Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM KERJA

KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI JATILUHUR II


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

BAB I

PENDAHULUAN
 
A.      Latar Belakang

Secara etimologi, kepala sekolah merupakan padanan dari school principal yang tugas


kesehariannya menjalankan principalship atau kekepalasekolahan.Istilah kekepalasekolahan
mengandung makna sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai kepala sekolah. Penjelasan ini dipandang penting, karena terdapat beberapa istilah untuk
menyebut jabatan kepala sekolah, seperti administrasi sekolah(school administrator) , pimpinan
sekolah (school leader), manajer sekolah (school manajer), dan sebagainya.
Dewasa ini tuntutan terhadap peran kepala sekolah tidak lagi sekedar sebagai
administrator pendidikan, akan tetapi mengembalikan hakikat kepala sekolah sebagai guru
menuntut peran sebagai pemimpin pembelajaran. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin
pembelajaran merupakan suatu konsep yang relatif baru yang muncul di awal tahun 1980-an,
yang sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa sekolah efektif
biasanya memiliki kepala sekolah yang menekankan pentingnya kepemimpinan pembelajaran
(Brookover & Lezotte, 1982).Di paruh pertama tahun 1990-an, perhatian pada kepemimpinan
pembelajaran sempat memudar, digantikan oleh pembahasan di seputar manajemen berbasis
sekolah dan kepemimpinan fasilitatif (Lashway, 2002).Namun, akhir-akhir ini, kepemimpinan
pembelajaran telah kembali bangkit dengan semakin meningkatnya tuntutan pemenuhan standar
akademik dan perlunya sekolah membuka diri agar accountable (bertanggung-gugat).
Sekalipun sebagian besar pakar sepakat bahwa kepemimpinan pembelajaran mutlak
diperlukan untuk mewujudkan sekolah efektif, namun masih jarang yang menjadikannya sebagai
prioritas.Misalnya, di antara sekian banyak tugas yang dikerjakan kepala sekolah, hanya
sepersepuluh dari waktu mereka yang dicurahkan untuk kepemimpinan sekolah (Stronge,
1988).Di antara alasan yang dikutip para pakar atas kurangnya penekanan pada kepemimpinan
pembelajaran adalah kurang adanya pelatihan yang mendalam, kurangnya waktu, meningkatnya
pekerjaan administrasi, dan persepsi masyarakat tentang peran kepala sekolah masih sebagai
manajer (Flath, 1989; Fullan, 1991).Dewasa ini, sebagian besar pemimpin sekolah mencari
keseimbangan dalam peran mereka sebagai manajer-administrator dan pemimpin pembelajaran.
Kepemimpinan pembelajaran berbeda dengan kepemimpinan seorang administrator atau
manajer sekolah dalam beberapa hal.Kepala sekolah yang membanggakan diri sebagai
administrator biasanya terlalu menyibukkan diri dengan tugas-tugas manajerial, sementara
kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah melibatkan diri dalam menetapkan tujuan yang
jelas, mengalokasikan sumber-daya pembelajaran, mengelola kurikulum, memonitor
perencanaan pembelajaran, dan mengevaluasi guru.Pendek kata, kepemimpinan pembelajaran
mencerminkan tindakan-tindakan yang diambil oleh seorang kepala sekolah untuk mendorong
pertumbuhan/perkembangan belajar siswa (Flath, 1989).Pemimpin pembelajaran menjadikan
kualitas pembelajaran sebagai prioritas tertinggi sekolah dan berupaya mewujudkan visi ini
menjadi kenyataan.
Belakangan, definisi kepemimpinan pembelajaran diperluas dengan memasukkan
pelibatan yang lebih serius pada urusan utama dari penyelenggaran sekolah, yakni pengajaran/
pembelajaran dan belajar/pemelajaran.Dengan terjadinya pergeseran fokus dari mengajar ke
belajar, sebagian pakar mengusulkan istilah “learning leader” (pemimpin belajar/ pemelajaran)
menggantikan “instructional leader” (DuFour, 2002).
The National Association of Elementary School Principals (2001) mendefinisikan
kepemim-pinan pembelajaran sebagai pemimpin komunitas pembelajar, yang di dalam
komunitas pembelajar itu guru-guru bertemu secara teratur untuk membahas pekerjaan mereka,
berkolaborasi untuk memecahkan masalah, merefleksikan pekerjaan, dan bertanggung-jawab
terhadap apa yang dipelajari siswa. Dalam komunitas pembelajar, pemimpin pembelajaran
menjadikan belajar orang dewasa (guru, staf dan pekerja lainnya) sebagai prioritas, menetapkaan
ekspektasi tinggi terhadap kinerja, menciptakan budaya belajar berkelanjutan bagi orang dewasa,
dan mendapatkan dukungan masyarakat untuk keberhasilan sekolah.
Blase dan Blase (2000) menyebutkan perilaku kepemimpinan pembelajaran, seperti
menyampaikan saran, memberi umpan-balik, menjadi model pembelajaran yang efektif, meminta
pendapat, mendorong kolaborasi, menyediakan kesempatan pengembangan profesional, dan
memberi pujian atas pembelajaran efektif.
Dengan latar belakang masalah diatas maka kepala SDN Jatiluhur II mencoba menyusun
program kerja yang lebih komprehensif berkaitan dengan tuntutan berbagai idealism dan regulasi
yang berlaku.Program yang disusun diharapkan lebih visioner dan missioner sebagaimana visi
yang ditetapkan.

B.       Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009


tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
3. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana yang diubah dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979
tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 tahun 2007 tentang Perubahan atas
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana.
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi SD/MI.
19. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
21. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C.      Tujuan
Penyusunan Program kerja Kepala Sekolah ini bertujuan:

1. Kepala sekolah mengetahui secara rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehingga
tujuan, kewajiban, dan sasaran pengembangan sekolah dapat dicapai.
2. Memberikan arah kerja kepala sekolah dalam mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan.
3. Memberikan arah dan target kinerja secara berkala.
4. Memberikan arah bagi segenap warga sekolah untuk menjalankan tugas organisasi.

D.      Prinsip Penyusunan Program Kerja

1. Prinsip relevansi; relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi
epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan
dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

1. Prinsip fleksibilitas; program kerja  memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pe
laksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi
dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang,
2. Prinsip kontinuitas; program yang disusun memiliki kesinambungan dalam kurun waktu
yang ditetapkan.
3. Prinsip efisiensi; program dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain
secara optimal, sermat dan tepat.
4. Prinsip efektifitas; program disusun untuk efektifitas kerja organisasi dalam menjalankan
tugas dan mencapai tujuan.

 
BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH

A. Kepala Sekolah Profesional

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1, menyatakan bahwa
kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin Taman Kanak-
Kanak/Raudhotul Athfal (TK/RA), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMK/MA), Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), atau Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang bukan
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI).

1. Kepala Sekolah sebagai pemimpin professional

Seorang kepala sekolah disebut profesional apabila:

 memiliki kejujuran dan integritas pribadi;


 mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja di bidangnya;
 memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikategorikan ahli pada suatu bidang;
 berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional;
 memiliki standar yang tinggi dalam bekerja;
 memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar kualitas yang
tinggi;
 mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain tercermin
dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan dengan profesi/
pekerjaannya;
 memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);
 menjadi agen perubahan;
 memiliki kode etik, dan
 memiliki lembaga profesi.
 Ciri-ciri Kepala Sekolah professional

Seorang kepala sekolah profesional antara lain memiliki:

 kejujuran;
 kompetensi yang tinggi;
 harapan yang tinggi (high expectation);
 standar kualitas kerja yang tinggi;
 motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;
 integritas yang tinggi;
 komitmen yang kuat;
 etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan);
 kecintaan terhadap profesinya;
 kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking); dan
 memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).
 Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional

Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah,


maka meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah .Kepala Sekolah diharapkan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader.Sebagai pemimpin
pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk
mengembangkan seluruh sumber daya sekolah. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah
tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah, serta
kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Di samping itu, Iklim, suasana, dan dinamika sekolah memiliki peranan yang sangat penting
dalam peningkatan motivasi belajar, kerjasama sehingga masing-masing peserta didik memiliki
kesempatan yang optimal untuk mengembangkan potensi dirinya.Sebagaimana dinyatakan oleh
Gardner bahwa peserta didik memiliki 8 kecerdasan (Fisik, Linguistik, Matematis /Logis,
Visual/Spasial, Musikal, Naturalis, Interpersonal, Intrapersonal).

Sistem Penjaminan mutu pendidikan merupakan standar mutu pendidikan yang harus
diwujudkan oleh semua warga sekolah agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas.

Peranan penting kepemimpinan kepala sekolah ini sebagaimana dalam gambar berikut :

 B. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah

Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala


Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat (4) menyatakan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah
meliputi:

1. usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala


sekolah/madrasah;
2. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional
pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan; dan
3. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah.

Penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasarkan tupoksinya.Oleh sebab itu,


tupoksi kepala sekolah mengacu pada tiga (3) butir di atas. Tupoksi kepala sekolah juga harus
mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah,
meliputi (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi,
(4) kepemimpinan sekolah, (5) system informasi sekolah,

1.     Perencanaan Program

 Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.


 Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
 Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
 Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).
 Membuat perencanaan program induksi.

2. Pelaksanaan Program Kerja


 Menyusun pedoman kerja;
 Menyusun struktur organisasi sekolah;
 Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan;
 Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi:
1)  melaksanakan penerimaan peserta didik baru;
2)  memberikan layanan konseling kepada peserta didik;
3)  melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;
4)  melakukan pembinaan prestasi unggulan;
5)  melakukan pelacakan terhadap alumni;
 Menyusun KTSP dan K13, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;
 Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan;
 Sarana dan prasarana;
 Membimbing guru pemula;
 Mengelola keuangan dan pembiayaan;
 Mengelola budaya dan lingkungan sekolah;
 Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah;
 Melaksanakan program induksi.

 3.      Supervisi dan Evaluasi

1. Melaksanakan program supervisi.


2. Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
3. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KTSP dan K 13
4. Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah.

 4.      Kepemimpinan Sekolah

Kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan sebagai berikut.

1. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;


2. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
3. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;
4. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu;
5. Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;
6. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut
harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;
7. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan
masyarakat;
8. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan
menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;
9. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;
10. Bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum;
11. Melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi
untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
12. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya;
13. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang
dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;
14. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan
profesional para guru dan tenaga kependidikan;
15. Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
16. Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat; memberi contoh/teladan/tindakan yang
bertanggung jawab; mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil
kepala sekolah sesuai dengan bidangnya;
17. Merencanakan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di Sekolah/ Madrasah;
18. Menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan dokumen
terkait seperti KTSP dan K 13, silabus, peraturan dan tata tertib sekolah baik bagi guru
maupun bagi siswa, prosedur-prosedur P3K, prosedur keamanan sekolah;
19. Melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
20. Menunjuk pembimbing dari guru yang dianggap layak (profesional)
21. Membuat surat keputusan pengangkatan guru menjadi pembimbing bagi guru pemula;
22. Menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak terdapat guru
yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
23. Mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan terkait
jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/ madrasah tidak dapat menjadi
pembimbing;
24. Memantau secara reguler proses pembimbingan dan perkembangan guru pemula.
25. Memantau kinerja guru pembimbing dalam melakukan pembimbingan;
26. Melakukan observasi kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan memberikan
masukan untuk perbaikan;
27. Memberi penilaian kinerja kepada guru pemula;
28. Menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari pembimbing, pengawas
sekolah/ madrasah, dan memberikan salinan laporan tersebut kepada guru pemula;
29. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya;
30. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang
dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;
31. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan
profesional para guru dan tenaga kependidikan;
32. Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
33. Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat;
34. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;
35. Mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai
dengan bidangnya.

 5.  Sistem Informasi Sekolah

Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah perlu:

1. Menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya sekolah


untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung jawab bagi guru
dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan
kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi;
2. melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga sekolah berbasis
kinerja;
3. Menjalinan kerjasama dengan pihak lain;
4. Didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah;
5. Didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat sustainabilitas
tinggi;
6. Penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada semua pihak untuk
memberikan informasi dan pemahaman yang sama sehingga sekolah/madrasah
memperoleh dukungan secara maksimal;
7. Penguatan manajemen sekolah dengan melakukan restrukturisasi dan reorganisasi intern
sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau bertentangan dengan peraturan
yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan potensi sekolah;
8. Melakukan penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih luas dengan
berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri, yang dibuktikan dengan adanya nota
kesepahaman (MoU);
9. Meminimalkan masalah yang timbul di sekolah melalui penguatan rasa kekeluargaan dan
kebersamaan untuk memajukan sekolah;
10. Melakukan penguatan input sekolah dengan melengkapi berbagai fasilitas (perangkat
keras dan lunak) manajemen sekolah, agar implementasi Sistem Informasi Manajemen
(SIM) berbasis TIK lebih efektif.

Bagan Tupoksi Kepala Sekolah

C. Tahapan Kegiatan Kepala Sekolah

1. Merencanakan Program

1. Visi Sekolah
2. Misi Sekolah
3. Tujuan Sekolah
4. Rencana Kerja Sekolah
5. Melaksanakan Rencana Kerja :
a.Pedoman Sekolah
b.Struktur Organisasi Sekolah
c.Pelaksanaan Kegiatan Sekolah
d.Bidang Kesiswaan
e.Bidang Kurikulum dan Pembelajaran
f.Bidang Pendidik dan tenaga Kependidikan
g.Bidang Sarana dan Prasarana
h.Bidang Keuangan dan Pembiayaan
i.Budaya dan Lingkungan
j.Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan
k.Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi :
1. Program Pengawasan
2. Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
3. Evaluasi Pengembangan Kurikulum Sekolah.
4. Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan tenaga Kependidikan
5. Akreditasi Sekolah
6. Menjalankan Kepemimpinan Sekolah
7.Menerapkan Sistem Informasi Sekolah

 
BAB III

Visi, Misi, Tujuan dan Pokok-pokok Strategi Kebijakan


Sekolah Dasar Negeri Jatiluhur II 

A.      Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Visi : “Unggul dalam prestasi,disiplin yang tinggidan berbudi pekerti luhur,berwawasan


global dengan berlandaskan iman dan taqwa”
Misi :
1. Mengoptimalkan pembelajaran aktif,inovatif,kreatif,efektif dan menyenangkan (paikem)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berlandasakan iman dan taqwa.
3. Menjalin kerjasama antar warga sekolah dan lingkungan sekitar.
4. Menjadikan konsep alami dan ilmiah.
5. Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
6. Menanmkan rasa memiliki terhadap fasilitas sarana dan prasarana sekolah dan
memanfaatkannya dengan baik.

C. Tujuan Sekolah :

1. Terwujudnya administrasi kurikulum yang lengkap.


2. Memperoleh nilai akademik siswa yang meningkat dari tahun ke tahun.
3. Terwujudnya sumber dana yang terukur, memenuhi kegiatan sekolah.
4. Terwujudnya kerja sama antar pendidik dengan kependidikan.
5. Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang partisipatif,transparan dan akuntabel.
6. Terwujudnya system penilaian yang beragam untuk semua mata pelajaran dan semua jen-
jang kelas.
7. Terwujudnya proses pembelajaran yang inovatif dan variatif.
8. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam mendu-
kung PBM.

 B. Pokok-Pokok Strategi Kebijakan Sekolah Dasar Jatiluhur II

1. Menciptakan Situasi Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

1. Kegiatan Harian
 Tadzarus Al-Qur’an bagi peserta didik secara bergilir
 Bimbingan Sholat Dhuha bagi Kelas IV, V dan VI
 Implementasi Iman dan Taqwa pada pembelajaran dan lingkungan sekolah
 Program infaq bagi setiap siswa.

2. Kegiatan Mingguan
 Kegiatan Sholat Jumat
 Kajian Agama Keputrian pada saat peserta didik laki-laki sholat jumat
3. Kegiatan Tahunan
 Pesantren kilat pada bulan Ramadhan
 Buka puasa bersama
 Pelaksanaan peringatan hari besar islam
 Bimbingan Sholat Idul Qurban dan penyembelihan hewan qurban
 Doa bersama menjelang Ujian Sekolah/Ujian Nasional

2. Penerapan Komitmen, Budaya Manajemen


a. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah yang taat Azas
1)   Bersih
 Mengandung nilai-nilai kejujuran, ketulusan dan tidak korup
 bertekad untuk berperilaku jujur, menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas, tidak
KKN
 bersih fisik dan bersih hati

2)   Transparan
 Mengandung nilai-nilai yang dapat diaudit oleh siapa saja dan dapat
dipertanggungjawabkan serta keterbukaan
 Budaya terbuka, terbuka dalam program dan terbuka dalam anggaran
 bersikap positif

3)   Profesional
 Memiliki integritas yang tanpa kompromi, jujur, disiplin dan tanggung jawab
 mampu mengatakan yang benar ya benar dan yang salah ya salah
 memiliki tingkat kompetensi yang tinggi, kemampuan prima, menguasai bidang
tugas, dan belajar terus menerus
 memiliki perhatian tinggi pada pelanggan melalui layanan prima, tepat waktu dan
tidak KKN
 memiliki pribadi prima dalam intelektual, penampilan dan penyampaian materi
 memiliki interpersonal yang baik
 memiliki komitmen yang kuat terhadap suatu panggilann tugas
 memilikii sikap mental yang positif, dalam segala tindakan dipelajari dulu tidak
langsung mengambil keputusan.

1. Pengembangan Budaya Sekolah


Penciptaan suasana belajar yang kondusif dan konsisten terhadap aturan yang disepakati
bersama.

1. Pelaksanaan Kurikulum Sekolah terintegrasi Pendidikan Karakter dan Kewirausahaan.


2. Pencapaian target standar nasional terakreditasi B
3. Penerapan Organisasi Pembelajaran
a.Reorientasi pembelajaran normatif, adaptif dan produktif
b.komitmen warga sekolah :
1) wujud SDN Jatiluhur II adalah wujud saya
2) kepentingan pembelajaran di atas segala kepentingan
3) lima menit sebelum bel berbunyi sudah ada di sekolah
4)kekompakan dan kebersamaan adalah jiwa saya
5) keberhasilan SDN Jatiluhur II adalah keberhasilan tim
6) bekerja dilandasi berbuat baik bagi negara dan bangsa dan sebagai ibadah
7) apresiasi yang tinggi terhadap peserta didik berprestasi

3.Melaksanakan 7 pilar Pembelajaran :

1)   Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning)


2)   Pembelajaran berbasis produksi
3)   Pembelajaran mandiri
4)   Pembelajaran berbasis kompetensi
5)   Pembelajaran berwawasan lingkungan
6)   Pembelajaran berbasis normatif dan adaptif
7)   Pembelajaran sepanjang hayat

4.Kontrol Proses/Audit Mutu

1. Standar tamatan bermutu


2. standar pembelajaran bermutu
3. standar penilaian/verifikasi internal
4. standar layanan (SPM)
5. Standar Intensif dan pembiayaan
6. standar produk dan jasa
7. standar promosi kegiatan
8. standar promosi guru dan karyawan
9. standar kegiatan dan kehadiran
10. standar informasi dan transparansi
11. standar pengadaan dan penerimaan barang
12. standar dokumen

5.Peningkatan SDN dan Sumber Daya Pendidikan

1. Peningkatan kesejahteraan
2. Penegakan disiplin secara terus menerus
3. Pelaksanaan peraturan taat azas dann memberi sanksi bagi yang melanggar
4. Pembagian tugas secara proporsional
5. pemetaan SDM (sumber daya manusia), AMT (assesment Motivation Training), UKBI
(Uji Kompetensi Bahasa Indonesia) dan Peningkatan Kompetensi.
6.Mendorong seluruh warga sekolah untuk bekerja keras
7.menganggap sekol;ah sebagai rumah kedua
8.pemanfaatan aset sekolah untuk peningkatan mutu sekolah dan kesejahteraan
9.Budaya apresiasi interpersonal

6. Sederhana dalam Proses


1. Sesuai sistem dan prosedur
2. Penyusunan TOR (Term of Reference)
3. Pengendalian Pelaksanaan Program Kegiatan
4. Pengembangan sistem jaringan.

C.  Kegiatan Kepala Sekolah

1. Kegiatan Harian

Pada setiap hari Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan berikut.

1. Memeriksa absensi guru, karyawan, dan peserta didik.


2. Mengatur dan memeriksa kegiatan 6K.
3. Memeriksa perangkat program pembelajaran dan persiapan lainnya yang menunjang
proses pembelajaran.
4. Menyelesaikan surat-surat dan angka kredit guru.
5. Mengatasi berbagai hambatan terhadap berlangsungnya proses pembelajaran.
6. Mengatasi kasus yang terjadi hari itu.
7. Memeriksa segala sesuatu menjelang proses pembelajaran usai.
8. Melaksanakan supervisi proses pembelajaran.

2.  Kegiatan Mingguan

Pada setiap pekan, Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan berikut.

1. Upacara Bendera dan upacara hari besar lainnya.


2. Melaksanakan senam kesegaran jasmani bersama.
3. Melaksanakan kegiatan peningkatan IMTAQ bersama di masjid sekolah.
4. Memeriksa keuangan sekolah.
5. Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan pembelajaran dan kantor.
6. Melaksanakan meeting refleksi melalui rapat dengan seluruh komponen penyelenggara
sekolah sebagai pertimbangan kegiatan pada minggu berikutnya.

3.    Kegiatan Bulanan

Pada setiap bulan, Kepala Sekolah melaksanakan tugas berikut.


1. Pada Awal Bulan
 Melaksanakan penyelesaian kegiatan pembayaran gaji guru/UPTD/Teknisi lainnya,
laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan pembelajaran dan kantor, serta rencana
belanja bulanan.
 Melaksanakan pemeriksaan umum, antara lain:
v  Buku jurnal kelas.
v  Daftar hadir guru.
v  Kumpulan bahan evaluasi serta analisisnya.
v  Kumpulan perangkat pembelajaran.
v  Diagram pencapain KKM
v  Program perbaikan dan pengayaan.
v  Buku catatan pelakanaan bimbingan dan konseling.
 Memberi petunjuk kepada guru-guru tentang siswa yang perlu mendapat perhatian
khusus, kasus yang perlu diketahui dalam upaya pembinan kegitan siswa.

2. Pada Akhir Bulan

 Melakukan peutupan buku kas umum.


 Pelaporan pertangungjawaban keuangan.
 Evaluasi pelaksanaan program kegiatan bulanan.
 Mutasi siswa dan klapper.

4.   Kegiatan Semesteran

1. Menyelengarakan perawatan dan perbaikan peralatan sekolah yang diperlukan.


2. Melaksanakan pengisian buku induk siswa.
3. Melaksanakan persiapan ulangan tengah semester dan ulangan semester.
4. Mengevaluasi kegiatan pembiasaan, BK, UKS, Perpustakaan dan ekstrakurikuler.
5. Melaksanakan kegiatan akhir caturwulan yang meliputi:
 Daftar kelas.
 Kumpulan nilai (legger).
 Catatan siswa yang perlu mendapat layanan khusus.
 Pengisian nilai semesteran.
 Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar.
 Panggilan orangtua siswa, sejauh diperlukan untuk berkolaborasi.

5.   Kegiatan Akhir Tahun Pembelajaran

1. Melaksanakan penutupan buku inventaris dan keuangan


2. Menyelenggarakan ulangan semester dan ujian akhir.
3. Melaksanakan kegiatan kenaikan kelas dan kelulusan, yang meliputi:
 Persiapan daftar kumpulan nilai (legger).
 Penyiapan bahan-bahan untuk rapat guru.
 Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.
4. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program sekolah tahun pembelajaran 2017/2018 dan
menyusun program tahun pembelajaran 2018/2019.
5. Menyusun RKTS tahun anggaran 2018/2019.
6. Menyusun Rencana Pengembangan sekolah.
7. Menyusun rencana perbaikan dan pemeliharaan sekolah dan alat bantu pendidikan.
8. Pelaporan akhir tahun pembelajaran.
9. Melaksanakan penerimaan siswa baru tahun pembelajaran 2018/2019 yang meliputi:
 Pembentukan panitia penerimaan siswa baru.
 Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran siswa baru.
 Penyiapan formulir dan pengumuman penerimaan siswa baru.
 Pengumuman siswa yang diterima dan daftar ulang.

6.  Kegiatan Awal Tahun Pembelajaran

1. Merencanakan kebutuhan guru untuk berlangsungnya proses pembelajaran.


2. Pembagian tugas guru.
3. Menyusun jadwal pembelajaran dan kalender pendidikan.
4. Menyusun kebutuhan buku teks, buku pegangan guru, dan buku penunjang
lainnya.
5. Menyusun kelengkapan peralatan pembelajaran dan bahan pembelajaran.
6. Melaksanakan rapat/workshop penyusunan kurikulum dan RKTS.
7. Menyiapkan format-format kebutuhan guru untuk menunjang kegiatan
pembelajaran.
BAB IV

JADWAL KEGIATAN KEPALA SEKOLAH


TAHUN PEMBELAJARAN 2018/2019

A. KEGIATAN TAHUNAN

No. Uraian Kegiatan Semester, Bulan, dan Tahun


I II
7/ 8/ 9/ 10/ 11/ 12/ 1/19 2/19 3/19 4/19 5/19 6/19
17 18 18 18 18 18

A. UMUM
1) Penyusunan Program Kerja.
2) Fungsionalisasi Ruang/Lingkup.
3) Fungsionalisasi Ketenagaan.
4) Rapat-Rapat.
5) Upacara.

B. KURIKULUM
1) Menyusun dan menjabarkan
kalender pendidikan
2) Menyusun pembagian tugas guru
dan jadwal pembelajaran
3) Mengatur penyusunan proram
pembelajaran (Proha, Promi,
Probul, proca, Prota, Silabus,
Pemetaan SK/KD, RPP,
penjabaran dan penyesuaian
kurikulum).
4)  Mengatur pelaksanaan kegiatan
kurikuler dan ekstrakurkuler.
5)  Mengatur pelaksanaan program
penilaian yang meliputi:
1. Ulangan Harian
2. Ulangan Tengah Semester
3. Ulangan Semester
4. Rapat Kenaikan Kelas
5. Pembagian Raport
6. Pelaporan Kemajuan Hasil
Belajar Siswa
1. Ujian Akhir
2. Pembagian STTB
3. Pelaporan Kilat Ujian
Akhir
4. Pelaporan Lengkap
Ujian Akhir
6) Mengatur pelaksanaan program ‘
perbaikan dan pengayaan.
7) Mengatur pemanfaatan lingkung
an sebagai sumber belajar.
8) Mengatur pengembangan KKG
dan Pemandu matapelajaran.
9) Melakukan supervisi administrasi
dan akademis.
10)Pelaporan.

C. PESERTA DIDIK
1) Penerimaan Siswa Baru.
2)  Pelaksanaan MOS.
3)  Mengatur program dan pelaksa
naan bimbingan dan konseling.
4) Megatur dan mengkoordinasikan
pelaksanaan 6K.
5) Mengatur dan membina program
kegitan OSIS.
6) Mengatur program pesantren
kilat.
7) Menyusun dan mengatur pelaksa
naan pemilihan siswa teladan.
8) Menyeleksi calon untuk
diusulkam
mendapatbeasiswa.
D. 9) Mengatur mutasi siswa.

SARANA DAN PRASARANA


1) Merencanakan kebutuhan sarana
prasarana untuk menunjang proses
belajar mengajar.
2) Merencanakan program
pengadaan
nya.
3) Mengatur pemanfaatan sarana pra
sarana.
4) Mengelola perawatan, perbaikan,
dan pengisian.
5) Membangun pembakuan sarana
dan prasarana.
E. 6) Menusun program TIK
7) Pelaporan.

HUBUNGAN DENGAN
MASYARAKAT
1) Mengatur dan mengembangkan
hubungan dengan Komite Sekolah
dan peran Komite sekolah.
2) Mengadakan Rapat Pleno Komite
Sekolah.
3) Mengadakan Rapat Pengurus.
4) Melaksanakan Konsultasi dengan
instansi terkait.
5) Menyelenggarakan bakti sosial
dankaryawisata.
6) Menyelanggarakan pemeran hasil
pendidikan di sekolah (gebyar
F. pendidikan).
7) Pelaporan.

PERENCANAAN
1) Menyusun rencana RKS dan
RKTS.
2) Menyusun rencana peningkatan
kualifikasi guru.
3) Menyusun rencana pelaksanaan
perbaikan dan pengayaan.
4) Menyusun rencana dan jadwal
kegitan peningkatan kompetensi
guru.
5) Menyusun rencana kegiatanKKG
6) Menyusun rencana dan jadwal
pengembangan Kurikulum Seko
lah.
7) Menyusun program MBS.
8) Menyusun rencana peningkatan
dan pengembanganteknik/inova
si pembelajaran.
9)  Menyusun proposal-proposal.
10)Membuat data/statistik kemajuan
kompetensi dan kualifikasi guru.
11)Menyusun rencana kegiatan lom
ba akademik dan non akademik.
12)Menganalisis kebutuhan tenaga
pendidik dan kependidikan.
13)Menyusun RKAS.
14)Menyusun dan mengatur jadwal
PTK guru.
15)Menyusun dan mengatur kegiat
an pengembangan diri peserta
didik.
16)Menyusun rencana kegiatan studi
G. banding.
17)Pelaporan

KETENAGAAN
1) Melaksanakan peningkatan profe
si tenaga pendidik dan kependi
dikan.
2) Melaksanakan pembiaan mental
dan spiritual.
3) Pembinaan tugas guru dan karya
wan.
4) Merancang usaha peningkatan ke
H. sejahteraan Guru dan karyawan.
5) Pengisian DP3.
6) Pengisian angka kredit.
7) Pelaporan.

KEUANGAN
1)  Pembuatan daftar gaji.
I. 2)  Pengelolaan Dana BOS dan Dana
lain.
3)  Pembuatan SPJ.
4)  Pelaporan.

KETATAUSAHAAN
1) Menyusun administrasi ketenaga
an.
2) Menyusun administrasi Kesiswa
an.
1. Mengisi buku induk siswa.
J. 2. Mengisi Klapper.
3.Membuat buku mutasi.
3) Usul kenaikan pangkat.
4) Pelaporan Ketatauhasaan.
5) Pengarsipan

SUPERVISI
1) Pemeriksaan administrasi pembe
lajaran.
2) Kunjungan kelas.
3) Pemeriksaan sarana dan prasara
na.
4) Pemeriksaan administrasi ketata
usahaan.
5) Pemeriksaan 6K.
6) Pemeriksaan keuangan BOS dan
SFM
7) Pelaporan.

B. KEGIATAN SEMESTERAN

No Uraian Kegiatan Semester, Bulan, dan Tahun


. I II
7/ 8/ 9/ 10/ 11/ 12/ 1/ 2/ 3/ 4/ 5/ 6/
18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19
A. 1. Menyelengarakan ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
perawatan dan
perbaikan peralatan ☼ ☼ ☼
sekolah yang
diperlukan. ☼ ☼ ☼
2. Melaksanakan
pengisian buku ☼ ☼
induk siswa.
3. Melaksanakan ☼
persiapan ulangan
tengah semester dan ☼
ulangan semester.
4. Mengevaluasi ☼
kegiatan BK,
Perpustakaan, UKS,
Kopsis, dan
ekstrakurikuler.
5. Melaksanakan
kegiatan akhir
semester yang
meliputi:
 Daftar kelas.
 Kumpulan nilai
(legger).
 Catatan siswa yang
perlu mendapat
layanan khusus.
 Pengisian nilai
semesteran.
 Pembagian Buku
Laporan Hasil
Penilaian Hasil
Belajar.
 Panggilan orangtua
siswa, sejauh
diperlukan untuk
berkolaborasi.

6. Pelaporan

C. KEGIATAN BULANAN

Semester, Bulan, dan Tahun


No I II
Uraian Kegiatan
. 7/ 8/ 9/ 10/ 11/ 12/ 1/ 2/ 3/ 4/ 5/ 6/
18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19
A. AWAL BULAN

 Melaksanakan penyelesaian ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
kegiatan pembayaran gaji guru dan
karyawan, laporan bulanan,
rencana keperluan perlengkapan
pembelajaran dan kantor, serta
rencana belanja bulanan.
 Melaksanakan   pemeriksaan ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
umum,   antara lain:
v  Buku jurnal kelas. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
v  Daftar hadir guru dan karyawan. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
v  Kumpulan bahan evaluasi serta
analisisnya. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
v  Kumpulan perangkat pembelajar
an. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
v  Diagram pencapain KKM ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
v  Program perbaikan dan pengayaan. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
v  Buku catatan pelakanaan bimbing ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
an dan konseling.

 Memberi petunjuk kepada guru- ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣


guru tentang siswa yang perlu
mendapat perhatian khusus, kasus
yang perlu diketahui dalam upaya
pembinan kegiatan siswa.

B. AKHIR BULAN
1) Melakukan peutupan buku kas umum. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
2)Pelaporan pertangungjawaban keuang ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
an.
3) Evaluasi pelaksanaan program kegiatan ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
bulanan.
4) Mutasi siswa dan klapper. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
BAB IV

PENUTUP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 Pasal 12 tentang


Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah dinilai kinerjanya secara berkala setiap tahun dan
secara kumulatif selama 4 tahun yang akan dijadikan dasar bagi promosi atau demosi yang
bersangkutan. Penilaian kinerja tersebut dilakukan berdasarkan implementasi tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) sebagai kepala sekolah/madrasah.Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya, kepala sekolah/madrasah perlu menyusun program kerja sebagai
acuan/pedoman sehingga pelaksanaan tupoksi tersebut dapat efektif, efisien, dan produktif.

Program kerja Kepala SDN Jatiluhur II disusun mencoba adaptif terhadap tuntutan
normative kontekstual dengan berbagai kekurangan baik dalamm materi program maupun
pelaksanaannya.oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi evaluasi penyempurnaan di masa mendatang.

Semoga program ini membawa manfaat bagi peserta didik khususnya dan stake holder
pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai