Anatomi Daun
Anatomi Daun
ANATOMI DAUN
Disusun oleh :
Offering G 2019
Astrid Shabrina Kesumareswari (190342621228)
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi jaringan penyusun daun dikotil dan monokotil.
2. Membandingkan ciri-ciri khusus yang terdapat pada jaringan
penyusun daun dikotil dan monokotil.
3. Mengamati jaringan penyusun daun yang beradaptasi dengan
lingkungan tumbuhnya.
Bahan:
Bahan segar
1. Daun Acasia auriculiformis
2. Daun Muchlenbeckia platyclada
3. Daun Xanthosoma sagittifolia
D. PROSEDUR
1. Menyiapkan mikroskop cahaya dan mikroskop dibersikan untuk siap
mengamati.
2. Kaca benda dibersihkan dan air diteteskan di atasnnya.
3. Memberil kode pada setiap kaca benda.
4. Membuat masing-masing:
a) Irisan melintang daun Acasia auriculiformis. Meletakkan hasil
irisan pada gelas benda yang telah ditetesi air kemudian ditutup
dengan kaca penutup. Mengamati masing-masing jaringan
penyusun daunnya. Menjernihkan preparat dengan kloral hidrat.
Setelah tampak jernih, preparat ditetesi dengan floroglusin dan
HCl 25%. Memperhatikan:
Bentuk sel epidermisnya, adakah stomatanya? (2) Bentuk
sel penyusun parenkima mesofil; dan (3) Tipe berkas
pengangkut pada lamina dan kosta. Buatlah gambar
skemanya secara utuh dan gambar satu sektor melalui
kosta dan sebagian laminanya.
Mengetahui keistimewaan dari daun A. auriculiformis dan
membuat kesimpulan: (1) struktur daun tersebut mirip
dengan struktur apa?, (2) Struktur daun tersebut
beradaptasi dengan lingkungan apa?
b) Irisan melintang daun Muchlenbeckia platyclada dan
Xanthosoma sagittifolia. Melakukan pengamatan sama seperti
preparat 4a. Mengetahui keistimewaan masing-masing daun.
Mengetahui jika ada unsur adaptasi terdapat pada daun apa dan
adaptasi terhadap lingkungannya.
5. Mengamati preparat awetan irisan melintang daun: Cymbopogon
nardus/Zea mays, Ficus elastica, Lilium sp. dan Pinus merkusii.
6. Mengembalikan mikroskop dalam keadaan bersih setelah selesai
melakukan pengamatan.
E. DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan struktur anatomi daun dikotil dan
monokotil berdasarkan bahan-bahan yang telah kalian amati!
Daun monokotil memiliki struktur dalam pada daun sama pada
bagian atas dan bawah (isobilateral). Epidermis kedua sisi
mempunyai stomata dan mesofil biasanya tidak berdiferensiasi
menjadi parenkima palisade dan sponsa melainkan hanya terdiri dari
sel-sel parenkima yang mempunyai kloroplas dan ruang-ruang antar
sel.
Sedangkan pada dikotil, jaringan palisade tidak ada atau
perkembangannya sedikit, volume antar selnya besar, epidermis
berkutikula tipis, stomata sejajar epidermis atau agak menonjol.
Jaringan penguat dalam daun dikotil adalah kolenkima atau
sklerenkima dan jaringan pembuluh juga merupakan jaringan
penyokong dari helai daun. Kolenkima terdapat sepanjang tulang
daun yang besar di bagian atas dan di bagian bawahnya serta di
bagian xilem dan floem yang tak berfungsi untuk penghantar.
Sklerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh atau
sklereida dalam mesofil.
F. KESIMPULAN
1. Daun monokotil memiliki struktur dalam pada daun sama pada bagian
atas dan bawah (isobilateral). Epidermis kedua sisi mempunyai
stomata dan mesofil biasanya tidak berdiferensiasi menjadi parenkima
palisade dan sponsa melainkan hanya terdiri dari sel-sel parenkima
yang mempunyai kloroplas dan ruang-ruang antar sel. Sedangkan pada
dikotil, jaringan palisade tidak ada atau perkembangannya sedikit,
volume antar selnya besar, epidermis berkutikula tipis, stomata sejajar
epidermis atau agak menonjol. Jaringan penguat dalam daun dikotil
adalah kolenkima atau sklerenkima dan jaringan pembuluh juga
merupakan jaringan penyokong dari helai daun. Kolenkima terdapat
sepanjang tulang daun yang besar di bagian atas dan di bagian
bawahnya serta di bagian xilem dan floem yang tak berfungsi untuk
penghantar. Sklerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh
atau sklereida dalam mesofil.
2. Daun monokotil memiliki struktur dalam pada daun sama pada bagian
atas dan bawah (isobilateral). Sedangkan dikotil kebanyakan sentris
3. Pada daun yang hidup di lingkungan kering ukuran sel kecil, dinding
sel tebal, sistem jaringan pembuluh rapat, jaringan tiang bertambah
banyak, sementara jaringan spons berkurang, dan umumnya daun
xeromorfi tertutupi oleh trikoma. Pada tumbuhan yang hidup di
lingkungan cukup air terdapat epidermis atas dan epidermis bawah.
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan
pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung
kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga
karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang
antar sel.