Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SEJARAH

FOLKLOR SEBAGAI WARISAN BUDAYA LISAN


INDONESIA

Disusun oleh :
1.Adinda Khairunnisa Larasati
2.Belvana Rodibach
3.Dirly Baydillah Al Farizi
4.Muhammad Fadhil Mubarok
5.Muhammad Albi Sya'bana
6.Mutiara Fitri Rahmadhani
6.Rezika Muhalgari Amanda Taran

SMA NEGERI 9 KOTA TANGGERANG


TANGERANG KOTA
SEMESTER GENAP 2023/2024
DAFTAR ISI

halaman

BAB I PENDAHULUAN …………………………………… 1


Latar belakang ……………………………………………….. 2
Perumusan masalah ………………………………………….. 2
Tujuan penulisan …………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………. 3


2.1 Pengertian Folklor ………………………………………. 3
2.2 Ciri Ciri Folklor …………………………………………. 3
2.3 Bentuk Bentuk Folklor …………………………………... 4
2.4 Jenis Jenis Folklor ………………………………………... 4

BAB III PENUTUP ………………………………………….. 5


Kesimpulan …………………………………………………… 5
Daftar Pusaka …………………………………………………. 5
BAB I
Pendahuluan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta
berbagai upaya, tugas makalah mata pelajaran sejarah yang membahas
tentang folklor sebagai warisan budaya lisan Indonesia diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini, ditulis
berdasarkan informasi dari media massa yang berhubungan dengan
sejarah kebudayaan Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Latar Belakang
Folklor merupakan tradisi lisan dari suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan
secara turun temurun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, folklor adalah adat
istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi
tidak dibukuka. Folklor sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bentuk seperti folklor
lisan, folklor sebagai lisan, dan folklor bukan lisan.
Kaitannya dengan sejarah kebudayaan Indonesia terletak pada peran folklor sebagai
cerminan nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang membentuk identitas budaya
Indonesia.
Melalui folklor, kita dapat menjelajahi akar budaya Indonesia, menyelidiki kisah-
kisah nenek moyang, dan memahami bagaimana tradisi tersebut berkembang seiring
waktu.

Perumusan Masalah
● Apa pengertian folklor secara etimologi?
● Apa saja ciri ciri dari folklor?
● Dibagi menjadi berapakah bentuk bentuk folklor?
● Sebutkan dan jelaskan jenis jenis dari folklor?

Tujuan penulisan
● Mendeskripsikan pengertian dari folklor baik secara etimologi maupun secara
umum.
● Mengatahui ciri ciri, jenis, dan bentuk bentuk dari folklor.
● Dapat lebih mengenal kebudayaan Masyarakat Indonesia.
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Foklor


Folklor merupakan bentuk serapan dari bahasa inggris, yaitu folklore. Yang berasal
dari dua kata dasar, yakni folk and lore. folk yang berarti sekelompok orang yang
memiliki ciri ciri pengenalan fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan
dari kelompok-kelompok sosial lainnya. Sedangkan kata lore diartikan sebagai
kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui contoh yang disertai gerak
isyarat atau alat pembantu pengingat.

2.2 Ciri Ciri Foklor


Ciri folklor, dimaksudkan untuk membedakan folklor dengan kebudayaan lainnya.
Folklor memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Ciri-ciri tersebut menurut James Danandjaja
( seorang ahli folklor).
1. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan dengan lisan, yaitu melalui
tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam
bentuk standar.
3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Penyebaran melalui lisan membuat
folklor mudah mengalami perubahan. Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap
bertahan.
4. Bersifat anonim, artinya pembuat sudah tidak diketahui lagi orangnya.
5. Biasanya mempunyai bentuk pola. Kata-kata pembuka folklor misanya "Menurut
sahibul hikayat (menurut yang empunya cerita) atau dalam bahasa Jawa
misalnya dengan kalimat anuju sawijang dina (pada suatu hari).
6. Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna
sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan
terpendam.
7. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan
logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan.
8. Menjadi milik bersama (kolektif) dari masyarakat tertentu.
9. Umumnya bersifat lugu atau polos sehingga seringkali kelihatan kasar atau
terlalu sopan. Hal ini disebabkan banyak folklore merupakan proyeksi
(cerminan) emosi manusia yang jujur.
2.3 Bentuk Bentuk Foklor
Foklor di bagi menjadi kedalam 3 bentuk:
1. Folklor Lisan (Verbal Folklore)
Folklor lisan adalah sebuah tradisi yang disampaikan seutuhnya melalui lisan dari generasi ke
generasi selanjutnya. Folklor lisan sering disebut juga dengan istilah tradisi lisan.
2. Folklor Setengah Lisan (Partly Verbal Folklore)
Folklor setengah lisan merupakan jenis folklor yang bentuknya tidak hanya didukung oleh
kekuatan lisan, tetapi juga didukung oleh perilaku fisik. Folklor ini disebut juga sebagai folklor
fakta sosial.
3. Folklor Bukan Lisan (Nonverbal Folklore)
Folklor bukan lisan adalah folklor yang isinya bukan berupa lisan meski dalam pembuatannya
diajarkan secara lisan. Folklor bukan lisan dibagi menjadi dua bagian, yaitu benda dan bukan
benda.

2.4 Jenis Jenis Folklor


1. Mitos
Mitos merupakan suatu hal yang berbau mistis yang di percayai sekelompok orang yang
berkembang di suatu daerah.
2. Lagenda
Legenda adalah Prosa atau cerita rakyat yang berkembang di suatu daerah.
3. Dongeng
Dongeng merupakan cerita-cerita yang di buat oleh manusia yang berisikan nilai moral
kehidupan biasanya dongeng diceritakan oleh orang tua kepada anaknya sebagai pengantar
tidur.
4. Nyanyian Rakyat
Nyanyian Rakyat merupakan salah satu bentuk folklore yang terdiri dari teks dan lagu.
5. Upacara
Upacara merupakan salah satu cara untuk memberikan penghormatan terhadap nenek moyang,
tempat, peristiwa tertentu yang telah terjadi di masa lalu yang dihormati dan dilestarikan
hingga kini.
6. Pantun
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia yang tiap bait nya terdiri atas 4 baris yang bersajak
(a-b-a-b)
7. Puisi
Puisi merupakan satu bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan
penyair yang di tuangkan dengan memanfaatkan segala data bahasa kreativitas dan imajinasi
pengarang dengan rangkaian bahasa yang indah serta mengandung irama dan makna.
8. Cerita Rakyat
Cerita Rakyat dapat di pahami sebagai sebuah kisah atau cerita yang berasal dari masyarakat
zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya di kenal
secara luas.
BAB III
Penutup

KESIMPULAN
Kesimpulan dari paparan di atas adalah bahwa folklor, berasal dari kata "folk" dan
"lore," merupakan warisan budaya lisan yang dibedakan oleh ciri-ciri seperti
penyebaran lisan, sifat tradisional, anonimitas, dan manfaat kolektif. Terdapat tiga
bentuk folklor, yaitu lisan, setengah lisan, dan bukan lisan. Jenis-jenis folklor meliputi
mitos, legenda, dongeng, nyanyian rakyat, upacara, pantun, puisi, dan cerita rakyat, yang
semuanya menjadi bagian integral dari identitas budaya suatu masyarakat. Folklor
memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai, moral, dan sejarah secara lisan,
mencerminkan kekayaan warisan budaya manusia.

DAFTAR PUSAKA

https://www.sonora.id/amp/423750985/pengertian-folklor-lengkap-dengan-ciri-
bentuk-dan-contohnya

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3334/8/UNIKOM_Encep%20Zainul
%20Syah_10.%20BAB%20II.pdf

https://amp.kompas.com/skola/read/2020/12/15/164404169/folklor-definisi-ciri-ciri-
dan-bentuknya

Anda mungkin juga menyukai