Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan dipaparkan pada bab ini setelah

menyelesaikan lima tahap ADDIE yaitu analysis, Design, Develpoment,

Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini dilaksanakan guna menghasilkan

pengembangan media pembelajaran berupa Maket Tulungagung’s Arts untuk

pembelajaran tematik Tema 7 Subtema 1 Kelas 4 di SDN 02 Ngranti yang

beralamat di Jalan Miren I, Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten

Tulungagung dengan kode pos 66271. Data pada penelitian ini merupakan data

kuantitatif dan kualitatif yang akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan media dan efektifitas media

yang peneliti kembangkan yaitu media Maket Tulungagung’s Arts.

A. Hasil Penelitian

Pada bab IV membahas tentang hasil penelitian untuk menjawab rumusan

masalah yang ada di dalam penelitian yaitu bagaimana pengembangan media maket

Tulungagung’s Arts pada tema 7 subtema 1 kelas 4 sekolah dasar dan bagaimana

efektivitas media maket Tulungagung’s Arts terhadap hasil belajar siswa kelas 4

sekolah dasar. Berikut adalah hasil penelitian :

1. Pengembangan Media Maket Tulungagung’s Arts Pada Tema 7 Subtema

1 Kelas 4 Sekolah Dasar

Hasil penelitian pengembangan media maket Tulungagung’s Arts merupakan

hasil dari model pengembangan ADDIE lima langkah yaitu Analysis, Design,

52
53

Development, Implementation, dan Evaluation. Data hasil penelitian

dipaparkan pada berikut ini :

a. Tahap Analysis

Sebelum mengembangankan sebuah produk media pembelajaran peneliti

melakukan observasi dan wawancara awal dengan tujuan untuk mengetahui

permasalahan yang ada pada kelas IV di SDN 02 Ngranti dengan hasil analis

yang dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Analisis kebutuhan

Pada saat peneliti melakukan observasi awal, peneliti melakukan

observasi pada saat proses pembelajaran tematik pada kelas IV sedang

berlangsung di dalam kelas. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru terlalu

sering menggunakan metode ceramah untuk mengajarkan suatu materi kepada

siswa dan guru memberikan tugas yang ada di buku tema sehingga beberapa

siswa yang ada diruang kelas cenderung diam pasif, tidak memperhatikan

penjelasan guru dan ada beberapa siswa yang asik mengobrol dengan teman

sebelahnya. Setelah proses observasi, peneliti melakukan wawancara awal

kepada guru kelas IV mengenai hasil belajar tematik selama ini, hasil

wawancara mengatakan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan

membedakan cerita non-fiksi dan fiksi yang ada di dalam buku tema. Guru juga

berpendapat bahwa siswa hanya mengetahui satu atau dua kesenian yang

dimiliki oleh Kabupaten Tulungagung. Selain peneliti melakukan wawancara

kepada guru kelas IV, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa kelas IV,

dari beberapa siswa menyatakan bahwa mereka hanya mengetahui kesenian

yang diajarkan saat ekstrakurikuler di sekolah yaitu tari reog kendang. Selain
54

wawancara terstruktur dengan siswa dan guru kelas IV, peneliti juga

melakukan wawancara tidak terstruktur dengan beberapa siswa kelas IV

mengenai proses belajar di dalam kelas, siswa menyatakan guru sering

menggunakan metode ceramah saat pembelajaran berlangsung dan hanya

menggunakan media tempelan untuk memahamkan siswa mengenai beberapa

materi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal maka peneliti

menganalisa kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh

siswa kelas IV di SDN 02 Ngranti.

Gambar 4.1 Analisis Kebutuhan siswa kelas 4 SDN 02 Ngranti

2) Analisis kurikulum

Peneliti melakukan analisis kurikulum yang meliputi Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar yang ada pada Buku Tematik Tema 7 Subtema 1 Kelas

IV Sekolah Dasar pada kurikulum 2013 untuk mengetahui kompetensi minimal

yang harus dicapai oleh siswa yang sesuai dengan pembelajaran dan tujuan

pembelajaran diantaranya mengenai cerita non fiksi pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia, Kesatuan dan persatuan Indonesia pada mata pelajaran

PPKn, dan Keberagaman budaya pada mata pelajaran IPS yang saling

dipadukan.
55

Gambar 4.2 Kompetensi Dasar Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas IV SD

3) Analisis karakteristik

Pada saat wawancara awal peneliti menganalisis karakteristik siswa kelas

IV untuk mengetahui karakter-karakter yang dimiliki oleh siswa yang akan

dijadikan objek penelitian. Analisis ini meliputi tingkat kemampuan

pengetahuan yang dimiliki siswa berupa pemahaman siswa mengenai cerita-

cerita non fiksi, arti kesatuan dan persatuan, dan macam-macam keberagaman

budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Tulungagung. Dari wawacara awal siswa

masih kurang mengerti tentang 3 aspek tersebut.

Gambar 4.3 Karakteristik siswa dari kegiatan belajar


56

b. Tahap Design

Tahap desain atau perencanaan merupakan tindak lanjut dari tahap

analisa kebutuhan, analisa kurikulum dan analisa karakteristik pada siswa,

perencanaan ini mengacu kepada analisa yang telah dilakukan oleh peneliti

berdasarkan analisa kebutuhan, analisan kurikulum, dan analisa karakteristik

siswa kelas IV. Pada tahap ini dapat dijabarkan dan dikembangkan sebagai

berikut :

1) Berdasarkan hasil observasi awal, diperoleh hasil bahwasanya guru

melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia KD 3.7 dan 4.7, PKn KD 3.4

dan 4.4, dan IPS KD 3.2 dan 4.2. Indikator dari Bahasa Indonesia 3.7.1

Membaca teks non fiksi tentang ragam budaya yang ada di Tulungagung,

3.7.2 Mengidentifikasi informasi-informasi baru yang terdapat pada teks

non fiksi tentang ragam budaya yang ada di Tulungagung, 4.7.1 Membuat

teks non fiksi tentang ragam budaya yang ada di Tulungagung, 4.7.2

Menyajikan hasil karya teks non fiksi tentang ragam budaya yang ada di

Tulungagung.

Indikator dari PKn 3.4.1 Menjelaskan bentuk keragaman budaya yang

terikat persatuan dan kesatuan yang ada di Tulungagung, 3.4.2 memberi

contoh berbagai bentuk keragaman budaya yang terikat persatuan dan

kesatuan yang ada di Tulungagung, Indikator dari IPS 3.2.1 Menjelaskan

keberagaman budaya yang ada di Tulungagung, 3.2.2 Menyebutkan

macam-macam keberagaman kebudayaan yang ada di Tulungagung, 4.2.1

Menuliskan hasil identifikasi mengenai keberagaman kebudayaan yang


57

ada di Tulungagung, 4.2.2 Mempresentasikan hasil identifikasi mengenai

keberagaman kebudayaan yang ada di Tulungagung.

2) Menyusun rancangan pengembangan media pembelajaran yang diawali

dengan kerangka pembuatan maket dengan kerangka yang telah

disebutkan pada spesifikasi produk. Kemudian, dilanjutkan dengan

penyusunan bahan-bahan dalam membuat maket yang berbahan dari kayu

Hpl.

Gambar 4.5 Desain Maket Tulungagung’s Arts

c. Tahap Development

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari desain, yaitu membuat desain

yang dirancang menjadi bentuk nyata berupa produk media maket

Tulungagung’s Arts. Setelah produk selesai dibuat 100% maka perlu adanya

validasi media pembelajaran dan materi pembelajaran terhadap produk media

maket Tulungagung’s Arts untuk mengetahui media yang peneliti apakah

sudah layak untuk diimplementasikan di Sekolah Dasar atau masih perlu revisi.

Berikut ini adalah tabel tahapan pengembangan media :


58

1) Langkah-langkah Pembuatan Media

Tabel 4.1 Rancangan Pengembangan Media

No. Keterangan Gambar Deksripsi Kegiatan


1. Membentuk kotak Peneliti mendesain maket Dalam kegiatan ini
dengan bentuk persegi dengan peneliti membuat
dan menyerupai meja yang rancangan persegi
ukurannya 60x50 cm. dengan 4 kaki
untuk menyangga
kotak tersebut dan
memilih kayu hpl
sebagai bahan
Gambar 4.6 Membuat utama membuat
meja berbahan dasar meja ini.
kayu Hpl

2. Menentukan denah Peneliti membagi tempat- Kegiatan ini


penempatan tempat yang berjumlah 7 peneliti membuat
untuk meletakkan gambar denah penempatan
ragam kebudayaan yang ada untuk gambar yang
di Tulungagung. akan menjadi
materi, kemudian
memulai untuk
menghias maket
Tulungagung’s Arts
Gambar 4.7 Membuat dengan dasar kain
denah penempatan flanel berwarna
hijau.
3. Menyiapkan 7 Peneliti membuat penyangga Kegiatan ini
penyangga gambar untuk meletakkan gambar peneliti
dan menyiapkan yang menyerupai tempat yang menyiapkan
gambar ada di pameran kesenian. penyangga dari
Kemudian menyiapkan stick yang dipernis
gambar batik majanan, batik untuk menyangga
gajahmada,batik baronggung, gambar yang akan
temanten kucing, tiban, disusun oleh siswa
Gambar 4.8 Membuat jaranan sentherewe, reog di dalam maket
penyangga gambar kendang, dan kentrung. Tulungagung’s
Arts.

4. Pembuatan maket Maket Tulungagung’s Arts Kegiatan ini adalah


Tulungagung’s Arts didesain menyeruapai pameran kegiatan
kebudayaan yang dilaksanakan memantapkan
di sebuah taman. media dengan
menambahkan
aksesoris di dalam
maket
Tulungagung’sArts.
Gambar 4.9 Menambah
aksesoris dalam maket
Tulungagung’s Arts

(Sumber: Olahan peneliti,2020)


59

Rancangan pengembangan ini disusun dalam Rancangan

Pembuatan Media (RPM) atau desain yang sudah dibuat. Untuk penjelasan

RPM telah terlampir pada lampiran. Pada RPM ini dijelaskan mengenai

bahan dan alat pembuatan maket Tulungagung’s Arts, Langkah-langkah

membuat media maket Tulungagung’s Arts, dan cara menggunakan maket

Tulungagung’s Arts untuk tema 7 subtema 1 pada kelas IV sekolah dasar.

2) Validasi Produk Maket Tulungagung’s Arts

Produk media maket Tulungagung’s Arts yang telah dibuat dan

diselesaikan sesuai dengan harapan peneliti mulai dari memilih bahan

dasar media maket Tulungagung’s Arts, merancang muatan yang ada di

dalam maket Tulungagung’s Arts seperti penyangga gambar serta gambar

keberagaman kebudayaan dan kesenian di Kabupaten Tulungagung.

Sebelum ke tahap implementasi di SDN 02 Ngranti maka terlebih dahulu

untuk melakukan validasi kepada ahli media dan ahli materi untuk

mengetahui media yang telah dikembangkan sudah layak diimplentasikan

atau perlu revisi supaya media lebih maksimal. Berikut ini hasil dari

validasi materi dan media yang sudah dilakukan :

a) Validasi Materi Pembelajaran

Validasi materi pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 18 Februari

2020 oleh ahli materi pembelajaran tematik. Validator ahli materi dengan

salah satu dosen yang mengampu mata kuliah tematik di jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMM. Dalam validasi materi validator

memberikan penilaian terhadap materi yang ada dalam media maket

Tulungagung’s Arts yang dikembangkan oleh peneliti. Terdapat 10 aspek


60

dalam validasi materi, yaitu aspek kesesuaian indikator dengan KD,

kesesuaian tujuan dengan indikator, kesesuaian tujuan dengan indikator,

kesesuaian materi dengan tujuan, kesesuaian kegiatan peserta didik dengan

pencapaian indikator pembelajaran, kesesuaian materi dengan tingkat

perkembangan siswa, materi dikembangkan secara holistik dan terpadu,

materi memuat 3 mata pelajaran yakni IPS mengenai keberagaman

budaya, PPKn mengenai arti kesatuan dan persatuan dalam keberagaman

budaya, dan bahasa Indonesia mengenai cerita non fiksi yang sesuai

dengan tema dan subtema, materi dikembangkan dengan kehidupan

sehari-hari, kemampuan mendorong siswa berfikir kritis, dan kemudahan

siswa untuk belajar secara mandiri.

Analisis validasi materi menggunakan skala Likert dengan empat

alternatif jawaban dengan pedoman nilai 1 : kurang baik, 2 : cukup baik, 3

: baik, dan 4 : sangat baik. Hasil analisis validasi ahli materi dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Tahap Validasi I

Tabel 4.2 Analisis Validasi Materi Tulungagung’s Arts

No. Aspek yang dinilai Nilai


1. Kesesuaian indikator dengan KD 4
2. Kesesuaian tujuan dengan indikator 4
3. Kesesuaian materi dengan tujuan 3
4. Kesesuaian kegiatan peserta didik dengan 3
pencapaian indikator pembelajaran
5. Kesesuaian materi dengan tingkat perkembangan 4
siswa
6. Materi dikembangkan secara holistik dan terpadu 3
7. Materi memuat 3 mata pelajaran yang sesuai 4
dengan tema, subtema
8. Materi dikembangkan dengan kehidupan sehari- 4
hari siswa
9. Kemampuan mendorong berfikir kritis 3
10. Kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri 4
Jumlah 36
61

Nilai per 4
item
Nilai 40
maksimal
Presentase 90%
(Sumber : Nilai Validator diambil dari Teori Linkert, 2020)

Pada tahap ini peneliti sudah mendapatkan nilai yang sesuai dengan

standart operasional prosedur dari pengembangan media maket

Tulungagung’s Arts dan validator menyarankan untuk mengubah model

pembelajaran menjadi Discovery Learning. Nilai dari validasi materi

adalah 90% yang artinya layak dan sesuai saran dari validator.

b) Validasi Media Pembelajaran

Validasi ahli media dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2020 oleh

ahli media pembelajaran yang berbasis kearifan lokal Kabupaten

Tulungagung. Validator ahli media memberikan penilaian terhadap media

maket Tulungagung’s Arts yang peneliti kembangkan. Penilaian yang

diberikan beberapa aspek yaitu kesesuaian dan kemenarikan maket

Tulungagung’s Arts, warna dan isi konten maket, ukuran maket, terdapat

buku pedoman penggunaan media maket, bentuk dalam penyajikan

gambar dan konten, kejelasan dalam penyajian gambar atau konten,

ketepatan dalam tata letak konten maket, maket efektif dan mudah untuk

dibawa, muatan sesuai dengan tingkatan siswa sekolah dasar, maket tahan

lama, maket tidak berbahaya, isi materi dan muatan maket sesuai,

kejelasan pada petunjuk di dalam kegiatan pembelajaran, materi telah

disesuaikan KD dan indikator, materi telah diuraikan dengan jelas,

kesesuaian antara gambar dan materi, kemudahan menggunakan alat dan


62

bahan yang ada di dalam buku, kemudahan kegiatan untuk dilakukan

siswa, kreatif dan dinamis, ukuran sesuai standart.

Penilaian angket validasi menggunakan skala Likert dengan empat

Alternatif jawaban dengan pedoman nilai 1 : kurang baik, 2 : cukup baik,

3: baik, dan 4 : sangat baik. Hasil analisis validasi ahli media dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Tahap Validasi I :

Tabel 4.3 Analisis Validasi Media Maket Tulungagung’s Arts


No. Aspek yang dinilai Nilai

1. Maket sesuai dan menarik 3


2. Warna dan isi konten maket sesuai 3
3. Ukuran maket sesuai 3
4. Terdapat pedoman penggunaan media 2
maket
5. Bentuk dan ukuran buku pedoman sesuai 2
6. Kejelasan dalam penyajian gambar/konten 2
7. Ketepatan dalam tata letak konten maket 3
8. maket efektif dan mudah untuk dibawa. 3
9. Muatan sesuai dengan tingkatan siswa 2
sekolah dasar
10. Maket tahan lama 3
11. Maket tidak berbahaya 3
12. Isi materi dan muatan maket sesuai 2
13. Kejelasan pada petunjuk di dalam kegiatan 2
pembelajaran
14. Materi telah disesuaikan dengan KD dan 2
indikator
15. Materi telah diuraikan dengan jelas 3
16. Kesesuian antara gambar dan materi 3
17. Kemudahan menggunakan alat dan bahan 2
yang ada di dalam buku
18. Kemudahan kegiatan untuk dilakukan siswa 2
19. Kreatif dan dinamis 3
20. Ukuran sesuai dengan standar 3
Jumlah 51
Nilai per 4
item
Jumlah 80
maksimal
presentase 63.75%
(Sumber : Nilai Validator diambil dari Teori Linkert , 2020)
63

Pada validasi pertama peneliti mendapatkan beberapa saran untuk

melakukan perbaikan terhadap media maket Tulungagung’s Arts, berikut

ini tabel saran yang diberikan oleh validator :

Tabel 4.4 Tabel saran validasi media

No. Saran
1. Tambahkan hiasan di buku panduan penggunaan media
2. Modifikasi jalan agar terlihat indah
3. Pernis semua stick agar mengkilap dan lebih menarik
4. Tambahkan tulisan untuk meletakkan gambar agar siswa tidak bingung menaruhnya.
(Sumber : Olahan Peneliti,2020)

Berikut ini adalah gambar media maket Tulungagung’s Arts sebelum dan

sesudah di revisi :

Tabel 4.5 Tabel Validasi media maket Tulungagung’s Arts


Sebelum Sesudah

Gambar 4.10 Media maket Gambar 4.11 Media maket


Tulungagung’s Arts sebelum revisi Tulungagung’s Arts sesudah revisi

Keterangan : Keterangan :
Gambar diatas merupakan gambar Gambar diatas merupakan gambar media
media Tulungagung’s Arts yang maket Tulungagung’s Arts yang sudah di
belum divalidasi oleh ahli media. validasi oleh ahli media.
Ahli media menyarankan untuk
menambahkan beberapa muatan di
dalam maket.

( Sumber : Olahan peneliti, 2020)

Setelah direvisi sesuai saran dari validator, peneliti melakukan

validasi media tahap kedua dan memperoleh hasil sebagai berikut ini :
64

Tahap Validasi II

Tabel 4.6 Analisis Validasi Media Maket Tulungagung’s Arts

No. Aspek yang dinilai Nilai

1. Maket sesuai dan menari 4


2. Warna dan isi konten maket sesuai 4
3. Ukuran maket sesuai 4
4. Terdapat pedoman penggunaan media 3
maket
5. Bentuk dan ukuran buku pedoman sesuai 3
6. Kejelasan dalam penyajian gambar/konten 3
7. Ketepatan dalam tata letak konten maket 4
8. maket efektif dan mudah untuk dibawa. 4
9. Muatan sesuai dengan tingkatan siswa 3
sekolah dasar
10. Maket tahan lama 4
11. Maket tidak berbahaya 4
12. Isi materi dan muatan maket sesuai 3
13. Kejelasan pada petunjuk di dalam kegiatan 3
pembelajaran
14. Materi telah disesuaikan dengan KD dan 3
indikator
15. Materi telah diuraikan dengan jelas 4
16. Kesesuian antara gambar dan materi 4
17. Kemudahan menggunakan alat dan bahan 3
yang ada di dalam buku
18. Kemudahan kegiatan untuk dilakukan siswa 3
19. Kreatif dan dinamis 4
20. Ukuran sesuai dengan standar 4
Jumlah 71
Nilai per 4
item
Jumlah 80
maksimal
presentase 88.75%
(Sumber : Nilai Validator diambil dari Teori Linkert , 2020)

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa media maket

Tulungagung’s Arts yang telah dikembangkan mendapatkan presentase

88.75% dengan keterangan layak sesuai revisi dan sudah dapat

diimplementasikan di SDN 02 Ngranti.

d. Tahap Implementation

Tahap implementasi merupakan tindak lanjut dari tahap development

atau pengembangan. Pada tahap ini media maket Tulungagung’s Arts siap di
65

uji coba atau I implementasikan kepada siswa kelas 4 di SDN 02 Ngranti.

Proses implementasi dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 16 Maret 2020

dengan total siswa 25 siswa. Sebelum dan setelah implementasi media maket

Tulungagung’s Arts peneliti membagikan soal pre test dan post test guna

mengetahui keefektifitasan atau manfaat media maket Tulungagung’s Arts

terhadap hasil belajar siswa pada tema 7 subtema 1 pembelajaran ke 4. Setelah

implementasi media peneliti memberikan angket respon kepada siswa untuk

mengetahui respon pengguna media apakah media sudah layak dan menarik.

1. Pembelajaran menggunakan media maket Tulungagung’s Arts

Berikut ini proses implementasi media Tulungagung’s Arts :

Tabel 4.7 Implementasi maket Tulungagung’s Arts

No. Kegiatan Dokumentasi


1. Peneliti melakukan pre test untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa
belajar tematik sebelum
mengimplementasikan media maket
Tulungagung’s Arts

Gambar 4.12 Implementasi media


(Sumber : Dokumentasi peneliti, 2020)

2. Sebelum pembelajaran dimulai,


peneliti mengajak siswa kelas IV
untuk apersepsi dengan menyanyikan
lagu-lagu daerah.

Gambar 4.13 Apersepsi sebelum


pembelajaran
(Sumber : Dokumentasi peneliti, 2020)
3. Sebelum pembelajaran ke materi
dimulai, siswa diberikan pre tes untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa
sebelum belajar menggunakan media
maket

Gambar 4.14 pemberian pre test


(Sumber : Dokumentasi peneliti, 2020)
66

No. Kegiatan Dokumentasi

4. Peneliti membagi siswa menjadi 5


kelompok dengan masing-masing 5
siswa pada masing-masing
kelompoknya.

Gambar 4.15 membentuk kelompok


belajar
(Sumber : Dokumentasi peneliti, 2020)

Ketua kelompok maju ke depan untuk


5. mengambil 7 kartu gambar dan buku
non fiksi

Gambar 4.16 membagikan kartu


gambar
(Sumber : Dokumentasi peneliti, 2020)
6. Setiap kelompok secara bergantian
maju ke depan untuk menyusun
gambar di maket

Gambar 4.17 menyusun kartu di maket


(Sumber : Dokumentasi peneliti, 2020)
7. Setelah siswa menyusun gambar
dengan benar, siswa mencari tahu
macam gambar tersebut dalam buku
non fiksi, dan membacanya secara
bergantian

Gambar 4.18 membaca cerita non fiksi


(Sumber : dokumentasi peneliti, 2020)
8. Setelah semua kelompok telah maju,
oeneliti memberikan post test dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa setelah menggunakan media
maket Tulungagung’s Arts

Gambar 4.19 pemberian pos test


(Sumber : dokumentasi peneliti, 2020)
(Sumber : Olahan Peneliti, 2020)
67

2. Pemberian angket respon siswa

Angket respon pengguna peneliti gunakan untuk mengukur respon

pengguna terhadap pengembangan media Tulungagung’s Arts. Angket respon

pengguna peneliti berikan kepada siswa kelas 4 SDN 02 Ngranti setelah selesai

pembelajaran menggunakan media maket Tulungagung’s Arts. Berikut adalah

skor dari angket respon pengguna :

Tabel 4.8 Respon Siswa Kelas IV SDN 02 Ngranti

No. Pertanyaan Jumlah Presentase


1. Maket sangat menarik untuk 25 100%
menjadi media belajar
2. Gambar yang disajikan 25 100%
dalam media jelas
3. Saya sangat tertarik 24 96%
menggunakan media ini
4. Penyajian materi dalam 21 84%
media ini mendorong saya
untuk berdiskusi bersama
teman-teman
5. Bahasa dalam buku 21 84%
pedoman yang digunakan
mudah dipahami
6. Saya dapat mengikuti 23 92%
kegiatan belajar tahap demi
tahap dengan baik
7. Maket dapat menyampaikan 24 96%
materi dengan jelas
8. Saya merasa lebih mudah 25 100%
belajar dengan
menggunakan media ini
9. Dengan menggunakan 24 96%
media ini saya lebih tertarik
dalam belajar tematik
10. Saya dapat memahami 22 88%
materi pada tema 7 subtema
1 pembelajaran 4
Jumlah 234
Rata- 93.6%
rata
(Sumber : Nilai Responden diambil dari Teori Guttman , 2020)

Berdasarkan hasil analisis dari angket respon siswa mendapatkan rata-

rata 93.6% dengan mendapatkan kategori sangat baik, sehingga dapat

dikatakan bahwasanya respon siswa terhadap media maket Tulungagung’s Arts


68

pada pembelajaran Tematik Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran ke 4 pada siswa

kelas IV di SDN 02 Ngranti adalah sangat baik.

3. Hambatan yang muncul

Hambatan yang dialami peneliti dalam proses implementasi adalah ada

beberapa siswa yang kurang setuju jika guru membagi anggota kelompok

secara acak.

e. Tahap Evaluation

Evaluasi telah dilakukan pada setiap tahapan penelitian sebelumnya yaitu

analysis, design, development dan implementation. Tahapan evaluasi

digunakan untuk menilai media maket Tulungagung’s Arts supaya lebih baik

untuk digunakan saat implementasi di kelas.

Evaluasi yang dilakukan pada tahap analysis yaitu dilakukannya

observasi dan wawancara awal untuk mengetahui analisis kebutuhan media

pembelajaran yang ada di SDN 02 Ngranti. Analysis ini dibantu oleh guru kelas

dan beberapa siswa kelas IV.

Evaluasi yang dilakukan pada tahap design dengan kerjasama bersama

dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2 untuk merancang media maket

Tulungagung’s Arts yang dilakukan oleh peneliti. Tujuan evaluasi pada tahap

ini untuk memperbaiki isi konten dan konstruk dari media maket

Tulungagung’s Arts sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh

siswa saat pembelajaran di kelas.

Evaluasi yang dilakukan pada tahap development ini adalah penilaian

yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Penilaian ini digunakan untuk

mengembangkan media maket Tulungagung’s Arts supaya layak digunakan


69

sesuai dengan kebutuhan siswa yang lebih baik lagi dalam proses pembelajaran

di kelas.

Evaluasi selanjutnya adalah evaluasi pada tahap implementation yang

berupa hasil dari angket respon siswa untuk mengetahui respon siswa terdahap

pembelajaran yang disampaikan melalui media maket Tulungagung’s Arts,

serta hasil pre test dan post test yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui

keefektivitasan media maket Tulungagung’s Arts dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada tema 7 subtema 1 pembelajaran 4 yang berbasis dengan

pengetahuan kearifan lokal kabupaten Tulungagung. Evaluasi ini juga

dilakukan untuk mengembangkan media maket Tulungagung’s Arts dengan

optimal sehingga siswa dan guru dapat mengoperasikan sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran.

2. Efektivitas Media Maket Tulungagung’s Arts Pada Tema 7 Subtema 1

Kelas 4 Sekolah Dasar

Uji coba media maket Tulungagung’s Arts ini dilakukan di SDN 02

Ngranti pada siswa kelas IV dengan materi yang ada di Tema 7 Subtema 1

Pembelajaran ke-4. Sebelum uji coba produk dimulai, peneliti memberikan pre

test kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

pada materi yang ada di Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran ke-4. Setelah

memberikan pre test kepada siswa, peneliti melakukan proses pembelajaran

pada materi IPS, PKn, dan Bahasa Indonesia yang ada di pembelajaran ke-4

Tema 7 Subtema 1 dengan model Discovery Learning dan menggunakan media

maket Tulungagung’s Arts. Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan maket Tulungagung’s Arts, peneliti memberikan post


70

test kepada siswa. Adapun hasil dari pre test dan post test dapat dilihat pada

tabel yang ada di bawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Pre test dan Post test

No. Nama Pre test Post Test


1. HFZ 80 100
2. FDL 20 60
3. PJ 40 100
4. DN 40 80
5. ERK 40 80
6. FRD 60 100
7. DNU 80 100
8. DNL 60 80
9. RGN 40 100
10. AVN 40 100
11. AT 40 100
12. GLG 40 100
13. RZK 60 100
14. GLNG 60 80
15. AGG 60 100
16. DPN 40 80
17. MGGL 60 100
18. ARK 60 80
19. NBL 60 80
20. IA 80 80
21. ITN 60 80
22. KMN 60 80
23. BM 80 100
24. DNS 60 80
25. FZN 40 100
Rata-rata 54.4% 82.4 %
(Sumber : Nilai siswa diambil dari Sugiyono , 2020)

Pada tabel diatas dapat dilihat secara nyata bahwa rata-rata dari hasil

pre test dan post test terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk mengetahui

hasil dari pres test dan post test maka peneliti menjabarkan uji yang

digunakan, yaitu :
71

a. Uji Normalitas dan Homogenitas Data

1) Uji Normalitas Data

Setelah mendapatkan nilai pada masing-masing siswa, peneliti

menguji kenormalan data dengan uji kolmogorov smirnov pada sppss

dengan hasil output di bawah ini :

Dasar pengambilan keputusan uji normalitas kolmogorov-

smirnov yaitu :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 25
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 15,02963631
Most Extreme Differences Absolute ,171
Positive ,145
Negative -,171
Test Statistic ,171
Asymp. Sig. (2-tailed) ,058c
(Sumber : Output SPSS Windows 23, 2020)

a) Jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal.

b) Jika nilai signifikan (Sig.) lebih kecil 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

Dari hasil output di atas dapat kita interpretasikan bahwa nila

signifikan Asyimp.Sig. (2-tailed) pada pretest dan post test yaitu

0,058 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan dasar pengambimbilan

keputusan pada uji normalitas kolmogorov-smirnov dapat

disimpulkan bahwasanya data berdistribusi normal.


72

2) Uji Homogenitas

Setelah peneliti melakukan uji normalitas data, selanjutnya

data diuji homogenitas untuk mengetahui apakah variasi beebrapa

data dari populasi memiliki varians atau tidak. Uji homogenitas

juga dilakukan sebelum melakukan uji T-Test. Adapun dasar

pengambilan uji homogenitas yaitu:

a) Jika nilai signifikan (Sig.) lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan

bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah

tidak sama (tidak homogen).

b) Jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka dikatakan

bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah

sama ( homogen).

Hasil uji homogenitas dari data di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Test of Homogeneity of Variances


pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,792 1 48 ,378
(Sumber : Output SPSS Windows 23, 2020)

Pada output di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (Sig.) hasil

pre test dan post test pada siswa kelas IV SDN 02 Ngranti adalah sebesar

0,378. Karena nilai Sig. 0,378 > 0,05, maka sebagaimana dasar

pengambilan keptusan dalam uji homogenitas di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa data hasil belajar siswa kelas IV SDN 02 Ngranti pada

saat pre test dan post test adalah sama atau homogen.
73

b. Uji Paired Sample T-Test

Setelah data telah diketahui berdistribusi normal, maka selanjutnya

data akan diuji dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test untuk

mengetahui perbedaan hasil pre test dan post test dengan tujuan

mengetahui keefektivitasan media maket Tulungagung’s Arts yang

digunakan peneliti dalam penelitian. Dasar pengambilan keputusan atau

hipotesis pada Uji Paired Sample T-Test yaitu :

H0 : Tidak ada perbedaan kemampuan belajar tematik tema 7 subtema 1

pembelajaran ke 4 pada siswa sebelum dan sesudah menggunakan media

maket Tulungagung’s Arts

H1 : Ada perbedaan kemampuan belajar tematik tema 7 subtema 1

pembelajaran ke 4 pada siswa sebelum dan sesudah menggunakan media

maket Tulungagung’s Arts.

Pada hasil uji Paired Sample T-Test hasil output pada uji tersebut adalah :

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Std. Std. Interval of the
Deviatio Error Difference Sig. (2-
Mean n Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 Pretest - -
- - -
Posttest 34,4000 16,85230 3,37046 24 ,000
41,35629 27,44371 10,206
0
(Sumber : Output SPSS Windows 23, 2020)
74

Pada output di atas dapat dilihat bahwa dari sample yang diteliti

yaitu pre test dan post test dengan mengambil kesimpulan rata-rata post

test lebih besar daripada pre test dengan jumlah responden 25 siswa.

B. Pembahasan

1. Pengembangan Media Maket Tulungagung’s Arts Pada Tema 7 Subtema 1

Kelas 4 Sekolah Dasar

Pada penelitian pengembangan media Maket Tulungagung’s Arts, produk

media yang peneliti kembangkan telah berhasil dikembangkan melalui 5 tahapan

model penelitian ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan

Evaluation. Berikut adalah penjelasan setiap tahap penelitian yang sudah peneliti

lakukan dalam pengembangan media maket Tulungagung’s Arts.

Tahap yang pertama adalah tahap analisis, tahap analisis bertujuan untuk

mengetahui kondisi nyata dilapangan dan mengumpulkan informasi sebanyak

banyaknya terhadap permasalahan permasalahan yang dialami siswa kelas 4 SDN

02 Ngranti. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada

guru wali kelas 4 dan beberapa siswa kelas 4 SDN 02 Ngranti. Dari permasalahan

permasalahan yang peneliti temukan, peneliti melakukan analisis dengan

menghasilkan analisa kebutuhan.

Tahap yang kedua adalah tahap desain, tahap desain bertujuan untuk

membuat rancangan produk yang sesuai dengan analisa kebutuhan siswa kelas 4 di

SDN 2 Ngranti. Berdasarkan analisa kebutuhan yang peneliti peroleh, bahwa siswa

kelas 4 di SDN 2 Ngranti membutuhkan media pembelajaran yang bersifat nyata

dan memiliki konsep lingkungan sekitar agar pembelajaran lebih menarik. Hal ini

selaras dengan pendapat Nana Sudjana (dalam Haryono, 2015:67) bahwa dalam
75

pemilihan dan penggunaan media pembelajaran lebih baik memperhatikan jenis

media yang tepat, mempertimbangkan subjek dengan tepat, menyajikan media yang

tepat dan menempatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang

tepat. Maka dari itu peneliti membuat rancangan produk media berupa maket

Tulungagung’s Arts. Menurut penuturan Willy (2015) Maket diartikan sebagai

benda tiga dimensional berbentuk tiruan benda atau suatu objek seperti gedung,

pesawat, dan lain-lain dibuat dalam skala kecil dan biasa dibuat dari kayu,tanah liat

dan bahan lainnya. Maka dari itu peneliti lebih tertarik menciptakan media dalam

bentuk maket, dan mulai membuat rancangan maket, setelah berhasil membuat

rancangan produk yang sesuai, tahap selanjutnya adalah membuat desain media

sedetail mungkin untuk mempermudah dalam proses pembuatan media.

Tahap yang ketiga adalah Development atau pengembangan, pada tahap ini

merupakan proses pembuatan media yang telah dirancang menjadi bentuk nyata.

Untuk menguji kelayakan media maka perlu adanya validasi ahli materi

pembelajaran dan media pembelajaran untuk mengetahui tingkat kelayakan dan

sebagai evaluasi agar produk media yang peneliti kembangkan dapat lebih baik.

Berikut adalah hasil validasi materi dan media pembelajaran. Dalam hasil akhir

90% dari ahli materi dengan saran untuk mencocokkan model pembelajaran terbaru

dalam proses pembelajaran, kemudian hasil akhir 88.75% dari ahli media

pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal dengan beberapa perbaikan atau saran

yaitu perbaikan untuk menambah aksesoris pada media maket. Berdasarkan hasil

validasi ahli materi dan media pembelajaran, media maket Tulungagung’s Arts

dapat digunakan untuk pembelajaran di SDN 2 Ngranti karena memperoleh hasil

layak atau valid.


76

Tahap ke empat adalah implementasi, pada tahap ini bertujuan untuk uji coba

produk media maket Balekambang di SDN 02 Ngranti. Sebelum melakukan

pembelajaran menggunakan produk media maket Tulungagung’s Arts, peneliti

melakukan uji soal pretest dan postest guna untuk mengetahui manfaat produk

maket Balekambang terhadap hasil belajar siswa, implementasi produk media

dilaksanakan dalam waktu 1 hari atau 1 pembelajaran dengan model pembelajaran

Discovery Learning. Setelah pembelajaran selesai peneliti membagikan angket

respon siswa guna untuk mengetahui respon pengguna terhadap produk media

maket Tulungagung’s Arts.

Berdasarkan hasil angket respon pengguna, maka dijelaskan bahwa siswa

kelas 4 SDN 2 Ngranti memberikan penilaian sangat baik terhadap produk media

maket Tulungagung’s Arts dengan hasil 93.6%. Dari data angket respon, dapat

diketahui bahwa media Maket Tulungagung’s Arts ini membantu siswa untuk lebih

mudah belajar hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Sutikno (2015:48)

bahwa media sebagai sesuatu yang membawa informasi dan pengetahuan dalam

interaksi yang berlangsung antara pendidik dan siswa. Maket Tulungagung’s Arts

didesain untuk membantu guru menyampaikan materi pada tema 7 subtema 1 pada

pembelajaran ke 4, dan siswa dapat memahami kearifan lokal yang ada di

Tulungagung, dimana di Tulungagung adalah daerah tempat tinggalnya. Siswa

belajar mengenai beberapa kearifan lokal yang ada ditempat tinggalnya agar siswa

lebih tahu jika tempat tinggalnya memiliki kebudayaan, kesenian, dan etnis yang

harus dilestarikan,

Tahap terakhir adalah evaluasi, tahap ini bertujuan untuk merevisi ke empat

tahapan sebelumnya dan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
77

melakukan pembelajaran menggunakan produk media maket Balekambang. Hasil

dari tes soal postest menunjukan bahwa siswa kelas 4 SDN 2 Ngranti dapat

mencapai ketuntasan dengan memperoleh nilai rata rata 82.4%.

2. Efektivitas Media Maket Tulungagung’s Arts Terhadap Hasil Belajar Kelas 4

Sekolah Dasar

Efektivitas media maket Tulungagung’s Arts terhadap prestasi hasil belajar

siswa dapat dilihat melalui membandingkan data hasil dari uji soal pretest dan

postest. Hal ini disampaikan (Saputi, 2016:4-6) bahwa kegiatan uji efektivitas ini

dilakukan menggunakan rancangan one group pretest-postest design. Soal pretest

dan postest diberikan kepada siswa tujuannya untuk mengukur pengaruh media

terhadap hasil belajar sebelum penggunaan media dan sesudah penggunaan media.

Hasil pre test siswa memperoleh 54.4% dan post test 82.4%, dari hasil rata-rata

diatas, dapat disimpulkan bahwa media maket Tulungagung’s Arts memberikan

pengaruh perubahan terhadap hasil belajar siswa pada tema 7 subtema 1

pembelajaran ke 4 yang berbasis dengan kearifan lokal kebudayaan Kabupaten

Tulungagung.

Anda mungkin juga menyukai