Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi yang didasari oleh


kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak oranglain untuk
berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tersebut juga berdasarkan
pada
(1) akseptansi/penerimaan oleh kelompok, dan
(2) pemilikan keahlian khusus.
Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok,
akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam
hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang
khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur
kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil
yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan
merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
 Pemimpin adalah individu yang memiliki program atau rencana dan bersama anggota
kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin yang menghargai
karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin yang
demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan
mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership). Kepemimpinan
partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak pada partisipasi aktif dari
setiap warga kelompok.
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki kemampuan,
kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu setiap orang harus dimanfaatkan dengan mengikutsertakannya
dalam semua kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisinya yang
masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab bagi tercapaianya tujuan bersama.
2.2 Kelebihan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Adapun Kelebihan gaya kepemimpinan demokratis yaitu sebagai berikut:


1.      Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan
dorongan dan bantuan dari pemimpin.
3.      Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat,
dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih
alternatif prosedur yang dapat dipilih.
4.      Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas
ditentukan oleh kelompok.
5.      Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
6.      Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan
mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa
melakukan banyak pekerjaan.

2.3 Kelemahan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Adapun kelemahan gaya kepemimpinan demokratis yaitu sebagai berikut :


1. Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara
musyawarah.
2. Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang jelas berbeda.
3. Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego
masing-masing anggota tinggi.

http://umyulianti.blogspot.com/2016/03/gaya-kepemimpinan-demokratis.html

https://www.finansialku.com/gaya-kepemimpinan-demokratis/

Anda mungkin juga menyukai