Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rananda Oktarina

NPM : A1A018090

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Pengertian ketrampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran ide, dan
kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu lebih bermakna
sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut Sadirman, interaksi
dan motivasi belajar mengajar.
Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kemampuan guru /
instruktur / widyaiswara dalam mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal
yang sehat dan akrab antar guru dengan siswa, maupun antar siswa dan siswa, baik
dalam kelompok kecil maupun perorangan Didi Suprieadi dan Deni Darmawan
bandung pt remaja rosdakarya (2012: 158).
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa
serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa
(muhidin, 2011). 

PERAN GURU DALAM MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN


PERSEORANGAN

Adapun peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai
berikut:

1. Organisator kegiatan belajar mengajar. Dalam pengorganisasian ini yang paling utama


adalah mengatur siswa dan memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru entah itu cara siswa melakukan kegiatan, mengatur
lingkunganbelajar, ataupun mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran
2. Sumber informasi bagi siswa. Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa baik
informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas maupun informasi lainnya yang
diperlukan oleh siswa
3. Pendorong bagi siswa untuk belajar. Guru memberikan dorongan berupa motivasi agar
siswa mau belajar. Guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perseorangan
4. Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Guru mempunyai peranan mendiagnosa dalam proses
pembelajaran diantaranya mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar
ataupun kesulitan yang dihadapi
5. Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa. Guru juga harus menyediakan meteri
pelajaran yang akan diajarkan / dipelajari oleh siswa dalam pengajaran kelompok kecil
maupun perseorangan
6. Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa yang
lainnya. Iniberarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lainnya melakukannya

SYARAT-SYARAT AGAR MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN


PERSEORANGAN AGAR DAPAT TERWUJUD

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan variasi
untuk menanganinya. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan akan terwujud jika
terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:

 Adanya hubungan yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa
 Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat sendiri
 Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya
 Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar
 Guru dapat memainkan berbagai peran

PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN 

Adapun prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perseorangan


diantaranya:

 Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan
perseorangan

 Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan secara bertahap

 Pengorganisasian siswa, sumber / materi, ruangan, dan waktu harus dilakukan


secara cermat

 Guru harus mengenal siswa secara pribadi

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGAJAR


KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan harus memberhatikan hal-hal


sebagai berikut:

1. Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan individu. Karakteristik yang dimiliki


oleh anak SD sangatlah beragam dan berbeda-beda entah itu kemampuan berfikir,tingkat
emosional, bakat, minat, maupun perbedaan daya tangkapnya. Misal siswa yang agak agresif
bisa dijadikan menjadi satu kelompok dengan siswa yang agak agresif atau siswa yang
memiliki daya tangkap agak kurang juga dijadikan satu kelompok dengan siswa yang juga
memiliki daya tangkap yang agak kurang juga. Lalu siswa-siswa yang sudah berada di dalam
kelompok-kelompoknya diberikan layanan bimbingan belajar secara khusus. Cara ini bisa
membantu meningkatkan ketrampilan sosial melalui belajar kelompok.
2. Memperhatikan dan melayani kebutuhan siswa. Pada dasarnya siswa memiliki latar
belakang yang berbeda-beda baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat. Misal jika ada siswa yang tidak mampu membeli buku paket
sebaiknya guru meminta siswa lainnya untuk bersedia bersama-sama / bisa juga pihak
sekolah memberikan pinjaman.
3. Mengupayakan proses belajar mengajar yang aktif dan efektif. Cara untuk membuat
pembelajaran aktif dan efektif guru harus berusaha semaksimal mungkin aktif di dalam
memberikan bimbingan belajar. Misal setelah guru memberikan tugas diskusi kelompok guru
harus selalu mengawasi jalanya diskusi dan juga membantu / membimbing siswa yang
membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan.
4. Merangsang tumbuh kembangnya kemampuan optimal siswa. Tugas guru tidak hanya
mengajar saja akan tetapi tugas guru pada dasarnya adalah membantu tumbuh kembang
siswa secara optimal baik aspek intelektual, aspek moral, aspek sosial, maupun aspek fisik.
Secara tidak langsung guru telah membantu tumbuh kembang siswa-siswanya. Misal dari
segi aspek moral, aspek emosional, aspek sosial dilakukan melalui teladan, cara pola asuh
guru terhadap siswa, tutur bicara siswa / guru yaitu penggunaan bahasa yang sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa. Dari segi aspek fisik misal guru mengadakan senam satu
minggu sekali, guru mengadakan ekstrakulikuler olah raga. Dan siswa bisa mengikuti
ekstrakulikuler tersebut sesuai bakat ataupun minat.
5. Pergeseran dari pengajaran klasikal ke pengajaran kelompok dan perseorangan. Bagi
calon guru sebaiknya dimulai dengan pengajaran perseorangan kemudian secara bertahap
kepada pengajaran kelompok kecil. Sedangkan bagi guru yang sudah terbiasa menggunakan
pengajaran klasikal sebaiknya mulai secara pengajaran kelompok kemudian kepada
perseorangan. Karena tidak semua topk pembahasan bisa di selesaikan dengan cara
kelompok kecil maupun perseorangan. Misal jika siswa diminta memahami teori, konsep
maupun prinsip Sumber Daya Alam (SDA) maka akan efektif jika pembelajaran dilakukan
dengan cara klasikal sedangkan jika siswa diminta untuk membuktikan sifat-sifat konduktor,
konduksi, dan radiasi melalui eksperimen sebaiknya dilakukan secara kelompok kecil atau
perorangan.
6. Langkah pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Dalam kelompok kecil langkah-
langkahnya adalah mengorganisasi siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang
diperlukan. Dalam pengajaran perorangan guru terlebih dahulu harus mengenal pribadi
siswanya. Misal siswa yang memiliki kesulitan soal maematika penjumlahan guru perlu
memberikan bimbingan perseorangan.
7. Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya. Ada tiga variasi
pengorganisasian yaitu variasi pengelompokan, variasi penataan ruang, dan variasi sumber
belajar. Di dalam pembelajaran pasti akan ada kebosanan dikarenakan guru tidak akan
mungkin bisa mengontrol secara terus menerus terhadap semua kelompok belajar. Untuk
menghindari kebosanan ini haruslah ada variasi dalam pembelajaran. Misal siswa diminta
memilih sendiri kelompok belajarnya, bisa juga siswa ditawarkan untuk memilih sumber
belajar yang diinginkan saat kegiatan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai