Potensiometri & Elektrogravimetri
Potensiometri & Elektrogravimetri
ELEKTROGRAVIMETRI
Disampaikan pada Mata Kuliah
Metode Pemisahan dan Analisis Kimia
Pertemuan Ke 3 & 4
siti_marwati@uny.ac.id
Konsep Dasar Elektrokimia
Ilmu yang mempelajari hubungan antara listrik,
fenomena kimia dan energi kimia.
Reaksi dasar dalam elektrokimia adalah reaksi reduksi
dan Oksidasi (Redoks)
Reaksi Reduksi terjadi penurunan bilangan oksidasi dan
penangkapan elektron.
Reaksi Oksidasi terjadi kenaikan bilangan oksidasi dan
pelepasan elektron.
Contoh:
Setengah Reaksi:
Oksidasi/reaksi di anoda:
Sn2+ Sn4+ + 2 e-
Reduksi/reaksi di katoda:
2Fe3+ + 2e- 2Fe2+
Reaksi Kimia energi listrik:
(sel Galvani)
Zn2+ Cu2+
• Potensial antara
E t the oxidation potential of the redox electrode at T
o
E a constant value, characteristic for every redox system
logam dan ion dapat
called "standard electrode potential"
dikalkulasi dengan
R gas constant 8.314
T absolute temperature of the system which at 25 C
o
persamaan by Nernst
25 273 298o C
in 1889 as follows:
F Farady 96500 coulombs
log natural logarithm, that is to the base 2.718, and is
e
convertable to common logarithms , that is to the
base 10, by multiplyin g by 2.303
n valency of the ions.
n
RT A nM
A M activity of the metal ions in solution.
A activity of the metal.
Et E
o
log e
M nF AM
R
Esel = E0 - log produk/reaktan
nF
0.0591 n
E E
o
log (M )
25 o C n
0.0591 n
E E
o
log (M )
25 o C n
Potensial Reduksi Standar
Reduction Half-Reaction E(V)
F2(g) + 2e- 2F-(aq) 2.87
Kekuatan mengoksidasi bertambah
low electrical
high electrical
potential
potential
Potensial Cell
Ecell = Ecathode - Eanode = Ered - Eox
E°cell = E°cathode - E°anode = E°red - E°ox
Electrolytical Battery
cell
Anode: 2H2O 4H++O2+4e- Positive
Pt OH- Pt
Cathode: Cu2++2e- Cu Negative H+
SO42- Cu2+
Berbagai pengertian tegangan yang
terkait dengan elektrolisis
• Tegangan (potensial) peruraian :
tegangan luar minimum yang harus
diberikan untuk terjadinya elektrolisis
secara kontinyu.
Ed = Ekatoda – Eanoda
• Potensial Ohmik : yaitu jumlah
potensial yang dibutuhkan untuk
mengalahkan tahanan yang dialami
oleh ion-ion yang bergerak menuju
anoda atau katoda (Besarnya) = IR.
Sehingga potensial sel :
Esel = Ekatoda – Eanoda – IR
• Tegangan (potensial) polarisasi
Adalah tegangan yang terjadi sesudah elektrolisis
dihentikan.
• Tegangan polarisasi ada dua jenis yaitu tegangan
polarisasi konsentrasi dan polarisasi kinetik.
• Tegangan polarisasi konsentrasi terjadi akibat
perbedaan konsentrasi ion yang ditentukan pada
elektroda.
• Tegangan polarisasi kinetik terjadi bila laju reaksi
elektrokimia pada salah satu atau kedua
elektroda berlangsung lambat.
• Adanya potensial polarisasi maka diperlukan
potensial tambahan (overpotensial) untuk
mengatasi energi penghalang bagi reaksi
setengah selnya.
• Ed = (Ekatoda – Eover voltage katoda) – (Eanoda – Eover
voltage anoda)
• Sehingga Esel = (Ekatoda – Eover voltage katoda)
(Eanoda– Eover voltage anoda) – IR
Contoh potensial Tambahan (overpotensial)
+ - + -
- 0.734 V - - 0.764V -
I
0.00mR 2.00mR
Ag Cd
R=15.0Ω
RT
Ekatoda E katoda
0
log[ x]
nF
Contoh:
• Untuk elektrolisis larutan Cu2+ 10-2 M maka
diperlukan potensial katoda sbb:
0,059 2
Ekatoda 0,34 log[10 ]
2
Ekatoda 0,281volt
• Apabila kemudian konsentrasi Cu2+ dalam
larutan tinggal 10-6 M maka potensial
katodanya menjadi:
0,059 6
Ekatoda 0,34 log[10 ]
2
Ekatoda 0,163Volt