Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan tentang pola (cara) penyelesaian perselisihan !

Dalam melakukan penyelesaian perselisihan hubungan industrial terdapat 3


pola/cara dengan menggunakan perundingan Bipartit, perundingan Tripartit
(mediasi, konsiliasi dan arbitrase) dan pengadilan hubungan industrial

2. Jelaskan keunggulan Alternative Dispute Resolution ?


Keunggulan dari ADR (Alternative Dispute Resolution) berupa lebih cepat dalam
mengambil keputusan karena tidak melewati proses banding dan kasasi

3. Jelaskan tentang hukum materil dan hukum formil (hukum acara) dalam
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial !
Perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui Pengadilan Hubungan
Industrial menempatkan pekerja/buruh berhadapan dengan pengusaha dan
mendasarkan hukum formalnya pada ketentuan Pasal 57 UU No. 2/2004 yang pada
pokoknya menggunakan hukum acara perdata kecuali yang diatur khusus. Di dalam
hukum perdata hukum materiil yang selalu beriringan dengan hukum formal.

4. Jelaskan tentang kewenangan (kompetensi) Lembaga Mediasi Hubungan


Industrial !
Menurut pasal 56 UU No. 2 Tahun 2004, Pengadilan Hubungan Industrial
mempunyai kompetensi absolut untuk memeriksa dan memutus :
a) Ditingkat pertama mengenai perselisihan hak
b) Ditingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan kepentingan
c) Ditingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan hubungan kerja
d) Ditingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antar serikat
pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan

5. Jelaskan prosedur penyelesaian perselisihan hak sebagaimana diatur dalam


UU No.2 tahun 2004 !
UU No 2 Tahun 2004 menganut penyelesaian perselisihan melalui pengadilan dan
di luar pengadilan.
a) Perundingan bipartite (pasal 3 – 7)
b) Konsiliasi (pasal 17 – 28)
c) Arbitrase (pasal 29 – 54)
d) Mediasi (pasal 8 – 16)
e) Pengadilan hubungan industrial (pasal 55 – 58)

Anda mungkin juga menyukai