Anda di halaman 1dari 3

BAB

UNIT 1
1

CARA BERPIKIR SEJARAH


3.1 Memahami konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam sejarah
4.1 Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan
waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain
Cara Berpikir Sejarah
 Cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah
 Cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
 Cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah

3.2 Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah


4.2 Menerapkan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa sejarah
Konsep Perubahan dan Keberlanjutan
 Makna perubahan
 Makna keberlanjutan

RINGKASAN MATERI

A. Konsep Berpikir Sinkronis Dan Kronologis (Diakronis)

Sehubungan dengan penelitian dan penulisan sejarah, Kuntowijoyo, menjelaskan dua kerangka
berfikir yang dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial, yaitu cara berfikir sinkronis dan cara berfikir
diakronis atau kronologis.

1. Cara Berfikir Sinkronis

Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti dengan, dan khronos yang
berarti waktu, masa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik berarti segala sesuatu yang
bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas. Hal ini sesuai dengan
pendapat Galtung, bahwa sejarah dalam pengertian sinkronik adalah mempelajari peristiwa sejarah
dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang terbatas. Lebih lanjut Kuntowijoyo
memberikan cirri – cirri konsep berfikir sinkronis sebagai berikut,
1. Kerangka berfikir sinkronis mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
2. Konsep berfikir sinkronis memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang
terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dengan unit yang lainnya.
3. Menguraikan kehidupan masyarakat secara diskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
4. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis.
5. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti, geografi, sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, dan
arkeologi.

2. Cara Berfikir Diakronis / Kronologis

Menurut Galtung, diakronis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia yang artinya melintasi atau
melewati dan khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian maka cara berfikir diakronis
dalam ilmu sejarah berarti menguraikan proses dan urutan kejadian suatu peristiwa sejarah secara
kronologis atau sesuai dengan urutan waktu kejadiannya.a
Setiap peristiwa sejarah mengiktui hukum kausalitas (sebab akibat), sehingga antara satu
peristiwa dengan peristiwa lainnya saling berkaitan dalam urutan sebab akibat. Sehingga dengan
berfikir diakronis kita juga dapat mengamati perkembangan kehidupan masyarakat pada suatu zaman
dengan zaman berikutnya yang salaing terkait mengikuti hukum sebab akibat (causalitas).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa cirri – ciri konsep berfikir diakronis atau
kronologis adalah sebagai berikut :
1. Dalam konsep berfikir kronologis atau diakronis mempelajari kehidupan sosial secara
memanjang berdimensi waktu.
2. Konsep berfikir diakronis memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan
memiliki hubungan kausalitas atau sebab akibat.
3. Menguraikan proses transformasi(perubahan) yang terus berlangsung dari waktu ke waktu
kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.
4. Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
5. Digunakan dalam ilmu sejarah.

C. Pendekatan Multi Dimensional

Dalam ilmu sejarah kerangka berfikir sinkronis yang berdimensiruangjuga diperlukan.


Sehubungan dengan hal ini, dalam ilmu sejarah dikenal dengan pendekatan multi-dimensional.
Pendekatan ini dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Dalam pendekatan multi-dimensional ini,
sejarah selain dipandang sebagai proses yang dinamis, juga memperhatikan berbagai aspek dalam
kehidupan sosial yang turut mempengaruhi gerak pertumbuhan dan perkembangan sejarah. Karena
sebuah perubahan dalam peristiwa sejarah senantiasa juga diikuti oleh perubahan aspek-aspek lain di
sekitarnya.

Dengan memperlajari sejarah secara multi-dimensional maka akan nampak bahwa rangkaian
peristiwa yang saling terkait satu aspek dengan aspek lainnya. Sehingga semakin memperjelas
keunikan dari setiap peristiwa sejarah. Oleh karena itu, untuk mengungkapkan berbagai dimensi
kehidupan masyarakat pada masa lampau, sejarah memerlukan pendekatan dan konsep-konsep ilmu-
ilmu sosial lainnya.

Contoh – contoh kajian suatu permasalahan sejarah yang menggunakan pendekatan ilmu social
misalnya, “Pemberontakan Petani Banten Tahun 1888” karya Sartono Kartodirdjo. Pemberontakan
yang berlangsung di distrik Anyer tersebut, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti factor politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan agama (kepercayaan tentang Ratu Adil). Selain itu pemberontakan
tersebut juga merupakan gerakan sosial yang tidak hanya dari kaum elite, melainkan juga dari kaum
bawah (wong cilik).

Oleh karena itu, dalam perkembangannya muncul dua pendekatan dalam ilmu sejarah, yaitu (1)
Sejarah Naratif dan (2) Sejarah Non-naratif. Sejarah naratif mengungkapkan peristiwa sejarah
terjadi suatu kurun waktu tertentu sehingga tersusun dalam sebuah kisah atau cerita. Sedangan sejarah
non-naratif lebih berfokus pada masalah (problem oriented) dengan meminjam konsep-konsep ilmu-
ilmu sosial lainnya, untuk mengungkapkan berbagai aspek pada masa lampau. Sejarah naratif
cenderung lebih banyak berkisah tentang aspek kehidupan politk pada masa lampau. Sedangkan
sejarah non-naratif lebih berfokus pada kehidupan sosial, budaya dan ekonomi pada masa lampau.
LATIHAN SOAL

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Menurut sejarawan Kuntowijoyo, ada dua kerangka berfikir yang dipergunakan dalam ilmu-ilmu
sosial, yaitu cara berfikir sinkronis dan cara berfikir diakronis atau kronologis. Jelaskan arti dari
konsep berfikir sinkronis dan konsep berfikir diakronis tersebut !
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

2. Baik cara berfikir sinkronis maupun cara berfikir diakronis atau kronologis keduanya
dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Berikan masing-masing satu contoh penggunaan cara
berfikir sinkronis dan diakronis dalam ilmu-ilmu sosial !
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

3. Dalam penelitian sejarah dikenal adanya dua pendekatan, yaitu pendekatan sejarah naratif dan
pendekatan sejarah non-naratif. Berikan contohnya masing-masing !
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

B. Isilah titik pada kolom di bawah ini !

N
SINKRONIS DIAKRONIS / KRONOLOGIS
O
...............................................................
1 ......... Memanjang, dimensi waktu
...............................................................
2 Sistem terstruktur .........
...............................................................
3 ......... Naratif, berproses dan bertransformasi.
...............................................................
4 Statis .........
...............................................................
5 ......... Menekankan pada proses dan durasi
...............................................................
6 ......... Digunakan dalam ilmu Sejarah,

Anda mungkin juga menyukai