Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

PDGK 4502/ Perkembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD

Nama : Dwi Putri Wijayanti


Nim : 857941654
Pokjar : SMP N 3 Sleman

1. Dari bagan tersebut dapat dijelaskan bahwa kurikulum adalah ide atau gagasan yang
diwujudkan dalam suatu rencana tertulis yang kemudian direalisasikan atau
diimplementasikan untuk mendapatkan hasil atau outcome yang diharapkan. Dari penjelasan
tersebut dapat dilihat bahwa mengembangkan kurikulum dimulai dari menentukan ide atau
gagasan untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan. Ide yang sudah terkumpul
kemudian diwujudkan dalam rencana tertulis. Dari rencana tersebut kemudian
dikembangkan dan diimplementasikan secara nyata untuk mengetahui hasil yang dicapai dari
rencana tersebut.
2. Pendekatan pengembangan kurikulum yang diterapkan di sekolah tempat saya mengajar
menurut saya menggunakan pendekatan berorientasi pada tujuan. Hal ini dapat terlihat
bahwa setiap penyusunan kurikulum selalu disertai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dengan jelas. Pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan walaupun secara daring selalu
diterapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai baik secara formatif maupun sumatif.
Seluruh tujuan itu dicanangkan demi mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal. Pada
tahap akhir dilakukan evaluasi dengan penilaian agar dapat mengukur ketercapaian tujuan
yang diterapkan. Setelah penilaian selesai terlaksana maka selalu diadakan evaluasi untuk
menentukan tujuan pendidikan sekolah selanjutnya atau untuk memperbaiki jika masih ada
kekurangan.
3. Prosedur pengembangan kurikulum yang baik menurut saya dapat dijabarkan sebagai
berikut.
a. Analisis kebutuhan
Pengembangan kurikulum tentunya harus diawali dengan analisis kebutuhan pendidikan
di sekolah. Dengan meninjau seperti apa kebutuhan pendidikan yang harus dicapai
disuatu sekolah. Dengan mengetahui secara pasti kebutuhan seperti apa yang harus
diterapkan di sekolah pengembangan kurikulum selanjutnya akan menjadi lebih terarah.
Analisis kebutuhan biasanya dilaksanakan dalam 3 hal yaitu kebutuhan peserta didik,
tuntutan zaman/masyarakat, dan kebijakan pemerintah. Hasil dari analisis ketiga hal
tersebut kemudian disusun dan diklasifikasikan sebagai bahan utama untuk
mengembangkan tujuan.
b. Menentukan tujuan
Setelah kebutuhan pendidikan diketahui tentunya dalam mengembangkan kurikulum
harus memiliki tujuan pendidikan yang pasti. Tujuan pendidikan sebaiknya disusun mulai
dari yang paling umum menuju ke yang khusus. Tujuan pendidikan dalam pengembangan
kurikulum harus masuk dan meliputi 3 aspek utama pendidikan yaitu kognitif,
psikomotorik, dan afektif.
c. Pengorganisasian dan pemilihan materi
Sesuai dengan teori yang telah disampaikan oleh M.D. Gall bahwa pengoraganisasian dan
pengembangan materi dalam kurikulum sebaiknya melewati 9 tahap. Tahapan tersebut
adalah identifikasi kebutuhan, perumusan misi kurikulum, penentuan anggaran dan
biaya, pembentukan tim pengembang materi, pengumpulan bahan, analisis bahan yang
telah dikumpulkan, penilaian kelayakan dan kecocokan bahan, penggunaan bahan, dan
monitor dalam penggunaan bahan. Pemilihan materi dapat dipilih melalui beberapa
kriteria yaitu didasarkan pada tujuan yang ditetapkan, didasarkan pada faktor budaya
yang penting untuk dilestarikan, didasarkan pada pentingnya penguasaan disiplin ilmu,
dididasarkan pada manfaatnya bagi masyarakat dan kehidupan, serta didasarkan pada
minat dan bakat peserta didik di sekolah. Apabila seluruh kriteria telah tercapai maka
materi yang dipilih akan lebih relevan dan dapat membantu agar tujuan yang telah
diterapkan dapat dicapai.
d. Pengorganisasian pembelajaran
Mengorganisasikan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Pembelajaran dalam pelaksaanaan kurikulum harus mencakup berbagai kegiatan baik
mental maupun fisik sehingga pengalaman belajar peserta didik dapat bersumber dari
visual, suara, perabaan, dan penciuman yang berarti dapat mengakomodir seluruh tipe
pembelajaran peserta didik (auditory, visual, kinestetik). Pelaksanaan pembelajaran juga
harus dapat merangsang peserta didik agar dapat belajar secara aktif dan kreatif.
e. Pengembangan alat evaluasi
Pengembangan alat evaluasi ditujukan untuk menelaah seluruh pengembangan
kurikulum apakah sudah sesuai dengan tujuan yang diterapkan atau ada kekurangan yang
harus diperbaiki ataupun ditambah. Evaluasi kurikulum dapat difokuskan dalam dua hal
yaitu kemungkinan terapainya tujuan dan kemungkinan bahwa kurikulum masih dapat
diperbaiki atau tidak. Evaluasi kurikulum dapat dilaksanakan terhadap seluruh komponen
kurikulum yang telah dikembangkan, implementasi pengembangan kurikulum, dan hasil
pencapaian pengembangan kurikulum.
Apabila seluruh prosedur tersebut terlaksana dengan baik, tentunya dapat diharapkan dengan
pasti bahwa pengembangan kurikulum telah menuju kearah yang positif dan melalui evaluasi
akan ada perbaikan, penambahan ataupun mempertahankan pengembangan kurikulum yang
telah terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai