Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kepemimpinan Transaksional

Pelatih olahraga adalah contoh bagus dari kepemimpinan transaksional. Mereka memotivasi atlet untuk
menerapkan disiplin dalam latihan. Mereka menanamkan komitmen tingkat tinggi untuk berusaha yang
terbaik demi memenangkan hadiah. Jika beberapa atlet tidak menunjukkan kemauan tinggi untuk maju,
pelatih mengabaikan dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kompetisi internasional.

Dalam dunia bisnis, perusahaan besar seringkali memiliki banyak pemimpin transaksional. Perusahaan
telah memiliki posisi yang mantap di pasar dan mendorong pemimpin untuk meminta kepatuhan
terhadap sistem di perusahaan. Mereka biasanya menetapkan target untuk dicapai. Jika bawahan
menunjukkan kinerja tinggi dan mencapai target, mereka mengapresiasinya. Jika tidak, mereka akan
menggantinya dengan bawahan yang lain.

Dua contoh pemimpin transaksional dalam bisnis adalah Bill Gates dan Howard Schultz. Sementara itu,
di dunia politik dan pemerintahan, ada Joseph McCarthy dan Charles de Gaulle.

Karakteristik Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan ini menganggap individu tidak termotivasi untuk melakukan tugas-tugas mereka.
Oleh karena itu, untuk mengelola organisasi, pemimpin menggunakan hadiah dan hukuman sebagai alat
untuk mendorong kepatuhan dari bawahan. Mereka juga mengembangkan struktur, instruksi dan
pengawasan untuk mendorong bawahan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan.

Bawahan akan melakukan tugas mereka hanya jika ada imbalan. Untuk itu, pemimpin harus
menawarkan menawarkan kompensasi agar mereka mau melaksanakan tugas. Mereka juga
menggunakan hukuman untuk membuat bawahan jera dan tidak mengulangi kesalahan.

Berikut adalah beberapa karakteristik kepemimpinan transaksional.

Penghargaan dan hukuman adalah motivasi bagi bawahan dalam melaksanakan tugas dan patuh. Itu
adalah alasan utama bawahan untuk berbuat yang terbaik dan menghindari kesalahan.

Standar dan tolok ukur untuk kinerja yang baik dinyatakan secara jelas. Kreativitas dan inovasi bukan
fokus utama. Melainkan, yang terpenting adalah melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang
diberikan pemimpin.
Misi organisasi, sistem, aturan, instruksi dan struktur rantai komando menjadi pusat untuk
mengorganisasikan perusahaan. Kekuatan pemimpin terletak pada otoritas dan tanggung jawab formal
mereka dalam organisasi.

Pemimpin transaksional tidak berusaha mengubah status quo, melainkan menjalankan perusahaan
sesuai dengan aturan dan sistem yang ada. Mereka sangat tahan terhadap perubahan.

Pemimpin mengawasi kinerja bawahan dan memastikan mereka bekerja sesuai dengan tujuan, standar
dan target.

Pemimpin cenderung berpikir di dalam kotak untuk memecahkan masalah. Mereka mahir untuk
menangani urusan rutin tetapi bingung ketika menghadapi masalah yang membutuhkan solusi kreatif.

Anda mungkin juga menyukai