Eksistensi Televisi Komunitas Pada Era D-Dikonversi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

mEKSISTENSI TELEVISI KOMUNITAS PADA ERA

DIGITAL

Risa Sunarsi
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Bandung (BPPKI
Bandung) Jl. Pajajaran No. 88 Bandung - 40173, Fax. (022) 6021740
HP. 0817424825

COMMUNITY TELEVISION EXISTENCE IN DIGITAL ERA

Abstract
Convergence Media, Digital Television and the Future of Community Television stated ,
broadcasting to the world will change as the development of communication and information
technology . The properties of conventional telecommunications technology that is massive now
able to be combined with computer technology that is interactive . Analog system which has
survived so many years will soon be replaced by a digital system, and its implementation
immediately raises a new phenomenon: the convergence. Simply put, convergence is the
merging of traditional telecommunications with the internet media as well. Digital television ( DTV /
Digital Television ) uses digital modulation and compression to distribute video, audio, and data
signal to the television. This paper explores the how the existence of the television era digital.
Based resume writing of this book, the Internet, and other sources.

Keywords : existence, local television, digital.

Abstrak
Konvergensi Media, televisi digital, dan masa depan televisi komunitas menyatakan,
dunia penyiaran ke depan akan berubah seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan
informasi. Sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif sekarang
sudah mampu digabungkan dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Sistem
analog yang telah bertahan sekian puluh tahun akan segera tergantikan oleh sistem digital,
dan implementasinya segera memunculkan fenomena baru: konvergensi. Bersamaan dengan
berlangsungnya konvergensi di bidang telematika, akan terjadi peralihan sistem penyiaran
analog ke sistem penyiaran digital. Televisi digital (DTV/Digital Television) menggunakan
modulasi digital dan kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke
pesawat televisi. Tulisan ini mengetengahkan bagaimana eksistensi televisi pada era digital.
Dibuat berdasarkan resume tulisan yang ada pada buku, internet, dan sumber lainnya.

Kata kunci: eksistensi, televisi lokal, digital.

1
Eksistensi TV Komunitas Pada Era Digital
Risa Sunarsi

tanpa memperhitungkan faktor- faktor


PENDAHULUAN
kelayakan usahanya.
Lahirnya UU No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran, harus mengembalikan
sistem pertelevisian ke rel yang
semestinya. Stasiun televisi yang
dikenal dalam undang-undang itu
adalah stasiun lokal dengan sistem
jaringan. Sistem inilah yang dirasakan
paling pas karena Indonesia adalah
negara yang sangat luas dengan
konteks politik, sosial, budaya, dan ekonomi
yang sangat beragam.
Televisi lokal yang hadir dengan
spirit otonomi daerah, sangat dirasakan
dampak kehadirannya sebagai warna
baru dunia penyiaran tanah air.
Berbagai daerah selama ini kurang
optimal diangkat dalam wujud
audiovisual sehingga kehadiran televisi
lokal menjadi solusi penting untuk hal
tersebut. Dibungkus dengan kemasan
lokal yang kental, televisi lokal selalu
berupaya mempersembahkan yang terbaik
bagi masyarakat dengan kearifan lokal
yang berbeda-beda.
Sejak ditetapkan UU No. 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran,
penyiaran tidak lagi menjadi monopoli
Jakarta, apalagi ditambah dengan
iming-iming manfaat media penyiaran
televisi terutama manfaat ekonomi dan
politik yang menjanjikan, sehingga
fenomena menjamurnya stasiun televisi
lokal di berbagai daerah di Indonesia
tidaklah menjadi hal yang mengherankan.
Menjamurnya stasiun-stasiun lokal ini bisa
jadi merupakan indikasi menyebarnya
sumber daya penyiaran di Indonesia,
tetapi juga bisa karena kelatahan atau
gengsi para pemilik modal di daerah
Prosiding Tahun 2013

Sasaran pemirsa televisi lokal menyatakan bahwa setiap Lembaga


adalah masyarakat di mana stasiun Penyiaran Swasta dalam bersiaran di
televisi lokal bersiaran. Peran ideal satu wilayah siarannya hanya mempunyai
stasiun televisi lokal adalah untuk satu frekuensi kanal dan hanya
melestarikan budaya dan nilai- nilai menyiarkan satu program siaran. Ini
kearifan lokal. Dengan sasaran berarti bahwa walaupun dimungkinkan
pemirsa dan peran tersebut, maka secara teknologi (digital), tetapi Lembaga
potensi pasar televisi lokal sangat
terbatas jika dibandingkan dengan
stasiun-stasiun televisi nasional
yang lebih dulu berada.
Fenomena menjamurnya
stasiun- stasiun televisi lokal itu kini
mulai luntur, bahkan beberapa
stasiun televisi lokal satu persatu
gulung tikar. Hal ini disebabkan
karena berbagai faktor, salah
satunya adalah meningkatnya
penggunaan alat komunikasi lain
mulai dari telepon tetap sampai
kemudian kepada telepon seluler. Ini
berarti ada faktor-faktor yang
memengaruhi stasiun televisi lokal
tidak mampu untuk bersaing
dengan stasiun televisi nasional dan
perlahan-lahan gulung tikar karena
mengalami kerugian dikarenakan
pembagian kue iklan yang kecil,
karena terserap oleh stasiun-stasiun
televisi nasional, permodalan yang
tidak mencukupi untuk investasi dan
operasional, potensi pasar yang
kecil, program siaran yang kurang
menarik, dan lain-lain.
Pasal 20 UU No. 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran, menyebutkan
”Lembaga Penyiaran Swasta jasa
penyiaran radio dan jasa penyiaran
televisi masing-masing hanya dapat
menyelenggarakan satu saluran
siaran pada satu cakupan wilayah
siaran. Makna pasal 20 ini,
Penyiaran Swasta bersangkutan dilarang Pertanyaan tersebut menyangkut
menyiarkan program lebih dari satu sejauhmana peran televisi lokal sekarang
secara multiplex (Djamal, 2011). ini, dan bagaimana masa depan televisi
Selain spirit mengembangkan televisi lokal dihadapkan dengan tantangan
lokal, terdapat beberapa kondisi yang konvergensi media. Secara historis, televisi
harus diikuti televisi di daerah dalam
rangka era digital. Konvergensi adalah
kenyataan yang harus dihadapi dan
menjadi penting karena telah menjelma
dalam industri media yang melibatkan
banyak kewenangan. Pada era
digitalisasi, radio dan televisi menyiarkan
programnya. Seperti dalam tulisan
Anang Hermawan, dengan
diterbitkannya UU
Penyiaran No. 32 Tahun 2002, sistem
penyiaran Indonesia mengenal empat jenis
media penyiaran, yakni penyiaran publik,
penyiaran swasta, penyiaran komunitas,
dan penyiaran berlangganan (pasal 13
ayat 2). Di masa mendatang,
digitalisasi penyiaran terhadap
keempat jasa penyiaran di
atas tampaknya bukan
sesuatu yang mustahil. Cepat atau
lambat, konvergensi media akan
menggantikan teknologi
penyiaran konvensional. Dari
kacamata teknologi boleh jadi
konvergensi merupakan sesuatu
yang imperatif,
keberadaannya sekedar satu tahap dari
evolusi teknologi belaka. Sekalipun
demikian, implementasinya senantiasa
melahirkan beragam konsekuensi sebagai
akibat perubahan gaya hidup
pengguna teknologi.
Persoalannya adalah,
sejauhmana penyedia jasa penyiaran
dan masyarakat Indonesia betul-betul
siap
untuk menerima digitalisasi televisi?
11
lokal hadir sebagai wahana penyaluran penyelenggara siaran merupakan
aspirasi di mana televisi tersebut hadir. penyiaran, baik gabungan dari segi
Wacana pentingnya televisi lokal lembaga verbal, visual,
menguat bersamaan dengan penyiaran publik, teknologikal, dan
merebaknya siaran televisi swasta yang lembaga dimensi dramatikal.
demikian dominan di negeri ini. Siaran penyiaran swasta, Verbal berhubungan
televisi swasta yang tumbuh pesat lembaga dengan kata-kata
dinilai melahirkan sejumlah isu penting, penyiaran yang disusun
mulai dari karakter siaran yang dituduh komunitas, secara singkat,
berbau kekerasan, seks, dan tuduhan maupun lembaga padat dan efektif.
merosotnya moralitas masyarakat yang penyiaran Visual menekankan
ditimbulkan oleh aneka tayangan yang berlangganan yang pada bahasa
tidak mendidik. Belum lagi orientasi dalam gambar yang
media yang makin dikuasai oleh melaksanakan terjadi, jelas, hidup,
pemodal kuat telah menjadikan televisi tugas, fungsi, dan dan memikat.
swasta menjadi lahan kepentingan tanggungjawabny Teknologikal
ekonomi politik kelompok tertentu. a berpedoman berkaitan dengan
Berangkat dari permasalahan pada peraturan daya jangkau
tersebut, tulisan Eksistensi Televisi perundang- siaran, kualitas
Komunitas di Era Digitalisasi, dilakukan undangan yang suara, dan gambar
untuk menggambarkan keberadaan berlaku. Jasa yang dihasilkan.
televisi komunitas dan bagaimana penyiaran terdiri Dramatikal,
eksistensinya pada era digitalisasi yang atas jasa bersinggungan
akan datang. penyiaran radio dengan aspek serta
Sasaran dan manfaat tulisan dan jasa nilai dramatik yang
Eksistensi Televisi Komunitas ini adalah penyiaran televisi dihasilkan oleh
sebagai masukan kepada pemerintah, yang rangkaian gambar
khususnya Kementerian Komunikasi dan diselenggarakan yang dihasilkan
Informatika RI (Kemkominfo) tentang oleh: Lembaga secara simultan.
eksistensi televisi komunitas, pada Penyiaran Publik, Televisi secara
saat sekarang dan kesiapan Lembaga psikologis dan
memasuki era digitalisasi dan Penyiaran visual dapat dengan
diharapkan menjadi acuan dalam Swasta, Lembaga mudah
mengambil kebijakan berkaitan Penyiaran memindahkan setiap
dengan penyiaran seperti yang Komunitas, dan peristiwa di dunia
diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun Lembaga ke ruang tidur atau
2002. Penyiaran ke ruang tamu
Berlangganan. pemirsa pada saat
PEMB Menurut UU
Jurnalistik bersamaan
AHAS No. 32 Tahun 2002
media elektronik (realtime). Semua
tentang Penyiaran,
AN audiovisual atau lengkap dengan
lembaga penyiaran
jurnalistik televisi emosi dan aspek-
adalah
11
aspek psikologis dapat memenuhi gambar pada UU No. 32
lainnya kebutuhan dan televisi. John Tahun 2002
(Sumadiria, keinginan L. Baird, tentang
2005). khalayak. penemu dari Penyiaran,
Media yang Bersifat Scotlandia lembaga
mempunyai audiovisual memperagakan penyiaran
sifat yang (didengar dan untuk pertama komunitas,
dilihat), kalinya adalah lembaga
menggambarkan teknologi penyiaran yang
kenyataan dan gambar hidup berbentuk Badan
dapat langsung televisi di Hukum Indonesia,
menyajikan London pada didirikan oleh
peristiwa yang tahun 1926. komunitas
sedang terjadi Sejak itulah tertentu, bersifat
ke setiap rumah televisi dapat independen, dan
para pemirsa di menayangkan tidak komersial,
manapun gambar- dengan daya
mereka berada. gambar hidup pancar yang
(Ardianto, seperti film rendah, luas
2007). layar lebar. jangkauan
Menurut Sementara itu, wilayah terbatas
catatan siaran The English serta untuk
percobaan Derby membuat melayani
televisi di movie source komunitas.
Amerika serikat (film televisi) Lembaga
dimulai tahun pertama dan penyiaran
1920, para British komunitas tidak
ilmuwan terus Broadcast boleh mencari
mengembangkan Corporation laba dengan
teknologi (BBC) jalan atau usaha
komunikasi dalam merupakan profit lainnya;
bentuk televisi. televisi siaran iklan komersial
Sebelumnya yang pertama diperbolehkan
antara tahun di dunia yang adalah untuk
1890 dan 1920, membuat kategori bukan
Scareloepoe jadwal televisi penjualan
ilmuwan Inggris, secara teratur langsung (non-
Perancis, Rusia (Ardianto, hard selling
dan Jerman 2007). product). Bisa
menyarankan Merujuk melalui
pengembangan sponsorship kegiatan, dan
teknik transmisi program acara, hibah. Sumber
11
dana utama komunitas, hanya mereka adalah realitasnya (real-
berasal dari daya jelajahnya semangat otonomi reality). Mampu
komunitas, saja yang daerah. membuat liputan
berbentuk iuran, berbeda. Latar Sumber apa yang terjadi
hibah atau belakang informasi yang menjadi lebih
sumbangan yang legitimasi politis paling utama nyata bisa
tak mengikat. atas lembaga berpengaruh merefleksikan
Konsep televisi penyiaran swasta terhadap pola atau
komunitas lokal berawal dari pikir masyarakat, menggambarkan
bertanggung pertimbangan adalah media lingkungan
jawab kepada yang bersifat massa televisi, sekitarnya,
komunitas. ekonomis, yaitu disusul kemudian membangun
Variabel untuk surat kabar, makna ritual
yang menentukan mengeliminir kemudian radio. (ritual meaning).
sebuah monopoli Hal ini Berfungsi
komunitas kepemilikan media disebabkan menyalurkan
adalah: Varibel televisi oleh televisi mempunyai emosi dan
geografis, pemodal tertentu, kemampuan kecenderungan
merujuk pada serta untuk menciptakan kesan destruktif
orang-orang yang melakukan (image) dan psikologis
tinggal di suatu desentralisasi persepsi bahwa menjadi gejala
area tertentu, modal dan suatu muatan internal. Teori ini
misalnya akumulasi dalam layar kaca dikenal sebagai
komunitas keuntungan (visual maupun teori Katarsis
Prabumulih, bisnis penyiaran. audiovisual) (Catharsis theory)
berarti orang- Pada saat menjadi lebih (Panuju, 2002).
orang yang bersamaan, di nyata dari Kunci dari
tinggal di daerah- daerah konvergensi
Prabumulih. terdapat banyak adalah digitalisasi,
Variabel televisi baru kerena seluruh
identitas, Minat, didirikan oleh bentuk informasi
Budaya, dan unsur pemerintah maupun data
Kepentingan, daerah, tingkat diubah dari format
misalnya provinsi atau analog ke format
Komunitas Suku kabupaten/kota; digital sehingga
Baduy di Jawa ada kepemilikan dikirim ke dalam
Barat. secara satuan bit (binary
Definisi kelembagaan, digit). Karena
televisi lokal bersifat pribadi informasi yang
tidak jauh oleh pejabat dikirim
berbeda dengan tertentu. merupakan
definisi televisi Semangat format digital,
11
konvergensi surat kabar, masyarakat mekanisme kerja
mengarah pada menikmati sekarang lembaga pers
penciptaan hiburan televisi, mengenal apa konvensional yang
produk-produk mendengar yang disebut relatif panjang.
yang aplikatif radio, mencari sebagai Dibandingkan
yang mampu informasi sesuai jurnalisme online negara-negara lain
melakukan fungsi selera, dan (Abrar, 2003). di belahan dunia,
audiovisual bahkan Aplikasi teknologi Indonesia relatif
sekaligus menelepon komunikasi terbukti ketinggalan dalam
komputasi. sekalipun. mampu mem- by implementasi televisi
Maka jangan Konvergen pass jalur digital. Di Jerman,
heran jika si media transportasi proyek ini telah
sekarang ini menyediakan pengiriman dimulai sejak tahun
komputer dapat kesempatan informasi media 2003 lalu untuk kota
difungsikan baru yang radikal kepada Berlin dan 2005
sebagai pesawat dalam khalayaknya. Di untuk Munich. Di
televisi, atau penanganan, sisi lain, Inggris, akhir tahun
telepon penyediaan, jurnalisme online 2005 dilakukan
genggam dapat distribusi dan juga percobaan untuk
menerima suara, pemrosesan memampukan mematikan beberapa
tulisan, data seluruh bentuk wartawan untuk siaran analog. Hal ini
maupun gambar informasi secara terus- menerus untuk memastikan
tiga dimensi visual, audio, mengupdate bahwa pematian
(3G). Dalam data dan informasi yang total sistem analog
dunia penyiaran, sebagainya mereka tampilkan bisa dilakukan pada
digitalisasi (Preston, 2001). seiring dengan tahun 2012 agar
memungkinkan Dampak dari temuan- temuan masyarakat dan
siaran televisi konvergensi baru di lapangan. industri penyiaran
memiliki layanan media tentu saja Jurnalisme online setempat tidak
program seperti berlangsung di sekaligus akan terkejut. Sementara
laiknya internet. berbagai bidang. mengurangi fungsi Jepang
Cukup dengan Di ranah editor dari sebuah merencanakan era
satu perangkat, komunikasi lembaga pers. digital pada 24 Juli
seseorang sudah massa misalnya, Seorang jurnalis 2011. Di Amerika
dapat strategi jurnalistik online akan Serikat, tanggal 17
mengakses konvensional memperoleh Februari 2009
sekarang ini menyegerakan otonomi yang lebih sebagai hari selamat
mengalami penyampaian luas dalam tinggal bagi TV
perubahan informasi yang mengupload Analog. Tahun 2010,
signifikan. Jurnalis diperoleh dan informasi baru Prancis juga akan
masa kini dituntut mengirimkannya ke tanpa terkendala menerapkan hal
mampu khalayak. Maka, lagi oleh yang sama.
11
Sementara penyiaran. Di pada tahun melakukan
Belanda dan Italia, Malaysia, 2008 yang pengukuran
saat ini sudah penyiaran digital diharapkan kekuatan sinyal,
berada pada era telah dimulai bermanfaat interferensi
digitalisasi sejak tahun bagi segenap antara analog
1998 dan pemangku dan digital, dan
sekarang ini kepentingan pengukuran
telah dinikmati yang terkait parameter
oleh hampir dua dengan televisi. lainnya serta
juta rumah. Bagi menyiapkan
Konon, mulai penyelenggara berbagai
tahun 2009 siaran, perangkat
negara tersebut diharapkan peraturan terkait
berencana mereka akan dengan rencana
menghentikan menyiarkan implementasi
siaran analog program siaran digital.
dan beralih mereka secara Bagi industri
seluruhnya ke digital. Di elektronik dalam
sistem digital samping itu negeri, uji coba
pada tahun penyiaran tersebut akan
2015. Sementara digital akan mendukung
di Singapura, memberi produksi set top
televisi digital kesempatan box dan
diluncurkan kepada mereka mengukur
sejak tahun terhadap kinerjanya. Dan
2004 dan saat peluang bisnis bagi masyarakat
ini hampir dua baru di bidang luas, uji coba
ratus ribu rumah konten yang tersebut untuk
telah lebih kreatif, memperkenalka
menikmatinya variatif, dan n siaran TV
(Hermawan, menarik. Bagi digital agar
2009). institusi masyarakat
Dalam pemerintah, uji dapat
publikasi coba membandingkan
Kemkominfo penyiaran keunggulan
tertanggal 25 digital akan kualitas siaran
Februari 2008, mendukung digital dengan
pemerintah penyusunan analog
akan perencanaan Dalam
menyelenggarak masterplan perkembang
frekuensi annya,
an uji coba
digital dengan sebagai-
televisi digital
11
mana tercantum tahun 2008 siaran TV analog untuk sistem
dalam Peraturan hingga 2012, di kota-kota telekomunikasi
Menteri yang meliputi besar dilanjutkan nirkabel masa
Komunikasi dan tahap uji coba dengan daerah depan
Informatika No. berupa regional lain. (Hermawan,
27/P/M.Kominfo/ penghentian izin Targetnya, pada 2008).
8/2008 tentang lisensi baru untuk tahap ini Selama
Uji Coba TV analog berlangsung masa migrasi
Lapangan setelah intensifikasi analog ke digital,
Penyelenggaraan beroperasinya penerbitan izin pengguna masih
Siaran Televisi penyelenggara bagi operator dapat
Digital; maka infrastruktur TV yang awalnya menggunakan
pada tanggal 13 digital. Pada beroperasi pesawat televisi
Agustus 2008 tahap ini juga analog ke digital. analog untuk
dilakukan uji coba direncanakan Sedangkan tahap menerima siaran
siaran di wilayah mulainya lisensi ketiga sebagai digital, dengan
Jabodetabek. Uji baru untuk tahap terakhir menambahkan
coba tersebut penyelenggara merupakan peralatan
melibatkan tiga infrastruktur TV periode di mana tambahan yang
instansi digital, pemetaan seluruh siaran TV memungkinkan
pengevaluasi, lokasi dimulainya analog dihentikan, televisi analog
yakni siaran digital dan siaran TV digital dapat menerima
Kemkominfo, dihentikannya beroperasi penuh siaran digital.
Komisi Penyiaran siaran analog. pada band IV Operator perlu
Indonesia (KPI), Industri elektronik dan V, serta menambah
dan BPPT (Badan dalam negeri kanal 49 ke atas pemancar digital,
Pengkajian dan juga didorong digunakan sementara
Penerapan untuk penggunanya
Teknologi) penyediaan pun perlu
Uji coba peralatan menambah alat
ini sekaligus penerima TV penerima siaran
menandai migrasi digital. yang disebut set
sistem penyiaran Selanjutny top box. Di sinilah
analog menuju a, tahap kedua persoalannya,
sistem digital. ditargetkan sebagai
Selama proses dimulai pada komplemen
migrasi, tahun 2013 televisi analog,
Kemkominfo hingga 2017 sekarang ini
merencanakan dengan sejumlah harga set top
tiga tahap kegiatan yang box masih
perubahan. Tahap meliputi terlihat relatif
pertama dimulai penghentian mahal. Beberapa
11
media bidang sejumlah pilihan dengan penggunaan
menyebutnya pendidikan, akses sekaligus. saluran VHF,
tidak kurang dari ekonomi, sosial, Sekalipun terutama untuk
25 dolar per unit, politik, dan demikian, di aras beberapa blank
bahkan ada kebudayaan. ekonomi ini area karena tidak
yang mencapai Dalam konteks konvergensi juga terjangkaunya
150 dolar. ini, dunia berpeluang lingkungan
Padahal untuk pendidikan di menciptakan komunitas tersebut
dapat terjangkau masa kelompok oleh saluran UHF.
masyarakat, mendatang dominan baru Nyaris tidak ada
pemerintah dihadapkan yang akan pesaing untuk
berharap pada tantangan- menjadi penguasa saluran ini,
harganya hanya tantangan pasar. Konsentrasi mengingat satu-
sekitar 200 ribu pembenahan kepemilikan salah satunya yang masih
rupiah saja. Oleh kurikulum agar satunya. Sektor- menggunakannya
karenanya, sesuai betul sektor media yang hanyalah TVRI.
persoalan daya dengan laju berbeda akan Banyaknya kanal
beli masyarakat teknologi yang bergabung dan kosong pada saluran
akan perangkat tidak menghidupkan VHF di satu sisi
tambahan terbendung. konglomerasi. memang memberi
tersebut menjadi Dunia kerja di Dari sudut peluang bagi
kesulitan masa mendatang pandang masuknya televisi
tersendiri untuk akan kebudayaan, pola komunitas. Kendati
tercapainya mensyaratkan perilaku demikian, di
migrasi dari kualifikasi masyarakat akan lingkungan yang
penyiaran analog keterampilan baru berubah seiring telah lama
ke penyiaran pada setiap dengan terjangkau siaran
digital dalam pekerjaan yang perkembangan UHF dari stasiun
kurun yang berhubungan media konvergen televisi swasta,
cepat. dengan (Rice, dalam kebiasaan menonton
Pada konvergensi Lievrouw and masyarakat
tataran praktis, teknologi. Livingstone, sekarang
konvergensi Dari sudut 2004). nampaknya cukup
media pandang Bagi enggan untuk
menghadirkan ekonomi sejumlah kembali lagi ke
isu-isu penting di politik, pengelola televisi saluran VHF.
konvergensi juga kepada pengelola komunitas, McQuail
berarti peluang media konvergen kurangnya kanal (dalam Curran dan
profesi baru. untuk memperluas analog yang Gurevitch, 1991)
Konvergensi pilihan publik kosong selama ini merekomendasikan
memberikan sesuai selera, memang telah nilai- nilai dasar
kesempatan baru karena tersedianya coba diatasi komunikasi dalam
12
tiga garis besar, televisi komunitas tinggi serta memfasilitasi
yakni kebebasan, merefleksikan kekuasaan kemampuan
keadilan, dan kebebasan warga kontrol yang internet ke dalam
tatanan. Dalam komunitas dalam kuat atas tayangannya.
konteks media status media. Di sisi Apa yang
komunitas, kepemilikan lain, warga disebut media
media, memilih berhak atas konvergen suatu
akses saluran otonomi dan saat akan
penyiaran, serta otentisitas menjadi biasa di
pilihan-pilihan muatan layar kaca.
atas sumber medianya. Oleh Melihat
informasi. karenanya, kecenderungan
Sementara, nilai konsep media politik media di
keadilan atau komunitas lahir tengah
keseimbangan dari semangat melandanya
dalam konteks untuk konvergensi
media mewujudkan sekarang ini, ada
komunitas ketiga nilai semacam
berarti bahwa tersebut dalam pesimisme
publik atau kehidupan tentang
warga berhak bermedia kita. kemungkinan
memperoleh Tepatla keberlanjutan
akses yang h ungkapan televisi
seimbang, yang pernah komunitas di
objektif serta diungkap masa
beragam. Roger Fidler mendatang.
Persoalan dua Apabila tidak
diversity dasawarsa segera dicarikan
menjadi mutlak silam: jalan keluar,
diperlukan dalam mediamorfosis eksistensi
nilai ini. (Fidler, 2003). televisi
Sedangkan nilai Ramalannya komunitas yang
terakhir adalah bahwa media notabene belum
tatanan yang masa beranjak dewasa
domainnya mendatang itu boleh jadi
berdimensi akan berubah akan lenyap.
sosial dan wajah sekarang Penerapa
kultural. Secara mulai menjadi n teknologi
sosial, warga kenyataan. penyiaran digital
berhak atas Penyiaran diharapkan
perasaan masa kini mulai memberikan
solidaritas yang efisiensi
12
penggunaan ini. lokal, penyiaran analog ke digital.
spektrum frekuensi Keputusan komunitas dan Sedangkan tahap
yang lebih Pemerintah masyarakat pada ketiga sebagai
sehingga dapat dengan berbagai umumnya agar tahap terakhir
memenuhi argumentasi untuk tidak dirugikan. merupakan
kebutuhan mengadopsi Dengan periode di mana
penyedia teknologi dikeluarkan seluruh siaran
program siaran penyiaran digital peraturan TV analog
yang berlipat kali menggantikan pemerintah di dihentikan,
lebih banyak teknologi televisi mana, dimulai siaran TV digital
dibandingkan analog secara pada tahun 2013 beroperasi
penyiaran analog, logis memang hingga 2017 penuh pada
dengan demikian dapat dipahami, dengan sejumlah band IV dan V,
televisi digital namun imigrasi kegiatan yang serta kanal 49 ke
untuk penyiaran teknologi analog meliputi atas digunakan
televisi menuju digital penghentian untuk sistem
memberikan tidak dapat siaran TV analog telekomunikasi
peluang yang dilaksanakan di kota-kota besar nirkabel masa
lebih besar secara terburu- dilanjutkan depan. Maka
terhadap buru tanpa dengan daerah dengan
ketersediaan persiapan yang regional lain. dikeluarkannya
ruang bagi matang. Transisi Targetnya, pada peraturan itu
penyelenggaraan ini dalam tahap ini otomatis harus
penyiaran baik prakteknya berlangsung mengikuti aturan
pengembang sangat terkait intensifikasi tersebut, mau
dari yang ada dengan penerbitan izin tidak mau kita
sekarang infrastruktur dan bagi operator harus siap
maupun aspek non yang awalnya melaksanakanny
permintaan teknologi, kondisi beroperasi a.
penyelenggaraan sosial, ekonomi,
penyiaran baru literasi masyarakat
yang tidak dapat serta payung
ditampung pada regulasi yang
masterplan memadai P
penyiaran analog sehingga semua E
untuk stasiun yang N
televisi sendiri, berkepentingan, U
penghematan baik pemerintah, T
biaya operasional perusahaan siaran U
sehari-hari baik yang P
menjadi tujuan beroperasi di
utama digitalisasi Jakarta maupun
Perubahan
12
akan senantiasa dahulu dikenal daya manusia media. Regulasi
diikuti resistensi siaran VHF, yang pengelola televisi menjadi konsekuensi
oleh mereka kemudian berkat komunitas dan logis dari permainan
yang takut kemajuan baru persoalan akses simbol budaya yang
kehilangan apa teknologi teknologi masih ditampilkan oleh
yang telah dimiliki masyarakat menghantui media konvergen.
selama ini. mengenal siaran perkembangan Tujuannya jelas,
Dalam konteks UHF. Masyarakat televisi komunitas. yakni agar tidak
penyiaran, pun bermigrasi Maka bagi para terjadi tabrakan
perkembangan dari kebiasaan penggiat televisi kepentingan yang
teknologi telah menonton siaran komunitas dan menjadikan salah
menghasilkan televisi VHF asosiasi televisi satu pihak menjadi
sejumlah menuju UHF. komunitas, menjadi dirugikan. Terutama
perubahan baru. Sekarang sudah agenda bersama bagi kalangan
Bukan sebatas muncul siaran untuk mendorong pengguna atau
perubahan digital. Manakala agar institusi publik, pihak ini
teknologi belaka, digitalisasi nanti formal mau biasanya menjadi
selera dan gaya sudah melindungi televisi pihak yang paling
hidup serta diterapkan komunitas. Di sering menjadi
selera secara luas, mau tengah kehidupan korban dari
penggunanya tak mau yang banal, televisi implementasi
juga berubah, masyarakat akan komunitas hadir konvergensi.
cepat, atau mengaksesnya. memberi Persoalan regulasi
lambat. Lambat Persoalan kedalaman pikir menyangkut
laun, sektor sosial, eksistensi bagi warga seberapajauh
ekonomi, dan televisi komunitas. Maka masyarakat
politik akan komunitas di kehadirannya mempunyai hak
menyesuaikan tengah tetap dibutuhkan untuk mengakses
dengan konvergensi bagi media konvergen,
perubahan media penyiaran pemberdayaan dan seberapa jauh
tersebut. Dalam pastilah akan masyarakat pada distribusi media
penyiaran menimbulkan umumnya. konvergen mampu
televisi analog, Pemerintah dijangkau oleh
cultural shock. swasta yang urung selaku regulator masyarakat.
Eksistensi televisi beranjak menuju bertanggung Termasuk di dalamnya
komunitas yang lokal atau jawab penuh adalah sejauhmana
belum mapan berjaringan yang menciptakan isi media konvergen
sementara ini menyebabkan regulasi yang dapat
tampaknya akan televisi komunitas dapat melindungi
terancam. Bukan kurang segenap elemen
cuma karena berkembang. masyarakat dari
arogansi televisi Kesiapan sumber pengaruh buruk
12
dipertanggungjaw kasi London:
abkan di depan Massa Sage.
norma dan etika Suatu
yang berlaku di Penganta Panuju, Redi.
masyarakat. r, Edisi (2002).
Revisi, Relasi
Bandung: Kuasa.
Simbiosa Pustaka
Rekatam Pelajar
a Media. Yogyak
DAFTA arta.
R Curr, James dan
Michael Sumadiria,
PUSTA
Gurevitch Haris,
KA (Eds). AS.
(1991). (2005).
Buku : Mass Jurnalis
Abrar, Ana Media tik
Nadya. and Indones
(2003). Society. ia.
Teknol London: Bandun
ogi Eward g:
Komun Arnold. Simbios
ikasi: a
Perspe Fidler, Roger. Rekata
ktif ma
Ilmu (2003). Media
Komuni
kasi. Mediamorfosis.
LESFI, Yogyakarta:
Bentang
Yogyak
Budaya.
arta.
Lievrouw, Leah
Ardianto,
A dan
Elvinaro
Sonia
,
Livingsto
Erdiyan
ne (Eds).
a,
(2004)
Komala
Hand
.
Book of
(2008).
New
Komuni
Media.
12
Internet :
Hermawan, Anang. (2008),
Digitalisasi Penyiaran Dan
Masa Depan Televisi Komunitas.
Tersedia dalam
http://abunavis.wordprees.com/20
08/11/24/digitalisasi-penyiaran-
dan-masa-depan-tv-komunitas/
diakses 8 oktober 2013.

,(2009), Konvergensi
Media, Televisi Digital dan Masa
Depan Televisi Komunitas dalam http:
//abunavis.wordprees.com/2009/
01/31/konvergensi-media-televisi-
digital-dan-masa-depan-televisi-
komunitas/ diakses 8 oktober
2013.

Anda mungkin juga menyukai