Anda di halaman 1dari 36

BAB

15

SOSIAL-BUDAYA DI
ERA GLOBAL
Di masa lalu, pergerakan dan komunikasi antarmanusia di
tempa yang berbeda membutuhkan proses dan waktu yang
sangat lama. Hal ini disebabkan oleh adanya hambatan
geografis (bentuk medan di permukaan bumi seperti laut,
pegunungan, bukit, dan lainnya). Namun demikian, seiring
dengan kemajuan peradaban dan pemikiran-pemikiran manusia,
mereka mampu menemukan beberapa bentuk teknologi,
terutama teknologi di bidang transportasi dan komunikasi.
Kemajuan teknologi di era global juga memiliki dampak
terhadap kehidupan manusia salah satu dampak kemajuan
teknologi tersebut
adalah terjadinya bebrbagai
perubahan, sosial-budaya di
kehidupan manusia yang
bersifat positf atau negatif.
A. Pengertian dan Ciri-ciri Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Selain sebagai mahluk pribadi manusia juga meniliki
sifat sebagai mahluk sosial yaitu sebagai manusia yang
saling membutuhkan. Kata Globalisasi mengacu pada
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan antar bangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia melalui perjalanan, komunikasi,
perdagangan, investasi, dan bentuk interaksi lainya.
Selain itu globalisasi dapat diartikan sebagai proses
perubahan keadaan hidup yang dimotivasi
oleh kesadaran hidup dalam suatu
bumi atau dunia.
2. Ciri-ciri Globalisasi
Berdasarkan pengertian globaliasi yang telah dikemukakan sebelumnya
berikut ini dijelaskan ciri-ciri globalisasi Keterbukaan : Di era global
perubahan di segala bidang dapat terjadi begitu cepat dan melingkupi wilayah
yang sangat luas. Keadaan demikian memungkinkan masuknya berbagai
pengaruh dalam masyarakat atau bangsa seiring dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi.
Oleh karna itu, negara maju memegang peranan yang cukup besar dalam
penyebaran informasi emengaruhi negara-negara berkembang maupun
terbelakang. Oleh karena itu
dibutuhkan penyeleksi yang dapat menyaring
setiap pengaruh yag masuk agar tidak mempengaruhi
kepribadian bangsa atau negara.
Persaingan dan Ketergantungan dalam Perdagangan Dunia :
Persaingan:
Derasnya arus informasi dan komunikasi di era global
seperti sekarang ini memperketat daya saing masyarakat
atau bangsa yang tidak memiliki keunggulan atau tersisi
dan rela menjadi penonton atau objek yang selau menjadi
sasaran para pelaku perubahan pada situasi global.
Ketergantungan perdagangan:
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda
menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional dan
dominasi organisasi semacam
World Trade Organization (WTO)
Perubahan Ruang dan Waktu :
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,
televisi satelit, dan internet menunjukan bahwa
komunikasi global tejadi sedimikian cepatnya, sementara
melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal, yaitu
berbagai budaya yang berbeda.
Globalisasi memberikan kemudahan bagi manusia untuk
melakukan perjalanan ke seluruh dunia. Akibat majunya
transportasi perdagangan dunia, kini manusia dapat
memperoleh berbagai jenis barang komoditas yang
diperdagangkan antar-lintas negara dengan mudah.
Selain itu, manusia juga dapat dengan mudah dan cepat
memperoleh serta menyampaikan bebagi informasi
melalui media komunikasi global.
Iteraksi kultural Melalui Media Massa :
Bentuk peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan mesia massa antara lain terjadi
melalui televisi, flim, musik, transmisi berita, dan
olah raga internasional. Saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintas
beraneka ragam
budaya., misalnya dalam
bidang mode pakaian dan
makanan.
Permasalahan Bersama :
Globalisasi mengakibatkan peningkatan masalah
bersama misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
B. Perubahan Sosial-Budaya di Era Global

Hidup dalam proses globalisasi sehingga manusia dituntut


menerima pengaruh globalisasi (tanpa dapat ditolak)
terhadap perubahan perilaku manusia, baik perilaku yang
bersifat positif maupun negatif. Perubahan ini merupakan
bentuk respon masyarakat itu sendiri terhadap perubhan
sosial-budaya akibat globalisasi. Di era globalisasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi mengalami perubahan dan
perkembangan yang sangat cepat, karena didukung oleh
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang serba
canggih dan modern. Era globalisasi sangat jauh berbeda
dengan zaman nenek
moyang terdahlu yang masih
sangat tradisional dan serba alamiah.
MA
S
GU YAR
DA A B AKA
LA ERU T H
M
SE BAH IDUP
BU M D
AH EN AL
RU ETA AM
MA P
H
Kemajuan IPTEK dan kesehatan berdampak pada
peningkatan jumlah penduduk dunia saat ini. Namun pada
kenyataannya peningkatan jumlah penduduk tersebut tidak
diikuti dengan peningkatan jumlah kualitas kebutuhan hidup,
pertumbuhan ekonomi yang lancar, maupun ketersediaan
sumber daya alam sebagai pendukung kelangsungan hidup
manusia.
Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat akibat faktor internal atau eksernal
yang dapat mempengaruhi sistem sosial masyarakat,
termasuk nilai, sikap, dan pola perilakunya.
Perubahan budaya adalah
perubahan yang meliputi
keseluruhan unsur kebudayaan
dalam berbagai kehidupan
bermasyarakat.
1. Pengertian perubahan Sosial-Budaya :
Pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sesuatu hal atau keadaan yang berubah atau beralih.
Perubahan itu tidak bisa dihindari. Perubahan ada yang
bersifat positif maupun negatif.
  Perubahan Budaya adalah perubahan yang meliputi
keseluruhan unsur kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat, seperti adat istiadat, atau kebiasaan yang
diyakini. Contoh : perubahan gaya pakaian, bahasa, bentuk
seni, dan sejenisnya. Jadi perubahan sosial-budaya dapat
diartikan sebagai suatu gejala berubahnya struktur sosial
dan pola budaya masyarakat atau negara.
Contoh : perubahan jenis dan pola mata pencaharian,
perubahan status dan peran sosial,perubahan tingkat
ekonomi dan sejenisnya.
2. Proses Perubahan Sosial-Budaya
Proses perubahan sosial-budaya yang terjadi di
masyarakat atau bangsa diawali oleh adanya
komunikasi antarindividu maupun antar
kelompok. Melalui teknologi komunikasi dan
penyebaran informasi yang semakin lancar,
berbagai faktor pengeruh perubahan dapat masuk
dengan mudah, secara langsung maupun tidak
langsung. Proses perubahan sosial budaya dalam
suatu masyarakat, menurut sumber atau asal
kekuatan pengubahnya, disebabkan oleh dua
faktor utama yaitu :
a. Faktor internal : faktor-faktor pengubah yang berasal
dari dalam masyarakat itu sendiri. Contoh pola pikir
dan budaya dalam suatu masyarakat, jumlah
penduduk, penemuan, pertentangan/konflik, revolusi,
atau pemberontakan, dan sejenisnya.
b. Faktor eksternal : faktor-faktor pengubah yang berasal
dari luar masyarakat. Contoh : lingkungan fisik di
sekitar masyarakat, perang, perubahan iklim,
pengaruh kebudayaan, masyarakat lain, dan
sejenisnya.
Perubahan cara berpakaiaan yang terjadi pada masyarakat
Papua
Berbagai bentuk terobosan perubahan sosial-budaya di segala
bidang kehidupan masyarakat dan bangsa, menuntut kejelian
masyarakat dalam memilih pengaruh yang dapat diterima
tanpa menghilangkan jati diri. Perubahan sosial-budaya yang
dapat diterima, baik dari dalam maupun luar masyarakat atau
bangsa, merupakan tata nilai baru yang dapat dijadikan
pegangan dalam kehidupan masyarakat atau bangsa tersebut.
Proses Perubahan Sosial-Budaya Menurut Cepat/Lamanya
Proses dan Sikap/Penerimaan Masyarakat.
Menurut Cepat/Lamanya Proses Menurut Sikap/Penerimaan Masyarakat terhadap
Perubahan Perubahan

1. Perubahan secara cepat/revolusi : 1. Perubahan langsung : penerimaan pengaruh secara apa


perubahan yang biasanya terjadi adanya atau penggabungan nilai-nilai baru untuk
melalui bentuk paksaan (dengan atau memperkaya nilai yang telah ada atau menolak nilai-nilai
tanpa kekerasan) serta secara lama tanpa pertimbangan atau proses penyesuaian.
terencana atau tidak terencana. Contoh 2. Perubahan tidak langsung : penerimaan pengaruh namun
: kolonialisasi, peperangan, dan masih adanya proses yang memperlambat, seperti
sejenisnya penyesuaian maupun pertimbangan
2. Perubahan secara lambat (evolusi) : 3. Perubahan terencana : perubahan yang diinginkan atau
perubahan yang diawali oleh diharapkan oleh masyarakat. Contoh : pembangunan
perubahan-perubahan kecil di dalam perumahan terjangkau dan jembatan umum, peningkatan
masyarakat atau bangsa dan kemudian fasilitas pendidikan, serta sejenisnya
disesuaikan dengan keadaan yang ada. 4. Perubahan tidak terencana : perubahan yang tidak
Contoh : erubahan cara berpakaian diinginkan atau diharapkan oleh masyarakat. Contoh :
Suku Asmat (Papua/Irian Jaya) permukiman kumuh, bencana alam, dan sejenisnya.
Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Proses Perubahan Sosial-Budaya

Faktor-faktor pendorong Faktor-faktor Penghambat

1. Ketidakpuasan akan keadaan rutinitas yang 1. Sifat tertutup dan tradisional masyarakat atau
berlaku di dalam lingkungan masyarakat keberadaan masyarakat (di pedalaman atau di
2. Mendambakan perubahan atau perombakan tempat yang sulit
terhadap keadaan yang ada dan berlaku Terjangkau). Hal ini dapat menghambat
3. Keterbukaan dan kesiapan mental yang dapat penyebaran informasi dan hubungan komunikasi
memberi peluang atas perubahan yang dapat dengan masyarakat luar.
terjadi sewaktu-waktu 2. Ketidakpastian mental masyarakat sehingga
4. Memiliki tingkat pendidikan masyarakat yang menimbulkan ketakutan bila terjadi perubahan.
tinggi. Tingkat pendidikan tinggi berkaitan 3. Faktor ideologi dan agama kepercayaan
dengan kemampuan serta penguasaan ilmu 4. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
pengetahuaan dan teknologi untuk melakukan sehingga memperlambat perkembangan ilmu
berbagai pembaruan dan inovasi. pengetahuan dan teknologi.
5. Striktur sosial dan adat istiadat masyarakat
yang dapat menghambat terjadinya perubahan
sosial-budaya.
3. Wujud Perubahan Sosial-Budaya Masyarakat di Era
Global
Berbagai proses perubahan sosial-budaya akibat pengaruh
globalisasi ada yang membawa kemajuan (progression) maupn
kemunduran (regression).
a. Perubahan sosial-budaya yang berwujud kemajuan
(progression) : Perubahan sosial-budaya yang dikehendaki
dan dapat meningktkan kesejahteraan masyarakat. Contoh :
pembangunan, penggunaan internet, dan sejenisnya.
b. Perubahan sosial-budaya yang berwujud kemunduran
(regression) : perubahan sosial-budaya yang tidak
dikehendaki dan dapat merugikan masyarakat atau
mengakibatkan dan dapat merugikan masyarakat atau
mengakibatkan kemunduran. Contoh : urbanisasi
yang mengakibatkan permukiman kumuh,
pengangguran, dan lainnya.
4. Perubahan Sosial-Budaya Masyarakat di Era Global
Pada dasarnya, perubahan terjadi di setiap segi kehidupan manusia
termasuk kehidupan budaya dan sosial masyarakat. Perubahan yang
meliputi keseluruhan unsur kebudayaan dinamakan perubahan
kebudayaan (cultural change). Di samping itu ada pula perubahan sosial.
Prubahan sosial ini hanya mencakup perubahan dalam segi
kemasyarakatan, yaitu status dan peran sosial dari sebagian besar warga
suatu masyarakat. Sebagai contoh perubahan dari struktur feodal dan
demokratis. Perubahan fungsi dan peran warga masyarakat juga
mengalami perubahan. Perubahan fungsi sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam pandangan hidup. Pandangan hidup bukanlah segi sosial
melainkan kultural.
Sebaliknya perubahan segi budaya (kultural) tidak
berpengaruh pada perubahan segi sosial.
Perubahan sosial-budaya tidak selalu
mengandung arti pengemangan atau kemajuan
tetapi juga bisa merupakan suatu kemunduran.
Sebagai contoh pudarnya penggunaan bahasa
daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Peran sosial adalah
tingkah laku yang
diharapkan akan
dilakukan seseorang
sesuai dengan
kedudukannya di Emansipasi wanita terjadi karena adanya
masyarakat. perubahan pandangan hidup tentang peran
sosial kaum perempuan
C. Dampak Globalisasi terhadap
Perubahan Sosial-Budaya Masyarakat
Dampak perubahan sosial-budaya berdasarkan sekala
pengaruhnya:
a. Perubahan besar:
perubahan yang berpengaruh besar pada seseorang atau
masyarakat sehingga mengakibatkan perubahan berarti dalam
sistem sosial budayanya. Contohnya prubahan sistem mata
pencarian, dialek bahasa setempat, pola berfiki, struktur
masyarakat, dan lainnya.
b. Perubahan kecil:
perubahan yang tidak membawa dampak secara langsung atau tidak
berpengaruh besar pada sistem sosial-budaya seseorang atau
masyarakat. Contohnya perubahan mode pakaian, potongan rambut,
dan lainnya.
Dampak perubahan sosial-budaya akibat perkembangan media
komunikasi dan infomasi:
a. Mengecilnya ruang dan waktu. Informasi-informasi di era global
ini dapat menimbulkan solidaritas yang bersifat global, yaitu tidak
terikat pada kelompok agama tertentu.
b. Dunia tidak lagi mengenal batas. Batas politis atau geografis tidak
lagi menjadi batas informasi maupun komunikasi.
1. Goncangan Sosial-Budaya (Cultural and Social Shock)
Goncangan dalam sisitem sosial dan budaya suatu masyarakat
menerima perbedaan itu sebagai bentuk terobosan atau
penyerangan terhadap nilai-nilai lama yang telah dipegang
teguh dan mengakar dalam budaya masyarakat itu.
Sebaliknya, apabila masyarakat siap menerima perbedaan nila
baru yang masuk
dari luar maka masyarakat dapat
meredam goncangan yang ada
dan memberi respon positif
terhadap nilai baru sebagi bentuk
penambahan wawasan baru
dalam kehidupan masyarakat itu.
2. Ketimpangan Sosial-Budaya (Cultural and Social Lag)
Ketimpangan sosial-budaya dapat terjadi kibat masuknya
pengaruh budaya asing atau nilai-nilai sosial baru dalam
masyarakat tertentu yang belum ditelusuri secara mendalam. Oeh
sebab itu, terjadilah ketimpangan antara nilai-nilai baru dengan
nilai-nilai lama yang telah menjadi landasan.
Disamping itu, kontak sosial-budaya dapat membawa pengaruh
positif seperti mempermudah bebagai masyarakat untuk bertukar
ide, barang, jasa, dan sumber daya alam.kontak sosial-budaya
juga dapat berpengaruh negatif yaitu, pengenalan nilai sosial-
budaya baru dapat mempengaruhi kehidupan budaya suatu
masyarakat. Sebagai contoh, pengenalan nilai-nila konsumerisme
terhadap masyarakat tradisional kondisi ini mengakibatakan
ketimpangan
sosial-budaya antara masyarakat di suatu
daerah masyarakat di daera lain.
Perbedaan pola konsumsi
antara masyarakat tradisional
yang bersahaja dengan
masyarakat modern yang
konsumtif
3. Kehilangan Unsur Sosial-Budaya
Kehilangan unsur sosial-budaya terjadi akibat masuknya
unsur sosial-budaya luar yang kemudian menggantikan
unsur sosial-budaya masyarakat suatu negara.
Contohnya, globalisasi telah menimbulkan kekhwatiran
bangsa-bangsa di dunia, yakni dapat menghilangkan
bahasa-bahasa lokal di dunia yang berjumlah 6.000
bahasa lokal. Keadaan masyarakat yang belum siap atau
belum mampu memilih keadaan atau pengaruh yang
cocok dengan sisitem sosial dan budaya lokal serta
kurannya rasa
kepemilikan atas unsur sosial dan
budaya lokal dapat menghilangkan
unsur-unsur sosial budaya
masyarakat suatu negara.
4. Ketidakpastian Norma Budaya
Berbagai pengaruh luar dapat menyebabkan
terjadinya pergeseran dan perbedaan norma hidup
sehingga sulit tercapai kesepakatan tentang norma
yang menjadi pedoman masyarakat. Berkaitan
dengan perubahan sosial-budaya di era global bangsa
Indonesia memiliki warisan unsur sosial-budaya yang
beragama dan jumlah penduduk yang sangat banyak.
Potensi tersebut sesungguhnya dapat memperkuat
unsur sosia-budaya lokal masyarakat Indonesia.
Sebaliknya, keadaan itu dapat pula menjadi
bumerang apabila masyarakat Indonesia belum siap
menghadapi berbagai pengaruh
yang dibawa oleh arus globalisasi.
D. Sikap Kritis Masyarakat terhadap
Perubahan Sosial-Budaya di Era Global
Setiap bangsa di dunia saat ini tengah hidup di era global.
Proses global ini secara cepat atau lambat menimulkan
masalah-masalah baru, sebagai bagian dari akibat konsekuensi
yang harus ditanggung, seperti masalah yang muncul akibat
proses keterbukaan, persaingan yamh ketat. Hingga terobosan
sisitem sosial-budaya asing yang menimbulkan dampak positif
maupun dampak negatif.
Berbagai kondisi di era global tersebut membutuhkan sikaf
kritis dalam untuk menanggapi informasi-informasi baru
maupun pengaruh-pengaruh lain yang muncul dari segala
bidang kehidupan. Kebudayaan yang dimiliki suatu
masyarakat akan saling mempengaruhi kebudayaan
masyarakat lainnya.
Interaksi budaya masyarakat atau antarbangsa adalah
hal yang mendasari pengelompokan masyarakat yakni,
masyarakat terbelakang, berkembang, maupun
masyarakat maju.
Selain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
hasil budaya manusia juga perlu dikembangkan dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
dan pelestarian lingkungan. Di sinilah perkembangan
kebudayaan manusia mencapai suatu peradaban.
Setiap bangsa tidak dapat
mengelak dari globasi
“Bhinneka Tunggal Ika” sebagai
filter globalisasi sekaligus untuk
mempertahankan identitas
sosial-budaya masyarakat
Indonesia
Terjadinya perubahan sosial-budaya dapat diartikan
sebagi perubahan dari suatu kemajuan, pola, atau bentuk
sosial-budaya. Perubahan sosial-budaya dapat berupa
kemajuan atau kemunduran yang bersifat tetap atau
sementara, terencana atau tidak, suatu arah atau
majemuk, menguntungkan atau merugikan, dan
sebagainya.
Akibat dari perubahn sosial-budaya seperti
perkembangan pranata dan bergesernya nilai-nilai yang
luhu, telah menjadi hal yang lumrah begitipun dengan
hal-hal tabu.
Sebagian besar masyarakat lebih menyukai kehidupan yang
biasa. Oleh karna itu, ada sebagian dari masyarakat yang
menolak penemuan-penemuan baru, terutama penemuan
yang dapat menimbulkan perubahan. Tantangan masyarakat
terhadap perubahan sosial lebih besar daripada perubahan
budaya atau perubahan teknologi.

Selain itu, suatu perubahan


yang disarankan akan
mengalami penolakan jika
adanya intervensi atau
pemaksaan dari pihak lain,
sulit untuk dipahami dan
dinilai sebagia ancaman
terhadap nilai-nilai penduduk.
Oleh karna itu, masyarakat indonesia harus
mempersiapkan sikap dan pemikiran kritis dalam
memilih keadaan yang cocok dengan sistem sosial-
budaya bangsa kita. Selain itu, masyarakat Indonesia
harus dapat menyesuaikan perubahan sosial-budaya
yang terjadi dengan tingkat pemahaman Masayrakat
serta sifat masyarakat Indonesia. Jika ini dilakukan
maka bangsa Indonesia dapat menykapi dan
membentangi diri dari perubahan sosial-budaya yang
berdampak negatif. Warisan pola pikir
masyarakat Indonesia
seperti Gotong royong
dapat digunkan untuk
membentengi bangsa
kita dari dampak negatif
budaya luar
Masyarakat memang harus bersikap kritis terhadap
perubahan sosial-budaya yang sudah, sedang, dan
mungkin terjadi di era global. Namun demikian, salah
satu warisan pola fikir masyarakat Indonesia seperti
gotong royong dan tenggang rasa masih dapat
digunakan untuk membentangi bangsa kita dari
dampak negatif perubahan sosial-budaya akibat
globalisasi. Jadi, peningkatan kemampuan bersikap
kritis dan selektif terhadap perkembangan informasi
dan interaksi yang terjadi dapat digunakan untuk
meningkatkan kesiapan bangsa kita terhadap berbagi
kemungkinan dampak dari perubahan sosial-budaya.

Anda mungkin juga menyukai