Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur, Mr. Dr. Christian Robert
Soumokil, memproklamirkan berdirinya Republik Maluku Selatan pada tanggal 25
April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas didirikannya NKRI,
Soumokil tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia
Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia.
Akhirnya kota Ambon dapat dikuasai pada awal November 1950. Akan tetapi,
ketika melakukan perebutan Benteng Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet
Riyadi gugur. Namun, perjuangan gerilya kecil-kecilan masih berlanjut di Pulau
Seram sampai 1962. Setelah itu, pada tanggal 12 Desember 1963, Soumokil
akhirnya dapat ditangkap dan kemudian dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar
Biasa di Jakarta. Berdasarkan keputusan Mahkamah Militer Luar Biasa, Soumokil
dijatuhi hukuman mati.