2
RELEVANSI MATERI “DINAMIKA ROTASI DAN
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR”
Mempelajari tentang Gerak Rotasi (berputar) dengan memperhatikan aspek
penyebabnya. Suatu benda dikatakan melakukan Gerak Rotasi (berputar) jika semua
bagian benda bergerak mengelilingi poros (sumbu putar).
Materi yang akan dipelajari pada Dinamika Rotasi dan Kestimbangan Benda Tegar
adalah tentang Konsep Torsi, Momen Inersia, Momentum Sudut, Hubungan antara Gerak
Translasi dan Gerak Rotasi serta Kesetimbangan Benda Tegar, yang banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
DINAMIKA ROTASI DAN
KESETIMBANGAN BENDA
TEMATIK 4 TEGAR
MOMEN GAYA (TORSI)
APA YANG TERJADI SAAT KAMU MEMBUKA PINTU?
Saat kamu melakukan kegiatan tersebut, tanpa sadar kamu telah mengaplikasikan yang
namanya Torsi.
6
APA ITU TORSI?
Torsi (momen gaya); ukuran keefektifan gaya yang diberikan atau yang bekerja pada suatu
benda untuk memutar benda tersebut terhadap suatu poros tertentu.
Atau seberapa besar gaya yang diberikan untuk memutar suatu benda terhadap suatu poros
tertentu (kecenderungan gaya dalam memutar suatu benda)
7
HUBUNGAN MOMEN GAYA (TORSI) DENGAN LETAK GAGANG PINTU
Kita anggap engsel pintu adalah sumbu putar (poros), maka jarak gagang pintu dengan engsel
merupakan lengan momen (d).
Kemudian, kalau kamu perhatikan rumus di atas, momen gaya (torsi) akan sebanding
dengan lengan momen (d) dan gaya (F). Artinya, semakin besar lengan momen (d) dan gaya
yang dikeluarkan, semakin besar pula momen gaya yang dihasilkan.
Hal ini yang memudahkan kita untuk membuka atau menutup pintu.
d d
Sumbu putar
Momen negatif (-)
Momen positif (+) Arah putar berlawanan
Arah putar searah arah jarum jam
jarum jam
F.d - F.d
9
PENERAPAN PRINSIP MOMEN GAYA PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
(sumber: ruangguru.com)
10
MOMEN INERSIA
Momen Inersia adalah Ukuran kelembaman (mempertahankan diri) suatu benda
untuk berotasi pada porosnya
Konsep kelembaman?
Hukum Newton I ”benda yang awalnya diam akan tetap diam, dan yang
awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan kelajuan konstan (tetap)”
12
Contoh sederhana dari inersia,
mr 2
momen inersia (I) dengan lebih dari 1
benda
I mr 2
Satuan : kg.m2
14
Semakin jauh jarak massa benda terhadap poros,
makin besar momen inersianya.
Ingat; (makin jauh jarak massa benda, makin besar juga momen inersianya)
karena energi yang dipakai untuk momen inersia (energi kinetik rotasi) besar, maka energi yang digunakan untuk
energi kinetik translasi jadi kecil (kecepatannya jadi lambat).
17
GERAK MENGGELINDING
Menggelinding merupakan perpaduan gerak translasi dan rotasi sebuah benda (tanpa selip).
Dalam melakukan gerak menggelinding, dibutuhkan gaya gesek antara benda dengan
permukaan. Jika tidak ada gaya gesek maka benda tersebut akan tergelincir atau slip (benda
hanya melakukan gerak translasi)
Ketika sedang mengelinding, benda memiliki energi kinetik yang terbagi atas dua jenis, yaitu
1
Energi Kinetik Translasi EK translasi
mv
2
1
I
2
Energi Kinetik Rotasi EK translasi
2
1 1
EK EK I
2 2
Energi Total EK Total Translasi Rotasi
mv
2 2
19
20
TABEL YANG MENUNJUKKAN RELASI ANTARA BESARAN YANG DIGUNAKAN
PADA TRANSLASI DAN ROTASI
21
MOMENTUM SUDUT
Momentum sudut didefinisikan sebagai perkalian antara momen inersia dan kecepatan sudut,
secara matematis ditulis sebagai berikut:
L I
Jika lengan Torsi dan kecapatan linier diketahui, maka:
L I
v
L mr 2
R
L mrv
Momentum sudut merupakan besaran vektor karena memiliki besar
dan arah. Arah momentum sudut dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan
23
KEKEKALAN MOMENTUM
SUDUT
Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada suatu
sistem yang mengalami gerak rotasi luar maka
momentum sudut sistem selalu tetap
L1 L2
I 11 I 22
25
KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR
Suatu benda dikatakan berada dalam kesetimbangan, maka harus dipenuhi
persyaratan
1. ∑=0, berada dalam kesetimbangan translasi
2. ∑𝜏=0, berada dalam kesetimbangan rotasi
N1 N2
S y a r a t K eset i m b a n g a n
B en d a
w
F = 0 = 0
w2
w1 Jumlah gaya-gaya Jumlah momen gaya
(F) yang bekerja ( ) yang bekerja
pada benda besarnya pada benda besarnya
nol nol
w + w1 + w2 - N1 - N2 = 0
27
Persamaan Keseimbangan Titik
Fx 0
2 1
T2 sin 2
T1 cos 1 - T2 cos 2 0
T2
T1 sin 1 T1 cos 1 T2 cos 2
T1
T1 sin 1 T2 sin 2 - W 0
T1 sin 1 T2 sin 2 W
w
28
Contoh Soal
Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang
Penyelesaian :
Diketahui :
300 600 Sudut 1 : 300
Sudut 2 : 600
Massa : 60 kg
60 kg
F :...?
Hitung :
Gaya F
29
Tegangan Tali T2 :
T1 T2 = W
T2
300 600 = m. g
= 60. 10
= 600 N ..(1)
W
F 60 kg
T1 x T2 x
Gaya Total searah Sumbu X F 0
T2 y T1 y F 0
30 F
T1 Menghitung Gaya F pada sistem :
T1 y T2
T2 y Gaya Total searah Sumbu X Gaya Total searah Sumbu X
300
600
F 0 F y
0
T1 x T2 x
T2x T1 x 0 T1 y T2 y F 0
T 2 sin 60
0
T 1 sin 30
0
0 T 1 cos 30
0
T 2 cos 60 0 F
F
T 2 sin 60
0
T 1 sin 30
0
1 1 T1 = 600 3
T1 3 T2 F T2 = 600
600 N ...( 1) 1 1 2 2
T2 T2 3 T 1 T 2 600 N
2 2 1 1
600 3 3 600 F
1 1 2
2
600 3 T1
2 2 F 2400 N
T1 600 3 .......( 2 )
2) Jika massa batang di abaikan Hitung momen gaya terhadap B, pada gambar di bawah ini
33
3) Hitunglah momen inersia dari sistem berikut, dengan sumbu putar terletak ditengah
4) Tiga buah benda masing-masing bermassa 0,6 kg, diikat pada sebuah batang. Hitung momen inersia
pada sistem tersebut, dengan sumbu putar di ujung batang (poros)
34
5) Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali, sehingga bagian tali masing-masing
membentuk sudut 300 dan 600 terhadap bidang horisontal.
Hitunglah gaya tegangan pada masing-masing tali (g = 10 m/s2)
300 600
T2
T1
w
40 kg
35