Anda di halaman 1dari 4

A.

Karakteristik wafer
Wafer merupakan produk adonan cair (batter) yang dituang dan dicetak di
antara dua lempengan panas, kemudian dipanggang dalam periode waktu
tertentu1. Bentuk wafer seperti sandwich dengan cream (biasanya dua atau tiga
lapisan cream dengan tiga atau empat lapisan opak wafer) yang dipotong
seperti ukuran biskuit dan dilapisi dengan cream. Karakteristik wafer adalah
berpori-pori kasar, relatif renyah dan bila dipatahkan penampang potongannya
beronggarongga. Keragaman karakteristik yang dimiliki wafer tersebut akan
memberikan daya tarik tersendiri bagi semua lapisan masyarakat untuk
mengkonsumsi wafer. Wafer akan mudah mengalami kontaminasi sehingga
menyebabkan produk wafer cream ini menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Karakteristik wafer adalah berpori-pori kasar, relatif renyah dan bila
dipatahkan penampang potongannya beronggarongga. Keragaman karakteristik
yang dimiliki wafer tersebut akan memberikan daya tarik tersendiri bagi semua
lapisan masyarakat untuk mengkonsumsi wafer. Wafer akan mudah mengalami
kontaminasi sehingga menyebabkan produk wafer cream ini menjadi tidak
aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu diperlukan proses sanitasi agar
dihasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Wafer dibentuk dari dispersi tepung dan air (adonan) dengan sedikit
lemak, gula, garam dan natrium bikarbonat, yang dicampur dan kemudian
dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan. Ragi mungkin
digunakan di tempat atau di samping natrium bikarbonat. Gas dan uap yang
dihasilkan selama memanggang adalah dilaporkan menciptakan tekanan, dan
kadar air adonan (50-60 persen) turun ke tingkat yang rendah, biasanya sekitar
satu persen menjelang akhir proses memanggang 2. Susunan benda padat dan
sel gas dalam wafer selama proses pemanggangan dapat dikaitkan terutama
dengan tiga faktor (Gambar 1).

1
Whiteley, P. R. (1971). Biscuit Manufacture: Fundamentals of In-Line Production. Elsevier publishing company.
2
Sundara, R. (2012). The science behind the flat wafer baking process. New Food Magazine, 15(4), 56-60 .
Gambar 1. Faktor-faktor penting dalam pengembangan struktur wafer.
Prinsip pembuatan wafer mengikuti prinsip pembuatan papan partikel.
Proses pembuatan wafer dibutuhkan perekat yang mampu mengikat partikel-
partikel bahan sehingga dihasilkan wafer yang kompak dan padat sesuai
dengan densitas yang diinginkan. Keberhasilan pengembangan teknologi pakan
wafer harus memperhatikan; seperti homogenitas pengadukan pakan, laju
aliran pakan dalam rongga pencernaan, proses absorbsi dan deteksi kandungan
protein. Sifat-sifat partikel dipengaruhi oleh jenis dan ukuran partikel, teknik
pembuatan, jenis dan kondisi perekat distribusi partikel, kerapatan partikel,
kadar air, dan pengerjaan lanjut papan partikel3.
B. Jenis-jenis wafer
Ada beberapa jenis wafer yang umum kita temui di pasaran, diantaranya
yaitu 4 :
1. Wafer Honeycomb
Wafer berbentuk honeycomb adalah wafer dengan pola lekukan-
lekukan kecil pada permukaannya. Bentuk honeycomb dapat berupa
persegi panjang maupun persegi yang berlapis-lapis. Namun, bentuk
wafer ini lebih tebal jika dibandingkan dengan bentuk stick.
2. Wafer Stick
Wafer stick umumnya mempunyai bentuk bulat panjang seperti
stick. Bentuk tersebut dicetak setelah proses pemanggangan dengan
cara melilitkan lembaran wafer pada nozzle lalu diisi dengan krim
kedalamnya. Menurut Departemen Perindustrian RI, Wafer stick
merupakan kelompok biskuit yang memiliki ciriciri terbuat dari
3
Widiarti, W. 2008. Uji sifat fisik dan palatabilitas ransum komplit wafer pucuk dan ampas tebu untuk pedetsapi Fries
Holland (Skripsi). Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
4
Amelia dan Pram. 2021. 10 Merk Wafer Terbaik. Diakses di https://my-best.id/123541 pada tanggal 12 November 2021
pukul 19.00 WIB
adonan terigu berbentuk cair, berbentuk stick memiliki nilai gizi yang
baik apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dibandingkan
dengan jajanan lainnya5.
3. Wafer Salut
Wafer salut adalah wafer honeycomb yang bagian luarnya disalut
atau dilapisi lagi dengan krim atau cokelat.

REFERENCES

5
Khasbunalloh, K. (2019). PENGEMBANGAN PRODUK WAFER STICK BERDASARKAN PREFERENSI
KONSUMEN (Study Kasus PT. Food and Baverage Industry). JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri),
1(2), 162-170.
Whiteley, P. R. (1971). Biscuit Manufacture: Fundamentals of In-Line
Production. Elsevier publishing company.
Sundara, R. (2012). The science behind the flat wafer baking process. New Food
Magazine, 15(4), 56-60.
Widiarti, W. 2008. Uji sifat fisik dan palatabilitas ransum komplit wafer pucuk
dan ampas tebu untuk pedetsapi Fries Holland (Skripsi). Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Khasbunalloh, K. (2019). PENGEMBANGAN PRODUK WAFER STICK
BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN (Study Kasus PT. Food
and Baverage Industry). JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen
Industri), 1(2), 162-170.
Amelia dan Pram. 2021. 10 Merk Wafer Terbaik. Diakses di https://my-
best.id/123541 pada tanggal 12 November 2021 pukul 19.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai