Anda di halaman 1dari 5

Nama : Agnes Dwita

NIM : 1810313320055

Mata kuliah : manajemen strategik

TUGAS!

Meresume tentang penguatan posisi kompetitif

PENGUATAN POSISI KOMPETITIF: LANGKAH STRATEGIS, WAKTU DAN


LINGKUP OPERASI
Strategi dapat diartikan sebagai rencana yang disatukan,luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dan tantangan perusahaan, yang dirancang
untuk memastikan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi. Kekuatan strategi berfungsi untuk mencapai tujuan dengan mengandalkan strategi
sebagai poros utama. Perusahaan harus mengetahui dimana posisi ia berada, untuk
menentukan apa kekuatan strategi yang tepat untuk dilakukan.

A. Pilihan Strategi untuk Meningkatkan Posisi Pasar (Strategi Ofensif)


Dalam meningkatkan posisi pasar terdapat pilihan strategis yang dapat dilakukan antara lain
dengan menggunakan serangan strategi prinsip. Dalam melaksanakan serangan strategi
prinsip ada beberapa hal yang menjadi poin utama, diantaranya :
1. Serangan strategi prinsip tanpa henti membangun keunggulan kompetitif dan kemudian
mengubahnya menjadi keuntungan yang berkelanjutan.
2. Serangan strategi prinsip membuat dan menggunakan sumber daya dengan cara-cara yang
menyebabkan saingan berjuang untuk bertahan dan membela diri.
3. Mempekerjakan unsur kejutan sebagai lawan melakukan apa yang saingan harapkan dan
siapkan.
4. Menampilkan bias kuat untuk tindakan cepat,tegas,dan luar biasa untuk mengalahkan
saingan.
Untuk itu, setiap perusahaan harus menetapkan posisi dan memilih pesaing untuk dilawan.
Dalam memilih pesaing ini perusahaan telah menganalisis dengan analisis SWOT apa
kekurangan dan kelebihan perusahaan. Perusahaan kemudian akan fokus untuk melakukan
serangan terhadap pasar. Ada beberapa tipe sasaran terbaik yang dapat diserang oleh
perusahaan :
1. Pimpinan pasar yang mudah diserang.
2. Perusahaan kedua dengan kelemahan dalam area penantang yang kuat.
3. Perusahaan lokal dan regional dengan kemampuan yang terbatas.

B. Melindungi Posisi Pasar dan Keunggulan Kompetitif (Strategi Defensif)


Pada prinsipnya,strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan
dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian eksternal yang sulit
(terkadang tidak mungkin)dikontrol dan diprediksi. Strategi defensif seringpula dikenal
sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi dalam suasana krisis ekonomi. Tujuan dari
strategi defensif antara lain :
1. Mengurangi resiko perusahaan dari penyerangan
2. Melemahkan dampak penyerangan yang terjadi
3. Pengaruh penantang untuk tujuan usaha mereka pada saingan lainnya

C. Waktu Penentuan Strategi Ofensif dan Defensif


Dalam strategi ofensif maupun defensif waktu menjadi titik utama dalam kesuksesan
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan harus mengetahui kapan membuat langkah
strategis, yang sama pentingnya dengan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. Selain
itu, dalam pergerakan pertama, siapapun tidak dapat menjamin kesuksesan atau keunggulan
kompetitif. Yang harus diwaspadai adalah resiko pergerakan pertama untuk mengintai posisi
monopoli harus menjadi perhatian utama dan memegang prinsip kehati-hatian.Potensi
keuntungan serta konsekuensi atas tindakan-tindakan yang diambil, yakni:
a. Potensi keuntungan sebagai perintis/pelopor
b.Potensi risiko sebagai perintis atau potensi keuntungan sebagai perusahaan yang
mengambil tindakan belakangan.
c. Pilihan menjadi perintis atau tidak.

D. Memperkuat Posisi Pasar melalui Lingkup Operasi


Lepas dari pertimbangan-pertimbangan tindakan kompetitif serta pengaturan waktunya,
ada lagi sebuah pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan-keputusan manajerial yang
dapat mempengaruhi kekuatan posisi pasar perusahaan. Keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan scope operasi berfokus pada aktivitas mana saja yang akan dilakukan oleh perusahaan
secara internal, dan mana yang tidak. Scope operasi ini ada 2 macam, yakni:
a. Scope horizontal. Scope Horisontal berkaitan dengan jajaran segmen produk dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan di pasar. Contoh: merger dan akuisisi
b. Scope vertical. Scope Vertikal ini berkaitan dengan sejauh mana perusahaan terlibat
dalam aktivitas yang menciptakan mata rantai nilai keseluruhan dalam industri

E. Strategi Merger dan Akuisisi Horizontal


Akuisisi dan merger merupakan dua cara yang secara umum digunakan untuk menjalankan
strategi. Suatu akuisisi terjadi ketika sebuah perusahaan besar membeli suatu perusahaan
yang (biasanya) lebih kecil. Suatu merger adalah tindakan ketika dua buah atau lebih
perusahaan yang relatif berukuran sama menyatukan diri dan membentuk perusahaan baru.
Ketika akuisisi atau merger yang tidak diharapkan kedua belah pihak, maka tindakan
tersebut disebut sebagai pengambilalihan (takeover) atau pengambilalihan paksa (hostile
takeover). Berbagai tindakan ,merjer,akuisisi,dan pengambilalihan sering pula dijalankan
sebagai strategi untuk menjadi yang paling besar dan tangguh. Langkah ini banyak dilakukan
di berbagai industri seperti perbankan, asuransi, pertahanan, kesehatan,farmasi, makanan,
penerbangan, penerbitan, komputer, ritel, keuangan, bioteknologi, dan sebagainya. Beberapa
alasan tentang perlunya merger adalah: untuk memperbaiki kapasitas utilisasi; untuk
memaksimalkan pemanfaatan kekuatan penjualan;mengurangi staf manajerial; memperoleh
skala ekonomi (economies of scale); untuk memperkecil pengaruh trend musiman dalam
penjualan; untuk memperoleh akses baru kepada pemasok,distributor, pelanggan, produk,
dan kreditor; untuk memperoleh teknologi baru; dan untuk strategi pembayaran pajak. Ada
beberapa alasan kuat yang dapat digunakan sebagai pertimbangan menggunakan strategi
merger dan akuisisi :

1. Opsi strategi yang banyak digunakan.

2. Sangat cocok dimana aliansi tidak menyediakan perusahaan dengan kemampuan yang
diperlukan atau biaya yang mengurangi peluang.

3. Kepemilikan memungkinkan untuk operasi terintegrasi, menciptakan lebih banyak kontrol


dan otonomi dari aliansi.

Tujuan dari dilakukannya merger dan akuisisi diantaranya :


1. Membuat biaya operasi lebih efisien.
Penghematan biaya dalam kegiatan administrasi dan kegiatan distribusi dari dua (atau lebih)
perusahaan dengan adanya penggabungan dan perampingan. Biaya rantai pasokan juga
berkurang karena membeli dalam jumlah yang lebih besar.
2. Untuk memperluas cakupan geografis suatu perusahaan
Merger dan akuisisi merupakan jalan tercepat dan terbaik untuk overlap geografis terutama
dengan fasilitas duplikasi

F. Strategi Integrasi Vertikal


Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang
menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan
atau para pesaing baik melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Perusahan
tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan:
1. dapat menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang baru
2. memberikan fasilitas investasi
3. menjaga kualitas produk
4. memperbaiki penjadualan.

Namun, strategi integrasi vertikal juga memiliki kelemahan, yaitu:


1. kelemahan dalam hal biaya
2. teknologi
3. adanya permintaan yang berfluktuasi.

G. Aliansi Strategi dan Kemitraan


Aliansi adalah bentuk organisasi yang lebih fleksibel dan memungkinkan respon yang lebih
adaptif terhadap perubahan kondisi. Biaya investasi dan risiko lebih rendah untuk masing
masing aliansi dengan memfasilitasi penyatuan sumber daya dan risk sharing. Aliansi juga
lebih cepat dikerahkan ketika terjadi faktor kritis. Disisi lain, aliansi juga memiliki kelemahan
dari segi strategis dan kemitraan yaitu:
1. Budaya bentrokan dan masalah integrasi karena gaya manajemen yang berbeda dan
praktek bisnis.
2. Keuntungan yang diantisipasi tidak terwujud karena adanya pandangan yang terlalu
optimis sinergi atau fit miskin sumber daya mitra dan kemampuan.
3. Risiko menjadi tergantung pada perusahaan mitra untuk keahlian penting dan kemampuan.
4. Perlindungan teknologi proprietary, basis pengetahuan, atau rahasia dagang dari mitra yang
saingan

Anda mungkin juga menyukai