Anda di halaman 1dari 7

Rangkaian Operasional Pengisian/Pengeringan (Filling Draining)

1. Prinsip Kerja

Saat PB1-On di tekan, MV1 terbuka dan mengaliri bahan (air) menuju bak
penampungan. Disaat yang bersamaan, Motor yang berada pada dasar bak
penampungan beroperasi dan memutar isi bak. Disaat bak mulai penuh dan mencapai
sensor pada TLB1, MV1 tertutup dan Motor berhenti beroperasi. Dan TLB1 juga
mengaktifkan MV2 sehingga terjadi proses pengosongan bak penampung. Ketika isi
bak mencapai TLB2, MV2 menutup sehingga lobang keluaran bak tertutup. TLB2
juga mengaktifkan MV1 dan Motor sehingga siklus ini bekerja sebanyak ketentuan
yang di tetapkan pada counter nya ( disini ditetapkan jumlah pengulangan sebnyak 4
kali).

2. Simulasi rangkaian

Gambar 1. Simulasi Program pada Aplikasi CX One


Pada Gambar 1. Kita lihat semua rangkaian siap dijalankan. Komponen Input Outout telah
terkoneksi dengan komponen lainnya .
Gambar 2. Tombol On d tekan

Gambar 2 menunjukkan keadaan dimana tombol On ditekan dan mengaktifkan MV1 serta
Motor. Timer pengisian dan pengaktifan TLB2 juga menyala. Setelah mencapai TLB2 dan waktu yang
d tentukan, maka kita beralih ke gambar 3.

Gambar 3. Pertukaran MV1 dengan MV2


Pada gambar 3, setelah TLB2 aktif dan bak penuh sehingga mencapai TLB1, maka terjadi
pergantian antara MV1 dengan MV2. Disini, MV1 menutup sehingga pengisian bak terhenti.
Membuat MV2 aktif dan mulai pengosongan bak. Siklus ini berlanjut hingga 4 kali.

Gambar 4. Proses Pengerigan selesai


Pada gambar terakhir menunjukan bahwa proses pengisian dan pengeringan bak secara
otomasi telah selasai dan mengaktifkan lampu end indikator serta menghidupkan buzzer (alaram).
Disini, terdapat tombol reset yang akan mengatur ulang kondisi rangkaian ke tahap awal. Disaat
proses selesai sebanyak 4 kali, operator harus menekan tombol reset terlabih dahulu guna
menjalankan program kembali. Tombol off hanya menghentikan jalannya rangkaian, bukan
menghentikan perhitungan siklus jalanya rangkaian.
Rangkaian Operasi Kontrol Otomasi Silo

1. Prinsip Kerja
Saat tombol on di tekan, motor akan menggerkkan konvayor yang
mengangkut box hingga mencapai posisi Photo Switch dan mengaktifkannya.
Aktifnya Photo Switch membuat motor berhenti menggerakkan konvyor dan
menempatkan box tepat pada posisinya.
Disaat posisi box telah tepat, selonoid akan membuka katup nya sehingga
objek yang di tahan turun menuju box hingga mencapai titik Level Switch aktif.
Ketika Level Switch aktif, selonoid akan menutup dan membuat motor kembali
bergerak dan mengisi box berikutnya. Rangkaian kontrol otomasi baru akan berhenti
jika operator kotrol ,emekan tombol Off.

2. Penentuan output dan input


Input Output

Input Device Output Device


000 OFF 101 Motor
001 ON 102 Selonoid
002 Photo Switch 103 Run Indicator
003 Level Switch 104 Stand By Indicator
105 Full Indicator

3. Simulasi rangkaian

Gambar 1. Gambar rangkaian kontrol Otomasi Selo


Pada gambar 1, kita lihat bentuk rancangan atau program operasi kontrol otomasi silo. Yang
telah ter koneksi dengan tiap device input-outputnya.
Gambar 2. Kondisi saat Rangkaian d jalankan
Pada gambar 2, kita lihat adalah kondisi dimana tombol on telah d tekan dan mengaktifkan
beberapa Output seperti Motor pada konvayor, Run Indicator, dan Photo Switch aktif

Gambar 3. Rancangan pengisian box


Pada gambar ini, saat aktif dan menghentikan motor sehingga selonoidmembuka dan
mengisi box dengam materialnya. Disaat box penuh, level switch aktif dan menghidupkan Full
Indicator.
Gambar 4. Proses terakhir rangkaian kontrol otomasi selo
Pada gambar terakhir, disaat box telah penuh dan level switch memberikan sinyal nya, selonoid
menutup dan motor pada konvayor kembali berjalan. Run Indicator juga menyala tanda konvayor
bergerak. Hal ini akan berulang untuk box selanjut nya secara terus menerus hingga tombol Off di
tekan.

Anda mungkin juga menyukai