Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM FARMASI

PRODI DIII FARMASI


POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA


SENYAWA HIDROKARBON

OLEH

KELOMPOK V (LIMA):

ALYANI USMAN 754840119003


CHINTIA RAHMATIA BAKRI 754840120042
MAGFIRA BILONDATU 754840120049
NADYA APREYVITA GAIB 754840120055
NUR MEGA FEBRIYANTI M. GALIB 754840120059
RAHMAWATI HASAN 754840120064
SITI NURFADHILAH BADU 754840120071
TEGAR ABDIYANTO PADJA 754840120078
PEMBIMBING : FITRIAH AYU MAGFIRAH YUNUS, S.Farm.

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita persembahkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Kimia Organik dengan baik pada waktunya. Laporan ini kami
buat sebagai bagian dari pemenuhan tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia
Organik.
Adapun Laporan Praktikum ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bimbingan, nasihat, serta saran dari Bapak dan Ibu dosen pembimbing,
Untuk itu ucapan terimakasih kami kepada Bapak dan Ibu dosen pembimbing
mata kuliah yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi,
diantaranya kepada :
1. Dosen penanggung jawab Mata Kuliah Kimia Organik Bapak Fadli Husain,
S.Si, M.Si
2. Instruktur laboratorium Kimia Organik Ibu Fitriah Ayu Magfirah Yunus,
S.Farm. dan Ibu Dwina Ramadhani Pomalingo, M.Farm.
3. Dosen pembimbing kelompok 5 Ibu Fitriah Ayu Magfirah Yunus, S.Farm.
Kami menyadari bahwa Laporan Kelompok ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan serta masih belum dikatakan sempurna. Untuk itu, kami dengan
sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dari dosen pembimbing
Praktikum Kimia Organik untuk kelompok 5. Semoga laporan praktikum ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Gorontalo, 27 April 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Percobaan 2
C. Manfaat Percobaan
D. Prinsip Percobaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Ilmu Fisika
B. Kelarutan
C. Densitas
D. Senyawa Hidrokarbon

BAB III METODE KERJA


A. Alat dan Bahan
B. Uraian Bahan
C. Prosedur Kerja
D. Skema Kerja
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia organik merupakan bagian tidak terpisah dari kehidupan kita
sehari- hari. karena penyusun utama makhluk hidup merupakan senyawa
organik yaitu protein, asam nukleat, lemak,karbohidrat, hormon dan enzim
(Wardiyah, 2016). Kimia organik merupakan mata pelajaran yang berisi tentang
struktur, sifat,komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik
adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon. Kecuali karbida
karbonat,dan oksida karbon ( Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ,2013).
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon atom dan
hidrogen. Berdasarkan penyusunnya dalam struktur hidrokarbon dibedakan
menjadi hidrokarbon alifatik, alisiklik,dan aromatik. Hidrokarbon alifatik
adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon dan hidrogen dalam rantai
terbuka. Hidrokarbon alifatik dapat berupa alifatik jenuh dan tidak jenuh,
alifatik jenuh apabila didalam struktur molekulnya hanya mempunyai ikatan
tunggal, sedangkan alifatik tidak jenuh apabila didalam strukturnya terdapat
ikatan rangkap. Hidrokarbon alisiklik adalah senyawa organik yang tersusun
dalam suatu cincin yang memiliki ketidak jenuhan yang rantai tertutup senyawa
aromatik merupakan hidrokarbon yang tersusun dalam cincin yang memiliki
aroma atau bau yang khas.
Senyawa hidrokarbon alifatik dan alisiklik yaitu alkana, sikloalkana,
alkena dan alkuna. Banyak senyawa yang mengandung ikatan rangkap yang
ditemukan dialam diantaranya adalah muscalure suatu zat penarik seks dari lalat
neoprena adalah suatu karet sirtetik yang dibuat dari polimerisasi kloroprena
( Wardiyah, 2016 ). Kimia farmasi organik adalah ilmu yang mempelajari
tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia baik dari
golongan organik hidrokarbon (aliftik, aromatik, alisiklik, heterosiklik)
( Syamsuni ,2005 ). Analisa kuantitatif adalah menentukan jumlah spesies atau
analit yang ingin diketahui dalam sampel,sedangkan analisa kualitatif adalah
1
menetukan spesies atau jenis ion atau senyawa analit identifikasi sesuai dengan
yang dibutuhkan. Kimia farmasi merupakan ilmu yang berkaitan dengan
beberapa bidang ilmu lainnya,di antara kimia organik mempelajari tentang sifat,
stuktrur mekanisme dan reaksi senyawa organik.Salah satu bagian dari dari
kimia organik yang sangat penting yaitu bahasan mengenai gugus fungsi
senyawa karbon. asam asetil salisilat,asam salisilagugus fenol
(paracetamol,antalgin) alkaloid xanthin (coffein,aminophylin) (Cartika,2016)

B. Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari sifat fisika, kelarutan dan densitas dari beberapa senyawa
hidrokarbon.

C. Manfaat Praktikum
Agar mahasiswa dapat mengetahui sifat fisika, kelarutan dan densitas dari
beberapa senyawa hidrokarbon.

D. Prinsip Praktikum
Mereaksikan senyawa Hidrokarbon dengan beberapa bahan pereaksi di
laboratorium untuk mengetahui sifat fisikanya.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kimia organik merupakan bagian tidak terpisah dari kehidupan kita


sehari- hari. karena penyusun utama makhluk hidup merupakan senyawa organik
yaitu protein, asam nukleat, lemak,karbohidrat, hormon dan enzim (Wardiyah,
2016 ). Kimia organik merupakan mata pelajaran yang berisi tentang struktur,
sifat,komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik adalah
senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon. Kecuali karbida
karbonat,dan oksida karbon ( Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ,2013).

Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon atom dan
hidrogen. Berdasarkan penyusunnya dalam struktur hidrokarbon dibedakan
menjadi hidrokarbon alifatik, alisiklik,dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah
senyawa organik yang tersusun dari karbon dan hidrogen dalam rantai terbuka.
Hidrokarbon alifatik dapat berupa alifatik jenuh dan tidak jenuh, alifatik jenuh
apabila didalam struktur molekulnya hanya mempunyai ikatan tunggal,
sedangkan alifatik tidak jenuh apabila didalam strukturnya terdapat ikatan
rangkap. Hidrokarbon alisiklik adalah senyawa organik yang tersusun dalam
suatu cincin yang memiliki ketidak jenuhan yang rantai tertutup senyawa
aromatik merupakan hidrokarbon yang tersusun dalam cincin yang memiliki
aroma atau bau yang khas.

A. Pengertian Ilmu Fisika


Ilmu fisika merupakan salah satu ilmu yang sangat erat kaitanyya dengan
kehidupan manusia. Ilmu fisika akan berguna bagi manusia apabila sudah
diwujubkan dalam bentuk hasil teknologi. Dengan ilmu fisika semua pekerjaan
menjadi ringan karena adanya penerapan ilmu fisika yang di implikasikan dalam
teknologi yang canggih. Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu
bentuk peralatan sebagi hasil teknologi. Dalam arti ada peralatan yang hanya
menggunakan satu konsep fisika dan ada yang lebih dari satu konsep fisika. Ilmu
fisika akan mendasari perkembangan peralatan yang digunakan manusia.
3
Penemuan-penemuan terbaru dalam bidang fisika akan memperbaiki teknologi
yang sudah ada. Baik disadari maupun tidak pada hakikatnya setiap manusia
membutuhkan ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan teknologi agar
dapat menjalani kehidupan ini secara harmonis. Dimana perkembangan
teknologi itu tentu merupakan implikasi dari ilmu fisika yang telah di pelajari
oleh para pakar yang ahli di bidangnya. Mempelajari fisika mempunyai banyak
manfaat. Tanpa adanya ilmu fisika semua peralatan canggih yang dapat
meringankan pekerjaan manusia tidak dapat terwujud. (Warta Darmawangsa,
2014)
Ilmu fisika juga merupakan segala aspek dari suatu objek atau zat yang
dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. Sifat fisik dapat
berupa sifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran
dan jumlah materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal
tersebut. (Warta Darmawangsa, 2014)

B. Kelarutan
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut, untuk larut dalam suatu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam jumlah
maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.
Larutan hasil disebut larutan jenuh. (Aini Zuhrianur,1972)
Kelarutan merupakan keadaan suatu senyawa baik padat, cair, ataupun gas
yang terlarut dalam padatan, cairan, atau gas yang akan membentuk larutan
homogen. Kelarutan tersebut bergantung pada pelarut yang digunakan serta suhu
dan tekanan (Lachman, 1986).

C. Densitas
Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang

4
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air). (TA Irawan,2010)
Densitas adalah nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara
massa benda dengan volume benda, massa jenis pada suatu benda memiliki sifat
tetap artinya jika ukuran benda dubah maka massa jenisnya masih tetap, hal
tersebut disebabkan karena kenaikan massa benda dan kenaikan volume benda
diikuti secara linier dengan kenaikan volume atau massa benda.(Halliday,1991)

D. Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon
(C) dan unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut
digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. (Hartono
Zulaiha,2010)
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon atom dan
hidrogen. Berdasarkan penyusunnya dalam struktur hidrokarbon dibedakan
menjadi hidrokarbon alifatik, alisiklik,dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah
senyawa organik yang tersusun dari karbon dan hidrogen dalam rantai terbuka.

BAB III
5
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat
a. Tabung Reaksi
b. Rak Tabung Reaksi
c. Pipet Tetes
d. Batang Pengaduk

2. Bahan
a. Parafin
b. Heksan
c. Benzen
d. Kloroform
e. Larutan KMnO4 1% dalam aseton
f. H2SO4 pekat
g. Es batu

B. Prosedur Kerja
1. Reaksi dengan KMnO4
a) Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai dengan
sampel.
b) Ditambahkan 10 tetes sampel uji kedalam tabung, kemudian ditambahkan
1% KMnO4 dalam aseton tetes demi tetes (tidak lebih dari 10 tetes)
disertai pengocokan.
c) Dicatat semua data pengamatan pada lembar kerja.

2. Reaksi dengan H2SO4 pekat


a) Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai
dengan sampel.
b) Ditambahkan 10 tetes sampel ke dalam tabung reaksi
6
c) Ditempatkan semua tabung dalam wadah berisi es.
d) Ditambahkan H2SO4 pekat dengan sangat hati-hati kedalam masing-
masing tabung lalu homogenkan dengan batang pengaduk.

B. Skema Kerja
1. Reaksi dengan KMNO4

Alat dan bahan

Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label


sesuai dengan sampel.
Ditambahkan 10 tetes sampel uji kedalam tabung, kemudian
ditambahkan 1% KMnO4 dalam aseton tetes demi tetes (tidak
lebih dari 10 tetes) disertai pengocokan.
Dicatat semua data pengamatan pada lembar kerja.

Hasil Pengamatan
2. Reaksi dengan H2SO4 pekat

Alat dan bahan

Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label


sesuai dengan sampel.
Ditambahkan 10 tetes sampel ke dalam tabung reaksi
Ditempatkan semua tabung dalam wadah berisi es.
Ditambahkan H2SO4 pekat dengan sangat hati-hati kedalam
masing-masing tabung lalu homogenkan dengan batang
pengaduk.

Hasil Pengamatan

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Nama Rumus pH Kelarutan Dalam Keterangan
Senyawa Bangun Air n-Heksan
Fenol 6 Larut Larut Berwarna
Bening

B. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kami membahas tentang identifikasi sifat fisik
Senyawa hidrokarbon . Komponen utama minyak bumi dan gas alam, yaitu
sumber daya yang sekarang memasok sebagian besar sumber energi kita ialah
hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang
struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling
sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupagas pada suhu dan tekanan
baku, merupakan komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan
karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang
mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua
atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga
dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997). Semua hidrokarbon
merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu
hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas
sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Pelarut yang baik untuk

8
hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau atau sedikit polar (dietil
eter atau benzena).
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon
dan atom hydrogen Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom
hydrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Hidrokarbon adalah senyawa
organik yang tersusun dari karbon atom dan hidrogen. Berdasarkan penyusunnya
dalam struktur hidrokarbon dibedakan menjadi hidrokarbon alifatik, alisiklik,dan
aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah senyawa organik yang tersusun dari
karbon dan hidrogen dalam rantai terbuka.
Dalam pengidentifikasian yang telah kita amati bahwa jika larutan atau
sanpel Benzen+Aquadest setelah di amati beberapa saat terjadi pemisahan
berbentuk cekung berwarna bening begitupun setelah di homogenkan.
Selanjutnya larutan atau sampel Parafin+Aquadest setelah di amati beberapa
saat terjadi pemisahan berbentuk cekung berwarna bening begitupun ketika di
homogenkan dan yang terakhir kita lakukan pengamatan yaitu larutan atau
sampel Heksan+Aquadest setelah di amati beberapa saat terjadi pemisahan
berbentuk cekung berwarna bening begitupun setelah di homogenkan
Begitu pula dalam ppengidentifikkasian sampel +kloroform jika larutan
atau sanpel Benzen+Kloroform setelah di amati beberapa saat terjadi pemisahan
berbentuk cekung berwarna bening begitupun setelah di homogenkan.
Selanjutnya larutan atau sampel Parafin+Kloroform setelah di amati beberapa
saat terjadi pemisahan berbentuk cekung berwarna bening begitupun ketika di
homogenkan dan yang terakhir kita lakukan pengamatan yaitu larutan atau
sampel Heksan+Kloroform setelah di amati beberap saat terjadi pemisahan
berbentuk cekung berwarna bening begitupun setelah di homogenkan

9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran
Pada saat praktikum kita harus melakukan dengan baik dan hati-hati harus
memakai handscoon, masker, dan faceshield agar tidak terhirup dan terkena
bahan kimia. Dan diharapkan pada saat praktikum setiap anggota kelompok
dapat bekerja sama agar praktikum mudah dan berjalan dengan lancar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. 1000 Tanaman Khasiat dan Manfaatnya. www.indonews.co.id.


diakses tanggal 2 Desember 2015.
Fessenden, Ralph J. and Fessenden, Joan. S.,1992, Kimia Organik, Erlangga.
Jakarta.
Hoffman, M.R., Martin, S.T., Choi,W., Bahneman, D.W., 1997, Environmetal
Application of Semiconductor Photocatalitic, J chem, Rev. Hal 69 – 96
Hart, Harold, Kimia Organik, diterjemahkan oleh Suminar Achmadi,
Jakarta; Erlangga 1983.
Hart, H., craine, L.E. and Hart. D.J. 2003. Kimia Organik Edisi Kesebelas. Erlangga.
Jakarta.
Harborne, J. B 1993, Metode Fitokimia Penentuan Cara Analisis Tumbuhan,
Terjemahan Padmawiyata, K. dan Soediro. Bandung, ITB, 130-147.
11
Nair, I.C. et al (2008). Biodegradation of Phenol. African Journal of Biotechnology.
Vol. 7, (25), 4951- 4958.
Poerwono, M.S. dan R. Hartono. 2012. Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.
Qadeer dan Rehan. (1998). A study of the adsorption of phenol by activated carbon
from aqueous solutions. Turkish journal of chemistry, 26(3).

LAMPIRAN

Gambar Keterangan
Gambar pada saat menyiapkan 4 tabung reaksi yang
bebas air dan debu (2 tabung untuk uji Sifat Fisika
Fenol dan 2 tabung untuk penentuan pH larutan
sampel)

Gambar pada saat mengisi tabung (1) dengan 0,5 ml


air suling

12
Gambar pada saat mengisi tabung (2) dengan 0,5 ml n-
Heksan.

Gambar pada saat menambahkan 1 tetes fenol ke


dalam masing-masing tabung (1) yang berisi 0,5 ml air
suling dan tabung (2) yang berisi 0,5 ml n-Heksan.

Gambar larutan sesaat setelah proses pengocokan


untuk melihat kelarutan dari masing-masing sampel.

Gambar Keterangan
Gambar pada saat mengisi tabung (1) yang bebas debu
dan air dengan 10 tetes fenol untuk penentuan pH
larutan sampel

Gambar pada saat mengisi tabung (2) yang bebas debu


dan air dengan 2 ml air suling untuk penentuan pH
larutan sampel

Gambar pada saat menambahakan 3 ml air suling ke


dalam masing-masing tabung

13
Gambar dari hasil uji pH larutan sampel menggunakan
kertas indicator universal, yang menujukkan nilai pH
larutan adalah 6 (bersifat asam).

Gambar bahan n-Heksan yang digunakan

Gambar bahan Fenol yang digunakan

Gambar bahan Air Suling/ Aquadest yang digunakan

14

Anda mungkin juga menyukai