Anda di halaman 1dari 35

MATRIKULASI FISIKA

TEMA 4. DINAMIKA ROTASI DAN


KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR
Tim Penyusun Materi Matrikulasi
ITATS

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


Tahun Akademik 2021-2022
Lorem ipsum dolor
sit amet,
consectetuer
SAPTO HERU adipiscing elit.
YUWANTO,
Dosen S.SI.,
tetap Jususan Teknik M.T
Geologi Maecenas porttitor
Bidang Keilmuan Fisika dan Geofisika
Email : saptoheru@itats.ac.id congue massa.
Galileo Galilei

2
RELEVANSI MATERI “DINAMIKA ROTASI DAN
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR”
Mempelajari tentang Gerak Rotasi (berputar) dengan memperhatikan aspek
penyebabnya. Suatu benda dikatakan melakukan Gerak Rotasi (berputar) jika semua
bagian benda bergerak mengelilingi poros (sumbu putar).
Materi yang akan dipelajari pada Dinamika Rotasi dan Kestimbangan Benda Tegar
adalah tentang Konsep Torsi, Momen Inersia, Momentum Sudut, Hubungan antara Gerak
Translasi dan Gerak Rotasi serta Kesetimbangan Benda Tegar, yang banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
DINAMIKA ROTASI DAN
KESETIMBANGAN BENDA
TEMATIK 4 TEGAR
MOMEN GAYA (TORSI)
APA YANG TERJADI SAAT KAMU MEMBUKA PINTU?

Ketika kamu tarik / dorong gagang pintu


dengan Gaya F, pintu akan mengayun terbuka
atau tertutup.
Ayunan terbuka atau tertutup ini menandakan
kalau pintu mengalami gerak rotasi (bergerak
dengan lintasan melingkar) dan memiliki sumbu
putar (poros) yang terletak pada engselnya.

(sumber: Crash Course via YouTube)

Saat kamu melakukan kegiatan tersebut, tanpa sadar kamu telah mengaplikasikan yang
namanya  Torsi.

6
APA ITU TORSI?
Torsi (momen gaya); ukuran keefektifan gaya yang diberikan atau yang bekerja pada suatu
benda untuk memutar benda tersebut terhadap suatu poros tertentu.

Atau seberapa besar gaya yang diberikan untuk memutar suatu benda terhadap suatu poros
tertentu (kecenderungan gaya dalam memutar suatu benda)

Torsi (Momen gaya) dilambangkan dengan  (“tau”)


 dan merupakan besaran vektor, sehingga dapat
bernilai positif maupun negatif.

Momen gaya total pada suatu benda yang


disebabkan oleh dua buah gaya atau lebih yang
bekerja terhadap suatu poros

7
HUBUNGAN MOMEN GAYA (TORSI) DENGAN LETAK GAGANG PINTU
Kita anggap engsel pintu adalah sumbu putar (poros), maka jarak gagang pintu dengan engsel
merupakan lengan momen (d).
Kemudian, kalau kamu perhatikan rumus di atas, momen gaya (torsi) akan sebanding
dengan lengan momen (d) dan gaya (F). Artinya, semakin besar lengan momen (d) dan gaya
yang dikeluarkan, semakin besar pula momen gaya yang dihasilkan.

Hal ini yang memudahkan kita untuk membuka atau menutup pintu.

Perbandingan membuka pintu dari ujung pintu dan tengah pintu


8 (sumber: CrashCourse via YouTube)
Torsi akan bernilai positif jika arah putarannya searah jarum jam dan akan bernilai negatif jika arah
putarannya berlawanan jarum jam

d d

Sumbu putar
Momen negatif (-)
Momen positif (+) Arah putar berlawanan
Arah putar searah arah jarum jam
jarum jam

  F.d -  F.d

9
PENERAPAN PRINSIP MOMEN GAYA PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

(sumber: ruangguru.com)
10
MOMEN INERSIA
Momen Inersia adalah Ukuran kelembaman (mempertahankan diri) suatu benda
untuk berotasi pada porosnya

Konsep kelembaman?

Hukum Newton I  ”benda yang awalnya diam akan tetap diam, dan yang
awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan kelajuan konstan (tetap)” 

Kecenderungan benda untuk “mempertahankan diri” ini disebut dengan inersia. 

12
Contoh sederhana dari inersia,

Daun yang sebelumnya diam, akan tetap "berusaha


untuk diam”, sebelum akhirnya ikut bergerak ke bawah
karena gaya gravitasi.
Satu hal yang perlu diingat dari sifat lembam adalah:
benda yang memiliki inersia besar, cenderung susah
diperlambat atau dipercepat
(zonephysics via Twitter)

Apa kaitannya Inersia dengan Momen Inersia?

Kalau inersia adalah kelembaman untuk gerak translasi (pergerakan yang


sifatnya lurus/linier), Momen Inersia merupakan kelembaman untuk gerak
rotasi (pergerakan yang sifatnya mutar dari poros).
Inersia : gerak translasi.
Momen Inersia : gerak rotasi
13
Sebuah partikel bermassa m bergerak melingkar diikat pada tali dengan
jari-jari gerak melingkar r dan terdapat gaya F yang menyinggung lintasan

Torsi yang dialami benda m   rF


Gaya benda F F  ma 
Percepatan a adalah percepatan tangensiala
  r
Sehingga Torsi menjadi :
  r  ma   Didefinisakan sebagai momen
inersia (I)
  r  m r  I  mr
2

  mr  2
momen inersia (I) dengan lebih dari 1
benda
I   mr 2
Satuan : kg.m2
14
Semakin jauh jarak massa benda terhadap poros,
makin besar momen inersianya.

Kalau semua benda


di ramp itu kita
lepaskan bersama,
mana yang akan
sampai bawah duluan ?
?
15
Seluruh energi kinetik dari benda yang bergerak lurus merupakan energi kinetik translasi, Di sisi
lain, benda-benda tersebut setelah kita lepaskan, akan turun dengan menggelinding. Artinya,
 sebagian energi kinetiknya akan digunakan untuk gerak rotasi

Massa dengan momen inersia 

Kecepatan linier dengan kecepatan sudut

Semua benda saat masih di atas ramp (belum dilepas), masih diam, energi


potensial
Benda-benda tsb mengalami dua jenis gerak: gerak
translasi (saat si benda turun), dan gerak rotasi (benda
berputar saat menggelinding)

energi potensialnya menjadi energi kinetik translasi (energi


untuk membuat benda meluncur turun) 
energi kinetik rotasi (energi untuk membuat benda berotasi)
16
cek benda apa yang paling kecil mengubah energi potensialnya
menjadi energi kinetik rotasi

Urutan benda sampai bawah :

1. Bola pejal (I = 2/5 mR2)


2. Silinder pejal (I = 1/2 mR2)
3. Bola berongga (I = 2/3 mR2)
4. Silinder berongga (cincin) (I = 1 mR2)

Benda bola pejal dan cincin.


Bola pejal solid, massa-nya tersebar dengan baik di pusat.
Bandingkan dengan cincin. Massa-nya hanya tersebar di bagian tipis yang padat itu. Ini membuat persebaran
massa-nya lebih jauh dari titik pusat.

Ingat; (makin jauh jarak massa benda, makin besar juga momen inersianya)

karena energi yang dipakai untuk momen inersia (energi kinetik rotasi) besar, maka energi yang digunakan untuk
energi kinetik translasi jadi kecil (kecepatannya jadi lambat).
17
GERAK MENGGELINDING
Menggelinding merupakan perpaduan gerak translasi dan rotasi sebuah benda (tanpa selip).
Dalam melakukan gerak menggelinding, dibutuhkan gaya gesek antara benda dengan
permukaan. Jika tidak ada gaya gesek maka benda tersebut akan tergelincir atau slip (benda
hanya melakukan gerak translasi)

Ketika sedang mengelinding, benda memiliki energi kinetik yang terbagi atas dua jenis, yaitu

1
Energi Kinetik Translasi EK translasi
 mv
2

1
 I
2
Energi Kinetik Rotasi EK translasi
2
1 1
 EK  EK   I
2 2
Energi Total EK Total Translasi Rotasi
mv
2 2

19
20
TABEL YANG MENUNJUKKAN RELASI ANTARA BESARAN YANG DIGUNAKAN
PADA TRANSLASI DAN ROTASI

21
MOMENTUM SUDUT
Momentum sudut didefinisikan sebagai perkalian antara momen inersia dan kecepatan sudut,
secara matematis ditulis sebagai berikut:
L  I
Jika lengan Torsi dan kecapatan linier diketahui, maka:

L  I
v
L  mr 2
 
R 
L  mrv
Momentum sudut merupakan besaran vektor karena memiliki besar
dan arah. Arah momentum sudut dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan
23
KEKEKALAN MOMENTUM
SUDUT
Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada suatu

sistem yang mengalami gerak rotasi  luar maka
momentum sudut sistem selalu tetap  

L1  L2

I 11  I 22

25
KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR
Suatu benda dikatakan berada dalam kesetimbangan, maka harus dipenuhi
persyaratan
1. ∑=0, berada dalam kesetimbangan translasi
2. ∑𝜏=0, berada dalam kesetimbangan rotasi
N1 N2
S y a r a t K eset i m b a n g a n
B en d a
w
F = 0 = 0

w2
w1 Jumlah gaya-gaya Jumlah momen gaya
(F) yang bekerja ( ) yang bekerja
pada benda besarnya pada benda besarnya
nol nol

w + w1 + w2 - N1 - N2 = 0

27
Persamaan Keseimbangan Titik

Jumlah Gaya Searah Sb X

Fx  0
2 1
T2 sin  2
T1 cos  1 - T2 cos  2  0
T2
T1 sin  1 T1 cos  1  T2 cos  2
T1

2 1 Jumlah Gaya Searah Sb Y


T2 cos  2 T1 cos  1 Fy  0

T1 sin  1  T2 sin  2 - W  0

T1 sin  1  T2 sin  2  W
w

28
Contoh Soal
Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang

Penyelesaian :

Diketahui :
300 600 Sudut 1 : 300
Sudut 2 : 600
Massa : 60 kg
60 kg
F :...?
Hitung :
Gaya F

29
Tegangan Tali T2 :
T1 T2 = W
T2
300 600 = m. g
= 60. 10
= 600 N ..(1)
W
F 60 kg

Uraian Vektor Gaya pada sistem :


T1
T1 y T2 Gaya Total searah Sumbu X F 0
T2 y
T2 x  T1 x  0

T1 x T2 x
Gaya Total searah Sumbu X F 0
T2 y  T1 y  F  0
30 F
T1 Menghitung Gaya F pada sistem :
T1 y T2
T2 y Gaya Total searah Sumbu X Gaya Total searah Sumbu X
300
600
F 0 F y
0
T1 x T2 x
T2x  T1 x  0 T1 y  T2 y  F  0
T 2 sin 60
0
 T 1 sin 30
0
0 T 1 cos 30
0
 T 2 cos 60 0  F
F
T 2 sin 60
0
 T 1 sin 30
0
1 1 T1 = 600 3
T1 3  T2 F T2 = 600
 600 N ...( 1) 1  1 2 2
T2 T2  3  T 1    T 2  600 N
2  2 1  1 
600 3  3    600  F
1  1  2   
2
 600  3  T1  
2  2 F  2400 N

T1  600 3 .......( 2 )

Gaya F pada sistem yang diperlukan agar sistem setimbanga : F  2400 N


31
LATIHAN
MANDIRI
32
1) Batang AB panjangnya 2 meter dipengaruhi tiga gaya seperti pada gambar. Tentukan momen gaya
(torsi) batang tersebut di titik O.

2) Jika massa batang di abaikan Hitung momen gaya terhadap B, pada gambar di bawah ini

33
3) Hitunglah momen inersia dari sistem berikut, dengan sumbu putar terletak ditengah

4) Tiga buah benda masing-masing bermassa 0,6 kg, diikat pada sebuah batang. Hitung momen inersia
pada sistem tersebut, dengan sumbu putar di ujung batang (poros)

34
5) Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali, sehingga bagian tali masing-masing
membentuk sudut 300 dan 600 terhadap bidang horisontal.
Hitunglah gaya tegangan pada masing-masing tali (g = 10 m/s2)

300 600
T2
T1

w
40 kg

35

Anda mungkin juga menyukai