Anda di halaman 1dari 14

Rabu, 08 September 2021

Kalau mau menulis topic berdasarkan pemikiran para tokoh teolog, tidak perlu ada kajian
biblika.

Karena sejak tertulianus (gereja abad-abad pertama), dia sudah menentukan bahwa di gereja ini
harus ada sakramen, karena sakramen itu adalah terjemahan dari hal-hal yang berbicara tentang
keselamatan.

Mulai dari Luther Calvin Zwingly, menetapkan bahwa sakramen itu hanya dibagi 2, baptisan
kudus dan perjamuan kudus.

Ketika masuk di Indonesia, Sakramen Perjamuan Kudus itu tinggal setahun 4x. Jumat Agung,
HUT PI, HUT GMIM, Minggu-Minggu Advent.

Mengapa? Karena kita tidak setuju/terima, bahwa kita makan dan minum itu adalah Tubuh dan
Darah Kristus yang di representasikan kembali. Kalo di katolik, mereka menganggap Roti
sebagai Tubuh dan Anggur sebagai Darah, ketika diminum dan dimakan siap tidak siap langsung
menerima Rahmat.

Kalau di Protestan, Roti dan Anggur itu diartikan hanya sebatas tanda dan meterai dari
pengorbanan Yesus Kristus. Jadi Roti tetap Roti dan Anggur tetap Anggur.

Akan membahas tentang apa itu baptisan Air, Roh, dan Api, (mencari perbedaannya).

Yohanes berkata (sudah terlaksana di peristiwa pentakosta) para Rasul dan banyak orang telah
mengalami lidah-lidah yang menyala.

Di gereja kharismatik mereka masih percaya bahwa “nantinya” kita akan menerima baptisan roh
dan api. (padahal sudah terjadi saat pentakosta).

Apa hubungan antara baptisan dan sunat. Apa hubungan baptisan kudus dan perjamuan

Abraham – apakah ada tanda yang bisa saya terima, Allah menjawab Sunat. Apakah ada
sakramen yang bisa saya pegang, Allah menjawab Baptisan.
Ketika bertanya kepada Yesus apakah yang bisa saya pegang sebagai tanda keselamatan? Yesus
menjawab, Baptisan dan Perjamuan kudus.

Etimologi – Sakramen, baptiso, ekharisti. – berangkat dari dunia Romawi (janji, jaminan,
sebelum diteologiskan oleh Tertulianus)

Tujuan -

Sakramen dan sejarahnya -

Bahasa Latin. Sacramentum “benda suci” atau “perbuatan kudus” atau “rahasia suci”

Bahasa Yunani. “Misterion” yang berarti “rahasia” suci yang di nyatakan. “Tanda dan Meterai”

Kenapa hanya 2 – karena yang protestan lakukan hanya apa yang Yesus perintahkan, Baptislah
mereka dan Perjamuan yang Yesus perintahkan “Lakukanlah ini sebagai peringatan akan aku”

Akar kata sakramen

Bidang militer (ada hubungan dengan janji)

Pro Patria (sebagai suatu janji untuk membela tanah air)

Bidang pengadilan (jaminan)

Jaminan dalam persidangan

Tertulianus (yang mengadopsi pemikiran sakramen menjadi pemikiran Teologi, atau pencetus
sakramen dalam gereja) kira kira tahun 195-220, yang pertama menggunakan sebagai istilah
Teologi

Tertulianus – bapa sakramen

Sakramen adalah perbuatan kudus yang diselenggarakan oleh Gereja atas perintah Tuhan.
1. Anastasya Mawey
2. Del sompe
3. Devi lowongan
4. Dhea Timbongol
5. Evangelista mokoagow
6. Fabiola lumintang
7. Gilliant kumendong
8. Joe Jacobs
9. Juwintan Tumelap
10. Prilia Kondoj
11. Marsel Langingi
12. Rivaldo Sapetu
13. Syalom Runtuwene
14. Tesalonika Item
15. Theresa Pangalila
16. Wahyu Mongan

Rabu, 15 September 2021

Tertulianus kira-kira tahun 195-220, yang pertama menggunakan sebagai istilah Teologi.

Orang pertama yang berbicara Sakramen itu ialah Tertulianus, Sakramen adalah perbuatan kudus
yang diselenggarakan oleh Gereja atas perintah Tuhan.

Sakramen – Sumpah/Janji dan Jaminan

Sakramen menjadi tanda Janji Allah (Tanda dan Meterai).

Sakramen itu adalah sebuah proklamasi bahwa hidup ini mengalami keselamatan lewat tubuh
kristus.
Baptisan itu semacam mengundang untuk masuk ke dalam komunitas, dan perjamuan itu sebagai
ajaran mengenai keselamatan yang didapatkan dalam komunitas itu.

Kristus menyelamatkan manusia, dunia/bumi, sehingga dunia yang penuh dosa itu diselamatkan
oleh kita (manusia, karena kita telah diselamatkan – merawat). – JANJI KRISTUS – sehingga
teologi kita, Kristus tidak hanya menyelamatkan gereja, “barangsiapa yang percaya padaku, dia
akan diselamatkan” – walaupun bukan agama Kristen, tetapi asalkan mereka menerima Yesus
maka mereka bisa saja diselamatkan Yesus.

*SKRIPSI – BAB IV – sesudah menggambarkan data data dilapangan, lalu di analisis. Display
data, kemudian analisis, dan selanjutnya teologi dogmatic

KUALITATIF – PURPOSIF SAMPLING

Tanda itu adalah tanda yang kelihatan dari janji Kristus tentang Keselamatan adalah sakramen.

Janji Allah :

Adam dan Hawa : Pohon Pengetahuan baik dan jahat (Kej. 2:15-17) Hakikat untuk bersatu yaitu
Cinta, Ish (Laki-Laki) dan Isia (Perempuan).

Nuh : Pelangi (Kej. 9:8-17) tidak akan ada lagi air bah, Nuh bertanya apakah ada janji akan
perkataan Allah bagi dia? Allah berkata lihatlah pelangi, ketika Nuh melihat, Nuh teringat akan
janji Allah tentang air bah.

Abraham : Sunat (Kej. 17:9-14) di panggil Allah dari Haran dan untuk meninggalkan zona
nyamnnya kemudian pergi ke daerah yang belum ia ketahui, ketika Abraham mengikuti
perkataan Allah dia akan mendapatkan 3 berkat (keturunan, tanah, berkat), dan sebagai pegangan
atas janji Allah kepada Abraham yaitu Sunat.

Musa : Tongkat, Firaun (pintar tetapi jahat), ketika Musa berhadapan dengan Firaun, musa
berkata bahwa dia adalah gagap, tetapi Allah berkata bahwa apa yang ada di tanganmu? Tongkat,
Allah berkata lagi lempar itu tongkat, dan itu tongkat jadi ular.

Orang Israel : Paskah (Kel.4:2, Kel.12:24), Tiang Awan (Bil 14:14), Roti Manna (Kel. 16: 4-5),
Burung Puyuh (Kel.16:13)
Paskah sebagai tanda peringatan bangsa Israel keluar dari Mesir. Tongkat di tangan,
makan daging yang hanya direbus, (simbol penderitaan di mesir).

Teologi kita, embun pagi ibarat dengan roti manna, yang akan hilang ketika matahari terbit, jadi
sebelum matahari terbit ambillah embun pagi itu. (sebelum matahari ambe itu berkat, ambillah
dahulu).

Hizkia : Bayang-bayang mundur sepuluh langka (2 Raja Raja ) Nabi Elia berkata bahwa kalau
kamu tidak bertoda kamu akan binasa, dan Hizkia berkata bahwa saya penuh dosa, Elia berkata
bahwa Allah berkata kepada dia bahwa kalau kamu bertobat maka akan diselamatkan, maka
Hizkia berkata, adakah janji/sakramen/tanda yang bisa saya pegang akan perkataan ini, maka
Elia berkata lihatlah tanda bayang-bayang mundur sepuluh langka.

Daud : 2 Samuel 12:13-17. Nathan (sebagai teman Daud) memperingatan Daud untuk bertobat
oleh karena Daud mengambil Istri Uria (Batsyebah). Tanda dari perbuatan yang tidak senonoh
bagi Daud, ketika Tuhan marah, maka tandanya anak dari perbuatan yang tidak senonoh Daud
yaitu anak itu meninggal di hari ke 7. Maka Daud tidak dilayakkan untuk membangun bait Allah
oleh karena sikap yang tidak senonoh dari Daud.

Ajaran hakiki oleh gereja adalah dunia diselamatkan dan manusia diselamatkan oleh Kristus. dan
tandanya yaitu kita menerima baptisan kudus/sakramen kudus, yang merupakan tanda/janji.

1. Marsel Langingi
2. Tesalonika Item
3. Joe Jacobs
4. Kurnia Singka
5. Theresa Pangalila
6. Del Sompe
7. Wahyu Mongan
8. Miko Tumanken
9. Vincen Kambey
10. Evangelista Mokoagow
11. Devi Lowongan
12. Dian Wenur
13. Rivaldo Sapetu
14. Nichen Reppi
15. Yeremia Longdong
16. Fabiola Lumintang
17. Leonardo Kawulur
18. Dhea Timbongol
19. Gilliant Kumendong
20. Juwinta Tumelap
21. Joshua Koloway
22. Anastasia Mawey
23. Syalom Runtuwene
24. Prilia Kondoj

22 September 2021

Cara menyusun Proposal (ada 14 point)

Keselamatan yang menyeluruh, sempurna itu pada saat parousia (kedatangan Yesus kmbali), dan
agar kita tidak ragu akan keselamatan, kita diberikan sakramen (tanda), diberikan ajarannya,
dogtrinnya, dan semua yang dilakukan oleh gereja.

Cara menyusun Proposal (ada 14 point)

Peneliti akhirnya menuangkan semuanya dalam karya tulis yang berjudul : ………

I. Judul
II. Bidang Ilmu : Dogmatika
III. Latar Belakang Masalah : (5-6 halaman)
Pengantar singkat tentang topic yang mau di teliti
Mengapa saya suka???
Apa yang sebenarnya?????
Apa yang terjadi????
IV. Identifikasi Masalah
Hal-hal apa yang bisa di identifikasi
3 atau 4 masalah
V. Batasan Masalah
Masalah-masalah yang teridentifikasi harus di batasi (berdasarkan identifikasi
masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada : ….)
VI. Rumusan Masalah
Berapa pertanyaan. Bagaimana??? Mengapa???
VII. Tujuan Penelitian
VIII. Manfaat Penelitian
IX. Sistematika
X. Kajian Teori
Etimologi
Pendapat para ahli
Landasan Alkitab : PL &PB
XI. Metodologi Penelitian (Kualitatif, pendekatan deskriptif, teknik purposive
sampling/mereka yang akan wawancara sudah kita tentukan)
XII. Rencana Kegiatan
XIII. Rencana Kegiatan
XIV. Rencana Anggaran
XV. Penutup Kepustakaan.

Pertama

Kita diselamatkan oleh Yesus Kristus hanya oleh kasih Karunia (Sola Gratia)

Bukan tanda-tanda dari sakramen.

Jadi itu roti dan anggur tidak ada unsur magis/magicion/power, roti tetap roti, anggur tetap
anggur, karena itu hanya sarana yang dipakai untuk menerima tanda keselamatan.
Gereja pemberita keselamatan, gereja bukan lembaga keselamatan. Keselamatan bersifat
personal, bukan ada didalam gereja.

Keselamatan itu adalah anugerah, tidak tergantung dari perbuatan baik manusia. namun
keselamatan itu bersifat pertanggung jawaban. Atau perbuatan baik yang kita buat itu merupakan
buah dari keselamatan.

Keselamatan itu anugerah yang cuma-cuma namun tidak murahan, dan tidak tergantung pada apa
yang kita perbuat bagi gereja.

Kita memberi karena kita sudah diselamatkan, bukan kita memberi supaya diselamatkan.

Kedua

Dari segi eklesiologis atau pandangan gereja, maka gereja adalah ciptaan Tuhan untuk
melayankan kasih karunia Tuhan melalui sakramen.

sakramen, menjelas-jelaskan kepada jemaat bahwa harapanmu tidak akan hilang.

Ketiga

Dimensi teologis (iman) yang tersirat dalam sakramen yaitu bagaimana pekerjaan Tuhan dan
iman percaya jemaat diungkapkan dengan memakai tanda lahiriah (air, roti, anggur).

SAKRAMEN adalah visualisai antara keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus dan
respon dari jemaat

Keempat

Sakramen adalah kesaksian kasih karunia Tuhan dalam bentuk tanda-tanda fisik dan direspon
dengan kasih dan ketaatan.

Kelima

Peran Roh Kudus dalam pelaksanaan Sakramen, menghindari dari kebiasaan unsur-unsur mistik.

Peran Roh Kudus menghindari adanya unsur magis.


Latar belakang pegangan gereja yaitu, Allah telah menyelamatkan manusia didalam Yesus
Kristus

Latar Depan, perbuatan baik taat setia itu di lakukan dengan mencerminkan relasi antara manusia
dan Allah.

Di Gereja Kharismatik, setiap minggu sebelum ibadah melaksanakan perjamuan Kudus.

Maka perjamuan kudus dijadikan sebagai media yang menyelamatkan, maka ada Gereja yang
mengklaim mereka dapat menyelamatkan, maka dalam hal ini menarik anggota jemaat dengan
menggunakan stateman demikian.

Kenapa gereja protestan tinggal 4x melakukan perjamuan kudus / sakramen dalam setahun :

Konsep biblikal. Mereka memperkuat pemahaman biblika mereka, dan calvin menekankan
bahwa sakramen / perjamuan itu merupakan sesuatu yang sakral bukan mejadi wadah untuk
menambahkan kuantitas. Kemudian Calvin membawa ajaran ini ke belanda, dan dari belanda
membawa ajaran ini ke Indonesia.

Pahami mana yang menjadikan sakramen sebagai proklamasi, atau promosi.

Apa yang menjadi pegangan keselamatan bagi kita? SAKRAMEN

Banyak Gereja Kharismatik memakai sakramen sebagai sesuatu promosi untuk menambah
kuantitas jemaat, dalam hal ini identitas sakramen mulai bergeser

Jadi gereja protestan menghayati Sakramen sebagai tanta keselamatan didalam Yesus, bukan
sebuah promosi.

Apakah ajaran yang kita teliti ini ada di jemaat yang akan diteliti? – implikasi

Gereja protestas –
sakramen adalah perbuatan Allah, bukan perbuatan manusia. (dalam teologi kita, sedikit pun
tidak ada upaya atau cara-cara manusia untuk dapat menyelamatkan diri, tetapi segala inisiatif itu
berasal dari Allah lewat kasih karunia dan karya penyelamatan-Nya).

sakramen adalah firman Allah yang diselamatkan dalam bentuk tanda yang kelihatan, yang dapat
disentuh dan dirasakan.

Data data empiris apa yang menjadi pegangan anda untuk diselamatkan – SAKRAMEN

Gereja katolik, ortodoks, anglikan, methodis, dan Lutheran yakin bahwa sakramen-sakramen
bukan sekedar simbol-simbol belaka, melainkan “tanda-tanda atau simbol-simbol yang
mengeluarkan apa yang dilambangkannya.”

Luther – Yesus hadir disitu

Zwingly – simbol-simbol lewat karya selamat, roti tetap roti dan anggur tetap anggur

Calvin – tanda dan meterai, suatu perjanjian baru bagi torang.

Kenapa kita melakukan baptisan anak-anak – pergilah jadikan semua bangsa (termasuk anak-
anak). Ketika tu anak anak datang kepada Yesus, akan tetapi murid-muridnya menghalangi
mereka, namun Yesus memarahi mereka dan berkata biarkanlah seorang anak kecil itu datang
kepadaku, sebab mereka inilah yang empunya kerajaan Allah.

Sakramen-sakramen, yang dilayankan dengan benar, digunakan Allah sebagai sarana untuk
mengkomunikasikan rahmat-Nya bagi umat beriman.

Jadi tidak harus Allah dalam Yesus itu dimakan dan diminum lewat, roti dan anggur, berbeda
lagi dengan protestan, yang mengganggap itu sebagai sarana untuk mengkomunikasikan rahmat-
Nya bagi umat beriman.

Kejadian 15

BERKAT

TANAH
KETURUNAN

SUNAT – pemotongan kulup kelamin atau membuang sebagian kelamin laki-laki – tanda
perjanjian.

Rabu, 13 Oktober 2021

Sakramen Baptisan itu berangkat dari peristiwa Sunat – pertama, Abraham. Pada waktu
pemanggilan melalui Abraham (ka all YHWH), (namun dalam hal ini ada pergeseran karna
termasuk mengistimewakan laki-laki).

Teologi Prooper (teologi Allah dan penciptaan)

Pemanggilan pertama ada pada Abraham. – Allah menghendaki keselamatan, Allah


menghendaki sebuah bangsa untuk diselamatkan. (JANJI – BERKAT, TANAH, KETURUNAN)

Pemanggilan kedua ada dalam Exodus (keluaran).

KEJADIAN 15 – Pemanggilan Abraham

BERKAT

TANAH

KETURUNAN

SUNAT – pemotongan kulup kelamin laki-laki & TANDA PERJANJIAN

KEJADIAN 17:1-27

Telah diuraikan dengan jelas bahwa sunat merupakan tanda keanggotaan dalam perjanjian Allah
dengan umat-Nya.
Dalam ayat 14 ditetapkan dengan tegas bahwa SUNAT menjadi suatu syarat mutlak untuk
keanggotaan.

Sebagai alat pengantara keselamatan dan barang siapa menolaknya tidak berhak atas
keselamatan itu sendiri.

Jika seseorang dari keturunan Abraham tidak memenuhi perintah Allah ini, maka ia memutuskan
perjanjian dengan Allah

Ia akan dihukum, akan di basmi, ia akan mati oleh karena melanggar perintah Allah. (Band.
KISAH 15). – ada kesalahan interpretasi dari bangsa Yahudi (seharusnya, mereka menjadi media
untuk membantu Allah dalam menyelamatkan yang lain, bukan menjadi sombong karena
keistimewaan itu).

Berdasarkan atas perjanjian tersebut, maka semua keturunan Abraham diharapkan.

Taat kepada Allah, mereka akan diberikan keselamatan. mereka mau di sunat.

Oleh karena itu sunat menjadi suatu tanda dari karya kasih karunia dimana Allah memilih dan
menandai orang-orang milik-Nya.

Dalam PL bangsa Israel diharuskan menyunatkan anak laki-lakinya setelah berusia 8 hari. Tuhan
memberikan peratuan tersebut kepada umat-Nya.

Adapun makna theologis atau arti dari sunat bagi orang Israel adalah.

1. Sebagai pengampunan dosa pemotongan dan pembuangan kulup adalah lambang


pembuangan dosa karena pada dasarnya manusia itu adalah kotor, najis dan jahat.
2. Sebagai lambang hidup baru kepada orang beriman.

Mengapa Yesus di sunat ??? (LUKAS 2:21) – karena Ayah dan Ibunya orang keturunan Yahudi,
maka dia mengikuti tradisi orang Yahudi. – karena pada waktu itu tua tua Yahudi
mempertanyakan siapa Dia, apakah dia keturunan Yahudi? (karena yang dijanjikan itu dari
keturunan Daud) maka Yesus di sunat untuk mempertandakan Dialah keturunan Yahudi.
Yesus disunat (sekalian pemberian nama) karena dia memenuhi panggilan tradisi agamawi, agar
public mengakui dia anak Ibrani, ayah dan ibunya dari tradisi ibrani, kejadian 15, Yesus
mendapatkan hak seperti yang dijanjikan kepada Abraham.

Sunat dibatasi dalam budaya Israel. Baptisan melebihi dari sebatas budaya, baptisan itu melebihi
lintas budaya, agama yang ada.

TITIK TOLAK KRISTOLOGI ITU PADA SAAT PERISTIWA PASKAH.

Mengapa Yesus Dibaptis ??? LUKAS 3:21-22 – karena Ia mau membuka jalan baru, bahwa jalan
keselamatan yang Allah berikan bukan dibatasi pada etnis (orang Yahudi), akan tetapi dia
menghargai itu (buktinya dia mengikuti tradisi sunat), namun dia dibaptis karena mau membuka
konsep baru tentang keselamatan, yaitu terbuka bagi semua etnis dan tidak dibatasi pada etnis
Yahudi, asalkan mereka mau bertobat. Jadi dari hal ini Yesus adalah Tuhan, dia mau peduli dan
solider dengan hidup manusia yang penuh dosa, agar di dalam tangannya dosa-dosa manusia itu
di ampuni. Oleh karena itu dia mau dibaptis oleh Yohanes lewat turun ke sungai Jordan.

Yesus mengikuti tradisi orang Yahudi, apabila ada bangsa-bangsa asing yang mau masuk pada
komunitas Yahudi, maka dia harus dibaptis (baptisan proselit).

Baptisan Yohanes (baptisan pertobatan) (baptisan persiapan dalam rangka menyambut Kerajaan
Allah sebagai sebuah proklamasi dari Basilea toteon, datanglah Kerajaan Mu) (baptisan orang-
orang Israel) adalah baptisan dalam rangka mempersiapkan tanda-tanda kerajaan Allah
(bertobatlah kamu karena kerajaan Allah sudah dekat, dan raja dari kerajaan Allah itu akan
datang dan akan merobah hal-hal dunia ini menjadi kerajaan Allah).

Sunat itu hanya untuk etnis Israel (janji pada Israel), sementara Kerajaan Allah yang di bangun di
dalam Yesus ini, dia menembus segala etnis,
Pengampunan dosa – pembaharuan Ciptaan – Persekutuan antara Yesus dan Orang Percaya.

Jadi esensi mengenai Janji Allah itu diperluas di dalam Kristus, tidak dibatasi pada bangsa Israel
saja, maka Yesus memberi diri untuk di baptis, dengan tujuan lain ialah untuk membuka jalan
bagi seluruh bangsa, dalam hal ini bukan hanya pada bangsa Israel saja.

Mengapa Roh Kudus Turun ?? (MATIUS 3:16-17) – akan dimiliki oleh orang percaya, dan Roh
Kudus ini diberikan melalui kuasa kematian dan kebangkitan Yesus, maka yang melanjut-
lanjutkan dan menterjemahkan karya Yesus yang luar biasa ini ialah Roh Kudus, dan Roh Kudus
memampukan orang percaya untuk meresponi karya Yesus Kristus, karena manusia tidak
mampu untuk mengerti karya Yesus Kristus yang luar biasa ini.

Di dalam PB sunat tersebut telah diperbaharui atau digantikan dengan baptisan Kudus.
Pelayanan baptisan tidak asing lagi bagi lingkungan Ibadah Yahudi di Dinagoge yang dikenal
dengan baptisan proselit.

Matius 3:11

Ani membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari
padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. ia akan
membaptiskan kamu dengan roh kudus dan dengan api.

Bagaimana, umat dapat menerima Roh Kudus, yaitu melalui baptisan.

Sidi dalam bahasa Arab – sempurnya – secara teologi, setelah dia di baptis, dia di ajar, dan di
sidi – jadi pengakuannya menjadi sempuarnya.

Anda mungkin juga menyukai