Anda di halaman 1dari 7

AGORA Vol. 6, No.

2, (2018) 1-7 1

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA


PERUSAHAAN JASA KEBERSIHAN

Lidya V. Limantoro dan Ronny H. Mustamu


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m31413143@john.petra.ac.id ; mustamu@petra.ac.id

Abstrak ² Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk Colliers International Indonesia, Ferry Salanto,
mengetahui strategi bersaing yang digunakan oleh perusahaan mengemukakan, Surabaya memperlihatkan pertumbuhan
dalam menghadapi persaingan di sektor jasa ini yang semakin cukup tinggi terutama di subsektor perkantoran. Semua
ketat setiap tahunnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam wilayah, kecuali Surabaya Utara, yakni pusat, barat, selatan,
penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang
dan timur, berkembang pesat.
dilakukan dengan cara wawancara. Untuk menguji keabsahan
data, digunakan triangulasi sumber. Dari hasil analisis data dapat Seiring berkembangnya properti di Indonesia maka
dilihat bahwa persaingan di dalam industri jasa ini cukup tinggi, pemeliharaan bangunan baik dari ruangan maupun aspek yang
tetapi perusahaan masih tetap bertahan selama 14 tahun ini. berada pada gedung seperti kamar mandi, ruangan dan lain-
Strategi yang digunakan oleh perusahaan adalah strategi cost lain adalah hal yang penting dan solusi yang dibutuhkan adalah
leadership dan strategi tersebut masih relevan untuk jasa kebersihan. Semakin berkembangnya properti maka
perkembangan jaman sekarang. semakin banyak pula permintaan akan jasa kebersihan dan itu
merupakan prospek yang bagus untuk kedepannya.
Kata Kunci ² 3HUVDLQJDQ 6WUDWHJL %HUVDLQJ 3RUWHUV¶V )LYH Perusahaan-perusahaan jasa kebersihan di Indonesia,
Forces, Value Chain
terutama di Surabaya sangat banyak. Setiap perusahaan
memiliki strategi masing-masing untuk dapat besaing dengan
I. PENDAHULUAN para kompetitornya.
Menurut Porter (2011), strategi bersaing adalah
Di dalam sebuah bisnis, suatu perusahaan memerlukan pencarian posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu
strategi untuk mencapai keberhasilan. Suatu strategi industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi. Strategi
dibutuhkan karena adanya persaingan dan strategi yang tepat bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan
adalah bagaimana memenangkan persaingan. Porter (1980) dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang
menyatakan bahwa perumusan strategi bersaing adalah menentukan persaingan industri. Strategi bersaing tidak hanya
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun mempunyai respons terhadap lingkungan, tetapi juga, berusaha
lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi kekuatan- membentuk lingkungan demi keuntungan perusahaan.
kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, Keunggulan bersaing pada dasarnya berkembang dari nilai
aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri atau yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan bagi
industri-industri dalam mana perusahaan tersebut bersaing. pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam
Perlu adanya strategi yang dikenal dengan strategi generik menciptakannya.
yang merupakan cara mendasar bagi perusahaan untuk Terdapat tiga macam pendekatan strategi generik yang
mencapai profitabilitas diatas rata-rata industri dengan dapat digunakan yaitu:
memiliki sustainable competitive advantage (Sulistiani, 2014). 1. Keunggulan Biaya Menyeluruh
Dalam sebuah strategi kemenangan adalah segalanya. Posisi biaya rendah biasanya menempatkan
Namun perlu didasarkan pada suatu pemikiran bahwa suatu perusahaan pada posisi yang menguntungkan dalam
strategi perlu terdapat konsep, kerangka kerja, dan teknik yang menghadapi produk pengganti relative terhadap
dapat digunakan untuk menyusun dan menjalankan strategi posisi pra pesaingnya dalam industri. Strategi
secara efektif. Dengan demikian maka tujuan dari pada strategi keunggulan biaya kadang-kadang dapat
adalah membantu kita untuk menang. Kesuksesan pada suatu merevolusikan suatu industri di mana basis
organisasi dihasilkan dari strategi yang diformulasikan dengan persaingan historisnya selama ini adalah sebaliknya
baik dan dijalankan secara efektif (Sulistiani, 2014). dan para pesaing tidak siap baik secara persepsi
Perekonomian Indonesia semakin lama semakin baik maupun ekonomis untuk mengambil langkah yang
dibuktikan dengan perkembangan pembangunan yang sangat diperlukan untuk meminimalkan biaya.
pesat setiap tahunnya, baik dari gedung dan bangunan- 2. Diferensiasi
bangunan lain. Dengan perekonomian yang berkembang maka Strategi kedua ini merupakan strategi untuk
menarik niat investor asing untuk lebih percaya berinvestasi di menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh
Indonesia dengan medirikan gedung perkantoran di Indonesia. keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Di
Pembangunan gedung-gedung pencakar langit meningkat pesat dalam strategi ini perlu ditegaskan bahwa strategi
di 2016 (http://m.viva.co.id/). Associate Director Research diferensiasi tidaklah berarti memungkinkan
AGORA Vol. 6, No. 2, (2018) 1-7 2

perusahaan untuk mengabaikan biaya, tetapi biaya 5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
bukanlah target strategis yang utama Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-
3. Fokus menawar terhadap para peserta industri dengan
Stategi fokus ini dibangun untuk melayani target mengancam akan menaikkan harga atau
tertentu secara baik, dan semua kebijakan menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli.
fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Pemasok yang kuat karenanya dapat menekan
Strategi ini didasarkan pada premis bahwa kemampulabaan industri yang tidak mampu
perusahaan dengan demikian akan mampu melayani mengimbangi kenaikan harganya.
target strategisnya yang sempit secara lebih efektif
dan efisien daripada pesaing yang bersaing lebih Ada dua lingkungan internal menurut Porter (2011)
luas. dikenal dengan rantai nilai (value chain) yang memposisikan
Ada lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
industri (lingkungan eksternal), yaitu: keunggulan bersaing perusahaan melalui analisis kompetensi
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru ini. Terdapat 2 aktivitas dalam lingkungan internal ini, yaitu:
Dengan adanya pendatang baru pada suatu industri 1. Aktivitas Primer
dapat mengakibatkan harga menjadi turun atau Ada lima kategori generik aktivitas primer yang
biaya membengkak sehingga mengurangi diperlukan dalam bersaing di dalam industri apa
kemampulabaan. Karena pendatang baru membawa pun. Tiap kategori dapat dibagi menjadi beberapa
kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian aktivitas yang berbeda bergantung pada industri dan
pasar, serta sumberdaya yang besar. Ancaman strategi perusahaan:
masuknya pendatang baru ke dalam industri a) Logistik ke Dalam
tergantung pada rintangan masuk yang ada. Ada Aktivitas yang dihubungkan dengan penerimaan,
beberapa sumber utama rintangan masuk, yaitu penyimpanan, dan penyebaran masukan ke
skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan produk, seperti penanganan bahan, pergudangan,
modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran pengendalian persediaan, penjadwalan kendaraan,
distribusi, biaya tak menguntungkan, dan kebijakan dan pengembalian barang kepada pemasok.
pemerintah. b)Operasi
2. Tingkat Rivalitas di antara Para Pesaing Aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan
Rivalitas atau persaingan di kalangan pesaing yang masukan menjadi bentuk produk akhir, seperti
ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan permenisan, pengemasan, perakitan, pemeliharaan
posisi, dengan menggunakan taktik-taktik seperti peralatan, pengujian, pencetakan, dan
persaingan harga, perang iklan, introduksi produk, pengoperasian fasilitas.
dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada c) Logistik ke Luar
pelanggan. Persaingan terjadi karena satu atau lebih Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan,
pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat penyimpanan, dan pendistribusian fisik produk
peluang untuk memperbaiki posisi. Pada kepada pembeli, seperti penggudangan barang
kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu jadi, penanganan bahan, operasi kendaraan
perusahaan mempunyai pengaruh yang besar pengirim, pemrosesan pesanan, dan penjadwalan.
terhadap para pesaingnya dan dengan demikian d)Pemasaran dan Penjualan
dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk Aktivitas yang berhubungan dengan pemberian
menandingi gerakan tersebut, artinya perusahaan- sarana yang dapat digunakan oleh pembeli untuk
perusahaan saling tergantung satu sama lain. membeli produk dan mempengaruhi mereka untuk
3. Ancaman Produk Pengganti membeli, seperti iklan, promosi, tenaga penjualan,
Ancaman produk pengganti membatasi laba penetapan kuota, seleksi penyalur, hubungan
potensial dari industri dengan menetapkan harga penyalur, dan penetapan harga.
pagu (ceiling price) yang dapat diberikan oleh e) Pelayanan
perusahaan dalam industri. Makin menarik Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan
alternative harga yang ditawarkan oleh produk pelayanan untuk mengingkatkan atau
pengganti, maka makin ketat pula pembatasan laba mempertahankan nilai produk seperti pemasangan,
industri. reparasi, pelatihan, persediaan suku cadang, dan
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli penyesuaian produk.
Pembeli bersaing dengan industri dengan cara
memaksa harga turun, tawar-menawar untuk mutu 2. Aktivitas Pendukung
yang lebih tinggi dan pelayan yang lebih baik, serta Aktivitas nilai pendukung yang diperlukan dalam
berperan sebagai pesaing satu sama lain. Semuanya industri apa pun dapat dibagi menjadi empat
dengan mengorbankan kemampulabaan insdutri. kategori generik. Berkenaan dengan aktivitas
primer, tiap kategori aktivitas pendukung dapat
AGORA Vol. 6, No. 2, (2018) 1-7 3

dibagi menjadi beberapa aktivitas nilai yang secara luas dalam upaya-upaya untuk
berbeda yang khas untuk industri tertentu: memperbaiki produk dan proses.
a) Infrastruktur Perusahaan d) Pembelian
Infrastruktur perusahaan terdiri atas beberapa Pembelian mengacu pada fungsi masukan
aktivitas termasuk manajemen umum, pembelian yang digunakan dalam rantai nilai
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, perusahaan, bukan pada masukan yang dibeli
urusan pemerintahan, dan manajemen mutu. sendiri. Masukan yang dibeli mencakup bahan
Infrastruktur, berbeda dengan aktivitas baku, pemasok, dan barang pendukung serta
pendukung lain, biasanya mendukung aset seperti mesin, peralatan laboratorium,
keseluruhan rantai dan bukan aktivitas peralatan kantor, dan gedung. Walaupun
individual. Semua itu bergantung pada apakah masukan yang dibeli biasanya dihubungkan
perusahaan terdiversifikasi atau tidak, dengan aktivitas primer, masukan yang dibeli
infrastruktur perusahaan mungkin berdiri ada dalam setiap aktivitas nilai termasuk
sendiri atau dibagi antara unit bisnis dan aktivitas pendukung. Sebagai contoh, pasokan
perusahaan induk. Pada perusahaan yang laboratorium dan jasa pengujian independen
terdiversifikasi, aktivitas infrastruktur biasanya merupakan masukan yang lazim dibeli dalam
dibagi antara unit usaha dan tingkat pengembangan teknologi, sementara
perusahaan (misalnya, keuangan sering perusahaan akuntansi adalah masukan yang
dilaksanakan pada tingkat perusahaan lazim dibeli dalam infrastruktur perusahaan.
sementara manajemen mutu dikerjakan pada
tingkat unit). Banyak aktivitas infrastruktur Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan jasa
terjadi baik pada unit usaha maupun tingkat kebersihan yang sudah berdiri sejak 2003. Perusahaan dikelola
perusahaan. oleh beb
b) Manajemen Sumber Daya Manusia Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui
Manajemen sumber daya manusia terdiri atas strategi bersaing yang digunakan oleh perusahaan jasa
aktivitas yang terlibat dalam perekrutan, kebersihan tersebut.
pengangkatan, pelatihan, pengembangan, dan Rumusan masalah
kompensasi untuk semua jajaran karyawan.
Bagaimana strategi bersaing saat ini yang digunakan
Manajemen sumber daya manusia mendukung
baik aktivitas primer maupun aktivitas oleh perusahaan jasa kebersihan tersebut?
pendukung individual dan keseluruhan rantai Apakah strategi bersaing yang digunakan oleh
nilai. Aktivitas manajemen sumber daya perusahaan masih relevan dengan kondisi saat ini?
manusia terjadi pada bagian-bagian yang Tujuan Penelitian
berbeda dalam perusahaan, seperti halnya
aktivitas pendukung lain. Penyebaran aktivitas Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tentang
ini dapat menyebabkan kebijakan yang tidak strategi bersaing saat ini yang digunakan oleh perusahaan jasa
konsisten. Lebih lanjut, biaya kumulatif dari kebersihan dan untuk mengetahui apakah strategi bersaing
manajemen sumber daya manusia jarang pada perusahaan tersebut masih relevan.
dipahami dengan baik dan begitu pula trade Kerangka Berpikir
off pada biaya sumber daya manusia yang
berbeda, seperti gaji dibandingkan dengan
biaya perekrutan dan pelatihan yang
disebabkan oleh keluar masuknya karyawan.
c) Pengembangan Teknologi
Setiap aktivitas nilai mengandung teknologi,
baik itu pengetahuan, prosedur, atau teknologi
yang terkandung di dalam peralatan proses.
Ragam teknologi yang digunakan di
kebanyakan perusahaan sangat luas, berkisar
dari teknologi yang digunakan dalam
menyiapkan dokumen dan mengangkut barang
hingga teknologi yang terkandung dalam
produk itu sendiri. Kebanyakan aktivitas nilai
menggunakan teknologi yang menggabungkan
beberapa subtechnologies berbeda yang
melibatkan disiplin-disiplin ilmiah yang Gambar 1.1
berbeda. Perkembangan teknologi terdiri atas
Sumber : Porter dan diolah oleh penulis
jajaran aktivitas yang dapat dikelompokan
AGORA Vol. 6, No. 2, (2018) 1-7 4

II METODE PENELITIAN peralatannya seperti sapu dan pel. Dalam biaya penyimpanan
ini dapat dilihat juga bahwa perusahaan menekan biaya
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
mereka, yang biasanya mengeluarkan biaya 30 juta rupiah
adalah kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah
untuk menyewa gudang, sekarang sudah tidak perlu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
mengeluarkan biaya sebesar itu.
apa yang dialami oleh subjek penelitian (Moleong, 2016).
Dari analisis data juga menunjukkan bahwa ancaman
Sedangkan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
pendatang baru pada jasa cleaning service ini sangat tinggi,
mencoba untuk menggambarkan secara sistematis sebuah
tetapi dari segi diferensiasi produk perusahaan bisa menjadi
situasi, masalah, fenomena, atau memberikan informasi
sedikit hambatan bagi pendatang baru untuk masuk,
tentang kondisi hidup dari masyarakat atau menggambarkan
disebabkan karena perusahaan sudah berdiri dari tahun 2003
sikap atau perilaku terhadap suatu masalah (Kumar, 2011).
dan memiliki pelanggan yang setia karena kualitas yang
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini akan
diberikan, dengan demikian maka memaksa pendatang baru
mendeskripsikan strategi manajemen yang tepat dalam
untuk mengeluarkan biaya lebih besar untuk mengatasi
mengembangkan bisnis perusahaan jasa kebersihan.
kesetiaan pelanggan. Untuk membuka usaha jasa cleaning
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer
service ini hanya membutuhkan modal yang kecil, sekitar
dan data sekunder. Menurut Sarwono (2006), data primer
belasan juta saja sudah bisa, tetapi itu dengan menggunakan
adalah data yang berupa teks hasil wawancara dan diperoleh
alat-alat cleaning yang biasa saja. Di samping modal, sumber
melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan
daya manusia juga merupakan faktor penting dalam
sampel dalam penelitiannya. Data sekunder adalah data berupa
membuka usaha.
data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh dengan cara
Dalam bidang jasa ini, SDM mudah untuk didapatkan
membaca, melihat, dan mendengarkan. Data sekunder
dan tidak perlu keterampilan khusus sehingga perusahaan
biasanya dari data berbentuk teks, gambar, suara.
sangat mudah untuk merekrut para pekerja. Teknologi atau
Teknik penentuan narasumber dengan menggunakan
alat-alat yang dipakai dalam bekerja juga menentukan
teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
banyaknya pesaing yang masuk, semakin mudah teknologi,
pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.
semakin mudah pula untuk membuka perusahaan sejenis.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang
Jasa cleaning service ini memiliki teknologi serta alat-alat
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
yang sangat mudah dicari, dari data diatas untuk membuka
mungkin dia sebagai penguasa, sehingga akan memudahkan
jasa ini hanya membutuhkan peralatan kebersihan dan untuk
peneliti menjelajahi obyek/situasi social yang diteliti
mendapatkannya bisa diperoleh di Ace atau penyedia sejenis.
(Sugiyono, 2016).
Dengan mudahnya akses modal, SDM serta teknologi,
Teknik analisis data kualitasti yang digunakan dalam
membuat peluang usaha bidang ini diminati serta berdampak
penelitian ini mengadopsi urutan Moleong (2016) yang telah pada meningkatnya jumlah pesaing yang muncul.
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, yaitu: Pada kekuatan tawar menawar terhadap pemasok
1. Mengidentifikasi seluruh data dari berbagai sumber bisa dibilang rendah karena ada kemungkinan terjadi tawar
2. Melakukan analisis terhadap lima kekuatan Porter menawar karena perusahaan sudah berhubungan dengan
3. Melakukan analisis terhadap Value Chain pemasok kurang lebih 14 tahun. Selain itu juga volume
4. Menyusun strategi bersaing perusahaan dengan pengambilan barang juga dapat mengurangi harga dari
menerapkan strategi generik Porter pemasok. Untuk pengambilan dalam jumlah banyak maka
harga satuan dari pemasok juga akan berkurang. Pemasok
dan perusahaan memiliki hubungan yang erat sehingga
III ANALISIS DAN PEMBAHASAN keduanya memiliki ketergantungan.
Kekuatan tawar menawar pembeli di perusahaan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan
tidak terlalu tinggi, karena perusahaan dalam usahanya
lima kekuatan Porter, dapat dilihat bahwa bisnis yang
mendapatkan client dengan mengikuti tender-tender
bergerak di bidang jasa cleaning service ini memiliki tingkat
perusahaan, dari adanya tender-tender tersebut dapat dilihat
rivalitas antar pesaing yang tinggi. Perkembangan pesaing
juga bahwa kebutuhan perusahaan-perusahaan akan jasa
pada bisnis jasa cleaning sevice ini bisa dibilang sangat
cleaning service tinggi. Harga yang ditawarkan juga sudah
pesat, setiap tahunnya muncul lebih dari 10 pesaing baru.
tercantum pada kontrak perjanjian tender sehingga tidak
Sedangkan untuk pesaing yang sudah berdiri di Surabaya
dapat melakukan tawar menawar di luar dari kontrak. Dan
saja jumlahnya lebih dari 50 pemain. Sesuai dengan temuan
juga beberapa client memilih perusahaan karena mendapat
Rosa (2010), banyaknya pemain dalam industri ini,
rekomendasi dari sekitarnya. Sekitar 70% pelanggan dari
menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat dalam
perusahaan adalah pabrik-pabrik besar. Kemungkinan tawar
memperoleh pelanggan. Tingkat rivalitas antar pesaing tinggi
menawar juga masih bisa terjadi jika calon client memiliki
juga disebabkan oleh penyimpanan yang mudah serta biaya
informasi tentang harga pasar yang actual, itu bisa
yang relatif murah. Perusahaan di bidang jasa cleaning
menyebabkan posisi tawar menawar mereka lebih kuat.
service tidak membutuhkan penyimpanan barang secara
Tetapi perusahaan juga memberikan harga yang sesuai
khusus, penyimpanan bisa dilakukan di gudang atau ruangan
dengan pelayanan sehingga tidak memberatkan dan calon
kecil bergantung pada banyaknya peralatan yang dimiliki,
client juga merasakan keuntungan bekerjasama perusahaan.
serta perawatan setiap peralatan yang mudah, contoh
AGORA Vol. 6, No. 2, (2018) 1-7 5

Produk pengganti merupakan ancaman bagi tetap dapat mempertahankan kualitas dan tidak kalah saing
perusahaan, apabila tidak bisa mengimbangi dengan produk dengan pendatang-pendatang baru.
pengganti maka bisa menggeser produk yang sudah ada. Kesimpulan dari analisis value chain diatas yaitu
Untuk saat ini tidak ada produk pengganti pada jasa cleaning lingkungan internal perusahaan sudah baik. Semua terkendali
service, adapaun inovasi±inovasi baru di bidang cleaning dengan baik, sehingga perusahaan pun dapat maksimal
service tidak melayani industri- industri atau perusahaan dalam memberikan jasa kepada para konsumennya.
besar. Cleaning service berbasis online juga belum mampu Perusahaan jasa kebersihan ini termasuk perusahaan yang
menggeser permintaan terhadap jasa cleaning service karena efektif, karena perusahaan ini mengerjakan pekerjaannya
harga yang tidak sesuai dengan permintaan perusahaan, dan dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana yang sudah
tidak adanya sistem kontrak kerja. Dengan demikian sampai mereka tetapkan.
saat ini tidak ada produk pengganti yang dapat mengancam Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ketiga
keberadaan jasa cleaning service ini. narasumber dan setelah dianalisis dapat diketahui bahwa
Kesimpulan dari analisis lima kekuatan porter diatas strategi yang digunakan perusahaan adalah strategi cost
yaitu bahwa persaingan di bisnis jasa ini sangat tinggi, leadership. Dalam strategi ini, perusahaan berusaha untuk
dikarenakan pemain-pemain yang sudah ada sangat banyak mencapai kemampuan biaya produksi yang paling rendah
dan pemain baru selalu muncul. Pemain-pemain baru banyak sehingga dapat memberikan harga yang terbaik kepada
bermunculan karena untuk membuat bisnis jasa cleaning konsumen dibandingkan dengan pesaing. Strategi cost
service ini cukup mudah. Kemampulabaan di bisnis ini juga leadership menekankan pada upaya memproduksi produk
bisa tinggi jika perusahaan dapat menekan biaya sekecil standar dengan biaya per unit yang rendah (Porter, 2011).
mungkin. Perusahaan saat ini menyimpan bahan-bahan dan alat-alat di
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan dalam kantor mereka dan sudah tidak menyewa gudang. Itu
Value Chain, dapat dilihat bahwa perusahaan sudah sangat menghemat biaya pengeluaran perusahaan. Karena
menjalankan kegiatan-kegiatannya dengan baik. Dari biaya yang biasa dikeluarkan perusahaan untuk menyewa
kegiatan utama yaitu pemesanan dan pembelian bahan baku, gudang sebesar 30 juta rupiah per tahun. Dengan tidak
perusahaan sangat memperhatikan stock bahan baku yang memakai gudang, perusahaan sudah tidak perlu untuk
ada, jika stock sisa sedikit sekitar 30% atau ada yang rusak, mengeluarkan biaya sebesar itu. Perusahaan juga menekankan
perusahaan langsung membeli stock bahan baku yang baru biaya pada kegiatan pemasaran jasa mereka, perusahaan tidak
dari pemasoknya. Kegiatan selanjutnya tentang mengeluarkan biaya apapun untuk melakukan pemasaran,
pengoperasiannya juga sudah baik. Perusahaan membagi karena perusahaan melakukan pemasaran hanya melalui mulut
pekerjaan para karyawan dengan adil. Tidak ada karyawan ke mulut. Perusahaan juga menekan biaya pada bahan baku
yang bekerja lebih banyak atau lebih sedikit. Mereka sama- pemasok, karena pemasok sudah bekerjasama dengan
sama memiliki porsi yang sama. Para karyawan juga bekerja perusahaan sejak perusahaan ini berdiri, jadi harga yang
sesuasi standar jam kerja pegawai yang UMK, yaitu 8 jam diberikan akan lebih murah sekitar 5-10% dari harga normal
kerja. tergantung dari jumlah pengambilan barangnya.
Kegiatan marketing & sales perusahaan hanya melalui
mulut ke mulut, meskipun tidak ada media untuk
memasarkan jasanya, perusahaan ini tetap selalu
mendapatkan pelanggan baru dan juga pelanggan yang lama
masih setia selama hampir 14 tahun ini. Dengan hanya
pemasaran melalui mulut ke mulut, perusahaan mjjenekan
biaya pada kegiatan marketing ini, perusahaan tidak perlu
repot-repot mengeluarkan biaya untuk melakukan
pemasarannya. Perusahaan juga sangat memperhatikan alat-
alat yang dimilikinya. Alat-alat tersebut selalu dicek dan
dirawat dengan sebaik mungkin, agar para karyawan dapat
menggunakan alat-alat tersebut dengan maksimal, sehinggan
menghasilkan hasil yang memuaskan bagi konsumen.
Lalu pada kegiatan pendukung perusahaan, perusahaan
sudah memiliki manajemen, perencanaan, dan keuangan Gambar 3.1 Tiga Strategi Generik
yang baik. Karena direktur dari perusahaan selalu memantau
pekerjaan para pegawainya. SDM perusahaan ini pun dilatih Perusahaan jasa kebersihan ini memiliki keunggulan dalam
dengan baik agar dapat memberikan pelayanan yang menekankan biaya-biaya produksinya, agar dapat bersaing
maksimal kepada para konsumen. Perusahaan juga selalu dengan para kompetitornya dan bisa mendapatkan laba yang
mengadakan evaluasi karyawan, agar dapat mengetahui tinggi, sehingga perusahaan ini mengarah pada cost leadership
kinerja para karyawan selama mereka bekerja itu bagaimana, dan pangsa pasar perusahaan ini luas, siapapun dapat dilayani
apakah para karyawan mendapatkan kritik atau ada karyawan oleh perusahaan, seperti pabrik, perkantoran, apartemen,
yang berprestasi. Teknologi yang digunakan Perusahaan juga rumah, dan lain-lain. Maka disimpulkan bahwa perusahaan ini
selalu di update sesuai dengan perkembangan jaman agar memakai cost leadership. Strategi cost leadership ini masih
AGORA Vol. 6, No. 2, (2018) 1-7 6

relevan untuk digunakan dalam persaingan saat ini. Dapat Lonjakan Gedung Perkantoran Surabaya capai 200%. (2015,
dilihat dari masih bertahannya perusahaan jasa kebersihan ini
January 13). Retrieved April 28, 2017, from
selama 14 tahun ini dan masih memiliki 15 pelanggan korporat
yang setia. Memiliki pelanggan setia tidaklah mudah, karena http://industri.kontan.co.id/news
pesaing di sekitar juga sangat banyak dan mengancam.
Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi
Revisi). Bandung: Rosda.
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Pembangunan Gedung Pencakar Langit Meningkat Pesat di
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada bab 2016. (2014, January 24). Retrieved April 28, 2017,
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
from http://m.viva.co.id/berita/bisnis/874249
1. Persaingan di dalam industri jasa ini cukup tinggi.
2. Strategi yang digunakan oleh perusahaan jasa Pitoy, C. V., Tumbel, A., & Tielung, M. (2016). Analisis
kebersihan ini adalah strategi cost leadership, dilihat Strategi Bersaing dalam Persaingan Usaha Bisnis
dari penekanan biaya-biaya yang dilakukan perusahaan. Document Solution (Studi Kasus pada PT
3. Strategi tersebut masih relevan untuk perkembangan
Astragraphia, Tbk Manado). Berkala Ilmiah Efisiensi.
jaman sekarang, dilihat dari masih bertahannya
perusahaan jasa kebersihan selama 14 tahun ini dan
Porter, M. E. (2011). Keunggulan Bersaing. Tangerang
masih memiliki 15 pelanggan korporat yang setia.
Saran Selatan: KARISMA Publishing Group.
1. Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan
pemasaran jasa selain hanya dari mulut ke mulut, seperti Porter, M. E. (1980). Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis
melakukan pemasaran melalui internet dan brosur
2. Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk Industri dan Pesaing. Penerbit Erlangga.
menggunakan RUPS di dalam struktur organisasinya
karena sesuai dengan aturan UU no. 40 tahun 2007 Prawiades. (2015). Analisis Strategi Bersaing Industri Bisnis
bahwa organ perseroan terbatas terdiri atas RUPS, Farmasi/Apotek di Kota Pekanbaru. JOM FISIP Vol
Direksi, dan Dewan Komisaris. Dengan adanya RUPS 2 No. 2.
pada struktur organisasi perusahaan, direksi serta dewan
komisaris memiliki tanggung jawab atas terciptanya Prospek Bisnis Cleaning Service Menggiurkan. (2014, March
tujuan dari perusahaan dan setiap jajaran di perusahaan
dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan harapan 12). Retrieved April 28, 2017, from
dan demi kelancaran perusahaan. http://entrepreneur.bisnis.com/read/20140312/263/2101
28
DAFTAR PUSTAKA
Putra, I. S. (2017). Analisis Strategi Bersaing pada PT
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Anugerah Dwi Abadi. AGORA Vol. 5 No. 1.
Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Rosa, H. E. (2010). Analisis Manajemen Strategi Pd. Kecap
Zebra Dalam Menghadapi Persaingan Yang Semakin
Bisnis Jasa Cleaning Service dan Laundry Makin Menjajikan. Kompetitif. Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2.
(2015, March 12). Retrieved April 28, 2017, from
http://www.beritasatu.com/ekonomi/256382
David, F. R. (2009). Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan

Empat Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Foris, P. J., & Mustamu, R. H. (2015). Analisis Strategi pada Sugiarto, F. F. (2016). Analisa Strategi Bersaing PT. Surya
Perusahaan Plastik dengan Porter FIve Forces. Cipta Mandiri. AGORA Vol. 4, No.2.
AGORA Vol.3, No. 1.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Kumar, R. (2011). Research Methodology : a step-by-step dan R&D. Bandung: Alfabeta.
guide for beginners (3rded). London : SAGE Sukawati, T. (2007). Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap
Publication Kepuasan Pelanggan Pita Maha A Tjampuhan Resort,
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 12:No. 1, 69-85 & Spa di
AGORA Vol. 6, No. 2, (2018) 1-7 7

ubud.
Sulistiani, D. (2014). Mencapai keunggulan bersaing dengan
strategi diferensiasi. EL MUHASABA Jurnal Akuntansi,
4(2), 1±17.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18860/em.v4i2.2454
Williams, C. (2001). Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai