Laporan Praktikum DEFLEKSI Aditya Yuda Febriano 151031124
Laporan Praktikum DEFLEKSI Aditya Yuda Febriano 151031124
DEFLEKSI
NIM : 151031124
Kelompok : 22
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
DEFLEKSI
Laporan ini telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk
151031124
Fakultas Teknologi
Industri
AKPRIND Yogyakarta
( ) ( )
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
1. Bapak Dr.Ir.Amir Hamzah, M.T. selaku Rektor Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
2. Ibu Nidia Lestari, S.T., M.Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Institut
Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
3. Asisten yang telah memberikan bimbingan selama praktikum.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis maupun mater. Untuk itu krtik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dan juga semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Akhrinya penulis berharap semoga Allah
memberikan bantuan, Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Wasalammu’alaikum Wr.Wb
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................22
5.2. Saran...............................................................................................................22
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.3 Set-up pengujian statis tak tentu dengan dua beban...............................8
Berikut adalah contoh struktur batang statis tertemtu dengan tumpuan engsel
dan rol serta satu buah beban terpusat.
𝐹𝑎
RC= 𝐿
(Vy)BC = -RB
1
Gambar 1.3 Momen Statis tertentu
𝐹𝑏𝑥
Momen : MA =
B 𝐿
𝐹𝑎𝑧
MBC = 𝐿
Sedangkan lendutan/defleksi dihitung dengan :
y1 = ( L2 - b2 - x2 )
y2 = ( L2 - a2 - z2 )
Dimana :
E = Modulus elastisitas benda uji
I = Momen inersia luasan benda uji
I= b h3
Sedangkan dibawah ini adalah contoh struktur batang statis tak tentu
dengan dua tumpuan esngsel serta dua buah beban terpusat:
RB = ( 3L – a2 )
Rc = ( 2L + a )
VF1-B = VB-F2 = ( 3L – a2 )
Momen :
(-M) = ( 2L + a )
(+M) = ( 2L - a )
1.2 Tujuan Praktikum
1. Pasang batang uji pada tumpuan engsel dan rol seperti gambar 2 berikut :
2. Tandai lokasi letak beban yang akan dipasang pada batang uji dengan
spidol dan ukur jarak-jaraknya.
3. Nyalakan timbangan, posisi seperti ini dianggap sebagai posisi referensi
dan timbangan akan menunjukkan angka nol.
4. Timbang dab catat beban beserta pengaitnya, jumlah beban dapat saru atau
dua lokasi, berat beban ditentukan asisten.
5. Psanagkan beban pada batang uji pada lokasi yang ditandai.
Contoh set-up pengujian sampai no.5 seperti pada ga,bar berikut
Gambar 3.3 Set-up pengujian statis tak tentu dengan dua beban
6. Catat angka – angka yang ditunjukkan pada timbangan. Angka-angka ini
menunjukkan reaksi tumpuan.
7. Ulangi percobaan dengan beban dan jarak yang berbeda.
Pasang batang uji pada tumpuan engsel dan rol seperti gambar berikut :
1. Tandai lokasi letak beban yang akan dipasang pada batang uji dengan
spidol dan ukur jarak-jaraknya. Tandai juga lokasi dialgage dan ukur jarak
– jaraknya.
2. Pada kondisi ini tekanan dialgage dan set jarum dialgage pada angka nol.
3. Nyalakan timbangan. Timbang menunjukkan angka nol.
4. Berikan satu beban pada lokasi yang telah ditandai seperti gambar berikut:
5. Catat angka yang tertera pada kedua timbangan dan pada dialgage.
6. Ulangi percobaan dengan beban dan lokasi dialgage berbeda.
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN
Diketahui
1. BRASS
a = 40cm : 0,40m
b = 30cm : 0,30m
L = 70cm : 0,70m
x = 25cm : 0,25m
F = 200gr: 0,2 kg
Z = 30cm : 0,30m
E = 100 Gpa
2.ALUMUNIUM
a = 30cm : 0,30m
b = 40cm : 0,40m
L = 70cm : 0,70m
x = 20cm : 0,20m
F = 400gr: 0,4 kg
Z = 40cm : 0,40m
E = 69 Gpa
3.STAINLESS STEL
a = 50cm : 0,50m
b = 20cm : 0,20m
L = 70cm : 0,70m
x = 30cm : 0,30m
F = 200gr: 0,2 kg
Z = 20cm : 0,20m
E = 190 Gpa
𝐹.𝑏
RΔ = 𝐿
0,2 𝑥 0,30
= 0,70 = 0,085N
𝐹.𝑎
Rc = 𝐿
0,2 . 0,40
= 0,70 = 0,114N
2.ALUMUNIUM
𝐹.𝑏
RΔ = 𝐿
0,4 𝑥 0,40
= 0,70 = 0,228N
𝐹.𝑎
Rc = 𝐿
0,4 . 0,30
= 0,70 = 0,171N
3.STAINLESS STEL
𝐹.𝑏
RΔ = 𝐿
0,2 𝑥 0,20
= 0,70 = 0,057N
𝐹.𝑎
Rc = 𝐿
0,2 . 0,50
= 0,70 = 0,142N
b). Gaya geser
(Vy) AB.RA
(Vy) BC-RB
c). Momen
1.BRASS
𝐹.𝑏.𝑥
MAB = 𝐿
𝐹.𝑎.𝑧
MBC = 𝐿
𝐹.𝑏.𝑥
MAB = 𝐿
𝐹.𝑎.𝑧
MBC = 𝐿
𝐹.𝑏.𝑥
MAB = 𝐿
𝐹.𝑎.𝑧
MBC = 𝐿
I= 1
𝑏ℎ³
12
y₁ = 𝐹.𝑏.𝑥 (L²-b²-x²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
0,2𝑥0,30𝑥0,25
= 6𝑥100𝑥675𝑥10ˉ¹²𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,302 − 0,252) = 17857.14N
y₂ = 𝐹.𝑎.𝑧 (L²-a²-z²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
6𝑥100𝑥675𝑥10ˉ¹²𝑥0,70
0,2𝑥0,40𝑥0,30
=
2.ALUMUNIUM
𝑥(0,702 − 0,402 − 0,302) = 20317,46N
I = 1 𝑏ℎ³
12
y₁ = 𝐹.𝑏.𝑥 (L²-b²-x²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
0,4𝑥0,40𝑥0,20
= 6𝑥69𝑥900𝑥10ˉ¹²𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,402 − 0,202) = 35580,09N
y₂ = 𝐹.𝑎.𝑧 (L²-a²-z²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
0,4𝑥0,30𝑥0,40
= 𝑥(0,702 − 0,302 − 0,402) = 44168,39N
6𝑥69𝑥900𝑥10ˉ¹²𝑥0,70
3.STAINLESS STEL
I = 1 𝑏ℎ³
12
y₁ = 𝐹.𝑏.𝑥 (L²-b²-x²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
0,2𝑥0,20𝑥0,30
= 6𝑥190𝑥450𝑥10ˉ¹²𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,202 − 0,302) = 12030,07N
y₂ = 𝐹.𝑎.𝑧 (L²-a²-z²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
0,2𝑥0,50𝑥0,20
= 6𝑥190𝑥450𝑥10ˉ¹²𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,502 − 0,202) = 11138,95N
RA = 𝐹.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
= 1,2 𝑥 0,102 (2𝑥0,70 + 0,25) = 0,028N
2 𝑥 0,703
RC = 𝐹.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
2.ALUMUNIUM
RA = 𝐹.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
RC = 𝐹.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
3.STAINLESS STEL
RA = 𝐹.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
RC = 𝐹.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
2.ALUMUNIUM
3.STAINLESS STEL
c).
Mome
n
(-M) = 𝐹.𝑎.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
1.BRA
= 1,2 𝑥 0,25 𝑥 0,10² (2𝑥0,70 + 0,25) = 0,0072 Nm
SS 2 𝑥 0,70³
2.ALUMUNIUM
(-M) = 𝐹.𝑎.𝑏2 (2𝐿 + 𝑎)
2.𝐿3
3.STAINLESS STEL
d).Lendutan/Defleksi
1.BRASS
I= 1 𝑏. ℎ³
12
1
=12 𝑥 0,10. (0,003)³ = 225x10ˉ¹² kg.m²
y₁ = 𝐹.𝑏.𝑥 (L²-b²-x²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
1,2𝑥0,10𝑥0,20
=6𝑥100𝑥225x10ˉ¹² 𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,102 − 0,202)= 111746,03N
y₂ = 𝐹.𝑎.𝑧 (L²-a²-z²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
1,2𝑥0,25𝑥0,50
=6𝑥10𝑥225x10ˉ¹² 𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,252 − 0,502)= 281746,03 N
2. ALUMUNIUM
I= 1
12
𝑏. ℎ³
1
=12
𝑥 0,15. (0,003)³ = 337,5x10ˉ¹² kg.m²
y₁ = 𝐹.𝑏.𝑥 (L²-b²-x²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
0,5𝑥0,15𝑥0,15
=6𝑥69𝑥337,5𝑥10ˉ¹² 𝑥0,70
y₂ = 𝐹.𝑎.𝑧 (L²-a²-z²)
6.𝐸.𝐼.𝐿 𝑥(0,702 − 0,152 − 0,152)= 51184,72N
0,5𝑥0,20𝑥0,50
=6𝑥69𝑥337,5x10ˉ¹² 𝑥0,70
3.STAINLESS STEL
I= 1
12
𝑏. ℎ³
1
=12
𝑥 0,17. (0,003)³ = 382,5x10ˉ¹² kg.m²
y₁ = 𝐹.𝑏.𝑥 (L²-b²-x²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
1,2𝑥0,17𝑥0,15
= 6𝑥190𝑥382,5𝑥10ˉ¹² 𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,172 − 0,152) = 4,39x10ˉ²⁰ N
y₂ = 𝐹.𝑎.𝑧 (L²-a²-z²)
6.𝐸.𝐼.𝐿
1,2𝑥0,18𝑥0,50
= 6𝑥190𝑥382,5x10ˉ¹² 𝑥0,70 𝑥(0,702 − 0,182 − 0,502) = 7,34x10ˉ²⁰ N
5.2 SARAN
R engsel R rol
JARAK (cm) BEBAN (Kg) (Kg) DEFLEKSI
NO
a b a b
1 25 10 10 25 1200 134,7 127,0 0,48
2 25 10 10 25 1600 177,1 171,3 0,6
3 25 10 10 25 2000 221,4 214,0 0,77
ALUMUNIUM ( E = 69 Gpa) X = 15 cm
R engsel R rol
JARAK (cm) BEBAN (Kg) (Kg) DEFLEKSI
NO
a b b a
1 20 15 15 20 500 108,7 111,9 0,4
2 20 15 15 20 1000 217,6 221,6 0,86
3 20 15 15 20 1400 300 313,8 1,2
R engsel R rol
JARAK (cm) BEBAN (Kg) (Kg) DEFLEKSI
NO
a b b a
1 18 17 17 18 1200 82,4 445,5 0,04
2 18 17 17 18 1600 225,4 518,0 0,21
3 18 17 17 18 2000 339,6 688,4 0,43
Lembar Data : DEFLEKSI Statis Tertentu
BRASS ( E= 100 Gpa)
R
engsel
JARAK (cm) BEBAN R rol (Kg) DEFLEKSI
NO (Kg)
a b X mm
1 40 30 25 200 80 108,8 2,18
2 40 30 25 400 156,2 218,2 4,48
3 40 30 25 600 234,2 315,2 6,81
ALUMUNIUM ( E = 69 Gpa)
R
engsel
JARAK (cm) BEBAN R rol (Kg) DEFLEKSI
NO (Kg)
a b X mm
1 30 40 20 400 41,2 94,1 2,42
2 30 40 20 200 53,6 23 0
3 30 40 20 600 153,8 177,7 5,2
R
engsel
JARAK (cm) BEBAN R rol (Kg) DEFLEKSI
NO (Kg)
a b X mm
1 50 20 30 200 52,8 135,3 1,23
2 50 20 30 400 106,8 273,6 2,53
3 50 20 30 600 161,6 413,1 3,85
RESPONSI
3. 𝑦1= 𝐹𝑏𝑥
(𝐿2 − 𝑏2 − 𝑥 2)
6𝐸16