Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NURFADILLAH

NPM : 2174201071
KELAS : HUKUM B PAGI

RANGKUMAN “ Perkembangan, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia “

Bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu, pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu
digunakan sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa
melayu menyebar kepelosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilayah
nusantara bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara ataupun luar nusantara
sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antara pedagang, antar bangsa, dan
antar kerajaan karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin jelas dari peninggalan-
peninggalan kerajaan islam seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka
tahun 1380 M, maupun hasil-hasil sastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri,
hikayat raja-raja Pasai, sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin.

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan antara lain, menyatakan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan
(lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia
Tenggara.

Bahasa Melayu terdapat dua jenis yaitu,melayu Pasar Jenis ini sangat lentur, sebab sangat
mudah dimengerti dan ekspresif dan melayu tinggi penggunaannya sangat halus, penuh
sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.Bahasa melayu dipilih menjadi bahasa
nasional bagi negara Indonesia karena dibandingkan dengan bahasa lain yaitu bahasa jawa
bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang berarti. Mengapa bahasa melayu lebih diterima
dari pada bahasa jawa karena secara fonetis, morfologis, danreksikal, seperti diketahui bahasa
jawa mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.

Pada tahun 1928,para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan
Pemuda dan berikrar :Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia Berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia, dan Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini
dikenal dengan nama Sumpah Pemuda dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya
pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis. Bahasa Indonesia dinyatakan
kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam Undang-Undang
Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu,fungsi Bahasa secara umum
Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri, sebagai alat
komunikasi, sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi social, serta Sebagai alat kontrol
sosial.Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus yaitu,Mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari- hari, Mewujudkan seni (sastra),mempelajari bahasa-bahasa kuno, Mengeksploitasi
IPTEK.

Kedudukan Bahasa Indonesia Lambang kebanggaan nasional yaitu Sebagai lambang


kebanggaan nasional,lambang identitas nasional,alat pemersatu berbagai masyarakat yang
berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya,alat penghubung antarbudaya
antardaerah.

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
yaitu ,Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan.Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat
bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan
pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan
terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu
pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van
Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan
Wilkinson.Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa Indonesia adalalah
Budi Otomo,Sarikat Islam.Balai Pustaka,Sumpah Pemuda.

Sejarah Perkembangan EYD Ejaan merupakan cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf
menurut disiplin ilmu bahasa. Dengan adanya ejaan diharapkan para pemakai menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai aturan-aturan yanga ada. Sehingga
terbentuklah kata dan kalimat yang mudah dan enak didengar dan dipergunankan dalam
komonikasi sehari hari. Sesuai dengan apa yang telah diketahui bahwa penyempurnaan ejaan
bahsa Indonesia terdiri dari Ejaan van Ophuijsen Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu
dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896.

Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi
diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini yaitu Huruf ï untuk
membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiri dengan
diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam
Soerabaïa. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb. Huruf oe untuk
menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda
trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb. Ejaan Soewandi Ejaan
Soewandi adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia yang berlaku sejak 17 Maret 1947.
Ejaan ini kemudian juga disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan kala itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang
mulai berlaku sejak tahun 1901. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb. Kata ulang
boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. Awalan di- dan kata
depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

Ejaan Soewandi ini berlaku sampai tahun 1972 lalu digantikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD) pada masa menteri Mashuri Saleh. Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, pada 23 Mei 1972 Mashuri mengesahkan penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan dalam bahasa Indonesia yang menggantikan Ejaan Soewandi. Sebagai menteri,
Mashuri menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan
kantor departemennya saat itu, dari Djl. Tjilatjap menjadi Jl. Cilacap.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Pada 23 Mei
1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada
masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas
yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang
Disempurnakan.

Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, berlakulah
sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia. Di Malaysia ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).
Selanjutnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarluaskan buku panduan
pemakaian berjudul “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.

Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan” dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan
“Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah”.
Perkembangan Bahasa Indonesia Masa Reformasi Munculnya Bahasa Media Massa (bahasa
Pers) Bertambahnya jumlah kata-kata singkatan (akronim) Banyak penggunaan istilah-istilah
asing atau bahasa asing adalam surat kabar. Pers telah berjasa dalam memperkenalkan istilah
baru, kata-kata dan ungkapan baru, seperti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), kroni, konspirasi,
proaktif, rekonsiliasi, provokator, arogan, hujat, makar, dan sebagainya.

Bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah Bahasa Inggris ataupun
bahasa gaul. Selain itu, dipengaruhi pula oleh media iklan maupun artis yang menggunakan
istilah baru yang merupakan penyimpangan dari kebenaran cara berbahasa Indonesia maupun
mencampuradukan bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu
karena Bahasa melayu sudah merupakanlingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan.Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).Suku jawa, suku sunda
dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasionalBahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas. Kongres pemuda yang paling dikenal ialah
kongres pemuda yang diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu
tahun 1926, telah pula diadakan kongres p[emuda yang tepat penyelenggaraannya juga di
Jakarta. Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan politik,
melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.

Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan dari
perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai oleh berdirinya
Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon Sumatrenan Bond. Tujuan utama diselenggarakannya
kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.

Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam wadah yang lebih
besar Indonesia muda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi pemuda itu mengadakan
kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian
lebih dikenal sebagai sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga
hal, Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda.

Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya, bahasa
Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu memang
terdapat beberapa pihak yang peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa
cita-cita itu sudah menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan,
dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra indonesia baru.
SOAL “ Perkembangan,Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia “
1. Pada kerajaan apa perkembangan bahasa dimulai?
Jawaban : Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan,
yaitu bahasa buku  pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perhubungan antar suku di Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang
dari luar nusantara.

2. Mengapa bahasa Melayu mudah diterima masyarakat nusantara?


Jawaban : Ada empat faktor yang menjadi penyebab bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut:
a) Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa penghubung,
dan bahasa perdagangan.
b) Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak
dikenal tingkat bahasa, seperti dalam bahasa Jawab(ngoko, Kromo) atau perbedaan
bahasa kasar dan halus, seperti dalam bahasa Sunda (kasar,lemes).
c) Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lain dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
d) bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang luas.

3. Pada peristiwa penting apa bahasa Indonesia dikukuhkan?


Jawaban : Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang
ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928
itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

4. Kedudukan bahasa Indonesia telah ada di UUD sebutkan pasal dan isinya!
Jawaban : Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada
tanggal 18 Agustus 1945. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa
negara ialah bahasa Indonesia pasal 36.

5. Sebut dan jelaskan fungsi bahasa!


Jawaban : Lambang kebanggaan nasional, lambang identitas Nasional, alat pemersatu
berbagai ragam, alat perhubungan antar budaya daerah.

Anda mungkin juga menyukai