Anda di halaman 1dari 7

November ini adalah Bulan Asia Wikipedia

Ikut serta dalam kontes Bulan Asia Wikipedia dan menangkan kartu pos dari Asia.
[Bantulah kami menerjemahkan!]

Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan sukarelawan
Wikipedia bahasa Indonesia!

Folklor
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Cerita rakyat)

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


"Folklore" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Folklore (disambiguasi).

Supay dalam tarian diablada. Supay merupakan dewa atau iblis kematian dalam folklor Inka.

Folklor meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng,
dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok.
Folklor juga merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana penyebaran berbagai
tradisi budaya. Bidang studi yang mempelajari folklor disebut folkloristika. Istilah folklor
berasal dari bahasa Inggris, folklore, yang pertama kali dikemukakan oleh sejarawan
Inggris William Thoms dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh London Journal pada
tahun 1846.[1] Folklor berkaitan erat dengan mitologi. Berdasarkan klasifikasinya, folklor
yang pertama adalah folklor esoterik, yang artinya sesuatu yang memiliki sifat yang
hanya dapat dimengerti oleh sejumlah besar orang saja. Kedua, folklor eksoterik adalah
sesuatu yang dapat dimengerti oleh umum, tidak terbatas oleh kolektif tertentu. Folklor
esoterik dianggap lebih sakral karena hanya berlaku dan diketahui oleh beberapa
kelompok orang saja. Sedangkan, folklore esoterik lebih bebas dan tidak kuno.[2]
Daftar isi

 1Ciri-ciri
 2Jenis
o 2.1Folklor lisan
o 2.2Folklor sebagian lisan
o 2.3Folklor bukan lisan
 3Fungsi
 4Rujukan
 5Bacaan lanjutan
 6Pranala luar

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]


Ciri-ciri folklor, dimaksudkan untuk mengetahui folklor dengan kebudayaan lainnya.
Folklor memiliki ciri-ciri sebagai berikut.[3] Ciri-ciri tersebut berdasarkan James
Dananjaya (seorang ahli folklor).[4]

1. Penyebaran dan pewarisannya biasanya


dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata
dari mulut ke mulut dari satu generasi ke
generasi selanjutnya.[3]
2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam
bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.[3]
3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan penyebarannya secara lisan
sehingga folklor mudah mengalami perubahan.
Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap bertahan.[3]
4. Bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak
diketahui lagi orangnya.[3]
5. Biasanya mempunyai bentuk berpola. Kata-kata
pembukanya, misalnya menurut sahibil hikayat
(menurut yang empunya cerita) atau dalam
bahasa Jawa misalnya dimulai dengan kalimat
anuju sawijing dina (pada suatu hari).[3]
6. Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif.
Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat
pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan
cerminan keinginan terpendam.[3]
7. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri
yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini
terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian
lisan.[3]
8. Menjadi milik bersama (collective) dari
masyarakat tertentu.[3]
9. Pada umumnya bersifat lugu atau polos
sehingga sering kali kelihatannya kasar atau
terlalu sopan. Hal itu disebabkan banyak folklor
merupakan proyeksi (cerminan) emosi manusia
yang jujur.[3]

Jenis[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan pendapat Jan Harold Brunvand, seorang ahli folklor Amerika Serikat,
folklor dibagi ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya yaitu folklor lisan,
sebagian lisan, dan bukan lisan.[3]
Folklor lisan[sunting | sunting sumber]
Folklor jenis ini dikenal juga sebagai fakta mental (mentifact) yang meliputi sebagai
berikut:

 bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialek), slang,


bahasa tabu, otomatis;
 ungkapan tradisional seperti peribahasa dan
sindiran;
 pertanyaan tradisonal yang dikenal sebagai teka-
teki;
 sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair;
 cerita prosa rakyat, cerita prosa rakyat dapat dibagi
ke dalam tiga golongan besar, yaitu: mite (myth),
legenda (legend), dan dongeng (folktale), seperti
Malin Kundang dari Sumatra Barat, Sangkuriang
dari Jawa Barat, Roro Jonggrang dari Jawa Tengah,
dan Jaya Prana serta Layonsari dari Bali;
 nyanyian rakyat, seperti “Jali-Jali” dari Betawi.[3]
Folklor sebagian lisan[sunting | sunting sumber]
Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial (sosiofact), meliputi sebagai berikut:

 kepercayaan dan takhayul;


 permainan dan hiburan rakyat setempat;
 teater rakyat, seperti lenong, ketoprak, dan ludruk;
 tari rakyat, seperti tayuban, doger, jaran, kepang,
dan ngibing, ronggeng;
 adat kebiasaan, seperti pesta selamatan, dan
khitanan;
 upacara tradisional seperti tingkeban, turun tanah,
dan temu manten;
 pesta rakyat tradisional seperti bersih desa dan
meruwat.[3]
Folklor bukan lisan[sunting | sunting sumber]
Folklor ini juga dikenal sebagai artefak meliputi sebagai berikut:
 arsitektur bangunan rumah yang tradisional,
seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di
Minangkabau, Rumah Betang di Kalimantan,
dan Honay di Papua;
 seni kerajinan tangan tradisional,
 pakaian tradisional;
 obat-obatan rakyat;
 alat-alat musik tradisional;
 peralatan dan senjata yang khas tradisional;
 makanan dan minuman khas daerah.[3]

Fungsi[sunting | sunting sumber]


Adapun fungsi folklor, yaitu sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencermin
angan-angan suatu kolektif; sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-
lembaga kebudayaan; sebagai alat pendidik anak; dan sebagai alat pemaksa dan
pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya.[3]

Rujukan[sunting | sunting sumber]


1. ^ George, Robert A., Michael Owens Jones, "Folkloristics: An
Introduction," Indiana University Press, 1995.
2. ^ Endraswara, Suwardi (2009). Metodologi Penelitian Folklor.
Yogyakarta: Media Pressindo. hlm. 34. ISBN 978-979-788-
099-6.
3. ^ Lompat ke:a b c d e f g h i j k l m n o "Pengertian, Jenis-jenis dan
Fungsi Folklor – Sridianti.com". www.sridianti.com. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-02-28. Diakses tanggal 2019-02-
28.
4. ^ "Pengertian dan fungsi Folklor –
Sridianti.com". www.sridianti.com. Diakses tanggal 2019-02-
28.

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]


 Adrienne Mayor, "Bibliography of Classical Folklore
Scholarship: Myths, Legends, and Popular Beliefs of
Ancient Greece and Rome", from Folklore (April
2000)
 Coffin, Tristram P.; Cohen, Hennig,
(editors), Folklore in America; tales, songs,
superstitions, proverbs, riddles, games, folk drama
and folk festivals, Garden City, New York:
Doubleday, 1966. Selections from the Journal of
American folklore.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


 Meeting-place and knowledge bank for everyone
whose ancestry hails from Sweden Diarsipkan 2017-
06-01 di Wayback Machine.
 CIOFF®: International Council of Organizations of
Folklore Festivals and Folk Arts
 Folktales from around the world
 Slovak Folklore — folklore groups, videos, songs,
history, news, events, festivals
 Cerita Bahasa Inggris
Kategori:
 Folklor
Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Pencarian
Cari Lanjut

 Halaman Utama
 Daftar isi
 Perubahan terbaru
 Artikel pilihan
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Kutip halaman ini
 Butir di Wikidata
 Pranala menurut ID
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
Bahasa lain
 Basa Bali
 English
 Español
 िह ी
 Jawa
 Bahasa Melayu
 Sunda
 ‫اردو‬
 中文
107 lagi
Sunting pranala
 Halaman ini terakhir diubah pada 25 April 2021, pukul 09.08.
 Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia

 Penyangkalan

 Tampilan seluler

 Pengembang

 Statistik

 Pernyataan kuki


Anda mungkin juga menyukai