Anda di halaman 1dari 195

PPs Unesa

Penanganan Bahan Daur Ulang


(Limbah Organik dan Anorganik)
Oleh
Dr. Tarzan Purnomo, M.Si.

Jurusan Biologi FMIPA


Universitas Negeri Surabaya

Disampaikan Pada Workshop GTK Creative Camp (GCC) Batch-2 Tahun 2021
Selasa 2 November 2021
OUTLINE

A Pengertian, Kategori dan Karakteristik Limbah

B Dampak Limbah

C Sumber dan Problematika Limbah

D Cara Penanganan Limbah

E Daur Ulang Limbah

F Jenis Limbah Untuk Bahan Daur Ulang Limbah

G Best Practice Daur Ulang Limbah


Pengertian, Kategori dan
Karakteristik Limbah
Pengertian Limbah
• Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa
yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi,
baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan,
dan sebagainya yang sudah tidak dimanfaatkan lagi.
• Bentuk limbah dapat berupa gas, debu, cair, dan padat.
• Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat
beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
KATEGORI LIMBAH limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
NON-B3
industri, domestik, pertanian, dan
transportasi yang berasal dari pabrik, dapur,
LIMBAH PADAT perkantoran, taman, dan pertanian yang
dapat dimanfaatkan kembali apabila ada
SEGREGASI teknologinya
LIMBAH

 limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS  imbah patologi,
GAS  limbah benda tajam,
 Limbah farmasi,
B3 INDUSTRI  limbah sitotoksis,
 limbah kimiawi,
 limbah radioaktif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang  limbah kontainer
berasal dari kegiatan pembakaran pada berasal dari kegiatan industri, domestik, bertekanan, dan
aktivitas industri, domestik, pertanian dan pertanian, dan transportasi yang  limbah dengan kandungan
transportasi seperti mesin produksi, kemungkinan mengandung mikroorganisme, logam berat yang tinggi.
insinerator, dapur, perlengkapan bahan kimia beracun dan radioaktif yang
generator, anastesi, pembuatan obat berbahaya bagi kesehatan
citotoksik, mobil dan pesawat udara.
Tajam

Patologis
Infeksius
KATEGORI LIMBAH
Kimia
MEDIS
Farmasi
Sitotoksik
Logam Berat
Kontainer Bertekanan
Radioaktif
Macam-Macam Limbah
Berdasarkan sumbernya limbah terdiri atas:
Limbah domestik/rumah tangga → limbah yang
berasal dari pembuangan sisa rumah tangga (sisa
sayuran, sis nasi, kotoran manusia)
Limbah Industri → limbah yang berasal dari
industri/pabrik (sisa kain, asap, air yang tercemar, dll.)
Limbah Nuklir → limbah yang berasal dari hasil
pembuangan reactor nuklir (radiasi nuklir)
Limbah Komersial → limbah yang berasal dari aktivitas
perdagangan/pasar (tomat busuk, sayuran busuk,
potongan rambut, dll.)
Limbah Alam → limbah yang berasal dari alam
(ranting pohon, daun kering, dll.)
8

Karakteristik Limbah
Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari:
Limbah Padat (kertas, botol, kardus, logam, dll.)
Limbah Cair (detergen, pemutih, cairan pewarna,
limbah cair tahu, dll.)
Limbah Gas ( Asap kendaraan, asap rokok, asap
industri, dll)
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun/ limbah B3
( kamper, pengharum ruangan, pewarna rambut,
baterai kering, cairan kimia, dll.).
9

Karakteristik Limbah
Berdasarkan senyawanya limbah terdiri atas:
Limbah Organik → Limbah yang dapat diuraikan
oleh bakteri pembusuk/microba. (sisa sayuran,
bangkai makhluk hidup, daun-daunan, ranting, dll.)
Limbah Anorganik → Limbah yang tidak dapat
terurai oleh bakteri pembusuk. (Kaca, plastic,
keramik, besi, stereofoam, dll.)
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan Karakteristiknya

Limbah tajam Termometer &


1% tabung rusak
1%

Limbah kimia &


farmasi
3%

Limbah infeksius
& patologi Limbah domestik
15% 80%

Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi
12

Karakteristik Limbah Beracun


mudah meledak;
Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui
reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

mudah terbakar;
Limbah yang pada temperatur dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat mudah
menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.

bersifat reaktif;
Limbah yang pada temperatur dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) tidak stabil, mudah
bereaksi dan dapat menyebabkan perubahan yang membahayakan.

beracun;
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang
dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut.

menyebabkan infeksi;
Limbah yang mengandung kuman penyakit yang menular.

bersifat korosif.
Limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit dan proses pengkaratan, serta .
13

Sifat Limbah Beracun


Karsinogen: agensia (mis. senyawa kimia, radiasi, virus) yang
menyebabkan atau merangsang pertumbuhan tumor berbahaya
(kanker) karena perbanyakan sel yang tidak terkendali;
Mutagen: agensia yang mengakibatkan mutasi atau perubahan
dalam struktur molekul DNA;
Teratogen: agensia yang mengakibatkan kelainan atau cacat
tubuh pada embrio makhluk hidup saat pertumbuhan dan
perkembangan dalam kandungan.
DAMPAK LIMBAH: MENGAPA LIMBAH HARUS DIKELOLA?

DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK KESEHATAN PEMENUHAN PERATURAN


BAHAYA & DAMPAK LIMBAH
Limbah Kimia, Farmasi, Limbah Infeksius,
Limbah Genotoksik
Logam Berat Patologis & Benda Tajam
Melalui Adsorpsi: Melalui: Melalui:
• Kulit & membran • Tusukan, lecet, luka • Menghirup debu
mukosa • Membran mukosa atau aerosol
• Pernafasan • Pernafasan • Adsorpsi kulit
• Pencernaan • Ingesti • Tanpa sengaja
menelan
• Intoksikasi/ • Infeksi
Gastroenteritis • Kontak dengan
keracunan akut atau cairan & sekret
kronik • Infeksi Saluran
Pernafasan tubuh pasien
• Cedera – luka bakar
• AIDS
• Hepatitis A • Karsinogen
• Hepatitis B & C • Mutagen
• Infeksi mata • Iritasi kulit
HOSPITAL ACQUIRED • Infeksi genital, • Iritasi saluran cerna
INFECTION • Cedera
Dampak Limbah yang tidak dikelola dengan benar;
1. Gangguan kesehatan manusia ; bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, desinfektan, serta
logam seperti Hg, Pb, Chrom dan Cd yang berasal dari limbah industri, pertanian dan RS.
2. Gangguan genetik dan reproduksi ; Pestisida dan Bahan Radioaktif
3. Menyebabkan infeksi silang; menjadi media penyebaran mikroorganisme pembawa penyakit
melalui proses infeksi silang baik dari pasien ke pasien, dari pasien ke petugas atau dari
petugas ke pasien (di Rumah Sakit)
4. Kerusakan harta benda, disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat) yang
terkandung dalam air berlumpur, dan hujan asam yang dapat menurunkan kualitas bangunan,
properti dan perabot dari logam.
5. Gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang, karena senyawa nitrat (asam, basa dan
garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.
6. kerugian ekomoni, baik terhadap pembiayaan operasional dan pemeliharaan, seperti
kebutuhan biaya kompensasi pencemaran lingkungan dan orang yang kesehatannya terganggu
karena pencemaran lingkungan.
7. Gangguan kenyamanan dan estetika, dari sedimen, larutan, bau sampah, bau limbah, bau
phenol, bau feses, urin, polusi asap dan rasa dari bahan kimia organik.
SUMBER LIMBAH
Rumah tangga
Hotel dan restoran
Rumah sakit
Industri
Pertanian
Peternakan
Tempat rekreasi
Perkantoran
Rembesan
Sumber-Sumber Limbah
Limbah Rumah Sakit
Rumah sakit menghasilkan banyak jenis limbah; yaitu padat, cair,
bahkan juga limbah gas, bakteri, maupun virus. Limbah padatnya
berupa sisa obat-obatan, bekas pembalut, bungkus obat, serta
bungkus zat kimia. Sedangkan limbah cairnya berasal dari hasil
cucian, sisa-sisa obat atau bahan kimia laboratorium. Limbah
padat atau cair rumah sakit mempunyai karateristik bisa
mengakibatkan infeksi atau penularan penyakit. Sebagian juga
beracun dan bersifat radioaktif.
Limbah Pertanian
Dapat berasal dari limbah hewan, pupuk, maupun pestisida.
Pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat
mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat
merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan
eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali
dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi biota air.
Sumber-Sumber Limbah
Limbah Industri
Limbah yang berasal dari industri atau hasil proses kerja
industri/pabrik-pabrik. Limbah ini mengandung bahan
pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini
dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan
sampah organik dan anorganik. Polutan tersebut berasal dari
pabrik pengolahan hasil ternak.
Dibawah ini contoh industri yang menghasilkan limbah :
Industri Farmasi
Limbah industri farmasi yang memproduksi antibiotik memiliki
tingkat bahaya cukup tinggi.
Limbah industri farmasi umumnya berasal dari proses
pencucian peralatan dan produk yang tidak terjual dan
kadaluarsa.
Sumber-Sumber Limbah
Industri Tekstil
Pabrik kertas menghasilkan limbah cair yang mengandung
logam berat jenis Hg dan Cu. Limbah cair tersebut berupa
bubur kertas encer yang apabila dibuang sembarangan
akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.Bahan kimia
dalam air limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin,
metal merkaptan sangat membahayakan kehidupan biota
perairan, dapat mengendap ke dasar perairan dan
mengganggu keseimbangan dan kelestarian kehidupan
perairan. Tingginya kebutuhan oksigen untuk menguraikan
limbah pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen terlarut
(DO) dalam air dan dapat menyebakan kondisi anoksik di
perairan, sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh biota alami
perairan.
Sumber-Sumber Limbah
Limbah Minyak
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi
produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas
penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak
pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan
bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan
beracun (B3), karena sifatnya, maupun jumlahnya dapat
mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan rumah tangga. Limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran
seperti (wortel, kol, bayam, slada), bisa juga berupa kertas, kardus,
karton atau kotoran manusia. Limbah ini juga memiliki daya racun
tinggi jika berasal dari sisa obat dan accu.
22

Problematika Limbah
Limbah padat yaitu sampah rumah tangga, dan limbah cair dapat
mencemari lingkungan perairan. Air yang tercemar akan menjadi sumber
penyakit menular.
Limbah gas pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx,
CO, dan gas-gas lain. Adanya SO2 dan NOx di udara dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena merusak
bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan.
Limbah dari industri kimia pada umumnya mengandung berbagai macam
unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic)
sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Walau
pestisida digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena
pemakaiannya yang tidak sesuai dengan peraturan, pestisida menjadi
biosida–pembunuh kehidupan.
PROBLEMATIKA: LIMBAH PADAT DOMESTIK

 Sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang


cukup serius yang masih dihadapi di negara kita.
 Rata-rata per orang per hari menghasilkan sampah 1–2 kg,
dan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk, kesejahteraan dan gaya hidup
masyarakat.
 Namun, penanganan sampah yang masih dilakukan secara
konvensional belum dapat mengendalikan sampah yang
ada.
 Sebanyak 20% sampah dibuang ke sungai menyumbang
sekitar 60–70% pencemaran sungai.
Problematika sampah
Organik
Rumah
Sampah tangga
Anorganik

Pengolahan 500 juta- 1 milyar


sampah ramah sampah dunia/tahun
lingkungan (Green Peace 2008)

Kesehatan

lingkungan yang bersih, Lingkungan


bebas sampah dan pola
hidup sehat
Permasalahan Sampah

* Pengelolaan Sampah di Kota Besar


Saat ini sampah menjadi masalah yang pelik..???

• Di Kota besar penduduknya sangat padat..!!!


Menghasilkan 0,50 – 0,65 Kg sampah per orang/hari dengan
kepadatan 200 kg/m3.
Contohnya untuk Kota Jakarta dapat menghasilkan sampah lebih
6 ton per hari sekitar 25,68 m3

* Kebanyakan pemukiman masih menerapkan pola pengelolaan sampah


secara sentralistik
SUMBER PERMASALAHAN SAMPAH
1. Volume sampah sangat besar dan diimbangi oleh daya tampung TPA
2. Lahan TPA semakin menyempit
3. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh
4. Fasilitas pengangkutan sampah sampah terbatas
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal
6. Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera
dikeluarkan dari tempat penampungan sehingga semakin menggunung
7. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah
8. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan
pengolahan sampah serta produknya
9. Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan
sampah secara tepat
10. Manajemen sampah tidak efektif.
PENGERTIAN EKONOMI LINGKUNGAN
ALOKASI SUMBER DAYA
EKONOMI
LINGKUNGAN KEBUTUHAN MANUSIA

KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMANFAATAN SUMBER DAYA

KEGIATAN EKONOMI

PRODUKSI KONVERSI ENERGI DISTRIBUSI KONSUMSI

BARANG DAN JASA SISA


HUBUNGAN
SISTEM EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Sistem Ekonomi
output
PRODUKSI KEGIATAN KEGIATAN RUMAH KONSUMSI
USAHA TANGGA
input

RESIDU/
EKSTRAKSI LIMBAH

SISTEM PENDUKUNG KEHIDUPAN ALAM


MATA Udara, Air, Kehidupan tumbuhan dan hewan, bahan baku,
HARI Keindahan
(ASET)
LIMBAH
Produksi Kurang Baik - Padat
- Cair
- Gas/debu

Lingkungan
+
Daya Dukung

Pencemaran

Kesengsaraan Kerusakan

• Produksi = 0
Usaha – Usaha : • Penurunan Produksi
-Mencegah • Peningkatan Teknologi
• Peningkatan kualitas Bahan
-Mengurangi
• Kelola LImbah
-Menghindari • Daur Ulang
LINGKUNGAN HIDUP

rehabilitasi
Limbah
imtak

pendidikan pemanfaatan
Tenaga Kerja
pengg.
Sumber Daya
iptek
Manusia
SUMBER DAYA
Kons.
Kreasi
LINGKUNGAN

kons.
Barang eksp.

Limbah
Cara Penanganan Limbah
Sifat Limbah
Limbah plastik hanya dapat terurai berkisar 50 tahun lebih. Jika plastik
tidak dimanfaatkan secara baik dengan cara mengolahnya menjadi
barang yang dapat di daur ulang, tentu hal itu akan menyebabkan
penumpukan dimana-mana, sedangkan produksi plastik untuk
kemasan makanan maupun sebagai kantong akan terus di produksi
oleh produsen plastik. Oleh karna itu kita harus bisa memanfaatkan
keadaan sekitar sekaligus juga kita dapat mengurangi limbah yang
hanya terbuang sia-sia. Kenapa tidak bila kita memanfaatkan limbah
tersebut untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Jika kita tidak menyiasati keadaan ini, mungkin 20 tahun kedepan


anak cucu kita tidak dapat melihat sungai yang bersih, serta udara
yang segar, bila limbah tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.
Sifat Limbah
Contoh limbah yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
sehingga menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumnya,
adalah :
Plastik bekas bungkus rinso atau pemutih pakaian lainnya bisa kita
manfaatkan menjadi tas-tas untuk belanja atau sebagai bingkai foto.
Botol-botol beling atau kaca yang bisa digunakan untuk menghias
dinding rumah.
Kardus bekas yang diolah menjadi kotak tissue.
Botol bekas yang dijadikan lampion hias dan hiasan.
Rangkaian bunga yang terbuat dari plastic atau sedotan.
Dedaunan kering yang dimanfaatkan sebagai hiasan bingkai.
Tempat pencil yang terbuat dari kardus
Pengelolaan Sampah

Sampah (waste); suatu bahan yang terbuang atau


dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun
alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Bahan baku: Ada dua jenis sampah

◆ Organik dan Anorganik.


yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan
bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering,
rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam,
jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat,
tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-
buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah
dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang).
Sumber dan klasifikasi sampah

1 Sampah basah (garbage)


sampah organik yang mudah busuk (degradable)
2 Sampah kering (rubbish)
sampah anorganik yang tidak mudah busuk (undegradable)
3 Sampah lembut, yaitu sampah yang merupakan partikel-
partikel ukuran kecil, ringan dan mudah diterbangkan angin,
berbentuk debu dan abu.
4 Sampah besar (bulky waste) yaitu sampah yang berukuran
besar, misal bekas furnitur, kursi, meja.
Sumber dan klasifikasi sampah

5 Sampah berbahaya (hazardous waste)


sampah yang berbahaya baik bagi manusia, binatang
maupun tumbuhan.Sampah ini terdiri dari;
a. Sampah patogen yaitu sampah yang berasal dari rumah
sakit dan klinik
b. Sampah beracun, yaitu sampah sisa pestisida, insektisida,
kertas bungkus bahan beracun.
c. Sampah radioaktif, yaitu sampah bahan-bahan radioaktif,
sisa pengolahan nuklir.
d. Sampah ledakan yaitu sampah yang berasal dari ledakan
petasan, mesiu, sampah perang.
Jenis sampah

A. Sumber sampah
1. Sampah kegiatan rumah tangga (domestic refuse)
Terdiri dari sisa makanan, bahan dan peralatan rumah
tangga.

2. Sampah dari kegiatan perdagangan (comercial refuse)


Adalah sampah yang berasal dari supermarket, pusat
pertokoan, warung dan sejenisnya.

3. Sampah yang berasal dari industri (industrial refuse)


Jumlah dan macamnya sangat tergantung pada jenis
industri.
Jenis sampah

4. Sampah yang berasal dari jalanan (street sweeping).


Ragamnya sangat bervariasi, misal daun tanaman
perindang jalan, kertas plastik, puntung rokok, barang-
barang yang dibuang sembarangan oleh penumpang
kendaraan.

5. Sampah yang berasal dari binatang mati (dead animal)


Lebih dikenal sebagai bangkai, misal bangkai tikus,
ular, burung, ayam, anjing, kucing, dll.
Jenis sampah

B. Sampah yang mudah Terdegradasi dan Tidak


Terdegradasi
1. Sampah yang mudah terurai (degradable refuse);
Dapat diurai secara alami melalui proses fisik, kimia
maupun biologis: berupa bahan- bahan organik, yang
dihancurkan oleh mikroorganisme.
◆ 2. Sampah yang tidak mudah terurai (nondegradable
refuse)
Tidak dapat diurai atau sulit diurai secara alami oleh proses
fisik, kimia maupun biologis: berupa bahan-bahan
anorganik, bahan sintetis, dan bahan keras lainnya, misal
Logam, kaca, kayu, keramik, plastik.
Potensi Sampah

Sampah merupakan barang yang dianggap tidak


berharga dan dibuang oleh pemiliknya. Namun
demikian pengelolaan sampah yang benar mampu
menimbulkan dampak positip bagi masyarakat.

Dibuat pupuk atau kompos.


Dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah, proses
dekomposisi telah mampu mengubah sampah menjadi
humus, ini dilakukan pada jenis sampah organik yang
mudah terurai (degradable refuse) antara lain daun-daunan
oleh sebab itu perlu dilakukan pemilahan terlebih dahulu.
Potensi Sampah

Dimanfaatkan sebagai makanan ternak


Terlebih dahulu pada sampah dilakukan
pemilahan dan pengolahan sampah sebelum
diberikan pada ternak. Maksudnya agar ternak
terhindar dari pengaruh buruk sampah
khususnya karena keberadaan B-3. Dibakar
atau dipakai sebagai bahan bakar. Sampah
dimanfaatkan sebagai bahan baku briket atau
biogas.
Pengelolaan limbah
Karakteristik limbah
Limbah organik
• Dapat terdegradari oleh proses degradasi oleh
mikroba
• Mengandung unsur C,H,O,N,S,P
• Biasanya berasal dari makhluk hidup (daun-daun,
sisa makanan, lemak, daging, air cucian beras, dll)
• Biasanya lebih banyak berasal dari rumah tangga.
• Dapat terdegradasi alami namun memerlukan
penampungan
Pengelolaan limbah
- Limbah anorganik
- Tidak dapat terdegradari oleh proses degradasi oleh
mikroba
- Tidak mengandung unsur C,H,O,N,S,P (sintetis)
- Biasanya berasal dari hasil reaksi dan proses kimia
(plastik, botol, karet, dll)
- Biasanya lebih banyak berasal dari industri atau pun
penggunaan produk industri.
- Dapat terdegradasi namun memerlukan perlakuan
khusus.
Pengelolaan limbah
Pengelolaan limbah rumah tangga
Karakteristik
• Limbah cair
Berupa air sisa dari proses Mandi, Cuci dan kakus
Sifatnya organik
Banyak mengadung phospat dan sulfat (dari detergent)
Dapat teregradasi alami
Memerlukan saluran pembuangan limbah
Contoh : air bekas cucian, mandi, dll.
Pengelolaan limbah
Limbah padat
Sebagaian besar berupa sisa makanan dan sayuran
Sebagian berupa sampah anorganik
Pengolahan sederhana dengan ditimbun dan akan terbentuk
kompos.
Dibakar atau dijual untuk di daur ulang
49

Pengelolaan Limbah
Prioritas pertama Prioritas kedua Prioritas terakhir

Pencegahan awal / Pencegahan sekunder Pengelolaan limbah


primer dari dari pencemaran &
• Olah limbah untuk
pencemaran & limbah limbah mengurangi toksisitas
• Hilangkan penggunaan • Gunakan kembali (reuse)
zat kimia berbahaya • Bakar limbah (insinerasi)
• Perbaiki produk yang
dalam proses industri • Kubur limbah dalam
rusak landfill
• Beli produk yang lain
• Lakukan daur ulang • Keluarkan limbah ke
• Kurangi penggunaan
• Buat kompos lingkungan untuk
produk berbahaya
• Kurangi pengemasan & • Beli barang-barang yang pembuangan atau
dapat digunakan kembali pengenceran
bahan dalam produk
• Buat produk tahan lama atau di-daur ulang
yang mudah diperbaiki,
dapat di-daur ulang atau
dapat digunakan kembali
(reusable)
50

Pengolahan Limbah
Bahan Pengolah PRODUK
baku an

LIMBAH LIMBAH*
SUMBER DAYA pencemaran pencemaran
ALAM tinggi rendah

Teknologi PENGOLAHA
Energi N LIMBAH
Materi

Media Penerima
(LINGKUNGAN)
tanah, perairan,
udara
Pengelolaan Limbah

51
CATATAN
REUSE = Memanfaat ulang, menggunakan kembali barang bekas
tanpa pengolahan bahan,untuk tujuan sama atau berbeda. Contoh
: Kaleng ➔ tempat pensil.
RECYCLE = Mengolah kembali, memanfaatkan barang bekas dengan
mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh : Kertas
daur ulang, Kompos.
REDUCE = Mengurangi, perilaku yang dapat mengurangi produksi
sampah. Contoh : Bawa tas sendiri bila belanja.
REPLACE = Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai
ulang/mengubah kebiasaan mempercepat produksi sampah.
Contoh : Kantong plastik ➔ Kertas.
CATATAN
REFILL = Mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
Contoh : Minyak goreng, sabun, susu, dll.

REPAIR = Melakukan Pemeliharaan atau perawatan agar tidak


menambah produksi limbah. Contoh : Penggunaan barang becah
belah lebih hati-hati agar tidak pecah.
REDUCE &
REUSE
SAMPAH
Sampah merupakan sisa kegiatan
manusia dan atau proses alam yang
berbentuk padat baik yang bersifat
organik maupun non/an organik dan
dianggap sudah tidak bernilai lagi (UU 18
tahun 2008)

UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah


Bab I pasal 1 ayat 3
Bahwa pengelolaan sampah merupakan kegiatan
yang sistematis, berkelanjutan yang terdiri dari kegiatan
pengurangan dan penanganan.
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat
digunakan sebagai referensi model yang mengedepankan
paradigma 3R (R1=reduce, R2=reuse, R3= recycle). 55
REDUCE
(R1)
KONSEP PENGURANGAN SAMPAH
REDUCE
Reduce (mengurangi), yaitu mengurangi segala sesuatu yang
menyebabkan timbulnya sampah. Reduce juga berarti mengurangi
penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.

Reduce merupakan upaya mengurangi sampah di lingkungan sumber dan


bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan dengan cara
merubah pola hidup konsumtif, yaitu merubah kebiasaan boros dan
menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisien dan sedikit
sampah.

57
KEUNTUNGAN UPAYA REDUCE
❖ Menekan jumlah timbulan sampah sedemikian
drastis
❖ Mampu menyelamatkan energi yang
dibutuhkan dalam proses produksi barang yang
dibutuhkan
❖ Menyelamatkan rusaknya sumber daya alam
yang menjadi bahan baku dalam proses
produksi
❖ Meminimalkan timbulan polusi udara
❖ Lebih jauh ke depan, kita dapat menjaga dan
menjamin lingkungan hidup yang berkelanjutan.
58
Contoh Kegiatan Reduce Sehari-hari

Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai

Menggunakan produk yang dapat diisi ulang


(refill)

Menggunakan kertas secara bolak balik

Ketika belanja membawa kantong/keranjang


dari rumah 59
Menggunakan email (surat elektronik)
untuk berkirim surat

Lebih memilih membaca koran online


daripada koran cetak

Sebaiknya pakai serbet/sapu tangan


kain daripada tissue

Menggunakan wadah makanan


seperti box atau rantang

Hindari memakai dan membeli


produk yang menghasilkan sampah
dalam jumlah besar 60
REUSE (R2)
Konsep Pemanfaatan
Kembali Sampah

61
Reuse (menggunakan
kembali) adalah upaya
memanfaatkan sampah
Berarti sebisa mungkin
melalui penggunaan
pilihlah barang-barang
yang berulang agar
yang bisa dipakai
tidak langsung menjadi
kembali. Hindari
sampah, tanpa
pemakaian barang-
pengolahan berarti
barang yang disposable
menggunakan kembali
(sekali pakai, buang)
sampah yang layak
pakai untuk fungsi yang
sama atau yang lain.

62
Contoh Reuse dalam Kehidupan Sehari-hari

Gelas/botol Potongan Menggunakan Kaleng/baskom


plastik digunakan kain/baju bekas sisi kertas yang besar digunakan
kembali untuk dapat digunakan masih kosong kembali untuk
tempat pensil untuk lap atau untuk menulis pot dan tempat
atau pot bibit keset sampah
tanaman
63
Contoh Penerapan
Reduce & Reuse di
Beberapa Negara
di Dunia
INDONESIA
❖Penerapan Surabaya Eco-School
Kegiatan ini menekankan pada
pengurangan sampah plastik dengan
membuat larangan penggunaan sedotan
plastik minuman dan makanan dalam kemasan
sekali pakai bagi seluruh warga sekolah

65
SWEDIA
Negara Skandinavia seperti Swedia punya cara unik dalam mengatasi
masalah sampah. Terdapat mal yang khusus diperuntukkan sebagai
tempat jual-beli produk daur ulang atau barang bekas yang masih layak
pakai, yang juga menerima perbaikan barang dan bisa dijual di sana.
Tersedia juga pelatihan untuk mengolah barang maupun
memperbaikinya. Hal itu tentu meminimalisir jumlah sampah di Swedia

66
Minimasi jumlah sampah dan daur ulang ditingkatkan. Pembuangan
sampah yang masih memiliki nilai energi dikurangi secara signifikan.
Dengan misi disebut 'toward zero waste' — 'menuju sampah nol.' Setiap
tumpukan sampah di swedia punya dua pilihan nasib: untuk didaur ulang
atau diubah menjadi energi.

Para produsen ini selain hanya menghasilkan barang juga perlu


memikirkan bagaimana caranya mengolah sampah yang dihasilkan dari
sisa produknya dan diusahakan sebisa mungkin untuk menggunakan
bahan-bahan yang ramah lingkungan.

67
SINGAPURA
Singapura mengkampanyekan ”Bring Your
Own Bag” atau ”Bawa Kantong anda Sendiri”
sejak April 2007, dan konsumen harus
mengeluarkan ekstra biaya jika ingin
menggunakan kantong plastik. Hasil dari
kampanye tersebut adalah di hari pertama
mampu mengurangi 100.000 penggunaan
kantong plastik, terjualnya 200.000 kantong
non plastik yang dapat dipakai berulang kali,
serta menurunnya konsumsi kantong plastik
sampai dengan 60%.

68
69

AUSTRALIA
Kebijakan pemberian reward bagi masyarakat yang peduli dengan
pencemaran sampah plastic juga dilakukan oleh pemerintah Sydney, Australia.
Pemerintah Sydney memberikan akses transportasi gratis dengan menukarkan botol
plastik sebagai pengganti uang. Selain itu, pemerintahnya juga memberikan tiket
bioskop bagi mereka yang menyetorkan sampah plastik ke mesin yang sudah di
sediakan.
70

Pengolahan Limbah Gas

Absorption
Adsorption
Chemical conversion
Separation
71

Pengolahan Limbah Padat

Sorting, segregation and separation


Composting
Incineration
Sanitary landfilling
72

Pengolahan Limbah Padat


73

Pengolahan Limbah Padat


74

Pengolahan Limbah Padat

Komposting
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN & BERBAHAYA [ B3 ]

P
IDENTIFIKASI E
TEMPAT
SUMBER LIMBAH LIMBAH B3 PENGOLAH
R
LB3
P
E
R
•Industri •INFEKSIUS U
•INCINERATOR
•Domestik •BERACUN U •AUTOCLAV
•Pertanian •MUDAH •MOU PIHAK-3
•Transportasi MENYALA
•MELEDAK
Alur Pengelolaan Limbah
Pengurangan

Pemilahan

Pewadahan

Penyimpanan

Pengangkutan/Pengumpulan

Pengolahan/Penimbunan/Pemanfaatan
Pengurangan
▪ Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan yang lain;
▪ Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap bahan
atau material yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
dan/atau pencemaran terhadap lingkungan;
▪ Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut jenis,
kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
▪ Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan bahan
farmasi untuk menghindari terjadinya penumpukan dan
kedaluwarsa; dan
▪ Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap peralatan
sesuai jadwal.
78
CONTOH PENGURANGAN

TERMOMETER MERKURI TERMOMETER DIGITAL

SPYGNOMETER MERKURI SPYGNOMETER DIGITAL


79
Pemilahan dan Pewadahan
▪ Pemilahan dilakukan mulai dari sumber
oleh penghasil limbah (mis: industri). Di
MERAH
setiap sumber/ ruangan ditempatkan
wadah yang sesuai dengan limbah yang
dihasilkan. KUNING

▪ Wadah dinamai sesuai kategori/


kelompok limbah dan diberikan kantong KUNING
plastik sesuai warna.
▪ Limbah dipilah berdasarkan bentuknya:
UNGU
padat, cair, atau gas. Setelah itu
ditempatkan pada tempat masing-
masing. COKLAT
▪ Selain itu limbah dipilah berdasarkan
jenisnya: limbah oragnik atau anorganik. Sumber: PERMENKES 7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit dan Permen LHK no. P56 th. 2015
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS

81
Pengangkutan
1. Pengangkutan Internal
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah)
• Tidak dianjurkan melakukan pemadatan/penekanan pada saat pengumpulan
limbah untuk menghindari risiko tertusuk

2. Pengangkutan eksternal
Pengangkutan dilakukan oleh transporter yang berijin. Pengangkutan yang
dilakukan oleh penghasil limbah bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
ketentuan yang berlaku.
Penyimpanan Sementara
• TPS harus memiliki ijin
• Bangunan TPS yang memenuhi persyaratan harus sesuai
dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995
Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.

•Waktu Penyimpanan :
1. 2 hari, pada temperature lebih besar dari 0 derajat Celcius
2. 90 hari, pada temperature sama dengan atau lebih kecil dari
0 derajat celcius
3. 7 hari, Pada temperatur 3-8 derajat Celcius (PMK 7/2019)
Cara Penanganan Limbah-Sampah

DIREKTORAT PENGELOLAAN SAMPAH


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
Program Kebijakan Strategis Nasional
(Jakstanas)

DIREKTORAT PENGELOLAAN SAMPAH


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
DASAR HUKUM JAKSTRANAS:
PASAL 6 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH
TANGGA PERLU MENETAPKAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN DAN
STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH

A. ARAH KEBIJAKAN :
• PENINGKATAN KINERJA DI BIDANG
PENGURANGAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
MUATAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
JAKTRANAS • PENINGKATAN KINERJA DI BIDANG PENANGANAN
SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS
SAMPAH RUMAH TANGGA

B. STRATEGI, PROGRAM, DAN TARGET PENGURANGAN


DAN PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA.
ARAH KEBIJAKAN TARGET PROGRAM

1. PEMBATASAN
30% PADA TAHUN 2025 DARI TIMBULAN SAMPAH
PENGURANGAN
TIMBULAN SAMPAH 2. PENDAURAN ULANG
SAMPAH
NASIONAL SAMPAH
3. PEMANFAATAN KEMBALI
SAMPAH

1. PEMILAHAN
PENANGANAN 70% PADA TAHUN 2025 DARI 2. PENGUMPULAN
SAMPAH TIMBULAN SAMPAH 3. PENGANGKUTAN
NASIONAL 4. PENGOLAHAN
5. PEMROSESAN AKHIR

PARADIGMA JAKSTRANAS ADALAH


PENGURANGAN SAMPAH DI SUMBERNYA,
MENUNJUKKAN TEKAD YANG KUAT UNTUK 1. PROGRAM 1. STRATEGI
PELIBATAN PARTISIPASI MASYARAKAT PENGURANGAN PENGURANGAN
MELALUI PERUBAHAN PERILAKU DAN 2. PROGRAM
2. STRATEGI
BUDAYA UNTUK MENJADI GERAKAN PENANGANAN
MASYARAKAT PENANGANAN
PROYEKSI TIMBULAN SAMPAH SERTA TARGET PENGURANGAN DAN
PENANGANGAN SAMPAH TAHUN 2017-2025

INDIKATOR TARGET

2017 2018 2019 2020 21 2022 2023 2004 2025

Proyeksi timbulan
sampah (juta ton) 65.8 66.5 67.1 67.8 68.5 69.2 69.9 70.6 71.3

Target Pengurangan
Sampah
9.89 12 13.4 14 16.4 17.99 18.9 19.7 20.9
(juta ton)
(15%) (18%) ( 20%) (22%) (24%) (26%) (27%) (28%) (30%)

Target Penanganan
Sampah
47.3 48.5 53.7 50.8 50.7 50.52 50.3 50.1 49.9
(juta ton)
( 72%) ( 73%) (80%) (75%) (74%) (73%) (72%) (71%) (70%)
PENYELENGGARAAN JAKSTRANAS
PEMANGKU KEPENTINGAN:
• 32 K/L TERKAIT,
• DPR, DPRD PROVINSI, DPRD KAB/KOTA
• PEMERINTAH DAERAH PROVINSI,
• PEMERINTAH DAERAH KAB/KOTA
• DUNIA USAHA
• PENGELOLA KAWASAN

J MENTERI/KEPALA LPNK DALAM


MENETAPKAN KEBIJAKAN SEKTORAL
A
TERKAIT PENGELOLAAN SAMPAH
K
S GUBERNUR DALAM MENETAPKAN
6 BULAN SETELAH
T JAKSTRADA PROVINSI
PERPRES KELUAR
R PERATURAN GUBERNUR
A
N BUPATI/WALIKOTA DALAM MENETAPKAN
JAKSTRADA KABUPATEN/KOTA 1 TAHUN SETELAH
A PERPRES KELUAR
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
S

RPJPN DAN RPJMN


STRATEGI DAN PROGRAM

STRATEGI PENANGANAN SAMPAH


STRATEGI PENGURANGAN SAMPAH 1. PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA
1. PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN 2. PENGUATAN KOORDINASI DAN KERJASAMA ANTARA
KRITERIA (NSPK) DALAM PENGURANAN SAMPAH PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
2. PENGUATAN KOORDINASI DAN KERJASAMA ANTARA 3. PENGUATAN KOMITMEN LEMBAGA EKSEKUTIF DAN
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH LEGISLATIF DI PUSAT DAN DAERAH DALAM PENYEDIAAN
3. PENGUATAN KOMITMEN LEMBAGA EKSEKUTIF DAN ANGGARAN PENANGANAN SAMPAH
LEGISLATIF DI PUSAT DAN DAERAH DALAM 4. PENINGKATAN KAPASITAS KEPEMIMPINAN, KELEMBAGAAN
PENYEDIAAN ANGGARAN PENGURANGAN SAMPAH DAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENANGANAN
4. PENINGKATAN KAPASITAS KEPEMIMPINAN, SAMPAH
KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA 5. PEMBENTUKAN SISTEM INFORMASI;
DALAM UPAYA PENGURANGAN SAMPAH 6. PENGUATAN KETERLIBATAN MASYARAKAT MELALUI
5. PEMBENTUKAN SISTEM INFORMASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI
6. PENGUATAN KETERLIBATAN MASYARAKAT MELALUI 7. PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN SKEMA INVESTASI,
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
7. PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 8. PENGUATAN PENEGAKAN HUKUM
INSENTIF DAN DISINTENSIF DALAM PENGURANGAN 9. PENGUATAN KETERLIBATAN DUNIA USAHA MELALUI
SAMPAH
KEMITRAAN DENGAN PEMERINTAH PUSAT
8. PENGUATAN KOMITMEN DUNIA USAHA MELALUI
PENERAPAN KEWAJIBAN PRODUSEN DALAM
10. PENERAPAN TEKNOLOGI PENANGANAN SAMPAH
PENGURANGAN SAMPAH YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN TEPAT GUNA
11. PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INSENTIF DAN
DISINTENSIF DALAM PENANGANAN SAMPAH

21 PROGRAM 36 PROGRAM
DIAGRAM ALIR
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA Timbunan
Sampah Kota … ton/hari

Pengurangan Pembatasan Sampah … ton/hari

… ton/hari … ton/hari
Lubang Resapan Bank Sampah Pemulung
Biopori Kota
… ton/hari

Penanganan TPS 3R Bank Sampah Induk


… ton/hari … ton/hari

… ton/hari ITF
MRF … ton/hari PDU
… ton/hari

Environment TPST/Waste
(Tidak Tertangani) to Energy
… ton/hari … ton/hari

Komposting End Collector/


TPA Industri Daur ulang
Skala Kota
… ton/hari … ton/hari … ton/hari
PEMANTAUAN
UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI MENGENAI CAPAIAN
TUJUAN PENGURANGAN DAN PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA.

L
PENGURANGAN SAMPAH : A
a. BESARAN PENURUNAN JUMLAH TIMBULAN SAMPAH PER KAPITA; P
b. BESARAN PENINGKATAN JUMLAH SAMPAH YANG TERDAUR-ULANG O
DI SUMBER SAMPAH; DAN
c. BESARAN PENINGKATAN JUMLAH SAMPAH YANG TERMANFAATKAN R
KEMBALI DI SUMBER SAMPAH. A
N
INDIKATOR PENANGANAN SAMPAH:
CAPAIAN a. BESARAN PENINGKATAN JUMLAH SAMPAH YANG TERPILAH DI J
SUMBER SAMPAH;
A
b. BESARAN PENURUNAN JUMLAH SAMPAH YANG DIANGKUT KE
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR; K
c. BESARAN PENINGKATAN JUMLAH SAMPAH YANG DIANGKUT KE S
PUSAT PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK MENJADI BAHAN BAKU
T
DAN/ATAU SUMBER ENERGI;
d. BESARAN PENINGKATAN JUMLAH SAMPAH YANG TEROLAH R
MENJADI BAHAN BAKU; A
e. BESARAN PENINGKATAN JUMLAH SAMPAH YANG N
TERMANFAATKAN MENJADI SUMBER ENERGI; DAN A
f. BESARAN PENURUNAN JUMLAH SAMPAH YANG TERPROSES DI
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR. S
ROAD MAP PELAKSANAAN JASTRANAS
Formulasi Indikator Timbulan Sampah Kota

Timbulan Sampah = Sampah Terkelola + Sampah Tidak Terkelola

Sampah Terkelola = Sampah Terpilah + Sampah Terolah + Sampah di TPA

Sampah di TPA = Residu Pemilahan + Residu Pengolahan


Jangan Habiskan Energi Untuk Mengurus Sampah
Tapi
Hasilkan Energi dari Mengolah Sampah
PROGRAM ADIPURA
Merupakan Salah satu program Strategis KLH dalam pengelolaan lingkungan perkotaan

Tujuan : meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan


mendorong partisipasi masyarakat dalam
menciptakan kota yang bersih dan teduh

Kota Berwawasan Lingkungan dan


Berkelanjutan

KRITERIA DAN INDIKATOR : 3. Pengendalian


1. Pengelolaan Sampah Pencemaran Air
2. Pengelolaan Ruang 4. Pengendalian
Terbuka Hijau Pencemaran Udara
PERUMAHAN KOMPONEN PENILAIAN
JALAN ADIPURA
PASAR
SEKOLAH
PERKANTORAN
PERTOKOAN
RS/PUSKESMAS INSTITUSI

PERAIRAN TERBUKA MANAGEMENT


STASIUN KERETA API/BANDAR PERAN SERTA MASYARAKAT
UDARA/PELABUHAN
LAUT/TERMINAL BIS
TAMAN KOTA
PANTAI WISATA
TPA
PEMILAHAN SAMPAH
PENGOLAHAN SAMPAH
RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
TAMAN KOTA HUTAN KOTA

20% dari Luas Adminstrasi 10% dari Luar RTH Kota


KOMPOSTING
DAUR ULANG ENERGI (PEMANFAATAN SAMPAH UNTUK ENERGI)

LANDFILL GAS
CAPTURED THERMAL
RECOVERY
PROGRAM ADIPURA ❖ Pengelolaan Sampah
❖ Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Adipura ❖ Pengendalian Pencemaran Air
❖ Pengendalian Pencemaran Udara
❖ Pengelolaan Sampah minimal 7% dari Timbulan
Sampah
❖ Pengelolaan RTH: 20% dari Luas Wilayah
Adipura Administrasi → Taman Kehati
Kencana ❖ Konservasi dan peningkatan kualitas air (biopori dan
sumur resapan), Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik
❖ Energi Baru terbarukan dan efisiensi energi
Kota ❖ Transportasi massa yang berwawasan lingkungan
Berwawasan ❖ Peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta
Lingkungan ❖ Pengembangan Inovasi dan Teknologi
❖ Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
Skema Pemantauan
Adipura
Kencana

Adipura
Skala Nilai PEMANTAUAN
Baik (> 71) KEDUA Piagam
Nominasi Anugerah Adipura Adipura
dan Adipura Kencana
Plakat
PEMANTAUAN Adipura
PERTAMA

Pembinaan
Skala Nilai di PEMANTAUAN
bawah baik Piagam
KEDUA Adipura
(<71)
Nominasi Piagam Adipura
KERJASAMA PEMDA DENGAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

KERJASAMA

PEMERINTAH BUMN/SWASTA MASYARAKAT


EVALUASI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
❖ Pemantauan Kualitas Air Permukaan/Sungai/Danau
❖ Ketersediaan Sumber Air Bersih
❖ Penurunan Beban Pencemaran Ke Badan Air Permukaan
EVALUASI KUALITAS UDARA

FISIK NON-FISIK
UJI EMISI INSTITUSI
ANGGARAN
KEG. PEMANTAUAN KUALITAS
ROADSIDE UDARA
KEG. MEREDUKSI TINGKAT
TRAFFIC COUNTING PENCEMARAN UDARA

KEG. AWARENESS TERHADAP ISU


PPU
KUALITAS BAHAN BAKAR
Dampak Pelaksanaan Program ADIPURA
Penurunan jumlah timbulan sampah yang masuk
ke TPA minimal 7% pertahun

Penambahan jumlah luas Ruang Terbuka Hijau

Penurunan berjangkitnya wabah penyakit

Membangun ekonomi kerakyatan melalui


gerakan 3R
PENGHARGAAN DI TINGKAT ASEAN
Environmentally Sustainable Cites (ESC) - Award

✓ Indonesia sebagai penggagas kegiatan ESC – Award, dalam pertemuan ASEAN


Working Group on City (AWGESC) di Jakarta
✓ Kategori kota berdasarkan jumlah penduduk yaitu kota besar : 750 ribu sampai
dengan 1 juta jiwa sedangkan kota kecil 20 ribu – 750 ribu

Palembang : Tahun 2008


Clean Land ESC Award Surabaya : Tahun 2011

Clean Water
Tahun 2011
Certificate of
Clean Land : Palembang
Clean Air Recoqnition Clean Water : Banjarmasin
Clean Air : Makassar
Kriteria dan Indikator
PRINSIP 4R

Reduce Reuse

cara pengolahan
Text
sampah

Replace Recycle
Contoh Penerapan PRINSIP 4R
Pembuatan
Pengembangan
kerajinan dari
Prinsip 4 R
sampah plastik

Pembuatan
Pendapatan kerajinan dari
Meningkat sampah platik

pemberdayaan
kampanye masyarakat terutama
lingkungan hidup para ibu rumah tangga
Latar belakang
Sebagai kepedulian dan keprihatinan civitas akademika terhadap
lingkungan sekitar kampus untuk meningkatkan taraf hidup melalui
kegiatan alternatif yang produktif

Banyaknya sampah plastik yang tertimbun yang dapat menimbulkan


permasalahan lingkungan karena sulitnya sampah untuk
terdekomposisi

Belum tepatnya penanganan sampah plastik dengan cara pembakaran


dan penimbunan sampah yang telah membudaya di tengah
masyarakat

Diperlukan upaya penanganan sampah plastik yang lebih baik melalui


pembuatan tas sendiri pengganti tas plastik

Melalui produk tas plastik ini dapat dijadikan sebagai sarana


berwirausaha bagi masyarakat yang diberi penyuluhan dan pelatihan
TUJUAN PROGRAM
Menciptakan kegiatan alternatif yang produktif, terutama dalam
menunjang penghasilan rumah tangga

Memanfaatkan sampah plastik yang menjadi permasalah lingkungan

Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam berwirausaha

Menciptakan produk baru berupa tas dengan bahan baku berbasis


limbah

Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat

Sebagai wahana melatih dan mempraktekkan kemampuan


berkomunikasi, sikap tanggung jawab dan kerjasama tim
LUARAN YANG DIHARAPKAN

TEXT TEXT TEXT TEXT


1. Produk tas plastik fashionable yang menarik dan mudah
diterima serta dengan harga terjangkau.
2. Menambah nilai ekonomis dari timbunan sampah plastik.
3. Menambah mata pencaharian bagi masyarakat sekitar
dengan berwirausaha.
KEGUNAAN PROGRAM

1. Melatih masyarakat dalam berinovasi produk dengan


berbahan dasar limbah.
2. Meningkatkan ketrampilan dan pendapatan masyarakat
melalui berwirausaha.
3. Meningkatkan kemampuan kerjasama tim.
4. Memanfaatkan sampah plastik rumah tangga yang
belum digali secara optimal.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
SASARAN
di wilayah Pekerja kasar
Desa Babakan Dramaga, Bogor

41,7 % dari penduduk desa

Wanita belum
4141 orang dari berkontribusi dalam
8667 warga perekonomian

Meningkatkan Pelatihan
pendapatan dengan pembuatan tas
modal kecil limbah plastik
Metode
Persiapan

Penyuluhan/ Sosialisasi

Praktek Usaha/ Pelatihan

Kegiatan Lanjutan

Kegiatan Pemasaran dan Promosi

Monitoring dan Evaluasi


Proses Pembuatan Tas Plastik

Pembersihan kemasan plastik

Gunting dua buah kemasan dengan


ukuran sama dan bentuk pola

Pasang dan jahit untuk sisi depan


dan belakang

Sambungkan kedua kemasan plastik


(untuk sisi kiri dan kanan tas)

Hubungkan dan sambung dengan jahitan


mesin hingga terbentuk tas

Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya


Tahap Promosi dan Pemasaran

• pameran,
• media elektronik,
Promosi • media cetak
• bekerja sama dengan Nick’s
Collection

• Media Cetak (Jurnal Bogor,


Koran Kampus dan Wanita
Indonesia)
Pemasaran • Media Elektronik
• Bazar
• Kerjasama dengan Pemerintah
Daerah Kota Bogor dan UKM
Monitoring dan Evaluasi
Contoh Produk Daur Ulang
Eko Risdianto, M.Cs
Bahan Daur Ulang
Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat
dimanfaatkan melalui daur ulang.
Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan
kardus.
Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan
untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru atau vas bunga.
Alumunium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan
kembali sebagai kaleng pengemas atau sebagai tempat menaruh alat tulis.
Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku
pembuatan baja baru.
Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan
pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan
tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.
Bahan Daur Ulang
Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang
Berikut beberapa jenis limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau
dilakukan melalui proses daur ulang.
Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut
biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan hewan ternak.
2. Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah di perairan, jika populasinya terlalu banyak.
Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
3. Sampah organik
Contohnya daun-daunan basah dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Keuntungan menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan
tanah.
Secara umum komposisi sampah di setiap
kota bahkan negara hampir sama yaitu:

Kertas dan kartun ± 35 %


Logam ± 7 %
Gelas ± 5 %
Sampah halaman dan dapur ± 37 %
Kayu ± 3 %
Plastik, karet, dan kulit ± 7 %
Lain-lain ± 6 %
Tingkat Degradibilitas Komponen Bahan Sampah

No Komponen Sampah Degradibilitas ( % )


1. Selulosa dari kertas karton 90
2. Hemiselulosa 70
3. Karbohidrat 70
4. Selulosa dari kertas bungkus 50
5. Bambu 50
6. Lemak 50
7. Protein 50
8. Ranting 5
9. Lignin 0
10. Plastik 0
Sumber : Sudrajat, dkk 1987
Dalam Sudrajat R. 2006
KANDUNGAN ENERGI BERBAGAI JENIS SAMPAH
Jenis Sampah Kandungan Energi Kadar Air Kadar Abu
( Kkal/Kg) ( % berat basah ) ( % berat kering)
Plastik 7.780 2 10
Karet 5.560 2 10
Kayu 4.450 20 2
Kain 4.150 20 2
Kertas 4.000 6 6
Sisa Makanan 1.100 70 5
Kaleng 170 2 98
Kaca 30 2 98
Sumber : Anonim 2007
Di Indonesia sekitar 60 – 70 % Sampah merupakan
sampah organik dengan kadar air mencapai 65 – 75 %
dan sumber terbanyak adalah dari pasar tradisional
dan pemukiman.

Sampah tradisional seperti : lauk pauk dan sayur


mayur membuang hampir 95 % sampah organik.
Sisanya merupakan sampah Anorganik
1. LIMBAH PADAT INDUSTRI

Plastik, Kayu, Logam, Alumunium, Kaca, dan


limbah organik.
Ada 4 proses, yaitu:
▪ Pemisahan
▪ Penyusutan ukuran
▪ Pengomposan
▪ Pembuangan limbah
1. PEMISAHAN
▪ Karena limbah padat terdiri dari: ukuran yang berbeda dan
kandungan bahan yang berbeda maka harus dipisahkan dahulu,
supaya peralatan pengolahan menjadi awet.

▪ Pemisahan ada 3 sistem, yaitu:


a. Sistem balistik: adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan
keseragaman ukuran/berat volume
b. Sistem gravitasi: adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat.
misal : barang yang ringan/terapung
barang yang berat/tenggelam
c. Sistem magnetis: adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet, yang
bersifat magnet akan langsung menempel.
misal: untuk memisahkan campuran logam dan non logam
2. PENYUSUTAN UKURAN

▪ Penyusutan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran


yang lebih kecil, supaya pengolahannya menjadi mudah.

3. PENGOMPOSAN
▪ Pengomposan dilakukan terhadap buangan/ limbah yang
mudah membusuk, sampah, buangan atau kotoran
hewan ataupun juga pada lumpur pabrik.
▪ Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus
dipisahkan dan disamakan ukurannya/volumenya.
2. Limbah Pertanian: Pakan Ternak
Hijauan :
a. Rumput
b. Leguminosa
c. Hasil samping tanaman pangan
d. Hijauan bukan rumput dan
legume
Limbah Agroindustri :
a. Dedak padi
b. Dedak jagung
c. Ampas tahu
d. Onggok (gamblong)
e. Kulit ketela pohon
f. Kulit kacang
g. Kulit kopi
h. Kulit kedelai
Potensi Limbah Tanaman Pertanian
No Jenis Limbah Pertanian Total produksi Bahan Kering
per Ha (kg)

1 Jerami padi 5000


2 Tebon jagung 4000
3 Brengkesan kedelai 2790
4 Brengkesan kacang tanah 2100
5 daun ubi jalar 1500
6 Brengkesan kacang hijau 1500
7 Pucuk ubi kayu 1730
8 Pucuk tebu 3800
Potensi Limbah Tanaman Pertanian Jawa Timur

Luas Potensi BK Konsumsi


No Komoditas
(ha) (ton) satuan ternak (ekor)
1 Padi Sawah 1,702,426.36 8,512,131.80 3,731,345.45
2 Jagung 1,276,792.20 5,107,168.80 2,238,758.93
3 Brengkesan kedelai 166,461.00 464,426.19 203,584.08
Brengkesan kacang
4 114,413.00 240,267.30 105,322.65
tanah
5 daun ubi jalar 10,028.00 15,042.00 6,593.75
brengkesan kacang
6 45,325.00 67,987.50 29,802.74
hijau
7 pucuk ubi kayu 118,409.00 204,847.57 89,796.20
8 Tebu 175,632.00 667,401.60 292,559.61
Total 15,279,272.76 6,697,763.40
Perbandingan Populasi Sapi Potong dengan Potensi BK Jerami Padi

400.000

350.000

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

Total populasi sapi (ekor) Total unit ternak dapat dicukupi dari limbah padi (ekor)
Teknologi Pengawetan Limbah Tanaman Pangan
Silase:
Penyimpanan hijauan
Hay:
segar dalam ruang kedap
Hijauan yang dikeringkan
udara dengan kepadatan
dengan kadar air < 20%
± 500 kg per M3

BANK PAKAN

Ammoniasi: Fermentasi:
Penambahan urea pada Penyimpanan hijauan
jerami kering pada saat kering dengan cara
penyimpanan anaerob dengan
penambahan probiotik
Peningkatan Kualitas Limbah Agroindustri

• Potensi dedak kasar di Jatim : 4 juta ton (7,149,077 ST)


• DUT : campuran dari Dedak Urea Tetes
• Perbanding Dedak : Urea : Tetes = 92 : 1 : 7
• Digunakan sebagai surge feeding induk yang melahirkan: 14 hari
sebelum melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan
• Perlakuan : Hijauan adlibitum, DUT 2 kg/hari
• Dampak :
a. Memperpendek anestrus post partus
b. Memperkecil penurunan skor kondisi tubuh
c. Pertumbuhan pedet yang lebih baik
3. LIMBAH INDUSTRI PANGAN

Sifat limbah industri pangan : merupakan limbah berbeban rendah,


volume cairan tinggi
Sifat limbah dari peternakan : berbeban berat tetapi volume rendah
Pengetahuan sifat limbah untuk:
 menetapkan metode penanganan dan atau pembuangan limbah
yang efektif
 Merancang fasilitas yang diperlukan utk mengelola pengeluaran
yang konstan
Perlakuan tidak tepat menimbulkan bau & polusi

Limbah Indusrti Pangan 138


Metode penanganan dan pembuangan yg layak
dari limbah pengolahan pangan dgn karakteristik
berbeda (loehr, 1977)
Limbah Metode Penanganan & Pembuangan
Cairan
1. Limbah organik terlarut 1. Penanganan biologik, penimbunan
lahan
2. Bahan organik terlarut 2. Penimbunan lahan, perlakukan
fisik/kimia
3. Limbah organik 3. Sedimentasi penanganan biologi,
tersuspensi presipitasi kimia, penimbunan lahan
4. Bahan anorganik 4. Sedimentasi, penimbunan lahan,
tersuspensi perlakuan kimia
Padatan
1. Limbah organik 1. Pupuk, penimbunan lahan, dehidrasi,
pakan ternak
2. Limbah anorganik 2. Penimbunan tanah

Limbah Indusrti Pangan 139


a. Pengolahan Buah dan Sayur
• Volume air limbah dan kekuatan organik mempunyai kisaran yang
lebar dan bervariasi, krn perbedaan cara pengolahan produk yang
sama
• Fasilitas : dirancang utk sewaktu-waktu mengelola limbah volume
besar
• Aliran limbah & sifat polusi dpt direduksi melalui proses operasi
pengolahan yang ketat

Limbah Indusrti Pangan 140


Contoh sifat limbah
1. Produk bit : COD (1.800-13.200 mg/l), BOD (1.200-6.400 mg/l),
BOD/COD rata-rata (0,51), pH (5,6-11,9)
2. Anggur : COD (30-12.000 mg/l), BOD (30-7.600 mg/l), BOD/COD
rata-rat (0,60), pH (3,1-9,2)
3. Pengolahan kentang : Air pengolahan (4.200 gal), BOD (50-90
lb/ton), COD (210 lb/ton), padatan tersuspensi (60-110 lb/ton), total
fosfat sbg PO (0-6 lb/ton), total nitrogen sebagai N (3.5
lb/ton).lb:jumlah padatan kering
4. Pengolahan apel : aliran (690 gal/ton), BOD (4,1 lb/ton), total
padatan terlarut (0,6 lb/ton)

Limbah Indusrti Pangan 141


b. Pengolahan Daging Sapi & Unggas

Limbah utama : dari penyembelihan, penghilangan bulu,


rendering, pengolahan dll
Limbah mengandung darah, lemak, padatan organik &
anorganik dan garam-garam serta bahan kimia
Darah sapi : BOD5 (156.500 mg/l), COD (218.300 mg/l), kadar
air (82%) dan pH 7,3
Rendering : mengambil dan mengolah kembali bagian yg tidak
dapat dimakan (bahan pengisi pakan ternak)

Limbah Indusrti Pangan 142


b. Pengolahan Daging Sapi & Unggas

• Limbah industri pengolahan unggas : penyembelihan,


penghilangan bulu, pencucian, pendinginan
• Jml & mutu tergantung cara penanganan
• Pabrik modern, limbah dibuang ke aliran air limbah, biasanya
melalui saringan
• Pengolahan boiler : 30% merupakan limbah. Yang paling
menimbulkan polusi: darah (70% dpt dikeluarkan) BOD (17
lb/1000 ayam)

Limbah Indusrti Pangan 143


b. Pengolahan Daging Sapi & Unggas
• Sifat limbah pengemasan daging (Dart, 1967) : BOD (600-1240 mg/l),
COD (960-8290 mg/l), nitrogen organik (22-240 mg/l), Gemuk (250-3.000
mg/l), padatan tersuspensi (300-4.200 mg/l), padatan tersuspensi volatil
(80-97 %)

• Sifat limbah industri pengolahan unggas (Porges&Struzeski,1962) : BOD


(150-2.400 mg/l), COD (2-3.200 mg/l), padatan tersuspensi (100-1.500
mh/l), padatan terlarut (200-2.000 mg/l), padatan terlarur volatil (250-
2.700 mg/l), total padatan (350-3.200 mg/l), total alkalinitas (40-350
mg/l), total nitrogen (15-300 mg/l)

Limbah Indusrti Pangan 144


c. Pengolahan Susu
• Limbah dari pengolahan dan operasi pemindahan setelah dari
petani sampai stasiun penerima
• Whey dr produk keju, dan air pencuci
• Whey mrpk polutan terbesar.pH 5-7. BOD (32.000-60.000 mg/l)
• Limbah industri susu : BOD (400-9.440 mg/l), COD (360-15.300
mg/l), Amonia (1-76 mg/l), Nitrogen organik (9-250 mg/l), Alkalinitas
(0-1.080 mg/l), pH (4,2-9,5), total padatan (1.210-11.990 mg/l),
Padatan tersuspensi (270-1.980 mg/l), padatan tersuspensi volatil
(200-1.840 mg/l)

Limbah Indusrti Pangan 145


d. Pengolahan Hasil laut

• Derajat limbah bervariasi


• Ikan menjadi tepung ikan
• Pengolahan kepiting : 85% limbah padat
• Cairan mengandung darah, potongan kecil ikan dan kulit, isi perut
• Sifat limbah pengolahan ikan lele : aliran (2,0 gal/ekor), BOD5 (8 lb/1000
ekor), COD (10,8 lb/1000 ekor), padatan tersuspensi total (5,1, lb/1000 ekor),
padatan tersuspensi volatil (4,5 lb/1000 ekor), lemak (1,7 lb/1000 ekor)

Limbah Indusrti Pangan 146


Air limbah industri pangan
(asal, sifat, cara pengolahan)
Jenis industri Asal buangan Sifat umum Cara
pengolahannya
Pengalengan Pemotongan, Suspensi zat padat Pemisahan, kolam
pemisahan buah tinggi, koloid, organik penyerapan,
terlarut penyemprotan utk
irigasi

pickle Air kapur, air garam, Perubahan pH, Penyimpanan yg


tawas dan kunyit, suspensi, padatan baik, pemisahan
sirup, biji-bijian tinggi, warna

kopi Bubur kopi dan BOD tinggi, dan Pemisahan,


fermentasi suspensi padatan pengendapan dan
penyaringan

Limbah Indusrti Pangan 147


5. LIMBAH TERNAK
Bahan padat dalam limbah ternak cair dapat dibedakan kedalam
dua kelompok :
◼ Suspended solid (partikel bahan padat yang tersuspensi dalam
cairan)
volatile solid (mudah menguap)
fixed solid
◼ Dissolved solid (bahan padat yang terlarut dalan cairan)
volatile solid
fixed solid
◼ Volatile solid diindikasikan dengan kekuatan limbah menjadi
busuk
Nitrogen
Nitrogen dalam limbah cair dapat digolongkan
dalam 4 bentuk yaitu :
◼ Nitrogen organik
◼ Nitrogen ammonia
◼ Nitrogen nitrit
◼ Nitrogen nitrat
Jumlah dari keempat komponen tersebut adalah
TOTAL NITROGEN.
Nitrogen
◼ Limbah segar umumnya mengandung bahan organik tinggi
dan nitrogen ammonia rendah.
◼ Ammonia adalah hasil dekomposisi bahan organik yang
dilakukan oleh bakteri.
◼ Nitrit merupakan hasil oksidasi ammonia oleh bakteri.
◼ Nitrit hanya ditemukan pada limbah yang telah mengalami
dekomposisi oleh bakteri. Kehadiran nitrit menunjukkan
bahwa kondisi limbah masih belum stabil
◼ Nitrit dapat direduksi kembali menjadi ammonia atau
dioksidasi menjadi nitrat.
Fosfor

◼ Fosfor memegang peranan penting dalam


kehidupan, oleh karena itu penting dalam proses
pengolahan limbah.
◼ Fosfor terdapat dalam air limbah sebagai fosfat
dalam bentuk ortofosfat dan polifosfat.
◼ Kelebihan fosfor dalam air dapat menstimulasi
“algal bloom” yang mengarah ke organic overloading.
Nutrient Cycling
NH3 - Volatilization

Inputs Outputs

Feed Meat
Nutrients Milk
Hay
Mineralization
Plant Uptake

NO3 - Leaching
KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK
Variable Unit Sapi potong Sapi perah Babi Unggas
Produksi Kg/hari 75-90 36 - 45 0,67 0,11
RH % 85 85 75 - 85 75
BOD Mg/l 1,0 – 1,6 0,6 – 0,78 0,2 – 0,25 0,007-0,015
Zat padat total Kg/hari 7-12 3,0 – 4,7 0,5 – 0,97 0,03
Volatile
Kg/hari 5,9 – 10,2 2,6 0,35 – 0,8 0,02-0,022
Nitrogen total Mg/l 0,26 – 0,40 0,17 0,032-0,064 0,0014-
Amonia 0,024 0,0028
Mg/l 0,11 0,10 0,001-
0,0012
Fosfor total Mg/l 0,18 0,05 0,25-0,37 0,0005-
0,0021
pH 7,3 7,5-8,5
CONTOH DAUR ULANG LIMBAH
PENGOLAHAN SAMPAH
Kesadaran masyarakat masih rendah dalam mengolah
sampah, misalnya:
➢Rendahnya kesadaran untuk mengurangi sampah yang
akan dihasilkan
➢Memanfaatkan kembali suatu barang
➢Memilih produk isi ulang
➢Membuang sampah pada tempatnya
➢Melakukan pemisahan sampah kering (sampah anorganik)
dengan sampah basah (sampah organik).
PENGELOLAAN SAMPAH
Melaksanakan konsep 4R, yaitu:

▪ Reduce, minimisasi sampah dari sumber


▪ Reuse, memanfaatkan kembali sampah seperti
penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk
benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot
atau kursi taman, dll.
▪ Recovery, melakukan upaya untuk perolehan
kembali bahan-bahan yang berguna.
▪ Recycle, melakukan pemprosesan sehingga menghasilkan
produk lainnya
LIMBAH DAN DAUR ULANG
159

Recycle Plastik
160

Recycle Kertas
Pupuk Kompos
A. Cara membuat pupuk kompos adalah :
1. Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dan sampah anorganik
(plastik)
2. Masukkan sampah organik kedalam bak penampungan
3. Tutup bak agar proses dekomposisi optimal. Sampah harus basah
tapi tidak sampai berair dan diaduk seminggu sekali
4. Dalam waktu dua atau tiga bulan kompos akan jadi
Pupuk Kompos dengan Bantuan Cacing
1. Smpah organik diletakkan diletakkan dikotak rak plastik yang bagian
bawahnya diberi lubang air
2. Tumpukan paling bawah adalah sampah paling lama dan paling atas
adalah paling baru
3. Pada kotak paling bawah atulah diberi tanah dan cacing tanah
4. Penyiraman air dilakukan pada kotak paling atas secukupnya
5. Rak paling bawah jadi pupuk kompos sekitar satu atau dua bulan
6. Setelah rak terbawah habis terurai, cacing akan bergerak naik ke rak
atasnya lewat lubang air
7. Rak ahrus ditutup lebih bagus dengan tutup warna hitam
Daur ulang batok kelapa
• Batok kelapa dapat didur ulang jadi berbagi barang seperti kancing baju,
celengan, gelas seloki, gayung, centong/sendok nasi, kelapa gabuk (yang gagal
membesar) dan telah kering. Separuh bagian diukir menjadi wajah dengan
semburat serat sabut, sebagai rambutnya. Separuhnya lagi dibiarkan utuh
terbungkus sabu.
• Batok kelapa juga dibuat menjadi perangkat makan. Yang ini, proses
pembuatannya lebih sulit karena batok-batok tersebut dipecah-pecah kecil dan
disusun kembali seperti membuat mozaik dengan perekat, sehingga menjadi
lempengan. Barulah setelah ini dibentuk menjadi benda-benda tertentu, bahkan
bisa dibuat lemari atau meja
Daur Ulang Kertas
• Kertas bekas digunting-gunting sampai menjadi potongan kecil
• Rendam potongan kertas selama 1 hari
• Blender kertas yang sudah direndam sampai menjadi bubur kertas
• Beri pewarna sesuai keinginan masig-masing, lebih bagus kalau menggunakan pewarna alami
• Bubur kertas yang sudah diberi pewarna dicampur dan diaduk dengan lem kanji
• Adonan dicetak di cetakan dari rangka kayu yang ditengahnya dilapisi kain ero
• Bubur kertas yang sudah dimasukkan ke cetakan diratakan sambil ditekan dengan paralon.
Fungsinya agar airnya jatuh ke baskom yang sudah diletakkan di bawah cetakan
• Setelah rata dan tebalnya sudah sesuai dengan yang diinginkan baru dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan. Tapi, jangan dijemur di bawah matahari langsung
• Angkat dari kain dan kertas daur lang pun jadi
• Kertas yang sudah jadi bisa digunting sesuai keinginan masing-masing
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Latar Belakang
Kompos merupakan pelapukan dari bahan-bahan
organik berupa kotoran ternak/ fases, sisa sisa bahan
pertanian, sisa makanan ternak dan sebagainya. Proses
pelapukan dipercepat dengan merangsang
perkembangan bakteri untuk menguraikan bahan yang
di komposkan, penggunaan mokrobia tertentu mampu
menaikan suhu menjadi 60OC.Proses penguraian
bahan mengubah unsur hara yang terikat dalam
senyawa organik yang sukar diserap oleh akar menjadi
mudah di serap dan larut menjadi senyawa
organik yang berguna bagi tanaman.
Manfaat dari Sapi
Perbedaan Pupuk Organik, Kandang, Kimia
Jenis Pupuk
Perbedaan
Organik Kandang Kimia
Unsur Hara Lengkap Tidak tentu Satu unsur

Efisiensi Sangat Efisien Sedang Kurang

Kandungan Gulma Minimal Maksimal Tidak Ada

Kandungan
Terkontrol Tidak terkontrol Tidak Ada
mikroba

Hama/ Penyakit Minimal Maksimal Tidak Ada

Residu Bahan
Tidak ada Minimal Maksimal
Kimia

Pengaruh
Terhadap Tidak ada Tidak Ada Maksimal
Kerusakan Tanah
Syarat Bahan Untuk Pembuatan Pupuk Organik

• Bahan Organik.
• Tidak tercemar bahan kimia.
• Cocok untuk habitat mikroba TTT.
• Harga Murah.
• Ada bahan pengganti bila bahan baku habis.
CONTOH BAHAN DAN KANDUNGAN UNSUR
UNSUR (%)
JENIS
N P K Ca MG
SAPI 1,1 2,5 0,5 3 0,6
KUDA 1,6 3,5 4 1,2 -
KERBAU 0,6 2,25 0,4 - -
AYAM 1,5 9,45 0,4 3 0,6
TINJA 3,1 3,32 0,7 - -
AZOLA 3,5 1,25 2,5 0,1 0,5
SEKAM 0,8 0,2 - - -
CONTOH BAHAN DAN KANDUNGAN UNSUR
UNSUR (%)
JENIS
N P K Ca MG
LAMTORO 2,15 0,3 2,8 - -
LIMBAH 4,2 - - - -
TAHU
DARAH 11,0 1,25 - - -
KERING
BLOTONG 0,2 4,0 1,5 - -
KAMBING 1,5 0,66 2,5 - -
DOMBA 2,0 0,50 2,3 3,1 1,2
JERAMI 0,6 0,1 1,05 - -
TEPUNG 9,5 3 - 0,4 -
IKAN
ARANG - 0,9 4 2,5 2,1
SEKAM
PERANAN MIKROBA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BERSIFAT SELULOTIK

PROTEOLITIK
SIFAT
KHUSUS LIPOLITIK

LIGNOLITIK
PERANAN MIKROBA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

• Memanfaatkan aktifitas mikroba TTT dalam memenuhi kebutuhan


hidup dengan dampak perubahan bahan menjadi lebih baik/
bermanfaat.
• Menurunkan c/n ratio dari bahan organik menjadi sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
• Mematikan gulma.
• Menekan pertumbuhan mikroba TTT.
• Menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
CONTOH BAKTERI YANG MAMPU MEMANFAATKAN SELULOSA (BAKTERI SELULOTIK)

JAMUR BAKTERI ACTINOMYCETES

ASPERGILUS BASILUS MYCRO


FUSARIUM CLOSTRIDIUM MONOSPORA
MYROTHESIUM CYTHOPAGA NOCARDIA
PHENYCILLIUM PSEUDOMONAS STREPTOMYSES
RHIZOPUS STREPTOS
TRICODERMA PORANGIUM
SACHAROMYCES
CONTOH BAKTERI YANG MAMPU MEMANFAATKAN SELULOSA
(BAKTERI SELULOTIK)

AZOTO BACTER
BAKETERI
PENAMBAT AZOSPIRILLIUM
NITROGEN
RHIZOBIUM
ASPERGILUS Sp.
BAKTERI ASPERGILUS NIGER
PELARUT
PHOSPAT PSEUDOMONAS
BASILLUS Sp.
BEST PRACTICE DAUR ULANG LIMBAH
Penerapan Pengelolaan Sampah Secara Mandiri
Model Rumah Sopan
Dilakukan melalui :

A. Pembudayaan perilaku peduli lingkungan dan sampah


B. Kepesertaan aktif Rumah SOPAN dalam Bank Sampah (Anggota
Bank Sampah Nasional),
C. Pengolahan sampah organik menjadi kompos/media tanam/
pupuk ramah lingkungan (dengan penerapan bio teknologi tepat
guna)
D. Pengolahan sampah anorganik residu menjadi produk kerajinan
daur ulang (ecobrick,anyaman,kursi/meja, dll)
A. Pembudayaan Perilaku Peduli Lingkungan dan Sampah
Di Lingkungan Rumah SOPAN
Perilaku Reduce (Mengurangi Timbulnya Sampah)
- Mengurangi pemakaian kantong plastic sekali pakai,menggunakan tas/kranjang saat
berbelanja,mengurangi pembelian makanan dan minuman kemasan
- Pembelian kebutuhan rumah tangga secara berkala sebulan sekali
- Memasak sesuai kebutuhan dan makanan harus selalu habis dikonsumsi

Perilaku Reuse (Pemanfaatan Secara Berulang)


-Pengggunaan produk-produk Reuse (tumbler,gelas plastik,sedotan minum)
-Pemanfaatan kembali barang-barang bekas, misalnya untuk pot,kerajinan
-Menyimpan dengan baik dan menggunakan kembali kantong plastik

Perilaku Recycle (Melakukan Proses Daur Ulang)


-Pemanfaatan sampah organik sebagai kompos
-Pemanfaatan sampah anorganik sebagai bahan baku produk rumah tangga yang
bermanfaat misalnya kursi/beja dari Ecobric, tikar dari anyaman dari bungkus
permen,dll
B. Rumah SOPAN Menjadi Anggota Bank Sampah

✓ Rumah SOPAN menjadi anggota/nasabah (Bank Sampah Kompleks


Perum Nasio) dengan tujuan untuk mengelola sampah anorganik dan
limbah dapur yang masih memiliki nilai ekonomis,misalnya:
botol/kertas/karton,plastik/kaleng bekas kemasan dan limbah minyak
goreng/jelantah
✓ Sampah anorganik dan limbah minyak goreng di setor dan dicatat
secara berkala (setiap minggu) oleh petugas Bank Sampah dalam
buku tabungan sesuai daftar harga yang ditetapkan
✓ Tabungan sampah dapat diambil setiap enam bulan,

TABUNGAN
(Rp..)
C. Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos
✓ Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi kompos/media
tanam/pupuk ramah lingkungan melalui proses fermentasi atau
percepatan pelapukan (composting) dengan bantuan zat yang banyak
mengandung mikroorganisma/mikrobakteri, seperti larutan Em4 atau
serbuk jamur EbDec
✓ Proses composting selain menghasilkan pupuk juga dapat mengurangi
dampak negatif dari sampah organik yakni bau tak sedap dan sumber
penyakit

Kompos Padat

Kompos Cair
Proses Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos
Sampah Organik RTG

Dicacahan/Dihaluskan (<5Cm)

Di Maksukkan Kedalam Bak Komposter,


Ditambahkan Zat Bioaktivator
(EM4+Molase atau Serbuk EBdec )
Bioaktivator

-Proses Fermentasi dalam Komposter (1– 5 Mg),Dilokasi Yang Teduh


-Bila Mengunakan EM4,Dijaga Agar Suhu < 50 *C (dengan mengaduk
bahan secara berkala 1 atau 4 hari sekali )

Kompos Padat Kompos Cair

Ciri kompos padat berbau tanah/humus,


Ciri kompos cair berbau asam
Pembuatan Kompos Padat Menggunakan Dekomposer Ebdec (Jamur)

1.Campurkan bahan baku organik 2.Siapkan hamparan terpal 3.Tumpuk bahan baku diatas taburan
dan aduk sampai merata yang ditaburi dengan EBdec Ebdec tersebut dg ketebalan 30 Cm

4.Laulu lapisi lagi dengan Ebdec, 5. Tutup terpal rapat-rapat dan 6.Setelah 22 -30 hari , kompos siap
demikian seterusnya .diulang s/d jaga kelembaban bahan (40 %) pakai dengan ciri warna hitam,
ketinggian ± 1 – 2 meter dengan penyemprotan air sumur berbau khas humus/kompos
Pembuatan Kompos Padat Menggunakkan Dekomposer EM4 (Bakteri)

Campur dan aduk bahan baku secara merata Semprot /siram bahan baku dengan
pada wahana komposter (terpal/drum/bak ) dekomposter cair secara merata hingga
mencapai kelembapan 30-40 %

Tutup rapat –rapat wahana komposter , hindari sinar Kompos siap /matang setelah
matahari secara langsung, jaga suhu dibawah 50 *C, Terfermentasi 7-sd 14 hari
dengan pengadukan/pembalikan bahan setiap 4 hari
Tip 1 : Membuatan Bak Komposter Skala Rumah Tangga
1. Sediakan 2 buah bak plastik bekas tempat cat (ukuran 20 lt)
2. Salah satu bak diberi lubang-lubang di bagian bawah dan disisi sampingnya
dengan ukuran 20 cm dari sisi atas dengan jarak antar lubang 15 Cm
(sebagai fungsi aerasi udara agar terjadi proses vermentasi yang maksimal)
3. Tumpuk bak yang berlubang di atas bak lainnya, maka komposter serbaguna
sederhana siap digunakan untuk membuat kompos padat dan cair sekaligus
Tip 2 : Membuat Kompos Dengan Proses Sanitary Landfill
1. Taburi dasar bak komposter dengan tanah kering yang telah dicampur zat
biokativator Ebidec dengan ketebalan 5 Cm.
2. Masukkan sampah organik yang sudah dicacah kecil (1-5Cm) kedalam bak
komposter tersebut secara merata dengan ketebalan maksimal 10 Cm
3. Taburi lagi secara merata sampah organik tersebut dengan tanah hingga seluruh
sampah organik semua tertutup tanah
4. Bila ada sampah baru,lakukan sesuai prosedur 2 & 3. Demikian seterusnya
lakukan secara berlapis hingga komposter penuh.
5. Upayakan setelah pengisian sampah baru komposter selalu tertutup rapat
kembali, jika perlu gunakan karung sebagai penutup tambahan selain tutup bak
komposter
6. Simpan komposter yang sudah penuh selama 1 bulan di tempat yang terhindar
dari sinar matahari dan air hujan secara langsung

Catatan : hindari bahan sampah organik tercampur minyak karena akan memperlambat proses
pelapukan oleh bakteri/jamur
Tip 3 : Memanfaatkan Lubang Biopori Untuk Composting
1. Masukkan sampah organik yang sudah
dicacah kecil (1-5Cm) kedalam lubang
biopori lalu semprot permukaan sampah
dengan larutan bioaktivator Em4 atau Ebdec
2. Lakukan hal yang sama setiap penambahan
sampah baru pada lubang biopori karena
penyusutan sampah
3. Agar sampah dalam lubang tidak diacak
tikus,sisakan ruang antara permukaan
sampah dengan tutup lubang biopori kurang
lebih 30-40 Cm. Cara lainnya taburi
permukaan sampah dengan cacahan daun
daunan yang berbau menyengat seperti ;
sirih,mint,temurui
Catatan : Kompos yang dihasilkan bermanfaat sebagai nutrisi bagi tanaman disekitarnya
Kompos Sangat Diperlukan Sebagai Media Tanam /Pupuk
Pendukung Pertanian Ramah Lingkungan
D. Pemanfaatan Sampah Anorganik Residu Menjadi
Produk Kerajinan Daur Ulang
✓ Sampah Anorganik Residu seperti; kantong dan botol plastik,bungkus
permen asih dapat diproses atau dimanfaatkan sebagai bahan baku
produk produk kerajinan daur ulang seperti tikar,pot dan berbagai
produk kreatif dari Ecobrick.
✓ Produk daur ulang memiliki pasar yang cukup baik sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memproduksinya
Tip 4 : Membuatan Ecobrick
Pemanfatan Ecobrick
Aneka Kertas Daur Ulang dan Kerajinan
194

Selamatkan Bumi Kita


Terimakasih
Dr. Tarzan Purnomo, M.Si

Anda mungkin juga menyukai