Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

DASAR INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI


“TIPE DATA DAN SISTEM BILANGAN”

Disusun oleh :

I Gede Artha Kusuma


210010120

Prodi Sistem Komputer


I. Tipe Data
a) Pengertian Tipe Data

Tipe data adalah jenis data yang mempunyai batasan tempat dan karakteristik sesuai dengan
interprestasi data dan dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam pemrograman
komputer. Tipe data pada umumnya termasuk tipe data primitif, yaitu interger, floating point
number dan character (string). Kumpulan dari tipe data primitif yang sejenis juga dapat disatukan
dalam sebuah blok yang disebut array.

Setiap variabel atau konstanta yang ada dalam kode program, sebaiknya kita tentukan dengan
pasti tipe datanya. Ketepatan pemilihan tipe data pada variabel atau konstanta akan sangat
menentukan pemakaian sumberdaya komputer (terutama memori komputer). Salah satu tugas
penting seorang programmer adalah memilih tipe data yang sesuai untuk menghasilkan program
yang efisien dan berkinerja tinggi.

b) Jenis-jenis Tipe Data

Ada banyak tipe data yang tersedia, tergantung jenis bahasa pemrograman yang dipakai. Secara
garis besar tipe data dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu tipe data dasar (primitive data
type) tipe data bentukan (composite data type) dan tipe data abstrak (abstract data type).

❖ Tipe dasar

Tipe data dasar atau tipe data sederhana atau biasa juga disebut dengan tipe data primitif
adalah tipe data yang sudah ada dan dijadikan standar dalam bahasa pemrograman tertentu. Isi
dari tipe data sederhana ini adalah data-data tunggal. Tipe data dasar sudah disediakan oleh
program sehingga programmer bisa langsung memakai.
1. Integer (Bilangan Bulat)

Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan
merupakan bilangan pecahan.
2. Float atau double (Bilangan Real)

Bilangan real adalah bilangan yang mengandung pecahan desimal. Contoh : 3.45, 6,233.

3. Char (Karakter

Karakter adalah semua huruf yang ada di dalam alfabet, tanda baca maupun karakter
spesial. Karakter ditulis diantara dua tanda petik tunggal. Contoh : 'A'.
4. Boolean (logika)

Boolean adalah tipe data logika yang terdiri dari dua pernyataan benar atau salah.
Pernyataan benar biasanya ditulis True atau angka 1, sedangkan pernyataan salah ditulis
dengan False atau angka 0. Sedangkan operasi aritmatika yang umum digunakan adalah or,
not, and dan xor.

❖ Tipe data bentukan

Tipe data bentukan atau tipe data komposit adalah tipe data yang dibentuk dari tipe data
dasar dengan maksud mempermudah pekerjaan programer. Yang masuk dalam tipe data
bentukan adalah array, string, record, union, struct, dan lain-lain. Tujuan dibuatnya tipe data
bentukan adalah :

1. Mempermudah proses pemrograman

2. Mempermudah dalam penambahan variabel

3. Mempermudah pengelompokan data sehingga lebih teratur.

❖Tipe data abstrak (Abstract Data Type)

Tipe data abstrak atau yang dikenal sebagai Abstract Data Type adalah model
matematika dari obyek data yang menyempurnakan tipe data dengan cara mengaitkannya
dengan fungsi-fungsi yang beroperasi pada data yang bersangkutan. Tipe data abstrak adalah
tipe data yang didefinisikan sendiri oleh pemrogram untuk suatu keperluan tertentu yang tidak
memungkinkan untuk mendeklarasikan dari tipe data yang sudah ada. Contoh tipe data abstrak
adalah stack, queue, list, tree, graph, dan lain-lain.
1. Stack
Secara bahasa, stack berarti tumpukan. Jika dikaitkan dengan struktur data, stack berarti
sekumpulan data yang strukturnya menyerupai tumpukan. Stack harus diberi nama sebagai
identifikasi. Konsep penyimpanan data pada stack menganut sistem "yang terakhir masuk sebagai
yang pertama keluar" (Last In First Out / LIFO).
2. Queue
Secara bahasa queue adalah antrian. Queue adalah suatu kumpulan data dengan operasi
pemasukan atau penyimpanan data hanya diperbolehkan pada salah satu sisi, yang disebut sisi
belakang (rear) dan operasi pengambilan atau penghapusan hanya diperbolehkan pada sisi lainnya
yang disebut sisi depan (front).

3. Tree
Tree merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang menggambarkan hubungan
yang bersifat hirarki (hubungan one to many) antara elemen-elemen. Bentuk tree menyerupai
sebuah pohon, yang terdiri dari serangkaian node (simpul) yang saling berhubungan. Node-node
tersebut dihubungkan oleh sebuah vektor

4. Graph
Dalam bidang matematika dan ilmu komputer, graph adalah struktur yang
menggambarkan relasi antar obyek dari sebuah koleksi obyek. Jika struktur linear; misalnya
array; memungkinkan pendefinisian keterhubungan sekuensial antara entitas data, struktur data
tree memungkinkan pendefinisian keterhubungan hirarkis, maka struktur graph
memungkinkan pendefinisian keterhubungan tak terbatas antara entitas data.
II. Sistem Bilangan
a) Pengertian Sistem Bilangan

Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat direpresentasikan
dalam berbagai bentuk, yang kemudian digolongkan pada sebuah sistem bilangan, tetapi
mempunyai arti yang sama. Untuk menunjukkan suatu jenis bilangan, biasanya sebuah bilangan
yang akan direpresentasikan dalam sebuah konversi bilangan diikuti dibelakangnya dengan kode
yang menggambarkan jenis bilangan tersebut, bentuk seperti ini dinamakan sebagai radix atau
basis.
Bilangan biner dikodekan dengan 2 atau b, bilangan Oktal dikodekan dengan 8 atau o,
bilangan Desimal dikodekan dengan 10 atau d, dan bilangan heksadesimal dikodekan dengan
162 atau h. Sebagai perbandingan kode atau simbol yang digunakan untuk merepresentasikan
bilangan , bisa dilihat dibawah ini:

Bilangan Desimal Bilangan Hexa desimal Bilangan Biner Bilangan Oktal


0 0 0000 0
1 1 0001 1
2 2 0010 2
3 3 0011 3
4 4 0100 4

Bilangan Desimal Bilangan Hexa desimal Bilangan Biner Bilangan Oktal


5 5 0101 5
6 6 0110 6
7 7 0111 7
8 8 1000 10
9 9 1001 11
10 A 1010 12
11 B 1011 13
12 C 1100 14
13 D 1101 15
14 E 1110 16
15 F 1111 17
1. Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang meng-gunakan dasar atau basis 10, dalam arti
memiliki 10 digit yang berbeda yaitu memiliki nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Kita dapat
menghasilkan lagi bilangan lain dalam sistem ini, yang kita sebut sebagai bilangan puluhan atau
sering ditulis 10-an, ratusan (100-an), dan seterusnya. Bobot suatau Bilangan Æ Contoh 1 nilai
desimal
5734 = 5000 + 700 + 30 + 4
= 5 x 1000 + 7 x 100 + 3 x10 + 4x 1
= 5 x 103 + 7 x 102 + 3 x 101 + 4 x 100
Contoh2 :
52710 (desimal) , dapat pula dinyatakan :
527 = 5 x 102 + 2 x 101 + 7 x 100 = 5 kelompok ratusan (10x10) + 2
kelompok puluhan + 7 satuan.

2. Bilangan Biner
Sejak pertama kali komputer elektronik digunakan, telah beroperasi dengan
menggunakan bilangan biner, yaitu bilangan dengan basis 2 pada system bilangan. Semua kode
program dan data pada komputer disimpan serta dimanipulasi dalam format biner yang
merupakan kode-kode mesin komputer. Sehingga semua per-hitungannya diolah menggunakan
aritmatik biner, yaitu bilangan yang hanya memiliki nilai dua kemungkinan yaitu 0 dan 1 dan
sering disebut sebagai bit (binary digit) atau dalam arsitektur elektronik biasa disebut sebagai
digital logic.
Representasi bilangan biner bias dilihat disamping ini. Posisi sebuah angka akan
menentukan berapa bobot nilainya. Posisi paling depan (kiri) sebuah bilangan memiliki nilai
yang paling besar sehingga disebut sebagai MSB (Most Significant Bit), dan posisi paling
belakang (kanan) sebuah bilangan memiliki nilai yang paling kecil sehingga disebut sebagai
LSB (Leased Significant Bit). Contoh1 :
representasi bilangan dengan basis biner : 101102 = 1*2⁴+ 0*2³+1*2²+1*2¹+0*2⁰=2210
3. Bilangan Oktal
Bilangan oktal dalah sistem bilangan yang berbasis delapan (8) dan mempunyai
delapan simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Pada umumnya sistem bilangan ini digunakan
untuk notasi pada saat bermain musik, sehingga sering disebut oktaf.

4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal atau sering disebut heksa saja yang berbasis 16 memiliki nilai
yang disimbolkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, Adanya bilangan heksa
pada operasi komputasi dikarenakan operasi pada bilangan biner untuk data yang besar akan
menjadi susah untuk dibaca, sehingga bilangan heksadsimal biasanya sering digunakan untuk
menggambarkan memori komputer atau instruksi. Setiap digit bilangan heksa desimal
mewakili 4 bit bilangan biner (nible), dan 2 digit bilangan heksadesimal mewakili satu byte.
Sebagai contoh bilangan hexa 41 (2 nible) pada format ASCII mewakili karakter “A” ,
bilangan hexa 42 mewakili karakter “B”, dan sebagainya.

5. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan (fractions) adalah bilangan yang letak atau posisinya terdapat
dibelakang koma (point to decimal). Nilai dari bilangan pecahan berbeda dengan nilai pada
bilangan bulat desimal. Perlu diingan, bahwa pecahan dalam format Indonesia adalah
menggunakan koma (comma), sedangkan pecahan format Inggris atau Amerika
menggunakan titik (point) (bandingkan dengan Indonesia, bahwa titik biasanya digunakan
untuk batasan nilai ribuan).
Dalam bahasan ini, akan digunakan koma untuk menunjuk adanya nilai pecahan,
sesuai dengan format Indonesia. Representasi Bilangan Bulat/Integer Bilangan Bulat Tak
Bertanda dapat direpresentasikan dengan:
• Bilangan biner – oktal - heksadesimal
• Gray code
• Bcd (binary coded decimal)
• Hamming code
Bilangan bulat bertanda (positif atau negatif) dapat direpresentasikan dengan :
1. Sign/Magnitude (S/M)(bilangan bertanda/magnitut)
2. 1‟s complement (komplemen 1)
3. 2‟s complement (komplemen 2)
Untuk bilangan bulat positif, tidak ada perbedaan dalam ketiga macam representasi bilangan
di atas.
DAFTAR PUSAKA
Wahyudi Bambang, S.Kom. Konsep Sistem Informasi, Yogyakarata : Andi, 2008
Sutabri, Tata, S.Kom.,MM, Analisa Sistem Informasi, Jakarta, 2003 Kadir, Abdul,
Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, 2002 Lajamuddin Bin Albahra, Analisa
Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu., Yoyakarta., 2005
Siagian, Sondang, M.P.A, Dr, Prof, Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara,
Jakarta, 1999
Amsyah, Zulkifli, MLS, Drs, Manajemen Sistem Informasi, Gramedia Pustaka Utama, 1997
Sutabri, Tata, S.Kom.,MM, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta, 2003
Kennect, dkk, Sistem Informasi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta, 2004 Sutabri, Tata,
S.Kom.,MM, Analisa Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2004 Simarmata, Janner,
Pengenalan Teknologi Komputer Dan Informasi, Andi, Yogyakarta, 2006
Sutabri, Tata, Analisa Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2012.

Sumber google: https://www.academia.edu/35027836/KONSEP_SISTEM_INFORMASI

Anda mungkin juga menyukai