LEMBAR KERJA 1
Pengenalan Trainer Telekomunikasi
C. Modul Adder
1. Q1: Aspek apakah yang berubah setelah control G dari modul Adder diganti
nilainya?
Jawab: grafik antar ch1 dan ch2 berbeda fase 1800 , jadi gelombang ch1 dan ch2
adalah pencerminan satu sama lain
2. Tabel kerja
Tegangan Tegangan
Tabel 1 Gain/Penguatan
Masukan Keluaran
Maksimum 2V 8V 4
Input A
Minimum 2V 4V 2
4. Tabel Kerja
Tegangan Tegangan
Tabel 2 Gain/Penguatan
Masukan Keluaran
Maksimum 2V 8V 4
Input B
Minimum 2V 4V 2
5. Q3: Bandingkan hasil yang didapatkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Apa yang dapat
disimpulkan dari penguatan dua masukan dari modul Adder tersebut?
Jawab: hasil sinyal yang dihasilkan sama dikarenakan gain yang dimasukkan
sama
6. Tabel Kerja 3
7. Jelaskan hubungan antara nilai amplitude dari sinyal dengan masukan dan
keluaran modul Adder!
Jawab: hubungan antara nilai amplitude dari sinyal dengan modul adder adalah
adder dapat meningkatkan nilai tegangan yang dimana otomatis nilai amplitude
pun juga naik.
D. Modul Phase Shifter
1. Sinyal masukan dapat digeser fasenya dengan berbagai macam nilai,
i. Namun selalu mendahului sinyal masukan
ii. Namun selalu didahului oleh sinyal masukan
iii. Dapat mendahului atau didahului oleh sinyal masukan
2. Apakah modul Phase Shifter mampu menggeser sinyal hingga 360 °?
Jawab: iii. Dapat mendahului atau didahului oleh sinyal masukan
Tips: jika tidak yakin, step 31 hingga 33 dapat dilakukan untuk mengecek
jawaban Anda.
E. Modul VCO
1. Tabel kerja
4. Q2: Apa yang terjadi pada frekuensi dari keluaran modul VCO saat control VDC
diputar searah jarum jam?
Jawab: sinyal yang dihasilkan akan memiliki frekuensi yang semakin besar
5. Q3: Apa yang terjadi pada keluaran VDC di modul variable DCV saat control
VDC diputar ke arah berlawanan jarum jam?
Jawab: sinyal yang dihasilkan jika diputar berlawanan arah akan membuat nilai
tegangan keluar tetap, begitu juga dengan amplitudonya, tetapi nilai frekuensinya
semakin mengecil
6. Q4: Apa yang terjadi pada frekuensi keluaran modul VCO saat control VDC
diputar berlawanan arah jarum jam?
Jawab: sinyal yang dihasilkan memiliki frekuensi yang semakin kecil
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
LEMBAR KERJA 2
Pemodelan Persamaan Matematika pada Sinyal
3. Q1: Apakah tegangan keluaran yang terukur pada modul Adder bernilai 8 Vpp sesuai
dengan perhitungan teori?
Jawab: sesuai
Tegangan keluaran
4V
6. Q3: Sebutkan dua sebab sehingga keluaran yang terjadi tidak bernilai 0 Volt seperti pada
perhitungan secara teoritis!
Jawab: pertama jika ingin nilai output tidak 0, maka pada adder harus di tambahkan gain
sehingga nilai output tidak 0. Kedua, beda fase tidak bisa mebuat hasil penjumlahan
gelombang menjadi 0, karena didalam penjumlahan gelombang itu terdapat 2 buah
gelombang sehingga jika salah satunya beda fase 180 yang bisa mengakibatkan 0 V,
maka satu nya lagi tidak bernilai 0.
7. Q4: Apa yang dapat disimpulkan mengenai perbedaan fase antara kedua sinyal masukan
Adder?
Jawab: sinyal pada chA adalah sinyal sinusoidal, sedangkan sinyal chB itu adalah bentuk
keluaran dari adder dan phase shifter, sehingga nilai sinyal b itu bergantung pada gain
dan phase shifternya.
8. Q5: Apa yang dapat disimpulkan dari kedua masukan modul Adder setelah langkah 27
pada percobaan?
Jawab: dapat disimpulkan bahwa kedua sinyal chA dan chB sama-sama memiliki
amplitude yang sama, hanya berbeda fase 180o