Anda di halaman 1dari 4

Merancang Karya Seni Budaya Nusantara:

Kd 3.2.Rancangan Karya Seni Tari


Membuat karya tari bagi banyak orang terasa ‘menakutkan'. Ketakutan itu, antara lain
merasa bahwa karya tari akan dinilai tidak bagus atau akan ditertawakan. Padahal, jika
dicoba terlebih dahulu, bisa saja akan menghasilkan sebuah karya tari yang bagus dan
disukai banyak orang. Pertanyaan yang sering muncul saat membuat tarian adalah mana
yang harus ditentukan terlebih dahulu, gerakan, judul, atau justru tema tarian? Tema
tarian biasanya sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Tema yang digunakan
contohnya tentang flora dan fauna, aktivitas sehari-hari, atau bebas.

Oleh karena itu, agar dapat membuat karya tari, beberapa hal perlu dirancang dan
dipersiapkan dengan baik. Hal-hal tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan tema dan jenis sajian

Untuk mempersiapkan pergelaran tingkat sekolah, hal pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan apa yang akan dipergelarkan. Tentukan terlebih dahulu apakah akan
mempergelarkan tarian yang sudah ada atau harus membuat tarian baru? Jika akan
mempergelarkan tarian yang sudah ada, beberapa hal yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut.

1 ) Menentukan jenis/ judul tarian yang akan dipentaskan.

2) Menentukan bentuk tarian yang akan dipentaskan (solo/tari tunggalı duet, trio,
kelompok, atau massal), jumlah penarij dan siapa yang akan membawakan tarian.

3) Menentukan jumlah tarian yang akan dipentaskan.

4) Menentukan nama-nama penari dan tarian yang akan dipentaskan, beserta penanggung
jawab tiap materi yang akan dipentaskan.

5) Menentukan jadwal dan tempat latihan (berkoordinasi dengan bagian Iain untuk
pengaturan jadwal per tari dan jadwal latihan gabungan).

6) Menentukan tempat penyewaan kostum. 

Sumber, commons.wikimedia.org

Gambar 10.7 Tari merak, salah satu contoh karya tari yang banyak dibawakan dalam
pertunjukan tari.
Jika akan mementaskan tarian dengan koreografi yang baru, tentukan siapa yang akan
menjadi koreografen Langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan, staf produksi,
dan siapa saja yang terlibat dalam pementasan. Setelah panitia terbentuk, barulah
mengadakan pertemuan untuk menentukan segala sesuatunya (materi pementasan,
personal yang terlibat, dan penanggung jawab) pada pertemuan pertama setelah
kepanitiaan/staf produksi terbentuk.

Mementaskan karya baru memerlukan waktu persiapan lebih lama dan lebih rumit
dibandingkan mementaskan karya yang sudah ada. Pada saat merancang karya, banyak
pertanyaan yang harus dijawab, antara lain sebagai berikut.

1 ) Konsep tarian yang akan digunakan apakah konsep Barat yang global, konsep Timur
yang detail, atau justru menggabungkan keduanya?

2) Jenis tari yang akan dibuat, apakah tarian yang akan dibuat untuk laki-laki saja, untuk
perempuan saja, campuran, atau justru tarian netral yang dapat dibawakan, baik oleh
penari laki-laki maupun penari perempuan, dengan perbedaan pada volume gerak dan
lebarnya bukaan kaki?

3) Bentuk penyajian tari, apakah tari tunggal, tari berpasangan, tari kelompok, ataukah
massal/kolosal?

4) Genre tarif apakah tari klasik, kreasi baru, kontemporer, atau modern?

5) Tema dari gerak tari, apakah imitatif, heroik, romantik, atau drama tari?

6) Iringan musik, apakah musik etnik, tradisional, kontemporer, modern, alternatif, atau
justru tanpa bunyi?

7) Properti atau perlengkapan tari yang akan digunakan, apakah bersifat feminin, seperti
kipas, selendang, dan payung; bersifat maskulin, seperti keris, tombak, dan panah; atau
bersifat netral, seperti caping dan tongkat pendek?

b. Memilih penari

Langkah selanjutnya adalah menentukan siapa penari dan peran yang akan dibawakan
sesuai dengan kemampuan dan kepantasan. Artinya, pemilihan peran disesuaikan dengan
tuntutan peran. Jika untuk pementasan komersial atau untuk lomba/festival, pemilihan
penari dapat dilakukan melalui audisi. Namun jika untuk keperluan ujian kompetensi,
pemilihan penari dapat menyesuaikan kebutuhan. Selain itu, untuk tarian yang berat,
harus mencari penari yang juga memiliki fisik relatif kuat dan sehat.

c. Memilih penata musik

Penata musik nantinya perlu mengadakan diskusi dengan penata tari untuk menentukan
jenis musik iringan tari yang akan digunakan. Musik iringan tari dapat dilakukan melalui
proses edit menggunakan musik pengiring yang sudah ada atau membuat musik
pengiring baru. Musik pengiring dengan proses edit tentunya akan lebih sedikit
mengeluarkan biaya dibandingkan merekam untuk pembuatan musik pengiring baru.

Musik pengiring dengan proses edit dilakukan dengan memotong dan menyambungkan
musik yang sudah ada untuk dijadikan sebuah musik pengiring baru. Meskipun demikian,
hal tersebut bukan berarti mudah. Penata musik harus memiliki keahlian khusus untuk
memilih lagu yang sesuai dengan tari yang akan dipentaskan.
Sementara itu, musik pengiring harus ditentukan dengan latihan bersama antara penari
dan pemusik sebelum melakukan proses perekaman. Perekaman musik pengiring juga
harus dilakukan di studio yang memadai agar kualitas rekaman bagus. Ketika rekaman
sudah selesai, langkah berikutnya adalah menyatukan gerak dengan musik iringan.
Penata tari memadukan gerak dengan iringan yang sudah jadi, artinya harus bersikap
kompromis. Penata tari harus siap berkompromi dengan adanya 'kesalahan' saat
rekaman, hingga kadang ada yang harus berubah. Perubahan bisa terjadi pada gerak,
ritme, tempo, durasi, bahkan kadang ada gerak yang harus dibuat lagi, atau malah
dibuang.

d. Memilih penata busana dan rias

Penata busana dibutuhkan untuk menyiapkan kostum dengan membuat kostum baru atau
memadupadankan kostum yang sudah ada. Sementara itu, penata rias diperlukan untuk
melakukan riasan, termasuk tata rambut yang sesuai agar penari terlihat bagus saat
melakukan pementasan.

Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 10.8 Tata rias dan kostum dalam pertunjukan tari jaipong.

e. Eksplorasi gerak

Membuat karya tari tidak sesulit yang dibayangkan. Hal mendasar yang harus dapat
dipenuhi untuk membuat karya tari adalah mau memulai. Memulai membuat karya tari
memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Bagong Kussudiardja, salah
seorang koreografer yang sudah menciptakan ratusan tari, menyarankan bahwa yang
perlu dan penting dilakukan dalam membuat karya tari adalah bergerak dulu. Tidak usah
terlalu mementingkan teori, yang penting bergerak. Pembuatan karya tari dapat juga
dimulai dengan mempraktikkan gerak yang sudah dikuasai, lalu dikembangkan atau
diubah menjadi gerak baru. Setelah itu, carikan atau buat musik pengiring yang cocok,
sehingga jadilah sebuah tarian.

Dalam membuat karya tari, buang jauh-jauh rasa takut karena tidak ada istilah betul dan
salah atau indah dan tidak indah dalam karya tari. Membuat gerak adalah wilayah 'bebas
nilai' karena masuk dalam wilayah kreativitas. Saat akan membuat tarian, kebebasan
berkreasi yang tidak dibatasi dan diikat dengan berbagai aturan sangat diperlukan. Jadi,
jauhkan pikiran dari berbagai ketakutan bahwa karya tari akan dianggap jelek atau
ditertawakan. Untuk membuat gerak tari yang lebih leluasa tanpa aturan, perlu
diperhatikan juga eksplorasi anggota gerak yang akan ditampilkan. Langkah-langkah
yang dapat dilakukan adatah sebagai berikut.
1) Melakukan eksplorasi gerak tangan dengan merentangkan tangan ke samping, julurkan
ke depan, buka-tutup, naik-turun, gerakkan telapak ke luar dan ke dalam, gerakkan jari-
jari, dan cari kemungkinan gerak sebanyak-banyaknya. Putar bahu, tekuk lurus tangan.
Padukan gerak lengan bahu dan telapak serta jari-jari. Coba berkali-kali sampai
menemukan bentuk, pose, atau gerak yang disukai

2) Melakukan eksplorasi gerak kaki dengan mengangkat kaki, menekuk, memutar badan,
kemudian meletakkan kaki atau melakukan tumpuan pada lutut. Ganti dengan kaki
lainnya. Langkahkan kaki dengan berbagai cara dan ritme. Lakukan beberapa kati. sampai
menemukan bentuk dan gerak yang unik

3) Melakukan eksplorasi gerak tubuh dengan melakukan liukan, mendhak yang ekstrem,
nglayang, merundukŕ atau mayuk, Cobalah melakukan gerak dan pose yang  unik
Padukan dengan gerak tangan dan kepala. Bawa berpindah tempat dengan melangkah,
kemudian kembali ke tempat semula.

4) Kombinasikan temuan dari eksplorasi gerak tangan dan kaki, cobalah dengan berbagai
tempo dan ritme yang berbeda-beda sampai menemukan pengulangan yang enak.
Diulangi kiri dan kanan, lalu gerak tangan di tempat saja, gerak tangan sambil berjalan,
berlari, melompat, berguling, trisig, atau kengser.

5) Carilah musik pengiring, misalnya musik etnik, boleh dari dalam negeri atau pun
mancanegara. Ambil bagian-bagian yang menarik, sambung dengan yang lain, jangan
lupa untuk tetap mencantumkan komposernya. Jadi, sangat mungkin terdapat beberapa
judul lagu untuk sebuah tarian.

6) Sambungkan gerak-gerak yang sudah ditemukan, padukan dengan musik etnik yang
sudah ditemukan, lalu edit dengan rapi.

Anda mungkin juga menyukai