Disusun Oleh :
Teuku Muhammad Agra S 22010118220040
R A Dwi Kurniawati SMJ 22010118220027
Mohammad Arya Lingga B 22010119220132
Anafatun Ihtammaliya 22010119220040
Azizah Indria Putri 22010119220042
Hanif Akbar Abdillah 22010119220113
Vista Timoria Sundari B 22010115140238
Mahardika Budjana Sutan Ilham 22010119220061
Yola Valentin Saragih 22010119220062
Nopiane Rospita 22010119220063
Kurnia Vanie Saritsya 22010119220064
Andi Muh Fatwa Mardin 22010119220067
Penguji :
dr. Nurvita Nindita Sp.OG
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi abdomen :
- Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan oleh
kehamilan atau tumor.
- Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
- Striae, jaringan parut, peristaltik.
Palpasi abdomen :
- Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebih
dahulu.
- Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
- Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari-jari
dalam keadaan rapat yang dimulai dari bagian hipochondrium secara perlahan-
lahan dan kemudian diteruskan kesemua bagian abdomen dengan tekanan yang
meningkat secara bertahap.
Perkusi abdomen :
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat ditentukan apakah
pembesaran perut tersebut disebabkan oleh cairan bebas, udara (meteorismus) atau tumor.
Auskultasi abdomen
Pemeriksaan Ginekologi
Kelenjar Bartholini
a. Penjelasan pada pasien terlebih dulu mengenai prosedur pemeriksaan inspekulo dan
manfaat dari pemeriksaan ini
b. Pasien diminta persetujuannya untuk pemeriksaan inspekulo
c. Pastikan bahwa pasien sudah mengosongkan vesika urinaria dan atau rectum
d. Pasien berada pada posisi lithotomi
e. Kenakan sarung tangan
f. Persiapkan spekulum bi-valve yang sesuai, atur katub dan tuas sehingga spekulum
siap digunakan.
g. Hangatkan spekulum bi-valve dengan ukuran yang sesuai dan bila perlu beri
lubrikasi
h. Pisahkan labia dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri dari sisi atas
i. Spekulum bi-valve dalam keadaan tertutup dimasukkan vagina dalam posisi miring
menjauhi dinding vagina sebelah depan dan meatus urtehrae eksternus
j. Setelah berada didalam vagina, spekulum diputar 900 dan diarahkan pada fornix
posterior
k. Setelah mencapai fornix posterior, tuas spekulum ditekan sehingga spekulum terbuka
secara optimal (kedua bilah saling menjauh) dan portio terpapar dengan baik.
l. Lakukan pengamatan pada porsio dan fornix vaginae dengan baik. Lepaskan tuas
spekulum, tarik keluar spekulum perlahan-lahan sambil diputar secara bertahap
sejauh 900. Lakukan pengamatan pada keadaan permukaan vagina saat menarik
keluar spekulum
Perabaan vagina :
- Keadaan himen.
- Keadaan introitus vaginae.
- Keadaan dinding vagina.
- Perabaan pada cavum Douglassi.
Perabaan servik : dikerjakan secara sistematis untuk menentukan:
- Arah menghadap dan posisi dari porsio uteri.
- Bentuk, besar dan konsistensi servik.
- Keadaan kanalis servikalis (terbuka atau tertutup).
Perabaan corpus uteri
- Letak
- Bentuk
- Besar
- Konsistensi
- Permukaan
- Mobilitas dengan jaringan sekitarnya
Untuk melakukan evaluasi pada uterus, pemeriksaan dilakukan secara bimanual.
- Uterus retroversio fleksio, perabaan uterus agak sulit oleh karena pencekapan
uterus tak dapat berlangsung secara baik.
- Pasien obese, evaluasi uterus secara palpasi sulit dilakukan.
- Vesika urinaria yang terlampau penuh.
- Pemeriksaan adneksa dan parametrium baru dapat dilakukan bila palpasi uterus
sudah dapat dilakukan dengan baik.
- Dalam keadaan normal, tuba falopii dan ovarium tak dapat diraba.
- Tuba falopii dan ovarium hanya dapat diraba dari luar pada pasien kurus atau pada
tumor ovarium / kelainan tuba (hidrosalphynx) yang cukup besar.
3. Pemeriksaan lain-lain :
a. Rectal toucher:
Dikerjakan pada
o Virgin
o Pasien yang mengaku “belum pernah bersetubuh”
o Kelainan bawaan (atresia himenalis atau atresia vaginalis)
o Wanita diatas usia 50 tahun
c. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan diagnostik sederhana yang dapat dikerjakan secara poliklinis (di kamar
periksa):
Sediaan basah :
Pap smear :
Sadari
1. Minta klien untuk berbaring di meja periksa.
2. Letakkan sebuah bantal di bawah punggung pada sisi yang akan diperiksa. Hal ini akan
membuat jaringan ikat payudara menyebar, sehingga dapat membantu pemeriksaan
payudara.
3. Letakkan kain bersih di atas perut ibu/klien.
4. Letakkan lengan kiri ibu ke atas kepala. Perhatikan payudaranya untuk melihat apakah
tampak sama dengan payudara sebelah kanan dan apakah terdapat lipatan atau lekukan.
5. Dengan menggunakan permukaan tiga jari tengah, lakukan palpasi payudara dengan
menggunakan teknik spiral. Mulai pada sisi terluar payudara. Tekan jaringan ikat
payudara dengan kuat pada tulang rusuk setelah selesai tiap putaran dan secara bertahap
pindahkan jari jari menuju areola. Lanjutkan sampai semuanya bagian selesai di periksa
6. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tekan putting payudara dengan lembut.
Lihat apakah keluar cairan: benng, keruh atau berdarah.
7. Ulangi langkah tersebut pada payudara lainnya
8. Jika ada keraguan tentang temuan (missal apakah terdapat benjilan) ulangi langkah
tersebut, ibu duduk dengan kedua lengan disisi badanya.
9. Lakukan palpasi bagian pangkal payudara, minta ibu duduk dan mengangkat lengan
kirinya setinggi bahu. Bila perlu, minta ibu meletakkan tangannya di bahu anda. Tekan
sisi lateral dari muskulus pektoralis sambil bertahap menggerakan jari jari ke pangkal
ketiak, untuk meriksa pembesaran kelenjar getah bening
10. Ulangi langkah tersebut pada sisi payudara lainnya
11. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, minta ibu untuk memakai pakaiannya kembali.
Jelaskan mengenai temuan yang ada
12. Ajari ibu untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara berkala (SADARI)
Tabel 1. Deskripsi temuan yang dijumpai saat Pemeriksaan Payudara
Bentuk Apakah terdapat perbedaan bentuk payudara ?
Kulit Apakah kulit tampak halus/kerut/berselung?
Cairan dari Puting Apakah ada cairan yang keluar ? warna ?kekentalan
? bau ? dan banyaknya ?
Daftar Pustaka
1.Beckmann, Charles R.B Et.all. Obstetrics and Gynecology. Sixth Edition. Philadelphia:
Lippinicott Williams and Wilkins. 2010
2.Saifudi, Abdul Bari Et all. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.2014
3.Katz, Vem L. Et all. Comprehensive Gynecology. Fifth Edition. Philadelphia: Mosby.2007
4.Manuaba, Ida Bagus Gede Et all. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, dan KB edisi 2.
Jakarta:ECG. 2013
5.Bain, Catrina M Et all. Ilustrasi Ginekologi. Edisi Keenam. Elsevier.2015