Lilium Polska
1
Source : Zaha Hadid
STRUCTURAL ANALYSIS
STAAD Pro
V22
CONNECT EDITION
LEARNING
CREATED BY
BASIC EDITION HARRYS PURNAMA, ST
STAAD Pro V22
LEARNING
STRUCTURAL ANALYSIS
CONNECT EDITION
6
TABBLE OF
CONTENT
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
CONTENT OF MODULES
TABBLE OF
GETTING
CONTENT
Overview
User Interface
Customization
STARTED
Workflow in STAAD Pro V22
MODULE 1
8
OVERVIEW
STAAD atau (STAAD Pro) adalah aplikasi struktur analisis yang pada
awalnya dikembangkan oleh pengembang aplikasi Research Engineers
International (REI) pada tahun 1997. Namun diakhir tahun 2005, Pihak Bentley
System membeli aplikasi struktur STAAD Pro dari pihak REI. Sejak saat itu,
STAAD Pro menjadi software yang paling sering digunakan oleh engineer di
seluruh dunia, terutama perusahaan EPC serta spesialis struktur bangunan di
industri migas serta banyak digunakan dan diperkenalkan di benua amerika
serikat dan asia selatan (India). Hampir rata rata perusahaan engineering yang
masuk dalam a Fortune—5000 engineering/Construction Company
menggunakan sotware ini.
STAAD Pro (adalah akronim dari Structural Analysis And Design)
Software ini digemari beberapa structural engineering di dunia karena
kemampuan link and match dengan beberapa software BIM (Building
Information Modeling) yang dikembangkan oleh Bentley System seperti RAM
Connection, AutoPile, SACS, RCDC, Foundation Advance, dll
Banyak proyek yang telah dikerjakan dan dievaluasi menggunakan
Bentley STAAD Pro antara lain Evaluasi Keruntuhan WTC Amerika Serikat,
Bencana Keruntuhan Nuklir Jepang, Gempa di New Zealand, Haiti, Ghirkin
Tower , Burj Alfardan, Dubai , Grand K-10, Dhirubhai Ambani International
Convention & Exhibition Centre. Beberapa ini beberapa sotware yang
dikembangkan oleh Bentley System terkait dengan analisis struktur :
STAAD Pro V22 Software ini digunakan pada desain struktur sipil, seperti bangunan,
CONNECT EDITION
jembatan, Menara komunikasi, RIG, industry baja, pabrik, serta
bangunan spesialis pembangkit (EPC Project)
RAM CONNECTION Software ini digunakan untuk desain sambungan pada struktur baja dan
CONNECT EDITION struktur komposit
RAM Structural System Software ini digunakan untuk desain struktur beton dan baja secara
CONNECT EDITION
khusus
OpenBridge Modeler
CONNECT EDITION
Software ini digunakan untuk modeling struktur jembatan pada
umumnya
OpenBridge Designer
CONNECT EDITION
Software ini digunakan untuk analisis struktur jembatan pada umumnya
Secara umum, STAAD Pro V22 Connect Edition memiliki beberapa fungsi
antara lain :
• Impor dan ekspor project file dalam berbagai format terutama file yang
support AEC (Architechtural, Engineering, Constructuion)
• Modifikasi Grid
• Membuat permodelan struktur 2D dan 3D
• Membuat model serta asumsi kondisi pembebanan yang kompleks
• Membuat Permodelan beberapa jenis material secara monolit (Komposit)
seperti struktur beton, baja, aluminium, kayu, baja ringan.
• Dapat digunakan untuk perhitungan analisis statis dan dinamis
• Dapat membuat laporan analisis
• Evaluasi struktur bangunan eksisting
• Desain detail penulanan dan detail sambungan baja
• dll
BIM INTEGRATED
- Modeling
- Loading Definition
- Analysis
- Design
- Structural Drawing
OPEN TAB
Membuka Model Eksisting
PROJECT DETAILS
Detail Proyek
Membuat Project Baru
NEW TAB
Konfigurasi Program dan Manajemen Lisensi
CONFIGURE PROGRAM
LICENSE OPTIONS
Menampilkan
Konfigurasi Lisensi yang
Dipilih
SOCIAL MEDIA
Info Terbaru dari
Bentley System
ANNOUCEMENTS
Info Terbaru dari Bentley System Gambar Starting View STAAD Pro V22 Connect Edition
11
Dialog Box Pengaturan STAAD Pro License & Pengaturan Umum
USER INTERFACE
MODEL AND JOB INFORMATION MODEL
Sebagai Langkah awal membuat lembar kerja baru, sebaiknya perlu memberikan informasi yang
jelas terhadap project yang akan di kerjakan atau dievaluasi pada tab new.
• Langkah pertama yang dilakukan adalah klik File → Model Info → Job Info → Create
• Project Title
• Quick Access Toolbar
• Tools Search
• Ribbon Toolbar
• File
• Geometry
• View
• Select
• Spesification
• Loading
• Analysis and Design
• Utilities
• Workflow Page Control
• Workflows Panel
• Data Area
• Status Bar
• CONNECT Tools
DATA
AREA
View Window
STATUS BAR
Tab Geometri berfungsi sebagai tools dalam modeling struktur sebelum melakukan proses analisis,
pada bagian tab geometry terdapat fitur fitur secara umum antara lain sebagai berikut :
• Clipboard : Berfungsi sebagai tools untuk membatalkan perintah
yang sudah dikerjakan (Undo) serta mengembalikan perintah yang sudah
dikerjakan sebelumnya (redo), cut, copy, dan paste
15
USER INTERFACE
TAB SELECT
Tab Seleect berfungsi untuk menyeleksi geometry elemen-elemen yang telah dibuat dan juga
melakukan pembagian group elemen sehingga lebih teratur
17
USER INTERFACE
TAB LOADING
Tab Loading berfungsi untuk memasukkan beban pada elemen, serta memberikan mendefinisikan
jenis beban dan kombinasi pembebanan berdasarkan peraturan yang berlaku di peraturan negara
masing- masing.
18
USER INTERFACE
TAB ANALYSIS AND DESIGN
Tab Analysis and Design adalah kumpulan tools yang digunakan untuk analisis struktur serta desain
struktur yang dikehendaki termasuk desain struktur baja, beton, aluminium dan konstruksi kayu.
Tab Ribbon Analysis and Design STAAD Pro V22 Connect Edition
19
USER INTERFACE
TAB UTILITIES
Tab Utilities, adalah kumpulan tools yang berisi tools lanjutan seperti geometry tools, Command
File, Output Analysis Command, Calculator, Converter, Capture Foto serta Konfigurasi lanjutan
software.
Rotate Model
Klik Mouse kanan/ Right Button lalu geser mouse,
maka model geometri akan berotasi sesuai dengan
arah geser mouse
View Model
Fitur ini berada di Tab Ribbon View, dengan fungsi
mendasar untuk menampilkan tampilan dari sisi
samping kanan, samping kiri, tampak bawah,
tampak atas, tampak depan, tampak belakang dan
tampak 3D isometric
Rotate Model
Fitur ini berada di Tab Ribbon View, dengan fungsi
mendasar untuk melakukan rotasi terhadap
tampilan geometri di area kerja
21
USER INTERFACE
DERAJAT KEBEBASAN (DEGREE OF FREEDOM) → CONCEPT
Derajat kebebasan (degree of freedom) menunjukkan jenis pergerakan pada model struktur.
Terbagi menjadi 2 jenis pergerakan yaitu :
Dalam sebuah Gerakan sumbu nilai positif (+) dan nilai negative (-) untuk Gerakan berlawanan
sumbu. Dalam rotasi dan momen digunakan kaidah tangan kanan sebagai panduan untuk arah dan
putaran.
22
USER INTERFACE
AXIS (SUMBU)
Definisi sumbu pada STAAD Pro sama seperti pada software modeling pada umumnya dimana
memiliki 2 jenis sumbu berdasarkan area yaitu :
• Sumbu Global (X, Y, Z)
• Sumbu Lokal (1, 2, 3) atau (x, y, z)
SUMBU GLOBAL
SUMBU LOKAL
23
CUSTOMIZATION
SET STRUCTURE DIAGRAM
Pada Penggunaan STAAD Pro, tampilan umum dapat diatur dan digunakan menyesuaikan
kebutuhan yang diinginkan oleh user, Adapun cara yang umum digunakan adalah :
• klik kanan mouse → Structure Diagram -→ (Full section, None, atau Section Outline)
Ada beberapa opsi yang di berikan antara lain None (hanya tampil elemen analisis batang) , Full
Section (Tampilan 3D Section) dan Section Outline (Tampilan 3D Section dengan garis luar saja yang
kelihatan) dan beberapa fitur lain.
Full Section
None Section
Section Outline
24
CUSTOMIZATION
SET DIAGRAM BACKGROUND WORKSPACE
Pada Penggunaan STAAD Pro, tampilan umum jendela dapat di sesuaikan dengan keinginan user
baik terhadap warna workspace serta warna tema secara umum. Perihal warna workspace hanya
terdapat 2 pilihan yaitu hitam dan putih. Untuk dapat mengatur warna workspace dapat dilakukan
dengan cara :
25
CUSTOMIZATION
UNIT
Unit adalah satuan yang digunakan saat akan menginput data salam STAAD Pro untuk menentiukan
data yang akan diinput berdasarkan keinginan dari Usesr, dalam hal ini STAAD Pro memberikan
pilihan opsi standar data input unit yaitu English, metric dan custom. Langkah-Langkah
menentukan unit pada STAAD Pro adalah sebagai berikut kli Tab Geometry → Section Structure→
Input Unit
Input Unit
Jika user ingin menggunakan unit dengan unit yang berbeda antar item (kombinasi antara English
dan Kustom), maka dapat memilik Item Custom. Selanjutnya memilih jenis satuan yang akan
digunakan. Selanjutnya perubahan dapat dilihat pada pojok kanan bawah jendela kerja perihal
unit yang dipakai pada project
26
WORKFLOW
ANALYTICAL MODELING
STAAD Pro V22 Connect Edition telah memiliki alur yang sama seperti software analisis struktur
umumnya, yaitu dimulai dengan melakukan modeling struktur, pendefinisian elemen strutur
termasuk didalam jenis dan tipe profil yang digunakan oleh elemen, selanjutnya elemen tersebut
diberikan asumsi pembebanan dan dilakukan analisis terhadap model terkait. Secara umum
analytical modeling di staad pro dijabarkan sebagai berikut :
[ELEMENT]
[OBJECT]
DEFINE [ANALYSIS]
GEOMETRIC
PROPERTIES MODEL
MODEL
& LOADING
Pada STAAD Pro Connect Edition ketika melakukan desain secara analytical terdapat beberapa tipe
mendasar jenis objek dan elemen yang bisa dipergunakan dalam modeling struktur antara lain :
• Node : Konfigurasi titik yang tergambar secara otomatis pada setiap ujung objek
desain
• Beam : Digunakan untuk memodelkan balok, kolom, atau member lainnya yang
memiliki perilaku sejenis
• Plate : Digunakan untuk desain pelat lantai, dinding geser, pelat cangkang yang
memiliki ketebalan seragam dan tidak seragam. Dapat juga digunakan untuk
melakukan modeling Analisa FEM (Finite Element Method)
• Solid : Digunakan untuk desain element 3 Dimensi beraturan dan tak beraturan
• Composite Deck : Digunakan untuk modeling deck atau lantai jembatan atau bangunan baja
yang memiliki struktur komposit atau kombinasi antara 2 material yang
disatukan secara monolit.
27
WORKFLOW
GENERAL FLOW CHART
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan dalam
melakukan proses analisis struktur dengan menggunakan STAAD Pro V22 Connect Edition disajikan
pada flowchat dibawah ini.
Mulai
Pengumpulan Data
FLOWCHART
Pembebanan Struktur Tidak
Analisa Struktur
Tidak
Kontrol Output
Ya
Ya
Lanjutan
Ya
Ya
Desain Struktur Rekapitulasi Output
Tidak
Re-Design /
Optimalisasi
Tidak
Rekapitulasi Output
SELESAI
28
WORKFLOW
GENERAL FLOW CHART
MODELING
LOADING
FLOWCHART
ANALYSIS
29
WORKFLOW
GENERAL FLOW CHART
MODELING
LOADING
FLOWCHART
ANALYSIS
30
WORKFLOW
FLOW CHART MODELING
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan dalam
melakukan proses modeling geometrik struktur dan input asumsi pembebanan pada STAAD Pro
V22 Connect Edition disajikan pada flowchart dibawah ini :
Mulai
Create Geometry
1. Beam /Column
2. Plate
3. Solid
4. Composite Deck etc
FLOWCHART
Define Properties
modeling
1. Section
2. Thickness
3. User Table
4. Beta Angle etc
Define Materials
1. Concrete
2. Steel
3. Aluminium
4. Timber
Define Spesification
1. Release
2. Offset
3. Cabble
4. Truss
5. Tension etc
Define Suport
1.Sendi
2. Jepit
3. Roll
Define Loading
1.Dead Load
2. Live Load
3. Wind Load
4. Seismic Load
5. etc
Goto Analyze
31
WORKFLOW
FLOW CHART ANALYSIS
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan setelah
proses modeling geometrik struktur adalah melakukan proses Analisa struktur pada STAAD Pro V22
Connect Edition disajikan pada flowchart dibawah ini :
Modeling Geometry
FLOWCHART
Run Analysis
Analysis
Check Displacement/ Deflection
View Reaction
Goto Design
32
WORKFLOW
FLOW CHART DESIGN
Secara umum, dalam perencanaan sebuah struktur, Langkah-Langkah yang diperlukan untuk
proses design struktur disajikan pada flowchart dibawah ini :
Analysis
FLOWCHART
Select Parameters
Design
Redesign Define parameters
Modeling
OK
Finish
33
TABBLE OF
CONTENT
CREATE
Coordinate
Creating Geometry
Define Properties
Define Materials
Define Spesification
MODEL
Assign Support
Draw Element
Group Element
Assesment
MODULE 2
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
COORDINATE
GRID
Salah satu cara yang digunakan untuk modeling struktur di STAAD Pro V22 Connect Edition adalah
dengan menggunakan mekanisme Grid dengan 3 bidang acuan yaitu X-Y , X-Z, dan Y-Z (mengacu
pada sumbu global)
Adapun Langkah awal untuk membuat grid rencana adalah sebagai berikut
Tab Ribbon Geometry → Grid → Beam Grid → Create → Linear / radial
• Plane : Acuan bidang untuk grid
• Angle of Plane : Kemiringan Bidang Grid
• Grid origin (m) : Kordinat awal penempatan Grid
• Constuction lines : Konfigurasi jarak,pias, radius dan kemiringan dari grid
35
CREATING GEOMETRY
PERANCANGAN MODEL GEOMETRY
Berikut ini tata cara untuk melakukan permodelan model geometrik struktur yaitu sebagai berikut :
36
CREATING GEOMETRY
PERANCANGAN MODEL GEOMETRY
OPEN STRUCTURE WIZARD
User dapat menggunakan tools open structure wizard untuk membuat model geometri dengan
pilihan bentuk geometric yang biasa dipakai pada umumnya seperti Truss model, frama model,
surface/plate models, solid model, composite model
Berikut ini tata cara untuk melakukan permodelan model geometric struktur menggunakan
structure wizard :
37
Dialog Box Structure Wizard (Setelah Select Structure)
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
User dapat menentukan ukuran dari struktur yang akan digunakan seperti ukuran baja (steel),
Coldform steel (Baja Ringan) , timber (kayu), aluminium , beton sesuai dengan rencana ukuran yang
akan digunakan dalam permodelan.
Adapun Langkah – Langkah dalam menentukan ukuran struktur adalah sebagai berikut.
Pada STAAD Pro V22 Connect Edition, tidak terdapat Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam hal
ukuran standar profil baja . Namun dapat memilih Standar Jepang, Japan Industrial Standart (JIS)
karena SNI rata-rata memiliki standar ukuran yang sama dengan standar jepang
Untuk Type Spesification Steel pada STAAD Pro juga dapat dimodifikasi sesuai keinginan user
antara lain Single, Double, T serta Composite. Dimana seringkali Composite digunakan dalam hal
desain bangunan baja dengan pelat beton. Untuk memastikan ukuran profil yang ada pada dialog
box select beam, maka dapat klik view table untuk melihat ukuran profil secara akurat.
38
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
SECTION DATABASE (STEEL, COLDFORM STEEL, TIMBER, ALUMINIUM)
Berikut ini beberapa tampilan konfigurasi penampang di section profile dengan materialselain baja
antara lain coldformed steel , Timber, Aluminium antara lain :
Biasanya fitur ini lebih sering digunakan dalam membuat dimensi elemen konstruksi beton. Seperti
kolom, balok. Namun disamping itu fitur ini juga berfungsi untuk modeling penampang baja,
aluminium, serta kayu yang memiliki ukuran yang tidak disediakan oleh section database.
Berikut ini beberapa tampilan bentuk penampang yang tersedia pada fitur define property antara
lain :
42
DEFINE PROPERTIES
DEFINE PROPERTIES
THICKNESS
Untuk menentukan dimensi penampang yang memiliki perilaku seperti pelat / shell maka pada
STAAD Pro juga dapat didefinisikan dengan cara sebagai berikut:
Plate thickness dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan user dimana ketebalan pelat di 4 sisi
dapat direncanakan dengan ketebalan berbeda. Tentunya ketebalan pelat yang berbeda ini dapat
berguna ketika permodelan desain pelat atap atau pelat kamar mandi yang memiliki kemiringan
tertentu yang mengarah ke central drain bangunan.
Berikut ini beberapa tampilan bentuk penampang yang tersedia pada fitur Plate Element Thickness
antara lain :
43
DEFINE MATERIALS
DEFINE MATERIALS
ISOTROPIC MATERIAL
Identification
• Title = Nama Material
Material Properties
• Young Modulus (E) = Modulus Elastisitas Material
• Poisson Ratio (U) = Nilai rasio poisson
• Density = Berat Jenis
• Thermal Coeff (a) = Koefisien akibat muai panas
• Critical Damping = Koefisien Critical damping
• Shear Modulus (G) = Modulus Geser
Design properties
• Yield Stress (Fy) = Mutu Tarik Leleh
• Tensile Strength (Fu) = Mutu Tarik Putus
• Yield Strength ratio (Ry) = Rasio Tarik Leleh
• Tensile Strength Ratio (Rt) = Rasio Tarik Putus
• Compressive Strength (Fcu) = Mutu Tekan Ultimate
44
DEFINE SPESIFICATION
DEFINE SPESIFICATION
Pada setiap elemen atau member struktur tentunya ada beberapa gaya - gaya dalam yang tidak
diinginkan terjadi pada elemen . Sebagai contoh studi kasus pada struktur rangka batang yang
mana memiliki perilaku tidak boleh terjadi momen pada elemen batang. Sehingga pada pengaturan
spesification batang / member harus diperhatikan dengan assign specification truss
Tentunya hal ini juga berlaku pada struktur lain yang memiliki kombinasi antara rangka dan balok
atau kolom biasanya sehingga dalam sebuah permodelan perlu dimasukkan beberapa spesifikasi
pada member.
Setelah melakukan pengaturan grid pada model struktur maka, user dapat lebih mudah melakukan
permodelan geometrik dengan menggunakan fitur Snap Node/Beam.
47
EDITING ELEMENT
EDITING ELEMENT
STRUCTURE
BEAM
Untuk melakukan penggambaran elemen member batang, disamping
menggunakan menu snap. Maka juga dapat menggunakan tools add beam
Infill Plate = Membuat elemen pelat dengan cara seleksi balok pengikat pelat
(Boundary Beam)
49
SELECT ELEMENT
SELECT ELEMENT
Ribbon bar select dapat digunakan oleh user untuk menyeleksi suatu elemen seperti, elemen
balok, kolom, pelat, titik atau geometri berdasarkan sumbu parallel pada model struktur
Secara umum, metode select pada STAAD Pro terbagi menjadi beberapa bagian yaotu :
• Cursor
• Geometry
• Nodes
• Beams
• Plates
• Another select
CURSORS
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi menggunakan kursor beberapa
elemen penyusun dari geometrik struktur, diantaranya :
• Node Cursor
• Beam Cursor
• Plate Cursor
• Solid Cursor
• Geometry
GEOMETRY
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi elemen pada geometri struktur
seluruh atau sebagian dari model struktur :
• All = Menyeleksi seluruh elemen pada model
geometrik struktur
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian pada model
geometrik struktur
• List = Menyeleksi beberapa elemen menggunakan
nomor elemen
• Paralel = Menyeleksi elemen model geometrik berdasarkan
sumbu XY,YZ, XZ
• Connected = Menyeleksi elemen/member yang terhubung satu
sama lain oleh titik/joint
• Highlight = Menyeleksi elemen dengan bantuan visual check.
50
SELECT ELEMENT
SELECT ELEMENT
NODES
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi titik pada geometrik struktur :
• All = Menyeleksi seluruh node/titik pada model struktur
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian node/titik pada
model struktur
• List = Menyeleksi beberapa node/titik menggunakan
nomor joint model struktur
• Supports = Menyeleksi tumpuan model struktur
BEAMS
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi elemen member pada geometrik
struktur :
• All = Menyeleksi seluruh member pada model struktur
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian member pada
model struktur
• List = Menyeleksi beberapa member menggunakan
member model struktur
• Paralel = Menyeleksi member pada mode stuktur
berdasarkan sumbu XY,XZ,YZ
• Connected = Menyeleksi member yang terhubung satu sama
lain oleh titik/joint
PLATES
Perintah ini digunakan untuk menyeleksi elemen pelat pada geometri
struktur :
• All = Menyeleksi seluruh elemen pelat pada model
struktu
• Inverse = Menyeleksi seluruh atau sebagian elemen pelat
pada model struktur
• List = Menyeleksi beberapa elemen pelat menggunakan
member model struktur
• Paralel = Menyeleksi elemen pelat pada mode stuktur
berdasarkan sumbu XY,XY,XZ
• Connected = Menyeleksi elemen pelat yang terhubung satu
sama lain oleh titik/joint
51
Plane XY,XZ,YZ
GROUP ELEMENT
GROUP ELEMENT
Dalam melakukan permodelan geometrik struktur, tentunya user perlu membuat group pada
model struktur sehingga dapat memudahkan user untuk mengedit, menyeleksi seluruh elemen
tersebut.
Contoh : User akan mengelompokkan elemen balok dan pelat secara terpisah sehingga
memudahkan menyeleksi elemen tersebut serta memudahkan user untuk memasukkan beban
yang bekerja pada elemen yang memiliki karakteristik berbeda.
Berikut ini cara mengelompokkan elemen pada STAAD Pro V22 Connect Edition :
NB : Pada saat pemberian nama pada group name, tidak diperkenankan menggunakan spasi
52
kosong. Sehingga sebaiknya memberikan nama group tanpa ada spasi seperti contohnya Balok_LT2
ASSESMENT
3500
5000
3500
5000 3500
3500
5000
3500
Mutu Material
Beton (F’c) : 30 MPa 3500
3500
3500
Y
X
4000 4000 4000
TAMPAK SAMPING KIRI 53
ASSESMENT
6000
8000
8000
Info Elemen
Diagonal Chord : H 300x300
Vertical Member : IWF 150x300
Top Chord : H 300x300
Bottom Chord : H 300x300
Cross Girder : IWF 300x600
Bottom Lateral Bracing : L120x120
Top Lateral Bracing : L 120x120
Strut Member : IWF 100X200
Mutu Material
Baja : BJ 37
54
TABBLE OF
CONTENT
LOAD &
Load Definition
Load Case Detail
Selfweight Detail
Nodal Load
Member Load
Area Load
DEFINITION
Floor Load
Plate Load
Assesment
MODULE 3
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
LOAD DEFINITION
Beberapa jenis beban berdasarkan perilaku yang bekerja pada struktur secara umum antara lain
sebagai berikut :
• Beban Terpusat (Nodal Load)
• Beban Merata (Member Load)
• Beban Luasan (Area Load/ Floor Load)
Pada umumnya proses pembebanan pada member biasanya hanya menggunakan beban uniform
force di beberapa permodelan pembebanan.
56
LOAD DEFINITION
Beberapa jenis beban berdasarkan perilaku yang bekerja pada struktur secara umum :
P
Partial Plate Pressure
Q
57
LOAD DEFINITION
Beban yang bekerja terbagi menjadi 3 hal mendasar berdasarkan arah beban bekerja pada elemen
/ member antara lain sebagai berikut :
• Gravitasi
• Sumbu Lokal
• Sumbu Global
Sumbu Gravitasi
Beban yang bekerja berdasarkan arah gravitasi akan bekerja pada sumbu –Y karena dalam sumbu
global STAAD Pro V22 Connect Edition secara default untuk sumbu Z mengarah keatas
Sumbu Global
Beban bekerja pada sumbu global dimana memiliki arah yang sama seperti halnya gravitasi,
namun perbedaaannya ada pada sumbu global 3 arah sumbu (X,Y,Z)
Sumbu Lokal
Beban bekerja pada sumbu lokal yang memiliki arah berdasarkan elemen itu sendiri, sehingga
setiap elemen permodelan memiliki kemungkinan arah sumbu lokal yang berbeda karena dalam
proses menggambar elemen menentukan arah sumbu lokal itu sendiri.
58
LOAD DEFINITION
Sumbu gaya Global dan Local (Global and local axis) STAAD Pro V22 Connect Edition
59
LOAD COMBINATION
Beban kombinasi merupakan beban yang terakumulasi dengan setiap jenis beban. Dari beban
kombinasi maka diperoleh gaya dalam struktur akibat beban-benan yang didefinisikan bekerja
bersamaan. Pada beban kombinasi memiliki nilai faktor berdasarkan ketentuan dalam peraturan
pembebenan, terdapat beberapa standar/ peraturan yang digunakan di Indonesia untuk
penentuan pembebanan :
• SNI 1725 : 2016 Tentang Pembebanan untuk Jembatan
• SNI 1727 : 2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan
struktur lain
• SNI 2847 : 2019 Persyaratan beton structural untuk bangunan gedung dan penjelasan
• SNI 7860 : 2015 Ketentuan seismik untuk struktur baja bangunan Gedung (seismic provisions
for structural steel buildings)
• Panduan Praktis Perencanaan Teknis Jembatan 2020 (No. 02 / M / BM / 2021)
Berikut ini Langkah- langkah untuk menginput beban kombinasi pada STAAD Pro V22 Connect
Edition yaitu :
• Pada View Analytical Modeling klik Loading
• Klik add pada menu load case details
• Klik Define Combinations
• Berikan nama kombinasi pembebanan sesuai dengan perencanaan
• Double klik jenis beban yang akan digunakan
• Input data jumlah faktor pembebanan sesuai dengan peraturan negara yang berlaku
• Klik add
60
NODAL LOAD / JOINT LOAD
Pada perilaku beban terpusat dilakukan beberapa model pembebanan struktur antara lain sebagai
berikut :
Kasus 1
Dengan beban terpusat dilakukan dengan beberapa kondisi jenis pembebanan yaitu :
• A1 = Nodal Load
• A2 = Concentrated Force
P P
L L
Model A1 Model A2
Kasus 1
• Model A3 = Pelat dan balok induk terbagi menjadi 4 segmen dengan beban terpusat
ditengah bentang pelat
• Model A4 = Pelat, balok induk, dan balok anak
P P
Model A3 Model A4
61
JOINT LOAD
MODEL A1 & A2
• Model A1 memilik member sebanyak 1 (support to support) dengan beban terpusat ditengah
bentang
P
Model A1
Karena pada pembebanan ini terdapat node di tengah bentang maka beban didefinisikan bekerja
pada tengah bentang terpusat pada titik tersebut.
• Model A2 memiliki member sebanyak 2 member dengan beban terpusat ditengah bentang
P
Model A2
Karena pada pembebanan ini tidak terdapat node di tengah bentang maka pembebanan
didefinisikan bekerja pada tengah bentang secara terpusat pada jarak tertentu yang telah
ditentukan oleh user
62
JOINT LOAD
MODEL A3 & A4
• Model A3 merupakan pelat lantai yang memiliki 4 titik tumpuan dan beban terpusat berada
ditengah bentang
Model A3
Pada permodelan struktur ini tidak terdapat titik/node di tengah bentang pelat, maka pelat
didefinisikan pelat full dengan 4 tumpuan. Dengan beban titik bekerja pada tengah bentang yang
diaplikasikan pada model pelat
• Model A4 merupakan pelat lantai yang terbagi menjadi 4 segmen dengan balok anak melintang
dan memanjang di kedua arah serta beban terpusat ditengah bentang.
P
Model A4
Pada permodelan struktur ini terdapat balok anak melintang dan memanjang yang memiliki titik
perpotongan balok di tengah bentang . Maka dari itu beban didefinisikan bekerja di tengah
bentang balok anak secara terpusat pada titik tersebut.
63
MEMBER LOAD
Terdapat beberapa model pembebanan yang bisa digunakan pada member di STAAD Pro V22
Connect Edition, secara umum, jenis pembebanan yang biasanya di gunakan pada member adalah
sebaga berikut :
64
UNIFORM MOMENT PRE / POST STRESS TRAPEZOIDAL LINEAR VARYING
MEMBER LOAD
65
HYDROSTATIC CONCENTRATED MOMENT
MEMBER LOAD
66
AREA LOAD
Area load secara umum digunakan untuk permodelan pelat satu lantai (one way distributed load)
dimana beban disalurkan kepada kepada bentang yang lebih panjang. Dengan menggunakan area
load, maka beban didistribusikan merata pada balok dengan permodelan beban persegi empat.
Area load pada pelat terbatas hanya digunakan untuk permodelan pelat per segmen, sehingga user
harus memasukkan beban area satu per satu kepada elemen pelat yang dikehendaki. Tentunya hal
ini menyulitkan ketika ingin mamasukkan beban pada permodelan struktur bangunan yang
memiliki jumlah pelat yang banyak
Contoh model pembebanan beban area pada STAAD Pro V22 Connect Edition
67
FLOOR LOAD
Floor load secara umum digunakan untuk proses permodelan pelat dengan 2 pilihan model
pembebanan yaitu pelat satu arah (one way slab) dan pelat dua arah (two way slab).
Pada umumnya floor load digunakan pada pelat 2 arah, dimana metode input beban berdasarkan
kordinat bangunan secara menyeluruh, sehingga STAAD Pro akan mendefinisikan pelat mana saja
yang merupakan pelat 2 arah.
Namun floor load juga dapat mendefinisikan beban pelat satu arah secara otomatis
68
FLOOR LOAD
Model pembebanan Floor Load Two Way Distribution (2 Arah) Metote Amplop
Two
Way
One
Way
Model Pembebanan Floor Load One Way Distribution (1 Arah) dan Two Way Distribution
(2 Arah)
69
PLATE LOAD
Plate Load secara umum digunakan untuk model pembebanan pada pelat yang memiliki bentuk
serta mekanisme pembebanan yang tidak seragam pada satu elemen pelat. Seperti beban merata
pada pelat, beban titik pada pelat, beban parsial pelat, beban trapezium pelat, beban air.
Plate load umumnya digunakan untuk permodelan beban pada konstruksi pelat pondasi turbin
atau mesin diatas pelat dimana beban di setiap titik reaksi berbeda nilai beban/reaksi/momen.
Model beban juga dapat digunakan untuk model pembebanan dengan mekanisme sejenis
Dialog Box Plate Load → Concentrated Load STAAD Pro v22 Connect Edition
70
PLATE LOAD
Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis model pembebanan pada plate load yang dapat
diterapkan oleh user terhadap model geometrik struktur :
Pressure on Full Plate = Beban merata pada elemen segmental pelat
Concentrated Load = Beban titik pada elemen segmental pelat
Partial Plate Pressure = Beban parsial merata pada elemen segmental pelat
Trapezoidal = Beban trapezium pada elemen segmental pelat
Hydrostatic = Beban pada elemen segmental pelat
Beban trapezoidal dan hydrostatic lebih sering digunakan untuk konstruksi dinding kolam air, yang
memiliki model beban tekanan air trapesium dan segitiga.
Ilustrasi pembebanan pelat (plate load) STAAD Pro v22 Connect Edition
CONCENTRATED LOAD
71
PLATE LOAD
TRAPEZOIDAL
HYDROSTATIC
72
RESULT
TABBLE OF
CONTENT
Displacement & Deflection
Joint Reaction
Beam Result [Internal Forces]
ANALYSIS
Plate Result
Report
MODULE 4
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
DISPLACEMENT & DEFLECTION
Berikut ini cara melakukan pengaturan Displacement & Deflection pada struktur yang sudah
di analysis.
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Displacement
• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Displacement atau deflection pada menu view result
Dialog Box Annotation Beam Result → Max Dialog Box Annotation Node →
Displacement Displacement
75
JOINT REACTION
Berikut ini cara menambah keterangan reaksi yang bekerja pada model struktur sebagai
berikut :
• Klik Reaction pada Tab Workflow Postprocessing
• Pada model struktur akan menampilkan reaksi dari beberapa sumbu.
76
Dialog Box Annotation Reaction (X & Y Direction)
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
Gaya dalam sebuah elemen merupakan gaya, momen, dan torsi hasil dari Analisa penampang
elemen. Gaya dalam tersebut antara lain sebagai berikut :
• Fx = Gaya Aksial
• Fy = Gaya Geser Elemen Sumbu Y
• Fz = Gaya Geser Elemen Sumbu Z
• Mx = Momen Torsi
• My = Momen yang bekerja pada sumbu Y
• Mz = Momen yang bekerja pada sumbu Z
77
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
Berikut ini tata cara menampilkan gaya dalam (Internal Forces) pada model struktur di STAAD
Pro V22 Connect Edition :
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Beam Result
• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Fx, Fy, Fz & Mx, My, Mz
• Fx = Gaya Aksial
• Fy = Gaya Geser Elemen Sumbu Y
• Fz = Gaya Geser Elemen Sumbu Z
• Mx = Momen Torsi
• My = Momen yang bekerja pada sumbu Y
• Mz = Momen yang bekerja pada sumbu Z
78
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
DISPLAY ANGKA
Jika ingin menampilkan angka pada beam result pada model gemetrik maka :
• Klik Result pada Tab Ribbon Bar
• Klik Annonate pada menu configuration → muncul dialog
• Klik Beam Result dan centang bending, shear, axial
• Klik Annonate
80
BEAM RESULT / INTERNAL
FORCES
ANNONATE MID POINT
Hasil gaya gaya dalam (internal forces) dapat juga dilihat pada tabel beam end forces, untuk
mengecek analisa gaya gaya dalam pada tabel,
Untuk melihat rekapitulasi secara umum, angka hasil Analisa maka hasil angka Analisa di cek
di tab summary, untuk mendapatkan analisis gaya dalam maksimum pada elemen dan
member.
Pada table analisis gaya dalam dapat di cek di kolom Fx,Fy,Fz & Mx,My,Mz
81
PLATE RESULT
Plate analysis berfungsi agar dapat dengan mudah mengetahui tegangan serta momen yang
terjadi pada pelat, sehingga menjadi acuan dalam desain permodelan struktur penulangan
pelat
Berikut ini tata cara menampilkan ilustrasi gaya dalam pada struktur pelat model struktur di
STAAD Pro V22 Connect Edition :
• Klik Postprocessing pada Tab Workflow Postprocessing → Plate Result
• Klik view result → Plate Stress → Lakukan konfigurasi
• Pada Dialog Box Diagrams → Plate Stress Contour → Stress Type → Max Absolute
• Klik OK
83
Pengaturan Momen pelat tumpuan dan lapangan
PLATE RESULT
84
PLATE RESULT
Secara umum, item yang biasanya dimasukkan dalam laporan analisis gaya dalam struktur
adalah sebagai berikut :
• Input = Beams
= Section
= Materials
= Supports
= Combination Load Cases
• Output = Node Displacement Summary
= Beam Max Moments
= Beam Max Shear Forces
= Beam Max Axial Forces
= Reaction Summary
• Picture = Momen Diagrams Picture
= Axial Force Diagrams
= Shear Forces Diagrams
87
TABBLE OF
CASE
CONTENT
Case Study 1
Case Study 2
Case Study 3
STUDY
Case Study 4
Case Study 5
MODULE 5
STAAD Pro V22
CONNECT EDITION
CASE STUDY 1
SIMPLE BEAM
P1 Q P1
6.00 m
X
Info Model
600 mm
Mutu Bahan
Beton (Fc’) = 25 MPa
Baja Tulanagn (Fy) = 390 MPa (Ø ≥ 12 mm) U39
= 240 MPa (Ø ≥ 12 mm) U34
Selimut Beton = 40 mm Y
300 mm
Tumpuan = Sendi – Roll X
Potongan Penampang
Pembebanan
q = qDL + qLL
P1 (DL) = 150 kg
P2 (DL) = 200 Kg
Q (LL) = 500 Kg/m
Dimana :
DL = beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja hidup
Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro v22 Connect
Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Anlysis
89
CASE STUDY 1
CREATE PROJECT FILE NAME
• Klik File → New, atau dapat menggunakan perintah
keyboard Ctrl + N, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini
• Masukkan nama project sesuai dengan keinginan user
• Tentukan lokasi file penempatan project
• Tentukan unit project yang akan digunakan (sebaiknya
menggunakan Metric (SI), lebih familiar digunakan di
Indonesia.
• Untuk menambah informasi tambahan, maka dapat
memasukkan info tambahan perihal project di Job Info (Ex,
Job info, Client, Nomor, revisi, referensi, tanggal, dll
• Klik Create.
Model Info
Job Info
90
CASE STUDY 1
CREATE GEOMETRY
• Klik geometry grids → edit
• Lakukan pengaturan pada construction lines dengan jumlah
grid sebanyak 15 unit dan jarak antar pias grid 0,5 m,
(jumlah grid dan jarak antar grid disesuaikan dengan model
geometrik.
• Klik Snap Beam/Node untuk menambah node atau beam
sampai struktur balok terbentuk
93
CASE STUDY 1
DEFINE PROPERTIES
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik Define pada dialog box properties – whole structure pada sisi pojok kanan bawah (profil
penampang tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Input nilai / ukuran dari balok pada dialog box property serta input jenis material (Beton_25 MPa)
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign
94
Hasil Assign Properties
CASE STUDY 1
DEFINE SUPPORT
• Klik Support pada analytical modeling
• Klik create pada dialog box supports – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
• Klik Pinned → add (Sendi)
• Klik Fixed But → Centang Fx, Fz, Mx, My, Mz (Roll) → add
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan jenis tumpuan/support struktur pada model geometrik dengan menggunakan
beberapa tools diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign
95
CASE STUDY 1
DEFINE LOAD CASE DETAILS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik primary → pilih jenis beban → Masukkan nama beban (ex beban mati DL)
• Klik add
Jika terdapat beberapa jenis pembebanan maka user dapat memasukkan jenis pembebanan dan
nama beban sesuai keinginan user seperti beban hidup, angin dll
96
CASE STUDY 1
DEFINE LOAD COMBINATION
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik LOAD DEFINITION → Input nama kombinasi pemebabanan (ex 1.4D dan 1.2D + 1.6L) → Input
faktor pembebanan sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Klik add
97
CASE STUDY 1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
P1 Q P1
6.00 m
Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja hidup
Dari definisi pembebanan yang telah dijelaskan, sehingga pemberian beban secara umum pada STAAD
Pro dapat dilakukan sesuai dengan jenis beban yang akan diinput. Berikut ini langkah memasukkan
beban pada struktur :
Selfweight
• Klik add → selfweight → input beban (Sumbu –Y) → Assign Load
Beban Titik
• Klik add → Nodal load → input data beban (Fy Direction) → Assign Load
Beban Merata
• Klik add → Member load → Uniform force → input data beban (GY Direction) → Assign Load
98
Hasil input Beban (Load Combination Model)
CASE STUDY 1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
99
Dialog Box Member Load → Uniform Force
CASE STUDY 1
ANALYSIS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik analysis pada dialog box properties
• Klik Analysis Command → perform details → No Print
• Klik add
• Run Analysis
3
100
CASE STUDY 1
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, BENDING, SHEAR,DEFLECTION )
• Klik postprocessing
• Klik jenis beban yang akan di cek outputnya oleh user →OK
LENDUTAN
GESER (SHEAR)
MOMEN (BENDING)
101
CASE STUDY 2
SIMPLE BEAM
P2 = 200 Kg
Q = 200 Kg Q = 500 kg/m
P3 = 1500 Kg
P1 = 5000 Kg
Info Model
Mutu Bahan
600 mm
Beton (Fc’) = 25 MPa
Baja Tulangan (Fy) = 390 MPa (Ø ≥ 12 mm) U39
= 240 MPa (Ø ≥ 12 mm) U34
Selimut Beton = 40 mm
Tumpuan = Sendi – Roll dan jepit Y
300 mm
Mutu Material X
Potongan Penampang
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
150 mm
Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar
Y
75 mm
Kombinasi Pembebanan
X
• 1.4 D Potongan Penampang
• 1.2 D + 1.6 L
102
CASE STUDY 3
SIMPLE BEAM
Q = 400 Kg
P3 = 1000 Kg
3.0 m 1.5 m
Y
X 4.5 m
Info Model
Mutu Bahan
400 mm
Beton (Fc’) = 25 MPa
Baja Tulangan (Fy) = 390 MPa (Ø ≥ 12 mm) U39
= 240 MPa (Ø ≥ 12 mm) U34
Selimut Beton = 40 mm
Tumpuan = Sendi – Roll dan jepit Y
200 mm
Mutu Material X
Potongan Penampang
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
100 mm
Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar
Y
50 mm
Kombinasi Pembebanan
X
• 1.4 D Potongan Penampang
• 1.2 D + 1.6 L
103
CASE STUDY 4
MODEL RANGKA 2D
2000
1200 1200 1200 1200 1200 1200
7200
Info Model
Kombinasi Pembebanan
Dimensi elemen stuktur
• 1.4 D
L60x60
• 1.2 D + 1.6 L
• 1.2 D + 1.0 W + L
Mutu Material
• 0.9 D + 1.0 W
BJ 37
Tegangan Leleh Minimum (Fy) = 240 MPa
Tegangan Putus Minimum (Fu) = 370 MPa
Pembebanan
DL
Komponen Struktur (Selfweight)
Berat Penutup Atap = 50 kg
Berat Plafond = 50 kg
Lr = 600 kg
Beban Hidup = 100 kg/m
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg
Model Info
Job Info
105
CASE STUDY 4
CREATE GEOMETRY
Untuk mempermudah pembuatan geometri sebaiknya
menggunakan metode Structural Wizard :
107
CASE STUDY 4
DEFINE PROPERTIES
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik Section Database pada dialog box properties – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
(profil penampang tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Pilih Ukuran Penambang Baja L60x60x4 dialog box property serta input jenis material (Beton_25
MPa)
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign
108
Hasil Assign Properties
CASE STUDY 4
DEFINE SPESIFICATION
• Klik SPESIFICATION pada analytical modeling
• Klik BEAM pada dialog box spesification – whole structure pada sisi pojok kanan
• Klik TRUSS, untuk mendefinisikan elemen yang merupakan elemen truss (tidak diperkenankan
terjadi momen pada batang, sehingga gaya yang bekerja hanya gaya aksial tekan/tarik)
• Klik ADD → secara otomatis item profil akan masuk ke database spesification
• Masukkan spesifikasi truss pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah USE CURSOR TO ASSIGN
• Klik ASSIGN
Dialog Box Spesification – Whole Structure Dialog Box Member Spesification → Truss
109
Hasil Member Spesification → Truss
CASE STUDY 4
DEFINE SUPPORT
• Klik Support pada analytical modeling
• Klik create pada dialog box supports – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
• Klik Pinned → add (Sendi)
• Klik Fixed But → Centang Fx, Fz, Mx, My, Mz (Roll) → add
• Klik add → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan jenis tumpuan/support struktur pada model geometrik dengan menggunakan
beberapa tools diantaranya yang paling umum digunakan adalah use cursor to assign
• Klik assign
110
CASE STUDY 4
DEFINE SUPPORT
111
CASE STUDY 4
DEFINE LOAD CASE DETAILS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik primary → pilih jenis beban → Masukkan nama beban (ex beban mati DL)
• Klik add
Jika terdapat beberapa jenis pembebanan maka user dapat memasukkan jenis pembebanan dan
nama beban sesuai keinginan user seperti beban mati, hidup, angin dll
112
CASE STUDY 4
DEFINE LOAD COMBINATION
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik LOAD DEFINITION → Input nama kombinasi pemebabanan (ex 1.4D dan 1.2D + 1.6L) → Input
faktor pembebanan sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Klik add
113
Hasil Add Load Combinations
CASE STUDY 4
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
50 Kg +
360 Kg
50 Kg + 100 Kg
100 Kg 50 Kg +
360 Kg 100 Kg
50 Kg + 160 Kg
2000
100 Kg 50 Kg +
160 Kg 100 Kg
360 Kg
50 Kg +
50 Kg +
100 Kg 160 Kg
360 Kg 100 Kg
50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 50 Kg 160 Kg
1200 1200 1200 1200 1200 1200
7200
Pembebanan Kombinasi Pembebanan
DL • 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
Komponen Struktur (Selfweight) • 1.2 D + 1.0 W + L
Berat Penutup Atap = 50 kg • 0.9 D + 1.0 W
Berat Plafond = 50 kg
Dari definisi pembebanan yang telah dijelaskan, sehingga pemberian beban secara umum pada STAAD
Pro dapat dilakukan sesuai dengan jenis beban yang akan diinput. Berikut ini langkah memasukkan
beban pada struktur :
Selfweight
• Klik add → selfweight → input beban (Sumbu –Y) → Assign Load
Beban Titik
• Klik add → Nodal load → input data beban (Fy Direction) → Assign Load
115
CASE STUDY 4
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
116
CASE STUDY 4
ANALYSIS
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik analysis pada dialog box properties
• Klik Analysis Command → perform details → No Print
• Klik add
• Run Analysis
3
117
CASE STUDY 4
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, SHEAR,DEFLECTION )
• Klik postprocessing
• Klik jenis beban yang akan di cek outputnya oleh user →OK
Untuk menampilkan diagram gaya dan lendutan dari rangka atap 2 dimensi:
• Klik tools View Result
• klik Deflection (lendutan)
• Klik Fx (Gaya Aksial)
• Klik Fy (Gaya Geser)
LENDUTAN
118
CASE STUDY 4
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, SHEAR,DEFLECTION )
GAYA AKSIAL
GESER (SHEAR)
119
CASE STUDY 5
MODEL RANGKA 2D 50 kg
50 kg 50 kg
25 kg 50 kg
2500
2000
3000 3000 3000 3000
12000
Info Model
Tumpuan = Sendi – Roll
Profil Primer = PIP 76.3 x 2.8 mm
76.3 mm
Profil Sekunder = PIP 42.7 x 2.8 mm
Mutu Material
Mutu Baja (F’y) = BJ 37 PENAMPANG PROFIL I
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
42.7 mm
Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
PENAMPANG PROFIL II
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar
Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD Pro V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
2. Create Geometry
3. Define Properties
4. Define Materials
5. Define Spesifications
6. Define Supports
7. Define Loading
8. Analysis
9. Report Analysis
120
CASE STUDY 6
TRUSS FRAME 2D
3000
3000 3000
150 mm
POTONGAN PENAMPANG BAJA
Info Model
Tumpuan = Jepit-Jepit (Kantilever)
Y
Dimensi elemen stuktur 75 mm
Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
121
CASE STUDY 7
GRID STRUCTURE 2D
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg 500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
500 kg
400 mm
PENAMPANG BALOK
Info Model
Tumpuan = Jepit-Jepit 200 mm
Mutu Material
150 mm
Beton (Fc’) = 30 MPa
122
CASE STUDY 8
PORTAL FRAME 2D
Q = 1200 kg/m
400 mm
PENAMPANG BALOK
4000
200 mm
P = 1000 kg P = 1000 kg
200 mm
PENAMPANG KOLOM
3750 200 mm
400 mm
POTONGAN PENAMPANG BAJA
Y
4000 4000 Y
200 mm
X
X
Info Model
Dimensi elemen stuktur
Balok (b/h) = 400/200
Kolom (b/h) = 200/200
Baja = IWF 400x200
Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
123
CASE STUDY 9
PORTAL FRAME 2D
400 mm
3500
PENAMPANG BALOK
3500
200 mm
3500
350 mm
PENAMPANG KOLOM
3500
Y 350 mm
X
Info Model
Dimensi elemen stuktur Kombinasi Pembebanan
Balok (b/h) = 200/400 • 1.4 D
Kolom (b/h) = 350/350 • 1.2 D + 1.6 L
Tebal Pelat = 120 mm (Lantai) • 1.2 D + 1.0 W + L
= 100 MM (Atap) • 0.9 D + 1.0 W
Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa
Pembebanan
Beban Mati = - Komponen Struktur
Beban Hidup = - Beban titik 960 kg
= - Beban merata atap 900 kg/m
dan beban lantai 1200 kg/m
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg
5000
400 mm
PENAMPANG BALOK
5000
200 mm
5000
350 mm
PENAMPANG KOLOM
X DENAH PORTAL
Info Model
Dimensi elemen stuktur Kombinasi Pembebanan
Balok (b/h) = 200/400 • 1.4 D
Kolom (b/h) = 350/350 • 1.2 D + 1.6 L
Tebal Pelat = 120 mm (Lantai) • 1.2 D + 1.0 W + L
= 100 mm (Atap) • 0.9 D + 1.0 W
Mutu Material
Beton (Fc’) = 30 MPa
Pembebanan
Beban Mati = - Komponen Struktur
Beban Hidup = - Beban titik 960 kg
= - Beban merata atap 100 kg/m2
dan beban lantai 500 kg/m2
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg
125
CASE STUDY 9.1
PORTAL FRAME 3D
3500
3500
Y
X
5000 5000 5000
TAMPAK SAMPING KANAN
3500
3500
3500
3500
3500
3500
Y
X
4000 4000 4000
126
TAMPAK SAMPING KIRI
CASE STUDY 9.1
CREATE PROJECT FILE NAME
• Klik File → New, atau dapat menggunakan perintah
keyboard Ctrl + N, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini
• Masukkan nama project sesuai dengan keinginan user
• Tentukan lokasi file penempatan project
• Tentukan unit project yang akan digunakan (sebaiknya
menggunakan Metric (SI), lebih familiar digunakan di
Indonesia.
• Untuk menambah informasi tambahan, maka dapat
memasukkan info tambahan perihal project di Job Info (Ex,
Job info, Client, Nomor, revisi, referensi, tanggal, dll
• Klik Create.
Model Info
Job Info
127
CASE STUDY 9.1
CREATE GEOMETRY
Pembuatan Geomteri struktur juga dapat dilakukan dengan
menggunakan metode structural wizard :
130
Dialog Box Translational Repeat
CASE STUDY 9.1
CREATE PLATE GEOMETRY
• Setelah dilakukan pengaturan jarak sesuai dengan rencana.
• Klik OK
HASIL TRANSLATIONAL
REPEAT
131
CASE STUDY 9.1
CREATE GROUP
Pada kasus ini sebaiknya dilakukan group terhadap elemen geometrik struktur, seperti elemen
balok, kolom, pelat. Hal ini dimaksudkan agar kedepan memudahkan user agar lebih mudah
memasukkan model pembebanan, spesifikasi profil, material, serta ukuran penampang
• Klik Tab Ribbon UTILITIES → GROUPS
Utilities → Groups
• Input Nama Group elemen (Ex, Balok400x200) → SELECT TYPE → BEAM (Pemberian nama
pada elemen group tidak diperkenankan terdapat spasi)
• Untuk menambah group elemen, maka dapat klik CREATE pada dialog box CREATE GROUP
Elemen Balok
400x200
Elemen Kolom
350x350
Elemen Pelat
120 mm
132
CASE STUDY 9.1
CREATE GROUP
Berikui ini hasil dari penamabahan group elemen disajikan pada gambar dibawah ini :
• Untuk memasukkan elemen mana saja yang akan dikategorikan sebagai balok, pelat, klom
sesuai dengan daftar nama elemen yang telah dibuat, user terlebih dahulu melakukan
seleksi elemen yang akan dikategorikan.
• Select Elemen Kolom dengan tools SELECT → BEAMS → PARALEL (Y DIRECTION)
• Klik/Centang ASSOCIATE TO SELECTED GEOMETRY
• Klik ASSOCIATE
• Select Elemen Balok dengan tools SELECT → BEAMS → PARALEL (X & Z DIRECTION)
• Select Elemen Pelat dengan tools SELECT → PLATES → PARALEL (Z & X DIRECTON)
133
CASE STUDY 9.1
DEFINE MATERIAL
• Klik MATERIALS pada analytical modeling
• Klik CREATE pada dialog box material pojok kanan bawah
(STAAD Pro menyediakan material default, yang dapat
digunakan oleh user, namun jika user menginginkan
indikator material yang berbeda dapat klik create)
• Masukkan nama material pada dialog bos isotropic material
(penulisan nama material tidak diperkenenankan
menggunakan spasi)
• Input nilai material propertis seperti modulus elastis,
poisson rasio, density, shear modulus dan kuat tean beton
• Klik OK
134
CASE STUDY 9.1
DEFINE PROPERTIES
• Klik PROPERTIES pada analytical modeling
• Klik DEFINE pada dialog box properties – whole structure pada sisi pojok kanan bawah (profil
penampang tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Input nilai / ukuran dari balok pada dialog box property serta input jenis MATERIAL (Beton_30
MPa)
• Klik ADD → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan properties struktur pada model geometrik dengan menggunakan beberapa tools
diantaranya yang paling umum digunakan adalah USE CURSOR TO ASSIGN / ASSIGN TO SELECTED
BEAM
• Klik ASSIGN
HASIL ASSIGN
PROPERTIES
135
CASE STUDY 9.1
DEFINE SUPPORT
• Klik SUPPORT pada analytical modeling
• Klik CREATE pada dialog box supports – whole structure pada sisi pojok kanan bawah
• Klik FIXED BUT → Centang Fx, Fz, Mx, My, Mz (Roll) → ADD
• Klik ADD → secara otomatis item profil akan masuk ke database section
• Masukkan jenis tumpuan/support struktur pada model geometrik dengan menggunakan
beberapa tools diantaranya yang paling umum digunakan adalah USE CURSOR TO ASSIGN
• Klik ASSIGN
Jika terdapat beberapa jenis pembebanan maka user dapat memasukkan jenis pembebanan dan
nama beban sesuai keinginan user seperti beban hidup, angin dll
137
CASE STUDY 9.1
DEFINE LOAD COMBINATION
• Klik properties pada analytical modeling
• Klik add pada dialog box load & definition pada sisi pojok kanan bawah (profil penampang
tergantung dari model struktur yang digunakan oleh user)
• Klik LOAD DEFINITION → Input nama kombinasi pemebabanan (ex 1.4D dan 1.2D + 1.6L) → Input
faktor pembebanan sesuai dengan peraturan yang berlaku
• Klik add
138
Hasil Add Load Combinations
CASE STUDY 9.1
DEFINE DETAIL LOAD
Pembebanan
Beban Mati = - Komponen Struktur
Beban Hidup = - Beban titik 960 kg
= - Beban merata atap 100 kg/m2
dan beban lantai 500 kg/m2
Beban Angin = (+) 360 kg
= (-) 160 kg
Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
• 1.2 D + 1.0 W + L
• 0.9 D + 1.0 W
Dari definisi pembebanan yang telah dijelaskan, sehingga pemberian beban secara umum pada STAAD
Pro dapat dilakukan sesuai dengan jenis beban yang akan diinput. Berikut ini langkah memasukkan
beban pada struktur :
Selfweight
• Klik ADD → SELFWEIGHT → input beban (Sumbu –Y) → ASSIGN LOAD
139
CASE STUDY 9.1
REFERENSI PEMBEBANAN (ADDITIONAL)
140
CASE STUDY 9.1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
141
Dialog Box Floor Load
CASE STUDY 9.1
DEFINE DETAIL LOAD (MEMBER & NODAL LOAD)
SELFWEIGHT
NODAL LOAD
(WIND LOAD)
FLOOR LOAD
142
CASE STUDY 9.1
ANALYSIS
• Klik PROPERTIES pada analytical modeling
• Klik ANALYSIS pada dialog box properties
• Klik ANALYSIS COMMAND → PERFORM DETAILS → NO PRINT
• Klik ADD
• RUN ANALYSIS
3
143
CASE STUDY 9.1
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, BENDING, SHEAR,DEFLECTION )
• Klik POST PROCESSING
• Klik jenis beban yang akan di cek outputnya oleh user →OK
LENDUTAN
144
CASE STUDY 9.1
POST PROCESSING (AXIAL FORCE, BENDING, SHEAR,DEFLECTION )
145
CASE STUDY 10
RANGKA RUANG
75 kg 150 kg
76.3 mm
3000
PENAMPANG PROFIL I
75 kg 150 kg
4000
Info Model
Tumpuan = Jepit – Jepit
Profil Primer = PIP 76.3 x 2.8 mm
Mutu Material
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
E = 200.000 MPa
Dimana :
DL = Beban berasal dari berat struktur sendiri
LL = Beban kerja sesuai dengan gambar
Kombinasi Pembebanan
• 1.4 D
• 1.2 D + 1.6 L
2.5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 5 Kg 2.5 Kg
TAMPAK SAMPING
800 mm
750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm
TAMPAK ATAS
1200 mm
750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm
TAMPAK BAWAH
1200 mm
750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm 750 mm
Info Model
Proses analisis dan desain struktur dalam STAAD
Jenis Struktur = Rangka
Pro V22 Connect Edition adalah sebagai berikut :
1. Create Project File
Mutu Material
2. Create Geometry
Mutu Baja (F’y) = BJ 37
3. Define Properties
Fy = 240 MPa
4. Define Materials
Fu = 370 MPa
5. Define Spesifications
E = 200.000 MPa
6. Define Supports
7. Define Loading
Info Penampang
8. Analysis
L40x40 9. Report Analysis
L30x30
Pembebanan
DL = Beban Mati Struktur
LL = Beban Uji Struktur 147
REFERENCE
Bentley System, 2020. STAAD Pro Technical Reference. USA : Bentley Insitute
Bentley System, 2020. Principles of Structural Analysis – Static and Dynamic Loads. USA :
Bentley Insitute Press
SNI 1725, 2016. Pembebanan Untuk Jembatan. Indonesia : Badan Standarisasi Nasional
SNI 1726, 2019. Tata Cara Perencanaan Katahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung. Indonesia : Badan Standarisasi Nasional
SNI 1727, 2020. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain. Indonesia: Badan Standarisasi Nasional
SNI 2847,2019. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Indonesia: Badan
Standarisasi Nasional
FOLLOW ME :
Harrys Purnama
Harryspurnama
Harrys Purnama
151
STAAD Pro V22
TERIMA KASIH CONNECT EDITION
FOLLOW ME :
Harrys Purnama
Harryspurnama
Harrys Purnama