Anda di halaman 1dari 25

BENTUK

KOMUNIKASI
Ajeng Galuh Wuryandari, SST, MPH
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
Komunikasi
diadik
Komunikasi
Interpersonal
KOMUNIKASI Komunikasi
PRIBADI triadik
Komunikasi
Intrapersonal
BENTUK KOMUNIKASI
KELOMPOK
KOMUNIKASI (GROUP COMMUNICATION)

KOMUNIKASI
MASSA
(MASS COMMUNICATION)
KOMUNIKASI PRIBADI

1. Komunikasi Interpersonal

2. Komunikasi Intrapersonal.
Komunikasi Interpersonal
■ Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi
adalah komunikasi antara dua orang melalui kontak
langsung dalam bentuk percakapan atau bisa disebut
dengan komunikasi dialog.
■ Penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain
bersifat dua arah, secara verbal atau non verbal, misalnya
antara bidan dengan kliennya.
■ Komunikasi antar pribadi akan berhasil bila ada emphaty
dan dukungan komunikasi, baik verbal maupun non verbal.
Komunikasi Interpersonal
■ Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi.
■ Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran
makna dari orang yang saling berkomunikasi antara satu individu
dengan individu lainnya.
■ Suatu komunikasi interpersonal dapat terjadi apabila memenuhi
kriteria berikut:
a. Melibatkan perilaku verbal dan nonverbal
b. Adanya umpan balik pribadi
c. Terjadi hubungan/interaksi yang berkesinambungan
d. Bersifat saling persuasif
Komunikasi Interpersonal

a. Komunikasi diadik
Komunikasi diadik merupakan bentuk komunikasi
interpersonal yang mana antara komunikator dan
komunikan berada dalam situasi tatap muka, bisa dalam
bentuk percakapan dialog atau wawancara.
Bentuk dialog biasanya dilakukan dalam situasi yang
lebih intim, akrab, dan personal, sedangkan bentuk
wawancara sifatnya lebih serius.
Komunikasi Interpersonal

b. Komunikasi triadik
Bentuk komunikasi triadic adalah bentuk
komunikasi yang pelakuknya lebih dari dua orang,
biasanya satu komunikator dan dua komunikan.
Komunikasi triadik dilakukan secara dialogis
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang
intens antara komunikator dan komunikan.
Komunikasi Interpersonal

Ada tiga bentuk perilaku dalam komunikasi interpersonal, yaitu:


1) Perilaku spontan, yaitu perilaku yang dilakukan berdasarkan
desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara
kognisi.
2) Perilaku menurut kebiasaan, yaitu perilaku berdasarkan
kebiasaan. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan
misalnya mengucapkan salam selamat pagi atau selamat
malam.
3) Perilaku sadar, yaitu perilaku yang dipilih berdasarkan situasi
yang ada. (Tyastuti, Kusmiyati, & Handayani, 2010).
Komunikasi Intrapersonal
■ Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang
artinya komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri.

■ Proses komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima


pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali.

■ Contoh kegiatan yang dilakukan pada komunikasi intrapersonal adalah


berdoa, bersyukur, tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain
sebagainya.
Komunikasi Intrapersonal
■ Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam diri
individu yang berfungsi untuk menjaga kesadaran akan kejadian di
sekitarnya.
■ Bentuk komunikasi ini terjadi karena adanya pemberian arti dari
komunikator terhadap suatu obyek yang diamati atau tersirat dalam
pikirannya yang membutuhkan jawaban sehingga ada proses
komunikasi dalam diri komunikator.
■ Bidan dalam pengambilan keputusan biasanya dihadapkan pada
jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya, perlu pemikiran yang
bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri
sendiri (Tyastuti, Kusmiyati, & Handayani, 2010)
KOMUNIKASI KELOMPOK (GROUP COMMUNICATION)
■ Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara komunikator dengan sejumlah orang yang jumlah nya lebih dari
dua orang atau kelompok.
■ Ada dua jenis bentuk komunikasi kelompok, yaitu komunikasi dalam kelompok kecil dan komunikasi dalam
kelompok besar.
■ Secara teoritis, dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau kelompok besar bukanlah
jumlah anggota kelompok secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi (Tyastuti, Kusmiyati,
& Handayani, 2010).
■ Komunikasi dalam kelompok kecil (small group communication), yaitu komunikasi dengan tujuan untuk
mencapai perubahan pengetahuan dari komunikan.
■ Jenis komunikasi ini berlangsung secara dialogis (verbal) seperti ceramah, rapat, kuliah, diskusi, dll.
■ Komunikasi dalam kelompok besar (large group communication), yaitu komunikasi dengan tujuan untuk
mengubah sikap dari komunikan. Umumnya komunikan bersifat heterogen, dari jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, atau agama yang beragam.
■ Contohnya adalah orasi di suatu tempat. Komunikator dalam situasi ini disebut dengan orator.
KOMUNIKASI KELOMPOK (GROUP COMMUNICATION)

Ada dua tahap pendekatan komunikasi kelompok yaitu:


1. Tahap gagasan. Pada tahap ini komunikator dan
komunikan saling mengemukakan gagasan/ide dalam
memecahkan masalah
2. Tahap emosional sosial. Tahapan ini merupakan
tahapan saling menjaga rasa kebersamaan dalam
membina persatuan dan menenggang rasa dalam
menjaga keinginan bersama.
KOMUNIKASI MASSA (MASS COMMUNICATION)

■ Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi


umum bukan pribadi.
■ Pesan yang disampaikan ditujukan pada khalayak/semua
orang.
■ Bentuk komunikasi ini menyampaikan pernyataan secara
terbuka melalui media penyebaran secara tidak langsung dan
satu arah pada publik yang tersebar.
KOMUNIKASI MASSA (MASS COMMUNICATION)

■ Pesan yang disampaikan dalam komunikasi ini ditujukan kepada komunikan yang
beragam dalam jumlah banyak dengan menggunakan media surat kabar, media TV,
radio, dan sebagainya.
■ Melakukan komunikasi massa lebih sukar bila dibandingkan dengan komunikasi
antar pribadi.
■ Komunikasi massa yang berhasil adalah komunikasi kontak pribadi dengan pribadi
yang diulang ribuan kali secara serentak.
■ Dalam komunikasi massa, ada dua tugas komunikator agar pesan yang disampaikan
diterima komunikan, yaitu apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana harus
menyampaikan pesannya (Tyastuti, Kusmiyati, & Handayani, 2010).
■ Salah satu contoh bentuk komunikasi massa adalah informasi dari Kementrian
Kesehatan tentang program Jampersal/BPJS yang ditayangkan di televisi.
KOMUNIKASI MASSA (MASS COMMUNICATION)

■ Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang


menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan
komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah
banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu.
■ Jadi, Komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang.
■ Biasanya menggunakan media surat, telepon, pamflet, poster,
brosur, spanduk, dan sebagainya.
KOMUNIKASI MASSA (MASS COMMUNICATION)

Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut:

a) Komunikator biasanya suatu lembaga media massa

b) Hubungan antara komunikator dan pemirsa bukan bersifat pribadi

c) Menggunakan media massa

d) Mediumnya dapat digunakan oleh orang banyak

e) Komunikan adalah massa, yang bersifat heterogen

f) Penyebaran pesan serentak pada saat yang bersamaan

g) Umpan balik bersifat tidak langsung

h) Pesan yang disebarkan cendrung tidak langsung berpengaruh terhadap massa


BENTUK – BENTUK KOMUNIKASI LAINNYA

Berdasarkan Cara Penyampaian Informasi Dapat Dibedakan Menjadi 2 ( Dua ), Yaitu :


A. Komunikasi Verbal
B. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi verbal ( Lisan )

■ Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat sehingga
komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan.
■ Komunikasi kebahasaan dapat dijalin secara lisan atau kata – kata yang diucapkan
(vokal), dan ditulis (visual).
■ Bahasa dapat di definisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut yang digunakan dan dipahami suatu
komunitas.
■ Pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.
Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal.
■ Simbol yang digunakan sebagai alat adalah kata yang digunakan untuk mengekpresikan
ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional atau menguraikan objek
observasi dan ingatan
Komunikasi verbal ( Lisan )

■ Jenis komunikasi yang paling sering digunakan dalam pelayanan kebidanan dan
keperawatan di rumah sakit adalah informasi verbal, terutama dalam percakapan
tatap muka.
■ Komunikasi ini terkait dengan penggunaan kata-kata atau tulisan.
■ Bahasa dapat efektif jika pengirim pesan dan penerima pesan dapat mengerti
pesan secara jelas, penambahan satu kata dapat mengubah arti kalimat. Seorang
bidan sering kali menangani klien dari berbagai daerah yang berkomunikasi
menggunakan bahasa daerahnya. Perbedaan bahasa ini biasanya dapat
menimbulkan salah paham atau salah persepsi. Oleh karena itu, untuk membuat
pesan menjadi jelas dan relevan, Bidan harus menguasai teknik komunikasi verbal
yang efektif
Komunikasi verbal ( Lisan )

■ Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi


oleh jarak , dimana kedua belah pihak dapat
bertatap muka.
■ Contohnya dialog dua orang Yang terjadi secara
tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak, contohnya
komunikasi lewat telepon
Komunikasi verbal ( Lisan )

Contoh komunikasi verbal :


a. Seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon
b. Mendengarkan radio
c. Membaca buku, majalah novel
d. Menulis surat lamaran
Komunikasi Nonverbal
■ proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa
tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

■ Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya tidak menyamakan komunikasi


non-verbal dengan komunikasi nonlisan.

■ Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi


nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara
tergolong sebagai komunikasi nonverbal.

■ Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat
berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Komunikasi Nonverbal
Jenis-jenis komunikasi nonverbal :

1. Komunikasi objek (penggunaan pakaian)

2. Sentuhan (bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain)

3. Kronemik (Penggunaan waktu dalam komunikasi : durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang
dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu)

4. Gerakan tubuh/kinesik : kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh

5. Proxemik : jarak , tempat atau lokasi posisi. jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan
orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga
menunjukkan simbol sosial

6. Vokalik : unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya
adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu,
penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang
baik hal-hal seperti ini harus dihindari.

7. Lingkungan : Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang,
jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
Fungsi Komunikasi Nonverbal
1. Fungsi pertama : Repetisi

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan
kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

2. Fungsi Kedua : Subtitusi

Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang
pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak
tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak"). Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.

3. Fungsi Ketiga : Kontradiksi

Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal .
Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.

4. Fungsi Keempat : Aksentuasi

Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika
berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.

5. Fungsi Kelima : Komplemen

Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga
dosen segera menutup kuliahnya.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN NYA

Anda mungkin juga menyukai