Jenis-Jenis Paragraf
Jenis-Jenis Paragraf
dalam
BAHASA INDONESIA
Penulis
Ridha Mashudi Wibowo
Diterbitkan oleh :
410CeM Press
e-maihmzjQhan]{IJ.@1.ja..hoo.c;oJd
Telp. 0882 16002720
Dicetak oleh:
A.Com Advertising Yogyakarta
{ p.penghubung
p.penutup
p. perbandingan/
pertentangan
p. analogi
Paragraf isi/fungsi p. contoh
p. sebab-akibat
p. proses
p.deskriptif
jenis p. ekspositoris
P: argumentatif
p. naratif
. 1. paragraf pembuka
Paragraf ini berperan sebagai pengantar untuk sampai
kepada masalah yang akan diuraikan. Oleh sebab itu,
paragraf pembuka hams dapat menarik minat dan perhatian
pembaca, Adapun kegunaan paragraf pembuka adalah
untuk menarik perhatian pembaca dan rnenielaskan tujuan
dati penulisan karanganitu.
115
2. paragraf penghubung/isi
Paragraf ini berisi masalah/inti persoalan yang dikemukakan
dalam leks. Oleh karena itu, secara kuantitatif paragraf inilah
yang paling panjang.
3. paragraf penutup
Pilragraf ini mengakhiri sebuah karangan, Biasanya paragraf
ill)berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat juga
paragraf penutup berupa penegasan kembali alas hal-hal
yang dianggap penting dalarn paragraf penghubunq, Secara
berturut-turut berikut disajikan contoh paragraf pembuka,
paragraf penghubung, dan paragraf penutup,
4. paragraf perbandinqan/pertentanqan
Paragraf ini berisikan perbandinqan/pertentangan antara
dua hal yang tingka1:I;1ya sama.dan kedua hal i111 mempunyai
persamaan dan perbedaan, Perhatikan contoh paragraf
berikut ini.
117
benar dan menjadi pemimpin di- dalam kelompok
bermainnya. Namun, rupanya hal itu pula yang sering
menyebabkannya berkelahi dengan Shinchan.
5. ~graf analogi
PCIiagraf ini banyak digunakan untuk membandingkan
sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang belum atau
kurang dikenal umum. Perbandingan itu berguna untuk
menjelaskan yang kurang dikenal tersebut. Perhatikan
contohparaqraf berikut inL
118
Dalamcontohdiatasdiperbandingkanduamerekkendaraan,
yang satu telah banyak dikenal umum, yakni Honda, dan
yang satu lagi belum banyak dikenal, yakni sepeda-sepeda
motor Cina
6. paragraf contoh
Paragraf yang berisi contoh-contoh ini umumnya diqunakan
untuk menjelaskan suatu generalisasi yang sifatnya terlalu
umum. Perhatikan contoh paragraf berikut ini: .
(166) Dewasainikomputertelahdipergunak<;wd<l@wJ)anyak
bidanqkehidupan, baikbidangkehidupanyang bersifat
eksak, misalnya dalam bidang kesehatan, ramalan
cuaca (geografi), pertarrtbangan,pertahanan dan ke-
amanan, matematika, termonuklir, telmikotomotif, dan
arsitektur, rnaupun dalam bidang kehidupan sosial,
misalnya dalam bidang perbankan (ekonomi), sensus
penduduk (sosioloqi/demografi], dan perhitungan kartu
suara (politik). Bahkan, komputer j\lga dipakai dalam
bidang pengembangan bahasa, .misalnya dengan
adanya mesin penerjernah. (tralJslfItion machine) yang
bersifatFAHQT(fully automatic high quality translation)
seperti yang telah dikembangkan oleh Georgetown
University, Amerika. Ditinjau dari segi ukurannya
komputer yang dipergunakan itu eukup bervariasi,
mulai dari komputer mini, misalnya jam tangan digital,
tarnaqochidan kalkulator; komputerrnikro, misalnya
laptop dan PC {personal computer}; hingga komputer
makro, misalnya server dalam unit-unit !.AN (Local
Area Networkl dan mainframe yang biasa diperguna-
kan di bank-bank atau perusahaan-perusahaan besar
lainnya.
7. paragraf sebab-akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk
sebab-akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai
pikiran utama, danakibat sebagai pikiran penjelas. Dapat
juga sebaliknya, akibat sebaqai pikiranutama dan beberapa
penyebab sebagai perinciannya. Perhatlkan contoh paragraf
berikutini.
8. paraqraf proses
Cara lain yang dapat digunakan untuk menjaga agar
perkembangan sebuah paragraf tertata balk adalah dengan
memperhatikan proses tetjadinya sesuatu. Untuk menyusun
suatu proses penulis harus rnengetahui perincian-perincian
secara rnenyeluruh, membagi proses tersebut pada tahap-
tahap kejadiannya, dan dapat menjelaskan tiap tahapan itu
120
dalam detail-detail yang tegas, sehingga keseluruhanproses
dapat terlihat dengan jelas. Perhatikan contoh eli bawah ini.
(168) cam membuat tempe begini. Mula-mula kedelai di-
bersihkan dari kotoran kerikil, pasir, dan lain se-
bagainya. Kemudian, kedelai dimasukkan ke dalam air
bersih satu malam. Lalu, pagi hartnya, direbus setengah
matang. Setelah itu, kedelai dibersihkan lagi, kulit
kedelai diarnbil. Kedelai yang tidak berkulif dibersihkan
lagi lalu dirnasukkan ke dalam air satu malam. Pagi
harinya,kedelaidirebus sampairnasek,' -Sesudah itu,
kede1ai didinginkan, lalu diberi ragi. Kemudian, kedelai
yang beragi Itu dibungkus daun pisang atau plaslik.
Kedelai itu mengalami peragian. Akhirnya, kedelai itu
menjadi tempe.
Pada contoh di atas diuraikan proses pernbuatan tempe
dengan menyajikan tahap-tahap prosesnya. Diharapkan
dengan penyajian proses itu pernbaca mengetahui secara
jelas bagaimana melakukan sesuatusecara kronologis.
2. paragraf ekspositoris
Paragraf ekspositoris, eksposisi, atau paparan harnpit sarna
dengan paragraf deskriptif. Keduanya sarna-sarna men-
deskripsikan sesuatu hanya saja perbedaannya ialah bahwa
dalarn paragraf deskriptif diperikan segala sesuatu yang
tertangkap oleh indera penulis, sedangkan dalarn paragraf
ini tidak semuanya diceritakan, tetapi hanya hal tertentu
saja yang dimanipulasi. Dengan kata lain, di dalarn paragraf
ini terdapat suatu fokus pencetitaan. Dati fokus yang tertentu
itulah kemudian cetita dibangun dan dlmanipulasi. Se-
mentara itu, paragraf ini umumnya betisi penjelasan atau
penjabaran tentang suatu pokok persoalan tanpa kecen-
derungan untuk mempengaruhi sikap atau pendapat pem-
baca. Perhatikan contoh berikut.
123
yang laIu tentu ada banyak hal menarik yang bisa
kuketahui. Mungkin papan tulis Jtu bisa bercerita berapa
banyak murid yang pemah belajar di sini. la akan dapat
menyampaikan betapa sering ruang ini boeor waktu
hujan. la akan membeberkan berapa banyak mood
yang dikeluarkan oleh guru-guru kami karena ketahuan
meneontek pada saat ulangan. Ia mungkin akan me-
nyebut juga tentang Anton, temanku sebangku, yang
dijewer Bu Dhani karena ketahuan menirukan gaya
bicaranya yang geniI. la juga akan berceloteh tentang
Pak Katio yan\l selalu berapi-api menerangkan soa1-soal
matematika seperti komentator sepak bola. Namun, ia
pasti tidak akan Iupa untuk mengingatkanku akan per-
temuan terakhirku dengan Rini.
(172) Pesar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di
lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain,
Pemeo masyarakat yangmenyatakan bahwa umurnnya
penjual kain adalah orang India tidak berlaku di sini.
Selain orang india, banyak pula penjual kain yang lain,
misalnya orang Cina, Vietnam, Malaysia, Batak, Padang,
Madura, Banyuwangi, Sleman, dan banyak lagi yang
lain. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter kain
untuk setiap kios, balk kain bermotif maupun polos,
Pada hari libur dan menjelang hari besar jumlah itu bisa
berlipat lebih dar! tiga kalinya, Dari data tersebut dapat
diperkirakan berapa besar uanq yang masuk ke kas DK!
dar! pasar itu.
3. paragraf argumentatif
.Paragraf argumentasi berisi rangkaian Jakta yang berfungsi
sebagai evidensi terhadapsuatu hal dan digunakan untuk
124
meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan patut
diterima sebagai suatu kebenaran. Tujuan dati pembuatan
paragraf ini adalah mempengaruhi/mengubah sikap dan
pendapat pembaca bertolak dati fakta-fakta tertentu menuju
sasaran yang ingin dicapai. Perhatikan contoh berikut.
(l75) Setelah lelah berrnain ping pong hingga dini hari saya
putuskan untuk memperoleh pijai refleksi. pada Ahad
125
SOl'ffiya. Namun, hasrat untuk menikmatinya sambil
tertidur tak terwujud. Dua orang yang rnendapatkan
pelayanan yang sarna disamping saya berceloteh
dengan suara tinggi tentang pemilu legisialif yangbaru
saja berlangsung. Walau tak saya ikuti diagnoslsmereka
tentang peristiwa itu, karena terlebih d1llu sayaselesai
dipijat, saya mendengarkan celoteh tersebutsebagai
beglandarisebuah aksi rakyat Aksi apa? Tentuaksi
yang menentukan nasib sebuah pemerintahan. J~di
zaman ba.~eula .C4~ 'menentukan didikte raiafthefffng
has spokenatau raja telah menetapkan], daiam konteks
moderndan demokrasi Indonesia dewasa ini, wewenanq
tungga! itutelah ditanggalkan. Yang terjadi adalah the
people have been spoken (rakyat telah menentukan).
1. alamiah
Teknik ini dapat diterapkan dengan memperhafikankan
pengaturan pola urutan (kronologisasi) pada objek atau
kejadian yang dibicarakan. Kronologisasi yang digunakan
dapat berupa kronologisasi ruang (spasial) yang membawa
pembaca dar! satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan
dalam sebuahruanq atau dar! sudut pandang yang satu ke
sudut pandang'liing lain, misalnya
126
(176) Satu hal yang belum kami ketahui teiltang PakArif ialah
temyata beliau menyewa tiga kamar kos sekaligus.
Tempat kos yang sekarang ditinggalinya terletak di
Gang Pandega Marta, Jl. Kaliurang. Beliau lebih suka
menetap di sana karena tempat itu relatif tenang.
Tempat kos kedua terletak di Kampung Sagan, tempat
hunian yang cukup padat penduduknya. Beliau men-
jadikan tempat kosnya ini sebagai rendezvous dengan
rekan-rekannya sesama mahasiswa S2. Koleksi bukunya
yang cukup banyak disimpannya di sini. Adapun tempat
kos ketiga terletak di Blimbingsari. Tempat kos ini
dipilihnya karena dekat dengan tempat tingga1 rekan-
rekannya yang suka bermain musik. Seminggu sekali
beliau pasti berkumpul dengan teman-temannya di sini
untuk bermain rnusik.
128
2. klimaksdan antik1irnaks
Teknik klimaks dipakai dengan meletakkangagasan utama
pada bagian awal patagraf dan rincian gagasan bawahan
yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian,
berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga ke gagasan
yang paling tinggi tingkat kepentingannya. Apabila gagasan
disusun berkebalikan dengan susunan itu, maka teknik yang
dipakai dinamakan teknik antiklimaks. Perhatikan contoh
paragraf berikut ini.
Lat.han
130
pula oleh faktor tidaktetjadinya "persaingan bahasa" antara
bahasa daerah yang satu dengan yang lain untuk mencapai
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
131
yang mempengaruhi proses fisiologisnya secara langsung
akan lebih rnudah diterangkan dibanding pengaruh yang
fidak Iangsung.
132