Komunikasi Keperawatan II
Kelompok 2 A
Nama Anggota :
Dewi Mentari (G1B120002)
Memy Lorentika (G1B120009)
Indah Ahsya Putri (G1B120015)
Dewi Aryani (G1B120021)
Rifki Wahyudi (G1B120024)
Andrisa Devitasari (G1B120028)
Adinda Putri Bestari(G1B120033)
Pengertian
Selain itu, kendala lain dalam berkomunikasi dengan lansia ialah gangguan neurologi
yang menyebebkan gangguan bicara, penurunan daya pikir, mudah tersinggung,
sulit menjalin hubungan mudah percaya, gangguan pendengaran, gangguan
penglihatan, gangguan fisik, dan hambatan lingkungan (Aspiani, 2014).
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi pada Pasien Lansia
Pasien lanjut usia sering hadir dengan masalah yang kompleks dan beberapa keluhan
utama, yang memerlukan waktu untuk menyelesaikannya. Untuk setiap dekade
kehidupan setelah usia 40 tahun, pasien kemungkinan mengalami satu penyakit
kronik baru. Sehingga pada usia 80 tahun, orang kemungkinan memiliki paling tidak 4
penyakit kronis (Vieder et al., 2002). Faktor lain adalah bahwa pasien lanjut usia
umumnya lebih sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya sesuai kewenangan
dokter (Haug & Ory, 1987;Greene et al.,1989). Masalah usia atau dikenal dengan istilah
ageism juga merupakan hal yang lazim dijumpai pada perawatan kesehatan dan
secara tidak sengaja berperan terhadap buruknya komunikasi dengan pasien lanjut
usia (Ory et al., 2003).
Tips Untuk Komunikasi yang Efektif dengan Pasien Lansia
Strategi Umum
1. Persiapkan lingkungan ruang pemeriksaan, memperbanyak penerangan dan
menurunkan kebisingan (mempertimbangkan kemungkinan berkurangnya penglihatan
dan pendengaran)
2. Memanggil pasien dan anggota keluarga dengan sebutan “Bapak” atau “Ibu” dan
menghindarkan sebutan “manis”, “sayang”, atau “cintaku”
3. Bicaralah dengan pelan, jelas, tanpa berteriak, menggunakan nada yang kalem dan
ekspresi yang menyenangkan.
Thanks!