Anda di halaman 1dari 17

X.

8
Masa Pra Aksara
Masa pra aksara adalah masa kehidupan manusia
sebelum mengenal tulisan. Manusia yang hidup pada
masa pra aksara disebut manusia purba.

Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan arkeologi:


a. Zaman Batu : 1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
2. Zaman Batu Madya(Mesholithikum)
3. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
b. Zaman Logam
Masa Pra Aksara
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan
(praaksara), pewarisan ingatan tentang peristiwa
masa lampau dilakukan melalui tradisi dari generasi
ke generasi. Dengan demikian tradisi lisan dapat
dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang
sangat pberguna sebagai penulisan sejarah.
Beberapa jenis tradisi lisan, antara lain:
1. Folklor
2. Mitos
3. Legenda
4. Upacara adat
5. Nyanyian daerah
Folklor
Folklor ialah kebudayaan manusia (kolektif) yang
diwariskan secara turun-temurun. Kata folklor
merupakan peng-indonesiaan dari bahasa Inggris
Folklore. Kata tersebut merupakan kata majemuk
yang berasal dari dua kata dasar yaitu folk dan lore.
kata folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-
ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga
dapat dibedakan dari kelompok-kelompok sosial
lainnya. Kata lore merupakan tradisi dari folk, yaitu
sebagian kebudayaan yang diwariskan secara lisan
atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak
isyarat atau alat pembantu pengingat.
Ciri-ciri Folklor :

(a) Penyebaran dan pewarisannya biasanya


dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata
dari mulut ke mulut dari satu generasi ke
generasi selanjutnya.
(b) Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam
bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.
(c) Berkembang dalam versi yang berbeda-beda.
(d) Menjadi milik bersama (colective) dari
masyarakat tertentu.
Jenis-jenis Folklor :

a. Folklor Lisan

b. Folklor Sebagian Lisan

c. Folklor Bukan Lisan


Fungsi Folklor
Adapun fungsi folklor, yaitu sebagai berikut:
a.Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat
pencermin angan-angan suatu kolektif.
b.Sebagai alat pengesahan pranata-pranata
dan lembaga-lembaga kebudayaan.
c.Sebagai alat pendidik anak.
d.Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar
norma-norma masyarakat akan selalu
dipatuhi anggota kolektifnya.
BACK
Mitos
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang
tokohnya para dewa atau makhluk setengah
dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan)
pada masa lampau dan dianggap benar-
benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
penganutnya.
Contoh :
Mitologi Dewi Sri sang Dewi
Kesuburan merupakan pengatur
segala nasib baik maupun buruk,
kekayaan dan kemiskinan serta
kemakmuran dan bencana alam. BACK
Legenda
Legenda adalah prosa rakyat yang
dianggap oleh yang punya cerita sebagai
suatu kejadian yang sungguh-sungguh
pernah terjadi.
Menurut Jan Harold Brunvard legenda
digolongkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Legenda Keagamaan (religious legend)
2. Legenda Alam Gaib.
3. Legenda Setempat.
4. Legenda Perseorangan.
1. Legenda Keagamaan
(religious legend)
Contoh: Legenda Wali Songo.
Walisongo berarti sembilan
orang wali. Masing-masing
mempunyai peran yang unik
dalam penyebaran Islam.
2. Legenda Alam Gaib
Contoh:
kepercayaan terhadap adanya hantu,
gendoruwo, sundelbolong, dan tempat-
tempat gaib.
3. Legenda Setempat
Legenda yang berhubungan dengan suatu
tempat, nama tempat, dan bentuk topografi,
yaitu bentuk permukaan suatu daerah.
Contoh: terbentuknya Danau Toba.
4. Legenda Perseorangan
Contoh:
Legenda Panji yang berasal dari tradisi
lisan yang sering berintegrasi dengan
dongeng “Ande-ande Lumut” dan dongeng
‘Kethek Ogleng”

BACK
Upacara-Upacara Adat
Upacara adat adalah suatu upacara yang
dilakukan secara turun-temurun yang berlaku di
suatu daerah dan serangkaian tindakan atau
perbuatan yang terikat pada aturan tertentu
berdasarkan adat istiadat, agama, dan kepercayaan.
Contoh :
Upacara “Grebeg Mulud”,
yang dilaksanakan di Keraton
Yogyakarta. Upacara adat ini
memiliki nilai historis, terutama
berkaitan dengan proses
islamisasi.
BACK
Nyanyian Rakyat
(folksong)
Nyanyian rakyat (Folksong) adalah salah satu
bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu,
yang beredar secara lisan di antara masyarakat
tertentu dan berbentuk tradisional serta banyak
memiliki varian.
Fungsi nyanyian rakyat, antara lain:
1. Pelipur lara.
2. Pembangkit Semangat.
3. Memelihara sejarah setempat.
4. Protes sosial terhadap ketidakadilan dalam
masyarakat negara, bahkan dunia.
Nyanyian Rakyat
(folksong)
Menurut Jan Harold Brunvand, penggolongan
nyanyian rakyat dapat dibagi dalam 3 jenis,yaitu
sebagai berikut:
a.Nyanyian Rakyat yang berfungsi.
b.Nyanyian Rakyat yang bersifat liris. Nyanyian bersifat
liris umumnya sebagai pencetus rasa haru
pengarangnya (Anonim).
c.Nyanyian Rakyat yang bersifat kisah. Yaitu dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu sumber dan
penulisan sejarah.

Anda mungkin juga menyukai