Anda di halaman 1dari 9

Hakekat dan sejarah

foklor
kelompok 1 :
Dewi Sartika
Miftahul
Mulyawanti
Nurul
Konita cahya
Siti Kurniati
Shiva salwa

Hakekat Foklor
Kata folklor adalah pengindonesiaan kata Inggris folklore. Kata itu adalah kata majemuk, yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore.
Folk sama artinya dengan kata kolektif (collectivity). Menurut Alan Dundes, folk adalah sekelompok yang memiliki cirri-ciri pengenal
fisik, sosial, dan kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Ciri-ciri pengenal itu dapat berwujud:
1. Penanda fisik (warna kulit, bentuk rambut, dan sebagainya)
2. Penanda sosial (mata pencarian, taraf pendidikan, kegiatan)
3. Penanda budaya (bahasa, budaya, kegiatan, agama, dan lain-lain.)
Lore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya, yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang
disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat mnemonic device.
Definisi folklor secara keseluruhan: folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di
antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan
gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device).
Agar dapat membedakan folklor dari kebudayaan lainnya, harus terlebih dahulu mengetahui ciri-
ciri pengenal utama folklor pada umumnya, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan

Penyebaran bersifat tradisional

Folklore ada (exist) dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda.

Folklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui oleh orang lai

Folklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui oleh orang lain

Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola

Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif.

Folklor bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai logika umum. Ciri pengenal ini
terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan

Folkor menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu

Folklor Folklor pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan
Sejarah perkembangan Foklor
Seperti yang telah diternagkan, folklor merupakan sebagian kebudayaan, yang
penyebarannya pada umumnya melalui tutur kata atau lisan, itulah sebabnya ada yang
menyebutnya sebagai tradisi lisan ( oral tradition ).
Penggunaan islilah tradisi lisan untuk meggantikan istilah folklor tidak disetujui, karena
istilah tradisi lisan, mempunyai arti yang sangat sempit. Tradisi lisan hanya mencakup
cerita rakyat, teka-teki, peribahasa, nyanyian rakyat, sedangkan folklor mencakup lebih
dari itu, seperti tarian rakyat dan arsitektur rakyat
William John Thoms, orang yang pertama kali memperkenalkan istilah folklor ke dalam
dunia ilmu pengetahuan, ia seorang ahli kebudayaan antik (antiquarian) Inggris. Thoms
mengakui bahwa dialah yang menciptakan istilah folklore untuk sopan santun Inggris,
takhayul, balada dan sebagainya dari masa lampau, yang sebelumnya disebut dengan
istilah antiquities, popular antiquities, atau popular literature.
Para ahli
Para ahli folklor di dunia ada tiga macam,
yakni:
1.Ahli folklor humanitis (humanistic
folklorist), yang berlatar belakang ilmu
bahasa dan kesusastraan.
2.Ahli folklor antropologis (anthropological
folklorist), yang berlatar belakang ilmu
antropologi.
3.Ahli folklor modern, yang berlatar belakang
ilmu-ilmu interdisipliner.
Sebagai akibat belum adanya kesatuan pendapat, maka
tidak perlu merasa heran apabila masih ada negara-negara
di dunia ini yang mempergunakan istilah lain untuk folklor.
Di Prancis misalnya, istilah folklore dipergunakan di
samping istilah tradision populair. Di Inggris dipergunakan
folklore, sedangkan di negara-negara Eropa lainnya
dipergunakan istilah volkskunde dan folk-liv (folk life).
Walaupun istilah folklor sudah dikenal di Eropa Barat,
namun artinya masih terbatas pada folklor lisan saja.
Apakah ada pertanyaan?
Kesimpulan
Folklor sebagai suatu disiplin, atau cabang ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri di Indonesia, belum
lama dikembangkan orang. Kata folklor adalah
pengindonesiaan kata Inggris folklore.
folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif,
yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara
kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi
yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh
yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu
pengingat ( mnemonic device ).
Referensi
Buku Foklor James Danan Djajaja

Anda mungkin juga menyukai