AKL1 05 Konsolidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh Kurniawan
AKL1 05 Konsolidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh Kurniawan
Pendekatan residual
Ilustrasi:
PT.Turbo membeli saham biasa PT.Merah Delima sebanyak 85.000 lembar
dengan harga pasar per lembar Rp 1.580,-
Neraca PT.Turbo dan PT.Merah Delima pada tanggal 1 Januari 20X adalah
sebagai berikut :
PT.Merah
Keterangan PT.Turbo Eliminasi Neraca Konsolidasi
Delima
Debet Kredit Debet Kredit
Debet
Eliminasi - - - 134.300 - -
Kredit
-Eliminasi
137.870
-Goodwill 9.690 9.690
-Aktiva Lainnya 428.300 224.800 653.100
566.170 224.800
Kredit
Kewajibab 207.400 74.000 281.400
Modal Saham PT.Turbo 200.000 200.000
Laba ditahan PT.Turbo 158.770. 158.770
Modal saham PT.Merah Delima 100.000
-eliminasi 85%
85.000
-Kepentingan Minoritas 15% 15.000
Laba ditahan PT.Merah Delima 50.800
-Eliminasi 85%
43.180
Kewajiban Rp 281.400.000
Modal Pemegang Saham
-Kepentingan Minoritas
-Modal Saham Rp 15.000.000
-Laba ditahan Rp 7.620.000
Rp 22.620.000
-Kepentingan Mayoritas
-Modal saham Rp 200.000.000
-Laba ditahan Rp 158.000.000
Rp 358.770.000
Rp 381.390.000
Total Kewajiban dan Modal Pemegang Saham Rp 662.790.000
(1) harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahuan; dan
(2) dapat disusun secara bulanan, triwulanan, atau periode lain yang kurang dari
setahun dan mencakupi seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar
akuntansi keuangan.
Untuk menghitung biaya produk antara lain dapat digunakan dengan metode
sebagai berikut.
1. Metode Laba Kotor. Apabila perusahaan menggunakan metode ini untuk harga
sediaan selama masa interim, pengungkapan metode dan rekonsiliasi dengan sediaan
tahunan perlu dilakukan.
2. Metode Last In First Out (LIFO). Jika sediaan LIFO dilikuidasi pada masa interim
tetapi metode tersebut akan diganti pada akhir tahun, harga pokok penjualan (cost of
goods sold) harus dimasukkan dalam biaya pergantian metode dari LIFO, sebagai
konsekuensi likuidasi interim. Sebagai contoh, sebuah perusahaan melakukan likuidasi 100
unit sediaan yang diperhitungkan dengan LIFO pada tiga bulan pertama. Perusahaan
tersebut akan membebankan harga pokok/kos penjualan pada current cost 100 unit
daripada historical cost LIFO jika 100 unit tersebut akan digantikan pada akhir tahun.
Kelebihan nilai current cost di atas historical cost menunjukkan adanya kewajiban lancar
pada neraca interim.
Dalam kasus perubahan metode sediaan LIFO, pengaruh kumulatif perubahan
pada awal periode tidak dapat dihitung. Jika perubahan tersebut dilakukan pada periode
pertama, fakta tersebut harus diungkap tetapi bukan jumlah pro forma. Jika perubahan
dibuat pada periode selanjutnya, perubahan tersebut diungkap bersamaan dengan
informasi keuangan pada periode interim sebelum perubahan.
Penurunan nilai pasar sediaan tidak ditangguhkan selama periode interim, kecuali jika
ditentukan secara temporer tidak ada kerugian yang akan terjadi selama setahun secara
keseluruhan.
Rencana varian berdasarkan sistem biaya standar yang diharapkan akan diserap pada akhir
tahun sebaiknya ditangguhkan pada masa interim.
Biaya Tahunan dalam Laporan Interim. Biaya yang dibebankan secara tahunan
sebaiknya dialokasikan ke periode interim. Prosedur alokasi harus konsisten dengan
prosedur untuk laporan tahunan. Biaya-biaya yang muncul dalam periode interim tidak
ditangguhkan, kecuali jika biaya-biaya tersebut akan ditangguhkan pada akhir tahun.
Biaya Iklan. Biaya iklan tidak ditangguhkan selama masa interim, kecuali jika manfaatnya
juga dapat dirasakan pada periode sesudahnya.
Pajak Penghasilan. Pajak penghasilan dalam laporan interim dibagi menjadi (a) pajak
penghasilan untuk penghasilan dari operasional tidak termasuk item-item yang bukan biaya
atau jarang terjadi, dan (b) pajak penghasilan untuk item yang tidak biasa, pemberhentian
operasi dan item luar biasa. Biaya pajak penghasilan untuk masa interim berdasarkan pada
estimasi tarif pajak efektif tahunan untuk pendapatan kena pajak (PKP) yang berasal dari
operasi tidak termasuk item-item luar biasa. Estimasi pajak penghasilan tahunan dikurangi
dengan pajak penghasilan yang telah diakui pada periode sebelumnya menjadi beban
pajak periode kini. Pengaruh pajak untuk item-item yang tidak biasa diperhitungkan secara
terpisah dan ditambahkan pada periode interim di mana item ini dilaporkan. Gain dan loss
untuk pemberhentian operasi dan item luar biasa dilaporkan dalam laporan tahunan.
Tujuan dari IAS 34 adalah untuk mengatur isi minimal dari sebuah laporan
keuangan interim, dan untuk menjelaskan prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan
keuangan interim.
IAS 34 tidak menjelaskan entitas mana yang harus menerbitkan laporan keuangan
interim, seberapa sering laporan harus diterbitkan, atau seberapa cepat laporan tersebut
harus diterbitkan setelah akhir perioda interim. Standar diterapkan pada entitas yang
diharuskan atau memilih untuk menerbitkan laporan keuangan interim. IASC mendorong
entitas yang diperdagangkan pada publik untuk menyajikan laporan keuangan interim
setidaknya pada akhir tengah tahun, dan laporan ini harus tersedia tidak lebih dari 60 hari
setelah akhir perioda interim. Entitas yang tidak menyiapkan laporan keuangan interim atau
menyediakan yang tidak sesuai terhadap IAS 34, tidak berpengaruh pada kepatuhan laporan
keuangan tahunannya dengan IFRS.
Perioda interim. Perioda pelaporan keuangan yang lebih pendek dari tahun buku penuh
Laporan keuangan interim. Laporan keuangan yang berisi seperangkat laporan keuangan
lengkap atau kondensasian untuk perioda interim.
Jika laporan keuangan interim entitas patuh terhadap IAS 34, maka hal ini harus diungkapkan.
Laporan keuangan interim tidak boleh menyatakan kepatuhan terhadap IFRS kecuali tia sesuai
dengan seluruh IFRS dan intepretasi dari IFRIC.
a. Pengukuran untuk tujuan pelaporan interim harus dibuat atas dasar tahun-ke-
tanggal, sehingga frekuensi pelaporan entitas tidak mempengaruhi
pengukuran hasil tahunannya.
b. Definisi pengukuran dan kriteria pengakuan yang sama digunakan dalam
laporan keuangan interim maupun tahunan.
c. IAS 34 mengharuskan entitas untuk mempertimbangkan beberapa poin
berikut:
Pendapatan yang diterima musiman, siklik, atau kadang-kadang selama satu
tahun buku harus diperlakukan berbeda dari perlakuan dalam laporan
keuangan tahunan.
Cost dan Biaya diakui ketika terjadi, dan tidak diperlakukan berbeda dari
laporan keuangan tahunan
Biaya pajak penghasilan harus diakui berdasar estimasi terbaik dari rata-rata
berbobot tingkat pajak penghasilan tahunan harapan untuk tahun buku
penuh.
Diakui bahwa persiapan laporan interim terkadang akan membutuhkan
banyak estimasi.
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No.5. PSAK
No.5 menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu
perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang
berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menggambarkan aktivitas masing-
masing segmen industri dan menunjukkan komposisi masing-masing wilayah
geografis yang dilaporkan.
Segmen usaha dapat dilaporkan jika melewati batas materialitas. Suatu segmen dianggap material jika
salah satu dari kriteria dibawah ini terpenuhi:
1. Penjualan kepada pelanggan yang tidak mempunyai hubungan istimewa, memberi peluang dasar
segmentasi jenis-jenis pendapatan sebesar 10% ke atas
2. Apabila laba operasi merupakan hal yang penting, maka laba operasi atau rugi operasi 10% ke atas
disajikan terpisah.
3. Apabila penggunaan aktiva adalah penting, makaaktiva segmen berjumlah 10% ke atas dari jumlah
aktiva entitas dilaporkan terpisah.
Statement No. 131 mensyaratkan bahwa total pendapatan eksternal dari segmen yang perlu
dilaporkan setidaknya berjumlah 75% dari total pendapatan konsolidasi. Jika segmen yang dilaporkan
tidak memenuhi kriteria ini, maka harus ditambahkan laporan atas segmen lain, meskipun tidak
memenuhi batas kuantitatif.
Informasi segmen harus melaporkan:
1. Penjualan dan operasi pendapatan lainnya, dibedakan antara pendapatan yang dihasilkan dari
pelanggan diluar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
2. Hasil segmen,
3. Aktiva segmen yang digunakan,
4. Dasar penetapan harga antar segmen.