p-ISSN: 2721-902X
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas senyawa antosianin dari ekstrak buah senggani
(Melastoma candidum L.), kulit kopi (Coffee arabica L.), dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.)
sebagai indikator asam basa.Ekstrak ketiga sampel diperoleh dengan cara maserasi. Pengujian
ekstrak sampel untuk menganalisis aktivitas senyawa antosianin dilakukan dengan menggunakan
Buffer pH 1-12. Pengujian ekstrak sampel sebagai indikator asam basa dilakukan dengan cara
titrasi. Pada pengujian aktivitas senyawa antosianin, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
buah senggani pada pH 4-5 tidak berwarna, ekstrak kulit kopi pada pH 1-5 berwarna merah,
sedangkan pada pH 6-12berwarna biru, bahkan tidak berwarna, serta ekstrak ubi jalar ungu pada pH
1-9berwarna merah dan pada pH 10-12 berubah menjadi warna hijau. Pada pengujian ekstrak
sampel sebagai indikator alami, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada titrasi asam lemah-basa
kuat menggunakan CH3COOH 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 Masing-masing ekstrak mengalami
titik akhir titrasi yang berbeda-beda, yaitu 14 mL,25 mL, dan 27 mLuntuk ekstrak buah senggani,
kulit kopi, dan ubi jalar ungu; sedangkan pada titrasi asam kuat-basa kuat menggunakan HCl 0,1 M
dan 50 mL NaOH 0,1 M masing-masing ekstrak mengalami titik akhir titrasi yang berbeda-beda
pula, yaitu 19 mL, 23 mL, dan 22 mLuntuk ekstrak buah senggani, kulit kopi, dan ubi jalar ungu,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah senggani (Melastoma candidum L.), kulit kopi
(Coffee arabica L.), dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.)mengandung antosianin yang dapat
digunakan sebagai indikator alami pada titrasi asam-basa yang sifatnya ramah lingkungan, murah,
dan tidak beracun.
Kata Kunci: Antosianin,buah senggani, kulit kopi, ubi jalar ungu,indikator asam basa
Abstract
This study aims to analyze the activity of anthocyanin compounds from the extract of senggani fruit
(Melastoma candidum L.), coffee skin (Coffee arabica L.), and purple sweet potato (Ipomea batatas
L.) as an indicator of acid-base. The extract of the three samples was obtained by maceration. Testing
of sample extracts to analyze the activity of anthocyanin compounds was carried out using Buffer pH
1-12. Testing of the sample extract as an indicator of acid-base was carried out by means of titration.
In testing the activity of anthocyanin compounds, the results showed that senggani fruit extract at pH
4-5 was colorless, coffee skin extract at pH 1-5 was red, while at pH 6-12 was blue, even colorless,
and purple sweet potato extract at pH 1-9 it turns red and at pH 10-12 turns green. In testing the
sample extract as a natural indicator, the results showed that in the titration of a weak acid-strong
base using 0.1 M CH3COOH and 50 mL 0.1 M NaOH, each extract experienced a different titration
end point, namely 14 mL, 25 mL, and 27 mL for extracts of senggani fruit, coffee skin, and purple
sweet potato; whereas in the strong acid-base titration using 0.1 M HCl and 50 mL 0.1 M NaOH,
each extract experienced a different end point of the titration, namely 19 mL, 23 mL, and 22 mL for
senggani fruit extract, coffee skin, and purple sweet potato, so it can be concluded that the extracts of
senggani fruit (Melastoma candidum L.), coffee skin (Coffee arabica L.), and purple sweet potato
(Ipomea batatas L.) contain anthocyanins which can be used as natural indicators on acid-base
titrations which are environmentally friendly, inexpensive, and non-toxic.
Keywords: Anthocyanin, senggani fruit, coffee skin, purple sweet potato, acid-base indicator
Perubahan warna yang terjadi pada hijau. Ekstrak yang berwarna merah muda
larutan asam kuat menjadi merah muda, pada pH asam akan semakin memudar
sedangkan pada larutan basa kuat menjadi (tidak stabil) seiring dengan meningkatnya
hijau daun. Kemampuan indikator umbi dan pH (basa). Hal ini disebabkan oleh sifat dari
kulit ubi jalar ungu untuk berubah warna senyawa antosianin yang cenderung stabil
pada asam dan basa disebabkan oleh adanya pada saat pH rendah atau suasana asam
antosianin (Andarwulan dan Faradilla, (Rein, 2005).
2012).