Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke :1


Jurusan/Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke :1
Kode Mata Kuliah : STE531 Mulai Berlaku : 2019
Nama Mata Kuliah : Sistem Telekomunikasi CPL : 7 (M)
CPMK 2. Mahasiswa dapat menyusun sebuah laporan tertulis dan
mempresentasikannya

LEMBAR KERJA 1
Pengenalan Trainer Telekomunikasi

Nama : Taufik Hidayat NIM : 18524101


Asisten : Akram Faisaldinatha Jam Prakt. : 12.30

1. Modul Master Signal


a. Menghitung Periode dan Frekuensi dari gelombang analog

Tabel 1 Output Voltage Periode Frekuensi


2 KHz Sinusoidal 2 0.5 ms 2 kHz
100 kHz Cosinus 2 0.005 ms 200000 Hz
100 kHz Sinusoidal 2 0.005 ms 200000 Hz
b. Menghitung periode dua sinyal analog dengan beda fase
Periode yang dibaca = _____0.005_____ms
Perbedaan sinyal satu dan dua = _____1/2_____¿
Perbedaan fase dari keluaran sinyal sinusoidal dan cosinusoidal adalah __90______°
c. Secara teoritis, perbedaan fase antara sinyal sinusoidal dan cosinusoidal adalah 90 °.
Jika ternyata pengukuran yang Anda dapatkan tidak tepat mengacu pada nilai 90 °,
jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi!
Jawaban: Hasil yang didapatkan sesuai dengan fase 90o
2. Modul Speech
2. Berapakah range frekuensi dari sinyal audio speech yang dapat diamati pada layar
osiloskop?
Jawab:
Tidak bisa pasti, karena gerak gelombangnya tidak menentu. Perkiraan range adalah1.5 –
2.5 kHz
3. Jelaskan perbedaan dari sinyal keluaran dari ChA (audio speech) dan ChB (Master Signal
2 kHz)!
Jawab: perbedaannya adalah keluaran sinyal ChA adalah keluar dari sinyal speech yang
dimana bentuk tiap panjang 1 gelombangnya tidak sama, sedangkan ChB itu bentuk tiap
panjang 1 gelombangnya sama.

C. Modul Adder
1. Q1: Aspek apakah yang berubah setelah control G dari modul Adder diganti
nilainya?
Jawab: grafik antar ch1 dan ch2 berbeda fase 1800 , jadi gelombang ch1 dan ch2
adalah pencerminan satu sama lain

2. Tabel kerja
Tegangan Tegangan
Tabel 1 Gain/Penguatan
Masukan Keluaran
Maksimum 2V 8V 4
Input A
Minimum 2V 4V 2

3. Q2: Berapakah range/daerah penguatan dari input A?


Jawab: rangenya Vp-p adalah 8 – 4 = 4 V

4. Tabel Kerja
Tegangan Tegangan
Tabel 2 Gain/Penguatan
Masukan Keluaran
Maksimum 2V 8V 4
Input B
Minimum 2V 4V 2
5. Q3: Bandingkan hasil yang didapatkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Apa yang dapat
disimpulkan dari penguatan dua masukan dari modul Adder tersebut?
Jawab: hasil sinyal yang dihasilkan sama dikarenakan gain yang dimasukkan
sama

6. Tabel Kerja 3

Keluaran Tegangan modul Adder 16 V

7. Jelaskan hubungan antara nilai amplitude dari sinyal dengan masukan dan
keluaran modul Adder!
Jawab: hubungan antara nilai amplitude dari sinyal dengan modul adder adalah
adder dapat meningkatkan nilai tegangan yang dimana otomatis nilai amplitude
pun juga naik.
D. Modul Phase Shifter
1. Sinyal masukan dapat digeser fasenya dengan berbagai macam nilai,
i. Namun selalu mendahului sinyal masukan
ii. Namun selalu didahului oleh sinyal masukan
iii. Dapat mendahului atau didahului oleh sinyal masukan
2. Apakah modul Phase Shifter mampu menggeser sinyal hingga 360 °?
Jawab: iii. Dapat mendahului atau didahului oleh sinyal masukan

Tips: jika tidak yakin, step 31 hingga 33 dapat dilakukan untuk mengecek
jawaban Anda.

E. Modul VCO
1. Tabel kerja

Tabel 1 Tegangan Keluaran

Keluaran gelombang sinusoidal 5V


2. Tabel kerja

Tabel 2 Frekuensi minimum Frekuensi maksimum

Range LO 2.272 kHz 33.33kHz


Range HI 7.1 kHz 500 kHz
3. Q1: Apa yang terjadi pada keluaran VDC di modul Variable DCV saat Anda
memutar control VDC searah jarum jam?
Jawab: saat di putar searah jarum jam, maka nilai keluaran tetap, dan amplitude
juga tetap, tetapi nilai frekuensinya berubah menjadi lebih besar

4. Q2: Apa yang terjadi pada frekuensi dari keluaran modul VCO saat control VDC
diputar searah jarum jam?
Jawab: sinyal yang dihasilkan akan memiliki frekuensi yang semakin besar

5. Q3: Apa yang terjadi pada keluaran VDC di modul variable DCV saat control
VDC diputar ke arah berlawanan jarum jam?
Jawab: sinyal yang dihasilkan jika diputar berlawanan arah akan membuat nilai
tegangan keluar tetap, begitu juga dengan amplitudonya, tetapi nilai frekuensinya
semakin mengecil

6. Q4: Apa yang terjadi pada frekuensi keluaran modul VCO saat control VDC
diputar berlawanan arah jarum jam?
Jawab: sinyal yang dihasilkan memiliki frekuensi yang semakin kecil
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke :1


Jurusan/Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke :2
Kode Mata Kuliah : STE531 Mulai Berlaku : 2019
Nama Mata Kuliah : Sistem Telekomunikasi CPL : 7 (M)
CPMK 2. Mahasiswa dapat menyusun sebuah laporan tertulis dan
mempresentasikannya

LEMBAR KERJA 2
Pemodelan Persamaan Matematika pada Sinyal

Nama : Taufik Hidayat NIM : 18524101


Asisten : Akram Faisaldinatha Jam Prakt. : 12.30

1. Hasil pengukuran nilai amplitude (peak-to-peak) dari modul Master Signal 2


kHz:___16.45V__
2. Tabel 1 Lembar Kerja
Tegangan
Tegangan keluaran
masukan
4.03 V 8.14 V

3. Q1: Apakah tegangan keluaran yang terukur pada modul Adder bernilai 8 Vpp sesuai
dengan perhitungan teori?
Jawab: sesuai

4. Q2: Mengapa hal tersebut (Q1) dapat terjadi?


Jawab: karena nilai output addernya menambahkan kedua sinyal tersebut, saat nilai gain
di ubah menjadi -1, maka nilai outputnya akan menghasilkan penjumlahan chA dan chB
sehingga 4 Vp-p + 4 Vp-p (nilai dibulatkan) sehingga menghasilkan 8 Vp-p

5. Tabel 2 Lembar Kerja

Tegangan keluaran
4V

6. Q3: Sebutkan dua sebab sehingga keluaran yang terjadi tidak bernilai 0 Volt seperti pada
perhitungan secara teoritis!
Jawab: pertama jika ingin nilai output tidak 0, maka pada adder harus di tambahkan gain
sehingga nilai output tidak 0. Kedua, beda fase tidak bisa mebuat hasil penjumlahan
gelombang menjadi 0, karena didalam penjumlahan gelombang itu terdapat 2 buah
gelombang sehingga jika salah satunya beda fase 180 yang bisa mengakibatkan 0 V,
maka satu nya lagi tidak bernilai 0.

7. Q4: Apa yang dapat disimpulkan mengenai perbedaan fase antara kedua sinyal masukan
Adder?
Jawab: sinyal pada chA adalah sinyal sinusoidal, sedangkan sinyal chB itu adalah bentuk
keluaran dari adder dan phase shifter, sehingga nilai sinyal b itu bergantung pada gain
dan phase shifternya.

8. Q5: Apa yang dapat disimpulkan dari kedua masukan modul Adder setelah langkah 27
pada percobaan?
Jawab: dapat disimpulkan bahwa kedua sinyal chA dan chB sama-sama memiliki
amplitude yang sama, hanya berbeda fase 180o

Anda mungkin juga menyukai