigurasi jenis tumpuan
• Klik add dan assign pada struktur.

Dialog Box Create Support, Dialog Box Create Support,


Fixed (Jepit) Pinned (Sendi)

Dialog Box Create Support,


Fixed But (Roll) 46
DRAW ELEMENT
Untuk melakukan permodelan / menggambar geometric struktur maka Langkah awal dapat
menggunakan menu grid terlebih dahulu dengan ribbon Geometry → Grids

Setelah melakukan pengaturan grid pada model struktur maka, user dapat lebih mudah melakukan
permodelan geometrik dengan menggunakan fitur Snap Node/Beam.

47
EDITING ELEMENT
EDITING ELEMENT
STRUCTURE

Translational Repeat = Menggandakan model geometrik berdasarkan grid sumbu global

Circular Repeat = Menggandakan model geometri berdasarkan grid circular sumbu


global

Mirror = Menggandakan model geometrik dengan metode mirror


berdasarkan sumbu acuan

BEAM
Untuk melakukan penggambaran elemen member batang, disamping
menggunakan menu snap. Maka juga dapat menggunakan tools add beam

Add Beam = Menambahkan member (beam) dengan titik/node yang baru

Mid Point = Menambahkan member (beam) dari node/titik sepanjang


member. Dimana titik start berada pada tengah bentang member
Curved Beam = Menambahkan member (beam) yang memiliki bentuk geometrik
melengkung (curved beam)
Split Beam = membagi member/beam

Stretch Member = modifikasi member dengan memperpanjang ukuran dari member


eksisting

Renumber Member = menata ulang penomoran member/elemen

Perpendicular Intersection = Menambahkan member (beam) dari titik/node


pertemuan antara 3 elemen member
48
Merge Two Or more members = Menggabungkan dua atau lebih batang (beam)
EDITING ELEMENT
EDITING ELEMENT
PLATE
Tab ini digunakan untuk melakukan modeling elemen pelat pada geometrik struktur yang telah dibuat
oleh user :

Add Quad Plate = Membuat elemen pelat dengan 4 node/titik

Add Triangle Plate = Membuat elemen pelat dengan 3 node/titik

Infill Plate = Membuat elemen pelat dengan cara seleksi balok pengikat pelat
(Boundary Beam)

Generate Mesh = Membuat pias elemen pelat menjadi beberapa pias/segmen

49
SELECT ELEMENT
SELECT ELEMENT

Ribbon bar select dapat digunakan oleh user untuk menyeleksi suatu elemen seperti, elemen
balok, kolom, pelat, titik atau geometri berdasarkan sumbu parallel pada model struktur
Secara umum, metode select pada STAAD Pro terbagi menjadi beberapa bagian yaotu :
• Cursor
• Geometry
• Nodes
• Beams
• Plates
• Another select

CURSORS
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi menggunakan kursor beberapa
elemen penyusun dari geometrik struktur, diantaranya :
• Node Cursor
• Beam Cursor
• Plate Cursor
• Solid Cursor
• Geometry

GEOMETRY
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi elemen pada geometri struktur
seluruh atau sebagian dari model struktur :
• All = Menyeleksi seluruh elemen pada model
geometrik struktur
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian pada model
geometrik struktur
• List = Menyeleksi beberapa elemen menggunakan
nomor elemen
• Paralel = Menyeleksi elemen model geometrik berdasarkan
sumbu XY,YZ, XZ
• Connected = Menyeleksi elemen/member yang terhubung satu
sama lain oleh titik/joint
• Highlight = Menyeleksi elemen dengan bantuan visual check.

50
SELECT ELEMENT
SELECT ELEMENT

NODES
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi titik pada geometrik struktur :
• All = Menyeleksi seluruh node/titik pada model struktur
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian node/titik pada
model struktur
• List = Menyeleksi beberapa node/titik menggunakan
nomor joint model struktur
• Supports = Menyeleksi tumpuan model struktur

BEAMS
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi elemen member pada geometrik
struktur :
• All = Menyeleksi seluruh member pada model struktur
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian member pada
model struktur
• List = Menyeleksi beberapa member menggunakan
member model struktur
• Paralel = Menyeleksi member pada mode stuktur
berdasarkan sumbu XY,XZ,YZ
• Connected = Menyeleksi member yang terhubung satu sama
lain oleh titik/joint

PLATES
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi elemen pelat pada geometri
struktur :
• All = Menyeleksi seluruh elemen pelat pada model
struktu
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian elemen pelat
pada model struktur
• List = Menyeleksi beberapa elemen pelat menggunakan
member model struktur
• Paralel = Menyeleksi elemen pelat pada mode stuktur
berdasarkan sumbu XY,XY,XZ
• Connected = Menyeleksi elemen pelat yang terhubung satu
sama lain oleh titik/joint

51
Plane XY,XZ,YZ
GROUP ELEMENT
GROUP ELEMENT
Dalam melakukan permodelan geometrik struktur, tentunya user perlu membuat group pada
model struktur sehingga dapat memudahkan user untuk mengedit, menyeleksi seluruh elemen
tersebut.

Contoh : User akan mengelompokkan elemen balok dan pelat secara terpisah sehingga
memudahkan menyeleksi elemen tersebut serta memudahkan user untuk memasukkan beban
yang bekerja pada elemen yang memiliki karakteristik berbeda.

Tab ribbon Bar → Utlities → Group

Berikut ini cara mengelompokkan elemen pada STAAD Pro V22 Connect Edition :

• Klik Utilities pada menu tab ribbon bar


• Klik Grup pada menu Geometry Tools
• Masukkan nama group → select type (Beam, Node, Plate)
• Klik elemen member yang akan di klasifikasikan, secara otomatis dialog box create group akan
memasukkan member yang diklasifikasikan (dapat dicek nomor member di tab list)
• Klik Associate → Close
• Elemen sudah dikelompokkan (Beam Assigned)

Dialog Box Define Group Name

Dialog Box Create Group (Balok)

NB : Pada saat pemberian nama pada group name, tidak diperkenankan menggunakan spasi
52
kosong. Sehingga sebaiknya memberikan nama group tanpa ada spasi seperti contohnya Balok_LT2
ASSESMENT

3500
5000

3500

5000 3500

3500
5000
3500

Z 4000 4000 4000 3500


Y
X DENAH PORTAL
X
5000 5000 5000
TAMPAK SAMPING KANAN

Info Model Geomterik


Nama Struktur : Portal Gedung Bertingkat
Material : Beton bertulang
3500
Tumpuan : Jepit (Fixed)

Info Elemen 3500


Balok (b/h) : 200/400
Kolom (b/h) : 400/400
Tebal pelat : 120 mm (lantai) 3500
: 100 mm (atap)

Mutu Material
Beton (F’c) : 30 MPa 3500

3500

3500
Y

X
4000 4000 4000
TAMPAK SAMPING KIRI 53
ASSESMENT

6000

3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500


TAMPAK SAMPING

8000

3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500


TAMPAK BAWAH

8000

3500 3500 3500 3500 3500 3500


TAMPAK ATAS

Info Model Geomterik Jembatan


Nama Struktur : Rangka Jembatan
Tipe Rangka : Warrent Truss with Vertical
Tipe Jembatan : Through Type Truss
Tumpuan : Sendi-Roll

Info Elemen
Diagonal Chord : H 300x300
Vertical Member : IWF 150x300
Top Chord : H 300x300
Bottom Chord : H 300x300
Cross Girder : IWF 300x600
Bottom Lateral Bracing : L120x120
Top Lateral Bracing : L 120x120
Strut Member : IWF 100X200

Mutu Material
Baja : BJ 37

54
TABBLE OF
CONTENT

LOAD &
Load Definition
Load Case Detail
Selfweight Detail
Nodal Load
Member Load
Area Load

DEFINITION
Floor Load
Plate Load
Assesment

MODULE 3
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
LOAD DEFINITION
Beberapa jenis beban berdasarkan perilaku yang bekerja pada struktur secara umum antara lain
sebagai berikut :
• Beban Terpusat (Nodal Load)
• Beban Merata (Member Load)
• Beban Luasan (Area Load/ Floor Load)

Beban terpusat (Nodal Load)


• Beban bekerja pada joint / titik pada frame atau member
• Beban terakumulasi dan terkonsentrasi pada satu titik yang ditentukan
• Beban pada member tumpuan dan terdistribusi pada joint-joint member titik akan
terdistribusi
• Beban terpusat dapat terjadi dari beberapa arah antara lain arah FX, FY, FZ

Beban Merata (Member Load)


Secara umum terdapat beberapa jenis tipe beban merata pada STAAD Pro V22 Connect Edition
antara lain:
• Uniform Force = Beban merata per satuan meter pada member
• Uniform Moment = Momen merata per satuan meter per member
• Concentrate Force = Beban titik terkonsentrasi yang bekerja pada member
• Concentrate Momen = Momen terkonsentrasi yang bekerja pada member
• Linear Varying = Beban linear dengan distribusi tidak merata dalam satu
member seperti beban trapesium dan beban segitiga pada
member
• Trapezoidal = Beban Trapesium pada member
• Hydrostatic = Beban tekanan air per satuan meter Panjang

Pada umumnya proses pembebanan pada member biasanya hanya menggunakan beban uniform
force di beberapa permodelan pembebanan.

Beban Area dan Floor


Secara umum terdapat beberapa jenis tipe beban merata pada area elemen terbagai menjadi 2
yaitu :
• Area Load = Area load digunakan untuk memberikan distribusi beban yang
sifatnya satu arah (one way distribution)
• Floor Load = Floor load digunakan untuk memberikan distribusi
pembebanan yang sifatnya seragam pada beberapa elemen pelat di setiap lantai bangunan
sesuai dengan kordinat bangunan, digunakan untuk modeling distribusi beban pada bangunan
komersil. Sehingga STAAD Pro memberikan pilihan jenis pelat yaitu satu arah dan dua arah
(one way / two way)
• Plate Load = Plate load digunakan untuk melakukan modeling distribusi
beban dalam satu elemen dengan jenis pembebanan yang beragam, seperti beban titik ,
merata, beban merata parsial , beban trapesium dll. Distribusi beban jenis ini biasanya
digunakan dalam permodelan bangunan konstruksi non komeril seperti bangunan pondasi
turbin pembangkit listrik yang memiliki titik pembebanan mesin yang berbeda-beda.

56
LOAD DEFINITION
Beberapa jenis beban berdasarkan perilaku yang bekerja pada struktur secara umum :

Beban terpusat (Nodal Load)

Beban Merata (Member Load)

Beban Area dan Floor


P
Q Q

P
Partial Plate Pressure
Q

57
LOAD DEFINITION
Beban yang bekerja terbagi menjadi 3 hal mendasar berdasarkan arah beban bekerja pada elemen
/ member antara lain sebagai berikut :
• Gravitasi
• Sumbu Lokal
• Sumbu Global

Sumbu Gravitasi
Beban yang bekerja berdasarkan arah gravitasi akan bekerja pada sumbu –Y karena dalam sumbu
global STAAD Pro V22 Connect Edition secara default untuk sumbu Z mengarah keatas

Sumbu Global
Beban bekerja pada sumbu global dimana memiliki arah yang sama seperti halnya gravitasi,
namun perbedaaannya ada pada sumbu global 3 arah sumbu (X,Y,Z)

Sumbu Lokal
Beban bekerja pada sumbu lokal yang memiliki arah berdasarkan elemen itu sendiri, sehingga
setiap elemen permodelan memiliki kemungkinan arah sumbu lokal yang berbeda karena dalam
proses menggambar elemen menentukan arah sumbu lokal itu sendiri.

Sumbu gaya global dan local (Global and Local axis)

58
LOAD DEFINITION

Sumbu gaya Global dan Local (Global and local axis)

Sumbu gaya Global dan Local (Global and local axis) STAAD Pro V22 Connect Edition

59
LOAD COMBINATION
Beban kombinasi merupakan beban yang terakumulasi dengan setiap jenis beban. Dari beban
kombinasi maka diperoleh gaya dalam struktur akibat beban-benan yang didefinisikan bekerja
bersamaan. Pada beban kombinasi memiliki nilai faktor berdasarkan ketentuan dalam peraturan
pembebenan, terdapat beberapa standar/ peraturan yang digunakan di Indonesia untuk
penentuan pembebanan :
• SNI 1725 : 2016 Tentang Pembebanan untuk Jembatan
• SNI 1727 : 2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan
struktur lain
• SNI 2847 : 2019 Persyaratan beton structural untuk bangunan gedung dan penjelasan
• SNI 7860 : 2015 Ketentuan seismik untuk struktur baja bangunan Gedung (seismic provisions
for structural steel buildings)
• Panduan Praktis Perencanaan Teknis Jembatan 2020 (No. 02 / M / BM / 2021)

Berikut ini Langkah- langkah untuk menginput beban kombinasi pada STAAD Pro V22 Connect
Edition yaitu :
• Pada View Analytical Modeling klik Loading
• Klik add pada menu load case details
• Klik Define Combinations
• Berikan nama kombinasi pembebanan sesuai dengan perencanaan
• Double klik jenis beban yang akan digunakan
• Input data jumlah faktor pembebanan sesuai dengan peraturan negara yang berlaku
• Klik add

Dialog Box Load & Definition Dialog Box Define Combinations

60
NODAL LOAD / JOINT LOAD
Pada perilaku beban terpusat dilakukan beberapa model pembebanan struktur antara lain sebagai
berikut :

Kasus 1

• Model A1 = Member terbagi menjadi 1 segmen (suport to support) dengan beban


terpusat ditengah bentang
• Model A2 = Member terbagi menjadi 2 segmen dengan beban terpusat ditengah
bentang

Dengan beban terpusat dilakukan dengan beberapa kondisi jenis pembebanan yaitu :
• A1 = Nodal Load
• A2 = Concentrated Force

P P

L L
Model A1 Model A2

Kasus 1

• Model A3 = Pelat dan balok induk terbagi menjadi 4 segmen dengan beban terpusat
ditengah bentang pelat
• Model A4 = Pelat, balok induk, dan balok anak

P P

Model A3 Model A4

61
JOINT LOAD
MODEL A1 & A2
• Model A1 memilik member sebanyak 1 (support to support) dengan beban terpusat ditengah
bentang
P
Model A1

Perletakan = Analytical View → Supports → Create


Pembebanan = Loading → Add Load Case → Nodal Load → Add

Karena pada pembebanan ini terdapat node di tengah bentang maka beban didefinisikan bekerja
pada tengah bentang terpusat pada titik tersebut.

• Model A2 memiliki member sebanyak 2 member dengan beban terpusat ditengah bentang

P
Model A2

Perletakan = Analytical View → Supports → Create


Pembebanan = Loading → Add Load Case → Member Load → Concentrated Force

Karena pada pembebanan ini tidak terdapat node di tengah bentang maka pembebanan
didefinisikan bekerja pada tengah bentang secara terpusat pada jarak tertentu yang telah
ditentukan oleh user

62
JOINT LOAD
MODEL A3 & A4
• Model A3 merupakan pelat lantai yang memiliki 4 titik tumpuan dan beban terpusat berada
ditengah bentang

Model A3

Perletakan = Analytical View → Supports → Create


Pembebanan = Loading → Add Load Case → Plate Load → Concentrated Forces

Pada permodelan struktur ini tidak terdapat titik/node di tengah bentang pelat, maka pelat
didefinisikan pelat full dengan 4 tumpuan. Dengan beban titik bekerja pada tengah bentang yang
diaplikasikan pada model pelat

• Model A4 merupakan pelat lantai yang terbagi menjadi 4 segmen dengan balok anak melintang
dan memanjang di kedua arah serta beban terpusat ditengah bentang.
P

Model A4

Perletakan = Analytical View → Supports → Create


Pembebanan = Loading → Add Load Case → Nodal Load

Pada permodelan struktur ini terdapat balok anak melintang dan memanjang yang memiliki titik
perpotongan balok di tengah bentang . Maka dari itu beban didefinisikan bekerja di tengah
bentang balok anak secara terpusat pada titik tersebut.

63
MEMBER LOAD
Terdapat beberapa model pembebanan yang bisa digunakan pada member di STAAD Pro V22
Connect Edition, secara umum, jenis pembebanan yang biasanya di gunakan pada member adalah
sebaga berikut :

Uniform Force = Beban terdistribusi merata pada member / elemen


Concentrated Force = Beban titik pada member/elemen
Linear Varying = Beban linear dan variasi (segitiga) pada member
Trapezoidal = Beban trapezium pada member dengan jarak jarak tertentu
Hyrostatic = Beban Hydro/tekanan air pada member
Pre/Post Stress = Pemberian beban tarikan dalam kondisi pre tension dan post
tension
Fixed End = Pemberian beban tambahan (Additional Load) pada tumpuan
jepit.
UNIFORM FORCE
CONCENTRATED FORCE
LINEAR VARYING

64
UNIFORM MOMENT PRE / POST STRESS TRAPEZOIDAL LINEAR VARYING
MEMBER LOAD

65
HYDROSTATIC CONCENTRATED MOMENT

MEMBER LOAD

66
AREA LOAD
Area load secara umum digunakan untuk permodelan pelat satu lantai (one way distributed load)
dimana beban disalurkan kepada kepada bentang yang lebih panjang. Dengan menggunakan area
load, maka beban didistribusikan merata pada balok dengan permodelan beban persegi empat.

Area load pada pelat terbatas hanya digunakan untuk permodelan pelat per segmen, sehingga user
harus memasukkan beban area satu per satu kepada elemen pelat yang dikehendaki. Tentunya hal
ini menyulitkan ketika ingin mamasukkan beban pada permodelan struktur bangunan yang
memiliki jumlah pelat yang banyak

Berikut ini cara memasukkan beban area pada umumnya :

• Klik Loading pada menu analytical modeling


• Klik add load case details → Pilih beban (Ex, Dead, Live, Wind) → Masukkan nama beban
• Klik add pada nama beban → Area Load
• Klik add → Assign to model (ex assign to selected beam, assign to view, use cursor to assign)

Contoh model pembebanan beban area pada STAAD Pro V22 Connect Edition

67
FLOOR LOAD
Floor load secara umum digunakan untuk proses permodelan pelat dengan 2 pilihan model
pembebanan yaitu pelat satu arah (one way slab) dan pelat dua arah (two way slab).
Pada umumnya floor load digunakan pada pelat 2 arah, dimana metode input beban berdasarkan
kordinat bangunan secara menyeluruh, sehingga STAAD Pro akan mendefinisikan pelat mana saja
yang merupakan pelat 2 arah.
Namun floor load juga dapat mendefinisikan beban pelat satu arah secara otomatis

Berikut ini cara memasukkan floor load pada umumnya :

• Klik Loading pada menu analytical modeling


• Klik add load case details → Pilih beban (Ex, Dead, Live, Wind) → Masukkan nama beban
• Klik add pada nama beban → floor load
• Lakukan pengaturan kordinat sesuai dengan model struktur terhadap sumbu X,Y,X. Pengaturan
kordinat berfungsi sebagai acuan STAAD Pro agar STAAD Pro dapat membaca area mana saja
yang akan diberikan pembebanan.
• Input pressure (nilai beban yang akan digunakan)
• Centang one way distribution jika pada permodelan struktur bangunan terdapat model
geometri pelat yang memiliki perilaku pelat satu arah (one way slab)
• Klik add → Assign to model (ex assign to selected beam, assign to view, use cursor to assign)

Dialog Box Floor Load STAAD Pro v22 Connect Edition

68
FLOOR LOAD

Model pembebanan Floor Load Two Way Distribution (2 Arah) Metote Amplop

Two
Way

One
Way

Model Pembebanan Floor Load One Way Distribution (1 Arah) dan Two Way Distribution
(2 Arah)

69
PLATE LOAD
Plate Load secara umum digunakan untuk model pembebanan pada pelat yang memiliki bentuk
serta mekanisme pembebanan yang tidak seragam pada satu elemen pelat. Seperti beban merata
pada pelat, beban titik pada pelat, beban parsial pelat, beban trapezium pelat, beban air.

Berikut ini cara memasukkan plate pada umumnya :

• Klik Loading pada menu analytical modeling


• Klik add load case details → Pilih beban (Ex, Dead, Live, Wind) → Masukkan nama beban
• Klik add pada nama beban → beban Pelat
• Klik Plate Load → Pressure on full plate, concentrated load, partial plate pressure,
trapezoidal, hydrostatic
• Input pressure (nilai beban yang akan digunakan)
• Klik add → Assign to model (ex assign to selected beam, assign to view, use cursor to assign)

Plate load umumnya digunakan untuk permodelan beban pada konstruksi pelat pondasi turbin
atau mesin diatas pelat dimana beban di setiap titik reaksi berbeda nilai beban/reaksi/momen.
Model beban juga dapat digunakan untuk model pembebanan dengan mekanisme sejenis

Dialog Box Plate Load → Concentrated Load STAAD Pro v22 Connect Edition

70
PLATE LOAD
Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis model pembebanan pada plate load yang dapat
diterapkan oleh user terhadap model geometrik struktur :
Pressure on Full Plate = Beban merata pada elemen segmental pelat
Concentrated Load = Beban titik pada elemen segmental pelat
Partial Plate Pressure = Beban parsial merata pada elemen segmental pelat
Trapezoidal = Beban trapezium pada elemen segmental pelat
Hydrostatic = Beban pada elemen segmental pelat

Beban trapezoidal dan hydrostatic lebih sering digunakan untuk konstruksi dinding kolam air, yang
memiliki model beban tekanan air trapesium dan segitiga.

Ilustrasi pembebanan pelat (plate load) STAAD Pro v22 Connect Edition

PRESSURE ON FULL PLATE

CONCENTRATED LOAD

71
PLATE LOAD

PARTIAL PLATE PRESSURE

TRAPEZOIDAL

HYDROSTATIC

72
RESULT
TABBLE OF
CONTENT
Displacement & Deflection
Joint Reaction
Beam Result [Internal Forces]

ANALYSIS
Plate Result
Report

MODULE 4
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
DISPLACEMENT & DEFLECTION
Berikut ini cara melakukan pengaturan Displacement & Deflection pada struktur yang sudah
di analysis.
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Displacement
• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Displacement atau deflection pada menu view result

Hasil Node Displacement dari Model Frame 2 Dimensi

Jika ingin menampilkan angka pada displacement / deflection maka :


• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Annonate pada menu configuration → muncul dialog
• Klik Beam Result dan centang max displacement (Untuk mendapatkan displacement
terbesar dari model struktur)
• Klik Node dan Centang displacement/ perpindahan dari 3 sumbu global X,Y,Z (Untuk
mendapatkan displacement dari beberapa arah sumbu global)
• Klik Annonate

Tab Ribbon Bar Result Displacement 74


DISPLACEMENT & DEFLECTION

Dialog Box Annotation Beam Result → Max Dialog Box Annotation Node →
Displacement Displacement

Node Displacement (Y Direction)


Max Displacement

75
JOINT REACTION
Berikut ini cara menambah keterangan reaksi yang bekerja pada model struktur sebagai
berikut :
• Klik Reaction pada Tab Workflow Postprocessing
• Pada model struktur akan menampilkan reaksi dari beberapa sumbu.

Jika ingin melakukan konfigurasi reaksi pada struktur maka :


• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Annonate pada menu configuration → muncul dialog
• Klik reaction
• Klik dan centang axial reaction (Direct) dari 3 sumbu global yaitu X,Y,Z
• Klik Annonate

Dialog Box Annotation Reaction (X & Y Direction)

76
Dialog Box Annotation Reaction (X & Y Direction)
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
Gaya dalam sebuah elemen merupakan gaya, momen, dan torsi hasil dari Analisa penampang
elemen. Gaya dalam tersebut antara lain sebagai berikut :
• Fx = Gaya Aksial
• Fy = Gaya Geser Elemen Sumbu Y
• Fz = Gaya Geser Elemen Sumbu Z
• Mx = Momen Torsi
• My = Momen yang bekerja pada sumbu Y
• Mz = Momen yang bekerja pada sumbu Z

Ilustrasi Internal Forces pada STAAD Pro V22


Connect Edition

77
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
Berikut ini tata cara menampilkan gaya dalam (Internal Forces) pada model struktur di STAAD
Pro V22 Connect Edition :
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Beam Result
• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Fx, Fy, Fz & Mx, My, Mz

• Fx = Gaya Aksial
• Fy = Gaya Geser Elemen Sumbu Y
• Fz = Gaya Geser Elemen Sumbu Z
• Mx = Momen Torsi
• My = Momen yang bekerja pada sumbu Y
• Mz = Momen yang bekerja pada sumbu Z

AXIAL FORCE (GAYA AXIAL)

Gambar diagram gaya axial struktur 2D Frame

78
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES

SHEAR FORCE (GAYA GESER)


Gambar diagram gaya geser (Shear) sumbu Y
struktur 2D Frame

BENDING FORCE (MOMEN)

Gambar diagram momen (Bending) sumbu Z


79
struktur 2D Frame
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES

DISPLAY ANGKA
Jika ingin menampilkan angka pada beam result pada model gemetrik maka :
• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Annonate pada menu configuration → muncul dialog
• Klik Beam Result dan centang bending, shear, axial
• Klik Annonate

Pada Menu Bending, Shear, dan Axial terdapat 3 opsi yaitu :


• Ends = Menampilkan Notasi Momen di ujung elemen
• Maximum = Menampilkan Notasi Momen paling maksimum diantara kedua ujung
elemen
• Mid Point = Menampilkan Notasi diagram momen yang bekerja pada tengah
member / elemen
ANNONATE ENDS
ANNONATE MAXIMUM

80
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
ANNONATE MID POINT

Hasil gaya gaya dalam (internal forces) dapat juga dilihat pada tabel beam end forces, untuk
mengecek analisa gaya gaya dalam pada tabel,
Untuk melihat rekapitulasi secara umum, angka hasil Analisa maka hasil angka Analisa di cek
di tab summary, untuk mendapatkan analisis gaya dalam maksimum pada elemen dan
member.
Pada table analisis gaya dalam dapat di cek di kolom Fx,Fy,Fz & Mx,My,Mz

Dialog Box Beam End Forces → Summary

81
PLATE RESULT
Plate analysis berfungsi agar dapat dengan mudah mengetahui tegangan serta momen yang
terjadi pada pelat, sehingga menjadi acuan dalam desain permodelan struktur penulangan
pelat

Berikut ini tata cara menampilkan ilustrasi gaya dalam pada struktur pelat model struktur di
STAAD Pro V22 Connect Edition :
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Plate Result
• Klik view result → Plate Stress → Lakukan konfigurasi
• Pada Dialog Box Diagrams → Plate Stress Contour → Stress Type → Max Absolute
• Klik OK

Dialog Box Diagrams → Plate Stress Contour

Hasil gambar diagram tegangan (Max Absolute) 82


pada plate result
PLATE RESULT
Berikut ini tata cara menampilkan gaya dalam pada struktur pelat model struktur di STAAD Pro
V22 Connect Edition :
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Plate Result
• Klik view result → Plate Stress → Lakukan konfigurasi
• Pada Dialog Box Diagrams → Plate Stress Contour → Stress Type → Global Moment
• Lakukan konfigurasi arah gaya momen → Klik Direction for global stress
• Klik Result Direction → sumbu X dan Sumbu Y
• Klik OK

Dialog Box Diagrams Global Moment

83
Pengaturan Momen pelat tumpuan dan lapangan
PLATE RESULT

Momen Pelat Tumpuan Maksimum arah X

Momen Pelat Lapangan Maksimum arah X

84
PLATE RESULT

Momen Pelat Tumpuan Maksimum arah Z

Momen Pelat Lapangan Maksimum arah Z


85
OUTPUT ANALYSIS → REPORT
Untuk menyimpan hasil output dari permodelan strukur, dapat membuat laporan dengan cara
kli report → create output. Namun jika ingin output sesuai berdasarkan kebutuhan yang ingin
disajikan dalam laporan dengan cara mengkostumisasi laporan tersebut dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Report
• Klik 2x Item yang akan di masukkan dalam menu laporan / report di bagian available
• Item yang telah dimasukkan dalam laporan akan masuk ke menu selected
• Klik menu option untuk mengatur halaman, table, serta ukuran dari huruf yang akan di
gunakan pada laporan
• Klik menu name and logo untuk memasukkan nama dan logo perusahaan terkait jika
dikehendaki
• Klik OK
• Selanjutnya buka file laporan yang akan ditampilkan dalam bentuk pdf

Secara umum, item yang biasanya dimasukkan dalam laporan analisis gaya dalam struktur
adalah sebagai berikut :
• Input = Beams
= Section
= Materials
= Supports
= Combination Load Cases
• Output = Node Displacement Summary
= Beam Max Moments
= Beam Max Shear Forces
= Beam Max Axial Forces
= Reaction Summary
• Picture = Momen Diagrams Picture
= Axial Force Diagrams
= Shear Forces Diagrams

Dialog Box Report Setup STAAD Pro V22 Connect


86
Edition
OUTPUT ANALYSIS → REPORT
Dalam menyajikan laporan analisis struktur tentunya tidak hanya menyajikan angka semata,
namun juga perlunya menambahkan gambar/picture pada laporan sebagai pendukung
terhadap angka pada laporan analisis struktur, Berikut ini menambahkan gambar pada
laporan pada software STAAD Pro V22 Connect Edition :
• Klik Postprocessing pada menu workflow
• Klik Result dan tampiikan diagram gaya yang akan dilakukan take picture gambar (Ex,
Momen, Axial, Geser, Displacement)
• Klik Utilities pada Ribbon Bar → Take Picture
• Selanjutnya masukkan nama gambar pada dialog box
• Secara otomatis, Picture 1 akan terdaftar di dialog box → Picture

Dialog Box Take Picture

Dialog Box Report Setup → Picture 1

87
TABBLE OF

CASE
CONTENT
Case Study 1
Case Study 2
Case Study 3

STUDY
Case Study 4
Case Study 5

MODULE 5
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
CASE STUDY 1
SIMPLE BEAM
P1 Q P1

Y 1.5 m 3.00 m 1.5 m

6.00 m

X
Info Model

600 mm
Mutu Bahan
Beton (Fc’) = 25 MPa
Baja Tulanagn (Fy) = 390 MPa (Ø ≥ 12 mm) U39
= 240 MPa (Ø ≥ 12 mm) U34
Selimut Beton = 40 mm Y
300 mm
Tumpuan = Sendi – Roll X
Potongan Penampang
Pembebanan
q = qDL + qLL
P1 (DL) = 150 kg
P2 (DL) = 200 Kg
Q (LL) = 500 Kg/m

Dimana :
DL = beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja hidup

Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro v22 Connect
Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Anlysis

89
CASE STUDY 1
CREATE PROJECT FILE NAME
• Klik File → New, atau dapat menggunakan perintah
keyboard Ctrl + N, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini
• Masukkan nama project sesuai dengan keinginan user
• Tentukan lokasi file penempatan project
• Tentukan unit project yang akan digunakan (sebaiknya
menggunakan Metric (SI), lebih familiar digunakan di
Indonesia.
• Untuk menambah informasi tambahan, maka dapat
memasukkan info tambahan perihal project di Job Info (Ex,
Job info, Client, Nomor, revisi, referensi, tanggal, dll
• Klik Create.

Model Info
Job Info

90
CASE STUDY 1
CREATE GEOMETRY
• Klik geometry grids → edit
• Lakukan pengaturan pada construction lines dengan jumlah
grid sebanyak 15 unit dan jarak antar pias grid 0,5 m,
(jumlah grid dan jarak antar grid disesuaikan dengan model
geometrik.
• Klik Snap Beam/Node untuk menambah node atau beam
sampai struktur balok terbentuk

Dialog Box Linear Grid

Dialog Box Snap Node/Beam

Hasil Model Geometrik Struktur


91
CASE STUDY 1
CREATE GEOMETRY
Pembuatan Geomteri struktur juga dapat dilakukan dengan
menggunakan metode structural wizard :

• Klik geometry → Structure Wizard


• Klik Model Type → Pilih Frame Model
• Double klik Continious Beam → lakukan pengaturan
Panjang total beam (total length)
• Klik dan input jumlah segmen pada item No. of bays along
length → lakukan pengaturan jarak antar segmen pada
kotak dialog box

Dialog Box Structural Wizard

Dialog Box Select Parameters

Dialog Box no. of bays along length92


CASE STUDY 1
DEFINE MATERIAL
• Klik materials pada analytical modeling
• Klik create pada dialog box material pojok kanan bawah
(STAAD Pro menyediakan material default, yang dapat
digunakan oleh user, namun jika user menginginkan
indikator material yang berbeda dapat klik create)
• Masukkan nama material pada dialog bos isotropic material
(penulisan nama material tidak diperkenenankan
menggunakan spasi)
• Input nilai material propertis seperti modulus elastis,
poisson rasio, density, shear modulus dan kuat tean beton
• Klik OK

Dialog Box Material – Whole Structure

Dialog Box isotropic material

• Jika user telah menambahkan item material maka secara


otomatis item material akan tersimpan pada database
material STAAD Pro V22 Connect Edition

93
CASE STUDY 1
DEFINE PROPERTIES
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik Define pada dialog box properties – whole structure pada sisi pojok kanan bawah (profil
penampang tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Input nilai / ukuran dari balok pada dialog box property serta input jenis material (Beton_25 MPa)
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign

Dialog Box Properties

• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign

94
Hasil Assign Properties
CASE STUDY 1
DEFINE SUPPORT
• Klik Support pada analytical modeling
• Klik create pada dialog box supports – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
• Klik Pinned → add (Sendi)
• Klik Fixed But → Centang Fx, Fz, Mx, My, Mz (Roll) → add
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan jenis tumpuan/support struktur pada model geometrik dengan menggunakan
beberapa tools diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign

Hasil Input support Sendi – Roll

Dialog Box Support →Create

95
CASE STUDY 1
DEFINE LOAD CASE DETAILS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik primary → pilih jenis beban → Masukkan nama beban (ex beban mati DL)
• Klik add

Jika terdapat beberapa jenis pembebanan maka user dapat memasukkan jenis pembebanan dan
nama beban sesuai keinginan user seperti beban hidup, angin dll

96
CASE STUDY 1
DEFINE LOAD COMBINATION
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik LOAD DEFINITION → Input nama kombinasi pemebabanan (ex 1.4D dan 1.2D + 1.6L) → Input
faktor pembebanan sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Klik add

Dialog Box Define Combinations

Hasil Add Load Combinations

97
CASE STUDY 1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
P1 Q P1

Y 1.5 m 3.00 m 1.5 m

6.00 m

X Model Pembebanan Continious Beam (Case Study 1 )


Pembebanan
q = qDL + qLL
P1 (DL) = 150 kg
P2 (DL) = 200 Kg
Q (LL) = 500 Kg/m

Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja hidup

Definisi pembebanan pada studi kasus 1 adalah sebagai berikut


• Selfweight, merupakan beban mati pada struktur yang berasal dari berat penampang beton
berdasarkan ukuran penampang
• Beban P1 , merupakan beban hidup yang bekerja terpusat pada bentang balok
• Beban Q, merupakan beban hidup yang bekerja secara merata sepanjang tumpuan balok

Dari definisi pembebanan yang telah dijelaskan, sehingga pemberian beban secara umum pada STAAD
Pro dapat dilakukan sesuai dengan jenis beban yang akan diinput. Berikut ini langkah memasukkan
beban pada struktur :

Selfweight
• Klik add → selfweight → input beban (Sumbu –Y) → Assign Load

Beban Titik
• Klik add → Nodal load → input data beban (Fy Direction) → Assign Load

Beban Merata
• Klik add → Member load → Uniform force → input data beban (GY Direction) → Assign Load

98
Hasil input Beban (Load Combination Model)
CASE STUDY 1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)

Dialog Box Selfweight Load

Dialog Box Nodal Load

99
Dialog Box Member Load → Uniform Force
CASE STUDY 1
ANALYSIS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik analysis pada dialog box properties
• Klik Analysis Command → perform details → No Print
• Klik add
• Run Analysis

3
100
CASE STUDY 1
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, BENDING, SHEAR,DEFLECTION )
• Klik postprocessing
• Klik jenis beban yang akan di cek outputnya oleh user →OK

Untuk menampilkan diagram gaya dan lendutan dari balok sederhana :


• Klik tools view result
• klik deflection (lendutan)
• Klik Fy (Gaya Geser)
• Klik Mz (Momen)

LENDUTAN
GESER (SHEAR)
MOMEN (BENDING)

101
CASE STUDY 2
SIMPLE BEAM

P2 = 200 Kg
Q = 200 Kg Q = 500 kg/m
P3 = 1500 Kg
P1 = 5000 Kg

3.0 m 1.5 m 3.5 m 2.0 m 3.0 m 1.0 m


Y
14 m

Info Model
Mutu Bahan

600 mm
Beton (Fc’) = 25 MPa
Baja Tulangan (Fy) = 390 MPa (Ø ≥ 12 mm) U39
= 240 MPa (Ø ≥ 12 mm) U34
Selimut Beton = 40 mm
Tumpuan = Sendi – Roll dan jepit Y
300 mm

Mutu Material X
Potongan Penampang
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
150 mm

Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar
Y
75 mm
Kombinasi Pembebanan
X
• 1.4 D Potongan Penampang
• 1.2 D + 1.6 L

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro


V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis

102
CASE STUDY 3
SIMPLE BEAM
Q = 400 Kg
P3 = 1000 Kg

3.0 m 1.5 m
Y

X 4.5 m

Info Model
Mutu Bahan

400 mm
Beton (Fc’) = 25 MPa
Baja Tulangan (Fy) = 390 MPa (Ø ≥ 12 mm) U39
= 240 MPa (Ø ≥ 12 mm) U34
Selimut Beton = 40 mm
Tumpuan = Sendi – Roll dan jepit Y
200 mm

Mutu Material X
Potongan Penampang
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
100 mm

Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar
Y
50 mm
Kombinasi Pembebanan
X
• 1.4 D Potongan Penampang
• 1.2 D + 1.6 L

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro


V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis

103
CASE STUDY 4
MODEL RANGKA 2D

2000
1200 1200 1200 1200 1200 1200

7200

Info Model
Kombinasi Pembebanan
Dimensi elemen stuktur
• 1.4 D
L60x60
• 1.2 D + 1.6 L
• 1.2 D + 1.0 W + L
Mutu Material
• 0.9 D + 1.0 W
BJ 37
Tegangan Leleh Minimum (Fy) = 240 MPa
Tegangan Putus Minimum (Fu) = 370 MPa

Pembebanan
DL
Komponen Struktur (Selfweight)
Berat Penutup Atap = 50 kg
Berat Plafond = 50 kg

Lr = 600 kg
Beban Hidup = 100 kg/m
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD


Pro V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis 104
CASE STUDY 4
CREATE PROJECT FILE NAME
• Klik File → New, atau dapat menggunakan perintah
keyboard Ctrl + N, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini
• Masukkan nama project sesuai dengan keinginan user
• Tentukan lokasi file penempatan project
• Tentukan unit project yang akan digunakan (sebaiknya
menggunakan Metric (SI), lebih familiar digunakan di
Indonesia.
• Untuk menambah informasi tambahan, maka dapat
memasukkan info tambahan perihal project di Job Info (Ex,
Job info, Client, Nomor, revisi, referensi, tanggal, dll )
• Klik Create.

Model Info
Job Info

105
CASE STUDY 4
CREATE GEOMETRY
Untuk mempermudah pembuatan geometri sebaiknya
menggunakan metode Structural Wizard :

• Klik Geometry → Structure Wizard NB : Nilai Width dan


• Klik Model Type → Pilih Truss Model jumlah pias yang
• Double klik Howe Roof → lakukan pengaturan Panjang dimasukkan pada dialog
(length), Tinggi (Height), Width (Lebar), Jumlah Pias / box howe roof sebesar 0.
Segmen (No. of bays along length. Hal ini dikarenakan
• Klik dan input jumlah segmen pada item No. of bays along modeling geometrik
length → lakukan pengaturan jarak antar segmen pada struktur adalah 2 dimensi
kotak dialog box (2D)
• Close Dialog Box

Dialog Box Structural Wizard

Dialog Box Select Parameters 106


Dialog Box no. of bays along length
CASE STUDY 4
DEFINE MATERIAL
• Klik materials pada analytical modeling
• Klik create pada dialog box material pojok kanan bawah
(STAAD Pro menyediakan material default, yang dapat
digunakan oleh user, namun jika user menginginkan
indikator material yang berbeda dapat klik create)
• Masukkan nama material pada dialog box isotropic material
(penulisan nama material tidak diperkenenankan
menggunakan spasi)
• Input nilai material propertis (Fy, Fu)
• Klik OK

Dialog Box Material – Whole Structure

Dialog Box isotropic material

• Jika user telah menambahkan item material maka secara


otomatis item material akan tersimpan pada database
material STAAD Pro V22 Connect Edition

Hasil Assign Material

107
CASE STUDY 4
DEFINE PROPERTIES
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik Section Database pada dialog box properties – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
(profil penampang tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Pilih Ukuran Penambang Baja L60x60x4 dialog box property serta input jenis material (Beton_25
MPa)
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign

Dialog Box Properties

• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign

108
Hasil Assign Properties
CASE STUDY 4
DEFINE SPESIFICATION
• Klik SPESIFICATION pada analytical modeling
• Klik BEAM pada dialog box spesification – whole structure pada sisi pojok kanan
• Klik TRUSS, untuk mendefinisikan elemen yang merupakan elemen truss (tidak diperkenankan
terjadi momen pada batang, sehingga gaya yang bekerja hanya gaya aksial tekan/tarik)
• Klik ADD → secara otomatis item profil akan masuk ke database spesification
• Masukkan spesifikasi truss pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah USE CURSOR TO ASSIGN
• Klik ASSIGN

Dialog Box Spesification – Whole Structure Dialog Box Member Spesification → Truss

109
Hasil Member Spesification → Truss
CASE STUDY 4
DEFINE SUPPORT
• Klik Support pada analytical modeling
• Klik create pada dialog box supports – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
• Klik Pinned → add (Sendi)
• Klik Fixed But → Centang Fx, Fz, Mx, My, Mz (Roll) → add
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan jenis tumpuan/support struktur pada model geometrik dengan menggunakan
beberapa tools diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign

Dialog Box Support →Create

110
CASE STUDY 4
DEFINE SUPPORT

Hasil Assign Sendi – Roll

Hasil Assign Sendi – Roll

111
CASE STUDY 4
DEFINE LOAD CASE DETAILS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik primary → pilih jenis beban → Masukkan nama beban (ex beban mati DL)
• Klik add

Jika terdapat beberapa jenis pembebanan maka user dapat memasukkan jenis pembebanan dan
nama beban sesuai keinginan user seperti beban mati, hidup, angin dll

112
CASE STUDY 4
DEFINE LOAD COMBINATION
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik LOAD DEFINITION → Input nama kombinasi pemebabanan (ex 1.4D dan 1.2D + 1.6L) → Input
faktor pembebanan sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Klik add

Dialog Box Define Combinations

113
Hasil Add Load Combinations
CASE STUDY 4
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
50 Kg +
360 Kg
50 Kg + 100 Kg
100 Kg 50 Kg +
360 Kg 100 Kg
50 Kg + 160 Kg

2000
100 Kg 50 Kg +
160 Kg 100 Kg
360 Kg
50 Kg +
50 Kg +
100 Kg 160 Kg
360 Kg 100 Kg

50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 160 Kg
1200 1200 1200 1200 1200 1200

7200
Pembebanan Kombinasi Pembebanan
DL • 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
Komponen Struktur (Selfweight) • 1.2 D + 1.0 W + L
Berat Penutup Atap = 50 kg • 0.9 D + 1.0 W
Berat Plafond = 50 kg

Beban Hidup = 100 kg


Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg
Definisi pembebanan pada studi kasus 4 adalah sebagai berikut
• Selfweight, merupakan beban mati pada struktur yang berasal dari berat penampang
• Beban Titik Penutup Atap, Plafond, Beban Hidup , merupakan beban hidup yang bekerja terpusat
pada beberapa titik seperti yang dijelaskan pada gambar
• Beban Titik Angin, merupakan beban hidup yang bekerja pada titik tumpuan dan kondisi beban
tegal lurus dengan arah atap

Dari definisi pembebanan yang telah dijelaskan, sehingga pemberian beban secara umum pada STAAD
Pro dapat dilakukan sesuai dengan jenis beban yang akan diinput. Berikut ini langkah memasukkan
beban pada struktur :

Selfweight
• Klik add → selfweight → input beban (Sumbu –Y) → Assign Load

Beban Titik
• Klik add → Nodal load → input data beban (Fy Direction) → Assign Load

Beban Titik Angin 114


• Klik add → Member load → Concentrated Force→ input data beban (Y Local) → Assign Load
CASE STUDY 4
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)

Input beban struktur rangka atap

115
CASE STUDY 4
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)

Dialog Box Selfweight Load

Dialog Box Nodal Load

Dialog Box Member Load → Concentrated Force

116
CASE STUDY 4
ANALYSIS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik analysis pada dialog box properties
• Klik Analysis Command → perform details → No Print
• Klik add
• Run Analysis

3
117
CASE STUDY 4
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, SHEAR,DEFLECTION )
• Klik postprocessing
• Klik jenis beban yang akan di cek outputnya oleh user →OK

Untuk menampilkan diagram gaya dan lendutan dari rangka atap 2 dimensi:
• Klik tools View Result
• klik Deflection (lendutan)
• Klik Fx (Gaya Aksial)
• Klik Fy (Gaya Geser)

LENDUTAN

118
CASE STUDY 4
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, SHEAR,DEFLECTION )

GAYA AKSIAL
GESER (SHEAR)

119
CASE STUDY 5
MODEL RANGKA 2D 50 kg

50 kg 50 kg

25 kg 50 kg

2500
2000
3000 3000 3000 3000

12000

Info Model
Tumpuan = Sendi – Roll
Profil Primer = PIP 76.3 x 2.8 mm

76.3 mm
Profil Sekunder = PIP 42.7 x 2.8 mm

Mutu Material
Mutu Baja (F’y) = BJ 37 PENAMPANG PROFIL I

Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
42.7 mm

Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
PENAMPANG PROFIL II
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar

Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis
120
CASE STUDY 6
TRUSS FRAME 2D

400 kg 800 kg 800 kg 400 kg

3000
3000 3000

150 mm
POTONGAN PENAMPANG BAJA

Info Model
Tumpuan = Jepit-Jepit (Kantilever)
Y
Dimensi elemen stuktur 75 mm

Baja = IWF 150x75 X

Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Kombinasi Pembebanan


Pro v22 Connect Edition adalah sebagai berikut : • 1.4 D
1. Create Project File • 1.2 D + 1.6 L
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis

121
CASE STUDY 7
GRID STRUCTURE 2D
500 kg

500 kg
500 kg

500 kg 500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg

500 kg

400 mm
PENAMPANG BALOK

Info Model
Tumpuan = Jepit-Jepit 200 mm

Dimensi elemen stuktur


Balok Melintang (b/h) = 400/200
350 mm

Balok Memanjang = 150/350 PENAMPANG BALOK

Mutu Material
150 mm
Beton (Fc’) = 30 MPa

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Kombinasi Pembebanan


Pro v22 Connect Edition adalah sebagai berikut : • 1.4 D
1. Create Project File • 1.2 D + 1.6 L
2. Create Geometry • 1.2 D + 1.0 W + L
3. Define Properties • 0.9 D + 1.0 W
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis

122
CASE STUDY 8
PORTAL FRAME 2D
Q = 1200 kg/m

400 mm
PENAMPANG BALOK

4000
200 mm
P = 1000 kg P = 1000 kg

200 mm
PENAMPANG KOLOM

3750 200 mm

400 mm
POTONGAN PENAMPANG BAJA

Y
4000 4000 Y
200 mm
X
X

Info Model
Dimensi elemen stuktur
Balok (b/h) = 400/200
Kolom (b/h) = 200/200
Baja = IWF 400x200

Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Kombinasi Pembebanan


Pro v22 Connect Edition adalah sebagai berikut : • 1.4 D
1. Create Project File • 1.2 D + 1.6 L
2. Create Geometry • 1.2 D + 1.0 W + L
3. Define Properties • 0.9 D + 1.0 W
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis

123
CASE STUDY 9
PORTAL FRAME 2D

400 mm
3500
PENAMPANG BALOK

3500

200 mm

3500

350 mm
PENAMPANG KOLOM

3500

Y 350 mm

4000 4000 4000

X
Info Model
Dimensi elemen stuktur Kombinasi Pembebanan
Balok (b/h) = 200/400 • 1.4 D
Kolom (b/h) = 350/350 • 1.2 D + 1.6 L
Tebal Pelat = 120 mm (Lantai) • 1.2 D + 1.0 W + L
= 100 MM (Atap) • 0.9 D + 1.0 W
Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa

Pembebanan
Beban Mati = - Komponen Struktur
Beban Hidup = - Beban titik 960 kg
= - Beban merata atap 900 kg/m
dan beban lantai 1200 kg/m
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD


Pro v22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis 124
9. Report Analysis
CASE STUDY 9.1
PORTAL FRAME 3D

5000

400 mm
PENAMPANG BALOK

5000
200 mm

5000

350 mm
PENAMPANG KOLOM

Z 4000 4000 4000 350 mm

X DENAH PORTAL

Info Model
Dimensi elemen stuktur Kombinasi Pembebanan
Balok (b/h) = 200/400 • 1.4 D
Kolom (b/h) = 350/350 • 1.2 D + 1.6 L
Tebal Pelat = 120 mm (Lantai) • 1.2 D + 1.0 W + L
= 100 mm (Atap) • 0.9 D + 1.0 W
Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa

Pembebanan
Beban Mati = - Komponen Struktur
Beban Hidup = - Beban titik 960 kg
= - Beban merata atap 100 kg/m2
dan beban lantai 500 kg/m2
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg

125
CASE STUDY 9.1
PORTAL FRAME 3D

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD


3500 Pro v22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3500 3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
3500 6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
3500 9. Report Analysis

3500

3500
Y

X
5000 5000 5000
TAMPAK SAMPING KANAN

3500

3500

3500

3500

3500

3500
Y

X
4000 4000 4000
126
TAMPAK SAMPING KIRI
CASE STUDY 9.1
CREATE PROJECT FILE NAME
• Klik File → New, atau dapat menggunakan perintah
keyboard Ctrl + N, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini
• Masukkan nama project sesuai dengan keinginan user
• Tentukan lokasi file penempatan project
• Tentukan unit project yang akan digunakan (sebaiknya
menggunakan Metric (SI), lebih familiar digunakan di
Indonesia.
• Untuk menambah informasi tambahan, maka dapat
memasukkan info tambahan perihal project di Job Info (Ex,
Job info, Client, Nomor, revisi, referensi, tanggal, dll
• Klik Create.

Model Info
Job Info

127
CASE STUDY 9.1
CREATE GEOMETRY
Pembuatan Geomteri struktur juga dapat dilakukan dengan
menggunakan metode structural wizard :

• Klik geometry → Structure Wizard


• Klik Model Type → Pilih Frame Model
• Double klik Bay Frame → lakukan pengaturan panjang dan
lebar total bangunan (total length)
• Klik dan input jumlah segmen pada item No. of bays along
length → lakukan pengaturan jarak antar segmen (kolom)
pada kotak dialog box

Dialog Box Structural Wizard

Dialog Box Select Parameters

Dialog Box no. of bays along length


128
CASE STUDY 9.1
CREATE PLATE GEOMETRY
Langkah berikutnya adalah permodelan struktur geometrik pelat :

• Klik geometry → add plate


• Klik titik – titik geometrik yang akan dibentuk menjadi
elemen pelat menggunakan cursor

Berikut ini hasil dari permodelan elemen pelat pada lantai 2


disajikan pada gambar di bawah ini :

HASIL ADD PLATE


(GEOMTERIK PELAT)

Catatan : Untuk melakukan permodelan pada pelat lantai


berikutnya maka dapat menggunakan tools translational repeat,
namun perlu dilakukan proses seleksi terlebih dahulu terhadap
pelat yang sudah dimodelkan (Geometrik Pelat Lantai 1) 129
CASE STUDY 9.1
CREATE PLATE GEOMETRY

• Klik Tab Ribbon Bar SELECT → PLATE CURSOR


• Seleksi (select) elemen pelat lantai 1 yang sudah
dimodelkan.

Dialog Box Select Cursor

HASIL SELECT PLATE

• Hasil dari seleksi pelat selanjutnya akan digandakan (copy)


• Klik Tab Ribbon Bar GEOMETRY → STRUCTURE → TRANSLATIONAL REPEAT (tools ini
digunakan untuk menggandalakn elemen sesuai dengan 3 sumbu global), pada kasus ini, makan
sumbu global yang digunakan adalah sumbu Y
• Lakukan pengaturan jarak dan jumlah elemen yang akan di gandakan dengan arah sumbu
global Y

130
Dialog Box Translational Repeat
CASE STUDY 9.1
CREATE PLATE GEOMETRY
• Setelah dilakukan pengaturan jarak sesuai dengan rencana.
• Klik OK

HASIL TRANSLATIONAL
REPEAT

Hasil Permodelan Translational Repeat

131
CASE STUDY 9.1
CREATE GROUP
Pada kasus ini sebaiknya dilakukan group terhadap elemen geometrik struktur, seperti elemen
balok, kolom, pelat. Hal ini dimaksudkan agar kedepan memudahkan user agar lebih mudah
memasukkan model pembebanan, spesifikasi profil, material, serta ukuran penampang
• Klik Tab Ribbon UTILITIES → GROUPS

Utilities → Groups

• Input Nama Group elemen (Ex, Balok400x200) → SELECT TYPE → BEAM (Pemberian nama
pada elemen group tidak diperkenankan terdapat spasi)
• Untuk menambah group elemen, maka dapat klik CREATE pada dialog box CREATE GROUP

Elemen Balok
400x200

Elemen Pelat 100 mm

Elemen Kolom
350x350

Elemen Pelat
120 mm

132
CASE STUDY 9.1
CREATE GROUP
Berikui ini hasil dari penamabahan group elemen disajikan pada gambar dibawah ini :

• Untuk memasukkan elemen mana saja yang akan dikategorikan sebagai balok, pelat, klom
sesuai dengan daftar nama elemen yang telah dibuat, user terlebih dahulu melakukan
seleksi elemen yang akan dikategorikan.
• Select Elemen Kolom dengan tools SELECT → BEAMS → PARALEL (Y DIRECTION)
• Klik/Centang ASSOCIATE TO SELECTED GEOMETRY
• Klik ASSOCIATE

• Select Elemen Balok dengan tools SELECT → BEAMS → PARALEL (X & Z DIRECTION)
• Select Elemen Pelat dengan tools SELECT → PLATES → PARALEL (Z & X DIRECTON)

133
CASE STUDY 9.1
DEFINE MATERIAL
• Klik MATERIALS pada analytical modeling
• Klik CREATE pada dialog box material pojok kanan bawah
(STAAD Pro menyediakan material default, yang dapat
digunakan oleh user, namun jika user menginginkan
indikator material yang berbeda dapat klik create)
• Masukkan nama material pada dialog bos isotropic material
(penulisan nama material tidak diperkenenankan
menggunakan spasi)
• Input nilai material propertis seperti modulus elastis,
poisson rasio, density, shear modulus dan kuat tean beton
• Klik OK

Dialog Box Material – Whole Structure

Dialog Box isotropic material

• Jika user telah menambahkan item material maka secara


otomatis item material akan tersimpan pada database
material STAAD Pro V22 Connect Edition

134
CASE STUDY 9.1
DEFINE PROPERTIES
• Klik PROPERTIES pada analytical modeling
• Klik DEFINE pada dialog box properties – whole structure pada sisi pojok kanan bawah (profil
penampang tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Input nilai / ukuran dari balok pada dialog box property serta input jenis MATERIAL (Beton_30
MPa)
• Klik ADD → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah USE CURSOR TO ASSIGN / ASSIGN TO SELECTED
BEAM
• Klik ASSIGN

Dialog Box Properties


• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan melakukann seleksi berdasarkan
GROUP yang telah dibuat selanjutnya memasukkan PROPERTIES menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah ASSIGN TO SELECTED BEAM
• Klik ASSIGN

HASIL ASSIGN
PROPERTIES

135
CASE STUDY 9.1
DEFINE SUPPORT
• Klik SUPPORT pada analytical modeling
• Klik CREATE pada dialog box supports – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
• Klik FIXED BUT → Centang Fx, Fz, Mx, My, Mz (Roll) → ADD
• Klik ADD → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan jenis tumpuan/support struktur pada model geometrik dengan menggunakan
beberapa tools diantaranya yang paling umum digunakan adalah USE CURSOR TO ASSIGN
• Klik ASSIGN

Dialog Box Support →Create

Hasil Input support jepit (fixed)


136
CASE STUDY 9.1
DEFINE LOAD CASE DETAILS
• Klik PROPERTIES pada analytical modeling
• Klik ADD pada dialog box LOAD & DEFINITION pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik PRIMARY → pilih jenis beban → Masukkan nama beban (ex beban mati DL)
• Klik ADD

Jika terdapat beberapa jenis pembebanan maka user dapat memasukkan jenis pembebanan dan
nama beban sesuai keinginan user seperti beban hidup, angin dll

137
CASE STUDY 9.1
DEFINE LOAD COMBINATION
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik LOAD DEFINITION → Input nama kombinasi pemebabanan (ex 1.4D dan 1.2D + 1.6L) → Input
faktor pembebanan sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Klik add

Dialog Box Define Combinations

138
Hasil Add Load Combinations
CASE STUDY 9.1
DEFINE DETAIL LOAD

Pembebanan
Beban Mati = - Komponen Struktur
Beban Hidup = - Beban titik 960 kg
= - Beban merata atap 100 kg/m2
dan beban lantai 500 kg/m2
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg

Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
• 1.2 D + 1.0 W + L
• 0.9 D + 1.0 W

Definisi pembebanan pada studi kasus 9 adalah sebagai berikut


• Selfweight, merupakan beban mati pada struktur yang berasal dari berat penampang beton
berdasarkan ukuran penampang
• Beban Titik Angin (Nodal Load) , merupakan titik yang bekerja pada titik/nodal
• Beban Lantai (Floor Load) , merupakan beban hidup layanan yang bekerja pada pelat

Dari definisi pembebanan yang telah dijelaskan, sehingga pemberian beban secara umum pada STAAD
Pro dapat dilakukan sesuai dengan jenis beban yang akan diinput. Berikut ini langkah memasukkan
beban pada struktur :

Selfweight
• Klik ADD → SELFWEIGHT → input beban (Sumbu –Y) → ASSIGN LOAD

Beban Titik / Nodal Load


• Klik ADD → NODAL LOAD → input data beban (Fy Direction) → ASSIGN LOAD

Beban Lantai (Floor Load)


• Klik ADD → FLOOR LOAD → INPUT KORDINAT → input data beban pelat lantai 500 Kg/m2→
ASSIGN LOAD

139
CASE STUDY 9.1
REFERENSI PEMBEBANAN (ADDITIONAL)

140
CASE STUDY 9.1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)

Dialog Box Selfweight Load

Dialog Box Nodal Load

141
Dialog Box Floor Load
CASE STUDY 9.1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)

SELFWEIGHT

NODAL LOAD
(WIND LOAD)

FLOOR LOAD

142
CASE STUDY 9.1
ANALYSIS
• Klik PROPERTIES pada analytical modeling
• Klik ANALYSIS pada dialog box properties
• Klik ANALYSIS COMMAND → PERFORM DETAILS → NO PRINT
• Klik ADD
• RUN ANALYSIS

3
143
CASE STUDY 9.1
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, BENDING, SHEAR,DEFLECTION )
• Klik POST PROCESSING
• Klik jenis beban yang akan di cek outputnya oleh user →OK

Untuk menampilkan diagram gaya dan lendutan dari balok sederhana :


• Klik tools VIEW RESULT
• klik DISPLACEMENT (LENDUTAN)
• Klik FX (GAYA AKSIAL)
• Klik FY (GAYA GESER)
• Klik MZ (GAYA MOMEN)

LENDUTAN

144
CASE STUDY 9.1
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, BENDING, SHEAR,DEFLECTION )

GAYA GESER (SHEAR)


GAYA AKSIAL (TEKAN)
MOMEN (MOMEN)

145
CASE STUDY 10
RANGKA RUANG

75 kg 150 kg

76.3 mm
3000

PENAMPANG PROFIL I

75 kg 150 kg

4000
Info Model
Tumpuan = Jepit – Jepit
Profil Primer = PIP 76.3 x 2.8 mm

Mutu Material
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa

Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar

Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L

Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro V22


Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis 146
9. Report Analysis
CASE STUDY 11
3D TRUSS STRUCTURE
200 Kg 500 Kg 200 Kg

2.5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 2.5 Kg
TAMPAK SAMPING

800 mm
750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm
TAMPAK ATAS

1200 mm
750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm
TAMPAK BAWAH

1200 mm
750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm

Info Model
Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD
Jenis Struktur = Rangka
Pro V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
Mutu Material
2. Create Geometry
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
3. Define Properties
Fy = 240 MPa
4. Define Materials
Fu = 370 MPa
5. Define Spesifications
E = 200.000 MPa
6. Define Supports
7. Define Loading
Info Penampang
8. Analysis
L40x40 9. Report Analysis
L30x30

Pembebanan
DL = Beban Mati Struktur
LL = Beban Uji Struktur 147
REFERENCE
Bentley System, 2020. STAAD Pro Technical Reference. USA : Bentley Insitute

Bentley System, 2020. Principles of Structural Analysis – Static and Dynamic Loads. USA :
Bentley Insitute Press

SNI 1725, 2016. Pembebanan Untuk Jembatan. Indonesia : Badan Standarisasi Nasional

SNI 1726, 2019. Tata Cara Perencanaan Katahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung. Indonesia : Badan Standarisasi Nasional

SNI 1727, 2020. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain. Indonesia: Badan Standarisasi Nasional

SNI 2847,2019. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Indonesia: Badan
Standarisasi Nasional

FOLLOW ME :

Harrys Purnama

Harryspurnama

Harrys Purnama

Source : Zaha Hadid (King Abdullah II)

151
STAAD Pro V22
TERIMA KASIH CONNECT EDITION

FOLLOW ME :

Harrys Purnama

Harryspurnama

Harrys Purnama

Penulis : Harrys Purnama, S.T


Source : Zaha Hadid
(Dorobanti Tower)

Anda mungkin juga menyukai