Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAUN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I


Yang dibina oleh Dr. Sulisetijono, M.Si. dan Umi Fitriyati, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Offering G 2019
Astrid Shabrina Kesumareswari (190342621228)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Mei 2020
A. HARI/TANGGAL
Selasa, 26 April 2020

B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi jaringan penyusun daun dikotil dan monokotil.
2. Membandingkan ciri-ciri khusus yang terdapat pada jaringan
penyusun daun dikotil dan monokotil.
3. Mengamati jaringan penyusun daun yang beradaptasi dengan
lingkungan tumbuhnya.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Mikroskop cahaya
2. Gelas benda
3. Gelas penutup
4. Jarum preparat
5. Silet
6. Kobokan
7. Pipet tetes
8. Lampu spiritus

Bahan:
Bahan segar
1. Daun Acasia auriculiformis
2. Daun Muchlenbeckia platyclada
3. Daun Xanthosoma sagittifolia

Preparat awetan penampang melintang daun:


1. Cymbopogon nardus
2. Zea mays
3. Ficus elastica
4. Lilium sp.
5. Pinus merkusii
Reagen:
1. Floroglusin
2. HCl 25%
3. Kloral hidrat

D. PROSEDUR
1. Menyiapkan mikroskop cahaya dan mikroskop dibersikan untuk siap
mengamati.
2. Kaca benda dibersihkan dan air diteteskan di atasnnya.
3. Memberil kode pada setiap kaca benda.
4. Membuat masing-masing:
a) Irisan melintang daun Acasia auriculiformis. Meletakkan hasil
irisan pada gelas benda yang telah ditetesi air kemudian ditutup
dengan kaca penutup. Mengamati masing-masing jaringan
penyusun daunnya. Menjernihkan preparat dengan kloral hidrat.
Setelah tampak jernih, preparat ditetesi dengan floroglusin dan
HCl 25%. Memperhatikan:
 Bentuk sel epidermisnya, adakah stomatanya? (2) Bentuk
sel penyusun parenkima mesofil; dan (3) Tipe berkas
pengangkut pada lamina dan kosta. Buatlah gambar
skemanya secara utuh dan gambar satu sektor melalui
kosta dan sebagian laminanya.
 Mengetahui keistimewaan dari daun A. auriculiformis dan
membuat kesimpulan: (1) struktur daun tersebut mirip
dengan struktur apa?, (2) Struktur daun tersebut
beradaptasi dengan lingkungan apa?
b) Irisan melintang daun Muchlenbeckia platyclada dan
Xanthosoma sagittifolia. Melakukan pengamatan sama seperti
preparat 4a. Mengetahui keistimewaan masing-masing daun.
Mengetahui jika ada unsur adaptasi terdapat pada daun apa dan
adaptasi terhadap lingkungannya.
5. Mengamati preparat awetan irisan melintang daun: Cymbopogon
nardus/Zea mays, Ficus elastica, Lilium sp. dan Pinus merkusii.
6. Mengembalikan mikroskop dalam keadaan bersih setelah selesai
melakukan pengamatan.
E. DISKUSI
1. Jelaskan perbedaan struktur anatomi daun dikotil dan
monokotil berdasarkan bahan-bahan yang telah kalian amati!
Daun monokotil memiliki struktur dalam pada daun sama pada
bagian atas dan bawah (isobilateral). Epidermis kedua sisi
mempunyai stomata dan mesofil biasanya tidak berdiferensiasi
menjadi parenkima palisade dan sponsa melainkan hanya terdiri dari
sel-sel parenkima yang mempunyai kloroplas dan ruang-ruang antar
sel.
Sedangkan pada dikotil, jaringan palisade tidak ada atau
perkembangannya sedikit, volume antar selnya besar, epidermis
berkutikula tipis, stomata sejajar epidermis atau agak menonjol.
Jaringan penguat dalam daun dikotil adalah kolenkima atau
sklerenkima dan jaringan pembuluh juga merupakan jaringan
penyokong dari helai daun. Kolenkima terdapat sepanjang tulang
daun yang besar di bagian atas dan di bagian bawahnya serta di
bagian xilem dan floem yang tak berfungsi untuk penghantar.
Sklerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh atau
sklereida dalam mesofil.

2. Deskripsikan struktur anatomi daun yang hidup di lingkungan:


a) Kering
Pada tumbuhan xerofit (hidup pada kondisi kering), ukuran sel
kecil, dinding sel tebal, sistem jaringan pembuluh rapat, jaringan
tiang bertambah banyak, sementara jaringan spons berkurang, dan
umumnya daun xeromorfi tertutupi oleh trikoma. Jaringan tiang
(palisade) terdapat pada kedua sisi/permukaan daun: daun
isolateral/ isobilateral. Bentuk dan susunan sel pada palisade
memungkinkan kloroplas terlokalisasi pada posisi yang paling
strategis untuk menyerap cahaya matahari secara maksimum.
b) Cukup air
Terdapat epidermis atas dan epidermis bawah. Parenkim daun
terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-
selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar
sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena
kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
Letak palisade tepat dibawah epidermis pada sisi adaksial disebut
daun dorsiventral atau bifacial. Parenkim spons berbentuk
isodiametris atau memanjang sejajar permukaan daun. Terdapat
jaringan angkut xylem dan floem.

3. Derivat epidermis apa saja yang kamu temukan pada preparat,


jelaskan fungsinya bagi tumbuhan?
Derivat epidermis pada daun family Poaceae yang berfungsi sebagai
sel penyimpan air adalah sel bulliform (sel kipas). Selain itu terdapat
litokis pada Ficus elastica, trikoma pada Zea mays, dan stomata.

4. Adakah struktur daun yang menyerupai tangkai daun dan


batang, jelaskan jawabanmu!
Terdapat epidermis, kolenkim, sklerenkim, endodermis, dan berkas
pengangkut yang juga terdapat pada tangkai daun dan batang.
Kolenkima, sklerenkima merupakan jaringan-jaringan penting yang
memberi kekuatan mekanik. Berkas pengangkut sama-sama terdapat
pada daun, batang, dan tangkai daun, namun, xilem pada berkas
pengangkut di batang dan tangkai daun terletak di sebelah dalam
floem sedang pada daun xilem berada di atas floem.

5. Jelaskan perbedaan unsur-unsur berkas pengangkut di bagian


kosta dan lamina!
Xilem pada berkas pengangkut di kosta terletak di sebelah dalam
floem sedang pada lamina xilem berada di atas floem.
6. Klasifikasikan semua preparat yang kamu amati, termasuk
daun tipe yang mana?
a) Acasia auriculiformis (isolateral)
b) Muchlenbeckia platyclada (isolateral)
c) Xanthosoma sagittifolia (dorsiventral)
d) Cymbopogon nardus (isolateral)
e) Zea mays (isolateral)
f) Ficus elastica (dorsiventral)
g) Lilium sp. (dorsiventral)
h) Pinus merkusii (sentris)

F. KESIMPULAN
1. Daun monokotil memiliki struktur dalam pada daun sama pada bagian
atas dan bawah (isobilateral). Epidermis kedua sisi mempunyai
stomata dan mesofil biasanya tidak berdiferensiasi menjadi parenkima
palisade dan sponsa melainkan hanya terdiri dari sel-sel parenkima
yang mempunyai kloroplas dan ruang-ruang antar sel. Sedangkan pada
dikotil, jaringan palisade tidak ada atau perkembangannya sedikit,
volume antar selnya besar, epidermis berkutikula tipis, stomata sejajar
epidermis atau agak menonjol. Jaringan penguat dalam daun dikotil
adalah kolenkima atau sklerenkima dan jaringan pembuluh juga
merupakan jaringan penyokong dari helai daun. Kolenkima terdapat
sepanjang tulang daun yang besar di bagian atas dan di bagian
bawahnya serta di bagian xilem dan floem yang tak berfungsi untuk
penghantar. Sklerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh
atau sklereida dalam mesofil.
2. Daun monokotil memiliki struktur dalam pada daun sama pada bagian
atas dan bawah (isobilateral). Sedangkan dikotil kebanyakan sentris
3. Pada daun yang hidup di lingkungan kering ukuran sel kecil, dinding
sel tebal, sistem jaringan pembuluh rapat, jaringan tiang bertambah
banyak, sementara jaringan spons berkurang, dan umumnya daun
xeromorfi tertutupi oleh trikoma. Pada tumbuhan yang hidup di
lingkungan cukup air terdapat epidermis atas dan epidermis bawah.
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan
pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung
kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga
karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang
antar sel.

Anda mungkin juga menyukai