Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA
KABUPATEN
Jln.Cireundeu Karang SUKABUMI RT. 01 RW 07
Tengah Kp.Bojongkawung
Desa Girijaya
NOMOR Kecamatan
: 444/Nagrak Kabupaten Sukabumi
/SK.C9/1701/ /201743356
E-mail : girijayapkm@gmail.com
TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA


KABUPATEN SUKABUMI
NOMOR : 440/0014/SK.B9/PKM-GRJ/2019

TENTANG
PENETAPAN AREA PRIORITAS UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA

KEPALA UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA

Menimbang : a. bahwa mutu layanan klinis dan keselatan pasien harus


difahami dan diidentifikasi dengan baik oleh Fasilitas
pelayanan kesehatan;
b. bahwa dengan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada
di Puskesmas, maka upaya perbaikan mutu layanan klinis
perlu di prioritaskan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan suatu
Keputusan tentang Penetapan area Prioritas Peningkatan
Mutu Layanan Klinis di UPTD Puskesmas Girijaya;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tantang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016
tentang standar Pelayanan minimal bidang kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien Kesehatan;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Girijaya Tentang
Penetapan Area Prioritas Puskesmas Girijaya Tahun 2019
KEDUA : Tenaga klinis yang ada di Puskesmas Girijaya bersama
dengan pihak manajemen Puskesmas menetapkan area
prioritas fungsi dan proses pelayanan yang perlu
disempurnakan.
KETIGA : Penetapan area prioritas dilakukan dengan memperhatikan
high risk, high volume, high cost dan kecenderungan terjadi
masalah (problem prone).
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku terhitung mulai pada tanggal
ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat
kekurangan dan/atau kekeliruan dalam Surat Keputusan
ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Girijaya
Pada tanggal April 2019

KEPALA UPTD,

Salinan sesuai dengan aslinya H. NASIHIN


KASUBBAG TATA USAHA,

ERWAN SISWANA
Penata Muda Tingkat 1
NIP. 196602091988031004

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA


PUSKESMAS GIRIJAYA
NOMOR : 440/007/SK.B 9/PKM-GRJ/2019
TANGGAL : April 2019
TENTANG : PENETAPAN AREA PRIORITAS
PENINGKATAN MUTU LAYANAN
KLINIS UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA

PENETAPAN AREA PRIORITAS


PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS

Penetapan area prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan
prioritas dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penetapan
prioritas dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Penetapan area prioritas dalam pelayanan klinis dilakukan untuk peningkatan


mutu layanan klinis. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama
diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis
dan menjamin keselamatan pasien. Dengan adanya keterbatasan sumberdaya
yang ada di Puskesmas, maka upaya perbaikan mutu layanan klinis perlu di
prioritaskan.

Penetapan dilakukan oleh Tim PMKP (Peningkatan mutu dan keselamatan


Pasien) bersama dengan pimpinan Puskesmas dan unit kerja di Puskesmas
Girijaya.

Hal ini bertujuan Supaya Puskesmas memiliki fokus area pelayanan yang
akan dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penetapan area prioritas
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi unit kerja di Puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high risk),
diberikan dalam volume besar (high volume), yang membutuhkan biaya
besar (high cost), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung
terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat
dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar
penyakit, atau data lain yang mendukung.

2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan


menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga
yang paling banyak :
a. High risk, dilihat dari laporan insiden dari unit ;
Merujuk pada area yg rawan atau tidak stabil pertimbangkan resiko
dalam perawatan populasi tertentu, potensial dampak kegagalan
pemberian tindakan/pengobatan yg salah, kategori ini termasuk
pemeriksaan eksperimental, atau intervensi khusus yg beresiko.
b. High volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di unit tersebut, pelayanan yg frekuensinya besar,
demografis pasien berperan dalam hal ini pasien apa yang paling
sering dilayani di Puskesmas?
Apakah anda memberi target kelompok usia tertentu? Spesialisasi
dalam jenis perawatan tertentu (anak, bedah dll?)
misal : 10 penyakit terbanyak
c. High cost, dilihat dari biaya operasional yang dikeluarkan untuk unit
tersebut
d. Problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing unit.
prosedur atau proses yg dapat menghasilkan outcome yg tdk
diharapkan mis pasien jatuh 2x di ruang tindakan.
berikan perhatian khusus pada area dimana proses tidak berjalan
baik atau outcome tidak konsisten.
Misal : waktu tunggu pelayanan

3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai
diperoleh dari data high risk, high volume, high cost dan problem prone
yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu
bobot
a. high risk adalah 40,
b. high volume adalah 30,
c. high cost adalah 10,
d. problem prone adalah 20.

4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah
dijumlahkan skor high risk,high cost, high volume, dan problem pronenya.

5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang


skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang kritikal,
risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), yang
memerlukan biaya tinggi (high cost), cenderung bermasalah (problem
prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan
lingkungan, dengan melihat dari data insiden keselamatan pasien,
komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang mendukung.
6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-10 dari pelayanan yang sudah dipilih
dari point sebelumnya melalui pertimbangan ,masing-masing pada segi
high risk, high volume, high cost dan problem prone.

7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan bobot.


Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan, sedangkan bobot
sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40, high volume adalah 30,
high cost adalah 10 dan problem prone adalah 20.

8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor


tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, dan problem
prone nya.

9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan


pada program komite mutu dan keselamatan pasien.

PERHITUNGAN penetapan area prioritas:

HIGH HIGH COST PROBLEM


HIGH RISK
VOLUME PRONE

(NILAI X (NILAI X NILAI X (NILAI X


BOBOT = BOBOT = BOBOT = BOBOT =
AREA SKOR) SKOR) SKOR) SKOR) JUMLAH
PRIORITAS
RENTANG RENTANG RENTANG RENTANG
NILAI = 1 – 10 NILAI = 1 - 10 NILAI = 1 – 10 NILAI = 1 - 10

BOBOT = 40 BOBOT = 30 BOBOT = 10 BOBOT = 20

N B S N B S N B S N B S

PENDAFTARAN 5 40 200 5 30 150 5 10 50 4 20 80 480

REKAM MEDIS 8 40 320 8 30 240 7 10 70 8 20 160 790

RUANG 8 10 80
TINDAKAN 10 40 400 8 30 240 10 20 200 920
DASAR

FARMASI 10 40 400 9 30 270 9 10 90 10 20 200 960

RUANG 8 10 80
10 40 400 10 30 300 8 20 160 940
PERIKSA UMUM

RUANG MTBS 8 40 320 8 30 240 7 10 70 8 20 160 790

RUANG 8 10 80
10 40 400 8 30 240 100 20 200 920
PERIKSA KIA
LABORATORIU 8 10 80
10 40 400 10 30 300 8 20 160 940
M

Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil penetapan area prioritas


dari yang paling tinggi:
1. Ruang farmasi dengan skor 960
2. Ruang pelayanan umum skor 940
3. Ruang laboratorium skor 940
4. Ruang tindakan skor 920
5. Ruang bersalin skor 920

Anda mungkin juga menyukai