Bagaimana dengan orang tua atau saudara kami yang tidak percaya
kepada TUHAN YESUS, apakah bisa ikut didoakan pada misa
arwah?
Mereka yang tidak dibaptis dan tidak mengikuti ajaran Yesus, tidak
bisa didoakan dalam upacara publik dan resmi dalam tradisi gereja
katolik, terlebih dalam Misa sebab ini akan menjadi batu sandungan
bagi orang lain. Jika ingin mendoakan mereka secara pribadi dalam
hati, kiranya tidak dilarang. Mereka yang bukan anggota komunitas
gereja Katolik, tidak boleh didoakan secara katolik. Didoakan secara
pribadi saja dalam doa pribadi. Ini sudah aturannya.
Tidak ada yang tahu persis apakah setelah meninggal orang akan
masuk ke Api Penyucian atau tidak. Ingat, segala sesuatu setelah
kematian tidak ada yang tahu. Bahwa orang akan mengalami
pengadilan khusus dan dibawa entah ke surga, penyucian, atau
neraka, gereja telah mengajarkan. Tetapi soal waktu, kita tidak tahu.
Waktu pada waktu kita hidup dan waktu setelah kematian itu beda.
Mungkin arwah masih di sekitar kita selama 40 hari. Mungkin saja.
Tetapi kalau dikatakan mitos, saya tidak setuju. Bisa jadi benar.
Saya tidak tahu apakah orang yang beragama non-Katolik masuk ke
api penyucian. Hanya Allah yang mengetahui semuanya. Tetapi
bahwa mereka akan mengalami penyucian setelah kematian, saya
meyakininya. Untuk lebih mengetahui berbagai ajaran penyucian
dalam berbagai agama, silahkan baca buku saya, Riwayat Api
Penyucian dalam tradisi dan kitab suci.
Hades itu adalah neraka, sedangkan api penyucian itu bukan neraka.
Api Penyucian itu ibarat jembatan yang menuju surga, tetapi bersifat
memurnikan.
Izin bertanya soal api neraka. Kita percaya bahwa Allah kita
adalah Maha Kuasa dan Maha Kasih serta bertanggung jawab.
Apakah ada umat yang setelah meninggal, selamanya berada di
neraka? Jika demikian, Apakah Allah begitu tega membiarkan
umat ciptaan-Nya merana selamanya di api neraka? Apakah Allah
kehabisan cara untuk membawa manusia beralih dari neraka ke
surga? Apakah Allah kalah dengan setan-setan yang membawa
manusia ke neraka?
Wah, saya tidak tahu persis tentang hal ini. Bayi yang digugurkan
tentunya tidak memiliki kesalahan. Meskipun memiliki dosa asal
(kecenderungan untuk berbuat dosa), tetapi tetap saja belum
melakukan. Kita percaya, bayi yang digugurkan ini akan diterima oleh
sang Pencipta.