Makalah KDK 1 Wulan
Makalah KDK 1 Wulan
PELAYANAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH
NIM: 202001133
KELAS: 1B
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “PELAYANAN
KEPERAWATAN DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN” untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Manajemen dan Ekonomi kesehatan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang penulis hadapi, namun
penulis menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat dorongan,
bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing selaku
dosen mata kuliah KDK 1, dan orang tua yang senantiasa mendukung tereselesaikanya makalah
ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. untuk itu keritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penyusunan makalah yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………
B. Rumusan masalah……………………………………………………………..
C. Tujuan penulisan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. saran………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang pagar
banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu pelayanankesehatan yang mempunyai peran
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakt adalah rumah
sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai SKN (Sistem Kesehatan
Nasional) dan mengambantugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat, karna pembanggunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu
diarahkanpada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan sehingga bidang
kesehataan perlu untuk selalu dibenahi agar bias memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan di di maksud tentunya adalah pelayanan yang
cepat, tepat, murah dan ramah. Deiberih bahwa sebuah Negara akan bisamenjalangkan
pembangggunan dengan baik sehingga di dukungoleh masyarakat yang sehat secara jasmani
dan rohani.
Untuk mempertahankan pelayanan, pihak rumah sakit dituntut selalu keamanan
kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagi
upaya untuk memenuihi keingginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen
rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan dirumah sakit, bukan saja
mengharapkan pelayanan medis dan keperawataan tetapijuga mengharapkan kenyamanan,
akomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan
demikian perlu adanya peninggkatan kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit, begitu pula
dengan lembaga pelayanan kesehatan lainnyaseperti puskesmas, posyandu maupun klinik.
Salah satu yang harus di lakukan oleh mahasiswa keperawatan saat ini adalah
melakukan sebuah revolusi secara menyeluruh dan detail dalam setiap aspeknya. Sehinggah
mahasiswa keperawatan akan mampu membentuk sebuah revolusioner dalam dunia
keperawatan itu sendiri terutama pada pelayanan kesehatan yang prima.
Dalam jtuh makalah ini akan benar bagaimana bentuk serta proses pelayanan kesehatan
yang prima, system rujukan serta permasalahan yang terdapat didalamnya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan , maka masalah yang ada akan di angkat
dalam makalah ini adalah:
1.Apa yang di maksud dengan pelayanan kesehatan?
2. Apa saja lembaga pelayanan kesehatan?
3. bagaimana lingkup system pelayanan kesehatan?
4. Apa yang dmaksud dengan system rujukan?
5. Apa yang di maksud dengan pelayanan kesehatan prima?
6. Apakah fakator yang mempengaruhi pelayanan kesehatan?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahuisystem-sistem dari pelayanan kesehatan.
2. Mengetahui tingkat pelayanan.
3. Mengetagui beberapa lembaga yang terkait dengan pelayanan kesehatan.
4. Mengetahui pelayanan kesehatan prima.
5. Mengetahui factor yang mempengaruhi pealyanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Input. Merupakan komponen yang memberikan masukan untuk berfungsinya satu sistem
seperti sistem pelayanan kesehatan. Input/masukan berupa potensi masyarakat, tenaga
kesehatan, sarana kesehatan yang lain. Page 2 of 8 Titik Anggraeni KDK
2. Proses. Kegiatan yang berfungsi merubah sebuah masukan/input menjadi hasil yang
diharapkan misal : berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output. Hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya
dapat berupaya pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien dan efisien serta
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Dampak. Merupakan akibat yang dihasilkan sistem, misalnya : dampaknya akan menjadi
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan kesehatan
yang terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan balik. Merupakan hasil yang sekaligus menjadi masukan. Ini terjadi dari sebuah
sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruh dalam sistem pelayanan kesehatan
dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang bisa menjadi input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan Adalah keadaan diluar sistem yang dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan
dalam eitem pelayanan kesehatan yang dimaksd dapat berupa lingkungan geografis, sosial
masyarakat.
Menurut Levey dan Loomba (1973) menyatakan bahhwa sistem pelayanan kesehatan adalah
setiap usaha yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihahra dan meningakatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Hodgetts dan Casio menyatakan pelayanan kesehatan terbagi dalam beberapa jenis yang secara
umum ada dua, yaitu:
Pelayanan Kedokteran
Pelayanan kesehatan yang didalamnya ada kelompok pelayanan kedokteran (medical services)
ditandai dengan cara melakukan pengorganisasian yang bisa bersifat sendiri (solo practice) atau
secara bersama-sama pada sebuah organisasi.
Pelayanan kesehatan yang ada dalam kelompok kesehatan masyarakat (publik healt service)
ditandai dengan cara melakukan pengorganisasian yang pada umumnya dilaksanakan secara
bersama pada sebuah organisasi.
Tujuan terpenting adalah untuk memelihara dan melakukan peningkatan kesehatan serta
pencegahan penyakit. Sedangkan sasarannya adalah kelompok dan masyarakat.
C. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan system pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
dan tekonologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan tenkologi ,
maka akan di ikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai
dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi
seperti mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit berdasarkan maka itu
pelayanan kesehatan membutukan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan
lebih professional danbutuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.
2. Pergeseran nilai masyarakat
Berlangsunya system pelayanan kesehatan jujgab dapat dipengaruhi oleh nilai yang
ada dimasyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan. Diama dengan beragamnya
masyarakat,maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang
berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan/pemanfaatanpelayanan
kesehatan, demikian juga sebalikanya
3. Aspek Iegal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan
jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pulah tuntuntan hokum dan
etik dalampelaqyanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan
harus di tuntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan
memperhatikan nilai-nilaihukumdan etika yang berlaku.
"Masih banyak masyarakat di daerah yang tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan
karena tidak adanya fasilitas kesehatan yang disediakan. Alasan lainnya juga karena letak
geografis yang sulit dijangkau," papar Direktur Riset dari "The Indonesian Institute" Lola
Amelia, dalam acara talkshow Beritasatu.com Festival, di Jakarta, Sabtu (23/8).
Persoalan kedua juga menyangkut masalah distribusi yang belum merata, khususnya tenaga
kesehatan. "Beberapa daerah masih banyak yang kekurangan tenaga kesehatan, terutama
untuk dokter spesialis. Memang sudah ada program 'bidan masuk desa', tapi kan mereka
tidak menetap," ujar dia.
Data terakhir Kementerian Kesehatan RI memang mencatat, sebanyak 52,8 persen dokter
spesialis berada di Jakarta, sementara di NTT dan provinsi di bagian Timur Indonesia lainnya
hanya sekitar 1-3 persen saja.
Persoalan terakhir yang menjadi catatan "The Indonesian Institute" adalah soal pendanaan.
Karena untuk tahun 2014, pemerintah hanya mengalokasikan 2,4 persen dana APBN untuk
bidang kesehatan. Padahal Undang-undang Kesehatan Nomor 36/2009 mengamanatkan
dana kesehatan sebesar 5 persen dari APBN.
"Ini sebetulnya masalah kemauan pemerintah saja. Tapi kalau melihat visi dan misi Jokowi
sebagai Presiden RI, dia setuju akan menaikkan anggaran kesehatan menjadi 5 persen.
Mudah-mudahan di pemerintahannya nanti, hal itu bisa direalisasikan," harap Lola.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran
sangat penting lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan atau non profit organization.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan),kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan.
B. Saran
Pendidikan terhadap pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu ditingkatkan baik secara
formal dan informal khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan komunitas, dengan
harapan institusi pendidikan mampu mengajarkan cara memberikan pelayanan asuhan
keperawatan komunitas sesuai standart asuhan keperawatan dan kode etik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Assaf. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta : EGC. Ade, IZN. 2009. Pengaruh
Karakteristik Individu dan Psikologis terhadap Kinerja Perawat dalam Kelengkapan Rekam
Medis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Jurnal Penelitian. Medan:
Program pasca Sarjana USU. Boaden, R. (2008). “Does lean enhance public services?”, Editorial.
Public Money & Management, Vol. 28, pp. 3-6 (special issue on Lean in public services).
Chandra, . 2005. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta : Penerbit Andi. Crane.P. 2004.
Nurses Implementer of Organization Culture Medscape.Diperoleh 6 Januari 2009. Croby B,
2009, Manajemen Mutu, Total Quality Management. Edisi Revisi, Yogyakarta. Depkes RI. 2010.
Capaian Pembangunan Kesehatan Tahun 2011. Jakarta Depkes, RI 2002 , Jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakatdi PuskesmasJakarta : Dirjen Binkesmas. Depkes. 2008. Petunjuk Tehnis
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dan Jaringannya. Jakarta : Dirjen
Binkesmas. Effendy. F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
Griffiths et al. 2008. International Relations: The Key Concepts Second Edition. New York:
Routledge.