Anda di halaman 1dari 4

Nama : Najela Edelweis Alveondaru

NIM : A1D019012
Mata Kuliah : Pemodelan Tanaman Kelas B

TUGAS TERSTRUKTUR KULIAH 2


“Modul Pertumbuhan Tanaman Pada Proses Akumulasi Asimilat
Pada Zink di dalam Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)”

Daun adalah salah satu organ tanaman yang penting dalam kaitannya
dengan proses fotosintesa. Banyak sedikitnya asimilat yang dapat dihasilkan oleh
tanaman akan sangat dipengaruhi oleh jumlah daun, luas daun, dan susunan daun
suatu tanaman. Tanaman dengan jumlah daun banyak yang diikuti dengan susunan
daun tegak, akan lebih efisien dalam penangkapan dan pemanfaatan cahaya
dibandingkan dengan tanaman yang mempunyai jumlah daun banyak dengan
susunan daun horizontal. Tanaman Tomat ialah salah satu tipikal tanaman yang
mempunyai susunan daun horizontal dan untuk menghindari terjadinya
pengurangan cahaya karena adanya naungan, terutama pada daun-daun muda, maka
kegiatan pengurangan daun perlu dilakukan. Hal ini didasarkan pada beberapa
alasan, diantaranya adalah: (1) total bahan kering tanaman yang dihasilkan sangat
ditentukan oleh banyaknya cahaya yang diterima oleh setiap lembar daun pada
setiap lapisan kanopi, (2) umumnya daun yang terbentuk pada lapisan atas adalah
daun yang masih muda, klorofil belum terbentuk secara sempurna, dan daun belum
membuka sempurna, sehingga penangkapan dan pemanfaatan cahaya adalah lebih
rendah dibandingkan daun-daun produktif, tetapi daun tersebut mempunyai efek
penaungan yang cukup besar terhadap daun yang terbentuk di bawahnya.

Daun yang terbentuk di bagian daun tengah umumnya adalah daun-daun


produktif (daun ke 3-6) yang berpotensi sebagai penghasil asimilat. Sehubungan
dengan hal tersebut, Williams dan Joseph (1976) menyatakan bahwa banyak
sedikitnya cahaya yang diterima oleh lembar daun sangat dipengaruhi oleh tebal
tipisnya lapisan kanopi, semakin tebal lapisan kanopi suatu tanaman, maka semakin
rendah cahaya yang diintersepsi. Akibatnya, daun-daun yang terbentuk pada bagian
bawah, cahaya yang diterima adalah rendah. Hal tersebut mengakibatkan daun
bawah akan hanya berpotensi sebagai daun parasit. Daun parasit ini akan hanya
berperan sebagai pengguna asimilat, akibatnya asimilat yang seharusnya dapat
dialokasikan ke bagian ekonomis menjadi berkurang. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi kejadian tersebut dan dalam upaya untuk meningkatkan hasil
tanaman sorgum, maka pengurangan daun ini perlu dilakukan. Namun demikian,
besar kecilnya pengaruh pengurangan daun ini akan sangat ditentukan oleh banyak
sedikitnya jumlah daun yang dikurangi dan posisi dari daun tersebut.

Komponen yang berperan dalam proses akumulasi dan translokasi asimilat pada
tanaman tomat antara lain,
a. Faktor Internal : Benih. Benih sebagai salah satu faktor yang menentukan
produksi tanaman, masa simpan (umur) benih sangat penting. Secara
fisiologis, kualitas benih semakin menurun dengan semakin tuanya umur
benih. Benih yang masa simpannya terlalu lama akan mengalami
kemunduran vigor dan viabilitas.
b. Faktor Eksternal : Medan Magnet. Medan magnet merupakan suatu daerah
yang dipengaruhi oleh magnet, sebagai akibat adanya kutub-kutub yang
memiliki gaya tarik menarik dan tolak menolak yang besar

Dari Analisa data diatas, maka dapat di rumuskan model matematika


menggunakan regresi polynomial, dimana akan kita dapatkan keeratan hubungan
antara pertumbuhan vegetatif dan produksi tomat melalui koefisien regresi ( R2 ),
dengan model regresi :

Y = bo + b1 x + b2 x2 + å .

Data yang dianalisa adalah hubungan antara tinggi tanaman dan produksi
tomat, hubungan antara jumlah cabang dengan produksi tomat, dan hubungan
antara diameter batang dengan produksi tomat. Semakin tinggi tanaman tomat maka
berat buah semakin meningkat. Dugaan lain fenomena ini adalah semakin tinggi
tanaman semakin banyak cabangnya dan semakin banyak bunga yang dihasilkan
dari cabang-cabang tersebut, namun demikian semuanya tidak terlepas dari
perlakuan yang diberikan pada tanaman, misalnya pemupukan dan pengendalian
hama. Dugaan untuk parameter ini bahwa semakin banyak jumlah cabang maka
kesempatan untuk berproduksi juga semakin besar, dimana kita ketahui bahwa
bunga tomat keluar pada cabangcabang yang terbentuk tersebut. Cabangcabang
yang produktif ini akan menghasilkan bunga apabila fasilitas yang dibutuhkan
tanaman tomat tersebut terpenuhi melalui perlakuan-perlakuan yang benar-benar
mendukung untuk peningkatan produksi.
Lampiran

Neskyka Alea Shaafa (A1D019214)

Intan Romadona (A1D019154)

Anda mungkin juga menyukai