Perpres Nomor 53 Tahun 2021 - Lampiran II
Perpres Nomor 53 Tahun 2021 - Lampiran II
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 53 TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 202t-2025
SK No 054001 C
FRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
perempuan, baik tingkat nasional undangan yang 3. Pemerintah Daerah Daerah Tertinggal, perempuan
di tingkat nasional maupLua daerah. diskriminatif Provinsi. dan Transmigrasi.
maupun daerah. terhadap 4. Pemerintah Daerah 3. Sekretaris
perempuan di Kabupaten/Kota. Mahkamah
tingkat nasional Agung.
dan daerah. 4. Komisi Nasional
Hak Asasi
Manusia.
5. Komisi Nasional
Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
2. Melakukan Kementerian Hukum 1. Kementerian Meningkatnya
harmonisasi dan Hak Asasi Dalam Negeri. produk hukum dan
rancangan produk Manusia. 2. Pemerintah kebijakan yang
hukum daerah Daerah Provinsi. kondusif terhadap
yang
SK No 054028C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
yang berperspel<tif 3. Pemerintah perempuan
perempuan. Daerah
KabupatenlKota.
4. Komisi Nasional
Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
2 Minimnya upaya Meningkatnya 1. Pen5rusunan 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
pemenuhan dan upaya pemenuhan kebijakan oleh Ketenagakerjaan. Pemberdayaan pengetahuan dan
perlindungan hak- dan perlindungan pelaku usaha yang 2. Kementerian Perempuan dan kesadaran sektor
hak perempuan hak-hak perempuan memuat Perindustrian. Perlindungan usaha/bisnis yang
dalam kegiatan dalam kegiatan dan perlindungan hak 3. Kementerian Badan Anak. komprehensif
dan peluang peluang usaha, baik ketenagakeq'aan
Usaha Milik Negara. 2. Kementerian tentang mekanisme
usaha, baik oleh oleh badan usaha perempuan dan Hukum dan Hak penghormatan hak
badan usaha milik milik negara/daerah implementasinya 4. Badan Pelindungan asasi manusia,
Peke{a Migran Asasi Manusia.
negaraldaerah maupun pihak sesuai dengan terutama hak
maupun pihak swasta. ketentuan Indonesia. perempuan.
swasta
SK No 054031 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
swasta. peraturzu-r 5. Pemerintah Daerah 3. Kementerian
perundang- Provinsi. Energi dan
undangan. 6. Pemerintah Daerah Sumber Daya
KabupatenlKota. Mineral.
4. Kementerian Luar
Negeri.
2. Memberikan 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
bantuan usaha Koperasi dan Usaha Perindustrian. partisipasi dan
dan membangun Kecil Menengah. 2. Kementerian akses perempuan
hubungan 2. Kementerian Ketenagakerjaan. kepala keluarga di
kemitraan bisnis Pariwisata dan 3. Kementerian bidang usaha mikro
bagi perempuan Ekonomi Kreatif. Perdagangan. kecil dan
kepala keluarga 3. Pemerintah Daerah menengah.
di bidang usaha 4. Badan Koordinasi
Provinsi. Penanaman
mikro kecil dan
menengah. 4. Pemerintah Daerah Modal.
Kabupaten/Kota.
3. Belum
SI( No 054032 C
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (41 (s) (6)
3 Belum optimalrrya Terpenuhinya hak
pemenuhan hak dan layanan
dan layanan bantuan hukum bagi
bantuan hukum perempuan yang
bag perempuan berhadapan dengan
yang berhadapan hukum, meliputi:
dengan hukum.
a. Peningkatan Percepatan, 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
sensitivitas gender penanganan, dan Pemberdayaan Hukum dan Hak sensitivitas gender
aparat penegak pencegahan Perempuan dan Asasi Manusia. aparat penegak
hukum, kekerasan terhadap Perlindungan Anak. 2. Kementerian hukum, pemerintah
pemerintah perempuan, 2. Sekretaris Dalam Negeri. daerah, dan
daerah, dan termasuk kekerasan Mahkamah Agung. 3. Kementerian masyarakat dalam
masyaxakat dalam seksual. 3. Kejaksaan RI. Pendayagunaan menjamin dan
penzrnganan menangani
perkara 4. Kepolisian Negara Aparatur Negara perempuan
perempuan RI. dan Reformasi berhadapan dengan
Birokrasi.
berhadapan hukum
dengan
SK No 054033 C
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS " STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
dengan hukum 4. Kementerian
Sosial.
5. Kementerian
Kesehatan.
6. Kementerian
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/
Bappenas.
7. Komisi Nasional
Hak Asasi
Manusia.
8. Komisi Nasional
Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
b. Penyediaan
SK llo 05,1034 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (4) (s) (6)
b. Penyediaan 1. Peningkatan 1. Kementerian 1. Kementerian Perempuan
layanan bantuan kesadaran dan Pemberdayaan Dalam Negeri. berhadapan dengan
hukum, kapasitas pekerja Perempuan dan 2. Kementerian hukum
kesehatan, dan sosial Perlindungan Anak.
Sosial. mendapatkan
psikososial yang profesionalltenaga 2. Perneintah Daerah keadilan atas
efektif bag, kesejahteraan Provinsi. 3. Kementerian kekerasan yang
perempuan sosial, dan relawan Kesehatan. dialami dalam proses
Pemerintah Daerah
berhadapan sosial dan/atau 3. KabupatenlKota. 4. Kementerian penegakan hukum.
dengan hukum. panti rehabilitasi Perencanaan
yang menangani Pembangunan
perempuan yang Nasional/
berhadapan Bappenas.
dengan hukum.
5. Komisi Nasional
2. Memaksimalkan Kementerian Hak Asasi
pelaksanaan Pemberdayaan Manusia.
Sistem Peradilan Perempuan dan
Pidana Terpadu Perlindungan Anak.
Penanganan
SK No 054035 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
Penanganan Kasus 6. Komisi Nasional
Kekerasan Anti Kekerasan
terhadap Terhadap
Perempuan. Perempuan.
3. Optimalisasi 1. Kementerian Hukum
layanan bantuan dan Hak Asasi
hukum bag Manusia.
perempuan yang 2. Kernenterian
berhadapan dengan Pemberdayaan
hukum. Perempuan dan
Perlindungan Anak.
3. Kementerian Desa,
Pembangunan
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi.
4. Sekretaris. . .
SK No 054C36 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
4. Sel<retaris
Mahkamah Agung.
5. Pemerintah Daerah
Provinsi.
6. Pemerintah Daerah
KabupatenlKota.
4. Pemberian layanan 1. Kementerian Peningkatan layanan
kesehatan fisik dan Pemberdayaan kesehatan fisik dan
psikososial bag Perempuan dan psikososial
perempuan yang Perlindungan Anak. perempuan
berhadapan dengan 2. kmbaga berhadapan dengan
hukum. Perlindungan Saksi hukum.
dan Korban.
3. Pemerintah Daerah
Provinsi.
4. Pemerintah Daerah
KabupatenlKota.
c. Pelaksanaan
Sl( No 054037 C
FRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
c. Pelaksanaan 1. Realisasi 1. Kementerian 1. Kementerian Perempuan
pemulihan secara pemulihan hak-hak Pemberdayaan Hukum dan Hak berhadapan dengan
menyeluruh dan perempuan yang Perempuan dan Asasi Manusia. hukum, terutama
efektif bagr berhadapan Perlindungan Anak. 2. Kementerian korban kekerasan,
perempuan dengan hukum. 2. Kepolisian Negara RI. Dalam Negeri. mendapatkan
berhadapan
3. Kejaksaan RI. 3. Kementerian pemulihan secara
dengan hukum.
4. kmbaga Sosial. menyeluruh dan
efektif.
Perlindungan Saksi 4. Kementerian
dan Korban. Kesehatan.
5. Kementerian
2. Membentuk 1. Kementerian Perencanaan Terpenuhinya hak
mekanisme Pemberdayaan
Pembangunan
perempuan dalam
pelaksanaan Perempuan dan Nasional/ hukum keluarga
putusan Perlindungan Anak. (perdata).
pengadilan terkait 2. Bappenas.
Sekretaris 6. Komisi Nasional
pemenuhan hak Mahkamah Agung.
perempuan dalam Hak Asasi
Manusia.
hukum
SK No 054038 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_ 11_
SK No 054039 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t2-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
2. Melakukan Kementerian Dalam 1. Kementerian Terpenuhinya
perekaman Karhl Negeri. Pendidikan, kepemilikan KTP
Tanda Penduduk Kebudayaan, Riset,
elektronik bagr
(KTP) elektronik dan Telcrologi.perempuan
bag perempuarl 2. Kementerian Luar penghayat
penghayat Negeri. kepercayaan, dan
kepercayaan dan 3. Kementerian pekerja migran
pekerja migran Ketenagakedaan. Indonesia.
Indonesia. 4. Badan Pelindungan
Pekerja Migran
Indonesia.
5. Pemerintah Daerah
Provinsi.
6. Pemerintah Daerah
I(abupatenlKota.
B. KELOMPOK. .
SK No 049255D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
B. KELOMPOK SASARAN ANAK
fa
pendidikan, dan Terpencil, dan Dalam Negeri
Tertinggal, Asasi Manusia. kemiskinan, panti
dan/atau kantong 5. Kepolisian Negara asuhan/sosial,
kemiskinan. RI. Kelompok
c. Panti
SK No 049265D
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-14-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
2. Pemberian
SK I..Jo 054A42 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 15-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
2. Pemberian layanan 1. Kementerian Terpenuhinya hak-
khusus hak-hak Dalam Negeri. hak atas
pendidikan anak- 2. Kementerian Desa, pendidikan: anak-
anak dari kelompok: Pembangunan anak di wilayah
a. Tinggal di daerah 1. Pemerintah Daerah Tertinggal, Terdepan, Terpencil
Terdepan, Daerah Provinsi. dan Transmigrasi. dan Tertinggal,
Terpencil, dan 2. Pemerintah 3. Kementerian dan/atau kantong
Tertinggal, Pendidikan, kemiskinan,
Daerah Kelompok
dan/atau KabupatenlKota. Kebudayaan, Riset,
kantong dan Teknologi. Masyarakat Adat,
kemiskinan. 4. Kementerian
Anak dengan
b. Kelompok
penyakit tertentu
Agama. (Hrv/ArDS),
Masyarakat Adat. 5. Kepolisian Negara Penghuni Lembaga
c. Anak dengan RI. Penempatan Anak
penyakit tertentu 6. Kejaksaan RI. Sementara,
(Hrv/ArDS). Pe unl Lembaga
d. Penghuni.
SK No 049258D
PRE S I OEN
REPUBLIK INDONESIA
_t6_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
d. Penghuni Kementerian 7. Badan Pembinaan Khusus
Lembaga Hukum dan Hak Pelindungan Anak, dan Pekerja
Penempatan Asasi Manusia. Pekerja Migran Migran Indonesia.
Anak Sementara Indonesia.
e. Penghuni
Lembaga
Pembinaan
Khusus Anak.
f. Pekerja Migran Kementerian Luar
Indonesia. Negeri.
3. Pemberian layanan 1. Kementerian Terpenuhinya hak-
khusus hak-hak Dalam Negeri. hak kesehatan bagr
kesehatan anak- 2. Kementerian anak-anak di wilayah
anak dari Desa, Terdepan, Terpencil
kelompok: Pembanzunan
a. Tinggal .
SK No 049259 D
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-18-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (41 (s) (6)
e. Penghuni Pekerja Migran
Lembaga Indonesia.
Pembinaan 9. Pemerintah
Khusus Anak Daerah Provinsi.
f. Pekeda 10. Pemerintah
Migran Kementerian Luar
Indonesia. Negeri.
Daerah
Kabupaten lKota.
4. Pemberian layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Terpenuhinya hak
khusus kepada anak Pemberdayaan Kesehatan. anak di bidang
dalam situasi resiko Perempuan dan 2. Kementerian administrasi
kebencanaan. Perlindungan Pendidikan, kependudukan,
Anak. Kebudayaan, Riset, pendidikan, dan
2. Kerrrenterian dan Telorologi. kesehatan dalam
Sosial. 3. Kementerian situasi resiko
3. Badan Nasional Dalam Negeri. kebencanaan.
Penanggulangan 4. Pemerintah Daerah
Bencana. Provinsi.
5. Pemerintah
SK No 049260D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-19-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
5. Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota.
') Masih adanya Menguatnya Penghapusan segala 1. Kementerian 1. Komisi Meningkatnya
tindakan jaminan bentuk kekerasan, Pemberdayaan Perlindungan upaya pencegahan
kekerasan, pelindungan dan eksploitasi, dan Perempuan dan Anak Indonesia. tindakan
eksploitasi, dan penegakan hukum diskriminasi terhadap Perlindungan
2. Komisi Penyiaran kekerasan,
diskriminasi bagi anak-anak anak di ranah siber Anak.
Indonesia. eksploitasi, dan
terhadap anak- korban tindak dan digital. 2. Kementerian
3. Pemerintah diskriminasi anak-
anak yang kekerasan, Pendidikan,
Daerah Provinsi. anak di ranah siber
membutuhkan eksploitasi, dan Kebudayaan, Riset, dan digital.
perlindungan diskriminasi, danTeloeologi. 4. Pemerintah
khusus, termasuk di ranah 3. Kementerian Daerah
termasuk di siber dan digital. Komunikasi dan Kabupaten/Kota.
ranah siber dan Informatika.
digital. 4. Kepolisian Negara
RI.
5. Badan. . .
SK No 049261 D
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-20-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
5. Badan Siber dan
Sandi Negara.
3 Belum Tersusunnya 1. Men5rusun dan Kementerian 1. Kementerian Pelaksanaan
optimalnya regulasi turunan melaksanakan Hukum dan Hak Sosial. Peraturan
pelaksanaan terkait sistem Peraturan Asasi Manusia. 2. Kejaksaan RI. Pemerintah tentang
sistem peradilan peradilan pidana Pemerintah tentang 3. Kepolisian Negara Bentuk dan Tata
pidana anak, anak dan efektifnya Bentuk dan Tata RI. Cara Pelaksanaan
terutama dalam pelaksanaan Cara Pelaksanaan Pidana bagi Anak
penJrusunan sistem peradilan Pidana bagi Anak 4. Sekretaris serta Tindakan yang
peraturan pidana anak. serta Tindakan Mahkamah dapat Dikenakan
pelaksana sistem yang dapat Agung. kepada Anak.
peradilan pidana Dikenakan kepada 5. Lembaga
anak. Anak. Perlindungan
Saksi dan
Korban.
6. Pemeritah Daerah
Provinsi.
7. Pemerintah
SK No 05/.J49 C
PRESIDETI
REPUBLIK INDONESIA
-2t-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
7. Pemerintah
Daerah
Kabupaten lKota
2. Melaksanakan 1. Kementerian 1. lrmbaga Terwujudnya
Sistem Peradilan Hukum dan Hak Administrasi pelindungan,
Pidana Anak yang Asasi Manusia. Negara. penghormatan, dan
efektif menjamin 2. Kementerian 2. Komisi pemenuhan hak
pelindungan, Pemberdayaan Perlindungan Anak Anak
Perempuan dan yang
penghormatan, dan Indonesia.
Perlindungan Berhadapan dengan
pemenuhan hak Anak. Hukum melalui
anak. 3. Kepolisian pelaksanaan
Negara RI. Undang-Undang
4. Kejaksaan RI. Sistem Peradilan
5. Sekretaris Pidana Anak.
Mahkamah
Agune.
4. Belum
SK No 05.i050 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
4 Belum efektifnya Efektivitas upaya Meningkatkan upaya 1. Kementerian 1. Kementerian 1. Adanya respon
penanganan pencegahan dan pelindungan anak Pemberdayaan Agama. cepat dan
anak korban penanganan kasus dari perdagangan Perempuan dan 2. Kementerian penanganan
tindak pidana anak korban tindak manusia (human Perlindungan Perhubungan. efektif atas
perdagarlgan pidana trafficking). Anak. 3. Kementerian Sosial. kasus-kasus
orang. perclagangan 2. Kementerian 4. Kementerian tindak pidana
orang. Hukum dan Hak Ketenagakerjaa.r. perdagangan
Asasi Manusia. 5. Kementerian orang di tingkat
3. Kementerian Komunikasi dan pusat dan
Luar Negeri. Informatika. daerah.
4. Kepoiisian 6. Kementerian 2. Adanya
Negara RI. Kesehatan. bimbingan teknis
7. Kementerian
bagi seluruh
Pendidikan,
petugas di
Perwakilan RI di
Kebudayaan, Riset,
luar negeri dalam
dan Telarologi.
menangani
8. Kementerian.
SK No 049262D
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-23-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
8. Kementerian kasus-kasus
Perencanaan tindak pidana
Pembangunan perdagangan
Nasional/ orang yang
Bappenas. melibatkan WNI
9. Komisi anak sebagai
Perlindungan korban.
Anak Indonesia.
5 Belum optimalnya Menguatnya Melaksanakan 1. Kementerian 1. Kementerian Menurunnya jurnlah
penanganan penanganan pekerja program Menuju Ketenagakerjaan. Hukum dan Hak pekerja anak dari
pekerja anak anak sesuai dengan Indonesia Bebas 2. Kementerian Asasi Manusia. Bentuk Pekedaan
sesuai dengan standar Konvensi Pekerja Anak sesuai Pemberdayaan 2. Kementerian Terburuk Anak.
standar Konvensi Hak Anak di dengan Konvensi Hak Perempuan dan Pertanian.
Hak Anak di berbagai sektor, Anak. Perlindungan 3. Kementerian Desa,
berbagai sektor, khususnya terkait Anak. Pembangunan
khususnya terkait kegiatan usaha yang 3. Pemerintah Daerah Tertinggal,
kegiatan usaha dikelola oleh badan dan Transmigrasi.
yang. . .
SK No 054052 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-24-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
yang dikelola oleh usaha milik Daerah Provinsi. 4. Kementerian
badan usaha milik negara/daerah dan 4. Pemerintah Dalam Negeri.
negaraldaerah swasta. Daerah 5. Komisi
dan swasta. KabupatenlKota. Perlindungan Anak
Indonesia.
6. Komisi Nasional
Hak Asasi
Manusia.
6 Belum Terpenuhinya hak
optimalnya dan layanan
pemenuhan hak bantuan hukum
dan layanan bagi Anak yang
bantrran hukum Berhadapan
bagi Anak yang dengan Hukum,
Berhadapan meliputi:
dengan Hukum.
1. Penyediaan
SK No 154053 C
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-25-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
1. Penyediaan Optimalisasi Layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Anak yang
layanan bantuan bantuan hukum bag Hukum'dan Hak Negeri. Berhadapan dengan
hukum, Anak yang Berhadapan Asasi Manusia. 2. Kementerian Sosial. Hukum
kesehatan, dan dengan Hr-rkum. 2. Kementerian 3. Kementerian keadilan atas
psikososial yang Pemberdayaan
efektif bagi Anak Perempuan dan
Kesehatan. kekerasan yang
yang Berhadapan Perlindtmgan
4. Kementerian diatami dalam proses
Perencanaan penegakan hukum.
dengan Hukum. Anak.
Pembangunan
3. Kementerian
Nasional/
Desa,
Bappenas.
Pembangunan
Daerah Tertinggal, 5. Komisi Nasional
dan Transmigrasi. Hak Asasi Manusia.
4. Sekretaris
Mahkamah
Agung.
5. Pemerintah
Daerah
SK t'Jo 054055 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-26-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
Daerah Provinsi.
6. Pemerintah
Daerah
KabupatenlKota.
2. Pelaksanaan Pemberian layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Peningkatan layanan
pemulihan secara kesehatan fisik dan Pemberdayaan Negeri. kesehatan fisik dan
menyeluruh dan psikososial bag Anak Perempuan dan 2. Kementerian Sosial. psikososial Anak yang
efel<tif bag Anak yang Berhadapan
Perlindungan 3. Kementerian Berhadapan dengan
Anak. Kesehatan.
yang Berhadapan dengan Hukum. Hukum.
dengan Hukum.
2. I*mbaga 4. Kementerian
Perlindungan Perencanaan
Saksi dan Korban. Pembangunan
3. Pemerintah Nasional/
Daerah Provinsi. Bappenas.
4. Pemerintah 5. Komisi Nasional
Daerah Hak Asasi Manusia.
KabupatenlKota.
C. KELOMPOK. . .
SK No 054056 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-27 -
C. KELOMPOK SASARAN PENYANDANG DISABILITAS
2. Badan
SK No 0-(4057 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-28-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
2. Badarr penerimaan pegawai
Kepegawaian penyandang
Negara. disabilitas sesuai
dengan amanat
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016
tentang Penyandang
Disabilitas.
2. Melakukan Kementerian Hukum 1. Kementerian Dalam 1. Meningkatnya
harmonisasi dan Hak Asasi Negeri. jumlah
rancangan Manusia. 2. Kementerian Sosial. peraturan
peraturan 3. Pemerintah Daerah perundang-
perundang- undangan baru
Provinsi.
undangan yang yang
berkaitan 4. Pemerintah Daerah memasukkan
dengan Undang- KabupatenlKota. aspek
Undang Nomor 8 perlindungan
Tahun . . .
SK No 05.1058 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 29'-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
Tahun 2016 penyandang
tentang disabilitas.
Penyandang 2. Menr:runnya
Disabilitas. jumlah peraturan
perundang-
undangan yang
tidak selaras
dengan Undang-
Undang Nomor 8
Tahun 2016
tentang
Penyandang
Disabilitas.
3. Melakukan 1. Kementerian 1. Kementerian Sosial. 1. Mening!<atnya
kajian/evaluasi Dalam Negeri. 2. Pemerintah Daerah jumlah produk
produk hukum 2. Kementerian Provinsi. hukum di daerah
daerah yang Hukum dan Hak yang memasuld<an
berkaitan
SK t.io 05/C59 C
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-30-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
berkaitan Asasi Manusia. 3. Pemerintah Daerah aspek
dengan Undang- Kabupaten lKota. perlindungan
Undang Nomor 8
Tahun 2016 disabilitas.
tentang 2. Menurururya
Penyandang jumlah prcduk
Disabilitas. hukum daerah
yang tidak selaras
dengan Undang-
Undang Nomor 8
Tahun 2016
tentang
Penyandang
Disabilitas.
2 Masih Meninglatrrya akses
penyediaan pelayanan hak-hak
pelayanan hak-hak dasar baei
dasar
SK Nc 054050 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-31 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
o STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
dasar bagr penyandang
penyandang disabilitas, meliputi:
disabilitas, meliputi:
a. Ketersediaan a. Peningkatan Menyediakan layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam 1. Meningkatrya
dan kualitas ketersediaan dan pendidikan inklusif Pendidikan, Negeri. akses layanan
layanan sekolah kualitas layanan yang aksesibel bagr Kebudayaan, 2. Kementerian Sosial. sekolah inklusi
inklusi. sekolah inkhrsi. penyandang Riset, dan
3. Kementerian bagr penyandang
disabilitas sesuai Teknologi.
Ferencanaan disabilitas.
Feraturan Femerintah 2. Kementerian 2. Meningkatnya
Pembangtrnan
Nomor 13 Tahun Agama. Nasional/Bappenas. jumlah dan
2O2O tentang
3. Pemerintah Daerah kualitas sekolah
Akomodasi Yang Provinsi. inldusi dan
I-ayadr' Untuk Peserta perguruan tingi
Didik Penyandang 4. Pemerintah Daerah
Disabilitas. I(abupaten lKota. yang sudah
memiliki Unit
l.ayanan
Disabilitas.
Kementerian
SK No C49263D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-32-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERI{ASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
SK No 049264D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-33-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (41 (s) (6)
bagi kesehatan yang Inklusif. 2. Kementerian Sosial. berkualitas yang
penyandang akses bagi
3. Pemerintah Daerah dapat diakses oleh
disabilitas, di penyandang
Provinsi. penyandang
pusat disabilitas, di disabilitas.
pelayanan pusat 4. Pemerintah Daerah
kesehatan pelayanan Kabupaten lKota.
tingkat kesehatan
pertama. tingkat 2. Menyediakan 1. Kementerian 1. Kementerian Sosial. Meningkatnya
pertama. layanan Kesehatan.
2. Kementerian Dalam jumlah layanan
kesehatan jiwa kesehatan jiwa
yang memenuhi 2. Pemerintah
Daerah Provinsi.
Negeri.
yang memenuhi
standar standar pelayanan
pelayanan 3. Pemerintah minimum di pusat
minimum di Daerah pelayanan
pusat pelayanan Kabupaten lKota. kesehatan tingkat
kesehatan pertama.
tingkat pertama.
c.Jumlah...
SK No 054063 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-34-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
c. Jumlah kuota c. Tercapainya Mendorong upaya- 1. Kementerian 1. Kementerian Badan 1. Meningkatnya
pekerja kuota dan upaya pencapaian Ketenagakerjaan. Usaha Milik Negara. jumlah
penyandang pemenuhan target kuota dan 2. Kementerian 2. Kementerian pen-rsahaan yang
disabilitas di akomodasi yang pemenuhan Pendayagunaan Perindustrian. menyediakan
sektor layak bag akomodasi yang Aparatur Negara 3. Badan Penyelenggara sistem dukungan
pemerintahan, pekerja layak bag pekerja dan Reformasi Jaminan Sosial
keda (akomodasi
badan usaha penyandang penyandang Birokrasi. Ketenagakedaan. yang layak)
milik disabilitas di disabilitas di sektor 3. Pemerintah penyandang
negaraldaerah sektor pemerintahan, 4. Badan Usaha Milik disabilitas di
Daerah Provinsi. Daerah.
dan swasta. pemerintahan, badan usaha milik selrtor
badan usaha negaraldaerah dan 4. Pemerintah pemerintahan,
milik Daerah
swasta. badan usaha milik
negaraldaerah Kabupaten/Kota. negaraldaerah
dan swasta. dan swasta sesuai
dengan ragam
disabilitas.
2. Tersedianya
S'( No 054464 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-35-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
2.Tersedianya data
jumlah
penyandang
disabilitas yang
bekerja di se}<tor
swasta.
d. Layanan d. Tersedianya Peningkatan akses Kementerian Sosial. 1. Kementerian Meningkatnya
keuangan layanan layanan-layanan Perencanaan aksesibilitas
ekonomi keuangan jasa keuangan bagi Pembangunan layanan keuangan
inklusif bagi ekonomi penyandang Nasional/Bappenas. bagi penyandang
penyandang inklusif bagi disabilitas. 2. Kementerian disabilitas.
disabilitas. penyandang Keuangan.
disabilitas. 3. Otoritas Jasa
Keuangan.
e. Pemenuhan e. Tersedianya 1. Implementasi Kementerian Dalam 1. Kementerian Sosial Meningkatrya
hak hak pemberian Negeri. jurnlah daerah yang
pelindungan . . .
SK t'Jo 054065 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-36-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
pelindungan pelindungan bantuan sosial 2. Kementerian mengalokasikan
sosial sosial untuk Perencanaan bantuan sosial
penyandang penyandang kemandirian Pembangunan untuk kemandirian
disabilitas. disabilitas. dan aksesibilitas Nasional/Bappenas dan aksesibilitas
penyandang penyandang
disabilitas yang disabilitas.
harmonis
1. Pemerintah Meningkatnya
dengan jurnlah daerah yang
Daerah Provinsi.
peraturan
lainnya. 2. Pemerintah memasukkan aspek
Daerah bantuan sosial
Kabupaten lKota. kemandirian dan
aksesibilitas bagr
penyandang
disabilitas di dalam
perencanaan dan
penganggaran
daerah.
2. Penguatan
SK tlo 054066 C
PRE S I DEN
REPUtsLIK INDONESIA
-37-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
2. Penguatan Kementerian Desa, 1. Kementerian Dalam Meningkatrya
program Desa Pembangunan Daerah Negeri. jurnlah desa yang
Inklusif dan Tertinggal, dan 2. Pemerintah Daerah mengalokasikan
Pemberian Transmigrasi. Provinsi. anggaran
layanan hak-hak penyandang
penyandang
3. Pemerintah Daerah
disabilitas di dalam
KabupatenlKota.
disabilitas melalui Anggaran
dana desa. Pendapatan dan
Belanja Desa.
3 Belum adanya Tersedianya sistem 1. Peningkatan Kementerian Dalam 1. Pemerintah Daerah Terpenuhinya
data terpilah yang pendataan terpilah perekaman KTP Negeri. Provinsi. perekaman KTP
terintegrasi di yang terintegrasi di elektronik bag 2. Pemerintah Daerah elektronik bag
semua sektor semua sektor penyandang Kabupaten/Kota. penyandang
pemerintahan dan pemerintahan dan disabilitas. disabilitas.
lembaga tentang lembaga tentang
penyandang penyandang
2. Membangun Kementerian Sosial. 1 Kementerian Dalam 1. Adanya peta jalan
sistem pendataan Negeri. perLunusan data
disabilitas. disabilitas.
terpilah
SK No 05"1061 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-38-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (4) (s) (6)
terpilah 2. Badan Pusat Statistik. terpilah nasional
penyandang 3. Pemerintah Daerah penyandang
disabilitas yang Provinsi. disabilitas.
terintegrasi. 2.
4. Pemerintah Daerah Meningkatrrya
KabupatenlKota. jurnlah
penyandang
disabilitas yang
masuk dalam
sistem pendataan
nasional secara
terpilah
berdasarkan
ragam disabilitas,
kebutuhan alat
bantu, akomodasi
yang layak, dan
aksesibilitas.
4. Belum
SK No 054058 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-39-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
4 Belum Terpenuhinya hak-
memadainya hak akomodasi
akomodasi yang yang layak,
layak dan aksesibilitas, dan
aksesibilitas sistem informasi
penyandang bagi penyandang
disabilitas di disabilitas di
bidang: bidang:
a. Transportasi a. Transportasi Membangun sarana 1. Kementerian 1. Kementerian Sosial. 1. Mening!<atnya
darat, udara, darat, udara, dan prasarana Perhubungan. 2. Kementerian aksesibilitas dan
dan laut. dan laut. transportasi yang 2. Pemerintah Pekerjaan Umum akomodasi yang
aksesibel bagi Daerah Provinsi. dan Perumahan layak bagi
penyandang 3. Pemerintah Ralryat. penyandang
disabilitas. Daerah disabilitas di se}<tor
Kabupaten lKota transportasi darat,
laut, dan udara.
2. Meningkatnya
SK No 051069 C
PRES IOEN
REPI]BLIK INDONESIA
_40_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
2. Meningkatnya
jumlah layanan
transportasi
yang akses dan
menyediakan
akomodasi yang
layak bagi
penyandang
disabilitas di
tingkat daerah.
b. Tempat b. Tempat ibadah Meningkatkan Kementerian Agama. 1. Pemerintah Daerah Meningkatnya
ibadah. aksesibilitas sarana Provinsi. aksesibilitas,
dan prasarana di 2. Pemerintah Daerah akomodasi yang
tempat-tempat Kabupaten lKota. layak bagi
ibadah bagi penyandang
penyandang disabilitas di
disabilitas. tempat ibadah.
c. Sistem
SK No 05.1070 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_4t_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
c. Sistem c. Peradilan Melaksanakan 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
peradilan inklusif. Peraturan Hukum dan Hak Perencanaan sarana dan
inklusif. Pemerintah Nomor Asasi Manusia. Pembangunan prasarana, fisik dan
39 Tahun 2O2O Nasional/Bappenas. non-fisik, di
tentang Akomodasi 2. Sekretaris lembaga-lembaga
yang Layak untuk Mahkamah 2. Kementerian Sosial.
penegak hukum
Agung.
Penyandang bagi penyandang
Disabilitas dalam 3. Kejaksaan RI. disabilitas.
Proses Peradilan.
4. Kepolisian Negara
RI.
5. Sekretaris
Jenderal
Mahkamah
Konstitusi.
5. Belum
SK No 454072 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_43_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
3. Kementerian 5. Komisi Nasional Hak
Desa, Asasi Manusia.
Pembangunan 6. Komisi Nasional Anti
Daerah Kekerasan Terhadap
Tertinggal, dan Perempuan.
Transmigrasi.
+. Sekretaris
Mahkamah
Agung.
5. Pemerintah
Daerah Provinsi.
6. Pemerintah
Daerah
Kabupaten lKota.
2. Pelaksanaan
SK No 054073 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-44-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
2. Pelaksanaan 2. Pemberian 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Peningkatan
pemulihan layanan Pemberdayaan Negeri. layanan kesehatan
secara kesehatan fisik Perempuan dan 2. Kementerian Sosial. f,rsik dan
menyeluruh dan psikososial Perlindungan 3. Kementerian psikososial
dan efektif bagi bagi Anak. Kesehatan. penyandang
penyandang penyandang 2. Lernbaga 4. Kementerian
disabilitas yang
disabilitas yang disabilitas yang Perlindungan berhadapan dengan
berhadapan Perencanaan
berhadapan Saksi dan Pembangunan
hukum.
dengan hukum. dengan hukum. Korban. Nasional/Bappenas.
3. Pemerintah 5. Komisi Nasional Hak
Daerah Provinsi. Asasi Manusia.
4. Pemerintah 6. Komisi Nasional Anti
Daerah
Kekerasan Terhadap
Kabupaten/Kota. Perempuan.
D. KELOMPOK.
SK No 054074C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-45-
D. KELOMPOK SASARAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
SK No 054075 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-46-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
Perlindungan 6. Pemerintah Daerah diskriminasi dan
Anak. KabupatenlKota. kekerasan
2. Masih
SK lrJo 454076 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-47 -
SK tilo 054071 C
PRES I DEN
REPIJELIK INDONESIA
_48_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
3 Kurangnya Peningkatan Mendorong 1. Kementerian 1. Kementerian Hukum Adanya partisipasi
pelibatan partisipasi partisipasi Dalam Negeri. dan Hak Asasi Manusia. Kelompok Masyarakat
masyarakat adat masyarakat adat Kelompok 2. Kementerian Desa, 2. Pemerintah Daerah Adat dalam proses
dalam proses dalam proses Masyarakat Adat Pembangunan KabupatenlKota. periztnart
perizinan periztnan dalam proses Daerah Tertinggal, perusahaan / perkebunan
perusahaan perusahaan yang perizinan dan Transmigrasi. yang potensial
yang potensial potensial perusahaan/
3. Kementerian berdampak pada hak-
berdampak pada berdampak pada perkebunan yang
Lingkungan Hidup hak Kelompok
hak-hak hak-hak potensial
dan Kehutanan. Masyarakat Adat.
Kelompok Kelompok berdampak bag,
Masyarakat Masyarakat Adat, Kelompok
4. Kementerian
Agraria dan Tata
Adat, khususnya Masyarakat Adat.
Ruang/Badan
khususnya badan usaha
Per[anahan
badan usaha milik
Nasional.
milik
St( No 05.1073 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_49_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
milik negara/daerah. 5. Pemerintah
rlegaraldaerah. Daerah Provinsi.
4 Belum Terpenuhinya hak
optima}eya dan layanan
pemenuhan hak bantuan hukum
dan layanan bagrKelompok
bantuan hukum Masyarakat Adat
bagr Kelompok yang berhadapan
Masyarakat Adat dengan hukum,
yang berhadapan meliputi:
dengan hukum.
1. Penyediaan Optimalisasi 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Kelompok Masyarakat
layanan l"ayanan bantuan Hukum dan Hak Negeri. Adat berhadapan dengan
bantuan hukum bagr Asasi Manusia. hukum mendapatkan
hukum
SK No 054419 C
PRES IDEN
REPTJBLIK INDONESIA
-50-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
hukum, Kelompok Masyarakat 2. Kementerian 2. Kementerian Sosial. keadilan atas kekerasan
kesehatan, dan Adat yang Pemberdayaan 3. Kementerian yang dialami dalam
psikososial berhadapan dengan Perempuan dan Kesehatan. proses penegakan
yang efektif bagi hukum. Perlindungan hukum.
4. Kementerian
Kelompok Anak.
Perencanaan
Masyarakat 3. Kementerian Desa, Pembangunan
Adat yang Pembangunan Nasional/Bappenas.
berhadapan Daerah Terlinggal,
dengan hukum.
5. Komisi Nasional Hak
dan Transmigrasi.
Asasi Manusia.
4. Sekretaris
Mahkamah Agung.
5. Pemerintah
Daerah Provinsi.
6. Pemerintah
Daerah
St( No 054080 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-51 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
Daerah
KabupatenlKota.
2. Pelaksanaan Pemberian layanan 1. Kementerian 1 Kementerian Dalam Peningkatan layanan
pemulihan kesehatan fisik dan Pemberdayaan Negeri. kesehatan fisik dan
secara psikososial bagi Perempuan dan 2 Kementerian Sosial. psikososial Kelompok
menyeluruh Kelompok Perlindungan Masyarakat Adat yang
3 Kementerian
dan efektif Masyarakat Adat Anak.
Kesehatan. berhadapan dengan
bagi Kelompok yang berhadapan 2. Lembaga hukum.
Masyarakat
4 Kementerian
dengan hukum. Perlindungan Perencanaan
Adat yang Saksi dan Pembangunan
berhadapan Korban. Nasional/Bappenas.
dengan
3. Pemerintah 5 Komisi Nasional
hukum. Daerah Provinsi.
Hak Asasi Manusia.
4. Pemerintah
Daerah
SK No 054081 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
-52-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) l2l (3) (4) (s) (6)
Daerah 6. Komisi Nasional
Kabupaten/Kota. Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
ilvanna Djaman
SK No 054086 C