Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan

_________________________________________________________________________

REPRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI


KEKUASAAN

MUHAMAD RIZA MAHENDRA, REZA NAILURRAHMAN


UIN Mataram, UIN Mataram
200603017.mhs.@uinmataram.ac.id, 200603031.mhs.@uinmataram.ac.id

___________________________________________

Abstract
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengusai atau memengaruhi
orang lain untuk melakukan suatu kemampuan untuk mengatasi
perlawanan dari orang lain dalam mencapai tujuan, khususnya untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.1 Michel Foucalt berpendapat bahwa
kekuasaan terwujud dalam pemunculan dan perlibatan permainan-
permainan strategis antara pemilik-pemilik kebebasan memilih.
Permainan-permainan strategis bekerja dalam segala tempat dan
waktu, permainan strategis melibatkan kekuasaan menyebar dimana-
mana, dijalankan oleh siapapun dan tumbuh dalam segala level kuasa.

Kata kunci : Kekuasaan

___________________________________________

A. PENDAHULUAN

Kekuasaan merupakan suatu bagian integral dari kehidupan


manusia itu sendiri. Oleh karenanya, kemanapun manusia berada,
kekuasaan akan selalu hadir guna mengiringi kepentingan

1
Damsar. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta,
2010. Hal 66.

_________________________________________________________________________
1
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

hidupnya, secara individual maupun komunal, kekuasaan tersebut


setingkat demi setingkat akan mengalami perubahan, dan akhirnya
yang tinggal hanyalah kekuasaan primitif. Kekuasaan dalam bentuk
primitif ini, kemudian berkembang ke arah tujuan yang pasti,
sehingga sifatnya yang sempurna akan muncul dan terealisasi
dalam bentuk negara modern seperti sekarang.2

Makna kekuasaan dalam konteks Islam hampir tidak


dibedakan dengan makna pemerintahan. lndikasi tersebut dapat
dianalisis dari berbagai pandangan pakar politik Islam, salah
satunya adalah Muhammad Al-Mubarak dalam bukunya yang
berjudul Nizham AlIslam, Al-Mulk wa Ad-Daulah, berpendapat:

“Kekuasaan atau pemerintahan merupakan sifat orang yang mengurus


administrasi negara, mengatur urus-urusannya, memutuskan
problema-problema dan permasalahan-permasalahan dalam
hubungan-hubungan anggota bangsa, urusan-urusan penghidupan,
kemakmuran dan membela mereka serta dalam hubungan-hubungan
antara mereka dengan negara-negara dan bangsa-bangsa lain.”3

Pada era reformasi yang disebut sebagai era demokrasi,


terutama sejak menganut sistem pemilihan langsung,
sesungguhnya secara substansial tidak berbeda dengan era orde
baru. Pertarungan politik di era demokrasi, para elit atau kandidat
yang hendak maju memperebutkan kekuasaan, seharusnya
2
R.M. Mac Iver, The Modern State, 1950:218.
3
Muhammad AI-Mubarak, Nizham AI-Islam, AI-Mulk wa Ad-Daulah, (Alih
Bahasa Firman Hariyanto), Pustaka Mantiq, Solo, 1995, Hal 6.
_________________________________________________________________________
2
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

bertarung lewat program-program politik yang dapat diterima dan


menjawab persoalan masyarakat. Namun, realitas politik justru
lebih banyak dihiasi oleh pencitraan yang kadangkala tidak ada
hubungannya dengan bagaimana membangun daerah atau negara.

B. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan adalah metode Kualitatif yang


dimana mencangkup deskripsi tentang reproduksi, distribusi dan
konsumsi kekuasaan. Kekuasaan merupakan suatu kemampuan
untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain untuk melakukan
sesuatu atau kemampuan untuk mengatasi perlawanan dari orang
lain dalam mencapai tujuan, khususnya untuk mempengaruhi
perilaku orang lain.4

C. PEMBAHASAN

KONSEP KEKUASAAN

Michael Foucault menjelaskan konsep discourse (diskursus)


sebagai gambaran bagaimana pengetahuan bekerja sebagai
kumpulan pernyataan. Diskursus merupakan gagasan penting
dalam pemikiran Foucault. Diskursus tidak terlepas dari relasi
kekuasaan, dan berkait dengan pengetahuan. Oleh sebab itu,

4
Damsar. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta,
2010. Hal 66.

_________________________________________________________________________
3
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

Foucault berpandangan bahwa kekuasaan tersebar dan datang dari


mana-mana. Diskursus adalah berbicara tentang aturan-aturan
dan praktek-praktek yang menghasilkan pernyataan-pernyataan
yang berarti pada satu rentang historis tertentu. “permainan-
permainan strategis antara pemilik-pemilik kebebasan memilih
(strategic games between liberties). Permainan-permainan strategis
melibatkan kekuasaan (power) menyebar di mana-mana, di
jalankan oleh siapa pun dan tumbuh dalam segala level kuasa.
Sehingga hampir tidak ditemukan ruang sosial yang bebas dari
bekerjanya kekuasaan dan permainan-permainan strategisnya.5

Max Weber berpendapat bahwa kekuasaan bisa didapat


dengan dua cara, yaitu:

1. Kekuasaan yang sah : Kewenangan, yaitu suatu bentuk


kekuasaan yang sah atau memiliki legitimasi.
2. Kekuasaan yang tidak sah : Paksaan, yaitu kemampuan untuk
menguasai atau kemampuan untuk mengatasi perlawanan
dari orang lain dalam mencapai tujuan melalui cara yang
tidak sah atau tidak memiliki legitimasi.

5
Damsar. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta,
2010. Hal 75.

_________________________________________________________________________
4
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

Weber dalam membahas tentang kekuasaan, Weber


cenderung membahas tentang wewenang (kekuasaan yang sah)
dengan membagi tiga konsep wewenang,6 yaitu:

1. Kewenangan tradisional, yaitu kewenangan yang didapat


berdasarkan tradisi.
2. Kewenangan kharismatik, yaitu kewenangan yang diperoleh
seseorang karena dipandang memiliki kualitas kepribadian
individu yang luar biasa.
3. Kewenangan legal rasional, yaitu kewenangan yang didasari
oleh komitmen terhadap seperangkat peraturan yang
diundangkan secara resmi dan diatur secaraimpersonal.

REPRODUKSI KEKUSAAN

Reproduksi kekuasaan lebih kepada pertanyaan bagaimana


kekuasaan itu muncul pada seseorang atau sekelompok orang. Ada
tiga analisis untuk menjawab ha tersebut, yakni;

1. Analisis Pertukaran

“Menurut Peter Blau, struktur kekuasaan muncul karena terjadi suatu


hubungan pertukaran yang tidak seimbang. Ketika seseorang
membutuhkan sesuatu dari orang lain dan dia tidak memiliki sesuatu

6
Damsar. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta,
2010. Hal 69-70.

_________________________________________________________________________
5
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

untuk ditukarkan atau jadi imbalan atas apa yang dia butuhkan, maka
disitu ada kekuasaan yang muncul secara tidak seimbang.”

Contoh Si A memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh si B tapi si B


tidak mempunyai barang atau imbalan yang seimbang atas sesuatu
yang dimiliki si A tadi sehingga dia hanya bisa menyesuaikan diri
atau menerima saja apa yang dituntut oleh si B. Dalam hal ini
seolah-olah si B berhutang kepada si A dan dia siap diperlakukan
apa saja oleh si A. Disini ada perbedaan status antara si A dan si B,
bersamaan dengan itu ada kekuasaan yang muncul atas
interaksi yang terjalin. Seolah-olah si A lebih berkuasa dari si B dan
berkuasa atas si B.

2. Analisis Konflik

-Pandangan Karl Marx

Kekuasaan muncul ketika hubungan sosial dalam produksi ditandai


dengan munculnya kepemilikan pribadi dan pembagian kerja.

-Pandangan Ralf Dahrendorf

Inti pandangan Dahrendorf terhadap kekuasaan adalah tentang


otoritas yang melekat pada posisi sosial yang sah dan melembaga.
Otoritas tidak melekat pada diri individu mekainkan pada posisi
indivdu dalam masyarakat. Jadi seseorang bisa saja berkuasa atau
memiliki otoritas dalam lingkungan tertentu dan tidak mempunyai
kuasa atau otoritas tertentu pada lingkungan lainnya.

_________________________________________________________________________
6
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

3. Analisis Fungsional

Untuk memahami analisis fungsional dapat dilihat dari


perspektif Davis dan More tentang bagaimana kekuasaan hadir di
dalam masyarakat:

• Masyarakat terdiri dari berbagai macam posisi


• Masyarakat harus memastikan bahwa setiap posisi terisi
• Beberapa posisi lebih penting dibandingkan dengan beberapa
posisi yang lain
• Posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang
memiliki kualifikasi yang lebih dibandingkan yang lain
• Untuk memotivasi orang yang memiliki kualifikasi yang lebih
, masyarakat harus menawarkan kepada mereka imbalan
yang lebih besar misalnya kekuasaan.

Dari paparan persoektif analisis maka dapat dilihat bahwa


setiap perspektif yang berbeda memberikan analisis yang berbeda
terdapat reproduksi kekuasaan.

DISTRIUSI KEKUASAAN

Distribusi kekuasaan adalah suatu perangkat hubungan


dimana orang mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkannya.
Distribusi juga menunjuk kepada suatu proses alokasi dari produksi
barang dan jasa hingga akhirnya sampai kepada tangan konsumen.
Distribusi secara sosiologis yaitu suatu perangkat hubungan sosial

_________________________________________________________________________
7
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

yang terjadi antara proses produksi suatu barang atau jasa hingga
sampai proses konsumsinya.

Distribusi kekuasaan dalam masyarakat dapat dilihat melalui


stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat dirumuskan sebagai
penggolongan individu secara berlapis berdasarkan status yang
dimilikinya, mencakup kekuasaan, kekayaan, prestise dan
sebagainya. Menurut Weber kepemilikan hanyalah suatu bagian
saja dari keseluruhan gambaran stratifikasi sosial dalam
masyarakat. Oleh sebab itu, Weber mengusulkan kelas, kelompok
status, dan partai. Sedangkan Karl Marx membagi menjadi dua
kelompok, yaitu kaum borjuis dan kaum proletar. Dan menurut
Gerhard lenski startifkasi dibagi menjadi tiga, yaitu kekuasaan, hak
istimewa, dan prestise.

• Karl Marx membagi masyarakat berdasarkan strata (lapisan)


atas dasar kepemilikan alat-alat produksi. Kelas borjuis yang
memiliki alat-alat produksi dan kelas prolektar adalah
orang-orang yang bekerja untuk para pemilik alat produksi.
• Max Weber membagi masyarakat berdasarkan kelas-kelas,
kelompok status, dan partai sebagai landasan stratifikasi
sosial. Ketiga jenis stratifikasi tersebut merupakan fenomena
dari distribusi kekuasaan dalam suatu komunitas menurut
Weber.

_________________________________________________________________________
8
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

Proses distribusi kekuasaan yaitu melalui:

• Distribusi melalui pemberian : dapat berupa pergiliran,


pewarisan ataupun undian.
• Distribusi melalui usaha : dapat melalui ujian tertentu atau
latihan.

KONSUMSI KEKUASAAN

Konsumsi kekuasaan dapat dipahami sebagai seluruh


aktivitas sosial dan politik untuk merusak, memakai, membuang,
dan menghabiskan kekuasaan.

Tujuan konsumsi kekuasaan

• Untuk mensejahterakan dan memakmurkan bangsa,


• Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
• Untuk memberikan rasa adil dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat,
• Untuk menjaga kedaulatan Negara, martabat, dan muruah
bangsa,
• Untuk menciptakan perdamaian,
• Untuk melanggengkan kekuasaan,
• Untuk meraih kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan.

Cara konsumsi kekuasaan

Setiap orang atau kelompok orang memiliki cara dalam


mengonsumsi kekuasaan. Cara tersebut berhubungan dengan
_________________________________________________________________________
9
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

konteks, baik ruang maupun waktu. Paling tidak terdapat tiga cara
orang atau kelompok orang mengonsumsi kekuasaan. Yaitu, kerja
sama, persaingan, dan konflik.

D. PENUTUP

Max Weber dalam membahas tentang kekuasaan, Weber


cenderung membahas tentang wewenang (kekuasaan yang sah)
dengan membagi tiga konsep wewenang, yaitu:

1. Kewenangan tradisional, yaitu kewenangan yang didapat


berdasarkan tradisi.
2. Kewenangan kharismatik, yaitu kewenangan yang diperoleh
seseorang karena dipandang memiliki kualitas kepribadian
individu yang luar biasa.
3. Kewenangan legal rasional, yaitu kewenangan yang didasari
oleh komitmen terhadap seperangkat peraturan yang
diundangkan secara resmi dan diatur secaraimpersonal.

Reproduksi kekuasaan merupakan pertanyaan bagaimana


kekuasaan itu muncul pada seseorang atau sekelompok orang. Ada
tiga analisis untuk menjawab ha tersebut, yaitu; Analisis
pertukaran, analisis konflik dan analisis fungsional.

Distribusi kekuasaan dalam masyarakat dapat dilihat melalui


stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat dirumuskan sebagai
penggolongan individu secara berlapis berdasarkan status yang
dimilikinya, mencakup kekuasaan, kekayaan, prestise dan
_________________________________________________________________________
10
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

sebagainya. Menurut Weber kepemilikan hanyalah suatu bagian


saja dari keseluruhan gambaran stratifikasi sosial dalam
masyarakat.

Konsumsi kekuasaan dapat dipahami sebagai seluruh


aktivitas sosial dan politik untuk merusak, memakai, membuang,
dan menghabiskan kekuasaan.

_________________________________________________________________________
11
KELOMPOK 11: Jurnal Reproduksi, Distribusi, dan Konsumsi Kekuasaan
_________________________________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA

Damsar. Pengantar Sosiologi Politik, Kencana Prenada Media Group.


Jakarta, 2010.

Faulks, Keith. Sosiologi Politik, Pengantar Kritis, Penerbit Nusa


Media. Jakarta, 2012.

Dr. H. Indra Muchlis Adnan, S.H.,M.H.,M.M.,Ph.D. Distribusi


Kekuasaan Dalam Struktur Pemerintahan Di Indonesia (Edisi Revisi).
Trussmedia Grafika, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2017.

Wulan Purnama Sari. Kekuasaan (Studi Sosiologi), Jurnal Universitas


Andalas.

Damsar. Pengantar Sosiologi Politik, Edisi revisi cetakan ke 2,


Jakarta: kencana, 2012.

_________________________________________________________________________
12

Anda mungkin juga menyukai