Revisi 7 Skripsi Pinhanidi
Revisi 7 Skripsi Pinhanidi
PINHANIDI
1926010135.P
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
PINHANIDI
NPM. 1926010135.P
Bengkulu, 2021
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Dian Dwiana Maydinar, S.M. KeD Ns. Ida Rahmawati, S.Kep
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
banyak masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
1. Bapak/Ibu selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti
pendidikan S1 Keperawatan.
2. Ns. Pawiliyah, S. Kep., MAN selaku Ketua Jurusan Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang telah banyak membantu
4. Ibu Ns. Ida Rahmawati, S. Kep selaku Pembimbing II yang telah banyak
iii
5. Ibu Ns. Fernalia,S.Kep,M.Kep sebagai dosen Penguji I yang telah memberikan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang telah
ini.
9. Serta Kepada Orang Tua, Istri, keempat anakku dan seluruh keluarga atas
Semoga Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan akan mendapat pahala yang
melimpah dari Allah SWT. Penulis mengharap kritik dan saran yang sifatnya
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................... 5
1.4.1 Bagi Peneliti................................................................. 5
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan.............................................. 5
1.4.3 Bagi Keperawatan........................................................ 5
v
3.4
Kriteria Sampel ................................................................ 26
3.5
Pengumpulan Data.......................................................... 26
3.6.1 Sumber Data .......................................................... 26
3.6 Teknik Pengumpulan Data............................................... 27
3.7 Alat Pengumpulan Data................................................... 28
3.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas............................................ 28
3.9 Pengolahan Data.............................................................. 29
3.10 Analisis Data..................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 31
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Definisi Operasional..................................................................... 22
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia pada tahun 2015 telah memasuki era penduduk menua (ageing
tahun ke atas (penduduk lanjut usia) melebihi angka 7 persen dari total
penduduk Indonesia 264 juta jiwa tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa
anak, adanya perbaikan terhadap gizi buruk dan kesadaran perilaku dalam
hidup bersih, teknologi yang sudah canggih, dan ada peningkatan dalam
1
lanjut adalah upaya pembinaan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pada orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas mengatur diri
sendiri atau merawat diri dan dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-
kebersihan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan badan, serta kebersihan
(Nugroho, 2008).
akan terjadi baik secara fisik, kognitif dan psikososialnya (Ekasari, 2018).
Lanjut usia merupakan suatu tahap alamiah yang dapat terjadi secara terus-
fisik, biologi, mental dan sosial, ekonomi yang dapat memberikan dampak
2
dalam memenuhi 3 kebutuhan hidup sehingga dapat menyebabkan peran
keterbatasan fisik, dan ketergantungan pada lansia (Muhith & Siyoto, 2016).
mengalami penurunan kondisi baik fisik atau psikis. Perubahan fisik juga
2018).
dan dalam berfungsi secara rutin serta menyeluruh bagi hidupnya. Menurut
yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Lansia yang
yang akan menyebabkan lansia sakit dan memiliki penyakit (Triningtyas &
Muhayati, 2018).
kabur, dan kekuatan fisiknya pun mulai melemah. Kenyataan itulah yang
dialami para lansia. Kemunduran fisik dan menurunnya fungsi organ dapat
3
tergantung pada orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas
sebelumya bahwa kondisi kesehatan baik aspek fisik dan psikologis, sosial,
ekonomi tidak. Dilihat dari faktor-faktor tersebut maka hal ini akan
kondisi kesehatan baik dari Olahraga, kondisi sosial (dukungan keluarga), dan
Pada Lansia ?”
4
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor Yang
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat
5
Sebagai perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi khusus dalam bidang
lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
20011).
tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh
6
waktu yang sama. Asumsi dasar tentang teori penuaan yang harus
diperhatikan dalam mempelajari lansia yaitu (1) lansia adalah bagian dari
2007).
7
Misalnya, mencuci tangan atau berpakaian di pagi hari. Namun, dengan
b. Perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf : otak, isi perut :
limpa, hati.
perasa.
8
penyesuaianpenyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara
oleh tingkat pendidikan dan pemahaman lansia itu atas dirinya sendiri.
9
1) Usia pertengahan (Middle Age) = kelompok usia 4559 tahun.
2) Lanjut usia (Elderly) = antara 6074 tahun.
3) Lanjut usia tua (Old) = antara 7590 tahun.
4) Lansia sangat tua (Very Old) = diatas 90 tahun.
b. Klasifikasi pada lansia ada 5 (Maryam, 2008), yakni :
1) Pralansia (Prasenilis) = seseorang yang berusia antara 45-59
tahun.
2) Lansia = seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3) Lansia resiko tinggi = seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
4) Lansia Potensial = lansia yang masih mampu melakukan aktifitas
5) Lansia tidak potensial = lansia yang tidak berdaya mencari
nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
(Departemen Kesehatan RI, 2003).
Menurut Birren and Jenner dalam Nugroho (2008) mengusulkan
untuk membedakan antara usia biologis, usia psikologis, dan usia
sosial.
1) Usia biologis, yaitu jangka waktu seseorang sejak lahirnya
berada dalam keadaan hidup tidak mati.
2) Usia psikologis, yaitu kemampuan seseorang untuk
mengadakan penyesuaian pada situasi yang dihadapinya.
3) Usia sosial, yaitu peran yang diharapkan atau diberikan
masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya.
Batasan lansia yang ada di Indonesia adalah 60 tahun ke
atas. Pernyataan tersebut dipertegas dalam Undangundang Nomor
13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab 1
Pasal 1 Ayat 2 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
ke atas.
2.1.3 Kebutuhan Hidup Lansia
10
Setiap orang memiliki kebutuhan hidup. Lansia juga memiliki
kebutuhan hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan
hidup lansia antara lain kebutuhan akan makanan bergizi seimbang,
pemeriksaan kesehatan secara rutin, perumahan yang sehat dan
kondisi rumah yang tentram dan aman, kebutuhan kebutuhan sosial
seperti bersosialisasi dengan semua orang dalam segala usia, sehingga
mereka mempunyai banyak teman yang dapat diajak berkomunikasi,
membagi pengalaman, memberikan pengarahan untuk kehidupan yang
baik. Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lansia agar dapat mandiri.
Kebutuhan tersebut sejalan dengan pendapat Maslow dalam
Potter dan Perry (2005), yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia
meliputi:
a. Kebutuhan fisiologis, memiliki prioritas tertinggi dalam
hirarki Maslow.m Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang perlu
atau penting untuk bertahan hidup. Kebutuhan tersebut antara
lain oksigen, cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi, tempat tinggal,
istirahat, dan seks.
b. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman adalah kebutuhan akan
rasa keamanan dan ketentraman, seperti kebutuhan akan
jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian. Orang dewasa secara
umum mampu memberikan keselamatan fisik mereka, tetapi yang
sakit dan cacat membutuhkan bantuan.
c. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki adalah kebutuhan dimana
manusia secara umum mebutuhkan perasaan bahwa mereka
dicintai oleh keluarga mereka dan bahwa mereka diterima oleh
teman sebaya dan oleh masyarakat.
d. Kebutuhan harga diri adalah kebutuhan akan harga diri untuk
diakui akan keberadaannya. Kebutuhan harga diri berhubungan
dengan keinginan terhadap kekuatan, pencapaian, rasa cukup,
11
kompetensi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, merupakan tingkat kebutuhan yang
paling tinggi dalam hirarki Maslow. Menurut teori, pada saat
manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkatan
yang lebih rendah, hal tersebut melalui
f. aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai potensi mereka
yang paling maksimal.
2.2 Kemandirian
2.2.1 Definisi Kemandirian Lansia
Kemandirian lansia dalam ADL di definisikan sebagai kemandirian
di lakukan oleh manusia secara rutin dan universal (Kane, 1981 dalam
Sari, 2013). Menurut Agung (2006), Activity of Daily Living adalah bentuk
12
layanan kesehatan atau rawatan rumah bersifat melindungi kebutuhan
dalam rangka menetapkan level bantuan bagi usia lanjut tersebut dan
lansia yang menentukan tingkat kemandirian lansia yaitu usia, usia yang
a. Olahraga
13
WHO mendefinisikan Aktifitas fisik sebagai suatu gerak tubuh
utama untuk sekitar 21-25% dari kanker payudara dan usus, 27% dari
diabetes dan sekitar 30% dari beban penyakit jantung iskemik (WHO,
(Depkes, 2015).
lansia adalah dengan senam lansia, karena manfaat senam lansia bagi
besar lansia yang mandiri melakukan kegiatan olah raga. Ini berarti
14
olahraga cukup besar pengaruhnya terhadap kemandirian.
b. Dukungan Keluarga
2. Fungsi Keluarga
Berdasarkan UU No.10 tahun 1992 dan PP No.21 tahun
a. Fungsi Keagamaan
15
tujuan hidup seluruh anggota keluarga.
masyarakat.
sejahtera.
b. Fungsi Budaya
16
bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi.
d. Fungsi Perlindungan
rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar
keluarga.
17
sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.
e. Fungsi Reproduksi
sekitarnya.
f. Fungsi Sosialisasi
18
kedewasaan (fisik dan mental), yang kurang diberikan oleh
sejahtera.
g. Fungsi Ekonomi
pengeluaran keluarga.
19
internal keluarga.
eksternal keluarga.
besar. Selain itu dukungan keluarga yang diberikan oleh orang tua
dan juga lebih egosentris di bandingkan ibu-ibu yang lebih tua.Hal ini
20
Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih
bawah, hubungan yang ada lebih otoritas dan otokrasi. Selain itu orang
dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas
c. Kormobid
21
Katz Index digunakan untuk mengukur kemandirian seseorang
perawatan yang sesuai. Katz index terdiri dari 6 kinerja dalam enam
besar dan buang air kecil, serta feeding. Katz index memiliki rentang skor
2008).
aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi
22
dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun sebenarnya mampu (Padila,
2013).
Olahraga
Kormobid
Bagan 1
Kerangka Konsep
23
Tabel 1.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Cara Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur Ukur
Olahraga Olahraga adalah Wawanca Kuesion 0 = tidak Nominal
suatu bentuk aktivitas ra er 1 = 1x1
Berjalan fisik yang terencana seminggu
dan terstruktur yang 2 = > 3x
Kaki melibatkan gerakan seminggu
tubuh berulang-ulang
dan ditujukan untuk
meningkatkan
kebugaran jasmani
Dukungan Dukungan yang Wawanc Kuesione 1 : rendah Ordinal
Keluarga diberikan keluarga ara r Skor : < 20
dalam bentuk
dukungan penilaian, Poin
dukungan 2 : Sedang
instrumental Skor : 21-39
dukungan
informasional, dan poin
dukungan emosional, 3 : Tinggi
kepada pasien pre Skor = >40
anestesi dengan Poin
tindakan spinal
anestesi
24
BAB III
METODE PENELITIAN
direncanakan akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021.
dengan variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada
objek penelitian yang diukur dan dikumpulkan secara simultan, sesaat atau
satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam waktu yang bersamaan), dan
1. Populasi
25
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo, 2002).
berjumlah 989 orang lansia. Populasi terdiri atas dua sub populasi, yaitu
2. Sampel
minimum dalam penelitian ini di gunakan rumus Slovin (Setiade, 2007) dan
n=
Keterangan :
n =Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n=
26
989
n=
1+989(0,1)²
989
n=
10,89
n = 90,81 Responden, dibulatkan menjadi 91 responden
responden.
a. Data Primer
27
Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak
b. Data Sekunder
Data yang didapatkan secara tidak langsung yaitu data dari
Puskesmas Simpang III Pumu.
persebaran data dan cara memperoleh data tersebut dari subjek penelitian.
28
observasi akan dibaca berdasarkan lembar penilaian yang sudah
masing-masing responden.
a. Validitas
29
instrument dikatakan valid jika instrument itu mampu mengukur apa
b. Uji Reliabilitas
(Setiadi, 2007).
a. Editing
Editing merupakan pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah
b. Coding
Coding merupakan pemberian tanda atau mengklasifikasikan
c. Entry
30
d. Cleaning
tidak.
kormobid.
2. Analisis Bivariat
31
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity of Daily
Living Barthel untuk Mengukur Status Fungsional Dasar pada Usia Lanjut
di RSCM. Tesis. Jakarta: Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. 2009. Kabupaten Jember dalam Angka
2009. Jember: Badan Pusat Statistik.
Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha
Medika.
32
Brockopp, Dorothy Young, et al.. 1999. Dasar-dasar Riset Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Dahlan, Sopiyudin M.. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel.
Jakarta: Salemba Medika.
Darmojo, B.. 2003. Konsep Menua Sehat Dalam Geriatri, Jurnal Kedokteran dan
Farmasi Medika, Jakarta : Grafiti Medika Pers.
Darmojo RB, Mariono, HH. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi ke-3.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2004
Kholid, Ahmad, S. Kep., Ns. 2003. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut.
Semarang: Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika.
33
Maryam, R. Ekasari, FM. Rosidawati. Jubaedi, A. Batubara, I. 2011. Mengenal
Usia Lanjut dan perawatannya, SalembaMedika, Jakarta
Mauk, Kristen L, PhD, RN. 2006. Gerontological Nursing: Competiences For
Care. United States of America
Mubarak. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan 2: Teori dan Aplikasi dalam
Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan
Keluarga. Jakarta : Sagung Seto.
Nazir, M.. 2003. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nisak, K. (2012) Pengaruh Senam Lansia terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Sendi Pada
Lansia Di Lingkungan Suromurukan Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit
Kulon Kota Mojokerto. Skripsi, Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Dian Husada.
Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rhineka Cipta.
34
LEMBAR KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DI PUSKESMAS SIMPANG
III PUMU
Tujuan :
Lembar kuesioner ini dirancang untuk mengetahui “ Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Tingkat Kemandirian Lansia di Puskesmas Simpang III
Pumu”
Petunjuk :
3. Beri tanda ceklis (√) pada kolom yang sudah disediakan dalam lembaran
kuesioner jika jawaban menurut Bapak/Ibu tepat.
4. Jika Bapak/Ibu salah mengisi jawaban dalam kolom tersebut,
Bapak/Ibu bisa mencoretnya lalu beri tanda (√) pada jawaban yang tepat.
Nama :
Usia :
No Aktivitas Ya Tidak
(Mandiri) (Bergantung/dibantu)
1. Pada saat mandi dikamar
mandi, apakah Bapak/Ibu
menggosok, membersihkan,
dan mengeringkan badan
setelah mandi?
2. Apakah Bapak/Ibu
menyiapkan pakaian, dan
membuka pakaiannya
sendiri?
3. Apakah Bapak/Ibu
memakan makanan yang
35
telah disiapkan?
4. Untuk memelihara
kebersihan diri, apakah
Bapak/Ibu menyisir
rambut, mencuci rambut,
menggosok gigi, dan
mencukur kumis?
5. Apakah Bapak/Ibu
membersihkan dan
mengeringkan daerah
bokong setelah buang air
besar di WC?
6. Apakah Bapak/Ibu dapat
mengontrol buang air
besarnya dengan baik?
7. Apakah Bapak/Ibu
membersihkan dan
mengeringkan daerah
kemaluan setelah buang air
kecil dikamar mandi?
8. Apakah Bapak/Ibu dapat
mengontrol buang air
kecilnya dengan baik?
9. Dapatkah Bapak/Ibu
berjalan dilingkungan
tanpa menggunakan alat
bantu seperti tongkat/kursi
roda?
10. Apakah Bapak/Ibu dapat
menjalankan ibadah sesuai
dengan kepercayaan yang
dianut?
11. Apakah Bapak/Ibu
melakukan pekerjaan
rumah, seperti :
merapihkan tempat tidur,
mencuci pakaian,
memasak, dan
membersihkan ruangannya
dengan sendiri?
12. Apakah Bapak/Ibu
36
berbelanja untuk
kebutuhan sendiri atau
kebutuhan keluarganya
dengan sendiri?
13. Apakah Bapak/Ibu masih
mengolah / mengatur
keuangan sendiri?
14. Jika Bapak/Ibu berpergian,
Apakah masih
menggunkan sarana
tranportasi umum sperti
angkot/bus?
15. Jika Bapak/Ibu sedang
mengkonsumsi obat,
apakah menyiapkan obat
dan meminum obatnya
sesuai dengan aturan
yang diperintahkan oleh
Dokter?
16.
Apakah Bapak/Ibu
mengikuti aktivitas di
waktu luang seperti
kegiatan keagamaan
(pengajian), dan social.
Maryam, R. Siti, dkk. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika, 2008
37
KUISIONER PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan :
7. Tekanan Darah :
A. DATA KHUSUS
38
1. Berikan tanda check list (√) pada setiap kolom yang sesuai
dibawah ini
SL : selalu
S : sering
K :Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
KUESIONER PENELITIAN
No PERTANYAAN SL S K TP
1. Saya menemani orangtua ketika orangtua melakukan
olahraga ringan misal jalan-jalan pagi
2. saya menolak ketika orangtua meminta bantuan
untuk bangkit dari kursi
3. saya mendampingi orangtua ketika naik turun tangga
atau tanjakan
4. Setiap kali orangtua menyatakan mau berjalan-jalan
pagi saya tidak memberikan pujian
5. Saya menghormati keputusuan orangtua jika ingin
buang air besar atau buang air kecil sendiri ke kamar
mandi
6. Saya tidak mendukung ketika orangtua beraktivitas
di luar rumah seperti berkunjung ke rumah saudara
yang jauh
7. Saya meluangkan waktu bersama orangtua untuk
mengobrol
39
8. saya menyajikan makanan pada orangtua yang
mengandung tinggi serat (sayuran dan buah-buahan)
9. Saya menyikat lantai kamar mandi setiap hari agar
tidak licin
10 Saya menyarankan orangtua untuk berpegangan
. tembok saat keluar masuk kamar mandi
40
KUESIONER KEBIASAAN BEROLAHRAGA JALAN KAKI
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KEMANDIRIAN LANSIA DI PUSKESMAS SIMPANG III PUMU
KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU
KABUPATEN LAHAT
TAHUN 2021
B. TIDAK
4. Bila ya, berapa lama pemanasannya ?
A. ≥10 menit
B. < 10 menit
5. Bagaimana jenis berjalan kaki yang dilakukan ?
A. Jalan kaki biasa
B. Jalan kaki cepat
6. Berapa kali seminggu melakukan olahraga jalan kaki ?
A. ≥ 3 kali seminggu
B. < 3 kali seminggu